- 2.0 ha 2.0 - 2.5 ha HASIL DAN PEMBAHASAN
sedang berkembang, dengan adanya perusahaan hutan tanaman dan pertambangan, menyediakan peluang pekerjaan bagi masyarakat di sekitar Desa
Asam Jaya. Para petani kayu jabon pada umumnya juga mengusahakan tanaman karet. Namun untuk membangun kebun laret juga diperlukan modal usaha yang
cukup besar. Hasil analisa finansial usaha tanaman karet memperkirakan biaya pembangunan tanaman karet sebesarRp 6.8 juta per ha dan biaya pemeliharaan
sekitar Rp 2 juta sampai Rp 9 per tahun lihat Lampiran 10, sebelum tanaman tersebut mulai menghasilkan getah pada sekitar tahun ke 5. Pilihan untuk
menanam kayu jabon merupakan pilihan yang cukup strategis karena relatif tidak memerlukan biaya yang besar di dalam pembangunan dan pemeliharaan
tegakannya. Secara ekologis tanaman jabon cocok dengan kondisi setempat karena jabon
termasuk jenis pionir dan tahan terhadap tempat terbuka Krisnawati et al. 2011
a
. Tanaman jabon juga termasuk jenis cepat tumbuh sehingga relatif cepat akan
memberikan hasil. Namun demikian, faktor utama yang mempengaruhi motivasi petani untuk menanam jabon adalah karena adanya jaminan pemasaran dari
perusahaan yang mendukung program penanaman tersebut. Setelah kemudian jaminan tersebut menjadi tidak pasti karena perusahaan pendukungnya sudah
tidak beroperasi, motivasi petani untuk memelihara tanaman jabon mulai berkurang. Dari pendapat para responden selama pelaksanaan survey rumah
tangga terungkap bahwa kini mereka tidak terlalu mencurahkan sumber dayanya tenaga kerja, pupuk, obat-obatan untuk memelihara tegakan jabon. Harga pasar
yang rendah Rp 125,000 per m
3
dalam bentuk tegakan menjadi salah satu sumber demotivasi bagi petani untuk terus merawat tegakan jabon mereka.
Perilaku petani tersebut di atas dapat dipandang sebgai perilaku rasional namun juga oportunis seperti disebutkan di dalam konsep teori aktor menurut
Ostrom 2006. Sebagian petani jabon juga menunjukkan sikap fallable learners dengan mengganti tanaman jabon mereka dengan tanaman karet yang dianggap
lebih prospektif. Bagi mereka keputusan untuk menanam jabon dianggap sebagai keputusan yang keliru dan dapat diduga bahwa mereka akan lebih berhati-hati
untuk melakukan investasi di bidang usaha tanaman kayu di masa depan.