Faktor-faktor penting yang menentukan lamanya jangka waktu penyiapan lahan adalah :
1. Tersedianya tenaga kerja dan ternak penghela atau traktor untuk menggarap
tanah. 2.
Perlu memperpendek jangka waktu tersebut agar tersedia cukup waktu untuk menanam padi sawah.
Masa prairigasi diperlukan guna menggarap lahan untuk ditanami dan untuk menciptakan kondisi lembab yang memadai untuk persemaian yang baru tumbuh,
biasanya padi membutuhkan tanah dengan tingkat kejenuhan yang baik dan dalam keadaan tanah yang lunak dan gembur. Penyiapan lahan dan koefisien tanaman
awal Oktober dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Penyiapan Lahan dan Koefisien Tanaman Awal Oktober
Koefisien OKT
NOV DES
JAN FEB
MAR APR
MEI JUN
JUL AGT
SEP Tanaman
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
C3 LP
LP LP
1.10 1.10
1.05 1.05
0.95 -
LP LP
LP 1.10
1.10 1.05
1.05 0.95
- 0.50
0.75 1.00
1.00 0.82
0.45 C2
LP LP
1.10 1.10
1.05 1.05
0.95 -
- LP
LP 1.10
1.10 1.05
1.05 0.95
- 0.50
0.75 1.00
1.00 0.82
0.45 C1
LP 1.10 1.10
1.05 1.05
0.95 -
- -
LP 1.10
1.10 1.05
1.05 0.95
- 0.50
0.75 1.00
1.00 0.82
0.45 C
LP LP
LP 1.08
1.07 1.02
0.67 0.32
- LP
LP LP
1.08 1.07
1.02 0.67
0.48 0.42
0.75 0.92
0.94 0.76
0.42 0.15
4.2.3 Pergantian Lapisan Air
Penggantian lapisan air dilakukan sebanyak 2 kali, masing masing setinggi 50 mm 3,3 mmhari selama sebulan dan dua bulan setelah penanaman bibit.
Pergantian lapisan air dilakukan untuk menggenangi lapisan tanah yang berfungsi sebagai cadangan air untuk perkolasi dan evapotranspirasi tanaman. Tujuan lain
Universitas Sumatera Utara
dari adanya genangan tersebut, yaitu untuk menekan laju pertumbuhan gulma. Pergantian lapisan air masa tanam awal November dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Pergantian lapisan air masa tanam awal Oktober
OKT NOV
DES JAN
FEB MAR
APR MEI
JUN JUL
AGT SEP
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
1 2
WLR- 3 3.30
3.30 3.30
3.30 WLR- 2
3.30 3.30
3.30 3.30
WLR- 1 3.30
3.30 3.30
3.30
WLR 1.10
1.10 2.20
1.10 1.10
1.10 1.10
2.20 1.10
1.10
4.2.4 Curah Hujan Efektif Bulanan Tanaman Palawija
Besarnya curah hujan efektif untuk tanaman palawija dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Curah Hujan Efektif Bulanan Tanaman Palawija Masa Tanam Awal Oktober
Uraian Jan
Feb Mar
Apr Mei
Jun Jul
Agt Sep
Okt Nov
Des Keterangan
R50 Rata-rata 110
61 171
154 79
44 87
114 99
169 270
236 mm
Eto 2.24
2.65 2.89
3.29 3.47
mmhari
C1 1.02
0.48 0.75
0.94 0.42
C2 0.67
0.42 0.92
0.76 0.15
Etc=EtoC1+C215 56.78 35.78 72.39 83.90 29.67
mm
Reff 1.84
1.03 2.03
2.66 2.31
mmhari
Universitas Sumatera Utara
4.3 Kebutuhan Air di D I Tanjung Beringin
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk
tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang di berikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah.
Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor – faktor berikut :
1. Penyiapan lahan
2. Penggunaan konsumtif
3. Perkolasi dan rembesan
4. Pergantian lapisan air
5. Curah hujan efektif.
Kebutuhan air irigasi di Tanjung Beringin dihitung berdasarkan pola tanam yang dilakukan pada masa tanam awal Oktober. Analisa kebutuhan air irigasi
adalah sebagai berikut : 1.
Direncanakan waktu penyiapan sawah T = 45 hari 2.
Air yang dibutuhkan untuk penjenuhan S = 300 mm 3.
Pola tanam: padi-padi-palawija 4.
Awal musim tanam dimulai pada awal Oktober a.
Kebutuhan air untuk mengganti evaporasi dan perkolasi M
= 1,1 x Eto + P = 1,1 x 3,14 + 2,00
= 5,45 mmhari b.
Menghitung konstanta K
=
Universitas Sumatera Utara
= = 0,8175
c. Kebutuhan air untuk pengolahan lahan
NFR = LP-R
e
NFR = M. - R
e
= 6,98 mmhari
DR = ltdtha
Menghitung kebutuhan air pada pertengahan Oktober, awal bulan November, pertengahan bulan Februari, dan pada bulan Maret dilakukan dengan cara seperti
diatas. Untuk menghitung kebutuhan air selama penanaman yaitu, mulai dari bulan
November sampai akhir Januari. Dihitung berdasarkan koefisien tanaman. Perhitungan kebutuhan air pada masa tanam awal bulan April dihitung
sebagai berikut : 1.
Kebutuhan air pada masa tanam
= = 1,08
Universitas Sumatera Utara
2. Etc = Eto x C
= 2,76 x 1,08 =2,98 mmhari
3. Kebutuhan air di sawah untuk padi:
NFR = Etc + P – Re + WLR
= 2,98 + 2,00 – 3,03 + 1,10
= 3.05 mmhari DR =
= = 0,54 ltdtha
Dari perhitungan kebutuhan air pada masa tanam awal bulan Oktober diperoleh air maksimum 0,50 ltdtha. Analisa kebutuhan air irigasi untuk masa
tanam awal November pada Tabel 4.10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Analisa Kebutuhan Air Irigasi untuk masa tanam awal Oktober
1 3.47
2.00 2.31
0.45 0.82
0.42 1.46
1.15 0.13
0.20 1.77
2 3.47
2.00 2.31
0.45 0.15
0.52 0.21
0.02 0.03
0.27 1
3.14 2.00
2.78 LP
LP LP
LP 5.65
4.88 0.56
0.73 6.32
2 3.14
2.00 2.78
1.1 LP
LP LP
5.65 4.88
0.56 0.73
6.32 1
2.63 2.00
5.42 1.1
1.1 LP
LP 4.73
1.31 0.15
0.20 1.70
2 2.63
2.00 5.42
1.10 1.05
1.1 1.1
1.08 2.84
0.52 0.06
0.08 0.67
1 2.45
2.00 4.41
1.10 1.05
1.05 1.1
1.07 2.62
1.31 0.15
0.20 1.70
2 2.45
2.00 4.41
2.20 0.95
1.05 1.05
1.02 2.50
2.29 0.26
0.34 2.97
1 2.44
2.00 2.18
1.10 0.95
1.05 0.65
1.59 2.50
0.29 0.38
3.24 2
2.44 2.00
2.18 1.10
0.95 0.32
0.78 1.70
0.20 0.25
2.20 1
2.56 2.00
1.21 2
2.56 2.00
1.21 LP
LP LP
LP 1.69
2.48 0.29
0.37 3.21
1 2.58
2.00 2.61
1.1 LP
LP LP
4.64 4.04
0.47 0.61
5.23 2
2.58 2.00
2.61 1.1
1.1 LP
LP 4.64
4.04 0.47
0.61 5.23
1 2.76
2.00 3.03
1.10 1.05
1.1 1.1
1.08 2.98
3.05 0.35
0.46 3.95
2 2.76
2.00 3.03
1.10 1.05
1.05 1.1
1.07 2.95
3.02 0.35
0.45 3.91
1 2.24
2.00 1.35
2.20 0.95
1.05 1.05
1.02 2.28
5.13 0.59
0.77 6.65
2 2.24
2.00 1.35
1.10 0.95
1.03 0.67
1.50 3.25
0.38 0.49
4.21 1
2.65 2.00
1.03 1.10
0.5 0.95
0.48 1.27
3.35 0.39
0.50 4.34
2 2.65
2.00 1.03
0.78 0.5
0.42 1.11
2.09 0.24
0.31 2.70
1 2.89
2.00 2.03
1 0.75
0.5 0.75
2.17 2.14
0.25 0.32
2.77 2
2.89 2.00
2.03 1
1 0.75
0.92 2.66
2.63 0.30
0.39 3.41
1 3.29
2.00 2.66
0.82 1
1 0.94
3.09 2.43
0.28 0.36
3.15 2
3.29 2.00
2.66 0.45
0.82 1
0.76 2.50
1.84 0.21
0.28 2.39
NFR ltdetha
C3 mmhari
C mmhari
Etc mmhari
NFR mmhari
p mmhari
Re mmhari
WLR mmhari
C1 mmhari
C2 mmhari
DR mmhari
Juni Juli
Agustus Januari
Februari Maret
April Mei
Periode September
Oktober November
Desember DR
ltdetha Eto
mmhari
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan air di sawah pada awal bulan April adalah 0,35 ltdetha dan pada pertengahan April adalah 0,35 ltdetha. Maka, untuk kebutuhan
air di sawah untuk keseluruhan areal pada bulan April adalah
Kebutuhan Air bulan April =
X Luas Areal Sawah = 0,35 ltdetha X 840 ha
= 294 ltdet Pengambilan di pintu air
= X Luas Areal sawah
= 0,46 ltdetha X 840 ha = 386,4 ltdet
Dari hasil perhitungan diatas, maka kebutuhan air untuk mengairi persawahan tercukupi karena pengambilan air di bendungan mencapai 1
det
Tabel 4.11. Analisa Perbandingan Kebutuhan Air Di Sawah Dengan Pengambilan Air Di Pintu Air
Sumber : Perhitungan Dari table diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan untuk mengairi areal
persawahan tercukupi
1 BTB 1
40 0.35
14 88
Mencukupi 2
BTB 2 40
0.35 14
64 Mencukupi
3 BM 1
145 0.35
50.75 105
Mencukupi 4
BM 2 40
0.35 14
77 Mencukupi
5 BMTC 1
65 0.35
22.75 56
Mencukupi 6
BMTC 2 te 310
0.35 108.5
128 Mencukupi
7 BMTB 1
200 0.35
70 108
Mencukupi No
ANALISA PERBANDINGAN KEBUTUHAN AIR DI SAWAH DENGAN PENGAMBILAN AIR DI PINTU AIR
Kebutuhan Air di Sawah NFR X Luas Areal Sawah ltdet
Pengambilan Air di Pintu Air ltdet
Pintu Air Keterangan
Luas Areal NFR
Universitas Sumatera Utara
4.4 Analisis Tingkat Efisiensi Saluran Irigasi