Tarif Pajak Pertambahan Nilai

d. Pasal 4 ayat 1 huruf d yaitu Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar di dalam Daerah Pabean. e. Pasal 4 ayat 1 huruf e yaitu Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. f. Pasal 4 ayat 1 huruf f yaitu ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. g. Pasal 4 ayat 1 huruf g yaitu ekspor Barang Kena Pajak tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. h. Pasal 4 ayat 1 huruf h yaitu Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak. i. Pasal 16C yaitu Membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usahapekerjaan oleh orang pribadibadan. j. Pasal 16D yaitu Penyerahan Barang Kena Pajak Berupa Aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena pajak. Kecuali Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan berdasarkan Pasal 9 ayat 8 huruf b c. Sukardji : 2014 : 23

7. Tarif Pajak Pertambahan Nilai

Tarif Pajak Pertambahan Nilai diatur dalam Pasal 7 Undang – undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 sebagai berikut : 1 Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10 sepuluh persen. 2 Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0 nol persen diterapkan atas : a. Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud. Universitas Sumatera Utara b. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud. c. Ekspor Jasa Kena Pajak. 3 Dengan Peraturan Pemerintah , tarif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat di ubah menjadi serendah – rendahnya 5 lima persen dan setinggi – tingginya 15 lima belas persen. Sukarndji : 2014 : 141

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Dalam laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, maka yang menjadi ruang lingkup penulisan adalah : 1. Tatacara Pendaftaran Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan. 2. Masalah - masalah lain yang dihadapi oleh pengusaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak khususnya di seksi Tata Usaha Perpajakan TUP Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan. 3. Jumlah yang mendaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta memperoleh informasi sesuai dengan metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Pada tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari pemilihan objek dan lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Universitas Sumatera Utara pengajuan proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri dan surat pengantar, serta hal-hal yang mendukung untuk kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 2. Studi Literatur Di dalam tahapan ini penulis mencari berbagai bacaan seperti buku- buku tentang ketentuan perpajakan Indonesia, undang-undang tentang perpajakan, bahan-bahan kuliah, internet, majalah berita pajak, kliping pajak termasuk kliping yang ada kaitannya dengan pajak pertambahan nilai tentang Prosedur Pendaftaran dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dan lain-lain maupun literatur yang ada kaitannya dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 3. Observasi Lapangan Di dalan tahapan ini, sebelum penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, penulis terlebih dahulu melakukan observasi lapangan, baik tempat ataupun sasaran praktik maupun pengantaran surat-surat yang menyangkut Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 4. Pengumpulan Data • Data primer Data yang bersumber dari pihak yang memahami tentang Pajak, khususnya Pajak Pertambahan Nilai, dalam hal ini pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. Universitas Sumatera Utara • Data sekunder Data yang bersumber dari buku-buku ilmiah tentang perpajakan, bahan-bahan kuliah, internet, Undang-undang tentang perpajakan, ,dan lain-lain yang berkaitan dengan perpajakan. 5. Analisis dan Evaluasi Setelah data yang diperlukan telah terkumpul secara lengkap, maka penulis sudah dapat memulai menganalisis dan mengevaluasi data tersebut serta menarik kesimpulan berdasarkan pemikiran, pengetahuan, dan teori yang telah diterima dan menjelaskannya dengan kata-kata yang sistematis dan secara objektif.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan Informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Daftar Wawancara Interview Guide Dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan melibatakan pegawai pada instansi yang bersangkutan baik secara lisan maupun secara tulisan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu Prosedur Pendaftaran dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 2. Daftar Observasi Observasi Guide Melakukan kegiatan pengamatan langsung tentang objek Praktik Universitas Sumatera Utara Kerja Lapangan Mandiri yang tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran dari sumber dana yang perlu. 3. Daftar Dokumentasi Dokumentasi Guide Pengumpulan data dengan studi dokumentasi, untuk lebih memperjelas teori – teori dan penjelasan tentang Pajak Pertambahan Nilai.

G. Sistematika Penyusunan Laporan

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah : BAB I : PENDAHULUAN Di dalam Bab ini penulis menguraikan latar belakang, tujuan dan manfaat PKLM, uraian teoritis, ruang lingkup, metode PKLM, dan sistematika penulisan. BAB II :GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM Penulis menerangkan gambaran umum objek atau lokasi PKLM, sejarah singkat, visi dan misi beserta dengan struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan. BAB III :GAMBARAN DATA DAN HASIL PKLM Pada bab ini penulis nmenguraikan tentang ketentuan umum, jangka waktu pendaftaran atau pelaporan kegiatan usaha, tempat pelaporan Universitas Sumatera Utara kegiatan usaha, prosedur pendaftaran dan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. BAB IV :ANALISIS DAN EVALUASI Bab ini membahas tentang analisis dan evaluasi data yang diperoleh mengenai kuantitas pengusaha kena pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua hal yaitu Simpulan dan saran.Simpulan merupakan intisari dan bersumber dari PKLM.selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri di lapangan . DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan

1. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan

Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994 yang kemudian diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443KMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 dan dengan adanya modernisasi di lingkungan DJP, maka sejak tanggal 27 Mei 2008 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan yang merupakan gabungan dari Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan serta Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Karikpa , yang akan melayani Pajak Penghasilan, Pajak Pertamabahan Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah atau Bangunan , serta melakukan pemeriksaan tetapi bukan sebagai lembaga yang memutuskan keberatan. Dengan diadakannya modernisasi perpajakan oleh pihak Kementerian Keuangan maka Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan tidak lagi memungut Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah atau Bangunan. Universitas Sumatera Utara Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah.Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak tidak langsung lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Visi dan Misi KPP Pratama Medan Belawan

Keberhasilan program modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, tidak hanya dapat membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Tetapi lebih jauh dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan penerapan praktik-praktik “good governance” pada institusi pemerintah secara keseluruhan.Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jendral Pajak telah mencanangkan visi dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan. Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut:

2.1 VISI