dapat diaktegorikan menjadi dua, yaitu Computer-Based Training CBT dan Web-Based Training WBT.
1. Computer-Based Training CBT
CBT dapat diartikan sebagai suatu pelatihan berbasi komputer. CBT merupakan proses pendidikan berbasis komputer, dengan pemanfaatan media compac disc-read only
memory CD-ROM dan disc-based sebagai media pendidikan Horton, 2000.
2. Web-Based Training WBT
Pelatihan berbasis komputer atau WBT sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metode ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga
memanfaatkan jaringan internet, sehingga seorang yang akan belajar dapat mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan internet
Rossett, 2002.
Sebenarnya ada banyak istilah lain yang digunakan selain CAL, istilah-istilah itu antara lain Computer Based Instruction CBI, Computer Based Training CBT, Computer
Based Education CBE, Computer Assisted Instruction CAI, Computer Based Education CBE, Computer Based Learning CBL, Computer Mediated Learning CBL, Computer
Aided Intruction CAI, Computer Management Instruction CMI.
2.2 Model Multimedia Pembelajaran
Materi pelajaran dapat disajikan program CAL melalui berbagai metode seperti: tutorial, latih dan praktik drill and practice, simulasi simulation, permainan game, penyelesaian
masalah problem solving dan lain sebagainya Heinich, et al, 1993. Langkah pertama dalam mengembangkan program CAL adalah menentukan metode yang akan digunakan .
penentuan metode tergantung dari jenis mata pelajarannya, level kognitif yang akan dicapai, dan macam kegiatan belajarnya. Model sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan
ke dalam lima kelompok sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Model Tutorial
Model tutorial adalah model yang menyajikan pembelajaran secara interaktif antara siswa dengan komputer. Materi belajar diajarkan, dijelaskan, dan diberikan melalui interaksi siswa
dengan komputer. Pada umumnya model tutorial ini digunakan untuk menyajikan informasi yang relatif baru bagi siswa, keterampilan tertentu, dan informasi atau konsep tertentu. Segala
sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan informasi tersedia dalam komputer. Multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana
layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Peserta didik berpartisipasi secara aktif dalam proses belajarnya dengan berinteraksi melalui komputer. Untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa, model tutorial ini dilengkapi dengan pertanyaan pada setiap bagian materi. Ciri-ciri model tutorial yaitu sebagai berikut Sudatha, 2009:
1. Pembelajaran mencakup informasi orientasi pelajaran, arahan selama pelajaran, umpan
balik, dan program remedial yang sesuai. 2.
Pembelajaran dimulai dengan kegiatan yang memusatkan perhatian siswa kepada monitor agar siap dalam belajar.
3. Pembelajaran selalu mengandung informasi tentang materi pembelajaran yang baru.
4. Pembelajaran konsep disajikan sedikit demi sedikit.
5. Pemberian umpan balik bagi siswa berdasarkan jawaban atau respon siswa.
6. Penggunaan strategi yang berbeda dalam pembelajaran ditunjukan untuk memperdalam
proses pemahaman siswa.
2.2.2 Model Latih dan Praktik
Model latih dan praktik adalah model yang memberi penekanan pada bagaimana siswa belajar untuk menguasai materi melalui latihan atau praktik. Model latih dan praktik berisi
rangkaian soal-soal latihan guna meningkatkan keterampilan dan kecepatan berfikir pada mata pelajaran tertentu, terutama adalah matematika dan bahasa asing vocabulary
Surjono, 1996. Model ini dirancang untuk mencapai keterampilan tertentu, memberi umpan balik yang cepat bagi siswa atas respon yang diberikan, dan menyajikan beberapa
bentuk koreksi atau pengulangan atas jawaban yang salah. Model ini juga dimaksudkan
Universitas Sumatera Utara
untuk melatih pengguna sehingga memiliki kemahiran dalam memperkuat penguasaan suatu konsep. Ciri-ciri model latih dan praktik yaitu sebagai berikut Sudatha, 2009:
1. Memberi kesempatan yang luas bagi siswa untuk berlatih keterampilan yang
diperolehnya. 2.
Memberi arahan yang jelas dan umpan balik. 3.
Memiliki asumsi bahwa informasi atau informasi dasar sudah diperoleh siswa atau sudah diajarkan.
4. Memiliki tujuan untuk memperkuat dan memberi penekanan pada jawaban yang benar,
mengidentifikasi, dan memperbaiki jawaban yang salah. 5.
Memberi jawaban pendek dan cepat. 6.
Memberi perhatian terhadap satu atau dua keterampilan saja. 7.
Memiliki tingkat keluwesan yang baik karena kemampuan komputer dalam mengelola suara, warna, animasi, dan sebagainya.
8. Memiliki kecepatan dalam memperoleh dan menyimpan data tentang kemampuan siswa.
9. Memiliki kecepatan memilih permasalahan atau kekurangan yang muncul dalam belajar.
2.2.3 Model Simulasi
Model simulasi merupakan suatu model atau penyederhanaan dari situasi, obyek, atau kejadian sesungguhnya Surjono, 1996. Model pembelajaran ini dapat menekan biaya yang
terlalu tinggi, memudahkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep, dan menghilangkan resiko dalam belajar. Multimedia pembelajaran dengan model ini mencoba menyamai proses
dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya dalam pendidikan pilot, untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat
terbang. Ciri-ciri model simulasi, yaitu sebagai berikut Sudatha, 2009:
1. Memiliki skenario atau rancangan kejadian.
2. Memiliki tampilan gambar berkualitas tinggi.
3. Menyediakan jawaban yang relasional.
4. Mempunyai petunjuk yang jelas yang dibutuhkan siswa.
5. Menyediakan skenario versi modifikasi berdasarkan respon atau jawaban siswa.
6. Memiliki tiga jawaban yang diberikan siswa yaitu efektif, tidak efektif, atau tidak jadi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Model Penyelesaian Masalah
Model ini mirip dengan model simulasi, namun lebih ditunjukan pada kegiatan- kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan di laboratorium IPA, biologi atau kimia.
Model penyelesaian masalah adalah gabungan dari dua atau lebih model multimedia pembelajaran. Diantaranya adalah model simulasi dan model latih dan praktik. Model ini
bertujuan untuk memperkaya kegiatan siswa, menjamin ketuntasan belajar, dan menemukan metode-metode yang berbeda untuk meningkatkan pembelajaran.
2.2.5 Model Permainan
Model permainan adalah model yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa. Model permainan ini merupakan pendekatan motivasional yang bertujuan memberikan penguatan
atas kompetensi yang sudah dikuasai siswa. Format model permainan memberikan penekanan, pengembangan, penguatan, dan penemuan hal-hal baru bagi siswa dalam belajar.
Unsur lain yang muncul dalam model permainan adalah unsur kompetisi. Kompetisi dibangun baik antardiri pribadi siswa ataupun antarsiswa dan kelompok siswa. Tentu saja
bentuk permainan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia model ini terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Ciri-ciri
model permainan adalah sebagai berikut Sudatha, 2009:
1. Memiliki penjelasan yang baik tentang petunjuk, tujuan permainan, dan prosedur yang
harus dilakukan siswa. 2.
Menarik antusiasme siswa. 3.
Memiliki hubungan sebab akibat antara respon siswa dengan permainan tersebut. 4.
Memberikan ringkasan tentang kemampuan yang dicapai siswa dalam pembelajaran tersebut.
5. Memberi hiburan kepada siswa.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Multimedia