Dasar Hukum BNNP Jawa Timur Sebagai Penyelidik Dan Penyidik

72

BAB II DASAR KEWENANGAN BNNP JAWA TIMUR SEBAGAI PENYELIDIK

DAN PENYIDIK DALAM TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

2.1 Dasar Hukum BNNP Jawa Timur Sebagai Penyelidik Dan Penyidik

Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Awal Proses Penyelidikan dan Penyidikan di indonesia di lakukan Oleh Lembaga Penegak Hukum yaitu kepolisian. Kepolisian yang merupakan bagian integral fungsi pemerintahan negara dibidang penegakan hukum. Sebagai aparat penegak hukum Kepolisian bertugas memelihara serta meningkatkan ketertiban dalam hukum yang salah satu tugasnya berkaitan dengan proses pidana sebagai kegiatan penyelidikan dan penyidikan serta melaksanakan koordinasi dan pengawasan terhadap penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu. Yang dimaksud dengan penyidik menurut UU Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang- undang Hukum Acara Pidana selanjutnya disingkat dengan KUHAP, pada Pasal 1 ayat 1 adalah ” Pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan ” Berdasarkan pengertian di atas maka yang melakukan tugas sebagai penyidik adalah : a. Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia. b. Pejabat Pegawai Negeri Sipil PPNS . 72 73 Tetapi Dalam KUHAP juga ada aturan yang menjelaskan lagi tentang Penyidikan Dalam tindak pidana tertentu atau lebih dikenal dengan Tindak pidana khusus yang tertuang dalam Pasal 17 Bab VII KUHAP . Berikut ini adalah aturan yang ada dalam KUHAP Pada BAB VII Tentang Penyidikan Terhadap Pidana Tertentu Pasal 17 : “ Penyidikan Menurut ketentuan khusus acara pidana sebagaimana tersebut pada undang – undang tertentu sebagaimana di maksud dalam Pasal 284 ayat 2 KUHAP dilaksanakan oleh Penyidik, Jaksa, dan pejabat penyidik yang berwenang lainya berdasarkan peraturan perundang-undangan”. Menurut analisa saya terhadap pengertian Pasal 17 Bab VII Tentang penyidikan terhadap pidana tertentu bahwa dalam kegiatan penyelidikan dan penyidikan dalam tindak pidana khusus tidak selamanya di lakukan oleh lembaga kepolisian negara republik Indonesia melainkan bisa di lakukan oleh lmbaga lain selain lembaga kepolisian negara republik Indonesia asalkan ada peraturan perundangan-undangan yang dapat mengcover kegiatan penyelidikan dan penyidikan tersebut. Perlu di ketahui Bahwa Tindak Pidana Narotika Merupakan Tindak Pidana Tertentu atau Tindak Pidana khusus. maka dibuatlah peraturan perundang-undangan yang khusus juga agar dapat memudahkan pelaksanaan dalam melakukan pemberantasan tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika selain aturan yang khusus dalam teknis penyelidikan dan penyidikan dalam tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Maka di pandang perlu menetapkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2009 tentang Badan Narkotika Nasional. 74 Latar Belakang lahirnya Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2009 Badan Narkotika Nasional tersebut dapat di ketahui dari Pertimbangan Yuridisnya yakni : 1. Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671; 3. Undang–Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4916; 4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062. 33 Dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 23 tahun 2010 Tentang Badan Narkotika Nasional dapat mempermudah dan memperjelas tata kerja lembaga non kemetrian ini dalam melakukan tugasanya dalam bidang pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia yang belakangan ini semakin berkembang. Dalam Badan Narkotika Nasioanal Ini atu Yang Bisa di sebut BNN adalah lembaga Non Kementrian yang langsung bertangguang jawab kepada Presiden. 33 Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2009 tentang Badan Narkotika Nasional, 75 Badan Narkotika Nasional Memiliki wewenang yang luas Dalam melakukan Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor narkotika. Wewenang tersebut di jelaskan dalam Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2009 tentang Badan Narkotika nasional Mejelaskan Dalam melaksanakan tugas pemberantasan penyalahgunaan danperedaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, BNN berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaandan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. Untuk mempermudah tugas BNN dalam pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika serta untuk mempermudah proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan BNN di wilayah Provinsi dan kabupaten atau kota maka dalam hal ini kepala BNN membuat Peraturan Kepala BNN Nomor 4 Tahun 2010 Tentang organisasi dan tata kerja badan narkotika provinsi dan kabupaten atau kota. Dalam Peraturan Kepala BNN ini juga menjelaskan bahwa Badan Narkotika Provinsi Juga Berhak untuk melakukan kegitan penyelidikan dan Penyidakan dalam tindak pidana penyalahgunaan dan Peredaran Gelap narkotika yang ada dalam Pasal 17 PERKA BNN Nomor 4 Tahun 2010 : “Bidang Pemberantasan mempunyai tugas melaksanakan Penyelidikan dan Penyidikan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika P4GN di bidang pemberantasan dalam wilayah Provinsi“ Jika perhatikan dalam Pasal 17 PERKA BNN Nomor 4 Tahun 2010 Bahwa memang dalam tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dalam kegitan penyelidikan dan penyidikan di wilayah Provinsi 76 dilakukan oleh penyidik BNN sendiri oleh bidang pemberantasan. Dasar Hukum BNN dalam melakukan Kegiatan Penyelidikan Bukan hanya diatur dalam Pasal 4 PERPRES Nomor 23 tahun 2010 dan Pasal 17 PERKA BNN Nomor 4 Tahun 2010 Tetapi juga diatur dalam Pasal 71 Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 Berikut ini adalah aturan dalam Pasal 71 UU No.35 Tahun 2009 : “Dalam melaksanakan tugas pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, BNN berwenang melakukan penyelidikan dan Penyidikan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika”. Berikut Ini adalah Pasal 75 Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika yang menjelaskan mengenai kewenangan BNN dalam melakukan penyidikan, yaitu : a. Melakukan penyelidikan atas kebenaran laporan serta keterangantentang adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika; b. Memeriksa orang atau korporasi yang diduga melakukanpenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika; c. Memanggil orang untuk didengar keterangannya sebagai saksi; d. Menyuruh berhenti orang yang diduga melakukanpenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika serta memeriksa tanda pengenal diri tersangka; e. Memeriksa, menggeledah, dan menyita barang bukti tindak pidana dalam penyalahgunaan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika; 77 f. Memeriksa surat danatau dokumen lain tentang penyalahgunaandan peredaran gelap narkotika dan prekursor narrkotika; g. Menangkap dan menahan orang yang diduga melakukanpenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursornarkotika; h. Melakukan interdiksi terhadap peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika di seluruh wilayah juridiksi nasional; i. Melakukan penyadapan yang terkait dengan penyalahgunaan danperedaran gelap narkotika dan prekursor narkotika setelahterdapat bukti awal yang cukup; j. Melakukan teknik penyidikan pembelian terselubung danpenyerahan di bawah pengawasan; k. Memusnahkan narkotika dan prekursor narkotika; l. Melakukan tes urine, tes darah, tes rambut, tes asamdioksiribonukleat DNA danatau tes bagian tubuh lainnya; m. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka; n. Melakukan pemindaian terhadap orang, barang, binatang, dantanaman; o. Membuka dan memeriksa setiap barang kiriman melalui pos danalat – alat perhubungan lainnya yang diduga mempunyaihubungan dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotikadan prekursor narkotika; p. Melakukan penyegelan terhadap narkotika dan prekursor narkotika yang disita; q. Melakukan uji laboratorium tterhadap sampel dan barang bukti narkotika dan prekursor narkotika; 78 r. Meminta bantuan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan tugas penyidikan penyalahgunaan danperedaran gelap narkotika dan prekursor narkotika; s. Menghentikan penyidikan apabila tidak cukup bukti adanyadugaan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.

2.2 Satker BNNP Jawa Timur yang Khusus menangani tentang penyelidikan

Dokumen yang terkait

Tinjauan tentang pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana penyalahgunaan psikotropika di kepolisian resor Sragen

0 6 77

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK POLRI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Peranan Laboratorium Forensik Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang).

0 2 11

PERANAN LABORATORIUM FORENSIK POLRI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Peranan Laboratorium Forensik Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus Di Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang).

1 3 17

TINDAKAN PENYITAAN BARANG BUKTI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIKEPOLISIAN Tindakan Penyitaan Barang Bukti Dalam Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Dikepolisian Resort (Polres) Sukoharjo.

4 16 20

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH PENYIDIK POLRI DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PAYAKUMBUH.

0 0 11

IMPLEMENTASI PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH BNNP JAWA TIMUR.

1 16 122

BAB II PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA 1. Wewenang Mengadakan Penyelidikan dan Penyidikan Oleh BNN - PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA OLEH BNN PADA PRAJURIT TNI Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 44

BAB III AKIBAT HUKUM PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA PADA PRAJURIT TNI OLEH BNN 1. Tidak Diterimanya Hasil Penyidikan BNN Oleh Oditur - PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA OLEH BNN PADA PRAJURIT TNI Repository - UNAIR R

0 0 9

IMPLEMENTASI PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH BNNP JAWA TIMUR

0 0 82

IMPLEMENTASI PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH BNNP JAWA TIMUR

0 0 82