6. 5. Kuat Patah Bending Strength 6. 6. Daya Redam Suara

Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008 Bentuk sampel uji adalah selinder dengan diameter 2,7 cm dan tinggi 7 cm. Prosedur pengujian kuat tarik adalah sebagai berikut: a. Sampel berbentuk selinder diukur diameternya, minimal dilakukan tiga kali pengulangan, kemudian jepitkan sampel pada dudukan yang telah tersedia b. Atur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor penggerak kearah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung, alat ukur gaya terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol. c. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian gaya, dan arahkan switch ONOFF ke arah ON, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mmmenit. d. Apabila sampel telah putus, arahkan switch kearah OFF maka motor penggerak akan berhenti. Catat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel display, saat material beton ringan tersebut putus. Dengan menggunakan persamaan 2.4 maka nilai kuat tarik dapat ditentukan.

3. 6. 5. Kuat Patah Bending Strength

Untuk mengetahui besarnya kuat patah dari batako ringan yang telah dibuat, maka perlu dilakukan pengujian yang mengacu pada standar ASTM C 348 – 2002. Alat yang digunakan untuk menguji kuat patah adalah Universal Testing Mechine UTM. Model cetakan serta dimensi benda uji untuk kuat patah benda berbentuk balok, dan foto pengujian kuat tekan dengan menggunakan Universal Testing Mechine UTM diperlihatkan pada lampiran 7. Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008 Prosedur pengujian kuat patah adalah sebagai berikut: 1. Sampel berbentuk balok diukur lebar dan tingginya, minimal dilakukan tiga kali pengulangan, kemudian atur jarak titik tumpu span sebesar 10 cm sebagai dudukan sampel lihat lampiran 7. 2. Atur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor penggerak kearah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung, alat ukur gaya terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol. 3. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian gaya lihat lampiran 8, dan arahkan switch ONOFF ke arah ON, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mmmenit. 4. Apabila sampel telah patah, arahkan switch kearah OF maka motor penggerak akan berhenti. Kemudian catat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel display, saat beton ringan tersebut patah. Dengan menggunakan persamaan 2.5 maka nilai kuat patah dari batako ringan dapat ditentukan.

3. 6. 6. Daya Redam Suara

Pengukuran daya redam suara daya serap suara dari batako ringan perlu dilakukan agar dapat diketahui sejauh mana pemakaian dari material tersebut dapat diterapkan tentunya. Perangkat peralatan yang digunakan untuk mengukur daya Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008 redam suara, diperlihatkan pada lampiran 7. Level intensitas suara atau disebut juga kenyaringan diukur dalam desible dB. Prosedur pengukuran intensitas suara membutuhkan peralatan: sinyal generator sebagai sumber sinyal sinus yang dapat diatur frekuensinya, speaker aktif sebagai sumber suara, osiloskop untuk mengukur frekuensi sinyal generator, dan sound level meter untuk mengukur level suara. Hal yang pertama dilakukan adalah mengukur level sumber suara dengan menempatkan sound level meter diletakkan pada posisi tetap atau jarak tertentu terhadap speaker aktif. Atur frekuensi sinyal generator mulai dari frekuensi rendah hingga frekuensi 1600 Hz dan ukur level intensitas dB dari masing-masing frekuensi tersebut dengan menggunakan sound level meter. Kemudian lakukan pengukuran level suara didalam kotak berukuran 24 x 24 x 24 cm 3 terbuat dari batako ringan, untuk mengukur tingkat intensitas yang ditransmisikan. Tempatkan speaker aktif di dalam kotak tersebut. Dengan cara yang sama seperti mengukur level sumber suara, dan level intensitas dB dari masing- masing frekuensi tersebut. Artinya besar tingkat intensitas yang terukur merupakan besaran yang ditransmisikan oleh bahan tersebut. Tingkat intensitas suara yang terserap dapat diukur dari selisih antara tingkat intensitas sumber suara dengan tingkat intensitas suara yang ditransmisikan Dengan mengetahui besarnya intensitas suara yang diserap I a dan intensitas sumber suara Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008 yang datang I i maka koefisien absorpsi, α dari batako ringan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.6.

3. 6. 7. Analisa Mikrostruktur Dengan Menggunakan SEM