BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada CV. Asco Putra Mandiri

  BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang

  hendak dicapai perusahaan tersebut. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.

  CV. Asco Putra Mandiri, perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, berniaga alat-alat kantor, berniaga umum, serta sebagai agen atau perwalian penjualan berbagai jenis bangko undangan.

  CV. Asco Putra Mandiri berlokasi di Jl. Jen. Jamin Ginting No. 420 P. Bulan Medan. Berdiri sejak tahun 1991 berdasarkan akta No. 23 dibuat dihadapan notaris Chairani Bustami, SH di Medan pada tanggal 10 Juni 1991.

  Adapun kegiatan utama daripada CV. Asco Putra Mandiri adalah :

  a) Menjalankan segala jenis percetakan seperti setting, sablon, membuat plang merek dan lain-lain yang berhubungan dengan percetakan.

b) Fotocopy, menjilid Skripsi Lux/ Timbul, Bundel Majalah.

  c) Berniaga alat-alat kantor

  7 Surat izin yang merupakan persyaratan formal bagi pelaksanaan suatu usaha yang telah dimiliki oleh perusahaan sebagai berikut : a)

  Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 6435/ 02.13/ PK/ I/ 1991 Tanggal : 20 Juni 1991 Dikeluarkan : Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara.

  b) Tanda Daftar Perusahaan

  Nomor : 0216290910545 Tanggal : 20 Juni 1991 Dikeluarkan : Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.

  c) Surat Izin Tempat Usaha

  Nomor : 0465/ J/ MD-SU/ 1992 Tanggal : 1 Juli 1992 Dikeluarkan : Walikota Kepala Daerah Tingkat II Medan.

  d) Kartu Nomor Pokok

  Nomor : 00.888.011-113 Dikeluarkan : Kantor Pelayanan Pajak Medan

  Pada Mulanya perusahaan ini hanya memproduksi hasil fotocopy, setelah kurang lebih 1 (satu) tahun berdiri kemudian perusahaan CV. Asco Putra Mandiri ini menerima bantuan kredit dari sebuah Bank. Dengan adanya bantuan kredit perusahaan dapat menambah peralatan dan mesin yang dipergunakan dengan jenis dan kualitas yang lebih baik. Karena sudah mulai banyak berdiri perusahaan pada bidang yang sama, maka CV. Asco Putra Mandiri menambah kegiatan produksinya yaitu adanya penjualan berbagai macam kertas-kertas HVS, tinta computer undangan serta plastiknya.

  Dilihat dari lokasi, CV. Asco Putra Mandiri sangat strategis (berada di dekat kampus) maka dipastikan jika perusahaan dikelola dengan baik dan benar akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

1. Struktur Organisasi Perusahaan

  Oleh karena begitu pentingnya struktur organisasi dalam suatu perusahaan, maka setiap perusahaan harus membentuk dan menyusun struktur organisasinya sendiri. Dalam menyusun struktur organisasi harus disesuaikan dengan keadaam dan kebutuhan serta sifat perusahaan. Maka struktur organisasi pada CV. Asco Putra Mandiri adalah:

a) Pimpinan/ Pemilik

  Suatu perusahaan dipimpin oleh seorang manajer yaitu Bapak Mangatur Purba, SE yang berhak untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan arah dan tujuan kegiatan perusahaan. Dalam menjalankan perusahaan pimpinan diwajibkan membuat rencana kerja dan rincian anggaran belanja perusahaan yang akan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya tugas-tugas dari pimpinan dapat diketahui sebagai berikut : 1.

  Melihat jauh kedepan agar terjamin kontinuitas dan kemajuan produksi serta penyusunan program kerja jangka pendek maupun jangka panjang.

  2. Memberikan keputusan pada persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.

  3. Melaksanakan manajemen perusahaan.

  4. Merencanakan rencana anggaran pendapatan, anggaran investasi, anggaran tahunan secara keseluruhan serta menilai kesesuaian anggaran tersebut dengan tujuan dan rencana perusahaan.

b) Bagian Percetakan dan Bagian Komputer

  Bagian percetakan ini melibatkan 12 orang tenaga kerja dengan perincian tugas sebagai berikut adalah :

  1. Dua orang sebagai operator komputer yang bekerja mengetik dan mendesain order yang diterima konsumen

2. Satu orang sebagai operator mesin offset 3.

  Tiga orang sebagai operator mesin fotocopy 4. Tiga orang dibagian penjilidan dan penyortiran 5. Dua orang mengurus order yang diterima dan bagian computer 6. Satu orang bertugas sebagai operator mesin polly dan mesin plot (rekam) yang merekam order yang diterima (bagian komputer).

  Order yang diterima pertama kali diberikan kebagian pengetikan (komputer) yang mendesain order tersebut dengan fasilitas Windows 7 Core 2 Duo. Setelah dikoreksi dengan benar, dilanjutkan kebagian percetakan serta proses penjilitan. Pada umumnya jenis order yang diterima adalah bon faktur, undangan, memperbanyak skripsi, fotocopy, buku/ diktat, kepala surat dan kartu nama.

  c) Bagian Leveransir

  Dalam bagian ini ada dua orang yang dipekerjakan, yaitu : 1. Satu orang untuk menerima pesanan 2.

  Satu orang lagi untuk mengantar pesanan

  d) Bagian Dagang Umum

  Pada bagian ini perusahaan memperkerjakan dua orang menjaga barang dagangan dan melayani pembelian.

  

STRUKTUR ORGANISASI

CV. ASCO PUTRA MANDIRI

Pimpinan/ Pemilik

  Mangatur Purba, SE

  Bagian Keuangan

  Rany Munthe

  Bagian Percetakan Bagian Leveransir Bagian Percetakan

  Tika, Mira Herbert, Andi

  Daniel, Hiskia, Leo, Haris, Henri, Riki, Erik, Anton, Toni, B.

   Biaya dan Klasifikasi Biaya Operasional

  Dalam mengelola suatu perusahaan baik besar ataupun kecil, perusahaan swasta ataupun perusahaan pemerintah setiap harinya selalu berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Begitu pula halnya dengan CV. Asco Putra Mandiri yang bergerak dalam bidang percetakan, untuk melakukan kegiatannya usahanya diharapkan memperoleh pendapatan yang akan dialokasikan untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehingga diperoleh laba bersih.

  Mulyadi (2001:140) mengelompokkan biaya operasi dalam biaya pemasaran dan biaya administrasi.

  Biaya pemasaran adalah biaya-biaya dalam rangka penjualan produk sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum.

  Adisaputro (2003 :289), dalam mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu diketahui sifat-sifat biaya. Pada dasarnya dikenal 3 macam biaya yakni; 1.

  Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya-biaya yang cenderung untuk bersifat konstan secara total dari bulan ke bulan, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan. Biaya-biaya yang ternasuk kategori biaya tetap antara lain adalah gaji, pajak kekayaan, asuransi dan penyusutan.

  2. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya-biaya yang secara total selalu mengalami perubahan, dimana perusahaan itu searah dan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan

  Yang termasuk dalam biaya variabel adalah biaya bahan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tenaga (power).

  3. Biaya semi variabel (semi variable cost) yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat variabel. Biaya ini mengalami perubahan, tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya semi varibel adalah biaya tenaga kerja tak langsung, biaya pemeliharaan, biaya peralatan, dan biaya bahan mentah tak langsung.

  Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara meluas, bila perusahaan tersebut mengetahui biaya yang berkaitan dengan kegiatan produksinya. Biaya yang ada dalam CV. Asco Putra Mandiri dibuat dalam suatu perkiraan yaitu biaya operasional. Seluruh biaya yang terjadi dikategorikan sebagai biaya operasional.

  Biaya operasional pada CV. Asco Putra Mandiri merupakan keseluruhan biaya pengeluaran yang dibedakan pada periode berjalan dalam operasi perusahaan.

  Biaya operasi dalam CV. Asco Putra Mandiri dikelompokkan kedalam 8 (delapan) jenis biaya operasi yaitu :

1. Biaya Penyusutan 2.

  Biaya penyusutan penjualan Biaya Tetap 3. Biaya gaji pegawai 4.

  Biaya transportasi 5. Biaya Iklan Biaya Variabel 6. Biaya umum rupa-rupa

7. Biaya telepon, air dan listrik 8.

  Biaya Semi Variabel Biaya penjualan rupa-rupa

  Biaya operasional perusahaan ini disajikan ke dalam laporan laba rugi perusahaan sebagai pengurangan pendapatan operasi. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dicantumkan pada Tabel 1 laporan laba rugi CV. Asco Putra Mandiri.

  Tabel 1 CV. ASCO PUTRA MANDIRI Laporan laba-rugi Per 31 Desember 2012 Perkiraan Tahun 2012 A. PENDAPATAN/PENJUALAN 1.

  Pendapatan utama : Percetakan Rp. 223.000.000 Leverensi Rp. 26.000.000 Fotocopy Rp. 83.000.000

  Total pendapatan utama Rp. 332.000.000 2.

  Pendapatan lain-lain : Sablon Rp. 37.500.000 Terjemahan Rp. 18.500.000 Rupa-rupa Rp. 54.000.000 Total pendapatan lain-lain Rp. 110.000.000

  TOTAL PENDAPATAN PENJUALAN Rp. 442.000.000 Sumber: Laporan Keuangan CV.Asco Putra Mandiri 2012 B.

HARGA POKOK PRODUKSI

  Pembelian bahan baku Rp. 130.000.000 Gaji/ Upah Rp. 130.000.000 Biaya penyusutan Rp. 44.000.000

  Total HPP Rp.304.000.000 LABA KOTOR PENJUALAN Rp.138.000.000

  Sumber: Laporan Keuangan CV.Asco Putra Mandiri 2012

  15

C. BIAYA OPERASI 1.

  Biaya penjualan : Biaya Iklan : Rp. 4.000.000 Biaya Telp, Air, Listrik Rp. 15.000.000 Biaya penjualan rupa-rupa Rp. 3.000.000 Biaya penyusutan penjualan Rp. 5.000.000

  Total Biaya Penjualan Rp. 27.000.000 2.

  Biaya Administrasi dan umum Biaya Transportasi Rp. 18.000.000 Biaya umum rupa-rupa Rp. 35.000.000

  Total Biaya Administrasi dan Umum Rp. 53.000.000 Total Biaya Rp. 80.000.000

  Laba Sebelum Pajak Rp. 58.000.000

  Pajak 10% Rp. 5.800.000

LABA BERSIH

  Rp. 52.200.000

Sumber: Laporan Keuangan CV.Asco Putra Mandiri 2012 Pe erencanaan Realis asi

  D Dibandingka an Rencana R

  Pengawa asan Realisasi R

  

Gamba r 1

Ilustrasi P Perencanaan n dan Peng gawasan Bi aya Operas sional

C. canaan Bia aya Operas sional Peren

  Perenc canaan , ya aitu suatu proses men ngembangk kan tujuan perusahaan n dan memilih kegiatan-ke egiatan yan ng akan d dilakukan dimasa m mendatang u untuk mencapai tujuan ters sebut. Pros ses ini men ncakup: pen nentuan tuju uan perusa ahaan, pengemba angan kondi isi lingkung gan agar tuj ujuan terseb ut dapat dic capai, pemi ilihan tindakan y yang akan d dilakukan m mencapai tuj uan, penent tuan langka ah-langkah u untuk menerjem mahkan renc cana menja adi kegiata an yang se ebenarnya dan melak kukan perencana aan kembali untuk mem mperbaiki ke ekurangan y yang terjadi i.

  Garris on (2000:3 3), Fungsi s suatu peren ncanaan ada alah menen ntukan apa yang harus dica apai (penen ntuan wakt tu secara k kualitatif) d dan bila itu u harus dic capai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai siapa yang bertanggungjawab, dan mengapa hal itu harus dicapai.

  Biaya operasional merupakan elemen yang sangat penting dalam pembentukan laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada CV. Asco Putra Mandiri dimulai dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasional normal.

  Sukanto (2000:21), Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan. Fungsi perencanaan manajer meliputi usaha pemilihan berbagai alternatif tujuan, strategi, kebijaksanaan, serta taktik yang akan dijalankan.

  Perencanaan yang dibuat orang haruslah bersifat sebagai berikut : 1.

  Menyumbang pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi 2. Merupakan dasar tolok fungsi manajemen yang lain yaitu organisasi pengarahan, koordinasi dan pengawasan

3. Merupakan fungsi dari setiap orang yang berada dalam organisasi 4.

  Efisien Di dalam mengenali alternatif harus pengalaman, percobaan dan pengetahuan teknik tertentu seperti operations research (OR). Pendekatan formal perencanaan adalah sebagai berikut : 1.

  Memilih tujuan 2. Menganalisa lingkungan

3. Menentukan tujuan yang dapat diukur 4.

  Sub unit menentukan tujuan 5. Membandingkan rencana submit dengan rencana strategis 6. Menentukan perbedaan yang ada 7. Memilih alternatif yang terbaik 8. Melaksanakan rencana strategis 9. Menilai dan mengawasi kemajuan rencana

  Seperti diketahui perencanaan mempunyai berbagai kebaikan atau keuntungan 1.

  Sebagai dasar pengawasan 2. Memungkinkan delagasi kekuasaan 3. Menghemat tenaga manajemen 4. Ekonomis 5. Menghindari kesalahan atau risiko 6. Mengarah pada tindakan yang bertujuan 7. Memungkinkan koordinasi 8. Metode lebih baik

  Husaini (2006: 47). Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan tidak dapat dilepaskan dari unsur pelaksanaan dan pengawasan yang termasuk pemantauan, penilaian dan pelaporan. Pengawasan diperlukan dalam perencanaan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.

  Pada dasarnya, salah satu fungsi daripada Direktur Keuangan adalah perencana, melalui suatu kerjasama dengan bagian-bagian yang ada diunit pelaksana. Tugas utama dalam fungsi perencanaan ini adalah : a.

  Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan b. Pengawasan Rencana Anggaran Perusahaan

  Rencana kerja yang pelaksanaannya lebih dari satu tahun, anggarannya disusun sesuai kebutuhan per tahun. Anggaran yang tidak atau belum direalisasikan sampai tahun anggaran berjalan dianggap hangus. Bila rencana kerja akan tetap dilaksanakan harus dianggarkan tahun berikutnya. Para Akuntan mengatakan, bahwa suatu anggaran adalah alat komunikasi yang penting dalam suatu organisasi.

  Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada CV. Asco Putra Mandiri dimulai dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasi normal. Pada struktur organisasi telah dijalankan bahwa masing-masing diberi otoritas untuk menyusun anggarannya sendiri. Penyusunan rencana biaya berpedoman kepada data dan informasi/ realisasi anggaran pada tahun sebelumnya dengan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun/ periode anggaran berikutnya. Proses pembahasan anggaran dalam hal ini adalah tahapan diluar organisasi CV. Asco Putra Mandiri yaitu proses pembahasan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun/ periode anggaran berikutnya. Proses pembahasan anggaran dalam hal ini adalah tahapan di luar organisasi CV. Asco Putra Mandiri yaitu proses pembahasan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun/ periode anggaran berikutnya.

  Supriyono (2001: 82), Bahwa suatu anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program.

  Anggaran mempunyai perbedaan dengan ramalan, dimana anggaran merupakan rencana manajemen mendasarkan asumsi bahwa langkah-langkah positif diambil oleh penyusun anggaran agar realisasi kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Di lain pihak, ramalan hanya merupakan prediksi mengenai apa yang terjadi, tanpa membawa implikasi pada peramal bahwa dia mempengaruhi realisasi.

  Sedangkan menurut Munandar (2000:1), Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan secara unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu yang akan datang.

  Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu anggaran mempunyai empat unsur yaitu :

1. Rencana, adalah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.

  Anggaran merupakan suatu rencana, karena anggaran merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.

  2. Merupakan seluruh kegiatan perusahaan, yaitu menvakup semua kegiatan yang dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Mengingat bahwa anggaran adalah suatu rencana yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, maka sudah semestinya bahwa anggaran harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.

3. Dinyatakan dalam unit moneter , yaitu unit kesatuan yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.

  Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit rupiah. Unit moneter ini sangat diperlukan mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beranekaragam tersebut mempunyai kesatuan unit yang berbeda-beda dengan unit moneter dapatlah diseragamkan semua kesatuan yang berbeda-beda tersebut. Sehingga memungkinkan untuk dijumlahkan, diperbandingkan serta dianalisis lebih lanjut.

  4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran berlaku untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang. Sehubungan dengan jangka waktu anggaran harus menunjukkan kapan/untuk periode kapan angka-angka anggaran tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan Manajer dalam perencanaan:

  1. Produk, kebijaksanaan manajemen dalam perencanaan harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan trend penjualan, harga pokok, diversifikasi produk, kualitas produk, desain produk, style produk, dan identitas produk.

  2. Pasar, berhasilnya suatu produk dipasarkan tergantung pada data tentang konsumen/ siapa pembeli dan lokasi, potensi pasar, kebiasaan membeli dari konsumen, dan sifat persaingan yang dihadapi.

  3. Program distribusi, seperti proses penyampaian barang atau jasa dari produsen kepada konsumen.

  4. Program produksi, seperti bahan mentah, buruh, lokasi pabrik, layout pabrik, kapasitas pabrik dan proses produksi

  5. Program penelitian dan pengembangan 6.

  Organisasi, bentuk struktur dari setiap lini fungsionaris pada perusahaan tersebut.

  7. Dan finansial seperti Sumber modal kerja, return yang dikehendaki dan tingkat perputaran yang dikehendaki.

  Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, perkembangan ini diukur dari segi manfaatnya yang ingin diperoleh dari penggunaan sistem di dalam pelaksanaannya. Adapun manfaat anggaran adalah :

1. Anggaran sebagai alat penaksir 2.

  Anggaran sebagai Plafon dan sekaligus alat pengatur otorisasi pengeluaran dana/ kas.

3. Anggaran sebagai pengukur efisiensi

  Fungsi anggaran bagi perusahaan terdiri dari planning, organizing, staffing, directing, dan control. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya sama yakni pada planning dan control.

a. Dalam bidang perencanaan 1.

  Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian

  2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/ kegiatan yang paling menguntungkan

  3. Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan

4. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia 5.

  Menentukan tujuan-tujuan perusahaan 6. Dan mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif b.

   Dalam bidang pengawasan 1.

  Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran, umpamanya kegiatan promosi penjualan dan kegiatan produksi yang menyimpang 2. Untuk mencegah secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum dari penyusunan anggaran

  Kelemahan-kelemahan anggaran adalah sebagai berikut :

  1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan yang tergantung pada ketepatan estimasi tersebut 2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh.

  3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya.

  4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama yang diramalkan sebelumnya.

  Fungsi Anggaran, pada CV. Asco Putra Mandiri adalah : 1.

  Fungsi Perencanaan, sebagai alat perencanaan jangka pendek dan kesanggupan manajer untuk melaksanakan program atau bagian dari program, umumnya satu tahun.

  2. Fungsi Koordinasi, untuk mengkoordinasi rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras kearah pencapaian tujuan.

  3. Fungsi Komunikasi, dalam penyusunan anggaran berbagai unit dan tingkatan organisasi berkomunikasi dan berperan serta dalam penyusunan anggaran.

  4. Fungsi Motivasi, sebagai alat untuk memotivasi para pelaksanadi dalam melaksanakan tugas-tugas dan dalam pencapaian tujuan.

  Memotivasi para pelaksana dapat didorong dengan pemberian insentif dalam bentuk hadiah berupa uang, penghargaan kepada yang mencapai prestasi.

  5. Fungsi Pendidikan, yang berfungsi sebagai alat untuk mendidik manajer mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan menghubungkan dengan pusat perttanggungjawaban lain di dalam organisasi atau untuk latihan kepempinan bagi para manajer atau calon manajer agar di masa depan mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi.

  Dalam suatu perusahaan, khususnya CV. Asco Putra Mandiri, memiliki paket anggaran yang lengkap (anggaran induk) adalah suatu jaringan kerja yang berisi anggaran terpisah namun saling berhubungan satu sama lain, yang terdiri atas :

  1. Anggaran Operasi, anggaran ini menunjukkan rencana operasi atau kegiatan tahun yang akan datang. Elemen anggaran operasi meliputi anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan, dan anggaran produksi.

  2. Anggaran Kas, anggaran ini menunjukkan perkiraan sumber dan penggunaan kas dalam tahun anggaran

  3. Anggaran pengeluaran modal, anggaran ini menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran

  Secara umum anggaran dibagi dua, yaitu anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Berdasarkan anggaran tersebut CV. Asco Putra Mandiri membuat tahapan-tahapan anggaran yang terjadi sebagai berikut :

  a) Ramalan Anggaran Pendapatan

  b) Anggaran biaya operasi langsung

  c) Anggaran biaya operasi tidak langsung

  d) Anggaran rugi laba

  Ad.1.Ramalan Anggaran Pendapatan Ramalan anggaran pendapatan ini merupakan rencana pendapatan yang

  akan dilakukan perusahaan yang disusun berdasrkan realisasi dari anggaran tahun sebelumnya, juga memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan. Anggaran pendapatan disusun dalam setahun pada akhir tahun buku. Adapun penyusunan anggaran pendapatan CV. Asco Putra Mandiri adalah disusun berdasarkan hasil penjualan tunai dan penerimaan piutang lainnya. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

  

Tabel 2

Estimasi Anggaran Pendapatan

Tahun 2012 (Dalam satuan rupiah) Uraian Dalam satu Tahun

  Hasil Penjualan Tunai 220.900.250 Penerimaan piutang yang terkumpul 15.400.100

  • - Penerimaan-penerimaan lainnya Total 236.300.350

  

Sumber: Laporan Keuangan CV.Asco Putra Mandiri 2012 Penyusunan anggaran ini merupakan langkah I didalam perencanaan biaya, sebab dalam anggaran ini ditetapkan berapa jumlah pendapatan yang harus dicapai perusahaan agar dapat menutupi biaya yang akan direncanakan kemudian.

  Ad.2.Anggaran Biaya Operasi Langsung

  Blocher Chen Lin (2001:736), penyusunan biaya standar tenaga kerja langsung bervariasi tergantung dari pekerjaan, kompleksitas produk, tingkat ketrampilan pekerja, kemudahan proses produksi, tipe dan kondisi peralatan yang dipakai. Tingkat standar gaji, baik untuk tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung tidak hanya meliputi kompensasi tapi juga tunjangan tambahan, pembayaran pajak atas gaji dan upah.

  Tunjangan tambahan ini meliputi asuransi jiwa, kesehatan, kontribusi masa pension, dan tunjangan hari libur. Pajak atas gaji meliputi pajak atas pengangguran dan dari pemilik saham keamanan sosial pekerja. Sedangkan biaya bahan baku langsung memiliki 3 segi yaitu kualitas, kuantitas dan harga. Kualitas bahan baku akan berpengaruh terhadap jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam proses, harga, waktu pemrosesan dan tingkat pengawasan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut.

  Setelah diketahui jumlah pendapatan yang akan direncanakan, tahapan selanjutnya membuat perencanaan biaya operasi. Hal ini dikarenakan semua pekerjaan yang dilakukan perusahaan memerlukan biaya. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Anggaran Biaya Operasi Langsung Tahun 2012 (Dalam satuan Rupiah) Uraian Jumlah

  Biaya Pegawai/ Tenaga Kerja 9.750.500 Biaya Bahan 85.600.150

  Biaya Administrasi 48.450.200

  Total 143.800.850 Sumber: Laporan Keuangan CV.Asco Putra Mandiri 2012

  Ad.3.Anggaran Biaya Operasi Tidak Langsung

  Penyusunan anggaran ini adalah untuk mendukung anggaran operasi langsung, yang berdasarkan realisasi anggaran tahun sebelumnya dengan memperhatikan keadaan intern dan ekstern perusahaan. Adapun anggaran biaya operasi tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut :

Tabel 2.2 Biaya Operasi Tidak Langsung Tahun 2012 (Dalam satuan Rupiah) Uraian Jumlah

  Biaya Penyusutan 25.900.300 Biaya telp, air dan listrik 10.250.100

  Biaya Penjualan rupa-rupa 2.100.400 Biaya iklan 3.560.450

  Biaya penyusutan penjualan 3.250.100

  Total 45.061.350 Sumber: Laporan Keuangan CV.Asco Putra Mandiri 2012

  Ad.4.Anggaran Rugi Laba

  Penyusunan terakhir adalah membuat anggaran rugi laba. Setelah perusahaan membuat anggaran pendapatan dan merencanakan anggaran biayanya, barulah perusahaan mengalkulasikan berapa rugi laba yang diperoleh perusahaan untuk periode berjalan ini. Hal ini berguna untuk mengefisienkan biaya yang dianggarkan. Adapun anggarannya pada Tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3 Anggaran Rugi Laba Tahun 2012

  

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Jumlah Jumlah

  Pendapatan Bersih 236.300.350

  Beban Operasi: Beban Operasi Langsung 143.800.850 Beban Operasi T.

  Langsung 45.061.350 Total Beban : 188.862.200 Laba Rugi Operasi : 47.438.150

  Sumber : Data diolah

  Jadi, perencanaan biaya operasional pada CV. Asco Putra Mandiri merupakan fungsi yang menempati urutan pertama sebagai landasan bagi fungsi manajemen lainnya. Perencanaan dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan- keputusan dan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan dimasa depan. Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan dalam melakukan pilihan-pilihan yang terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan.

D. Pengawasan Biaya Operasional

Tabel 2.4 Ikhtisar Laporan Realisasi Anggaran Biaya Operasional

  

CV. Asco Putra Mandiri

2012

Sumber : Data diolah

  Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang khusus berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Sukanto (2000:63). Pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Pengawasan menjadikan siklus fungsi manajemen lengkap dan

  No. Uraian Anggaran Realisasi Varience Keterangan

  1. Biaya tenaga kerja 9.750.500 9.700.750 49.750 Efektif & Efisien

  2. Biaya bahan 85.600.150 85.580.150 20.000 Efektif & Efisien

  3. Biaya Administrasi 48.450.200 48.450.200 - Efektif & Efisien

  4. Biaya iklan 3.560.450 3.540.200 20.250 Efektif & Efisien

  5. Biaya Penyusutan 25.900.300 25.875.000 25.300 Efektif & Efisien

  6. Biaya Peny. Penjualan 3.250.100 3.250.000 100 Efektif & Efisien

  7. Biaya telp., air dan listrik 10.250.100 10.240.200 9.900 Efektif & Efisien

  8. Biaya penjualan rupa-rupa 2.100.400 2.100.400 - Efektif & Efisien membawa organisasi ke perencanaan, yang terdiri dari penentuan standar-standar, pengawasan/ supervise kegiatan atau pemeriksaan, pembandingan hasil dengan standar kegiatan mengkoreksi kegiatan atau standar.

  Macam-macam pengawasan : 1.

  Pengawasan produksi, yaitu agar hasil produksi sesuai dengan permintaan/ pemuasan langganan dalam jumlah, harga, waktu dan servis

2. Pengawasan persediaan, yaitu menjamin tersedianya bahan dalam jumlah, harga dan waktu yang tepat.

  3. Pengawasan kualitas, yaitu menjamin agar kualitas hasil produksi bahan dan bahan proses memenuhi ukuran-ukuran standar yang telah ditentukan

  4. Pengawasan ongkos, yaitu agar produksi/ operasi dijalankan dengan ongkos minimum sesuai dengan standar Faktor-faktor yang menyebabkan pentingnya pengawasan adalah : 1.

  Perubahan yang selalu terjadi baik di luar maupun di dalam organisasi 2. Kekompleksan organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya desentralisasi kekuasaan

  3. Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan dan pembenahan Persyaratan sistem pengawasan agar pengawasan itu sangat efektif maka : 1.

  Pengawasan haruslah memenuhi sifat serta kebutuhan kegiatan yang ada 2. Pengawasan harus dapat memberikan laporan penyimpangan secepat mungkin

3. Pengawasan harus luwes 4.

  Pengawasan harus menyatakan pola organisasi 5. Pengawasan harus ekonomis tidak memakan biaya besar 6. Pengawasan haruslah mudah dimengerti maksud dan tujuannya 7. Pengawasan haruslah menjamin tindakan perbaikan setelah didapati adanya penyimpangan, dan lain-lainnya.

  Jadi pengawasan operasional terdiri dari: 1.

  Pengawasan usaha menarik karyawan 2. Pelaksanaan kebijaksanaan 3. Mengawasi pemberian kredit penjualan 4. Mengawasi pengiklanan 5. Mengawasi produksi 6. Mengawasi persediaan 7. Mengukur, menilai, memperbaiki efisiensi karyawan

  Secara sederhana pengawasan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan mulus tanpa penyimpangan, agar tujuan organisasi tercapai dengan mulus tanpa penyimpangan-penyimpangan yang berarti.

  Pengawasan biaya operasional adalah pengawasan yang dilakukan pimpinan melalui kegiatan operasional perusahaan, tetapi pengawasan operasional tidak akan efisien tanpa ada pengawasan akuntansi. Pengawasan akuntansi adalah pengawasan yang dilakukan dengan prosedur pencatatan akuntansi uang sesuai dengan SAK.

  Pengawasan biaya operasional pada CV. Asco Putra Mandiri diadakan melalui anggaran, sebagaimana kita ketahui anggaran selain alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan.

  Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya.

  Namun evaluasi tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode. Perusahaan menganut prinsip fleksibiltas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian- penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran. Pelaksanaan anggaran pada CV. Asco Putra Mandiri didalam hubungannya dengan pengawasan biaya operasionalnya adalah sebagai berikut :

1. Laporan Realisasi anggaran Bulanan

  Berdasarkan laporan realisasi anggaran, khususnya anggaran biaya bulanan dari masing-masing cabang dan unit usaha, disusun laporan evaluasi realisasi anggaran bulanan oleh masing-masing penanggung jawab anggaran. Laporan evaluasi realisasi anggaran, khususnya biaya-biaya bulanan berisi sebagai berikut : a.

  Analisa penyimpangan anggaran b. Tindak lanjut terhadap penyimpangan anggaran

2. Revisi Anggaran

  Revisi anggaran dilakukan apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak terakomodasi sebelumnya sehingga membuat anggaran tidak dapat berfungsi sebagai pedoman kerja dan alat pengawasan manajemen dengan efektif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengawasan biaya adalah terlebih dahulu menyusun dasar dari pengawasan tersebut. Adapun dasar pengawasan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode analisis Varience (penyimpangan).

  Untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional, penulis membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua perkiraan- perkiraan yang terdapat di dalam anggaran tersebut.

  • Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik.

  Pengawasan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum

  Gunawan (2003:317), Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan staffnya termasuk gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan, biaya representasi, dan administrasi kantor Direksi. Bagian keuangan meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan dan biaya penyusunan aktiva tetap serta bagian administrasi meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan, biaya komunikasi (telepon, telegram, telex), asuransi pegawai, penyusutan aktiva tetap, listrik dan air.

  Pengawasan yang dilakukan oleh CV. Asco Putra Mandiri terhadap biaya administrasi dan umum adalah : 

  Membuat anggaran biaya administrasi dan umum pada awal periode 

  Mengalokasikan secara tepat 

  Memeriksa bukti-bukti atau kwitansi-kwitansi yang terjadi

  • Pengawasan Anggaran Biaya Overhead

  Membuat anggaran biaya overhead

  Menghitung penyusutan terhadap peralatan atau investasi yang dimiliki

  Serta memperkirakan biaya operasi tidak langsung dan menganalisanya

A. Pengawasan Pendapatan

  Perkiraan pengawasan yang pertama adalah pendapatan yang merupakan sumber laba perusahaan. Untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi berikut ini disajikan dalam tabel 2.5

Tabel 2.5 Pengawasan Anggaran Pendapatan Tahun 2012 (Dalam satuan Rupiah) Uraian Anggaran Realisasi Varience

  Hasil Penjualan Tunai 220.900.250 220.875.000 25.250 Penerimaan piutang yang

  • terkumpul 15.400.100 15.400.100

  Total 236.300.350 25.250 Sumber : Data diolah Perbedaaan anggaran dengan realisasi adalah sebesar : Rp. 25.250.

  Ini dapat dihitung dengan hasil selisih dari Anggaran yang direncanakan dengan

  Realisasi pada akhir tahun. Penyimpangan ini menurut penulis dapat diyakini

  dengan melihat bagaimana perkembangan perekonomian pada saat ini. Dimana perekonomian kita sedang kacau dan belum stabil, hal ini mempengaruhi pendapatan yang diterima perusahaan. Selain itu pula, turut mempengaruhi simpangan (varience) banyaknya kompetitor usaha di wilayah yang sama dengan CV. Asco Putra Mandiri ini, tetapi walaupun terjadi kesamaan pada bidang usaha, CV. Asco Putra Mandiri tetap mengupayakan melakukan innovasi semenarik mungkin kepada para pelanggan dengan tetap memprioritaskan kepuasan pelanggan, yang mayoritas adalah para mahasiswa.

  Maka perbandingan antara penyimpangan (varience) dengan anggaran dapat dihitung sebagai berikut :

  

= Varience : Anggaran

= 25.250 : 236.300.350 = 1 : 1,06 dalam persentase B. Pengawasan Biaya Operasi Langsung

  Pengawasan biaya operasi langsung dilakukan dengan membandingkan anggaran biaya langsung dengan biaya yang terjadi di lapangan.

  Data dapat dilihat pada tabel 2.6 sebagai berikut :

Tabel 2.6 Pengawasan Biaya Operasi Langsung Tahun 2012 (Dalam satuan Rupiah)

  

Uraian Anggaran Realisasi Varience

  Biaya tenaga 9.750.500 9.700.750 49.750 kerja Biaya Bahan 85.600.150 85.580.150 20.000

  • Biaya 48.450.200 48.450.200 Administrasi

  

Total 143.800.850 143.731.100 69.750

Sumber : Data diolah

  Perbedaan anggaran dengan realisasi biaya operasi langsung adalah : Rp.69.750,- Anggaran lebih besar daripada realisasinya.

  Maka perbandingan antara Varience dengan anggaran dapat dihitung sebagai berikut : 69.750 : 143.800.850 = 0,048 %

C. Pengawasan Biaya Operasi Tidak Langsung

  25.900.300 3.250.100

  

Sumber : Data diolah

  100 9.900

  2.100.400 20.250 25.300

  3.250.000 10.240.200

  3.540.200 25.875.000

  10.250.100 2.100.400

  Biaya penjualan rupa-rupa 3.560.450

  Evaluasi yang dapat dilakukan panitia anggaran antara lain : 1.

  Biaya Peny. Penjualan Biaya telp, air dan listrik

  Biaya Iklan Biaya Penyusutan

  

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi Varience

  

Tabel 2. 7

Pengawasan Biaya Operasi Tidak Langsung Tahun 2012

  Pengawasan biaya operasi tidak langsung dilakukan untuk mendukung pengawasan biaya operasi langsung. Karena biaya tidak langsung membantu dalam operasi kerja biaya operasi kerja biaya langsung. Data dapat dilihat sebagai berikut :

  Mengurangi pemakaian yang tidak perlu 2. Mengevaluasi kembali data yang diperoleh sebagai tindak lanjut pemeriksaan

  • Total 45.061.350 45.005.800 55.550

  6.000.350

  Total Biaya operasi T. Langsung

  143.800.850

  230.300.000

  25.900.300 10.250.100

  

143.800.850

  85.600.150 48.450.200

  236.300.350 9.750.500

  Biaya Penyusutan Biaya telp, air dan listrik

  Biaya Pegawai/ Tenaga Kerja Biaya Bahan Biaya Administrasi

  Penyimpangan yang terjadi bersifat untung. Menurut perusahaan penyimpangan ini adalah wajar. Maka perbandingan antara Varience dengan anggaran dapat dihitung sebagai berikut : Rp. 55.550 : 45.061.350 = Rp. 1,2 (persentase 0, 012) D.

  Biaya operasi Biaya operasi langsung

  Pendapatan Bersih

  

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi Varience

Tabel 2.8 Pengawasan Anggaran Rugi Laba Tahun 2012

  Data terlihat pada tabel 2.8 sebagai berikut :

  Setelah disusun perbandingan anggaran dan realisasinya untuk semua perkiraan biaya yang ada, barulah disusun anggaran rugi laba serta realisasinya.

   Pengawasan Anggaran Rugi Laba

  • -
Biaya Penjualan rupa-rupa 2.100.400 Biaya iklan 3.560.450 Biaya penyusutan penjualan 3.250.100

  Total 45.061.350 40.030.100 5.031.250 Laba Operasi 47.438.150 46.469.050 11.031.600

Sumber : Data diolah

  Dari hasil data-data di atas, perusahaan melihat terjadi perbedaan anggaran dengan realisasi yang sebenarnya. Hal ini menjadi pengawasan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan terlihat penyimpangan yang terjadi, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki ataupun mengurangi penyimpangan yang terjadi. Langkah yang diambil perusahaan dengan cara evakuasi adalah antara lain :

  1. Menaikkan anggaran biaya yang direncanakan, sesuai dengan jumlah deviasi yang telah dihitung dan kenaikan harga yang telah diestimasi.