ISRAAF a. Pengertian Isrāf

42 Akhlak Kurikulum 2013 yang sangat bakhil tidak mau hartanya berkurang sedikitpun, walau sekedar memenuhi kebutuhannya sendiri. 5. Pada hari kiamat kelak, harta yang ditumpuknya akan dikalungkan di lehernya sebagai balasan atas kebakhilannya. 6. Harta yang ditumpuknya tidak bermanfaat sama sekali dihadapan Allah, melainkan hanya akan mendatangkan kerugian baginya. 7. Kehancuran yang disebabkan peperangan sesama manusia, sebagai mana yang telah menimpa umat-umat terdahulu.

4. ISRAAF a. Pengertian Isrāf

Al Isr āf adalah adalah lebih dari tujuan. Dari fi’il asrafa – israfan. As Saraf isim Ẓmashdarẓ darinya juga. “asrafa fi maalihi” artinya bersegera Ẓmengeluarkan hartaẓ tanpa tujuan. Dan asal makna dari kata ini menunjukkan pada sikap melebihi batas dan sembrono dalam melakukan sesuatu. Beberapa pendapat tentang pengertian israf adalah sebagai berikut; - membelanjakan memberikan sesuatu untuk hal yang tidak selayaknya sebagai tambahan atas apa yang selayaknya. - membelanjakan harta yang banyak untuk tujuan yang sangat sedikit. - melebihi batasan dalam pembelanjaan harta. - seseorang memakan harta yang tidak halal baginya atau memakan yang halal baginya memlebihi batas dan melebihi kadar kebutuhan. - Sebagian pendapat menyatakan, artinya melebihi kuantitas yang normal, karena tidak memahami batasan kuantitas yang menjadi haknya Dengan demikian pengertian Isrāf adalah tindakan seseorang yang melampauhi batas yang telah ditentukan oleh syariat. Orang yang membasuh wajah ketika berwudlu melebihi tiga basuhan berarti termasuk isrof berlebihan, karena ketentuan yang disunatkan hanya tiga basuhan yang merata. Namun pengertian isrāf biasanya sering digunakan dalam hal membelanjakan harta, bukan pada masalah ibadah. Misalkan membelanjakan harta untuk makan, minum, pakaian dan berkendara yang berlebihan melebihi batas kewajaran dan kepatutan. 43 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan Pada kehidupan modern, sifat melampaui batas Ẓberlebihanẓ itu mengancam masa depan umat manusia, terutama kalangan generasi mudanya. Nabi Muhammad saw, bersabda yang artinya “Binasalah orang-orang yang melampaui batas Ẓberlebihanẓ”. ẒHR.Muslimẓ

b. Dalil tentang Isr f

Al-Quran surat Al-Furqaan ayat 67. ALlah SWT. berfirman: ٧ ܛمماقݠقق قݑقڍٰقذ ق ۡيقب قن قكقو ْاوُ ُتۡݐقي ۡݗقڍقو ْاݠُفق ۡسُي ۡݗ قڍ ْاݠُݐقݍنقث كاقمقإ قݚيق َلٱقو Artinya ; dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah- tengah antara yang demikian. ẒQS.al-Furqaan :67ẓ Rasulullah saw bersabda: قݝْيقݖقع ُ ٰܒا َ޺ قص قܒا ُظْݠُسقر َن ق ث قهكقܯقج ْݚقٱ قݝْيـقب ق ث ْݚقٱ فܜْيقعُش قݚْب قܱقݙُٱ ْݚقٱ . فطق قس قݫقو فܟقݖْيق قم ق ْيقٲ قف اْݠُܵقبْلقاقو اْݠُـقَܯ قܻقتقو اْݠُبقشاقو اْݠُݖـُك : قظܛقق قݗَݖقسقو ܯލاو لوال ݠبث ݝجܱخث Artinya : “Dari Umar bin Syuaib, dari bapaknya, dari kakeknya ia berkata, Rasululloh saw bersabda; Makanlah dan minumlah, bersedekahlah, berpakaian dan tanpa berlebih-lebihan dan tidak sombong Ẓdikeluarkan HR.Abu Dawud dan Ahmadẓ. Ayat dan hadits ini menunjukkan bahwa kita diperintahkan untuk bersifat sedang-sedang saja dalam membelanjakan harta benda, tidak boleh berlebihan dan tidak boleh terlalu irit.

5. TABDĪR a. Pengertian Tabdżīr