Efisiensi Teknis Analisis Efisiensi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus: Desa Kuala, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo)

5.3 Efisiensi Teknis

Hasil pengolahan data menggunakan program DEA menghasilkam nilai efisiensi untuk masing-masing responden petani jagung. Nilai efisiensi teknis ini menggunakan model VRS yang dipilih dengan pertimbangan bahwa dalam usahatani jagung ini, penambahan penggunaan faktor produksi sebesar satu satuan tidak selalu menghasilkan penambahan output produksi dalam jumlah yang sama satu satuan juga. Selain itu, dalam berusahatani responden menghadapi hambatan-hambatan yang menyebabkan responden tidak berusahatani jagung secara optimal, misalnya berkaitan dengan keterbatasan biaya produksi, keterbatasan sarana dan prasarana produksi dan sebagainya. Tabel 13. Efisiensi Teknis Usahatani Jagung Input-Oriented VRS DMU No. DMU Name Efficiency Free Variable Returns to Scale 1 Hendri Sebayang 0,60383 0,11838 Increasing 2 Bpk. Oskar Sebayang 1,00000 0,00000 Decreasing 3 Eko Sebayang 0,81792 0,08962 Increasing 4 Nasrun Sebayang 1,00000 -0,06667 Decreasing 5 Bastan Sebayang 1,00000 1,00000 Increasing 6 Bpk. Aldi Sebayang 0,94078 0,32111 Increasing 7 Darma Sebayang 0,85550 0,23417 Increasing 8 Waktu Sebayang 0,86300 0,22159 Increasing 9 Sopianto Sebayang 0,77515 0,28832 Increasing 10 Efrata Sebayang 0,95771 0,15618 Increasing 11 Robinson Tarigan 1,00000 0,29307 Increasing 12 Libur Tarigan 1,00000 -0,04292 Decreasing 13 Bpk. Bastan Sebayang 0,83835 0,15269 Increasing 14 Abraham Sebayang 1,00000 -0,32534 Decreasing 15 Imat Sembiring 0,90625 0,37500 Increasing 16 Moksin Sebayang 0,76172 0,35156 Increasing 17 Sabar Sebayang 0,93750 0,37500 Increasing 18 Sukipriadi 1,00000 0,31667 Increasing 19 Suraedi Sebayang 0,93750 0,37500 Increasing Universitas Sumatera Utara Input-Oriented VRS DMU No. DMU Name Efficiency Free Variable Returns to Scale 20 Bambang Hermansyah 0,93750 0,62500 Increasing 21 Benjamin Sebayang 0,72549 0,23529 Increasing 22 Pahrum 1,00000 1,00000 Increasing 23 Rabun Sebayang 1,00000 0,00000 Constant 24 Sarmin Sebayang 0,95833 0,33333 Increasing 25 Malem Pelawi 0,96561 0,03722 Increasing 26 Nirwan Sebayang 1,00000 0,00000 Constant 27 Dani 1,00000 1,00000 Increasing 28 Julkifli Solin 0,95977 0,22644 Increasing 29 Sukemi 1,00000 1,00000 Increasing 30 Bahtiar Sebayang 0,94187 0,06991 Increasing 31 Irwan Alex Sebayang 1,00000 0,18140 Increasing 32 Paidi 0,90813 0,29669 Increasing 33 Paksana Ginting 1,00000 0,00000 Constant 34 Hendrik Oktavianus Ginting 0,85387 0,17192 Increasing 35 Martinus Ginting 1,00000 0,06667 Increasing 36 Budi Sebayang 0,91667 0,33333 Increasing 37 Modal Sebayang 0,95213 -0,04255 Decreasing 38 Benni Ginting 0,95634 0,03938 Increasing 39 Rahmat Sebayang 1,00000 0,00000 Constant 40 Juni Manihut 0,89559 0,06647 Increasing 41 Misno 1,00000 0,27273 Increasing 42 Raskita Pelawi 0,79095 0,14551 Increasing 43 Rahman 1,00000 1,00000 Increasing 44 Jusak Bangun 0,97704 0,27874 Increasing 45 Amran 1,00000 1,00000 Increasing 46 Santo 1,00000 0,48988 Increasing 47 Suranta Sebayang 1,00000 0,00000 Constant 48 Surianto 1,00000 1,00000 Increasing 49 Suasana br. Purba 1,00000 0,00000 Constant 50 Tirtanadi Sebayang 1,00000 0,00000 Constant 51 Ngajar Bana br. Sembiring 1,00000 0,96429 Increasing 52 Sopianto Sebayang 1,00000 0,56266 Increasing 53 Parningotan Simarmata 1,00000 0,95914 Increasing 54 Sabarita br. Sebayang 0,79674 0,22225 Increasing 55 Bahagia Sebayang 0,75570 0,22225 Increasing 56 Langit Tarigan 1,00000 0,08163 Increasing 57 Masriadi 1,00000 1,00000 Increasing Universitas Sumatera Utara Input-Oriented VRS DMU No. DMU Name Efficiency Free Variable Returns to Scale 58 Spontan Sebayang 1,00000 0,13579 Increasing 59 Biasa Purba 1,00000 0,30000 Increasing 60 Ukur Malem br. Tarigan 0,90286 0,17429 Increasing 61 Tera Sembiring 1,00000 0,00000 Constant 62 Masang Sembiring 1,00000 0,00000 Constant 63 Moga Sembiring 0,86556 0,14853 Increasing 64 Sarno 0,87345 0,24069 Increasing 65 Jueni 1,00000 1,00000 Increasing 66 Gimun 1,00000 1,00000 Increasing 67 Sopian Ginting 0,84392 0,21181 Increasing 68 Obor Ginting 0,95798 -0,05042 Decreasing 69 Peste Sebayang 0,87345 0,24069 Increasing 70 Hermine br. Sebayang 0,92739 0,13085 Increasing 71 Usaha Sembiring 0,96374 0,15145 Increasing 72 Sederhana Ginting 0,79070 0,48837 Increasing 73 Darius Sebayang 1,00000 1,00000 Increasing 74 Tenggolan Sebayang 1,00000 0,04762 Increasing 75 Umur Perangin-angin 0,91563 0,24069 Increasing 76 Mazmur Perangin-angin 0,89303 0,31442 Increasing 77 Andi Ginting 1,00000 0,00000 Constant 78 Semoga Ginting 1,00000 0,00000 Constant 79 Surya Sebayang 0,88799 -0,04158 Decreasing 80 Nepos Ginting 1,00000 -0,09422 Decreasing 81 Apulita Ginting 1,00000 0,00000 Constant 82 Sakeus Sembiring 1,00000 0,23232 Increasing Rata-rata nilai Efisiensi 0,94125 Sumber: Lampiran 9 Dari Tabel 13 diketahui bahwa secara teknis 42 petani sampel di lokasi penelitian sudah efisien dalam penggunaan inputnya dengan nilai efisiensi 1,00. Untuk 40 petani sampel lainnya belum efisien dalam penggunaan input produksi tetapi masih memiliki kesempatan untuk memperoleh hasil maksimal seperti petani yang sudah efisien secara teknis melalui pengurangan atau penambahan jumlah input produksi. Secara keseluruhan rata-rata nilai efisiensi teknis adalah sebesar Universitas Sumatera Utara 0,94125 1 yang artinya usahatani jagung di daerah penelitian belum efisien secara teknis. Return To Scale RTS adalah suatu ciri dari fungsi produksi yang menunjukkan besar perubahan output akibat perubahan input dengan skala perubahan yang sama. Menurut Soekartawi 1994, Return to Scale RTS digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan usahatani tersebut mengalami kaidah increasing b1+b2 1, constant b1+b2 = 1 atau decreasing return to scale b1+b2 1 serta dapat menunjukkan efisiensi produksi secara teknis. Increasing return to scale terjadi apabila proporsi penambahan output lebih besar dari penambahan input, constant return to scale terjadi apabila proporsi penambahan output sama dengan penambahan input, dan decreasing return to scale terjadi apabila proporsi penambahan output lebih kecil dari penambahan output. Dilihat dari Tabel 13, rata-rata return to scale petani sampel adalah increasing return to scale. Jika dihitung dari nilai b pada Tabel 11, maka return to scale RTS dapat dituliskan: 1 b 1 + b 2 + b 3 + b 4 0,496 + 0,390 + 0,024 + 0,218 1 1 Dengan demikian usahatani jagung petani sampel adalah increasing return to scale 1,128 1 yang artinya penambahan output lebih besar dari penambahan input. Universitas Sumatera Utara

5.4 Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Jagung

Dokumen yang terkait

Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

2 78 120

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

6 56 84

Analisis Pemasaran Jagung ( Studi kasus : Kelurahan Tigabinanga Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo)

39 242 110

Analisis Pendapatan Usahatani Jagung dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Desa Kuala, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo)

0 11 119

Analisis Pendapatan Usahatani Jagung dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Desa Kuala, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo)

0 0 12

Analisis Pendapatan Usahatani Jagung dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Desa Kuala, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Pendapatan Usahatani Jagung dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Desa Kuala, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo)

0 1 6

Analisis Pendapatan Usahatani Jagung dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Desa Kuala, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo)

0 0 14

Analisis Pendapatan Usahatani Jagung dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Desa Kuala, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo)

0 0 2

Analisis Pendapatan Usahatani Jagung dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Desa Kuala, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo)

0 0 50