IMPLEMENTASI RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG.

Implementasi Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana
Perdagangan Orang Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Orang
Nuryana Sumekar
110110070541
Abstrak
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus
tindak pidana perdagangan orang tertinggi, namun penanganannya masih
kurang optimal. Salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya
perhatian terhadap korban. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang mengatur
mengenai hak korban untuk mendapatkan restitusi. Fakta di lapangan
memperlihatkan bahwa sejak tahun 2007 hingga saat ini, kasus tindak
pidana perdagangan orang yang korbannya mendapatkan restitusi baru
ada satu korban, padahal jumlah korban tindak pidana perdagangan
orang di Indonesia lebih dari 3600 orang. Hal ini disebabkan adanya
faktor-faktor yang menghambat implementasi restitusi terhadap korban
tindak pidana perdagangan orang di Indonesia. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimanakah implementasi restitusi terhadap korban
tindak pidana perdagangan orang di Indonesia beserta faktor-faktor

penghambatnya.
Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini,
menggunakan spesifikasi penelitian yang dilakukan secara deskriptif
analitis yaitu melukiskan fakta-fakta dari data yang diperoleh berdasarkan
kenyataan. Metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan
metode pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian terhadap asas-asas
hukum yang terdapat dalam peraturan-peraturan, literatur, dan tulisan
ilmiah yang berkaitan dengan objek penelitian langsung, yaitu pencarian
data ke Kejaksaan, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A) dan Pengadilan. Analisis data menggunakan metode
yuridis kualitatif, yaitu data yang diperoleh disusun secara kualitatif untuk
mencapai kejelasan yang akan dianalisis untuk ditarik suatu kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa implementasi
restitusi terhadap korban tindak pidana perdagangan orang masih belum
optimal. Dari sekian banyaknya korban tindak pidana perdagangan orang
di Indonesia, korban yang mendapatkan restitusi baru satu orang. Hal ini
disebabkan adanya beberapa faktor penghambat antara lain, tidak adanya
peraturan pelaksana, terlalu ringannya pidana kurungan pengganti,
kurangnya pemahaman penegak hukum terkait restitusi, pemahaman
masyarakat yang kurang terkait kepentingan korban, kurangnya sarana

dan prasarana dan kurangnya pemahaman dari korban tindak pidana
perdagangan orang terkait hak-haknya.
iv

Dokumen yang terkait

Penerapan hukum terhadap tindak pidana perdagangan orangdengan eksploitasi anak dibawah umur dengan undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.

0 0 1

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 14

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 3

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 35

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 1 59

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Chapter III IV

0 0 31

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 7

IMPLEMENTASI RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

0 0 17

IMPLEMENTASI PEMBERIAN HAK RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (Studi Pasal 48 Undang-Undang Nomor. 21 Tahun 2007) (Jurnal)

0 0 15

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG(Kajian Putusan No.1554Pid.B2012PN.Mdn) SKRIPSI

0 0 11