memberikan jaminan akan kepastian hukum, ukurannya secara kualitatif ditentukan dalam UUPK dan undang-undang lainnya yang juga dimaksudkan dan
masih berlaku untuk memberikan perlindungan konsumen, baik dalam bidang Hukum Privat Perdata maupun bidang Hukum Publik Hukum Pidana dan
Hukum Administrasi Negara. Keterlibatan berbagai disiplin ilmu sebagaimana dikemukakan di atas, memperjelas kedudukan Hukum Perlindungan Konsumen
berada dalam kajian Hukum Ekonomi.
13
E. Keaslian Penulisan
Berdasarkan informasi yang ada dan dari penelusuran yang dilakukan di
Kepustakaan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, maka penelitian dengan judul PERLINDUNGAN
NASABAH KARTU KREDIT DITINJAU DARI UNDANG‐UNDANG NOMOR 8
TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN, belum pernah ada yang
melakukan penelitian ini sebelumnya. Dengan demikian, maka dari segi keilmuan
penelitian ini dapat dikatakan asli, sesuai dengan asas‐asas keilmuan yang jujur, rasional
dan obyektif serta terbuka. Semua ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan
kebenaran ilmiah sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
secara akademis. Kalaupun ada pendapat orang lain atau kutipan dalam penulisan
skripsi ini semata‐mata adalah sebagai faktor pendukung dan pelengkap, karena hal
tersebut memang sangat dibutuhkan untuk melengkapi tulisan ini.
13
Sastri Wahyuni, 2004, Hukum Perlindungan Konsumen terhadap Perjanjian Standar di Lingkungan Perbankan Skripsi, Fakultas Hukum USU, Medan, hal. 12
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini data-data yang penulis kumpulkan diperoleh dari cara melakukan Penelitian Kepustakaan Library Research, artinya melalui
penelitian ini penulis mengumpulkan data-data skunder dengan cara membaca, mempelajari dan menguraikan pasal-pasal dalam perundang-undangan, pandangan
dan pendapat para ahli di bidang hukum, khususnya yang menyangkut dengan perlindungan nasabah kartu kredit. Disamping itu, penulis juga menganalisis
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data sekunder.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui studi dokumen terhadap bahan kepustakaan. Berdasarkan kekuatan mengikatnya, bahan hukum untuk
memperoleh data terbagi menjadi 3 tiga yaitu: a.
Bahan hukum primer adalah hukum yang mengikat dari sudut norma dasar, peraturan dasar dan peraturan perundang-undangan.
14
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer
15
yang berupa buku, hasil-hasil penelitian dan atau karya ilmiah, hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya,
pendapat pakar hukum yang erat kaitannya dengan obyek penelitian. c.
Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan hukum yang sifatnya penunjang untuk dapat memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum
primer dan sekunder
16
, seperti jurnal hukum, jurnal ilmiah, kamus umum
14
Soerjono Soekanto dan Sri Mulyadi, 1995, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tujuan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 55.
15
Ibid., hal. 55.
16
Ibid., hal. 55.
Universitas Sumatera Utara
dan kamus hukum, surat kabar, internet serta makalah-makalah yang berkaitan dengan obyek penelitian.
G. Sistematika Penulisan