Modal Sosial Trust TINJAUAN PUSTAKA

22 penyejuk udara AC, lantunan musik saat berbelanja, transaksi secara elektronik ATM dan kartu kredit, dan tersedianya tempat parkir yang luas. Beberapa bentuk pasar modern adalah hypermarket, supermarket, minimarket, dan departemen store Kotler, 1987: pangestu 2007. Pasar tradisional dan pasar modern dapat dikatakan memiliki fungsi yang sama karena merupakan tempat perbelanjaan yang menyediakan dan menjual kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Akan tetapi, diantara keduanya memiliki perbedaan dalam kelas mutu pelayanan. Selain itu, pasar dari sisi sosial ekonomi dapat dibedakan pengertiannya secara kultural, administrasi, dan fungsional. 1. Secara Kultural, pasar merupakan tempat kegiatan perdagangan eceran berbagai jenis barang dan jasa tanpa memandang apakah tempat itu disediakan secara resmi atau tidak oleh pemerintah setempat. 2. Secara Administrasi, pasar adalah tempat perdagangan eceran yang dibedakan atas pasar resmi dan tidak resmi,tidak diakui secara hukum, namun keberadaannya secara de facto tetap dipungut biaya retribusi. 3. Secara fungsional, pasar adalah tempat berbelanja barang-barang kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh penduduk secara keseluruhan, tempat bekerja berdagang yang memberikan pendapatan bagi pemerintah kota.

2.3 Modal Sosial

Modal sosial dapat didiskusikan dalam konteks komunitas yang kuat strong community, masyarakat sipil yang kokoh, maupun identitas negara-bangsa nation state identity. Modal sosial termasuk elemen-elemennya seperti 23 kepercayaan, kohesifitas, altruisme, gotong-royong, jaringan, dan kalaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Dua tokoh utama yang mengembangkan konsep modal sosial, Putnam dan Fukuyama, memberikan defenisi modal sosial yang penting. Meskipun berbeda, defenisi keduanya memiliki kaitan yang erat spellerberg, 1997, terutama menyangkut konsep kepercayaan trust. Putnam mengartikan modal sosial sebagai penampilan organisasi sosial seperti jaringan-jaringan dan kepercayaan yang memfasilitasi adanya koordinasi dan kerjasama bagi keuntungan bersama. Menurut Fukuyama, modal sosial adalah kemampuan yang timbul dari adanya kepercayaan dalam sebuah komoditas. Modal sosial dapat diartikan sebagai sumber resource yang timbul dari adanya interaksi dari orang-orang dalam suatu komoditas. Masyarakat yang memiliki modal sosial tinggi cenderung bekerja secara gotong-royong, merasa aman untuk berbicara dan mampu mengatasi perbedaan- perbedaan. Sebaliknya, pada masyarakat yang memiliki modal sosial rendah akan tampak adanya kecurigaan satu sama lain.

2.4 Trust

Sebagaimana dijelaskan Francis Fukuyama 1995, rasa percaya trust adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama. Kepercayaan sosial merupakan penerapan terhadap pemahaman ini. Dalam bisnis, trust mengurangi kebutuhan merumuskan kontrak yang berkepanjangan , menghindari situasi tidak terduga, mengurangi pertikaian, dan 24 mengurangi kebutuhan proses hukum seandainya terjadi pertikaian. Trust mengurangi biaya dan waktu yang sering dikaitkan dengan sistem pengawasan tradisional dan kontrak hukum yang formal, hal-hal yang sangat penting dalam organisasi yang mementingkan pengetahuan. Fukuyama menyatakan bahwa trust membantu orang-orang bekerja sama dengan lebih efektif, karena mereka lebih bersedia menempatkan kepentingan kelompok di atas kepentingan individu.

2.5 Jaringan Sosial