Dengue Shock Syndrome Gejala Klinik

dan dibawah tulang iga. Demam tinggi dapat menimbulkan kejang demam terutama pada bayi. 22 Fenomena patofisiologi utama yang menentukan beratnya penyakit dan membedakan demam berdarah dengue dari demam berdarah adalah meningginya permeabilitas kapiler pembuluh darah, menurunnya volume plasma, hipotensi, trombositopeni dan diatesis hemoragik. 21 Masa kritis dari penyakit terjadi pada fase demam, pada saat ini terjadi penurunan suhu yang tiba-tiba yang sering disertai dengan gangguan sirkulasi yang bervariasi dalam berat ringannya. Pada kasus dengan gangguan sirkulasi ringan perubahan yang terjadi minimal dan sementara, pada kasus berat penderita dapat mengalami shock. 22

2.3.3. Dengue Shock Syndrome

Disfungsi sirkulasi pada DBD, dengue shock syndrom, biasanya terjadi sesudah hari 2-7, disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga terjadi plasma leakage, efusi cairan ke rongga intersisial sehingga terjadi disfungsi sirkulasi dan penurunan perfusi organ. Gangguan perfusi ginjal ditandai oleh oliguria atau anuria dan gangguan perfusi susunan syaraf pusat ditandai oleh penurunan kesadaran. 21 Pada fase awal DSS fungsi organ vital dipertahankan dari hipovolemia oleh sistem hemostatis dalam bentuk; takikardia, vasokonstriksi, penguatan kontraktilitas miokard, takipnea, hiperpnea, dan hiperventilasi. Vasokonstriksi perifer mengurangi perfusi non-essensial di kulit dan menyebabkan sianosis, penurunan suhu tubuh dan pemanjangan waktu pengisian kapiler 5 detik. Perbedaan suhu kulit dan suhu Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010. tubuh yang 20 C menunjukkan mekanisme hemostatis masih utuh. Pada tahap DSS kompensasi curah jantung dan tekanan darah “normal” kembali. 21 Penurunan tekanan darah merupakan manifestasi lambat DSS, berarti sistem hemostatis sudah terganggu dan kelainan hemodinamik sudah berat, sudah terjadi dekompensasi. 21 Dengan diagnosis dini dan penggantian cairan adekuat, shock biasanya teratasi dengan segera, namun bila terlambat diketahui atau pengobatan tidak adekuat, shock dapat menjadi shock berat dengan berbagai penyulitnya seperti asidosis metabolik, perdarahan yang hebat saluran cerna, sehingga memperburuk prognosis. Pada masa penyembuhan yang biasanya terjadi dalam 2-3 hari, kadang-kadang ditemukan sinus bradikardi atau aritmia, dan timbul ruam pada kulit. Tanda prognostik baik apabila pengeluaran urin cukup dan kembalinya nafsu makan. 22 Penyulit DSS yang lain adalah infeksi pneumonia, sepsis, flebitis dan terlalu banyak cairan overhidrasi, manifestasi klinik infeksi virus yang tidak lazim seperti ensefalopati dan gagal hati. 22

2.4. Diagnosa