BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi kualitatif. Analisis isi media kualitatif lebih banyak dipakai untuk meneliti dokumen
yang dapa berupa teks, gambar, symbol dan sebagainya untuk memahami budaya dari suatu konteks social tertentu. Dalam analisis isi media kualitatif semua jenis data atau
dokumen yang dianalisis lebih cenderung disebut dengan istilah “text” apapun bentuknya gambar, tanda, symbol, gambar bergerak, dan sebagainya. Atau dengan kata
lain yang disebut dokumen dalam analisis isi kualitatif ini adalah wujud dari representasi simbolik yang dapat direkamdidokumentasikan atau disimpan untuk
dianalisis. Analisis isi media kualitatif ini merujuk pada metode analisis yang integrative dan lebih secara konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah,
ddan menganalisis dokumen untuk memahami makna, signifikansi, dan relevansinya Bungin, 2001:203.
Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisi isi adalah
Harold D. Lasswell dalam bukunya yang berjudul analisis isi dalam media massa 2011, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan
secara sistematis, skemudian diberi interpretasi. Analisis isi tiddak dapat diberlakukan
63
Universitas Sumatera Utara
pada semua penelitian social. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut :
1. Data yang tesedia sebagian besar terdiri dari berbagai bahan yang terdokumentasi
buku, surat kabar, pita rekaman, naskahmanuscript. 2.
Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang ddan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.
3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahandata yang
dikumpulkannyakarena sebagian dokumentasi tersebut sangat spesifik. Penggunaan analisis isi juga memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan
utama metode ini adalah tidak digunakannya manusia sebagai subjek penelitian. Hal ini menyebabkan peneliti relative lebih mudah, tidak ada reaksi dari populasi ataupun
sampel yang diteliti karena tidak ada orang yang diwawancarai, diminta mengisi kuesioner, ataupun diminta dating di laboratorium. Analisis isi juga relatif murah, tidak
terbentur masalah perizinan penelitian. Bahan-bahan penelitian mudah didapat terutama di perpustakaan, atau bagian dokumentasi audio visual. Kelebihan lainnya ialah ketika
peneliti tidak dapat melakukan penelitian survei atau pengamatan terhadap populasi, analisis isi dapat digunakan.
Kekurangan analisis isi terpenting adlah hanya meneliti pesan yang tampak, sesuatu yang disembunyikan dalam pesan bias luput dari analisis isi. Selanjutnya adalah
kesulitan menentukan media atau tempat memperoleh pesan yang relevan dengan maslah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Subjek Penelitian