suhu 2-8
o
C, dan obat pada suhu ruangan 15-25
o
C; bentuk sediaan injeksi, infus; disusun berdasarkan alfabetis dengan sistem first in first out FIFO dan first
expired first out FEFO. Obat narkotika disimpan dalam lemari khusus dan terkunci ganda double lock; obat psikotropik disimpan dalam lemari khusus dan
terkunci; obat high alert pada lemari khusus yang ditandai dengan garis merah; obat-obat LASA look a like, sound a like diberi tanda hijau dengan tulisan
LASA. Kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi dilakukan berdasarkan paket
bedah anestesi yang diserahkan melalui formulir penerimaan paket bedah anstesi. Petugas farmasi memberikan perbekalan farmasi kepada penata untuk
kemudian dicek kelengkapannya.
3.3 Instalasi Central Sterilized Suplay CSSD
Instalasi Cental Sterilized Supply Department CSSD atau sterilisasi pusat adalah satu unit kerja yang merupakan fasilitas penyelenggaraan dan kegiatan
pelayanan kebutuhan steril yang bertujuan untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial.
Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan CSSD adalah: a.
Melakukan sterilisasi instrument dan linen untuk kebutuhan kamar operasi b.
Melakukan sterilisasi untuk kebutuhan IGD c.
Melakukan sterilisasi untuk kebutuhan catheterisasibedah jantung d.
Melakukan sterilisasi ruangan dengan fogging dan UV lamp e.
Melakukan Reuse dengan gas Etilen Oksida Sasaran dari kegiatan yang dilakukan adalah tercapainya kebutuhan steril
untuk seluruh lingkungan rumah sakit, mencegah terjadinya infeksi nosokomial
Universitas Sumatera Utara
hingga seminimal mungkin dan mempertahankan mutu hasil sterilisasi dengan melakukan monitoring terhadap proses dan hasil sterilisasi.
Untuk mendapatkan pelayanan CSSD yang optimal disediakan ruangan yang memadai yang terdiri atas: ruang pencucian, ruang kerja dan ruang steril
penyimpanan barang steril yang memenuhi syarat. Instalasi Sterilisasi Pusat dikepalai oleh seorang apoteker dan dibantu oleh wakil kepala instalasi, tata usaha
dan tiga pokja lainnya. Struktur Organisasi Instalasi CSSD RSUP H. Adam Malik Medan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Instalasi CSSD RSUP H. Adam Malik Medan
Kepala instalasi mempunyai tugas menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasikan, dan mengawasi seluruh kegiatan dalam perencanaan dan
pemenuhan kebutuhan CSSD, menyelenggarakan sterilisasi dan pelayanan kepada Ka. Instalasi CSSD
Direktur Umum dan Operasional
Wa. Ka. Instalasi CSSD
Tata Usaha
Pokja Pencucian
Pokja Sterilisasi
Pokja Pengemasan
Direktur Utama
Universitas Sumatera Utara
unit-unit lain yang membutuhkan perlengkapan steril, menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang sterilisasi.
Wakil kepala instalasi membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan, mengkoordinasikan, merencanakan serta mengawasi seluruh
kegiatan di Instalasi CSSD. Tata Usaha bertugas membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan
seluruh ketatausahaan dan kerumahtanggaan di CSSD. Dalam menunjang tugas dan fungsi CSSD, dibentuk 3 pokja yaitu:
a. Pokja Pencucian
Pokja pencucian bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan pencucian di CSSD.
b. Pokja Sterilisasi
Pokja sterilisasi bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan sterilisasi kebutuhan di CSSD.
c. Pokja Pengemasan
Pokja pengemasan bertugas untuk membantu kepala instalasi dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan pengemasan kebutuhan steril untuk unit
IGD, IBP, IATI, Poliklinik, Rindu A dan Rindu B.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengelolaan Perbekalan Farmasi 4.1.1 Penyimpanan
Gudang penyimpanan di RSUP H. Adam Malik terdiri dari gudang perbekalan farmasi Askes, gudang perbekalan farmasi Jamkesmas, gudang
perbekalan farmasi umum, gudang perbekalan farmasi floor stock, gudang perbekalan farmasi Cathlab jantungbedah jantung, gudang perbekalan farmasi
bahan berbahayamudah terbakar. Menurut Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2008 dalam
Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, perbekalan farmasi yang diterima disimpan pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta
gangguan fisik yang dapat merusak mutu perbekalan farmasi. Dengan demikian, penyimpanan perbekalan farmasi di pokja perbekalan masih belum sesuai dengan
standar cara penyimpanan perbekalan farmasi, karena masih ada perbekalan farmasi yang disimpan pada ruang kerja dan di koridor gudang. Hal ini
disebabkan gudang yang ada kurang cukup luas untuk penyimpanan seluruh perbekalan farmasi.
4.2 Pelayanan Farmasi Klinis
Universitas Sumatera Utara