Sistem Pelayanan Ground Handling PT. Jas Di Kualanamu Internasional Airport

BAB II
URAIAN TEORETIS
2.1 Pengertian Bandara
Bandara

atau

bandar

udara

yang

juga

populer

disebut

dengan


istilah

airportmerupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara
danhelikopter dapat lepas landas dan mendarat. Suatu bandar udara yang palingsederhana
minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad (untuk pendaratanhelikopter),
sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagaifasilitas lain, baik untuk
operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanyaseperti bangunan terminal dan
hanggar. Menurut Annex 14 dari ICAO(International Civil Aviation Organization) : Bandar
udara adalah area tertentu didaratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan
peralatan)

yangdiperuntukkan

baik

secara

keseluruhan

atau


sebagian

untuk

kedatangan,keberangkatan dan pergerakan pesawat.
2.1.1 Sisi Udara (Air Side)

a.

Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas
pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar
udara

perintis

yang

melayani


pesawat

kecil,

landasan

cukup

dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis
umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter,
Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800
meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai
konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat
yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko
234, dan Fokker-28. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan

4

konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat
yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules.

Bandar udara International terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi
ramainya lalu lintas.
b.

Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building,
sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron
umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari
pesawat.

c.

Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa
menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.

d.

Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit
penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan
pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran,
ambulans, dan peralatan penolong lainnya.


e.

Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.

2.1.2 Sisi Darat ( Land Side)

a.

Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang
datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter
check-in, (CIQ, Customs - Imigration - Quarantine) untuk bandar udara
internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas
untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke
pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang
naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.

5

b.


Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam
bangunan terminal.

c.

Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput,
termasuk taksi.

2.2 Bandar Udara Kualanamu International Airport
Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) adalah sebuah
bandar udara internasional yang melayani kota Medan dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39
km dari kota Medan. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar
Udara Internasional Soekarno-Hatta. Lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan
PT

Perkebunan

Nusantara


II

Tanjung

Morawa

yang

terletak

di Beringin,

Deli

Serdang, Sumatera Utara. Pembangunan bandara ini merupakan bagian dari MP3EI, untuk
menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia lebih dari 85 tahun.
Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk
kawasan Sumatera dan sekitarnya. Bandara ini mulai beroperasi sejak 25 Juli 2013 meskipun
ada fasilitas yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan.
Pemindahan bandara ke Kualanamu telah direncanakan sejak tahun 1992. Dalam

kunjungan kerja ke Medan oleh Menteri Perhubungan saat itu, Azwar Anas, berkata bahwa
demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.
Persiapan pembangunan diawali pada 1 Agustus 1997, namun krisis moneter yang
dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat
itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga kecelakaan pesawat Mandala
Airlines terjadi pada 5 September 2005. Kecelakaan ini menewaskan Gubernur Sumatera
Utara Tengku Rizal Nurdin dan juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar

6

wilayah bandara tewas akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini
menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan
ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga
merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara.
Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan.
Pada 1 Juli 2006, baru 1.650 hektaree lahan yang telah tidak bermasalah, sementara lahan
yang dihuni 71 kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan. Pada 1 November 2006
dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan
Pada 1 November 2011, bandara ini telah 70% selesai dan direncanakan selesai 100%
pada tahun akhir 2012 yang termasuk jalan raya nontol, jalur kereta api & jalan raya tol yang

akan dibangun setelahnya.Pada awal tahun 2013, perkembangannya telah mencapai 95%.
Pada 10 Januari 2013, bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara
ini dibuka pada 25 Juli 2013.Pada 27 Maret 2014, bandara ini diresmikan operasionalnya
oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan peresmian
bangunan.
Maskapai
Berikut ini adalah maskapai yang melakukan penerbangan langsung dari Bandar
Udara Kualanamu Internasional Airport :
Maskapai

Tujuan

AirAsia

Kuala Lumpur, Penang

Batik Air

Jakarta-Halim Perdanakusuma, Jakarta-Soekarno-Hatta


Firefly

Kuala Lumpur-Subang

7

Garuda Indonesia

Jakarta-Soekarno-Hatta, Jeddah, Makasaar, Surabaya

Indonesia AirAsia

Bangkok-Don Mueng, Jakarta-Soekarno-Hatta, Kuala
Lumpur, Palembang, Penang, Yogyakarta

Jetstar Asia Airways

Singapura

Lion Air


Banda Aceh, Bandung, Batam, Denpasar/Bali, JakartaSoekarno-Hatta, Padang, Pekanbaru, Penang, Pontianak,
Surabaya

Malaysia Airlines

Kuala Lumpur

Nam Air

Batam

Saudia

Jeddah

SilkAir

Singapura

SriLanka Airlines

Kolombo

Sriwijaya Air

Alor

Setar

Ipoh,

Jakarta-Soekarno-Hatta,

Kuala

Terengganu, Padang, Penang
Susi Air

Blangpidie, Kutacane, Meulaboh, Padang Sidempuan,
Pasir Pngaraian, Sibolga, Silangit, Simeulu, Singkil,
Takengon, Tapaktuan.

Wings Air

Gunung

Sitoli,

Simeulue

8

Lhokseumawe,

Meulaboh,

Sibolga,

Angkutan Umum
 Kereta api Airport Railink Services
Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun
Araskabu di kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter. Stasiun
Araskabu sendiri terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22,96 kilometer. Jarak tempuh
dari Medan hingga Kuala Namu berkisar 30-47 menit (kereta menuju bandara diprioritaskan
dalam penggunaan rel tunggal Medan-Kualanamu). Stasiun di bandara sudah jadi dan telah
dioperasikan sejak 25 Juli 2013. Harga tiket kereta api Kualanamu-Medan PP adalah
Rp80.000.00. Frekuensi perjalanan terus ditingkatkan, dari awalnya 13 kali per arah pada awal
pengoperasian, meningkat menjadi 17-18 perjalanan, dan mulai Mei 2014, 20 kali per arah.
Pada awalnya kereta api yang dipakai adalah KRDE buatan INKA, lalu pada November 2013
kereta baru dari Korea Selatan yang dilengkapi Wi-Fi mulai digunakan menggantikan KRDE
INKA. Layanan kereta api ini dioperasikan oleh PT Railink yang merupakan perusahaan
patungan PT Angkasa Pura II dan PT Kereta Api Indonesia. Kereta api ini merupakan kereta
api bandara pertama di Indonesia.
 Bus
Bandara ini terhubung melalui angkutan bus dengan kota
Medan, Binjai, Pematangsiantar, Kabanjahe, dan Gunung Sitoli.
Operator

Rute

Lokasi

Damri

Terminal Amplas

Medan

Damri

Plaza Medan Fair

Medan

Jalan Cemara

Medan

Jalan Ring Road

Medan

Almasar
ALS

9

Binjai Super Mall

Binjai

Paradep

Jalan Sutomo

Pematang Siantar

Almasar

Kabanjahe

Kabanjahe

Jalan Pisang Raya

Gunung Sitoli

ALS

Trans Medan

10