Uji Multikolonieritas Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas

49 Gambar 4.2 Grafik normal P-Plot Sumber: Hasil olah data SPSS Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.

4.2.2.2. Uji Multikolonieritas

Adanya Multikolonieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor VIF. Batas dari tolerance value nilai adalah 0.01 atau nilai VIF diatas 10, maka terjadi problem Multikolonieritas. 50 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas Sumber: Hasil olah data SPSS Dari data pada table 4.5 dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas dengan dasar nilaiVIF setiap variable independen tidak ada yang melebihi 10 yang dimana dapat dilihat dari table 4.5, nilai VIF PER sebesar 1.010, VIP PBV sebesar 1.544, dan VIF EPS sebesar 1.556. dan nilai toleransi tidak ada yang kurang dari 0.1, yang dimana dapat dilihat dari nilai toleran PER sebesar 0,990, PBV sebesar Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant .312 .192 1.628 .111 PER .001 .005 .016 .120 .905 .990 1.010 PBV .084 .029 .497 2.942 .005 .648 1.544 EPS -3.4745 .000 -.134 -.788 .435 .643 1.556 a. Dependent Variable: RTN 51 0,648, dan EPS sebesar 0,643. Dengan demikian dapat dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan model regresi berganda.

4.2.2.3. Uji Autokorelasi

Gejala Autokorelasi dideteksi dengan menggunakan SPSS Durbin- Watson DW. Menurut Ghozali 2005, untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-WatsonDW. Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson Dari hasil uji autokerelasi pada tabel diatas terlihat nilai DW sebesar 1.777, sesuai dengan ketentuan yang berlaku DW berada diantara -2 sampai 2 berarti tidak terdapat autokorelasi, dalam hal ini jelas bahwa DW 1.777 berada diantara -2 sampai 2 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .432 a .186 .131 .97194 1.777 a. Predictors: Constant, EPS, PER, PBV b. Dependent Variable: RTN Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 52

4.2.2.4. Uji Heterokedastisitas

Uji bertujuan menguji apakah model regresiterjadi ketiidak samaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lainya. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap disebut homokedasitas. Dasar analisinya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi Heterokedastisitas. Pengujian ini dapat dilihat darimelalui grafik scatter plot. Gamba 4.3 Hasil uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 53 Dari grafik scatter plot terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak dan menyebar baik diatas maupun ditengah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model ini layak dipakai untuk memprediksi rentabilitas perusahaan tersebut berdasrkan masukan variaber independen PER, PBV, dan EPS.

4.2.2.5. Koefisien Determinasi Model persamaan determinasi ini yaitu:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

14 110 103

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Pengaruh Earning Per Share, ROE, ROA, DER Dan Earning Growth Terhadap Price To Book Value Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 54 82

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Hotel dan Pariwisata yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 - 2011

0 25 102

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

HEARNING PER SHARE (EPS), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Pada Industri Makanan dan Minuman di Bursa Efek I

0 4 13

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Pada Industri Makanan dan Minuman

0 3 17