Pengeringan dan Pemecahan Biji Pemisahan Inti Sawit dari Tempurung

menurunkan kandungan air dalam minyak. Minyak sawit yang telah dijernihkan ditampung dalam tangki-tangki penampungan dan siap dipasarkan atau mengalami pengolahan lebih lanjut samapi dihasilkan minyak sawit murni processed palm oil, PPO dan hasil olahan lainnya. Tabel 2.2. Sifat Minyak Kelapa Sawit Sebelum dan Sesudah Dimurnikan Sifat Minyak Sawit Kasar Minyak Sawit Murni Titik cair : awal Akhir Bobot jenis 15°C Indeks bias D 40°C Bilangan penyabunan Bilangan lod Bilangan Riechert Meissl Bilangan polenske Bilangan Krichner Bilangan Bartya 21 – 24 26 – 29 0,859 – 0,870 36,0 – 37,5 224 – 249 14,5 – 19,0 5,2 – 6,5 9,7 – 10,7 0,8 – 1,2 33 29,4 40,0 46 – 49 196 – 206 46 – 52 - - - - Ketaren, 1986

2.3.6. Pengeringan dan Pemecahan Biji

Biji sawit yang telah dipisah pada proses pengadukan, diolah lebih lanjut untuk diambil minyaknya. Sebelum di pecah, biji-biji sawit dikeringkan dalam silo, minimal 14 jam dengan sirkulasi udara kering pada suhu 50 °C. Akibat proses pengeringan ini, inti sawit akan mengerut sehingga memudahkan pemisahan inti sawit dari tempurungnya. Biji-biji sawit yang sudah kering kemudian dibawa kealat pemecah biji Hartono, 2007. Untuk mengawetkan inti sawit yang keluar dari alat pemisah biji perlu dilakukan usaha untuk menurunkan kandungan air sehingga tidak terjadi proses penurunan mutu. Universitas Sumatera Utara Proses penurunan mutu umumnya terjadi selama proses penyimpanan, oleh sebab itu perlu diperhatikan proses dan kondisi penyimpanan serta interaksi antara kelembaban udara dengan kadar air inti. Permukaan inti sawit yang basah merupakan media tumbuh mikroba yang lebih baik, sehingga spora yang menempel pada permukaan tersebut lebih cepat tumbuh. Mikroba tersebut akan menghasikan enzim yang dapat merusak lemak, protein, karbonhidrat dan vitamin baik secara hydrolysis ataupun dengan oksidasi. Oleh sebab itu dalam pengawetan inti pertama-tama ditunjukkan untuk menurunkan air permukaan Ponten, 1996.

2.3.7. Pemisahan Inti Sawit dari Tempurung

Pemisahan inti sawit dari tempurungnya berdasarkan perbedaan berat jenis antara inti sawit dan tempurung. Alat yang digunakan adalah hydrocylone separator. Inti dan tempurung dipisahkan oleh aliran air yang berputar dalam sebuah tabung atau dapat juga dengan mengapungkan biji-biji yang pecat dalam larutan lempung yang mempunyai berat jenis 1,16. Dalam keadaan tersebut inti sawit akan mengapung dan tempurung tenggelam. Proses selanjutnya adalah pencucian inti sawit dan tempurung sampai bersih. Untuk menghindari kerusakan akibat mikroorganisme, maka inti sawit harus segera dekeringkan dengan suhu 80 °C. Setelah kering, inti sawit dapat dipak atau diolah lebih lanjut yaitu dengan ekstraksi untuk menghasilkan minyak inti sawit palm kernel oil, PKO Hartono, 2007. Keberhasilan pemisahan inti dengan tempurung dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : Universitas Sumatera Utara a. Tekanan pompa air yang melalui siklon, tekanan yang lebih tinggi akan mempercepat pemisahan inti dengan cangkang. Semangkin tinggi tekanan pompa maka pemisahan akan lebih sempurna, dan sebaliknya. b. Putaran Cyclon semakin baik jika permukaan bagian dalam lebih rata. Permukaan dalam yang tidak rata umumnya disebabkan oleh pukulan benda berat seperti logam atau batu yang akan menyebabkan pemisahan inti dan cangkang tidak sempurna. c. Kebersihan umpan. Kandungan serat dan debu yang tinggi dalam cairan hydrosiklon akan mempengaruhi pemisahan inti dan cangkang. Oleh sebab itu diperlukan pengoprasian separating coulumn LTDS yang lebih sempurna. d. Rotasi penggantian air. partikel halus dan atau debu yang terdapat pada cairan hydrosiklon akan mempengaruhi berat jenis cairan yang menyebabkan pemisahan inti dan cangkang tidak berlangsung sebagaimana mestinya. e. Biji bulat yang tidak terpecahkan dalam pemecah biji perlu dilakukan pemisahan dengan ayakan biji, sehingga biji dikembalikan ke conveyor pengankut biji ke alat pemecah biji Ponten, 1996.

2.4. Minyak Kelapa Sawit