Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan

(1)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA CV. MUSTIKA MEDAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh

BADRIAH

052102037

Diploma III Akuntansi

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunian-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini tepat pada waktunya, dengan judul “PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA

OPERASIONAL PADA CV. MUSTIKA MEDAN”. Skripsi ini dibuat untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Diploma III Akuntansi USU.

Dalam penyusunan skripsi minor ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak maka tidak mungkin skripsi minor ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku dekan Fakultas Ekonomi USU.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.

3. Bapak Iskandar Muda, SE, MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.

4. Bapak Mhd. Simba Sembiring, SE selaku ketua Sub Bagian Pendidikan Fakultas Ekonomi USU.

5. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan dan


(3)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

6. Ibu Dian Helpita S. Sos selaku pimpinan CV. Mustika Medan, beserta semua karyawan.

7. Teristimewa untuk orang yang selalu penulis sayangi & hormati Ayahanda Usman Amna dan Ibunda Nurlailan yang selalu memberikan kasih sayang, cinta yang tulus, nasehat & dukungan baik moril & materil serta doa kepada penulis sampai sekarang. Semoga kasih sayang, pengorbanan serta do’a Ayahanda & Ibunda akan selalu mengiringi langkahku.

8. Bapak & Ibu dosen Fakultas Ekonomi USU, serta seluruh staf pegawai khususnya jurusan Akuntansi.

9. Adeq-adeqQ & sepupu2 Q yang ka2k & Bunda sayangi, rajin-rajin belajar ya!!!

10.Kluarga besar Walet & Makcik, makasih banyak atas semuanya, atas kasih sayang & perhatiannya slama ini kepada penulis. Walet & Makcik yang udah jadi orang tua Dery di sini. Walet, makasih ya dah bantuin Dery nyariin tempat riset.

11.Seluruh rekan – rekan mahasiswa di Fakultas Ekonomi Diploma III Akuntansi USU Stambuk 2005, khususnya “Group A”.

12.Buat orang-orang yang tetap setia mendoakanQ dan yang selalu setia memberikan kasih sayang dan perhatiannya, walau nama kalian tidak tertera tapi dihati kalian tetap Qhargai.

13.Buat anak-anak kost, khususnya penghuni markas 227 (para bon-bon) yang dah bantuin Dery dalam penyelesaian skripsi ini.


(4)

14.Buat Some One Special “Romi Nasrullah” (P2), thank’s ya atas semangat, motivasi & do’anya slama ini (btw kapan nyusul ne!!!). Semoga apa yang kita cita-citakan tercapai. Amiiinn…. Jangan patah semangat ya!!! ^_^ Dalam penulisan skripsi minor ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang memerlukan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari tata bahasa maupun ruang lingkup pembahasannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2008 Penulis


(5)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian ... 4

E. Sistematika Pembahasan ... 6

BAB II : CV. MUSTIKA MEDAN ... 8

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 10

C. Klasifikasi Biaya Operasional ... 14

D. Perencanaan Biaya Operasional ... 17

E. Pengawasan Biaya Operasional ... 20

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI... 25

A. Elemen-elemen Biaya Operasional... 25

B. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional ... 28

C. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional... 31

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

A. Kesimpulan... 34

B. Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari laba dan dapat menjalankan perusahaan untuk maju dan berkembang. Dengan berkembangnya perekonomian umumnya, maka banyak perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan-kegitan yang ada di dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun volume kegiatan yang dilaksanakan.

Pada perusahaan kecil jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan adalah terbatas sehingga mudah untuk direncanakan dan diamati, maka tidaklah demikian dengan perusahaan besar. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dagang, maupun industri pada umumnya bertujuan untuk memperoleh usaha yang semakin baik, kelangsungan hidup perusahaan serta gambaran positif dari masyarakat mengenai perusahaan itu. Tujuan-tujuan dapat dicapai melalui kegiatan usaha yang dilaksanakan berdasarkan suatu sistem perencanaan, pengaturan dan pendelegasian wewenang sehingga pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara efisien dan efektif. Oleh sebab itu, perencanaan dan pengawasan kegiatan perusahaan menjadi tidak sesederhana perusahaan yang belum berkembang.

Usaha-usaha manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan terletak pada fungsi-fungsi ganda perencanaan dan pengawasan. Fungsi perencanaan pada hakikatnya merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang berurusan


(7)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

dengan penetapan suatu keuntungan yang diinginkan, persiapan dan tersedianya bahan-bahan, tenaga kerja, proyek dan perlengkapan untuk volume yang diharapkan, penciptaan suatu sistem komunikasi ynag memungkinkan adanya laporan dan pengawasan hasil-hasil sesungguhnya menghadapi rencana-rencana yang sudah ditentukan sebelumnya. Fungsi pengawasan berurusan dengan tugas pengaturan, pengorbanan alamiah dengan perilaku manusia, dan obyek-obyek bahan kedalam suatu unit yang dikoordinasikan untuk memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Alat pengukur antara fungsi perencanaan yang merupakan asal dan fungsi pengawasan yang merupakan akhir adalah sistem informasi akuntansi biaya yang secara tetap diberi istilah alat manajemen yang memungkinkan adanya komunikasi yang efektif, umpan balik yang terus menerus, akuntansi untuk pertanggung jawaban dan keluwesan manajemen.

Jumlah elemen tiap-tiap biaya terlebih dahulu harus direncanakan. Karena perencanaan merupakan asumsi dasar suatu anggaran. Dalam hal ini ynag dimaksud dengan perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang berupa tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Anggaran juga erat hubungannya dengan pengawasan. Pengawasan berarti mendeterminasikan apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan koleratif. Anggaran diperlukan oleh manajemen untuk dapat menjabarkan perencanaan dan pengawasan secara sistematis dan tepat.


(8)

Unsur perencanaan dan pengawasan harus semaksimal mungkin dapat dijalankan oleh perusahaan dengan baik untuk dapat bersaing dan mempertahankan perusahaan di era perkembangan zaman yang semakin tumbuh dan berkembang ini. Oleh karena itu mengingat pentingnya kedua fungsi perencanaan dan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional ini, maka penulis tertarik untuk mengambil judul :

“PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA CV. MUSTIKA MEDAN”.

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dipaparkan oleh penulis dalam paper ini adalah :

1. Apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada CV.

MUSTIKA MEDAN telah dilaksanakan secara efektif dan efisien?

2. Bagaimana tehnik yang dilakukan oleh CV. MUSTIKA MEDAN dalam

melakukan perencanaan dan pengawasan biaya operasional?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sejauhmana penerapan perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada CV. MUSTIKA MEDAN.

b. Untuk mengetahui kebijaksanaan yang telah dilakukan perusahaan terhadap perencanaan dan pengawasan biaya operasional.


(9)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

Berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama di bangku perkuliahan, disamping itu sebagai bahan perbandingan antara teori yang diterima di bangku kuliah dengan aplikasi pada perusahaan.

b. Bagi Perusahaan

Digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan langkah perencanaan serta pengawasan operasional perusahaan di masa yang akan datang, sehingga diharapkan perusahan dapat terus mengalami perkembangan.

c. Bagi Peneliti Lain

Dapat dipakai sebagai perbandingan dan informasi untuk melakukan penelitian pada masa yang akan datang.

D. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian dan pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk memperoleh data dan keterangan guna penulisan paper ini adalah :

1. Jenis Data a. Data Primer

Data yang diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan dan belum di publikasikan.


(10)

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan dan sudah dipublikasikan.

2. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan secara langsung oleh peneliti yaitu pada CV. MUSTIKA MEDAN dengan melalui wawancara langsung kepada pihak yang terkait dalam perusahaan tersebut.

b. Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau bahan-bahan serta keterangan yang dibutuhkan dalam pembuatan paper ini melalui buku-buku, artikel, majalah, serta bacaan ilmiah lainnya yang digunakan sebagai dasar untuk memperkuat teori.

3. Metode Analisa a. Metode Deskriptif

Merupakan suatu analisa dimana data yang diperoleh dikumpulkan, diklasifikasi, serta diinterprestasikan sehingga memberikan suatu gambaran yang objektif.


(11)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

b. Metode Komperatif

Suatu metode analisa yang dilakukan dengan membandingkan teori-teori dengan praktek di dalam perusahaan, kemudian mengambil kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran dari hasil perbandingan.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk pemahaman dan penyajian yang lebih cepat dan sisteamatis, penulis membagi paper ini ke dalam 4 (empat) bab yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : CV. MUSTIKA MEDAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat peusahaan, struktur organisasi, klasifikasi biaya operasional, perencanaan biaya operasional, serta pengawasan biaya operasional.

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang elemen-elemen biaya operasional, perencanaan anggaran biaya operasional, serta pengawasan biaya operasional.


(12)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab terakhir ini penulis mencoba memberikan kesimpulan dari hasil-hasil yang diperoleh dan memberikan saran-saran yang dirasakan perlu untuk CV. MUSTIKA MEDAN.


(13)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB II

CV. MUSTIKA MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan CV. Mustika Medan berdiri pada tanggal 19 Februari 2004 dibawah pimpinan sekaligus pemilik perusahaan tersebtu “Dian Helpita S. Sos”. Sang pemilik sekaligus Direktur utama perusahaan ini adalah seorang Sarjana Administrasi Negara di salah satu Perguruan Tinggi di Medan.

Pemilik perusahaan ini ingin mengapdikan segala sesuatu yang dimilikinya untuk bisa berguna bagi nusa dan bangsa serta untuk kemaslahatan umat manusia. Seiring dengan menggeloranya keinginan luhur ditengah maraknya konflik di Nanggroe Aceh Darussalam, sehingga pada waktu itu (2001-2003) Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam sudah hampir lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam kondisi seperti ini, pemilik ingin menyumbang sesuatu yang dapat mencegah terjadinya faktor “Disintegrasi Bangsa” yang sudah semakin memburuk kondisinya.

Mobil-mobil minibus L-300 yang melayani trayek ke Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada dasarnya adalah mobil angkutan penumpang, akan tetapi mobil-mobil minibus itu juga menampung dan membawa segala barang di dalam maupun di atas atapnya sampai-sampai berat notasenya mencapai 2,5 sampai 3 ton barang. Barang-barang yang dibawanya itu bukan hanya barang kering saja segala macam barang seperti ikan, udang, ayam, sayur mayur, rempah-rempah, dan segala hasil bumi yang bercampur dengan segala kelas penumpangnya.


(14)

Para penumpangnya tersebut selain warga masyarakat Aceh khususnya yang berasal dari kabupaten Aceh Barat, Aceh barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Simelu, dan daerah-daerah pesisir barat lainnya, juga para prajurit TNI/POLRI yang sedang di BKO kan di daerah tingkat II di Aceh yang sedang ada keperluan di Medan.

Dari pengamatan sehari-hari terhadap kondisi angkutan tadi pemilik berfikir kiranya untuk melayani trayek dari Medan ke beberapa kabupaten tersebut diperlukan jenis angkutan yang lebih eksklusif dan lebih cepat waktu tempuhnya.

Jika hal di atas dapat diwujudkan tentunya mobilisasi para pedagang, pegawai pemerintah dan prajurit TNI/POLRI yang sedang bertugas di Aceh maupun kepentingan dan ketergantungan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan tetangganya yakni Sumatera Utara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia secara keseluruhannya akan senantiasa dapat dipertahankan kembali melalui sistem transfortasi yang cepat dan terjangkau biaya operasionalnya.

Armada yang dimiliki oleh CV. Mustika Medan ini sebanyak 21 unit. Adapun jenis angkutan yang digunakan adalah Mobil L-300, Kijang Kapsul, Innova, LGX, Krista dan Pick up.

Adapun alasan utama mengapa perusahaan ini menggunakan mobil mewah dibandingkan L-300 adalah kenyamanan dan kecepatan. Karena penumpang yang menggunakan jasa angkutan ini adalah orang-orang yang ingin cepat tiba di tempat tujuan. CV. Mustika Medan melayani trayek dari Medan ke Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam yaitu Subussalam, Trumon, Bakongan, Kota Pajar, Tapak Tuan, Meukek, Labuhan Haji, Blang Pidie, Meulaboh, dan Banda Aceh.


(15)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

Visi dan Misi Perusahaan Visi

Setiap perusahaan yang berdiri tentunya mempunyai Visi dan Misi untuk mencapai tujuan perusahaan, begitu juga pada CV. Mustika Medan. Adapun Visi perusahaan yaitu untuk melayani penumpang dalam hal memberi pelayanan berupa Jasa. Pelayanan ini diberikan perusahaan mulai dari penumpang akan berangkat yaitu dengan menjemput penumpang di rumah masing-masing, selama dalam perjalanan yaitu dengan memberi rasa aman selama dalam perjalanan, hingga sampai di tempat tujuan.

Misi

Perusahaan selalu bersedia untuk melayani pelanggan agar sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan selamat. Perusahaan selalu akan memberikan yang terbaik untuk penumpang. Sesuai dengan motto perusahaan yaitu “Kami Selalu Siap Melayani Anda”.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi berarti penetapan batas tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing karyawan. Dengan adanya struktur organisasi diharapkan setiap bagian dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Menurut Richard L. Daft (2002 : 395) “Struktur organisasi adalah kerangka kerja dimana organisasi mendefenisikan pembagian tugas-tugas, penyebaran sumber daya, dan koordinasi antar departemen”.


(16)

Pemisahan tugas harus dilakukan dalam suatu perusahaan. Misalnya bagian akuntansi disatukan dengan bagian penyimpanan, maka akan memungkinkan terjadinya kesalahan transaksi sehingga data yang dihasilkan adalah data yang tidak dapat dipercaya kebenarannya.

Organisasi dalam manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada tugas, sistem informasi manajemen kekuasaan, kesatuan perintah, tanggung jawab serta wewenang. Hal ini memberi efek yang positif pada perusahaan dimana perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya yang digambarkan dalam struktur organisasi.

Struktur organisasi harus fleksibel terhadap perubahan dan perkembangan di lingkungannya. Maka perusahaan atau badan usaha pada umumnya beranggapan bahwa struktur organisasi sangat perlu.

Kelebihan yang dicapai dari penggunaan struktur organisasi yaitu :

1. Bagan organisasi dapat digunakan untuk mendeskripsikan rencana kerja yang sesuai sebagai dasar untuk mengetahui perbedaan antara atasan dan bawahan.

2. Dengan adanya bagan organisasi dapat diketahui kegiatan perusahaan serta hubungan yang ada di perusahaan dari setiap kegiatannya.

Di setiap kelebihan tentu saja ada kelemahan, begitu juga pada bagan organisasi. Adapun kelemahan yang mungkin terjadi dari bagan organisasi yaitu bagi masyarakat yang tidak mengerti dengan bagan yang dilihatnya, kemungkinan akan menimbulkan kerancuan apabila tidak dicantumkan penjelasan dari bagan organisasi tersebut. Apakah satu bagian langsung bertanggung jawab pada bagian


(17)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

yang berada di atasnya atau harus terlebih dahulu melalui bagian yang lain. Oleh karena itu setiap bagan organisasi sebaiknya dicantumkan juga penjelasan mengenai bagan organisasi tersebut.

Menurut Dicky Wisnu U.R dan Siti Nurhasanah (2005 : 50)

Kelebihan dari struktur organisasi yaitu dapat menceritakan siapa yang memberi laporan kepada siapa, kegiatan apa yang diselenggarakan, dan hubungan posisi berbagai kegiatan dalam organisasi sedangkan kelemahan dari struktur organisasi yaitu gambaran posisi tidak sepenuhnya dapat menegaskan kegiatan dari posisi karena banyaknya peranan yang tidak resmi ditambahkan pada peranan yang seharusnya.

Berikut ini dijelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari struktur organisasi perusahaan :

1. Direktur

Direktur sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang berfungsi memimpin keseluruhan aktivitas dalam perusahaan antara lain :

a. Mengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan dan pengendalian kegiatan perusahaan.

b. Menyetujui dan menolak pengangkatan dan pemberhentian setiap bagian dalam penambahan tenaga kerja.

c. Memelihara dan meningkatkan motivasi kerja karyawan.

d. Menyetujui dan memberikan pengesahan atas pembelian alat inventaris perusahaan.

e. Mengadakan perencanaan tentang keadaan perusahaan di masa yang akan datang.

f. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas setiap bagian serta menerima laporan tertulis dari setiap bagian tersebut.


(18)

2. Chief Secretary

Chief secretary merupakan bagian yang penting dalam CV. Mustika atas kegiatan operasional perusahaan, antara lain :

a. Mengendalikan kegiatan pembukuan dan pembayaran gaji. b. Mengabsensi karyawan dan menentukan pemberangkatan driver. c. Mengatur penggunaan dan peralatan kantor.

d. Menyimpan bukti keuangan perusahaan. e. Bertanggung jawab langsung kepada direktur.

Semua tugas dan tanggung jawab di atas sama dengan tugas dan tanggung jawab pada sekretaris di kantor cabang

3. Bagian Administrasi

Tugas bagian administrasi adalah :

a. Bertanggung jawab terhadap pencatatan segala transaksi pemasukan dan pengeluaran keuangan.

b. Bertanggung jawab dalam melaksanakan pencatatan transaksi dari dan ke bank.

c. Mencatat semua transaksi melalui dokumen yang telah diterima. d. Bertanggung jawab langsung kepada bagian sekretaris.

Semua tugas dan tanggung jawab di atas sama dengan tugas dan tanggung jawab pada bagian administrasi di kantor cabang.

4. Kepala Cabang Tapak Tuan dan Kepala Cabang Labuhan Haji

Kepala cabang bertugas mengatur segala kegiatan operasional di kantor cabang dan bertanggung jawab pada Sekretaris Umum di kantor pusat di Medan.


(19)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

5. Driver

Driver atau supir mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Membawa penumpang baik dari Aceh maupun ke Aceh dengan selamat. b. Menjaga keamanan penumpang selama dalam perjalanan.

c. Tidak menjual tiket secara langsung kepada penumpang melainkan di kantor.

Pembagian tugas dan tanggung jawab ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari perusahaan sebab pembagian tugas kepada orang yang tepat akan sangat berguna. Selain itu juga pembagian tugas akan meningkatkan rasa percaya diri para karyawan tersebut dan akan memberi dampak positif bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.

C. Klasifikasi Biaya Operasional

Biaya merupakan kas atau nilai ekuivalen yang di korbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa kini dan masa mendatang untuk organisasi. Operasi merujuk pada bagaimana cara perusahaan untuk mengubah input, tenaga kerja, uang, pasokan, peralatan, dan sebagainya untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa. Dalam menjalankan kegiatan perusahaan diperlukan serangkaian kegiatan ynag komplek, dimana dengan adanya kegiatan tersebut dapat memperbaiki kesehatan keuangan perusahaan dan membantu perusahaan dalam memenuhi hal tersebut maka diperlukanlah biaya yang dapat mendukung berjalannya operasi tersebut.


(20)

Biaya operasional harus dipandang secara perspektif dan detail karena biaya operasional ini sebenarnya merupakan suatu item yang sangat penting yang dapat menentukan berjalannya kegiatan suatu perusahaan.

Pengklasifikasian biaya biasanya tergantung untuk apa biaya tersebut di klasifikasikan dan pengklasifikasian biaya pada dasarnya untuk memberikan informasi yang lebih baik. Pengklasifikasian biaya sangat berguna bagi pemimpin perusahaan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, CV. Mustika juga mempunyai biaya operasional yang terdiri dari dua bagian yaitu Biaya Administrasi dan Umum dan Biaya Perbaikan.

1.) Biaya Administrasi dan Umum

Adapun yang termasuk dalam biaya ini adalah : a. Biaya Alat Tulis kantor

b. Biaya Gaji Karyawan dan Upah Karyawan c. Biaya Rekening Listrik, Air, Koran, dan Telepon d. Biaya Restribusi Kebersihan dan Keamanan e. Biaya Konsumsi Karyawan.

2.) Biaya Perbaikan

Adapun yang termasuk dalam biaya ini adalah Biaya Promosi dan Bonus.

Biaya Alat Tulis Kantor. Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk kepentingan perusahaan yang berguna untuk mencatat nama, alamat, nomor telepon sewa dan jadwal keberangkatan sewa. Biaya ini juga digunakan untuk mencatat pendapatan dan laporan keuangan.


(21)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

Biaya Gaji Karyawan dan Upah Karyawan. Biaya ini merupakan biaya

rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulannya dan biasanya bersifat tetap atau dapat ditentukan sebelumnya. Biaya gaji ini dapat berubah secara mendadak dalam perusahaan, kalaupun terjadi perubahan perusahaan telah menetapkan terlebih dahulu besar kenaikan gaji yang biasa diterima. Gaji hanya diberikan kepada karyawan yang telah dianggap karyawan tidaklah besar, karena pemasukan pada perusahaan ini berasal dari pemotongan komisi 10% setiap mobil yang berangkat. Jumlah karyawan yang diterimapun tidaklah banyak mengingat sedikitnya jumlah pemasukan pada perusahaan ini. Adapun upah yang diterima oleh karyawan yaitu dari driver-driver yang memberikan sedikit uang sebagai balasan bagi karyawan yang membantunya dalam menjalankan tugas seperti mencarikan sewa dan mengisi penuh mobil dengan sewa. Upah yang diterima karyawan diluar biaya gaji. Dan biasanya upah ini disebut komisi bagi karyawan.

Biaya Rekening Listrik, Air, Koran dan Telepon. Biaya ini merupakan

biaya rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulannya. Besarnya tagihan yang diterima perusahaan sesuai dengan besarnya pemakaian listrik, air, dan telepon. Pada CV. Mustika biaya rekening yang paling besar tiap bulannya adalah biaya rekening telepon. Karena dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, telepon merupakan alat kantor yang paling penting untuk menghubungi sewa dan menanyakan keberadaan sewa. Selain itu dari telepon perusahaan menerima pesanan tiket dari sewa yang akan berangkat ke Aceh, karena pada umumnya sewa-sewa jarang yang datang ke loket untuk memesan tiket dan hanya memesan


(22)

melalui telepon saja. Dan dengan telepon juga perusahaan menjalin hubungan dan komunikasi dengan travel lain dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Biaya Restribusi Kebersihan dan Keamanan. Biaya ini dikeluarkan oleh

perusahaan setiap bulannya sesuai dengan jumlah yang dicantumkan oleh Dinas Kebersihan.

Biaya Konsumsi Karyawan. Biaya ini merupakan biaya yang setiap hari

dikerluarkan oleh perusahaan untuk konsumsi karyawan agar tidak menghambat kegiatan karyawan dalam menjalankan tugasnya.

Biaya Promosi. Perusahaan mengeluarkan biaya promosi dimana

perusahaan ini mengalami kegagalan dan menjalankan sistem perencanaan yang dibuat. Misalnya saja pindah lokasi/tempat, digantinya nomor telepon loket baik itu di kantor pusat maupun kantor cabang, dan digantinya kepala cabang loket. Hal ini merupakan biaya yang besar dimana perusahaan harus mencetak ulang kartu nama, tiket dan mempromosikan alamat dan nomor telepon baru.

Bonus. Perusahaan akan memberikan bonus bagi karyawan yang aktif dan

giat dalam menjalankan tugasnya.

D. Perencanaan Biaya Operasional

Perencanaan merupakan persiapan sebuah perusahaan untuk kondisi bisnis di masa yang akan datang. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan, perusahaan menetapkan pernyataan misi yaitu suatu penjelasan mengenai tujuan utama perusahaan. Dalam perencanaan ditentukan apa yang harus dilakukan perusahaan pada waktu yang akan datang, siapa yang bertanggung jawab dan


(23)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

bagaimana jika terjadi kegagalan. Perencanaan juga merupakan fungsi-fungsi manajemen lainnya, karena semua kegiatan yang berupa sifat manajerial guna mendukung pencapaian tujuan.

Tujuan utama perencanaan adalah memberikan proses umpan maju (feed forward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer dalam pengambilan keputusan operasional sehari-hari.

Perencanaan meliputi suatu proses yang tidak berakhir, bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus di implementasikan. Pada saat implementasi dan pengawasan rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna.

Adapun tujuan dan manfaat perencanaan adalah :

1. Perencanaan menimbulkan aktifitas-aktifitas yang teratur.

2. Perencanaan membantu kita mensualisasi kemungkinan-kemungkinan pada masa yang akan datang.

3. Perencanaan memberikan dasar-dasar untuk pengawasan. 4. Perencanaan merangsang prestasi kerja.

5. Perencanaan membantu seorang manajer mencapai status.

Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan disusunnya perencanaan adalah :

a. Penetapan kegiatan dimana yang akan datang dengan membandingkan dengan masa lalu.

b. Mengendalikan organisasi setiap waktu.

c. Merencanakan kegiatan industri dalam bentuk anggaran tahunan, triwulan, bulanan dengan menggunakan ukuran satuan hari.


(24)

d. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.

e. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.

Hubungan penganggaran perusahaan dengan perencanaan menunjukkan fungsi manajemen yang terdiri atas perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling). Dari ketiga fungsi manajemen tersebut yang mempunyai hubungan erat dengan penganggaran adalah perencanaan. Perencanaan meliputi pengorganisasian (organizing) dan penganggaran (budgeting). Penganggaran adalah bagian dari perencanaan. Perencanaan merupakan proses menyusun rencana. Rencana merupakan hasil perencanaan. Ada beberapa jenis rencana, antara lain tujuan dan anggaran (budget). Pengorganisasian merupakan proses menyusun organisasi. Organisasi merupakan hasil pengorganisasian. Organisasi dalam arti tempat dapat berupa perusahaan (badan usaha) dan dapat juga bukan perusahaan (badan sosial). Apabila organisasi bukan perusahaan, biasanya tujuannya bukan laba (nirlaba), tetapi bila organisasi berupa perusahaan, sudah pasti tujuannya mencari laba. Penganggaran merupakan proses menyusun anggaran. Anggaran merupakan hasil penganggaran.

Penganggaran perusahaan merupakan proses menyusun anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan merupakan hasil penganggaran perusahaan. Dengan demikian penganggaran perusahaan lebih luas dari anggaran perusahaan, karena meliputi anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan hanya bagian daripada penganggaran perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan, menguraikan cara menghitung dan menyusun


(25)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan berarti cukup menampilkan bentuk anggaran perusahaan, misalnya berupa anggaran neraca dan anggaran laporan laba rugi tanpa disertai penjelasan cara menghitung atau menyusun anggaran tersebut.

CV. MUSTIKA MEDAN membuat perencanaan terhadap beban operasionalnya untuk jangka satu tahun. Adapun hal-hal yang menjadi acuan penyusunan anggaran beban operasionalnya adalah dengan melihat beban operasional yang dikeluarkan tahun sebelumnya karena biasanya anggaran yang dibuat tidak menyimpang terlalu kesan terhadap angka pada tahun sebelumnya. Selain itu perlu dilihat kegiatan-kegiatan apa saja yang akan direncanakan, peramalan, serta volume kegiatan yang direncanakan.

E. Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan merupakan proses yang digunakan oleh manajemen untuk memastikan organisasi melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien, dapat pula diartikan sebagai tindakan yang dijalankan agar setiap kegiatan berjalan sesuai rencana untuk mencapai hasil/sasaran yang ditetapkan. Antara perencanaan dengan pengawasan sebenarnya merupakan dua hal yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Perencanaan adalah usaha untuk menentukan tujuan-tujuan pokok organisasi serta bagaimana cara yang harus ditempuh untuk mencapainya, sedangkan pengawasan adalah proses dimana manajer memastikan diri apakah kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dan menghasilkan sesuatu itu telah sesuai dengan rencana atau tujuan yang ditentukan tersebut. Oleh karena itulah


(26)

maka dapat juga kita katakan bahwa perencanaan adalah menjadi dasar untuk melakukan pengawasan. Tanpa adanya perencanaan maka kita tidak akan dapat mengadakan pengawasan karena tanpa adanya rencana (tujuan tertentu) maka tidak akan ada gunanya kita melakukan pengawasan karena dalam hal ini berarti kita tidak mengetahui tentang apa yang harus kita awasi.

Pertama kali orang harus menentukan standar pengawasan pada pusat-pusat yang strategis, oleh karena orang tidak dapat mengecek segalanya. Harus dibedakan hal apa yang dapat diawasi, dan hal apa yang tidak dapat diawasi. Kemudian diadakan pengecekan dan laporan kegiatan kerja. Dalam beberapa hal manajemen meninjau hasil kerja karyawan. Laporan tertulis harus untuk pimpinan secara tepat dan teratur, terutama tentang adanya penyimpangan-penyimpangan. Langsung diadakan pemeriksaan segera mana atau apa yang salah. Ini semua perlu untuk tindakan korektif. Di analisa apakah sebab-sebabnya itu datang dari luar, ataukah salah organisasi sendiri dalam memilih karyawan atau mungkin rencananya sendiri yang harus diubah atau soal motivasi.

Pengawasan menurut Supryono (2001 : 7) merupakan “proses yang digunakan oleh manajemen agar para pelaksana bekerja dengan efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau tujuan bagian organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Proses pengawasan yang baik memerlukan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Penetapan standar pelaksanaan.

2. Menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan. 3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan yang nyata.


(27)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

4. Perbandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan.

5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.

Walaupun pengawasan mahal tetapi diharapkan agar hasil pengawasan akan dapat memperbaiki kedudukan perusahaan karena penjualan dapat didorong karena kualita barang lebih unggul dari saingan, atau diperhatikan motivasi. Apabila motivasi kerja tidak cukup percuma saja dilakukan pengawasan, karena akibatnya pelaksana akan berbuat sekehendak hati. Hal ini perlu dihindari agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Faktor-faktor yang menyebabkan pentingnya pengawasan adalah :

1. Perubahan yang selalu terjadi baik diluar maupun didalam organisasi memerlukan perencanaan dan tentu saja pengawasan.

2. Kekomplekan organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya desentralisasi kekuasaan.

3. Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan dan pembenahan.

Pengawasan yang efektif mempunyai dua aspek yaitu :

1. Pengawasan Operasional

Pengawasan operasional adalah pengawasan yang dilakukan pimpinan melalui kegiatan operasi perusahaan. Namun dengan berkembangnya perusahaan bilamana sasaran dicapai, pengawasan operasional tidak dapat dipertahankan lebih lama karena hal demikian merupakan pemborosan dan tidak efisien. Oleh karena itu pengawasan operasional perlu ditambah dengan pengawasan akuntansi.


(28)

Pada CV. MUSTIKA pengawasan secara operasional dilakukan oleh satuan pengawasan intern perusahaan yang mengawasi setiap bagian didalam perusahaan secara umum dalam hal melaksanakan kegiatan operasional.

2. Pengawasan Akuntansi

Pengawasan akuntansi adalah pengawasan yang dilakukan melalui prosedur-prosedur akuntansi dan pencatatan-pencatatan karena sasaran pokok tertuju pada pengelompokan biaya maka perhatian yang lebih besar akan tertuju pada pengawasan akuntansi yang bertujuan untuk menciptakan suatu sistem pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggung jawaban biaya-biaya dan arus pekerjaan serta memberi laporan singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan arus pekerjaan serta memberi laporan statistik untuk mengetahui perkembangan orang-orang yang bertanggung jawab atas biaya, apakah mereka melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan atau tidak. Disamping itu pengawasan akuntansi juga dibutuhkan untuk meyakinkan pimpinan, serta perusahaan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cepat dan tepat.

Pengawasan merupakan aktifitas yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan sehingga tidak ada perusahaan yang mengabaikan pengawasan. Tujuan utama pengawasan adalah agar pelaksanaan kegiatan itu sesuai dengan standarnya dan tercapai tingkat yang diharapkan dari prestasi kerja dan juga agar dapat menjamin hasil-hasil yang telah diperoleh apakah sesuai atau menyimpang dari harapan.


(29)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

Pengawasan akuntansi pada CV. MUSTIKA secara khusus dilakukan oleh setiap kepala bagian didalam perusahaan pengawasan terhadap biaya operasional pada CV. MUSTIKA dilakukan oleh Pimpinan/Direktur secara langsung terhadap bagian administrasi.


(30)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Elemen-elemen Biaya Operasional 1. Pengertian Biaya

Dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan maka diperlukan serangkaian kegiatan yang kompleks dan kegiatan ini harus ditata dengan baik, dimana hal itu bertujuan agar dapat memperbaiki produktivitas kegiatan perusahaan yang dapat mendukung dan dapat memperbaiki kesehatan keuangan perusahaan dan dapat membantu perusahaan dalam memenuhi prioritas keinginan para pelanggannya. Oleh karena itu untuk memenuhi itu semua maka diperlukanlah biaya. Biaya tersebut sangat berguna untuk berjalannya semua kegiatan operasional perusahaan.

Adapun beberapa pengertian biaya (cost) yang akan dipaparkan oleh penulis dalam hal ini antara lain :

Menurut Don R. Hanson and Maryane M. Mowen (2000 : 38) “Biaya atau cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa kini dan masa datang untuk organisasi.”

Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 19) “Biaya adalah jaminan yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat di ukur dengan uang jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang berkaitan dapat terpenuhi.”


(31)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

Dari defenisi biaya di atas maka dapat kita simpulkan bahwa biaya merupakan :

 Aktiva/jasa yang digunakan dalam aktivitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.

 Suatu pengorbanan sumber ekonomi.

 Di ukur dalam satuan uang.

 Telah terjadi atau secara potensial akan terjadi.

 Pengorbanan untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Elemen-elemen Biaya Operasional

Dalam perusahaan, biaya merupakan bagian dari laporan keuangan yang dapat dilihat dari laporan laba/rugi suatu perusahaan. Bagi perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang jasa, biasanya ada 2 kategori biaya yang dapat mempengaruhi pendapatan yang diperoleh perusahaan antara lain :

 Biaya untuk mendapatkan pesanan (order getting cost)

 Biaya untuk memenuhi pesanan (order filling cost)

Untuk menyusun laporan laba rugi diperlukan pula penggolongan biaya. Penggolongan biaya merupakan proses pengelompokan secara sistematis atau keseluruhan elemen biaya yang ada didalam golongan tertentu. Penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan, dan untuk tujuan berbeda diperlukan cara penggolongan biaya berbeda pula.

1.) Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.


(32)

Biaya produksi dapat digolongkan menjadi : a. Biaya Bahan baku

b. Biaya Tenaga Kerja c. Biaya Overhead Pabrik.

2.) Biaya Komersial

Biaya komersial disebut juga operating expense atau biaya operasi dan kadang-kadang disebut juga dengan istilah biaya usaha. Adapun yang disebut biaya operasi adalah keseluruhan biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan di luar kegiatan pusat produksi.

Yang termasuk dalam biaya komersial adalah : a. Biaya Penjualan

b. Biaya Administrasi.

Biaya penjualan atau pemasaran adalah meliputi semua biaya dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pemasaran. Sedangkan biaya administrasi dan umum adalah biaya yang berhubungan dengan penentuan kebijaksanaan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.

CV. MUSTIKA MEDAN membagi biaya atas dua bagian yaitu biaya administrasi dan umum dan biaya perbaikan. Yang termasuk kedalam penggolongan biaya administrasi dan umum adalah biaya gaji pegawai, biaya perlengkapan, biaya telepon, air, listrik, langganan surat kabar, biaya konsumsi karyawan, sedangkan biaya perbaikan meliputi biaya promosi dan bonus. Dimana semakin besar pengeluaran maka semakin kecil pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan ini.


(33)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

B. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional 1. Pengertian Perencanaan

Dalam melakukan kegiatan usahanya, biasanya tahap yang dilakukan oleh manajemen perusahaan adalah membuat perencanaan kegiatan perusahaan. Dengan adanya perencanaan ini, maka setiap kegiatan yang akan dilakukan perusahaan sudah mempunyai dasar pedoman pelaksanaan kegiatan kerja.

Menurut M. Nafarin (2004 : 4) “Perencanaan (planning) adalah tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.”

Menurut Ray H. Garrison, Norren, Eric W (2000 : 343) “Perencanaan adalah penentu sasaran dan penyiapan berbagai anggaran untuk mencapai sasaran.” (Ray H. Garrison, Norren, Eric W : 2000 : 343)

Sedangkan menurut Richard L. Daft (2002 : 9) “Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan penentuan tujuan yang harus diraih oleh organisasi dan penetapan tugas-tugas dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut”.

Adapun alasan perusahaan untuk melakukan perencanaan karena :

a. Dengan adanya perencanaan ini maka akan membantu perusahaan untuk memperkirakan peluang yang ada pada masa yang akan datang yaitu dengan melakukan perkiraan-perkiraan yang dapat memperkecil resiko.

b. Perencanaan ini dapat mengurangi ketidakpastian pada waktu yanga akan datang.


(34)

d. Merupakan alat untuk melakukan pengawasan karena dapat mengukur berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan.

e. Dengan adanya perencanaan maka akan timbul efisiensi sehingga

pengeluaran biaya dapat di tekan.

2. Anggaran Biaya Operasional

Perencanaan mempunyai hubungan erat dengan penganggaran karena penganggaran itu merupakan bagian dari perencanaan. Anggaran perusahaan merupakan sebuah sistem perencanaan dan pengawasan yang terpadu sehingga dapat digunakan untuk mengkoordinasikan setiap bagian sub sistem dalam sistem perusahaan.

Menurut M. Nafarin (2007 : 11) “Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa”.

Dari defenisi anggaran di atas maka dapat kita simpulkan bahwa anggaran perusahaan merupakan :

a. Suatu rencana keuangan periodik disusun berdasarkan program yang telah di sahkan.

b. Dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

c. Dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba. d. Dinyatakan dalam unit kuantitatif (moneter).


(35)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penyusunan penganggaran antara lain :

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan. b. Data tahun-tahun sebelumnya.

c. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing. d. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.

e. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Biasanya anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan apabila :

a. Pembuat anggaran tidak cakap, yaitu tidak mampu berfikir ke depan dan tidak memiliki wawasan yang luas.

b. Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas. c. Pelaksana tidak cakap.

d. Tidak didukung oleh masyarakat. e. Dana tidak cukup.

Ada beberapa unsur-unsur penting yang terdapat dalam anggaran biaya operasional, yaitu :

 Jangka waktu anggaran

 Periode penyusunan anggaran

 Frekuensi penyusunan anggaran.

Adapun di antaranya proses perencanaan yang telah ditetapkan oleh CV. Mustika Medan terhadap biaya operasionalnya untuk satu periode akuntansi telah disusun oleh tim manajemen perusahaan dengan masing-masing departemen yang


(36)

terkait. Penyusunan ini dilakukan perusahaan dengan melihat kejadian-kejadian di masa lalu.

Biasanya dalam melakukan penyusunan anggaran ini membutuhkan kemampuan pihak manajemen untuk menganalisa dan memperbaiki kejadian yang akan mungkin timbul di masa yang akan datang. Apabila biaya-biaya yang telah dianggarkan oleh CV. Mustika Medan mengalami kenaikan dengan realisasinya, maka perusahaan akan berupaya untuk melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap biaya tersebut dan apabila terjadi penurunan jumlah biaya antara anggaran perencanaan dengan laporan yang terealisasi pada suatu periode maka perusahaan akan terus mengoptimalkan cara agar biaya tersebut dapat terus terkendali dengan baik sesuai yang telah ditetapkan/dianggarkan.

C. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional

Pengawasan biaya operasional merupakan bagian yang penting, karena pengawasan ini merupakan proses pengukuran dan pengevaluasian kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan dalam melakukan tindakan perbaikan apabila diperlukan.

Pengawasan berfungsi untuk mengontrol segala tindakan yang di ambil berjalan sesuai dengan yang telah digariskan sebelumnya demi tujuan yang direncanakan.

Menurut Welsch, Hilton, dan Gordon (2000 : 13) “Pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin bahwa tindakan yang telah diambil sesuai dengan apa yang telah direncanakan”.


(37)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

Menurut Jeff Madura (2001 : 227) “Pengawasan yaitu terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi/menilai apakah rencana yang telah ditetapkan dalam fungsi perencanaan telah tercapai sesuai dengan harapan dan standart yang di tetapkan”.

Dari defenisi pengawasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa pengawasan merupakan :

a. Mengevaluasi dan menilai terhadap pelaksanaan pekerjaan.

b. Menbandingkan yang terealisasi dengan yang direncanakan (anggaran). c. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu atau apabila terdapat

penyimpangan yang merugikan.

d. Mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari di kemudian hari. Pengawasan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengawasan kualitatif menekankan pada kepatuhan terhadap pelaksana prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh Branch Manajer. Prosedur yang dimaksud adalah prosedur yang berkaitan dengan penggunaan anggaran biaya operasional seperti prosedur Cash Flow, prosedur biaya tenaga kerja dan sebagainya. Sedangkan pengawasan yang bersifat kuantitatif menekankan pada perhitungan yang bersifat material pada penggunaan anggaran biaya operasional.

Langkah-langkah yang dilakukan CV. MUSTIKA MEDAN dalam pengawasan biaya operasional adalah :

1. Menentukan sasaran yang ingin dicapai.


(38)

3. Mengkaji dan menganalisa hasil pekerjaan terhadap standar dan sasaran yang telah ditentukan.

4. Merencanakan atau penyusunan sistem informasi sementara dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan.


(39)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Elemen-elemen Biaya Operasional

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya CV. Mustika Medan mengklasifikasikan anggaran biayanya menjadi dua bagian yaitu Biaya Administrasi dan Umum, dan Biaya Perbaikan.

2. Perencanaan Anggaran

Perencanaan yang telah dilakukan oleh perusahaan cukup baik dan tepat, karena setiap departemen berkaitan satu dengan yang lain untuk membuat anggaran dan pengeluaran yang telah direncanakan dengan sebaik mungkin.

3. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional

Pengawasan anggaran yang dibuat oleh perusahaan mempunyai beberapa kelemahan antara lain :

a. Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas b. Pelaksana tidak cakap.

c. Anggaran yang dibuat tidak mencerminkan keadilan.

d. Data keuangan yang disajikan perusahaan masih sangat sederhana, sehingga data tersebut belum terstruktur dengan baik.


(40)

B. Saran

1. Perusahaan diharapkan dapat lebih mengklasifikasi beban operasionalnya secara lebih terperinci lagi, agar mempermudah penyusunan biayanya, sehingga penyusunan anggaran dapat membuat laporan keuangan sebagaimana mestinya yang sesuai dengan sistem akuntansi khususnya laporan laba rugi, neraca dan laporan keuangan lainnya.

2. Anggaran yang telah dibuat oleh perusahaan harus tegas dan tidak boleh digunakan untuk keperluan pribadi seseorang.

3. Fungsi pengawasan harus lebih di optimalkan lagi agar dapat menciptakan pengendalian yang baik dengan menerapkan sistem pengendalian intern yang terdiri dari struktur organisasi, sistem pembukuan dan pegawai yang cermat.


(41)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard, 2002. Manajemen, Edisi Kelima, Erlangga : Jakarta.

Hanson, Mowen, 2000. Manajemen Biaya, Buku 1, Edisi Pertama, Salemba Empat : Jakarta.

Madura, Jeff, Pengantar Bisnis, 2001. Edisi Pertama, Salemba Empat : Jakarta. Nafarin, Muhammad, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Salemba

Empat : Jakarta.

Supriyono, R.A, 2000, Akuntansi Biaya-Perencanaan dan Pengendalian Biaya

serta Pembuatan Keputusan, BPFE UGM : Yogyakarta.

Welsch, Hilton, dan Gordon, 2000, Anggaran-Perencanaan dan Pengendalian

Laba, Edsi Pertama, Salemba Empat : Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standard Akuntansi Keuangan, Salemba Empat : Jakarta.


(42)

LAMPIRAN

BAGAN ORGANISASI CV. MUSTIKA MEDAN

Sumber : CV. Mustika Medan

DIREKTUR

Chief Secretary

Bagian Administrasi

Kepala Cabang Tapak Tuan

Kepala Cabang Labuhan Haji

Sekretaris Cabang

Bagian Administrasi

Sekretaris Cabang

Bagian Administrasi


(43)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

Tabel 1

Biaya Operasional Perusahaan

Periode Jan-Des 2006 Periode Jan-Des 2007

I II III IV V VI Operasional Kantor a. Telepon

b. Listrik Dan Air

c. Rekening Koran

d. Retribusi Kebersihan & Keamanan

Gaji

1. Gaji Karyawan

2. Konsumsi Karyawan

Perlengkapan Kantor Biaya Sewa Rumah Peralatan Kantor

Pengeluaran Tidak Terduga

Rp. 7.000.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 840.000,-

Rp. 2.580.000,-

Rp. 12.420.000,- Rp. 25.200.000,-

Rp. 10.800.000,-

Rp. 36.000.000,- Rp. 2.500.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,-

Rp. 66.500.000,-

Rp. 6.000.000,- Rp. 2.400.000,- Rp. 840.000,-

Rp. 2.580.000,-

Rp. 11.820.000,- Rp. 25.200.000,-

Rp. 10.800.000,-

Rp. 36.000.000,- Rp. 3.000.000,- Rp. 35.000.000,- Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,-


(44)

(45)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009


(1)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

B. Saran

1. Perusahaan diharapkan dapat lebih mengklasifikasi beban operasionalnya secara lebih terperinci lagi, agar mempermudah penyusunan biayanya, sehingga penyusunan anggaran dapat membuat laporan keuangan sebagaimana mestinya yang sesuai dengan sistem akuntansi khususnya laporan laba rugi, neraca dan laporan keuangan lainnya.

2. Anggaran yang telah dibuat oleh perusahaan harus tegas dan tidak boleh digunakan untuk keperluan pribadi seseorang.

3. Fungsi pengawasan harus lebih di optimalkan lagi agar dapat menciptakan pengendalian yang baik dengan menerapkan sistem pengendalian intern yang terdiri dari struktur organisasi, sistem pembukuan dan pegawai yang cermat.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard, 2002. Manajemen, Edisi Kelima, Erlangga : Jakarta.

Hanson, Mowen, 2000. Manajemen Biaya, Buku 1, Edisi Pertama, Salemba Empat : Jakarta.

Madura, Jeff, Pengantar Bisnis, 2001. Edisi Pertama, Salemba Empat : Jakarta. Nafarin, Muhammad, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Salemba

Empat : Jakarta.

Supriyono, R.A, 2000, Akuntansi Biaya-Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan, BPFE UGM : Yogyakarta.

Welsch, Hilton, dan Gordon, 2000, Anggaran-Perencanaan dan Pengendalian Laba, Edsi Pertama, Salemba Empat : Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standard Akuntansi Keuangan, Salemba Empat : Jakarta.


(3)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009

LAMPIRAN

BAGAN ORGANISASI CV. MUSTIKA MEDAN

Sumber : CV. Mustika Medan

DIREKTUR

Chief Secretary

Bagian Administrasi

Kepala Cabang Tapak Tuan

Kepala Cabang Labuhan Haji

Sekretaris Cabang

Bagian Administrasi

Sekretaris Cabang

Bagian Administrasi


(4)

Tabel 1

Biaya Operasional Perusahaan

Periode Jan-Des 2006 Periode Jan-Des 2007

I II III IV V VI Operasional Kantor a. Telepon

b. Listrik Dan Air

c. Rekening Koran

d. Retribusi Kebersihan & Keamanan

Gaji

1. Gaji Karyawan

2. Konsumsi Karyawan

Perlengkapan Kantor Biaya Sewa Rumah Peralatan Kantor

Pengeluaran Tidak Terduga

Rp. 7.000.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 840.000,-

Rp. 2.580.000,-

Rp. 12.420.000,- Rp. 25.200.000,-

Rp. 10.800.000,-

Rp. 36.000.000,- Rp. 2.500.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,- Rp. 66.500.000,-

Rp. 6.000.000,- Rp. 2.400.000,- Rp. 840.000,-

Rp. 2.580.000,-

Rp. 11.820.000,- Rp. 25.200.000,-

Rp. 10.800.000,-

Rp. 36.000.000,- Rp. 3.000.000,- Rp. 35.000.000,- Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,- Rp. 78.000.000,-


(5)

Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009


(6)