Perkolasi Penggantian lapisan air Curah Hujan Efektif

hilang akibat evaporasi, M=Eo+P E = Evaporasi air terbuka yang diambil dari 1,1 x ET selama penyiapan lahan k = MTS, T = jangka waktu penyiapan lahan hari, dan S = air yang dibutuhkan untuk penjenuhan ditambah dengan 50 mm. 1. Kebutuhan bersih air di sawah untuk padi NFR NFR = ET c + P – Re + WLR .......................................................................2-29 2. Kebutuhan irigasi untuk padi IR = NFRe .................................................................................................2-30 di mana: Etc = penggunaan konsumtif mm P = kehilangan air akibat perkolasi mmhari Re = curah hujan per hari mmhari E = efisiensi irigasi secara keseluruhan WLR = penggantian lapisan air mmhari.

2.7.3. Perkolasi

Laju perkolasi sangat tergantung pada sifat-sifat tanah. Data-data mengenai perkolasi akan diperoleh dari penelitian kemampuan tanah maka diperlukan penyelidikan kelulusan tanah. Pada tanah lempung berat dengan karakteristik pengolahan puddling yang baik, laju perkolasi dapat mencapai 1-3 mmhari. Pada tanah-tanah yang lebih ringan, laju perkolasi bisa lebih tinggi. Untuk menentukan laju perkolasi, perlu diperhitungkan tinggi muka air tanahnya. Sedangkan rembesan terjadi akibat meresapnya air melalui tanggul sawah.

2.7.4. Penggantian lapisan air

Universitas Sumatera Utara Setelah pemupukan perlu dijadwalkan dan mengganti lapisan air menurut kebutuhan. Penggantian diperkirakan sebanyak 2 kali masing-masing 50 mm satu bulan dan dua bulan setelah transplantasi atau 3,3 mmhari selama 12 bulan.

2.7.5. Curah Hujan Efektif

Analisa curah hujan yang dimaksud adalah curah hujan efektif untuk menghitung kebutuhan air irigasi. Curah hujan efektif atau andal adalah bagian dari keseluruhan curah hujan yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air irigasi. Curah hujan efektif R eff ditentukan berdasarkan besarnya R 80 yang merupakan curah hujan yang besarnya dapat dilampaui sebanyak 80 atau dengan kata lain dilampauinya 8 kali kejadian dari 10 kali kejadian. Artinya, bahwa besarnya curah hujan yang terjadi lebih kecil dari R 80 mempunyai kemungkinan hanya 20. Untuk menghitung besarnya curah hujan efektif dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: R 80 = n5 + 1.............................................................................................2-31 di mana: R eff = curah hujan efektif 80 mmhari n5+1 = rangking curah hujan efektif dihitung dari curah hujan terkecil n = jumlah data. Untuk menghitung curah hujan efektif padi digunakan persamaan sebagai berikut: R eff = 0,7 x x R............................................................................. 2-32 Di mana : R eff = curah hujan efektif 80 Universitas Sumatera Utara R = curah hujan minimum pada tengah bulanan

2.7.6. Efisiensi Irigasi