Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Di SMA AL AZHAR Medan Tahun 2010

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG PERAWATAN ALAT GENITALIA EKSTERNA DI SMA AL-AZHAR MEDAN

TAHUN 2010

Oleh :

NAMA : R A B I TA NIM : 095102004

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH

Nama : RABITA

NIM : 095102004

Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat Genitalia

Eksterna Di SMA AL AZHAR Medan Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswi tersebut diatas disetujui untuk mengikuti ujian sidang hasil KTI.

Medan, Juni 2010

Pembimbing

(Dr. Christoffel L. Tobing, SpOG (K)) NIP. 104 139 768


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan kecuali karya atau pendapat orang lain yang menjadi acuan dalam penulisan karya tulis ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2010 Yang Menyatakan


(4)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Rabita

Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

x + 36 hal + 5 tabel + 1 skema + 7 lampiran ABSTRAK

Memelihara organ reproduksi merupakan awal dari menjaga kesehatan reproduksi, hal ini berkaitan dengan masalah infeksi sauran reproduksi secara fungsional dan proses. Dengan mengetahui alat genitalia eksterna maka akan mudah merawatnya. Jenis penelitian ini bersifat deskriftif dengan jumlah populasi 82 orang dan sampel 68 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan remaja puteri tentang perawatan alat genitalia eksterna, 44 orang remaja puteri (64,7%) dengan kategori tingkat pengetahuan yang cukup dan 8 orang remaja puteri (11,8%) dengan kategori tingkat pengetahuan yang kurang. Hasil penelitian ada sebanyak 49 orang remaja puteri (72%) dengan kategori tingkat pengetahuan tentang sumber informasi dari keuarga/teman serta 8 orang remaja puteri (11,8%) dengan kategori tingkat pengetahuan tentang sumber informasi dari media elektronik. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengetahuan, umur, dan sumber infromasi sangat mempengaruhi pengetahuan remaja putri dan diharapkan kepada dinas pendidikan dalam hal ini perlu meningkatkan pengetahuan remaja, khususnya kesehatan reproduksi.

Kata Kunci : Pengetahuan, remaja, genitalia eksterna. Daftar Pustaka : 14 (2000-2010)


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna SMA Al-Azhar Medan Tahun 2010”

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat waktunya. Untuk itu perkenakanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan USU

2. dr. Murniati Manik, M.Sc, SpKK selaku Ketua Program studi D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan USU

3. dr. Christoffel L. Tobing SpOG (K) selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah yang memberikan arahan dan bimbingan.

4. Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai Administrasi Program studi D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan USU.

5. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan, kasih sayang, dukungan, dan

semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga Karya

Tulis Ilmiah ini selesai.


(6)

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan. Semoga mendapat anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin Ya Robbal Alamin.

Medan, Juni 2010 Peneliti,


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH ... i

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SKEMA ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 5

A. Pengetahuan (Knowledge) ... 5

B. Sumber Informasi ... 7

C. Remaja ... 9

D. Anatomi organ reproduksi bagian wanita bagian luar (eksterna) dan fungsinya ... 12

E. Perawatan Alat Genitalia Eksterna ... 14

F. Efek Perawatan Yang Salah Pada Alat Reproduksi Eksternal ... 18

BAB III KERANGKA KONSEP ... 20

A. Kerangka Konsep ... 20

B. Defenisi Operasional ... 20

BAB IV METODE PENELITIAN ... 22

A. Desain Penelitian... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22


(8)

F. Alat Pengumpulan Data ... 24

G. Prosedur Pengumpulan Data... 25

H. Rencana Analisis Data ... 26

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Hasil ... 28

B. Pembahasan ... 32

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja Puteri

Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 ... 28

Tabel 5.2. Distribusi Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat

Genitalia Eksterna SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 ... 29

Tabel 5.3. Distribusi Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat

Genitalia Eksterna Berdasarkan Umur SMA Al Azhar Medan

Tahun 2010 ... 30

Tabel 5.4. Distribusi Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat

Genitalia Eksterna Berdasarkan Sumber Informasi SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 ... 30

Tabel 5.5. Distribusi Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat

Genitalia Eksterna Berdasarkan Pentingkah Mengetahui

Perawatan Genitalia Ekesterna SMA Al Azhar Medan Tahun


(10)

DAFTAR GAMBAR


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Editor Bahasa Indonesia

Lampiran 5 Hasil Output

Lampiran 6 Jadwal Konsul KTI


(12)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Rabita

Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

x + 36 hal + 5 tabel + 1 skema + 7 lampiran ABSTRAK

Memelihara organ reproduksi merupakan awal dari menjaga kesehatan reproduksi, hal ini berkaitan dengan masalah infeksi sauran reproduksi secara fungsional dan proses. Dengan mengetahui alat genitalia eksterna maka akan mudah merawatnya. Jenis penelitian ini bersifat deskriftif dengan jumlah populasi 82 orang dan sampel 68 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan remaja puteri tentang perawatan alat genitalia eksterna, 44 orang remaja puteri (64,7%) dengan kategori tingkat pengetahuan yang cukup dan 8 orang remaja puteri (11,8%) dengan kategori tingkat pengetahuan yang kurang. Hasil penelitian ada sebanyak 49 orang remaja puteri (72%) dengan kategori tingkat pengetahuan tentang sumber informasi dari keuarga/teman serta 8 orang remaja puteri (11,8%) dengan kategori tingkat pengetahuan tentang sumber informasi dari media elektronik. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengetahuan, umur, dan sumber infromasi sangat mempengaruhi pengetahuan remaja putri dan diharapkan kepada dinas pendidikan dalam hal ini perlu meningkatkan pengetahuan remaja, khususnya kesehatan reproduksi.

Kata Kunci : Pengetahuan, remaja, genitalia eksterna. Daftar Pustaka : 14 (2000-2010)


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa, dikenal juga dengan masa pubertas. Masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi organ reproduksi, biasanya terjadi pada usia belasan tahun. Pada perempuan ditandai dengan menstruasi yang pertama (menarche) sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. (Sinta. 2001)

Masa pubertas mulai dengan awal berfungsinya ovarium. Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur. Pubertas terjadi karena tubuh kita mulai menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berpengaruh pada perempuan dan hormon testosteron yang berpengaruh pada laki-laki. (Hurlock. 2001)

Organ reproduksi merupakan alat dalam tubuh yang berfungsi untuk suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya (reproduksi). Agar dapat menghasilkan keturunan yang sehat dibutuhkan pula kesehatan dari organ reproduksi. Salah satu yang menjadi faktor utama terciptanya kesehatan yaitu selalu menjaga kebersihan diri (personal hygiene). (Hurlock. 2001)

Menjaga keberhasilan organ-organ seksual atau reproduksi merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan. Keringat dapat membuat tubuh menjadi lembab terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat, sehingga dapat membantu pertumbuhan bakteri dan jamur. (Sinta, 2001)


(14)

Masalah dengan system reproduksi secara fungsional dan proses adalah banyaknya kaum wanita yang menderita infeksi saluran reproduksi itu sendiri meliputi kandidiasis genital, vaginosis bacterial, klamedia. (Wahyuni., Ma’shum. 2003)

Rumah sakit di Subang dan Tangerang menemukan bahawa sebagian besar di Tangerang (77,5%) dan Subang (68,3%) mempunyai status hygiene menstruasi yang buruk. Penelitian yang sama mengemukakan bahwa sebagian besar responden menggunakan pembalut yang modern, dan masih terdapat responden yang salah dalam mencuci alat kelaminnya yaitu dari arah belakang ke depan (20,1% pada hari biasa dan 19,8% pada saat menstruasi). Adapun cara lain dalam perawatan organ reproduksi wanita bagian luar adalah dengan cara kuno yang kini mulai dipopulerkan lagi yaitu spa vagina. Perawatan ini dapat mencegah dan mengatasi keputihan, menjaga imunitas organ intim, juga memberikan sensasi virginitas serta meningkatkan gairah seksual. Spa atau solus per aqua (hanya dengan air) adalah terapi yang sudah ribuan tahun digunakan untuk memelihara kesehatan tubuh. (Admin, 2003, ¶7, http//;www.ISRPadaPerempuan Indonesia.com, diperoleh pada tangal 10 15 November 2009)

Penggunaan bahan-bahan pembasuh vagina dan penggunaan pembalut wanita pada saat menstruasi, bila tidak terkontrol justru akan menimbulkan kerugian bagi organ reproduksi bagian luar serta frekuensi penggantian pembalut. (Antara News, 2008, ¶8,http;//www.artikel.kesehatan.reproduksi. remaja.com

Kurangnya pengetahuan remaja puteri dan informasi yang tepat tentang kesehatan organ reproduksi kemungkinan dapat menimbulkan kurangnya tanggung jawab terhadap kesehatan organ reproduksinya. Maka perlu adanya pemberian informasi yang lengkap , diperoleh pada tanggal 15 September 2009)


(15)

dan terkini kepada remaja puteri untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kebersihan diri terutama organ reproduksi termasuk resiko bila tidak dijaga khususnya pada saat menstruasi (Departemen Kesehatan RI, 1993 ).

Oleh karena itu penulis ingin mengetahui pengetahuan remaja puteri tentang perawatan alat genitalia eksterna di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah di atas yang menjadi rumusan adalah bagaimana tingkat pengetahuan remaja puteri SMA Al Azhar Medan tentang perawatan alat genitalia eksterna Tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja puteri tentang perawatan alat genitalia eksterna.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang alat genitalia

eksterna berdasarkan umur.

b. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang alat genitalia

eksterna berdasarkan informasi.

c. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang alat genitalia


(16)

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara diharapkan penelitian ini menjadi bahan atau sumber bacaan di perpustakaan.

b. Penelitian ini bermanfaat bagi remaja puteri SMA Al Azhar Medan dalam

rangka merencanakan dan mengembangkan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja.

c. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi remaja puteri tentang pentingnya

merawat organ reproduksi bagian luar.

d. Bagi peneliti sendiri, sebagai aplikasi ilmu kesehatan reproduksi yang telah

didapatkan selama perkuliahan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang di ketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak melebur jadi objek, atau sebaliknya yang objek melebur menjadi subjek. Pengetahuan pada hakekatnya yang dituntut atau ingin dicapai tujuanya adalah mencapai kebenaran. Dengan mengetahui yang benar kita dapat mengetahui yang salah tanpa terlebih dahulu mengetahui yang benar (Agustino, 2005).

Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada perilaku oleh pengetahuan.

Notoadmodjo (2005), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang beruntun :

1. Awarennes (Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu tentang stimulus (objek).

2. Interest (Merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap mulai timbul.


(18)

3. Evaluation (Menimbang-menimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden mulai baik lagi.

4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diketahui oleh stimulus.

5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk kedalam pengetahuan tingkat mengingat kembali (recal) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Aplication)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (Analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen komponen, tapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.


(19)

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukan kepada kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan suatu penilaian terhadapsuatu materi atau objek.

B. Sumber Informasi

Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam penyambungan informasi baik media maupun non media. Berdasarkan fungsinya sumber informasi dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Media

A. Media Cetak Terdiri

1) Booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam bentuk buku baik tulisan maupun gambar.

2) Leaflet ialah bentuk penyampaian informasi berupa lembaran yang dilipat berbentuk gambar atau kombinasi.

3) Flayer (selebaran) berbentuk seperti leaflet tetapi tidak berbentuk lipatan. 4) Flipchart (lembar balik), media penyampaian pesan atau informasi dalam

bentuk lembar balik.

5) Rubrik atau tulisan pada surat kabar maupun majalah.

6) Poster yaitu bentuk media cetak berisi pesan-pesan atau informasi yang biasanya ditempel di tembok, tempat umum atau kendaraan umum.


(20)

B. Media Elektronik

1) Televisi penyampaian pesan dalam bentuk sandiwara, sinetron, faorum diskusi

atau tanya jawab, ato serta ks cerdas cermat.

2) Radio penyampaian pesan atauinformasi berbentuk obrolan (tanya jawab)

sandiwara dan ceramah.

3) Video

4) Film srip

C. Media Papan

Papan tau billboard dapat diisi dengan informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat, mencakup pesan yang dtulis dalam lembaran seng yang ditempel di kendaraan umum.

2. Non media

A. Keluarga yaitu suatu kelompok kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai

suatu kesatuan. Keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan. Didalam keluarga pengetahuan diperoleh dari orang tua.

B. Tenaga kesehatan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan

remaja tentang perawatan organ reproduksi bagian luar. Sumber informasi dapat diperoleh dari dokter, bidan perawat.


(21)

C. Remaja 1. Definisi

Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun (Papalia., Olds, 2001).

Masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja (Albanbriana, 2008, ¶2, http;//www.definisi-remaja.com

Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan. Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya. Dalam hal inilah bagi para ahli dalam bidang ini, memandang perlu akan adanya pengertian, bimbingan dan dukungan dari lingkungan disekitarnya agar dalam perubahan tersebut terjadi pertumbuhan yang sehat sedemikian rupa sehingga kala remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan reproduksi, merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga diperlukan perhatian khusus, karena bila timbul

, diperoleh pada tanggal 9 november 2009).


(22)

dorongan-dorongan seksual yang tidak sehat akan menimbulkan prilaku seksual yang tidak bertanggung jawab (Yani, 2009).

2. Tingkatan Remaja

Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada dua tahap yaitu:

a. Masa remaja awal (13-17 tahun)

1) Ini disebut juga usia belasan atau usia belasan yang tidak menyenangkan.

2) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebayanya

3) Tampak dan merasa ingin bebas

4) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan tubuhnya dan mulai berfikir

yang hayal (abstrak)

5) Perkembangan fisiknya yang cepat

6) Memberntuk sikap dan adanya minat-minat baru

7) Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis

b. Masa remaja Akhir (17-18 tahun)

1) Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri

2) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif

3) Kemampuan berfikir abstrak (berhayal) makin berkembang

4) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri

5) Perilaku dimana menganggap perbuatan yang mereka perbuat salah satunya bisa

,mencerminkan mereka.

6) Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya


(23)

3. Perkembangan Fisik Remaja Puteri

Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Papalia., Old. 2001).

Ketika beranjak dewasa, tubuh remaja putri lebih berlemak daripada tubuh remaja putra. Selama masa pubertas ini, lemak tubuh yang terdapat pada remaja putra menurun dari 18-19% menjadi 11 % dari bobot tubuh remaja putra pada awalnya. Sementara itu pada remaja putri, justru terjadi peningkatan dari sekitar 21% menjadi sekitar 26-27%.

Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15-17 tahun, sekarang sekitar 12-14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23-24 tahun dan perempuan pada usia 19-20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18-20 dan perempuan pada usia 13-14 tahun (Papalia., Old. 2001).

Pada remaja putri juga terdapat pertumbuhan sekunder yang salah satu gejalanya yaitu mulai nampak bentuk kewanitaannya, ciri-ciri fisik awal seperti perkembangan


(24)

Di sekitar kemaluan dan ketiak mulai tumbuh rambut, lemak badan juga bertambah di sekitar bagian pinggul termasuk bagian perut dan atas paha, sehingga terbentuklah tubuh khas wanita yang indah. Pendapat mengenai perkembangan fisik remaja di atas searah dengan pendapat John W. Santrock dalam bukunya Life Span Development yang menyatakan bahwa empat perubahan tubuh yang paling menonjol pada perempuan adalah pertumbuhan tinggi badan yang cepat, menarche, pertumbuhan buah dada, dan pertumbuhan rambut kelamin. Pertumbuhan fisik remaja selanjutnya akan berdampak pada perilaku sosial, seksual, emosi serta kognitif remaja. Dengan pertumbuhan fisik yang terjadi remaja merasa bahwa dirinya adalah orang dewasa sehingga remaja akan mengembangkan citra individual mengenahi diri mereka yang tidak jarang berbenturan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh orang dewasa. Masa pematangan fisik ini berjalan lebih kurang dua tahun dan biasanya dihitung mulai menstruasi yang pertama pada perempuan (Santrock, 1995).

D. Anatomi organ reproduksi bagian wanita bagian luar (eksterna) dan fungsinya

1. Mons Veneris

Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan symphysis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut. 2. Labia Mayora

Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan ke belakang. Labia mayora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas depan dari perineum, disebut: commisura posterior.


(25)

Terdiri dari 2 permukaan :

a. Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.

b. Bagian dalam menyerupai selaput lender dan mengandung banyak kelenjar

sebacea. 3. Labia Minora

Didapatkan sebagai lipatan di sebelah medial dari labia mayora. Kedua lipatan tersebut (kiri dan kanan) bertemu di atas (preputium clitoris) dan di bawah klitoris (frenulum clitoridis). Di bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orificium vaginae bersatu juga, disebut : faourchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan anak).

4. Klitoris

Merupakan suatu tunggal yang erectil, mengandung banyak urat-urat saraf sensoris, dan pembuluh-pembuluh darah. Analoog dengan penis laki-laki.

5. Vestibulum

a. Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora,

anterior oleh clitoris, dorsal oleh fourchet.

b. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina urethra dan terdapat pula 4

lubang kecil yaitu :

1) Dua muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat di samping dan agak ke

belakang dari introitus vaginae.


(26)

6. Kelenjar bartholin

Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan secret mucus terutama pada waktu coitus.

7. Himen (selaput dara)

Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vagina. Biasanya himen berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genitalia interna dan darah haid dapat mengalir ke luar.

Bila himen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus, hanya tinggal sisa-sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut : carunculae myrtiformis.

(Obstetri Ginekologi, 2001)

E. Perawatan Alat Genitalia Eksterna

Perawatan alat genitalia eksterna sangat jarang dilakukan dikarenakan terkesan tabu dan jorok, sejak kecil kita juga tidak dibiasakan untuk membicarakannya atau bahkan mempelajarinya. Seperti yang kita ketahui penis pada laki-laki dan vagina pada perempuan yang dimiliki fungsi reproduksi (melangsungkan keturunan) dan dengan mengenal dan mempelajarinya maka akan lebih tahu bagaimana merawat, menggunakan dan menjaganya dengan benar.

Alat reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi.


(27)

1. Menjaga vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman

2. Mencegah munculnya keputihan, bau tak sedap dan gatal-gatal

3. Menjaga agar Ph vagina tetap normal (3,5-4,5)

Perawatan alat reproduksi mempunyai tujuan, antara lain :

1. Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.

2. Membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar

vagina.

3. Mempertahankan Ph derajat keasaman vagina normal, yaitu 3,5 sampai 4,5.

4. Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri, protozoa.

5. Mencegah munculnya keputihan dan virus.

(Siswono, 2001).

Perawatan kebersihan yang dibicarakan kebanyakan hanya menyangkut hal yang umum saja, sedangkan urusan kesehatan organ reproduksi jarang didapatkan dari orang tua, dikarenakan seringkali mereka merasa tidak nyaman membicarakan masalah seksual. Ajaran untuk memelihara kebersihan sudah didapat dari kecil, sayangnya kebersihan organ seksual tak pernah dibicarakan. Memelihara keberhasilan area organ reproduksi bagian luar merupakan hal yang sangat penting dan merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan reproduksi (Wahyuni., Ma’shum., 2003).

Letak organ reproduksi tersebut pada daerah yang tertutup dan berlipat ditambah lagi bila berkeringat, akan menjadi lembab sehingga memudahkan bakteri berkembang biak dan dapat menimbulkan gangguan pada organ reproduksi. Maka kita harus menjaganya dengan melakukan perawatan organ reproduksi bagian luar (Wahyuni.,


(28)

Menurut para pakar kesehatan, ketidak seimbangan PH vagina akan menyebabkan bakteri-bakteri komensial (deoderlin) menjadi mati sehingga vagina dapat terserang bakteri dari luar. Apabila hal itu terjadi dapat menyebabkan penjalaran infeksi ke organ reproduksi lebih atas lagi dan menyebabkan infeksi rongga panggul. Penelitian di Amerika membuktikan infeksi rongga panggul diatas dikenal dengan nama pelvic inflammotory disease (PID). PID sendiri adalah infeksi pada bagian dalam organ reproduksi perempuan, yang disebabkan oleh bakteri yang menjalar dari vagina dan leher rahim hingga dapat mencapai rahim dan ovarium keadaan ini dapat menyebabkan perempuan mengalami sakit menjelang menstruasi dan bisa juga mengalami kesulitan hamil (Antara News, 2008, ¶3, http;//www.artikel. kesehatan.reproduksi.remaja.com

a. Cara membasuh

, diperoleh pada tanggal 15 September 2009).

Menjaga keberhasilan didaerah organ reproduksi bagian luar meliputi ;

Basuhlah organ reproduksi tersebut secara hati-hati dengan air bersih dan sabun yang lembut dua kali sehari pada saat mandi. Jika alergi terhadap sabun yang lembut, cukup basuh dengan air bersih, lebih baik lagi dengan air hangat. Jangan mencuci alat kelamin bagian dalam maupun bagian luar dengan obat-obatan seperti air jahe, cocacolla, alkohol dan lain-lain. Cairan itu dapat membuat kulit kelamin menjadi rusak. Liang senggama perempuan mengandung kuman-kuman kecil yang membantu menjaga kesehatan organ tersebut. Bila kuman-kuman ini mati akibat cairan yang dipakai untuk membasuhnya maka bibit penyakit, jamur dan bakteri yang merugikan akan berkembang biak. Cairan tersebut dapat membuat alat kelamin menjadi rusak, kering atau gatal.


(29)

Cara membasuh yang benar adalah dari arah depan ke belakang, jangan sebaliknya. Hal ini akan mencegah masuknya kuman-kuman penyakit. Setelah dibasuh kemudian keringkan dengan baik menggunakan tissu atau handuk yang kering dan bersih (Noe, 2003 & Tilaar, 2003 ).

b. Bahan pembasuh yang digunakan untuk pakaian dalam

Celana dalam yang ketat karena dapat menyebabkan organ reproduksi menjadi mudah berkeringat. Sebaiknya bahan yang digunakan untuk pakaian dalam adalah yang terbuat dari bahan katun karena dapat menyerap keringat dengan baik.

c. Frekuensi mengganti pakaian dalam

Yang perlu diperhatikan dalam memilih pakaian dalam adalah bahan yang digunakan sebaiknya terbuat dari bahan katun sehingga dapat menyerap keringat dan membiarkan kulit bernapas. Selain itu, hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat karena selain gerah, juga menyebabkan peredaran darah tidak lancar.

Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali setelah mandi; terutama bagi wanita aktif dan mudah berkeringat. Anda juga bisa menggunakan panty liners atau pembalut tipis sekali pakai untuk melapisi pakaian dalam. Ada baiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis organ genital secara teratur (setidaknya dua tahun sekali) untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker pada organ reproduksi. Ada dua kanker yang kerap menyerang organ reproduksi wanita, yaitu kanker indung telur dan kanker leher rahim. Sampai sekarang, belum diketahui dengan pasti apa penyebab kanker leher rahim. Diduga kuat penyakit


(30)

disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS). Kanker leher rahim bisa muncul karena hubungan seksual di bawah dua puluh tahun, berganti-ganti pasangan, tidak merawat kebersihan alat kelamin, berhubungan seks dengan laki-laki yang memiliki pasangan penderita kanker leher rahim, dan akibat sering merokok

d. Perlu mencukur rambut-rambut didaerah organ reproduksi bagian luar.

Perlunya dilakukan mencukur atau merapikan rambut-rambut disekitar organ reproduksi bagian luar. Jika tidak berpotensial ditumbuhi sejenis jamur atau kutu yang dapat menimbulkan rasa gatal (Wahyuni & Ma’shum., 2003).

Menjaga Kebersihan Pada Masa Menstruasi, Untuk menampung darah menstruasi, wanita menggunakan pembalut. Pembalut itu perlu diganti sekitar empat sampai lima kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri pada pembalut yang digunakan dan mencegah masuknya bakteri tersebut kedalam vagina. (http:// www.indonesia.com, diperoleh pada tanggal 20 November 2009)

F. Efek Perawatan Yang Salah Pada Alat Reproduksi Eksterna

Mengatakan bahwa efek samping dari kesalahan dalam merawat alat reproduksi eksterna, yaitu :

1. Jika ada pembersih/sabun berbahan daun sirih digunakan dalam waktu lama,

akan menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu.

2. Produk pembersih wanita yang mengandung bahan povidone iodine mempunyai

efek samping dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.

(Syarif, 2007, ¶1, November 2009)


(31)

BAB III

KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep

Bagan 3.1. Kerangka Konsep B. Definisi Operasional

1. Pengetahuan

Hasil dari apa yang diketahui seseorang yang didapat secara formal yang dinilai dari jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan dengan kategori sebagai berikut:

a. Pengetahuan baik : Apabila responden mendapat skor :> 75%-100%

b. Pengetahuan cukup : Apabila responden mendapat skor : >60%-75%

c. Pengetahuan kurang : Apabila responden mendapat skor : <60%

(Arikunto, 2006) 2. Umur

Lamanya seseorang hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan hingga saat diwawancarai, dengan kategori sebagai berikut:

a. 13-17 Tahun

b. 17-18 Tahun

Tingkat Pengetahua

n

Remaja Puteri Tentang Perawatan Alat Genitalia

Eksterna

1. Umur

2. Sumber Informasi


(32)

3. Sumber Informasi

Sumber infomasi adalah media yang digunakan oleh seseorang untuk memperoleh informasi, pesan. Dimana media tersebut terdiri dari beberapa bagian yaitu:

a. Media cetak majalah, Koran dan buku-buku

b. Media elektronik : radio, televis dan internet

c. Media papan

d. Keluarga : orang tua dan saudara

e. Petugas kesehatan : Dokter, Bidan, Perawat

4. Perawatan

Perawatan adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya.


(33)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan data dilakukan pada satu saat atau periode tertentu dan pengamatan studi hanya dilakukan satu kali selama penelitian.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh remaja Kelas X SMA AL-Azhar Medan sebanyak 82 orang.

2. Sampel

Sampel yaitu sebagian dari populasi, sample dalam penelitian ini remaja yang duduk di kelas X SMA Al-Azhar Medan. Teknik pengambilan dalam penelitian adalah pengambilan secara acak sederhana (Random Sampling). Jadi besarnya dalam penelitian ini adalah :

n = Jumlah

N = Jumlah populasi d = nilai α = 0,05


(34)

Maka ;

( )

(

)

05 , 68 205 , 1 82 205 , 0 1 82 0025 , 0 82 1 82 05 , 0 82 1 82 2 = = + = + = + = n

Maka besarnya dalam penelitian ini sejumlah 68 orang (Nursalam, 2007).

C. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang pengetahuan remaja puteri tentang perawatan alat genitalia eksterna memilih siswi kelas x SMA Al Azhar di Medan, pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian yang sama.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2010 sampai bulan Mei 2010.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan surat rekomendasi dari ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMA Al Azhar di Medan.


(35)

1. Sampel dalam penelitian terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tujuan dan kerja penelitian serta meminta kesediaannya untuk berperan serta dalam penelitian dan mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan. Partisipasi responden yang diteliti bersifat sukarela. Responden berhak untuk mengundurkan diri dan peneliti harus menghormati hak responden.

2. Anomity (tanpa nama), untuk menjaga kerahasiaan, maka questioner yang diberikan kepada responden tanpa nama akan diberi kode tertentu.

3. Confidentiality (kerahasiaan) yaitu bahwa hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri dari dua bagian, yakni data demografi dan kuesioner pengetahuan.

1. Data Demografi

Instrumen penelitian berisi data demografi meliputi umur dan sumber informasi yang diperoleh dari responden.

2. Kuesioner Pengetahuan

Instrumen berisi pertanyaan untuk mengidentifikasi pengetahuan responden dalam perawatan alat genitalia eksternanya. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan tertinggi adalah 10.


(36)

dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dimana rentang kelas sebesar 20 dan banyak kelas sebesar 3, yaitu baik, cukup, kurang, sehingga diperoleh P = 6. Kisaran nilai antara 0 sampai 20, maka pengetahuan akan diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, yakni : Baik (skor 14-20), Cukup (skor 7-13), dan Kurang (skor 0-6).

G. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilaksanakan dalam pengumpulan data ini dengan mendapatkan surat permohonan melakukan penelitian dan ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMA Al-Azhar Medan.

Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah SMA Al Azhar Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan calon responden dan menjelaskan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan dengan menanyakan kesediaan calon responden. Calon responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk anda tangani surat persetujuan, selanjutnya responden dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kuesioner setelah penjelasan tentang tata cara pengisian kuesioner. Setelah kuesioner dijawab, peneliti mengumpulkan semua kuesioner yang diisi responden kemudian memeriksa kelengkapan data yang terkumpul pada kuesioner dan bila terdapat kesalahan akan kekurangan data maka diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan pendataan ulang mengelola atau analisa data dilaksanakan setelah semua data terkumpul.


(37)

H. Analisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu:

1. Editing

Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan memberikan kode (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan ari suatu kode dari suatu variable.

3. Data Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan dalam master atau database. Kemudian membuat distribusi frekuensi.

4. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis data penelitian menggunakan ilmu terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Statistika deskriptif adalah statistika yang membahas cara-cara meringkas, menyajikan, dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar lebih mudah dimengerti dan lebih mempunyai makna (Hidayat, 2007).


(38)

skor 0. Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan melihat persentase tentang pengetahuan remaja terhadap perubahan fisik pubertas. Kemudian dilakukan interpretasi item pertanyaan dengan cara menghitung persentase jawaban benar untuk semua item pertanyaan dari seluruh responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

100 x n

f p=

Dimana : p = Persentase

∑f = Total nilai keseluruhan

N = Jumlah jawaban yang benar

Hasil persentase dari pemberian skor terhadap pengetahuan dari penelitian dengan menggunakan kategori:

1. Pengetahuan “baik,” apabila responden dapat menjawab dengan ≥ 75%

2. Pengetahuan “cukup,” apabila responden dapat menjawab dengan benar

60%-75%

3. Pengetahuan “kurang,” apabila responden dapat menjawab dengan benar ≤ 60%


(39)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti terhadap tingkat pengetahuan remaja puteri tentang perawatan alat genitalia eksterna SMA Al Azhar Medan tahun 2010 dengan jumlah populasi 68 orang.

Tabel 5.1.

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Umur 13-17 tahun 17-18 tahun 68 - 100 - Sumber Informasi Media Cetak Media Elektronik Keluarga/Teman Petugas Kesehatan 11 8 49 - 16,2 11,8 72 - Pentingkah Mengetahui Perawatan

Genitalia Eksterna Penting Tidak Penting

Sangat Tidak Penting

65 1 2 95,5 1,6 2,9


(40)

Berdasarkan tabel 5.1. dapat digambarkan bahwa semua responden 68 orang (100%) pada usia 13-17 tahun. Berdasarkan sumber informasi, sebagian besar responden 49 orang (72%) responden mendapatkan informasi dari keluarga/teman. Sebagian besar responden mengatakan penting dalam mengetahui perawatan genitalia eksterna sebanyak 65 orang (95,5%).

Tabel 5.2.

Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 2 3

Baik Cukup Kurang

16 44 8

23,5 64,7 11,8

TOTAL 68 100

Berdasarkan table 5.2. dapat digambarkan bahwa dari 68 responden mayoritas 44 orang remaja puteri (64,7%) berpengetahuan cukup, dan minoritas 8 orang remaja puteri (11,8%) berpengetahuan kurang.


(41)

Tabel 5.3.

Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Berdasarkan Umur SMA AL Azhar Medan Tahun 2010

No Umur Baik Cukup Kurang Total

F % F % F % F %

1 2

13-16 Tahun 17-18 Tahun

15 -

22,1 -

45 -

66,2 -

8 -

11,7 -

68 -

100 -

TOTAL 15 22,1 45 66,2 8 11,7 68 100

Berdasarkan table 5.3. dapat digambarkan bahwa dari 68 responden semua responden 68 orang remaja putri (100%) berumur 13-16 tahun.


(42)

Tabel 5.4.

Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Berdasarkan Sumber Informasi SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

No Umur Baik Cukup Kurang Total

F % F % F % F %

1 2 3 4 Media Cetak Media Elektronik Keluarga/Teman Petugas Kesehatan 4 3 9 - 6 4,4 13,2 - 5 4 35 - 7,6 5,9 51,7 - 2 1 5 - 3 1,6 7,6 - 11 8 49 - 16,2 11,8 72 -

TOTAL 16 23,6 44 64,2 8 12,2 68 100

Dari tabel 5.4. diperoleh bahwa 68 responden mayoritas mendapat sumber informasi dari keluarga/teman sebanyak 49 orang remaja puteri (72%). Minoritas mendapatkan sumber informasi dari petugas kesehatan sebanyak 0.


(43)

Tabel 5.5.

Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Berdasarkan Pentingkah Mengetahui Perawatan Genitalia Ekesterna

SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

No Kategori Baik Cukup Kurang Total

F % F % F % F %

1 2 3

Penting Tidak Penting

Sangat Tidak Penting 16 - - 23,5 - - 41 1 2 60,3 1,4 3 8 - - 11,8 - - 65 1 2 95,6 1,4 3

TOTAL 16 23,5 44 64,7 8 11,8 68 100

Dari tabel 5.5. di atas diperoleh bahwa 68 responden mayoritas 65 orang remaja puteri (95,6%) mengatakan penting mengetahui perawatan genitalia eksterna, minoritas 1 orang remaja puteri (1,4%) mengatakan tidak penting mengetahui perawatan genitalia eksterna.


(44)

B. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan

Dari hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan remaja puteri terhadap perawatan alat genitalia eksterna SMA Al Azhar Medan menunjukkan mayoritas responden berpengetahuan cukup 44 orang (64,7%).

Menurut Notoatdmojo (2003), mengatakan bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Hasil penelitian ini cukup karena di SMA Al Azhar tersebut remaja puterinya mendapatkan pendidikan tentang kesehatan reproduksi, sehingga mereka cukup mengetahui tentang pentingnya perawatan alat genitalia eksterna tersebut.

2. Umur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Al Azhar Medan diketahui bahwa mayoritas remaja putri yang berumur 13-16 tahun mempunyai pengetahuan tentang perawatan alat genitalia eksterna cukup sebanyak 45 orang (66,2%) dan minoritas remaja putri kurang mengetahui tentang perawatan alat genitalia eksterna sebanyak 8 orang (11,7%).

Menurut penelitian Wahyuni dan Ma’shum (2003) yang mengatakan bahwa perawatan kebersihan alat genitalia tersebut biasanya hanya mengangkut hal-hal umum saja, karena masih dianggap tabu untuk mengetahui secara detail tentang perawatan organ reproduksinya. Sehingga pengetahuan mereka sampai umur 13-16 tahun hanya sekedar mengetahui hal-hal yang umum saja, yang mereka dapat dari orang tua mereka masing-masing.


(45)

3. Sumber Informasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memperoleh sumber infromasi dari keluarga/teman sebanyak 49 orang (72%) dan minoritas responden memperoleh sumber informasi dari petugas kesehatan sebanyak 0.

Menurut penelitian Siti (2005), tingkat pengetahuan remaja puteri tentang perawatan alat genitalia eksterna di SMA Darma Pancasila Medan Tahun 2005 diketahui mayoritas responden memperoleh sumber informasi dari orang tua sebanyak 29 orang (36,7%).

Meskipun remaja puteri di SMA Al Azhar tersebut mendapatkan pengetahuan tentang perawatan alat genitalia eksterna ini dari sekolah, tetapi dari hasilnya mereka lebih banyak mendapatkan informasi tersebut dari keluarga/teman mereka, jadi dari hasil penelitian ini bisa di lihat bahwa remaja puteri masih malu untuk mencari informasi tentang perawatan alat genitalia eksterna dari sekolah atau pendidikan, pada hal sekolah sudah memberikan mereka pembelajaran tentang kesehatan reproduksi.

Menurut Jhon Brown kurangnya sumber informasi dapat mempengaruhi remaja untuk melakukan tindakan yang menyimpang dari norma-norma susila. Sumber informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Dari remaja tersebut adalah masa perkembangannya, sumber informasi berasal dari orang tua, teman, tenaga kesehatan, media massa, media elektronik, sekolah. Media informasi merupakan sarana untuk memperoleh informasi yang adekuat.


(46)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan remaja putri tentang perawatan alat genitalia eksterna terdapat 44

orang remaja putri (64,7%) dengan kategori tingkat pengetahuan cukup dan 8 orang remaja putri (11,8%) dengan kategori tingkat pengetahuan kurang.

2. Pengetahuan remaja putri tentang perawatan alat genitalia eksterna berdasarkan

umur remaja put ri 13-16 tahun 45 orang remaja putri (66,2%) yang memiliki kategori tingkat pengetahuan tentang perawatan alat genitalia eksterna cukup dan 8 orang remaja putri (11,7%) yang memiiki kategori pengetahuan tentang perawatan alat genitalia eksterna kurang.

3. Pengetahuan remaja putri tentang pentingnya perawatan alat genitalia eksterna

yaitu yang mengatakan penting sebanyak 65 orang remaja putri (95,6%), yang mengatakan tidak penting 1 orang remaja putri (1,4%)dan yang mengatakan tidak penting sebanyak 2 orang remaja putri (3%).

4. Pengetahuan remaja putri tentang perawatan alat genitalia eksterna berdasarkan

sumber informasi dari media cetak sebanyak 11 orang remaja putri (16,2%), media elektronik 8 orang remaja putri (11,8%), dari keluarga/teman 49 orang remaja putri (72%) dan dari petugas kesehatan tidak ada.


(47)

B. Saran

1. Diharapkan kepada remaja puteri khususnya siswi SMA Al Azhar Medan

hendaknya membiasakan diri menjaga kebersihan dan merawat alat genitalia khususnya bagian luar.

2. Diharapkan kepada institusi dalam hal ini Depdiknas untuk mencantumkan

pengetahuan kesehatan reproduksi khususnya remaja dalam kurikulum pembelajaran untuk menambah pengetahuan remaja itu sendiri, terutama dalam perawatan alat genitalia eksterna.

3. Perlu adanya kerjasama antara Dinas Kesehatan dan Departemen Pendidikan


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, aziz. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Jakarta : Salemba Medika

Hurlock, Elizabeth. (2001). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika

Muadz, Masri. (2006). Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi Calon Konselor Sebaya. Jakarta : DPRHR

Universitas Padjajaran Bandung. 2001. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen

Qomariah, dkk, (2001). Infeksi Saluran Reproduksi Pada Wanita. Jakarta : BKKBN Ma’shum dan Wahyuni. (2005). Merawat Daerah Rahasia Kita.

Sarwono, S. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Sinta. (2001). Menjaga Bagian Organ Reproduksi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Agustino. (2005). Perilaku Remaja. Jakarta : Rineka Cipta

Yani. (2009). Bimbingan Bagi Remaja. Yogyakarta : Jazamedia

Papalia, old. (2001). Perkembangan Pada Remaja. Jakarta : Rineka Cipta Hidayat. (2007). Rancangan Analisis Data. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan


(49)

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA

Nama : RABITA

NIM : 095102004

Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan

Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan pengeditan bahasa indonesia dan telah sesuai dengan kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dalam karya tulis ilmiah.

Medan, Juni 2010

Diuji Oleh

(Drs. Haris Sutan Lubis, M.SP) NIP. 19590907 198702 1 002


(50)

INSTRUMEN PENELITIAN

PENELITIAN TENTANG TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI KELAS X SMA AL-AZHAR MEDAN TENTANG PERAWATAN ALAT

GENITALIA EKSTERNA TAHUN 2010

Daftar pertanyaan ini untuk mengumpulkan data tentang seberapa jauh tingkat pengetahuan remaja putri tentang perawatan alat genitalia eksterna. Penelitian ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam melakukan perawatan alat genitalia eksternanya khususnya Kelas X SMA Al-Azhar Medan Tahun 2010.

No Responden :

Umur :

Petunjuk pengisian :

1. Semua pertanyaan harus dijawab

2. Pilihlah dari salah satu jawaban yang disediakan

1. Apakah anda merasa penting membersihkan alat kelamin bagian luar?

a. Penting

b. Tidak Penting

c. Sangat Tidak Penting sekali

2. Apakah yang dimaksud dengan organ reproduksi?

a. Bagian organ tubuh yang menjalankan fungsi untuk reproduksi

b. Organ dalam tubuh yang dimiliki laki-laki dan perempuan


(51)

3. Salah satu tujuan perawatan alat genitalia/alat kelamin yaitu?

a. Agar terhindar dari penyakit yang di sebabkan oleh virus, bakteri,

protozoa.

b. Agar vagina tidak berbau

c. Agar darah haidnya tidak terganggu

4. Apakah dalam aktivitas sehari-hari anda sering menggunakan celana yang ketat

dan berbahan yang tidak menyerap keringat?

a. Sering sekali

b. Sangat Jarang

c. Tidak Pernah

5. Bahan yang cocok untuk celana dalam adalah?

a. Yang tidak menyerap keringat

b. Bahan yang terbuat dari katun

c. Bahan apa saja

6. Sebaiknya mengganti celana dalam berapa kali dalam sehari?

a. 1 kali saja

b. 2 kali

c. 3 kali

7. Mengapa penggatian celana dalam setiap hari harus dilakukan?

a. Supaya nyaman

b. Untuk menghindari bakteri-bakteri berkembang dengan cepat


(52)

8. Dengan menggunakan apa sebaiknya membersihkan alat genitalia bagian luar?

a. Dengan menggunakan sabun pembersih vagina

b. Dengan menggunakan air daun sirih

c. Dengan air bersih

9. Mencuci alat kelamin bagian luar dengan menggunakan cairan seperti cocacola, air

jahe dan alkohol dilarang karena?

a. Dapat membuat kulit kelamin sekitarnya menjadi rusak

b. Dapat meningkatkan PH Vagina

c. Dapat terjadi perdarahan

10.Apakah yang didapat jika alat kelamin lembab?

a. Pertumbuhan bakteri atau jamur

b. Perdarahan alat kelamin

c. Kerusakan alat kelamin atau lecet

11.Jika kita salah membersihkan alat kelamin maka sebaiknya?

a. Kuman masuk ke dalam saluran reproduksi

b. Organ reproduksi jadi lembab

c. Kerusakan organ reproduksi

12.Efek samping dari penggunaan produk pembersih wanita (seperti sabun sirih, dsb)

yang terlalu lama adalah?

a. Alergi berat

b. Membuat rambut genitalia semakin panjang


(53)

13.Biasanya setelah buang air kecil atau buang air besar sebaiknya dikeringkan dengan menggunakan?

a. Tissue basah

b. Handuk kering dan bersih

c. Kapas

14.Apa akibatnya jika PH Vagina tidak seimbang?

a. Bakteri-bakteri yang menguntungkan akan mati sehingga terjadi infeksi

keorgan reproduksi bagian dalam

b. PH Vagina menjadi turun

c. Bakteri atau jamur tidak berkembang

15.Bagaimana cara membersihkan alat genitalia bagian luar yang baik adalah?

a. Dibasuh dari belakang ke depan

b. Dari tengah ke depan

c. Di siram saja

16.Sebaiknya mencukur atau merapikan rambut-rambut disekitar alat genitalia pada

saat?

a. Pada saat menstruasi

b. Sudah terinfeksi

c. Apabila sudah panjang

17.Sebaiknya berapa kali mengganti pembalut dalam satu hari pada saat menstruasi?

a. kali

b. 2-3 kali


(54)

18.Apakah anda pernah merasa gatal-gatal, merah dan pada saat dibersihkan terasa perih pada alat genitalia bagian luar?

a. Pernah, sampai sekarang masih tetap gatal-gatal

b. Pernah, sekarang sudah tidak lagi karena sudah diobati

c. Tidak Pernah

19.Apakah Anda Tahu bahwa ciri-ciri pada soal no 14 merupakan infeksi jamur pada

alat genitalia bagian luar/alat kelamin?

a. Ya, sangat tahu

b. Baru mengetahui

c. Sama sekali tidak tahu

20.Apakah saudari pernah mendengar tentang perawatan organ reproduksi bagian

luar. Jika pernah sumber informasi tersebut diperoleh dari?

a. Media Cetak

b. Media Elektronik

c. Keluarga/Teman


(55)

FORMAT PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Setelah mendengar dan memahami maksud penelitian yang telah dijelaskan oleh saudari RABITA, Mahasiswi D-IV Bidan Pendidik USU dengan ini saya yang bertanda tangan dengan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan dengan judul: ”Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri SMA Al-Azhar Medan Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Di Medan Tahun 2010”

Informasi dan data yang saya berikan adalah benar adanya sesuai dengan kenyataan dan pengetahuan saya.

Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, Februari 2010 Responden


(1)

INSTRUMEN PENELITIAN

PENELITIAN TENTANG TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI KELAS X SMA AL-AZHAR MEDAN TENTANG PERAWATAN ALAT

GENITALIA EKSTERNA TAHUN 2010

Daftar pertanyaan ini untuk mengumpulkan data tentang seberapa jauh tingkat pengetahuan remaja putri tentang perawatan alat genitalia eksterna. Penelitian ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam melakukan perawatan alat genitalia eksternanya khususnya Kelas X SMA Al-Azhar Medan Tahun 2010.

No Responden :

Umur :

Petunjuk pengisian :

1. Semua pertanyaan harus dijawab

2. Pilihlah dari salah satu jawaban yang disediakan

1. Apakah anda merasa penting membersihkan alat kelamin bagian luar? a. Penting

b. Tidak Penting

c. Sangat Tidak Penting sekali

2. Apakah yang dimaksud dengan organ reproduksi?

a. Bagian organ tubuh yang menjalankan fungsi untuk reproduksi

b. Organ dalam tubuh yang dimiliki laki-laki dan perempuan


(2)

3. Salah satu tujuan perawatan alat genitalia/alat kelamin yaitu?

a. Agar terhindar dari penyakit yang di sebabkan oleh virus, bakteri,

protozoa.

b. Agar vagina tidak berbau

c. Agar darah haidnya tidak terganggu

4. Apakah dalam aktivitas sehari-hari anda sering menggunakan celana yang ketat

dan berbahan yang tidak menyerap keringat? a. Sering sekali

b. Sangat Jarang

c. Tidak Pernah

5. Bahan yang cocok untuk celana dalam adalah?

a. Yang tidak menyerap keringat

b. Bahan yang terbuat dari katun

c. Bahan apa saja

6. Sebaiknya mengganti celana dalam berapa kali dalam sehari? a. 1 kali saja

b. 2 kali

c. 3 kali

7. Mengapa penggatian celana dalam setiap hari harus dilakukan?

a. Supaya nyaman

b. Untuk menghindari bakteri-bakteri berkembang dengan cepat


(3)

8. Dengan menggunakan apa sebaiknya membersihkan alat genitalia bagian luar?

a. Dengan menggunakan sabun pembersih vagina

b. Dengan menggunakan air daun sirih

c. Dengan air bersih

9. Mencuci alat kelamin bagian luar dengan menggunakan cairan seperti cocacola, air jahe dan alkohol dilarang karena?

a. Dapat membuat kulit kelamin sekitarnya menjadi rusak

b. Dapat meningkatkan PH Vagina

c. Dapat terjadi perdarahan

10. Apakah yang didapat jika alat kelamin lembab?

a. Pertumbuhan bakteri atau jamur

b. Perdarahan alat kelamin

c. Kerusakan alat kelamin atau lecet

11. Jika kita salah membersihkan alat kelamin maka sebaiknya?

a. Kuman masuk ke dalam saluran reproduksi

b. Organ reproduksi jadi lembab

c. Kerusakan organ reproduksi

12. Efek samping dari penggunaan produk pembersih wanita (seperti sabun sirih, dsb) yang terlalu lama adalah?

a. Alergi berat

b. Membuat rambut genitalia semakin panjang


(4)

13. Biasanya setelah buang air kecil atau buang air besar sebaiknya dikeringkan dengan menggunakan?

a. Tissue basah

b. Handuk kering dan bersih

c. Kapas

14. Apa akibatnya jika PH Vagina tidak seimbang?

a. Bakteri-bakteri yang menguntungkan akan mati sehingga terjadi infeksi

keorgan reproduksi bagian dalam

b. PH Vagina menjadi turun

c. Bakteri atau jamur tidak berkembang

15. Bagaimana cara membersihkan alat genitalia bagian luar yang baik adalah?

a. Dibasuh dari belakang ke depan

b. Dari tengah ke depan

c. Di siram saja

16. Sebaiknya mencukur atau merapikan rambut-rambut disekitar alat genitalia pada saat?

a. Pada saat menstruasi b. Sudah terinfeksi

c. Apabila sudah panjang

17. Sebaiknya berapa kali mengganti pembalut dalam satu hari pada saat menstruasi? a. kali

b. 2-3 kali


(5)

18. Apakah anda pernah merasa gatal-gatal, merah dan pada saat dibersihkan terasa perih pada alat genitalia bagian luar?

a. Pernah, sampai sekarang masih tetap gatal-gatal b. Pernah, sekarang sudah tidak lagi karena sudah diobati c. Tidak Pernah

19. Apakah Anda Tahu bahwa ciri-ciri pada soal no 14 merupakan infeksi jamur pada alat genitalia bagian luar/alat kelamin?

a. Ya, sangat tahu

b. Baru mengetahui

c. Sama sekali tidak tahu

20. Apakah saudari pernah mendengar tentang perawatan organ reproduksi bagian luar. Jika pernah sumber informasi tersebut diperoleh dari?

a. Media Cetak

b. Media Elektronik

c. Keluarga/Teman


(6)

FORMAT PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Setelah mendengar dan memahami maksud penelitian yang telah dijelaskan oleh saudari RABITA, Mahasiswi D-IV Bidan Pendidik USU dengan ini saya yang bertanda tangan dengan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan dengan judul: ”Tingkat Pengetahuan Remaja Puteri SMA Al-Azhar Medan Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Di Medan Tahun 2010”

Informasi dan data yang saya berikan adalah benar adanya sesuai dengan kenyataan dan pengetahuan saya.

Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, Februari 2010 Responden