Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada CV. Asco Putra Mandiri

(1)

UNIVER FAKULT PROGRA PER SITAS SUM TAS EKON AM DIPLO RENCANA PADA Guna Mem P U MATERA NOMI OMA III

AN DAN P A CV. ASC

T

menuhi Sal Pendidikan FAK UNIVERSI UTARA PENGAWA CO PUTRA

TUGAS A

Diajukan RIO EZR 1021011

lah Satu Sy n Pada Prog KULTAS E ITAS SUM MEDA ASAN BIAY A MANDIR

AKHIR

Oleh: ROM 103 yarat Untuk gram Diplo EKONOMI MATERA U AN YA OPERA RI MEDAN k Menyeles oma III UTARA ASIONAL N saikan


(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : RIO EZROM

NIM : 102101103

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA CV. ASCO PUTRA MANDIRI

Tanggal : ,2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Dra. Yulinda, Msi

NIP. 19590926 198601 2 001

Tanggal : ,2013 Ketua Program Studi DIII Keuangan

Dr.Yeni Absah, SE, M.Si NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal : ,2013 Dekan Fakultas Ekonomi

Prof.Dr.Azhar Maksum,M.Ec, Ac, Ak NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus yang telah memberikan berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA CV. ASCO PUTRA MANDIRI” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi jurusan Keuangan Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa banyak bantuan dan dorongan dari pihak lain. Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr Azhar Maksum,M.Ec, Ac,Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Fahmi N.Nasution,SE.M.Ac,Ak, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Yeni Absah,SE,M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Yulinda, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(4)

dalam diri penulis.

7. Dengan setulus hati penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kedua orangtua tercinta, Ayahanda Arny Silaban dan Ibunda Sinta Masito Pakpahan.

8. Teman-teman seperjuangan D III Keuangan angkatan 2010; Albert Samosir, Henrico Sirait, Ramadan, Ephi Simanjuntak, dan semuanya yang sudah tamat duluan, terimakasih atas kebersamaannya.

9. Teman-teman magang Gelombang IIIA, Grup 3; Heri, Rabiah, Manda, dan Ayu, terimakasih buat kerjasamanya selama ini.

10. Buat teman-teman sepergerakan GMKI FEDITA USU, semangat terus dalam melayani. God Bless.

Akhir kata penulis menyampaikan bahwa penulisan tugas akhir ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi isi maupun segi penulisannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan penulisan tugas akhir ini, sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, 8 Juli 2013 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Biaya dan Klasifikasi Biaya Operasional ... 11

D. Perencanaan Biaya Operasional ... 17

E. Pengawasan Biaya Operasional ... 31

BAB III PEMBAHASAN A. Analisis Perencanaan Biaya Operasional ... 42

B. Analisis Pengawasan Biaya Operasional ... 47

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

Daftar Tabel

Tabel 1 Laporan Laba Rugi 2012... 13

Tabel 2 Estimasi Anggaran Pendapatan ... 25

Tabel 2.1 Anggaran Biaya Operasional Langsung ... 26

Tabel 2.2 Biaya Operasional Tidak Langsung ... 27

Tabel 2.3 Anggaran Rugi Laba ... 28

Tabel 2.4 Ikhtisar Laporan Realisasi Anggaran Biaya Operasional ... 29

Tabel 2.5 Pengawasan Anggaran Pendapatan ... 34

Tabel 2.6 Pengawasan Biaya Operasional Langsung ... 35

Tabel 2.7 Pengawasan Biaya Operasi Operasi Tidak Langsung ... 36


(7)

Daftar Gambar


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada perusahaan yang relatif kecil dimana Pemilik bertindak sebagai Manajer selalu ingin mengembangkan perusahaannya dengan cepat. Apapun lingkup perusahaan tersebut serta bagaimana bentuk perusahaan yang sudah didirikan tidak ada terkecualinya semuanya ingin berkembang. Untuk dapat mencapai harapan tersebut perusahaan dituntut untuk seefektif dan seefisien mungkin mengelola dan menggunakan sumber yang ada pada perusahaan. Dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, maka kegiatan dalam perusahaan akan bertambah baik, baik jenis kegiatan maupun kegiatan yang akan dilaksanakan.

Agar kegiatan dalam perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan efisien perusahaan harus membuat perencanaan kerja. Perencanaan biaya dan berbagai teknik lain yang lebih mantap dan rasional.

Dalam pengelolaan biaya, khususnya biaya operasional, tidak terlepas dari perencanaan dan pengawasan biaya itu sendiri, aktifitas-aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan tidak terlepas dari unsur biaya didalamnya. Besar kecilnya biaya akan berpengaruh langsung kepada perhitungan rugi-laba yang akan diperoleh pada akhir periode. Karena biaya itu sendiri merupakan unsur perhitungan rugi-laba. Semakin besar biaya operasi suatu perusahaan, semakin kecil keuntungan yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan. Dan jika semakin kecil biaya operasi


(9)

suatu perusahaan, maka semakin besar keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan.

Perencanaan dan pengawasan biaya operasional erat kaitannya dengan anggaran. Anggaran yang bertujuan mengalokasikan sumber daya menuju pencapaian sasaran dan fungsi untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana. Perencanaan yang disusun harus diikuti dengan pengawasan. Suatu perencanaan yang baik dan tepat dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha.

Biaya operasional merupakan unsur biaya yang penting sehingga diperlukan suatu perencanaan dan pengawasan yang baik sebagai tolak ukur serta pedoman agar biaya yang dikeluarkan lebih efisien dan efektif. Dalam mengawasi biaya operasional suatu perusahaan, seluruh biaya yang dikeluarkan harus dibandingkan dengan rencana yang telah disusun. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah ada penyimpangan yang terjadi. Apabila penyimpangan terjadi maka harus dianalisa, sebab dan akibat dari penyimpangan tersebut agar semua rencana pengeluaran biaya berjalan dengan baik dan meminimalisasi kebocoran dana biaya operasional.

Maka dapat dilihat dengan jelas bahwa pentingnya prosedur perencanaan dan pengawasan biaya operasional itu dilakukan demi keberlangsungan perusahaan ke depannya, maka penulis menganggap itu sebagai fenomena yang patut dan layak disusun menjadi sebuah tulisan yang berbentuk skripsi minor ini,


(10)

yang berjudul “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada CV. Asco Putra Mandiri”.

B. Perumusan Masalah

Suatu masalah merupakan suatu hal yang seringkali muncul dan dihadapi oleh suatu perusahaan dan menjalankan kegiatan operasinya, khususnya menyangkut perencanaan dan pengawasan suatu biaya operasional. Permasalahan ini membutuhkan suatu pemecahan untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah tersebut. Permasalahan yang dihadapi setiap perusahaan dapat berbeda satu sama lain, masalah itu terjadi karena keadaan masa lalu atau keadaan selama masa periode berjalan sehingga menimbulkan suatu masalah.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah “Bagaimanakah peranan perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada CV. Asco Putra Mandiri?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Menerapkan anggaran sebagai alat untuk perencanaan dan pengawasan biaya operasional.

2. Mengevaluasi anggaran sebagai alat bantu dalam penyusunan perencanaan, dan pengawasan dalam perusahaan.


(11)

1. Bagi Penulis

Untuk memperluas wawasan penulis bagaimana cara untuk merencanakan dan menganalisa suatu biaya operasional.

2. Bagi Perusahaan

Untuk memberikan informasi kepada Pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menyusun suatu anggaran biaya operasional dimasa yang akan datang.

3. Bagi Pembaca

Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan dan mengawasi biaya operasional dan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan pembanding untuk penulisan paper dimasa yang akan datang

D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Yang bertempat di Jln. Jamin Ginting no. 420 Sumber Nongko P.Bulan Medan-20155

2. Sumber Data a) Data Primer:

Yaitu: data yang diperoleh penulis langsung dari perusahaan melalui wawancara kepada pimpinan perusahaan atau staff petugas perusahaan.


(12)

b) Data Sekunder

Yaitu : data yang diperoleh melalui sumber-sumber lain, atau laporan perusahaan yang ada hubungannya dengan permasalahan perusahaan. Data tersebut antara lain :

 Laporan Laba Rugi perusahaan  Neraca

 Buku-buku

 Data lain yang berhubungan dengan tulisan ini. 3. Teknik Pengumpulan Data

a) Interview /wawancara

Yaitu : Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada pimpinan atau staf ataupun petugas yang ada di CV. Asco Putra Mandiri

b) Observasi (pengamatan)

Yaitu : mengadakan pengamatan langsung secara sistematis dengan tujuan memperoleh data

c) Daftar pertanyaan

Yaitu : Untuk memperlancar wawancara yang dilakukan terhadap pimpinan atau staf ataupun petugas yang ada di perusahaan tersebut terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang berhubungan dengan paper ini.


(13)

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis masalah yang dihadapi diatas, maka untuk memecahkan masalah tersebut, digunakan metode analisis sebagai berikut:

Metode Deskriptif Kuantitatif

Pada metode ini data diperoleh dari perusahaan, menganalisa serta menafsirkan sehingga dapat suatu gambaran tentang keadaan perusahaan tersebut.


(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.

CV. Asco Putra Mandiri, perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, berniaga alat-alat kantor, berniaga umum, serta sebagai agen atau perwalian penjualan berbagai jenis bangko undangan.

CV. Asco Putra Mandiri berlokasi di Jl. Jen. Jamin Ginting No. 420 P. Bulan Medan. Berdiri sejak tahun 1991 berdasarkan akta No. 23 dibuat dihadapan notaris Chairani Bustami, SH di Medan pada tanggal 10 Juni 1991.

Adapun kegiatan utama daripada CV. Asco Putra Mandiri adalah :

a) Menjalankan segala jenis percetakan seperti setting, sablon, membuat plang merek dan lain-lain yang berhubungan dengan percetakan.

b) Fotocopy, menjilid Skripsi Lux/ Timbul, Bundel Majalah. c) Berniaga alat-alat kantor


(15)

Surat izin yang merupakan persyaratan formal bagi pelaksanaan suatu usaha yang telah dimiliki oleh perusahaan sebagai berikut :

a) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Nomor : 6435/ 02.13/ PK/ I/ 1991 Tanggal : 20 Juni 1991

Dikeluarkan : Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara.

b) Tanda Daftar Perusahaan

Nomor : 0216290910545 Tanggal : 20 Juni 1991

Dikeluarkan : Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.

c) Surat Izin Tempat Usaha

Nomor : 0465/ J/ MD-SU/ 1992 Tanggal : 1 Juli 1992

Dikeluarkan : Walikota Kepala Daerah Tingkat II Medan. d) Kartu Nomor Pokok

Nomor : 00.888.011-113

Dikeluarkan : Kantor Pelayanan Pajak Medan

Pada Mulanya perusahaan ini hanya memproduksi hasil fotocopy, setelah kurang lebih 1 (satu) tahun berdiri kemudian perusahaan CV. Asco Putra Mandiri ini menerima bantuan kredit dari sebuah Bank. Dengan adanya bantuan kredit perusahaan dapat menambah peralatan dan mesin yang dipergunakan dengan jenis


(16)

dan kualitas yang lebih baik. Karena sudah mulai banyak berdiri perusahaan pada bidang yang sama, maka CV. Asco Putra Mandiri menambah kegiatan produksinya yaitu adanya penjualan berbagai macam kertas-kertas HVS, tinta computer undangan serta plastiknya.

Dilihat dari lokasi, CV. Asco Putra Mandiri sangat strategis (berada di dekat kampus) maka dipastikan jika perusahaan dikelola dengan baik dan benar akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

1. Struktur Organisasi Perusahaan

Oleh karena begitu pentingnya struktur organisasi dalam suatu perusahaan, maka setiap perusahaan harus membentuk dan menyusun struktur organisasinya sendiri. Dalam menyusun struktur organisasi harus disesuaikan dengan keadaam dan kebutuhan serta sifat perusahaan. Maka struktur organisasi pada CV. Asco Putra Mandiri adalah:

a) Pimpinan/ Pemilik

Suatu perusahaan dipimpin oleh seorang manajer yaitu Bapak Mangatur Purba, SE yang berhak untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan arah dan tujuan kegiatan perusahaan. Dalam menjalankan perusahaan pimpinan diwajibkan membuat rencana kerja dan rincian anggaran belanja perusahaan yang akan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya tugas-tugas dari pimpinan dapat diketahui sebagai berikut :

1. Melihat jauh kedepan agar terjamin kontinuitas dan kemajuan produksi serta penyusunan program kerja jangka pendek maupun jangka panjang.


(17)

2. Memberikan keputusan pada persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.

3. Melaksanakan manajemen perusahaan.

4. Merencanakan rencana anggaran pendapatan, anggaran investasi, anggaran tahunan secara keseluruhan serta menilai kesesuaian anggaran tersebut dengan tujuan dan rencana perusahaan.

b) Bagian Percetakan dan Bagian Komputer

Bagian percetakan ini melibatkan 12 orang tenaga kerja dengan perincian tugas sebagai berikut adalah :

1. Dua orang sebagai operator komputer yang bekerja mengetik dan mendesain order yang diterima konsumen

2. Satu orang sebagai operator mesin offset 3. Tiga orang sebagai operator mesin fotocopy 4. Tiga orang dibagian penjilidan dan penyortiran

5. Dua orang mengurus order yang diterima dan bagian computer

6. Satu orang bertugas sebagai operator mesin polly dan mesin plot (rekam) yang merekam order yang diterima (bagian komputer).

Order yang diterima pertama kali diberikan kebagian pengetikan (komputer) yang mendesain order tersebut dengan fasilitas Windows 7 Core 2 Duo. Setelah dikoreksi dengan benar, dilanjutkan kebagian percetakan serta proses penjilitan. Pada umumnya jenis order yang diterima adalah bon faktur, undangan, memperbanyak skripsi, fotocopy, buku/ diktat, kepala surat dan kartu nama.


(18)

c) Bagian Leveransir

Dalam bagian ini ada dua orang yang dipekerjakan, yaitu : 1. Satu orang untuk menerima pesanan

2. Satu orang lagi untuk mengantar pesanan

d) Bagian Dagang Umum

Pada bagian ini perusahaan memperkerjakan dua orang menjaga barang dagangan dan melayani pembelian.

STRUKTUR ORGANISASI CV. ASCO PUTRA MANDIRI

B. Biaya dan Klasifikasi Biaya Operasional

Dalam mengelola suatu perusahaan baik besar ataupun kecil, perusahaan swasta ataupun perusahaan pemerintah setiap harinya selalu berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Begitu pula halnya dengan CV. Asco Putra Mandiri

Pimpinan/ Pemilik Mangatur Purba, SE

Bagian Percetakan Tika, Mira Bagian Percetakan

Daniel, Hiskia, Leo, Haris, Henri, Riki, Erik, Anton, Toni,

Bagian Keuangan Rany Munthe

Bagian Leveransir Herbert, Andi


(19)

yang bergerak dalam bidang percetakan, untuk melakukan kegiatannya usahanya diharapkan memperoleh pendapatan yang akan dialokasikan untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehingga diperoleh laba bersih.

Mulyadi (2001:140) mengelompokkan biaya operasi dalam biaya pemasaran dan biaya administrasi.

Biaya pemasaran adalah biaya-biaya dalam rangka penjualan produk sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum.

Adisaputro (2003 :289), dalam mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu diketahui sifat-sifat biaya. Pada dasarnya dikenal 3 macam biaya yakni;

1. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya-biaya yang cenderung untuk bersifat konstan secara total dari bulan ke bulan, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan.

Biaya-biaya yang ternasuk kategori biaya tetap antara lain adalah gaji, pajak kekayaan, asuransi dan penyusutan.

2. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya-biaya yang secara total selalu mengalami perubahan, dimana perusahaan itu searah dan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan

Yang termasuk dalam biaya variabel adalah biaya bahan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tenaga (power).


(20)

3. Biaya semi variabel (semi variable cost) yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat variabel. Biaya ini mengalami perubahan, tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.

Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya semi varibel adalah biaya tenaga kerja tak langsung, biaya pemeliharaan, biaya peralatan, dan biaya bahan mentah tak langsung.

Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara meluas, bila perusahaan tersebut mengetahui biaya yang berkaitan dengan kegiatan produksinya. Biaya yang ada dalam CV. Asco Putra Mandiri dibuat dalam suatu perkiraan yaitu biaya operasional. Seluruh biaya yang terjadi dikategorikan sebagai biaya operasional.

Biaya operasional pada CV. Asco Putra Mandiri merupakan keseluruhan biaya pengeluaran yang dibedakan pada periode berjalan dalam operasi perusahaan. Biaya operasi dalam CV. Asco Putra Mandiri dikelompokkan kedalam 8 (delapan) jenis biaya operasi yaitu :

1. Biaya Penyusutan

2. Biaya penyusutan penjualan Biaya Tetap 3. Biaya gaji pegawai

4. Biaya transportasi

5. Biaya Iklan Biaya Variabel 6. Biaya umum rupa-rupa


(21)

7. Biaya telepon, air dan listrik

8. Biaya penjualan rupa-rupa Biaya Semi Variabel

Biaya operasional perusahaan ini disajikan ke dalam laporan laba rugi perusahaan sebagai pengurangan pendapatan operasi. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dicantumkan pada Tabel 1 laporan laba rugi CV. Asco Putra Mandiri.


(22)

Tabel 1

CV. ASCO PUTRA MANDIRI Laporan laba-rugi Per 31 Desember 2012

Perkiraan Tahun 2012

A. PENDAPATAN/PENJUALAN 1. Pendapatan utama :

Percetakan Rp. 223.000.000

Leverensi Rp. 26.000.000

Fotocopy Rp. 83.000.000

Total pendapatan utama Rp. 332.000.000 2. Pendapatan lain-lain :

Sablon Rp. 37.500.000

Terjemahan Rp. 18.500.000

Rupa-rupa Rp. 54.000.000

Total pendapatan lain-lain Rp. 110.000.000

TOTAL PENDAPATAN PENJUALAN Rp. 442.000.000

Sumber: Laporan Keuangan CV.Asco Putra Mandiri 2012 B. HARGA POKOK PRODUKSI

Pembelian bahan baku Rp. 130.000.000

Gaji/ Upah Rp. 130.000.000

Biaya penyusutan Rp. 44.000.000

Total HPP Rp.304.000.000

LABA KOTOR PENJUALAN Rp.138.000.000


(23)

C. BIAYA OPERASI 1. Biaya penjualan :

Biaya Iklan : Rp. 4.000.000

Biaya Telp, Air, Listrik Rp. 15.000.000 Biaya penjualan rupa-rupa Rp. 3.000.000 Biaya penyusutan penjualan Rp. 5.000.000 Total Biaya Penjualan Rp. 27.000.000 2. Biaya Administrasi dan umum

Biaya Transportasi Rp. 18.000.000 Biaya umum rupa-rupa Rp. 35.000.000 Total Biaya Administrasi dan Umum Rp. 53.000.000

Total Biaya Rp. 80.000.000

Laba Sebelum Pajak Rp. 58.000.000

Pajak 10% Rp. 5.800.000

LABA BERSIH Rp. 52.200.000


(24)

C. Peren Perenc memilih mencapai pengemba tindakan y menerjem perencana Garris harus dica Ilustrasi P canaan Bia canaan , ya kegiatan-ke tujuan ters angan kondi yang akan d mahkan renc aan kembali on (2000:3 apai (penen Realis Pengawa Perencanaan aya Operas aitu suatu egiatan yan sebut. Pros isi lingkung dilakukan m cana menja untuk mem 3), Fungsi s ntuan wakt D asi

asan

Gamba n dan Peng

sional proses men ng akan d ses ini men

gan agar tuj mencapai tuj

adi kegiata mperbaiki ke suatu peren tu secara k Dibandingka r 1 gawasan Bi ngembangk dilakukan ncakup: pen ujuan terseb uan, penent an yang se ekurangan y ncanaan ada kualitatif) d

an Pe R R aya Operas kan tujuan dimasa m nentuan tuju

ut dapat dic tuan langka ebenarnya yang terjadi

alah menen dan bila itu erencanaan

Rencana

Realisasi

sional

perusahaan mendatang u

uan perusa capai, pemi ah-langkah u dan melak i. ntukan apa u harus dic

n dan untuk ahaan, ilihan untuk kukan yang capai,


(25)

dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai siapa yang bertanggungjawab, dan mengapa hal itu harus dicapai.

Biaya operasional merupakan elemen yang sangat penting dalam pembentukan laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada CV. Asco Putra Mandiri dimulai dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasional normal.

Sukanto (2000:21), Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan. Fungsi perencanaan manajer meliputi usaha pemilihan berbagai alternatif tujuan, strategi, kebijaksanaan, serta taktik yang akan dijalankan.

Perencanaan yang dibuat orang haruslah bersifat sebagai berikut : 1. Menyumbang pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi

2. Merupakan dasar tolok fungsi manajemen yang lain yaitu organisasi pengarahan, koordinasi dan pengawasan

3. Merupakan fungsi dari setiap orang yang berada dalam organisasi 4. Efisien

Di dalam mengenali alternatif harus pengalaman, percobaan dan pengetahuan teknik tertentu seperti operations research (OR). Pendekatan formal perencanaan adalah sebagai berikut :

1. Memilih tujuan


(26)

3. Menentukan tujuan yang dapat diukur 4. Sub unit menentukan tujuan

5. Membandingkan rencana submit dengan rencana strategis 6. Menentukan perbedaan yang ada

7. Memilih alternatif yang terbaik 8. Melaksanakan rencana strategis

9. Menilai dan mengawasi kemajuan rencana

Seperti diketahui perencanaan mempunyai berbagai kebaikan atau keuntungan 1. Sebagai dasar pengawasan

2. Memungkinkan delagasi kekuasaan 3. Menghemat tenaga manajemen 4. Ekonomis

5. Menghindari kesalahan atau risiko 6. Mengarah pada tindakan yang bertujuan 7. Memungkinkan koordinasi

8. Metode lebih baik

Husaini (2006: 47). Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan tidak dapat dilepaskan dari unsur pelaksanaan dan pengawasan yang termasuk pemantauan, penilaian dan pelaporan. Pengawasan diperlukan dalam perencanaan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.


(27)

Pada dasarnya, salah satu fungsi daripada Direktur Keuangan adalah perencana, melalui suatu kerjasama dengan bagian-bagian yang ada diunit pelaksana. Tugas utama dalam fungsi perencanaan ini adalah :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan b. Pengawasan Rencana Anggaran Perusahaan

Rencana kerja yang pelaksanaannya lebih dari satu tahun, anggarannya disusun sesuai kebutuhan per tahun. Anggaran yang tidak atau belum direalisasikan sampai tahun anggaran berjalan dianggap hangus. Bila rencana kerja akan tetap dilaksanakan harus dianggarkan tahun berikutnya. Para Akuntan mengatakan, bahwa suatu anggaran adalah alat komunikasi yang penting dalam suatu organisasi.

Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada CV. Asco Putra Mandiri dimulai dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasi normal. Pada struktur organisasi telah dijalankan bahwa masing-masing diberi otoritas untuk menyusun anggarannya sendiri. Penyusunan rencana biaya berpedoman kepada data dan informasi/ realisasi anggaran pada tahun sebelumnya dengan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun/ periode anggaran berikutnya. Proses pembahasan anggaran dalam hal ini adalah tahapan diluar organisasi CV. Asco Putra Mandiri yaitu proses pembahasan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun/ periode anggaran berikutnya. Proses pembahasan anggaran dalam hal ini adalah tahapan di luar organisasi CV. Asco Putra Mandiri yaitu proses


(28)

pembahasan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun/ periode anggaran berikutnya.

Supriyono (2001: 82), Bahwa suatu anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program.

Anggaran mempunyai perbedaan dengan ramalan, dimana anggaran merupakan rencana manajemen mendasarkan asumsi bahwa langkah-langkah positif diambil oleh penyusun anggaran agar realisasi kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Di lain pihak, ramalan hanya merupakan prediksi mengenai apa yang terjadi, tanpa membawa implikasi pada peramal bahwa dia mempengaruhi realisasi.

Sedangkan menurut Munandar (2000:1), Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan secara unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu yang akan datang.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu anggaran mempunyai empat unsur yaitu :

1. Rencana, adalah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana, karena anggaran merupakan


(29)

penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.

2. Merupakan seluruh kegiatan perusahaan, yaitu menvakup semua kegiatan yang dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Mengingat bahwa anggaran adalah suatu rencana yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, maka sudah semestinya bahwa anggaran harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.

3. Dinyatakan dalam unit moneter , yaitu unit kesatuan yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit rupiah. Unit moneter ini sangat diperlukan mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beranekaragam tersebut mempunyai kesatuan unit yang berbeda-beda dengan unit moneter dapatlah diseragamkan semua kesatuan yang berbeda-beda tersebut. Sehingga memungkinkan untuk dijumlahkan, diperbandingkan serta dianalisis lebih lanjut.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran berlaku untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang. Sehubungan dengan jangka waktu anggaran harus menunjukkan kapan/untuk periode kapan angka-angka anggaran tersebut.


(30)

1. Produk, kebijaksanaan manajemen dalam perencanaan harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan trend penjualan, harga pokok, diversifikasi produk, kualitas produk, desain produk, style produk, dan identitas produk.

2. Pasar, berhasilnya suatu produk dipasarkan tergantung pada data tentang konsumen/ siapa pembeli dan lokasi, potensi pasar, kebiasaan membeli dari konsumen, dan sifat persaingan yang dihadapi.

3. Program distribusi, seperti proses penyampaian barang atau jasa dari produsen kepada konsumen.

4. Program produksi, seperti bahan mentah, buruh, lokasi pabrik, layout pabrik, kapasitas pabrik dan proses produksi

5. Program penelitian dan pengembangan

6. Organisasi, bentuk struktur dari setiap lini fungsionaris pada perusahaan tersebut.

7. Dan finansial seperti Sumber modal kerja, return yang dikehendaki dan tingkat perputaran yang dikehendaki.

Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, perkembangan ini diukur dari segi manfaatnya yang ingin diperoleh dari penggunaan sistem di dalam pelaksanaannya. Adapun manfaat anggaran adalah :

1. Anggaran sebagai alat penaksir

2. Anggaran sebagai Plafon dan sekaligus alat pengatur otorisasi pengeluaran dana/ kas.


(31)

3. Anggaran sebagai pengukur efisiensi

Fungsi anggaran bagi perusahaan terdiri dari planning, organizing, staffing, directing, dan control. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya sama yakni pada planning dan control.

a. Dalam bidang perencanaan

1. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian

2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/ kegiatan yang paling menguntungkan

3. Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan

4. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia 5. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan

6. Dan mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif

b. Dalam bidang pengawasan

1. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran, umpamanya kegiatan promosi penjualan dan kegiatan produksi yang menyimpang

2. Untuk mencegah secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum dari penyusunan anggaran


(32)

1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan yang tergantung pada ketepatan estimasi tersebut 2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru

berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh.

3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya.

4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama yang diramalkan sebelumnya.

Fungsi Anggaran, pada CV. Asco Putra Mandiri adalah :

1. Fungsi Perencanaan, sebagai alat perencanaan jangka pendek dan kesanggupan manajer untuk melaksanakan program atau bagian dari program, umumnya satu tahun.

2. Fungsi Koordinasi, untuk mengkoordinasi rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras kearah pencapaian tujuan.

3. Fungsi Komunikasi, dalam penyusunan anggaran berbagai unit dan tingkatan organisasi berkomunikasi dan berperan serta dalam penyusunan anggaran.

4. Fungsi Motivasi, sebagai alat untuk memotivasi para pelaksanadi dalam melaksanakan tugas-tugas dan dalam pencapaian tujuan.


(33)

Memotivasi para pelaksana dapat didorong dengan pemberian insentif dalam bentuk hadiah berupa uang, penghargaan kepada yang mencapai prestasi.

5. Fungsi Pendidikan, yang berfungsi sebagai alat untuk mendidik manajer mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan menghubungkan dengan pusat perttanggungjawaban lain di dalam organisasi atau untuk latihan kepempinan bagi para manajer atau calon manajer agar di masa depan mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Dalam suatu perusahaan, khususnya CV. Asco Putra Mandiri, memiliki paket anggaran yang lengkap (anggaran induk) adalah suatu jaringan kerja yang berisi anggaran terpisah namun saling berhubungan satu sama lain, yang terdiri atas :

1. Anggaran Operasi, anggaran ini menunjukkan rencana operasi atau kegiatan tahun yang akan datang. Elemen anggaran operasi meliputi anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan, dan anggaran produksi.

2. Anggaran Kas, anggaran ini menunjukkan perkiraan sumber dan penggunaan kas dalam tahun anggaran

3. Anggaran pengeluaran modal, anggaran ini menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran


(34)

Secara umum anggaran dibagi dua, yaitu anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Berdasarkan anggaran tersebut CV. Asco Putra Mandiri membuat tahapan-tahapan anggaran yang terjadi sebagai berikut :

a) Ramalan Anggaran Pendapatan b) Anggaran biaya operasi langsung c) Anggaran biaya operasi tidak langsung d) Anggaran rugi laba

Ad.1.Ramalan Anggaran Pendapatan

Ramalan anggaran pendapatan ini merupakan rencana pendapatan yang akan dilakukan perusahaan yang disusun berdasrkan realisasi dari anggaran tahun sebelumnya, juga memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan. Anggaran pendapatan disusun dalam setahun pada akhir tahun buku. Adapun penyusunan anggaran pendapatan CV. Asco Putra Mandiri adalah disusun berdasarkan hasil penjualan tunai dan penerimaan piutang lainnya. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2

Estimasi Anggaran Pendapatan Tahun 2012

(Dalam satuan rupiah)

Uraian Dalam satu Tahun Hasil Penjualan Tunai

Penerimaan piutang yang terkumpul Penerimaan-penerimaan lainnya

220.900.250 15.400.100

-

Total 236.300.350


(35)

Penyusunan anggaran ini merupakan langkah I didalam perencanaan biaya, sebab dalam anggaran ini ditetapkan berapa jumlah pendapatan yang harus dicapai perusahaan agar dapat menutupi biaya yang akan direncanakan kemudian.

Ad.2.Anggaran Biaya Operasi Langsung

Blocher Chen Lin (2001:736), penyusunan biaya standar tenaga kerja langsung bervariasi tergantung dari pekerjaan, kompleksitas produk, tingkat ketrampilan pekerja, kemudahan proses produksi, tipe dan kondisi peralatan yang dipakai. Tingkat standar gaji, baik untuk tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung tidak hanya meliputi kompensasi tapi juga tunjangan tambahan, pembayaran pajak atas gaji dan upah.

Tunjangan tambahan ini meliputi asuransi jiwa, kesehatan, kontribusi masa pension, dan tunjangan hari libur. Pajak atas gaji meliputi pajak atas pengangguran dan dari pemilik saham keamanan sosial pekerja. Sedangkan biaya bahan baku langsung memiliki 3 segi yaitu kualitas, kuantitas dan harga. Kualitas bahan baku akan berpengaruh terhadap jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam proses, harga, waktu pemrosesan dan tingkat pengawasan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut.

Setelah diketahui jumlah pendapatan yang akan direncanakan, tahapan selanjutnya membuat perencanaan biaya operasi. Hal ini dikarenakan semua pekerjaan yang dilakukan perusahaan memerlukan biaya. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :


(36)

Tabel 2.1

Anggaran Biaya Operasi Langsung Tahun 2012

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Jumlah Biaya Pegawai/ Tenaga Kerja 9.750.500

Biaya Bahan 85.600.150

Biaya Administrasi 48.450.200

Total 143.800.850 Sumber: Laporan Keuangan CV.Asco Putra Mandiri 2012

Ad.3.Anggaran Biaya Operasi Tidak Langsung

Penyusunan anggaran ini adalah untuk mendukung anggaran operasi langsung, yang berdasarkan realisasi anggaran tahun sebelumnya dengan memperhatikan keadaan intern dan ekstern perusahaan. Adapun anggaran biaya operasi tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut :

Tabel 2.2

Biaya Operasi Tidak Langsung Tahun 2012

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Jumlah

Biaya Penyusutan 25.900.300

Biaya telp, air dan listrik 10.250.100 Biaya Penjualan rupa-rupa 2.100.400

Biaya iklan 3.560.450

Biaya penyusutan penjualan 3.250.100

Total 45.061.350


(37)

Ad.4.Anggaran Rugi Laba

Penyusunan terakhir adalah membuat anggaran rugi laba. Setelah perusahaan membuat anggaran pendapatan dan merencanakan anggaran biayanya, barulah perusahaan mengalkulasikan berapa rugi laba yang diperoleh perusahaan untuk periode berjalan ini. Hal ini berguna untuk mengefisienkan biaya yang dianggarkan. Adapun anggarannya pada Tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3 Anggaran Rugi Laba

Tahun 2012 (Dalam satuan Rupiah)

Uraian Jumlah Jumlah

Pendapatan Bersih Beban Operasi:

Beban Operasi Langsung Beban Operasi T.

Langsung

Total Beban : Laba Rugi Operasi :

143.800.850

45.061.350

236.300.350

188.862.200 47.438.150

Sumber : Data diolah

Jadi, perencanaan biaya operasional pada CV. Asco Putra Mandiri merupakan fungsi yang menempati urutan pertama sebagai landasan bagi fungsi manajemen lainnya. Perencanaan dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan-keputusan dan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan dimasa depan. Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan dalam


(38)

melakukan pilihan-pilihan yang terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan.

D. Pengawasan Biaya Operasional

Tabel 2.4

Ikhtisar Laporan Realisasi Anggaran Biaya Operasional CV. Asco Putra Mandiri

2012

Sumber : Data diolah

Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang khusus berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Sukanto (2000:63). Pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Pengawasan menjadikan siklus fungsi manajemen lengkap dan No. Uraian Anggaran Realisasi Varience Keterangan

1. Biaya tenaga kerja 9.750.500 9.700.750 49.750 Efektif & Efisien 2. Biaya bahan 85.600.150 85.580.150 20.000 Efektif & Efisien 3. Biaya Administrasi 48.450.200 48.450.200 - Efektif & Efisien 4. Biaya iklan 3.560.450 3.540.200 20.250 Efektif & Efisien 5. Biaya Penyusutan 25.900.300 25.875.000 25.300 Efektif & Efisien 6. Biaya Peny. Penjualan 3.250.100 3.250.000 100 Efektif & Efisien 7. Biaya telp., air dan listrik 10.250.100 10.240.200 9.900 Efektif & Efisien 8. Biaya penjualan rupa-rupa 2.100.400 2.100.400 - Efektif & Efisien


(39)

membawa organisasi ke perencanaan, yang terdiri dari penentuan standar-standar, pengawasan/ supervise kegiatan atau pemeriksaan, pembandingan hasil dengan standar kegiatan mengkoreksi kegiatan atau standar.

Macam-macam pengawasan :

1. Pengawasan produksi, yaitu agar hasil produksi sesuai dengan permintaan/ pemuasan langganan dalam jumlah, harga, waktu dan servis

2. Pengawasan persediaan, yaitu menjamin tersedianya bahan dalam jumlah, harga dan waktu yang tepat.

3. Pengawasan kualitas, yaitu menjamin agar kualitas hasil produksi bahan dan bahan proses memenuhi ukuran-ukuran standar yang telah ditentukan 4. Pengawasan ongkos, yaitu agar produksi/ operasi dijalankan dengan

ongkos minimum sesuai dengan standar

Faktor-faktor yang menyebabkan pentingnya pengawasan adalah :

1. Perubahan yang selalu terjadi baik di luar maupun di dalam organisasi 2. Kekompleksan organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya

desentralisasi kekuasaan

3. Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan dan pembenahan

Persyaratan sistem pengawasan agar pengawasan itu sangat efektif maka : 1. Pengawasan haruslah memenuhi sifat serta kebutuhan kegiatan yang ada 2. Pengawasan harus dapat memberikan laporan penyimpangan secepat


(40)

3. Pengawasan harus luwes

4. Pengawasan harus menyatakan pola organisasi

5. Pengawasan harus ekonomis tidak memakan biaya besar 6. Pengawasan haruslah mudah dimengerti maksud dan tujuannya

7. Pengawasan haruslah menjamin tindakan perbaikan setelah didapati adanya penyimpangan, dan lain-lainnya.

Jadi pengawasan operasional terdiri dari: 1. Pengawasan usaha menarik karyawan 2. Pelaksanaan kebijaksanaan

3. Mengawasi pemberian kredit penjualan 4. Mengawasi pengiklanan

5. Mengawasi produksi 6. Mengawasi persediaan

7. Mengukur, menilai, memperbaiki efisiensi karyawan

Secara sederhana pengawasan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan mulus tanpa penyimpangan, agar tujuan organisasi tercapai dengan mulus tanpa penyimpangan-penyimpangan yang berarti.

Pengawasan biaya operasional adalah pengawasan yang dilakukan pimpinan melalui kegiatan operasional perusahaan, tetapi pengawasan operasional tidak akan efisien tanpa ada pengawasan akuntansi. Pengawasan akuntansi adalah pengawasan yang dilakukan dengan prosedur pencatatan akuntansi uang sesuai dengan SAK.


(41)

Pengawasan biaya operasional pada CV. Asco Putra Mandiri diadakan melalui anggaran, sebagaimana kita ketahui anggaran selain alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan.

Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya.

Namun evaluasi tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode. Perusahaan menganut prinsip fleksibiltas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran. Pelaksanaan anggaran pada CV. Asco Putra Mandiri didalam hubungannya dengan pengawasan biaya operasionalnya adalah sebagai berikut :

1. Laporan Realisasi anggaran Bulanan

Berdasarkan laporan realisasi anggaran, khususnya anggaran biaya bulanan dari masing-masing cabang dan unit usaha, disusun laporan evaluasi realisasi anggaran bulanan oleh masing-masing penanggung jawab anggaran. Laporan evaluasi realisasi anggaran, khususnya biaya-biaya bulanan berisi sebagai berikut :

a. Analisa penyimpangan anggaran


(42)

2. Revisi Anggaran

Revisi anggaran dilakukan apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak terakomodasi sebelumnya sehingga membuat anggaran tidak dapat berfungsi sebagai pedoman kerja dan alat pengawasan manajemen dengan efektif.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengawasan biaya adalah terlebih dahulu menyusun dasar dari pengawasan tersebut. Adapun dasar pengawasan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode analisis Varience (penyimpangan).

Untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional, penulis membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua perkiraan-perkiraan yang terdapat di dalam anggaran tersebut.

Pengawasan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum

Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik.

Gunawan (2003:317), Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan staffnya termasuk gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan, biaya representasi, dan administrasi kantor Direksi. Bagian keuangan meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan dan biaya penyusunan aktiva tetap serta bagian administrasi meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan, biaya komunikasi (telepon, telegram, telex), asuransi pegawai, penyusutan aktiva tetap, listrik dan air.


(43)

Pengawasan yang dilakukan oleh CV. Asco Putra Mandiri terhadap biaya administrasi dan umum adalah :

 Membuat anggaran biaya administrasi dan umum pada awal periode

 Mengalokasikan secara tepat

 Memeriksa bukti-bukti atau kwitansi-kwitansi yang terjadi  Pengawasan Anggaran Biaya Overhead

 Membuat anggaran biaya overhead

 Menghitung penyusutan terhadap peralatan atau investasi yang dimiliki

 Serta memperkirakan biaya operasi tidak langsung dan menganalisanya


(44)

A. Pengawasan Pendapatan

Perkiraan pengawasan yang pertama adalah pendapatan yang merupakan sumber laba perusahaan. Untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi berikut ini disajikan dalam tabel 2.5

Tabel 2.5

Pengawasan Anggaran Pendapatan Tahun 2012

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi Varience

Hasil Penjualan Tunai Penerimaan piutang yang terkumpul

220.900.250

15.400.100

220.875.000

15.400.100

25.250

-

Total 236.300.350 25.250

Sumber : Data diolah

Perbedaaan anggaran dengan realisasi adalah sebesar : Rp. 25.250.

Ini dapat dihitung dengan hasil selisih dari Anggaran yang direncanakan dengan Realisasi pada akhir tahun. Penyimpangan ini menurut penulis dapat diyakini dengan melihat bagaimana perkembangan perekonomian pada saat ini. Dimana perekonomian kita sedang kacau dan belum stabil, hal ini mempengaruhi pendapatan yang diterima perusahaan. Selain itu pula, turut mempengaruhi simpangan (varience) banyaknya kompetitor usaha di wilayah yang sama dengan CV. Asco Putra Mandiri ini, tetapi walaupun terjadi kesamaan pada bidang usaha, CV. Asco Putra Mandiri tetap mengupayakan melakukan innovasi semenarik mungkin kepada para pelanggan dengan tetap memprioritaskan kepuasan


(45)

Maka perbandingan antara penyimpangan (varience) dengan anggaran dapat dihitung sebagai berikut :

= Varience : Anggaran

= 25.250 : 236.300.350 = 1 : 1,06 dalam persentase

B. Pengawasan Biaya Operasi Langsung

Pengawasan biaya operasi langsung dilakukan dengan membandingkan anggaran biaya langsung dengan biaya yang terjadi di lapangan. Data dapat dilihat pada tabel 2.6 sebagai berikut :

Tabel 2.6

Pengawasan Biaya Operasi Langsung Tahun 2012

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi Varience Biaya tenaga

kerja

Biaya Bahan Biaya

Administrasi

9.750.500

85.600.150 48.450.200

9.700.750

85.580.150 48.450.200

49.750

20.000 -

Total 143.800.850 143.731.100 69.750 Sumber : Data diolah

Perbedaan anggaran dengan realisasi biaya operasi langsung adalah : Rp.69.750,- Anggaran lebih besar daripada realisasinya.

Maka perbandingan antara Varience dengan anggaran dapat dihitung sebagai berikut : 69.750 : 143.800.850 = 0,048 %


(46)

Evaluasi yang dapat dilakukan panitia anggaran antara lain : 1. Mengurangi pemakaian yang tidak perlu

2. Mengevaluasi kembali data yang diperoleh sebagai tindak lanjut pemeriksaan

C. Pengawasan Biaya Operasi Tidak Langsung

Pengawasan biaya operasi tidak langsung dilakukan untuk mendukung pengawasan biaya operasi langsung. Karena biaya tidak langsung membantu dalam operasi kerja biaya operasi kerja biaya langsung. Data dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2. 7

Pengawasan Biaya Operasi Tidak Langsung Tahun 2012

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi Varience Biaya Iklan

Biaya Penyusutan Biaya Peny. Penjualan Biaya telp, air dan listrik Biaya penjualan rupa-rupa

3.560.450 25.900.300 3.250.100 10.250.100 2.100.400 3.540.200 25.875.000 3.250.000 10.240.200 2.100.400 20.250 25.300 100 9.900 -

Total 45.061.350 45.005.800 55.550 Sumber : Data diolah


(47)

Penyimpangan yang terjadi bersifat untung. Menurut perusahaan penyimpangan ini adalah wajar. Maka perbandingan antara Varience dengan anggaran dapat dihitung sebagai berikut : Rp. 55.550 : 45.061.350 = Rp. 1,2 (persentase 0, 012)

D. Pengawasan Anggaran Rugi Laba

Setelah disusun perbandingan anggaran dan realisasinya untuk semua perkiraan biaya yang ada, barulah disusun anggaran rugi laba serta realisasinya. Data terlihat pada tabel 2.8 sebagai berikut :

Tabel 2.8

Pengawasan Anggaran Rugi Laba Tahun 2012

(Dalam satuan Rupiah)

Uraian Anggaran Realisasi Varience Pendapatan Bersih

Biaya operasi Biaya operasi langsung Biaya Pegawai/ Tenaga Kerja Biaya Bahan

Biaya Administrasi Total

Biaya operasi T. Langsung Biaya Penyusutan

Biaya telp, air dan listrik

236.300.350

9.750.500 85.600.150 48.450.200 143.800.850

25.900.300 10.250.100

230.300.000

143.800.850

6.000.350


(48)

Biaya Penjualan rupa-rupa Biaya iklan

Biaya penyusutan penjualan Total

2.100.400 3.560.450 3.250.100

45.061.350 40.030.100 5.031.250 Laba Operasi 47.438.150 46.469.050 11.031.600

Sumber : Data diolah

Dari hasil data-data di atas, perusahaan melihat terjadi perbedaan anggaran dengan realisasi yang sebenarnya. Hal ini menjadi pengawasan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan terlihat penyimpangan yang terjadi, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki ataupun mengurangi penyimpangan yang terjadi. Langkah yang diambil perusahaan dengan cara evakuasi adalah antara lain :

1. Menaikkan anggaran biaya yang direncanakan, sesuai dengan jumlah deviasi yang telah dihitung dan kenaikan harga yang telah diestimasi.


(49)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Berdasarkan hasil penelitian berupa data dan informasi yang diterima, maka didapatkan gambaran umum mengenai anggaran biaya operasional, penyusunan dan pelaksanaan pada CV. Asco Putra Mandiri.

Pada bab ini penulis mencoba menganalisis dan mengevaluasi anggaran yang dibuat oleh CV. Asco Putra Mandiri dengan cara membandingkan anggaran yang dibuat oleh perusahaan dengan pengawasan yang dilakukan dan teori-teori yang ada.

Kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan umumnya bertujuan untuk memperoleh laba yang berasal dari pendapatan usaha setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi selama periode usaha. Istilah biaya atau cost sering digunakan dengan arti yang berbeda-beda. Sehubungan dengan pengertian biaya (cost) maka terlebih dahulu perlu diketahui sangat sukar bagi kita untuk memberikan pengertian yang tepat atas biaya yang dimaksud.

A. Analisis Perencanaan Biaya Operasional

Perencanaan merupakan sesuatu hal sangat mendasar dalam proses manajemen. Perencanaan adalah suatu proses yang membuat perusahaan peka, dalam pengertian mampu menyesuaikan diri terhadap ancaman-ancaman dan kesempatan-kesempatan yang ada. Sasaran yang ditentukan dalam perencanaan hendaknya sasaran-sasaran yang realistis, yang mungkin dan dapat dicapai.


(50)

Perencanaan memberikan landasan untuk melakukan pengawasan pengawasa. Oleh sebab itu, tanpa perencanaan fungsi pengawasan tidak tercapai sebagaimana mestinya.

Perencanaan perusahaan yang efektif hanya dapat dilakukan berdasarkan fakta dan analisis berfikir secara berkesinambungan, imajinasi, kemampuan memperhitungkan sebab dan akibat serta mampu membayangkan pola-pola kegiatan, baik secara terpisah maupun kolektif di dalam dan di luar perusahaan.

Teknik perencanaan yang lazim digunakan adalah melalui anggaran, jadi ada beberapa ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam merumuskan anggaran yakni;

a) Anggaran harus bersifat formal, yaitu anggaran dengan sengaja dan sungguh-sungguh dalam bentuk tertulis sehingga diketahui oleh semua pihak yang terlibat pada operasi perusahaan.

b) Rencana kerja yang sistematis, artinya dibuat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika hitungan, dengan kata lain dapat dilaksanakan dan dicapai.

c) Menganalisa tentang apa yang terjadi secara cermat, untuk itu setiap manajer diharapkan bertanggung jawab untuk mengambil keputusan berdasarkan asumsi tertentu mengenai jasa yang akan datang berdasarkan periode yang lalu.

d) Dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas tentang apa yang hendak dicapai.


(51)

e) Merupakan pencerminan tujuan, tujuan perusahaan dapat dilihat dari anggaran, tetapi perlu ditekankan bahwa tujuan anggaran melainkan cermin dari tujuan organisasi.

Prosedur Penyusunan Anggaran

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan dan perencanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi perusahaan itu sendiri. Namun hal dalam penyusunan anggaran tidak dilakukan sendiri, pimpinan dapat didelegasikan kepada :

1. Bagian Administrasi

Bagian administrasi ditunjuk setelah melakukan pertimbangan yakni setelah terkumpulnya data-data dan informasi, meliputi seluruh kegiatan perusahaan baik di bidang pemasaran, produksi, pembelanjaan maupun personalia ditambah dengan data-data dan informasi di luar perusahaan, misalnya disusun secara sistematis yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit moneter

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Yaitu mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan

3. Dinyatakan dalam unit moneter

Yaitu unit atau kesatuan yang diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang bersangkutan


(52)

Yaitu menunjukkan anggaran berlakunya untuk masa yang akan datang. Ini berarti apa yang dimuat dalam anggaran adalah taksiran-taksiran apa yang terjadi serta apa yang dilakukan di waktu yang akan datang.

Di dalam penyusunan anggaran perusahaan ditentukan tujuan keuangan yang akan dicapai dan umumnya dinyatakan dalam jumlah laba perusahaan, oleh karena itu penganggaran sering disebut dengan perencanaan laba. Hasil sesungguhnya yang akan dicapai akan dibandingkan dengan tujuan apa yang ditetapkan dalam anggaran untuk menentukan, meneliti dan menganalisa selisih yang ditimbulkan untuk serta menentukan tindakan koreksi (perbaikan) yang diperlukan atas kegiatan yang akan datang.

Penyusunan anggaran pada perusahaan yang relative kecil biasanya didelegasikan kepada bagian administrasi. Hal ini disebabkan kegiatan perusahaan yang tidak terlalu kompleks. Penunjukan bagian admnistrasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada bagian administrasi inilah terkumpul semua data dan informasi yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan.

Dalam hal merencanakan kegiatan perusahaan, Manajer mengambil keputusan terlebih dahulu yang menjadi tujuan perusahaan. Bila tujuan perusahaan diketahui, maka besar sekali kemungkinan perusahaan akan mencapainya. Dalam melakukan perecanaan, Pemilik akan bertanggungjawab untuk mengawasi perencanaan itu, apakah perencanaan itu dilaksanakan seefisien mungkin dalam mencapai tujuan tersebut.

Pimpinan atau pemilik diharuskan untuk membayangkan kejadian-kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang, sebelum kejadian-kejadian tersebut benar


(53)

terjadi. Untuk itu perlu dikumpulkan informasi yang dapat memberikan gambaran tentang dimasa yang akan datang.

1. Peramalan, memperkirakan waktu yang akan datang

2. Penetapan tujuan, ini sangat penting dalam perencanaan karena rencana-rencana itu harus menjamin bahwa segala hal yang dilaksanakan memberikan sumbangan yang berarti untuk kemajuan tujuan perusahaan.

3. Pemograman, usaha formal dan objektif untuk menetapkan, mengukur dan menganalisa segala faktor yang berkaitan dalam situasi usaha dan untuk mengembangkan kebijaksanaan dan rencana khusus yang dapat menolong perusahaan untuk mencapai sasaran.

4. Penjadwalan, Pekerjaan yang dilakukan setiap pemimpin untuk menetapkan waktu

5. Penganggaran, merupakan perencanaan dan koordinasi berbagai kegiatan dan fungsi-fungsi-fungsi usaha untuk mencapai hasil yang diduga oleh ramalan selama periode tertentu dan pengawasan terhadap variasi-variasi dan rencana yang diakui untuk mencapai hasil yang diharapkan

6. Pengembangan prosedur, adalah pekerjaan setiap pemimpin pada saat ia membekukan cara-cara pelaksanaan

7. Penetapan dam penafsiran kebijaksanaan, adalah kegiatan pemimpin dalam menentukan syarat-syarat yang menjadi dasar pemimpin dan orang-orang yang bekerja


(54)

CV. Asco Putra Mandiri menerapkan penyusunan anggaran dengan memberikan otorisasi penuh pada bagian keuangan yang diawasi langsung oleh pimpinan perusahaan. Biasanya bagian yang terlibat dalam penyusunan anggaran ini, berusaha mempelajari data dan informasi pada tahun sebelumnya dan melakukan perkiraan atau estimasi akan perjalanan perusahaan dimasa depan, yang tentu saja harus memperhatikan factor ekstern dan intern perusahaan. Penyusunan anggaran dengan sistem ini dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa bagian tersebutlah lebih mengetahui program apa yang akan dilaksanakan dan berapa besar dana yang dibuthkan pada program kerja tersebut.

Metode yang digunakan dalam menyusun perencanaan ini adalah metode pragmatis, yaitu anggaran ditetapkan berdasarkan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya sebagai standard. Kelemahan dari metode ini seringkali mata anggaran yang tersedia dijadikan usulan anggaran tanpa adanya pertimbangan yang matang, dan nilai yang tercantum dalam mata anggaran bagian program yang belum dilaksanakan merupakan dana yang akan dibelanjakan. Sehingga sebenarnya sistem ini lebih tepat diterapkan pada perusahaan yang menerapkan sistem pertanggungjawaban dimana setiap unit kerja dalam organisasi dipimpin oleh setiap manajer yang bertanggung jawab apakah terhadap biaya, laba, pendapatan, dan investasi.

B. Analisis Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan. Keduanya saling terkait dan mendukung untuk mencapai tujuan yang telah


(55)

ditentukan dalam persiapan semula. Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. Bagi manajer hal ini menunjukkan apakah rencana yang telah disusun realistik atau tidak, bila rencana tidak realistik atau praktek manajemen burukatau menyebabkan rencana tidak dikerjakan seperti yang diharapkan.

Ada berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh setiap organisasi yaitu:

1. Perubahan lingkungan organisasi 2. Peningkatan kompleksitas organisasi 3. Kesalahan-kesalahan

4. Kebutuhan seorang pemimpin untuk mendelegasikan wewenang

Ada banyak alasan untuk menentukan penyebab kegagalan suatu organisasi atau perusahaan. Tetapi masalah yang selalu berulang dalam semua organisasi yang gagal adalah tidak atau kurang adanya pengawasan yang memadai. Pengawasan yang sebenarnya mengandung arti penjagaan stabilitas dan ekuilibirium. Untuk mencapai keseimbangan bagaimanapun juga manajer harus selalu merubah apa yang dikerjakannya atau merubah standar yang digunakan sekarang untuk mengukur pelaksanaan.

Anggaran (budget) merupakan peralatan pengawasan yang digunakan sangat meluas baik dalam dunia bisnis maupun pemerintahan. Penyiapan anggaran adalah suatu bagian integral dari proses perencanaan, dan anggaran itu sendiri adalah hasil akhir proses perencanaan atau pernyataan organisasi. Selain menjadi alat perencanaan dan pengawasan anggaran juga merupakan alat utama pengkoordinasian kegiatan-kegiatan organisasi.


(56)

Pengawasan anggaran adalah suatu sistem penggunaan bentuk sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial dengan melakukan perbandingan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan. Jadi, perencanaan anggaran adalah penetapan standar sebagai langkah pertama dalam pengawasan.

1. Estimasi anggaran pendapatan pada CV. Asco Putra Mandiri tahun 2012 sebesar Rp. 236.300.350, sedangkan pengawasan anggaran pendapatannya adalah Rp.220.875.000 maka varience (penyimpangan)nya adalah Rp.25.250.

2. Estimasi anggaran biaya operasi langsung Rp.143.800.850, sedangkan pengawasan biaya operasi langsung adalah Rp.143.731.100. maka penyimpangan yang terjadi sebesar Rp.69.750

3. Estimasi anggaran biaya operasi tidak langsung selama tahun 2006 sebesar Rp.45.061.350, setelah adanya pengawasan pada biaya operasi tidak langsung adalah Rp.45.005.800. maka varience (penyimpangan) adalah sebesar Rp.55.550

4. Dan anggaran rugi laba yang diprediksikan oleh CV. Asco Putra Mandiri pada tahun 2012 sebesar Rp.47.438.150, setelah terjadi pengawasan pada anggaran rugi laba sebesar Rp.46.469.050, maka Varience (penyimpangan) adalah Rp.11.031.600

Pengawasan anggaran merupakan aplikasi sederhana dan langsung dari prinsip-prinsip proses pengawasan. Anggaran disusun, kemudian laporan


(57)

penerimaan dan pengeluaran nyata dibuat. Setiap jenis anggaran kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan nyata, dan penyimpangan (varience) dapat dicatat. Hal ini memungkinkan manajer mempunyai informasi yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan korektif seperti : Menaikkan penerimaan, mengurangi pengeluaran dan memperbaiki anggaran.

Berdasarkan perbandingan antara fakta atau realisasi yang ada pada perusahaan, maka CV. Asco Putra Mandiri telah melakukan pengawasan dengan tepat. Hal ini dapat kita lihat dengan diadakannya laporan perbandingan realisasi dengan anggaran operasional yang telah direncanakan. Dimana setiap penyimpangan-penyimpangan dapat diketahui dan diidentifikasikan serta dianalisis kembali untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Penyimpangan yang didapat melalui evaluasi dijadikan bahan acuan untuk periode yang akan datang.

Anggaran memfasilitasi pengawasan kegiatan-kegiatan usaha karena menyediakan suatu standar untuk pengevaluasian kinerja karyawan dan manajer. Perbedaan-perbedaan antara jumlah yang dianggarkan dan jumlah sesungguhnya disebut selisih anggaran (budget variences), dan laporan-laporan yang menunjukkan selisih anggaran ini disebut dengan laporan kinerja. Apabila jumlah yang dianggarkan dan jumlah sesungguhnya kurang lebih sama, maka manajemen tidak perlu mengambil tindakan koreksi karena hasil yang dicapai sudah sesuai dengan harapan perusahaan secara garis besar.

Untuk itu menurut penulis, dalam proses pengawasan biaya operasional diperlukan adanya analisis varians atau penyimpangan terhadap selisih yang


(58)

terjadi pada periode anggaran, untuk meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi di lapangan. Menurut penulis pula, peran perencanaan dan pengawasan biaya operasional yang diterapkan pada CV. Asco Putra Mandiri sudah berjalan dengan baik, itu dilihat dari rentang simpangan yang terjadi pada anggaran dan realisasi yang tidak terlalu besar, yang menunjukkan adanya keseriusan pimpinan perusahaan dalam perencanaan dan pengawasan biaya operasional ini melalui sebuah anggaran.


(59)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1) Perusahaan melakukan pencatatan biaya operasional dengan mengelompokkan biaya melalui rekening anggaran, yang artinya menampung pengeluaran operasional yang dilakukan. Hal ini berfungsi sebagai alat pengawasan bagi pengeluaran biaya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

2) Dalam merencanakan biaya operasional perusahaan sudah cukup tepat, yaitu melalui anggaran, dimana setiap pengeluaran yang dilakukan telah direncanakan sebaik-baiknya.

3) Pengawasan terhadap biaya operasional yang dilakukan perusahaan sudah cukup memadai, hal ini terlihat dengan pengawasan melalui anggaran yang diealuasi baik pada akhir periode berjalan

4) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pada anggaran perusahaan antara lain :

- Menurunnya penjualan perusahaan - Naiknya suku bunga bank

- Pengurangan karyawan sehingga tenaga kerja berkurang

- Besarnya anggaran yang ditetapkan melebihi pengeluaran biaya yang terjadi


(60)

Akan tetapi didalam melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap biaya operasional dalam hubungannya dengan efisiensi usaha di dalam perusahaan terdapat beberapa kendala atau kelemahan yakni:

 Dalam melakukan pencatatan biaya operasional tidak dibedakan antara biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasi penjualan maupun biaya operasi administrasi

 Perusahaan tidak memiliki alat ukur efisiensi normal. Dalam hal ini pengukuran efisiensi anggaran memegang peranan penting

B. Saran

1) CV. Asco Putra Mandiri sebaiknya mendistribusikan dan mengalokasikan semua biaya secara tepat keseluruh bagian atau fungsi yang ada dalam perusahaan, khususnya terhadap biaya operasional hendaknya dilakukan dengan cermat agar anggaran biaya operasional yang disusun dapat lebih baik dan realistis, agar masalah pencatatan biaya operasional dapat dibedakan antara biaya operasi untuk penjualan dengan biaya operasi administrasi.

2) Anggaran dapat digunakan sebagai alat ukur efisiensi namun mengandalkan anggaran saja tidaklah cukup memadai. Ada baiknya perusahaan menggunakan teknik pengukuran efisiensi melalui laba usaha. 3) CV. Asco Putra Mandiri telah memiliki sistem dan prosedur yang baik

dalam perencanaan dan pengawasan biaya operasional. Hal ini dapat dilihat oleh penulis dengan tersedianya dokumentasi peraturan yang


(61)

formal yang merupakan pedoman perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Dan semoga fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan biaya operasional ini tetap diterapkan oleh perusahaan di tahun-tahun anggarannya yang akan datang, demi mampu tetap survive dan bersaing di dunia usaha.


(62)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, Anggaran Perusahaan, Cetakan I, Yogyakarta, penerbit BPFE, 2003

Chen Lien, Blocher, Manajemen Biaya, Edisi I, Jakarta, Salemba Empat, 2001 Garrison, H. Ray, Akuntansi Manajerial, Jakarta, Salemba Empat, 2000

Munandar, M, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi I, Yogya, BPFE, 2000

Harahap, Sofyan syafri, Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan I, Jakarta: pustaka Quantum, 2001

Hilton, Welcsh, Gorfon, Anggaran, Edisi I, Jakarta: Salemba Empat, 2000

Manullang, M, Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan keenambelas, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2002

Reksohadiprojo, Sukanto, Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan kelima, Yogyakarta, Penerbit BPFE, 2000

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta Yayasan Penerbit Gajah Mada, 2000

Supriyono, Akuntansi Manajemen I, Cetakan keenam, Yogyakarta, Penerbit BPFE, 2000

Usman, Husaini, Manajemen, Cetakan I, Jakarta, Penerbit Sinar Grafika Offset, 2006

Julius, Mulyadi, Pedoman Lengkap dan Langkah-langkah Penganggaran, Cetakan I, Jakarta, Salemba Empat, 2001


(1)

penerimaan dan pengeluaran nyata dibuat. Setiap jenis anggaran kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan nyata, dan penyimpangan (varience) dapat dicatat. Hal ini memungkinkan manajer mempunyai informasi yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan korektif seperti : Menaikkan penerimaan, mengurangi pengeluaran dan memperbaiki anggaran.

Berdasarkan perbandingan antara fakta atau realisasi yang ada pada perusahaan, maka CV. Asco Putra Mandiri telah melakukan pengawasan dengan tepat. Hal ini dapat kita lihat dengan diadakannya laporan perbandingan realisasi dengan anggaran operasional yang telah direncanakan. Dimana setiap penyimpangan-penyimpangan dapat diketahui dan diidentifikasikan serta dianalisis kembali untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Penyimpangan yang didapat melalui evaluasi dijadikan bahan acuan untuk periode yang akan datang.

Anggaran memfasilitasi pengawasan kegiatan-kegiatan usaha karena menyediakan suatu standar untuk pengevaluasian kinerja karyawan dan manajer. Perbedaan-perbedaan antara jumlah yang dianggarkan dan jumlah sesungguhnya disebut selisih anggaran (budget variences), dan laporan-laporan yang menunjukkan selisih anggaran ini disebut dengan laporan kinerja. Apabila jumlah yang dianggarkan dan jumlah sesungguhnya kurang lebih sama, maka manajemen tidak perlu mengambil tindakan koreksi karena hasil yang dicapai sudah sesuai dengan harapan perusahaan secara garis besar.

Untuk itu menurut penulis, dalam proses pengawasan biaya operasional diperlukan adanya analisis varians atau penyimpangan terhadap selisih yang


(2)

51

terjadi pada periode anggaran, untuk meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi di lapangan. Menurut penulis pula, peran perencanaan dan pengawasan biaya operasional yang diterapkan pada CV. Asco Putra Mandiri sudah berjalan dengan baik, itu dilihat dari rentang simpangan yang terjadi pada anggaran dan realisasi yang tidak terlalu besar, yang menunjukkan adanya keseriusan pimpinan perusahaan dalam perencanaan dan pengawasan biaya operasional ini melalui sebuah anggaran.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1) Perusahaan melakukan pencatatan biaya operasional dengan mengelompokkan biaya melalui rekening anggaran, yang artinya menampung pengeluaran operasional yang dilakukan. Hal ini berfungsi sebagai alat pengawasan bagi pengeluaran biaya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

2) Dalam merencanakan biaya operasional perusahaan sudah cukup tepat, yaitu melalui anggaran, dimana setiap pengeluaran yang dilakukan telah direncanakan sebaik-baiknya.

3) Pengawasan terhadap biaya operasional yang dilakukan perusahaan sudah cukup memadai, hal ini terlihat dengan pengawasan melalui anggaran yang diealuasi baik pada akhir periode berjalan

4) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pada anggaran perusahaan antara lain :

- Menurunnya penjualan perusahaan - Naiknya suku bunga bank

- Pengurangan karyawan sehingga tenaga kerja berkurang

- Besarnya anggaran yang ditetapkan melebihi pengeluaran biaya yang terjadi


(4)

53

Akan tetapi didalam melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap biaya operasional dalam hubungannya dengan efisiensi usaha di dalam perusahaan terdapat beberapa kendala atau kelemahan yakni:

 Dalam melakukan pencatatan biaya operasional tidak dibedakan antara biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasi penjualan maupun biaya operasi administrasi

 Perusahaan tidak memiliki alat ukur efisiensi normal. Dalam hal ini pengukuran efisiensi anggaran memegang peranan penting

B. Saran

1) CV. Asco Putra Mandiri sebaiknya mendistribusikan dan mengalokasikan semua biaya secara tepat keseluruh bagian atau fungsi yang ada dalam perusahaan, khususnya terhadap biaya operasional hendaknya dilakukan dengan cermat agar anggaran biaya operasional yang disusun dapat lebih baik dan realistis, agar masalah pencatatan biaya operasional dapat dibedakan antara biaya operasi untuk penjualan dengan biaya operasi administrasi.

2) Anggaran dapat digunakan sebagai alat ukur efisiensi namun mengandalkan anggaran saja tidaklah cukup memadai. Ada baiknya perusahaan menggunakan teknik pengukuran efisiensi melalui laba usaha. 3) CV. Asco Putra Mandiri telah memiliki sistem dan prosedur yang baik

dalam perencanaan dan pengawasan biaya operasional. Hal ini dapat dilihat oleh penulis dengan tersedianya dokumentasi peraturan yang


(5)

formal yang merupakan pedoman perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Dan semoga fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan biaya operasional ini tetap diterapkan oleh perusahaan di tahun-tahun anggarannya yang akan datang, demi mampu tetap survive dan bersaing di dunia usaha.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, Anggaran Perusahaan, Cetakan I, Yogyakarta, penerbit BPFE, 2003

Chen Lien, Blocher, Manajemen Biaya, Edisi I, Jakarta, Salemba Empat, 2001 Garrison, H. Ray, Akuntansi Manajerial, Jakarta, Salemba Empat, 2000

Munandar, M, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi I, Yogya, BPFE, 2000

Harahap, Sofyan syafri, Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan I, Jakarta: pustaka Quantum, 2001

Hilton, Welcsh, Gorfon, Anggaran, Edisi I, Jakarta: Salemba Empat, 2000

Manullang, M, Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan keenambelas, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2002

Reksohadiprojo, Sukanto, Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan kelima, Yogyakarta, Penerbit BPFE, 2000

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta Yayasan Penerbit Gajah Mada, 2000

Supriyono, Akuntansi Manajemen I, Cetakan keenam, Yogyakarta, Penerbit BPFE, 2000

Usman, Husaini, Manajemen, Cetakan I, Jakarta, Penerbit Sinar Grafika Offset, 2006

Julius, Mulyadi, Pedoman Lengkap dan Langkah-langkah Penganggaran, Cetakan I, Jakarta, Salemba Empat, 2001