ANALISIS MELODI LAGU PENAMBAHEN ENDE-ENDEN (PEE) GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (GBKP) DITINJAU DARI SUDUT MUSIK ETNIK KARO.

ANALISIS MELODI LAGU PENAMBAHEN ENDE-ENDEN
(PEE) GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (GBKP)
DITINJAU DARI SUDUT MUSIK ETNIK KARO

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

VERI CRISTINI GULO
NIM 208142135

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK

Veri Cristini Gulo, NIM 208142135: Analisis Melodi Lagu Penambahen

Ende-Enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Ditinjau Dari
Sudut Musik Etnik Karo. Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan
Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis melodi lagu Penambahen Ende-Enden
(PEE) GBKP yang akan ditinjau dari sudut musik etnik Karo. Penambahen EndeEnden (PEE) merupakan kumpulan lagu-lagu penambahan yang digunakan dalam
tata ibadah di GBKP yang diciptakan oleh jemaat GBKP sendiri, sehingga peneliti
ingin menganalisis lebih dalam apakah melodi lagu yang terdiri dari ritme dan
interval nada lagu tersebut memiliki corak musik etnik Karo.
Penelitian dilaksanakan di Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni
Musik Universitas Negeri Medan, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
November 2012 sampai dengan akhir Desember 2012. Penulisan skripsi ini
mengambil populasi yakni seluruh lagu yang ada dalam Penambahen Ende-enden
(PEE) yakni sebanyak 130 lagu yang terdiri dari 102 lagu karangan asli dan 28
lagu merupakan adaptasi dari Kidung Jemaat. Serta sampel sebanyak 10 lagu dari
hasil purposive sampling yang peneliti lakukan. Penulisan skripsi ini
menggunakan metode deskriptif dan analisis data kualitatif.
Materi yang diangkat pada penelitian ini adalah tentang pengertian analisis musik,
dan cara menganalisis melodi yakni dengan melihat bagian-bagian melodi seperti
ritme, dan interval nada, dan materi tentang musik etnik Karo.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa melodi lagu-lagu dalam Penambahen

Ende-Enden GBKP pada umumnya memiliki corak yang sama dengan musik
etnik Karo. Setelah menganalisis melodi lagu dalam Penambahen Ende-Enden ini,
terlihat kecenderungan pola melodi yang dibentuk oleh nada-nada pada tingkat I,
III, dan VI, dimana nada-nada tersebut akan membentuk melodi pada skala minor.
Selain itu, terdapat juga kecenderungan perjalanan interval dari tingkat III menuju
tingkat VI atau sebaliknya, serta terdapat pula perjalanan interval nada tingkat IIIVI-III-IV-VI. Jika ditinjau dari sudut musik etnik Karo, kecenderungan pola
melodi dengan menggunakan nada-nada tersebut adalah ciri khas musik etnik
Karo. Musik etnik Karo memiliki kencenderuangan dengan nada-nada yang
membentuk melodi pada skala minor. Dari hasil analisis melodi yang peneliti
lakukan, dapat dilihat bahwa nada-nada yang membentuk melodi dalam musik
etnik Karo baik vocal maupun instrumental, terdapat corak yang sama dengan
nada-nada yang membentuk melodi pada Penambahen Ende-Enden (PEE) GBKP.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
melodi lagu dalam
Penambahen Ende-Enden (PEE) GBKP memiliki corak musik etnik Karo,
walaupun tidak pada semua lagu.

i

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur penulis hantarkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang
telah memberikan kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Melodi Lagu Penambahen Ende-Enden (PEE)
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Ditinjau Dari Sudut Musik Etnik Karo”
tepat waktu. Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang
dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Negeri Medan.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam
menyelesaikan skripsi ini, tanpa bantuan yang diperoleh, sulit kiranya penulis
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini rasa hormat dan ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan, beserta jajarannya.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan, beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang
memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah
banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan sepenuh hati membimbing, memberi arahan, ide, dan doa serta
semangat yang luar biasa kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Octaviana Tobing, M.Pd selaku pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan bimbingan dan arahan selama masa perkuliahan.
7. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi penulis selama masa
perkuliahan.
8. Bapak Krismas Imanta Barus, M.Th.L M yag telah menjadi narasumber
dalam penelitian ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
9. Teristimewa buat orang tua tercinta. Almarhum Fatisokhi Gulo, S.Pd
terima kasih telah menjadi ayah terbaik yang selalu mendukung dan
mendoakan penulis. Satinia Waruwu, S.Pd.K sebagai ibu yang sangat luar
biasa dalam hidup penulis. Terima kasih buat doa-doa dan dukungan serta
semangat yang diberikan kepada penulis.
10. Kepada seluruh keluarga, terkhusus kakak Sulung (Delnis Gulo), dan
adik-adik saya Linda, Sherly, Nove, Delvis dan Mega yang telah
mendukung dalam doa serta memberikan motivasi kepada penulis.
11. Teman-Teman Solfeggio Choir: miz Nomi, bang Yose, bang Hans, dan
seluruh teman-teman seperjuangan di Solfeggio yang telah mendukung

penulis. Terkhusus pula kepada Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd
sebagai Pembina dalam Solfeggio Choir yang telah banyak membina
penulis dalam paduan suara ini.

ii

12. Teman-teman seperjuangan 2008 Pendidikan Seni musik; Debby, Nia,
Mitha, Jessy, Paima, Poniton, Nando, Doli, Sintong, Lilian, Satria dan
seluruh teman-teman penulis yang tidak dapat disebutkan namanya satupersatu.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung. Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang
maksimal, untuk itu saran dan masukan yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah
pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian –
penelitian relevan selanjudnya.

Medan, Januari 2013
Penulis,


Veri Cristini Gulo
NIM 208142135

iii

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iv
DAFTAR TABEL.......................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
D. Perumusan Masalah ....................................................................
E. Tujuan Penelitian ........................................................................

F. Manfaat Penelitian ......................................................................

1
8
10
10
11
12

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA
KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis ......................................................................
1. Analisis Melodi .....................................................................
2. Musik Etnik Karo ..................................................................
B. Kerangka konseptual .................................................................

13
13
21
25


BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
B. Populasi dan Sampel ................................................................
C. Metode Penelitian.....................................................................
D. Alat Pengumpulan Data .............................................................
1. Observasi ..............................................................................
2. Wawancara ............................................................................
3. Kerja Laboratorium ...............................................................
4. Studi Kepustakaan .................................................................
E. Teknik Analisis Data .................................................................

27
28
30
30
31
31
32
32

34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Diadakan Penambahen Ende-Enden (PEE)
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) ..................................... 35

iv

B. Biografi Singkat Pencipta Lagu Penambahen Ende-Enden
GBKP ....................................................................................... 38
C. Analisis Melodi Lagu Penambahen Ende-Enden (PEE)
GBKP Ditinjau Dari Sudut Musik Etnik Karo ......................... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 79
B. Saran ......................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82

v

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 3.1 Sampel penelitian ................................................................................ 29

vi

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Contoh melodi ................................................................................. 16
Gambar 2.2 Perbedaan nilai nada........................................................................ 17
Gambar 2.3 Pola ritme ........................................................................................ 18
Gambar 2.4 Contoh ritme .................................................................................... 18
Gambar 2.5 Contoh interval ................................................................................ 19
Gambar 2.6 Penggalan lagu Pio-pio ................................................................... 24
Gambar 4.1 Partitur lagu Suan Kol ..................................................................... 44
Gambar 4.2 Partitur lagu Pesikaplah Ukurta....................................................... 50
Gambar 4.3 Partitur lagu O Kam Sibas Kematen Si Gelap ................................ 54
Gambar 4.4 Partitur laguSi Njabuken Bana ........................................................ 58
Gambar 4.5 Partitur lagu Isuruh Dibata .............................................................. 61
Gambar 4.6 Partitur lagu Njala Ntah Rani .......................................................... 65
Gambar 4.7 Partitur lagu Dini Enda Seh Ulina ................................................... 69

Gambar 4.8 Partitur lagu Ku Ikutken Kam O Tuhan .......................................... 73
Gambar 4.9 Partitur lagu M’riah Kal Ukur Kami O Bapa .................................. 75
Gambar 4.10 Partitur lagu Manusia Nggo Erdosa .............................................. 77

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal
Lampiran 1 Daftar lagu-lagu dalam Penambahen Ende-Enden (PEE)
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) ........................................
Lampiran 2 Partitur lagu Etnik Karo ...............................................................

viii

83
89

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti
memiliki pengalaman dalam bermusik karena musik mampu menjangkau semua
kalangan masyarakat dengan berbagai peranannya. Musik memiliki berbagai
peranan dalam masyarakat, seperti sebagai sarana upacara ritual adat maupun
keagamaan, pengiring tari, sarana hiburan, sarana komunikasi dan sarana
penerangan. Berbagai peranan musik ini menjadikan musik tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan masyarakat, bahkan musik menjadi sangat penting.
Musik adalah salah satu media ungkapan

perasaan manusia yang

diwujudkan dalam nada-nada yang tersusun rapi dan teratur dengan berbagai
unsur-unsur yang membangun musik itu sendiri sehingga menjadi indah dan
berseni. Musik tersusun atas beberapa unsur penting seperti irama, melodi dan
harmoni dimana selanjutnya dalam mengkombinasikan ketiga unsur tersebut
terdapat berbagai aturan dan langkah-langkah sehingga tercipta musik yang
harmonis dan indah. Langkah-langkah atau aturan-aturan tersebut membuat
seorang pencipta musik harus memiliki pengetahuan tentang musik terlebih
dahulu. Sehingga dapat dikatakan bahwa membuat sebuah musik bukan hal yang
mudah tapi juga bukan hal yang sulit jika seseorang telah memiliki pengetahuan
tentang musik. Berbagai karya musik dari berbagai komposer telah dapat kita
nikmati saat ini. Karya-kaya itu sendiri sangat beragam mulai dari musik etnik

2

hingga modern, dan dari berbagai aliran musik yang terus berkembang seiring
perkembangan pengetahuan manusia akan musik.
Salah satu bagian dalam musik yang tidak dapat dipisahkan dari musik
yaitu lagu. Lagu dalam musik adalah musik vokal atau nyanyian berupa rangkaian
melodi yang dipadukan dengan unsur bahasa, dimana dalam penyajiannya, sebuah
lagu dapat ditampilkan tanpa musik pengiring (acapella) atau dengan musik
pengiring (capella). Selain itu lagu juga dapat dikatergorikan berdasarkan jumlah
penyanyinya yakni solo (dinyanyikan oleh satu orang), duet (berdua), trio
(bertiga) atau beramai-ramai (vokal grup dan paduan suara).
Lagu dalam sebuah musik memang sangat penting, walaupun beberapa
musik mengindahkan keberadaan lagu dengan hanya menggunakan instrument.
Musik yang memiliki lagu cenderung mudah diingat oleh penikmat musik, pada
umumnya bagi masyarakat awam. Musik yang memiliki lagu sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat, berbeda dengan musik yang hanya menggunakan istrumen.
Dalam kehidupan sehari-hari lagu sering dinyanyikan sembari melakukan aktifitas
sehari-hari.
Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sering bernyanyi melantunkan
lagu-lagu sambil mengerjakan aktifitas lain. Hal ini dilakukan untuk sekedar
menghibur diri sendiri atau merilekskan pikiran dengan melantunkan lagu-lagu
tersebut. Namun lebih dari pada itu lagu memang sudah menjadi konsumsi
masyarakat, selain hanya sebagai hiburan seseorang menyanyikan sebuah lagu
juga menggambarkan suasana hati seperti senang atau sedih, atau menyanyikan

3

lagu untuk ritual upacara adat, hingga lagu untuk pujian seperti lagu-lagu dalam
beribadah.
Lagu dalam sebuah ibadah tidak bisa dipisahkan. Setiap agama dalam
ibadahnya

pasti

memiliki

lagu-lagu

untuk

menghantarkan

pujian

dan

penyembahannya. Salah satu kegiatan yang sering menggunakan lagu yakni
dalam tata ibadah di gereja, dimana setiap gereja di seluruh dunia pasti
menggunakan lagu-lagu dalam tata ibadahnya. Lagu dalam sebuah ibadah di
gereja adalah hal yang sangat penting karena memiliki esensi yang khusus yakni
sebagai roh dari pada tata ibadah bagi seluruh gereja-gereja di dunia. Salah satu
gereja tersebut seperti Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) merupakan salah satu Gereja suku
yang berkembang di Indonesia, dan didominasi oleh jemaat yang bersuku Karo,
walaupun ada beberapa jemaat yang tidak bersuku Karo. Seperti uraian
sebelumnya, lagu mengambil peranan penting dalam tata ibadah di Gereja Batak
Karo Protestan (GBKP) ini, dimana dalam setiap ibadah yang dilaksanakan di
gereja ini lagu menjadi roh dari pada ibadah. Gereja Batak Karo Protestan
(GBKP) menggunakan lagu-lagu pujian yang disusun dalam sebuah buku yang
dikenal dengan Kitab Ende-enden (KEE).
Kitab Ende-enden (KEE) ini merupakan kumpulan lagu-lagu pujian yang
diadaptasi dari musik barat yaitu buku kidung pujian dengan mengubah syairnya
menjadi berbahasa Karo. Penggunaan KEE ini sangat umum, maksudnya lagulagu yang terdapat dalam buku ini adalah lagu-lagu umum yang digunakan pada
beberapa Gereja seperti Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang didominasi

4

jemaat bersuku Batak Toba, Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) didominasi
oleh suku Nias. Lagu-lagu yang digunakan adalah sama, namun perbedaanya
terdapat pada bahasa yang diubah dalam bahasa daerah masing-masing. Lagu-lagu
dalam KEE merupakan adaptasi dari Kidung Jemaat, sehingga style lagunya yakni
style musik barat. Beberapa contoh lagu dalam KEE seperti: Kekekenlah O Kam
Si Tutus (no.102, Cipt. Pdt.J.H. Neumann), Berngi E Nggo Kepe (no. 135, Cipt.
P.dt. E.J. Van Den Berg), I Betlehem Nggo Tubuh (no. 139, Cipt. P.dt. E.J. Van
Den Berg), Haleluya Wari Enda (no.152, Cipt. J.H. Neumann) dan lain-lain.
Terdapat sebanyak 212 judul lagu dalam Kitab Endan-Enden (KEE) ini, dan
disepakati untuk digunakan dalam tata ibadah di seluruh Gereja Batak Karo
Protestan (GBKP) yang tersebar di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan Gereja Batak Karo
Protestan (GBKP) dan didukung pula oleh pengetahuan tentang musik, dalam
upaya menambah dan memperkaya lagu-lagu pujian dalam ibadah, maka
dibentuklah sebuah panitia yaitu Panitia Penambahan Ende-enden GBKP periode
1994-1999. Selanjudnya kepanitiaan ini diubah menjadi Badan Pengembangan
Ibadah Musik Gereja (BPIMG) GBKP periode 2000-2005. Dari sambutan Ketua
Moderamen dalam buku Penambahen Ende-enden ini dan hasil wawancara
kepada salah salah panitia BPIMG pembentukan panitia dan BPIMG ini dalam
rangka menambah dan memperkaya lagu-lagu pujian dalam ibadah Gereja Batak
Karo Protestan (GBKP). Pada tahun 1994-1999 Panitia penambahan Ende-enden
GBKP telah menerbitkan 50 judul lagu pujian dan pada tahun 2000-2005
menyusul BPIMG menerbitkan lagu penambahan sebanyak 80 judul lagu pujian.

5

Kemudian pada Sidang Sinode GBKP tahun 2005 di Retreat Center GBKP
Sukamakmur, Moderamen GBKP sebagai badan tertinggi dalam GBKP
menyatukan semua lagu-lagu tersebut ke dalam satu buku yang diberi nama
Penambahen Ende-enden (PEE). Pada tahun 2006 Penambahen Ende-enden (PEE)
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) resmi diterbitkan dan disosialisasikan untuk
digunakan dalam tata ibadah.
Lagu-lagu dalam Kitab Penambahen Ende-enden (PEE) merupakan karya
dari jemaat GBKP yang memiliki bakat dalam menciptakan atau berkarya musik.
Jemaat GBKP yang memiliki bakat dan pengetahuan tentang musik diberi
kesempatan untuk menciptakan lagu-lagu pujian, kemudian di seleksi dan disusun
oleh Panitia Penambahan Ende-enden GBKP atau Badan Pengembangan Ibadah
Musik Gereja (BPIMG) GBKP. Kitab Penambahan Ende-enden (PEE) berisi 130
lagu, dimana dari 130 lagu terdapat 102 lagu asli ciptaan jemaat GBKP dan 28
judul lagu merupakan adaptasi dari berbagai sumber seperti Kidung Jemaat.
Terdapat 26 orang komposer yang memberikan sumbangsih lagu dalam PEE ini
diantaranya S. Tarigan, Ph. Surbakti, Elisabeth Tarigan, Krismas I.Barus, EP.
Ginting, Maria Rayben Surbakti dan lain-lain. Saat ini dalam tata ibadah GBKP
kedua kitab tersebut yakni KEE dan PEE telah digunakan bersama.
Terdapat perbedaan yang sangat jelas antara lagu-lagu dalam KEE dengan
PEE, terlebih jika dilihat dari melodi lagunya. KEE merupakan adaptasi lagu dari
musik barat sedangkan PEE lebih cenderung terhadap pemilihan melodi yang
berskala minor, sehingga jika diamati terdapat kecenderungan menonjolkan
melodi yang mencirikan musik etnik suku Karo. Perbedaan tersebut dapat terjadi

6

dari berbagai faktor yang mempengaruhi penciptaan lagu-lagu tersebut, salah satu
diantaranya adalah latar belakang komposer lagu-lagu dalam PEE tersebut yang
didominasi oleh jemaat yang merupakan jemaat yang bersuku Karo, sehingga
tidak bisa terlepas dari pengaruh musik etnik Karo yang memang menjadi budaya
musik tersendiri bagi masyarakatnya.
Sebagai salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan
kebudayaan masyarakat pendukungnya. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang
khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Hal tersebut
dapat mempengaruhi karya-karya dalam PEE, yang mungkin saja proses
penciptaanya terpengaruh oleh musik etnik budaya Karo.
Musik etnik merupakan musik yang lahir dan berkembang disebuah
wilayah atau daerah tertentu dan diwariskan secara turun-temurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Pada prinsipnya setiap daerah memiliki musik
etniknya masing-masing. Musik etnik dari sebuah daerah memiliki ciri khasnya
masing-masing dan mampu mencerminkan kebudayaan dari setiap daerah. Setiap
etnik memiliki musik etnik yang tidak mungkin sama dengan etnik lainnya, setiap
etnik akan mencerminkan ciri khas musik etniknya masing-masing yang
membedakannya dengan musik etnik lainnya.
Begitu pula dengan musik etnik Karo yang sangat kental dengan cirinya
sendiri. Ciri-ciri tersebut mungkin dapat dilihat dari melodi, ritme, teknik vocal,
rengget dan lain-lain. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa latar belakang
komposer atau pencipta lagu-lagu dalam PEE, yakni jemaat yang bersuku Karo
maka sedikit banyaknya lagu-lagu dalam PEE mendapat pengaruh dari musik

7

etnik Karo sehingga terdapat perbedaan yang jelas jika dibandingkan dengan
KEE. Pengaruh musik etnik Karo membuat PEE memiliki ciri khas yang berbeda
jika dibandingkan dengan lagu-lagu dalam KEE.
Melihat perbedaan antara melodi lagu KEE dan PEE,

maka penulis

tertarik untuk meninjau lebih jauh pengaruh musik etnik Karo tersebut dalam
membuat ciri khusus yang membedakan PEE dengan KEE dengan menganalisis
melodi lagu dalam beberapa karya di PEE tersebut. Analisis yang penulis lakukan
adalah analisis terhadap melodi lagu, yakni lagu-lagu dari beberapa komposer
yang telah memberi kontribusi dengan menyumbangkan karyanya dalam PEE
tersebut.
Menganalisis musik muncul karena berbagai keunikan dari musik tersebut,
mulai dari bentuk musiknya yang sangat berbeda dari karya musik lain, fungsinya
dalam masyarakat, sampai keberhasilan sebuah karya musik menarik perhatian
penikmat musik. Hal tersebut menjadikan musik layak untuk diteliti lebih lanjut,
baik melihat keberadaannya sampai meninjau bentuk musik tersebut dengan
menganalisis unsur-unsur pembentuk musik.
Analisis musik adalah usaha untuk menguraikan sebuah karya musik
untuk mengetahui pengertian dan menelaah bagian-bagian yang terdapat di
dalamnya, misalnya unsur melodi, ritme, harmoni, pengembangan lagu,
perjalanan akord, dinamika dan sinopsis lagu. Seperti telah diuraikan sebelumnya
bahwa kegiatan menganalisis sebuah musik dilakukan jika musik tersebut
memiliki sesuatu yang layak diteliti, atau dalam karya tersebut peneliti ingin
mengungkapkan sebuah fenomena yang terjadi dengan menguraikan unsur-unsur

8

musik tersebut. Uraian diatas merupakan latar belakang penulis untuk melakukan
sebuah analisis terhadap karya musik, dimana

penelitian ini adalah analisis

terhadap melodi lagu Penambahen Ende-enden (PEE) yang digunakan dalam
ibadah di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Analisis yang penulis lakukan
adalah sebuah analisis terhadap melodi lagu ditinjau dari sudut musik etnik Karo.
Mengingat bahwa lagu dalam PEE Pada umumnya diciptakan oleh Jemaatjemaat GBKP yang bersuku Karo, maka penulis ingin meneliti atau melihat dari
sudut pandang musik Karo, apakah melodi lagu PEE bercorak musik etnik Karo.
Untuk itu, maka penulis merasa perlu diadakan analisis melodi lagu dengan kaca
mata musik etnik Karo. Penulis merasa analisis terhadap melodi lagu PEE sangat
penting untuk melihat apakah karya-karya tersebut memang mendapat pengaruh
dari musik etnik Karo, sehingga dalam penelitian ini penulis mengangkat judul
“Analisis Melodi Lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo
Protestan (GBKP), Ditinjau Dari Sudut Musik Etnik Karo.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, terdapat beberapa
permasalahan yang muncul. Maka penulis perlu melakukan identifikasi masalah
agar masalah penelitian tidak terlalu luas. Identifikasi masalah dibuat agar
penelitian dapat lebih terarah serta masalah yang akan diteliti tidak terlalu luas.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bungin (2002 : 181) yang mengatakan bahwa:
“Permasalahan merupakan titik tolak dari keseluruhan penelitian.”
Permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

9

1. Apa latar Belakang diadakannya lagu Penambahen Ende-enden (PEE) )
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?
2. Bagaimana biografi dan riwayat hidup Pencipta lagu-lagu Penambahen
Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?
3. Bagaimana latar belakang terciptanya lagu Penambahen Ende-enden
(PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?
4. Bagaimana fungsi Penambahen Ende-enden (PEE) dalam tata ibadah
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?
5. Bagaimana perbedaan lagu-lagu dalam Kitab Ende-enden (KEE) dan
Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?
6. Bagaimana ciri khas melodi lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja
Batak Karo Protestan (GBKP)?
7. Bagaimana struktur atau bentuk melodi lagu Penambahen Ende-enden
(PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?
8. Bagaimana interval nada lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja
Batak Karo Protestan (GBKP)?
9. Bagaimana pola ritme yang digunakan dalam lagu Penambahen Endeenden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?
10. Bagaimana jenis tangga nada lagu Penambahen Ende-enden (PEE)
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?
11. Bagaimana pengaruh corak musik etnik Karo dalam lagu Penambahen
Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

10

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan

masalah

adalah

upaya

untuk

menetapkan

batasan

permasalahan dengan jelas, yakni faktor-faktor apa yang dimaksudkan dalam
ruang lingkup masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008:207) yang
menyatakan bahwa: “Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan
fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.” Dari pendapat
diatas maka penulis membatasi masalah, yakni:
1. Apa latar belakang diadakannya lagu Penambahen Ende-enden (PEE) )
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) ?
2. Bagaimana biografi pencipta lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja
Batak Karo Protestan (GBKP)?
3. Bagaimana struktur melodi yakni interval nada, dan pola ritme serta
tangga nada lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo
Protestan (GBKP) ditinjau dari sudut musik etnik Karo?

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan fokus dari sebuah penelitian, dimana
penelitian dilakukan untuk menemukan jawaban pertanyaan. Untuk itu perumusan
masalah dibutuhkan sehingga dapat mendukung menemukan jawaban dari apa
yang akan diteliti. Hal ini didukung juga dengan pendapat Sugiono (2008:209)
yang menyatakan bahwa: “ Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian,
yang jawabannya dicarikan melalui penelitian.”

11

Dari uraian pendapat tersebut, dan latar balakang, identifikasi serta
pembatasan masalah maka didapat perumusan masalah : “Bagaimana Struktur
Melodi yakni Interval Nada, Pola Ritme dan Tangga Nada lagu Penambahen
Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Ditinjau dari Sudut
Musik Etnik Karo?”

E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang diadakan harus memiliki tujuan yang diharapkan
dapat tercapai untuk kemajuan yang lebih baik. Menurut Hariwijaya (2008:50)
mengatakan bahwa: “Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai
oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan.”
Pendapat ini juga labih ditegaskan oleh Sugiono (2008:290) yang mengatakan:
“Secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan
berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui.”
Dari kedua pendapat tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui latar belakang diadakannya lagu Penambahen Endeenden (PEE) ) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).
2. Untuk mengetahui biografi pencipta lagu Penambahen Ende-enden (PEE)
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).
3. Untuk mengetahui struktur melodi yakni interval nada, dan pola ritme serta
tangga nada lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo
Protestan (GBKP) ditinjau dari sudut musik etnik Karo.

12

F. Manfaat Penelitian
Selain tujuan penelitian, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat,
sehingga penelitian tersebut tidak hanya teori semata tetapi dapat dipakai oleh
pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan
bahwa: “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian
tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan
ilmu dan manfaat dibidang praktik.” Berdasarkan pendapat tersebut maka manfaat
penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil penelitian dalam hal
pengembangan ilmu dan praktik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai berikut:
1. Bahan Informasi kepada masyarakat pecinta musik, terkhusus pencinta
musik etnik Karo.
2. Menambah wawasan penulis, siswa jurusan musik, pengajar musik dan
masyarakat pencinta musik.
3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi bahan acuan pada penelitian yang
relevan dikemudian hari.
4. Bahan informasi kepada masyarakat yang belajar atau mendalami musik
etnik

Karo

dan

masyarakat

yang

berkecimpung

dalam

bidang

Pengembangan Musik Ibadah Gereja.
5. Sebagai bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dalam bidang
analisis musik.
6. Sebagai bahan masukan bagi pencipta lagu-lagu ibadah gereja.

79

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam menganalisis beberapa lagu
Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang telah
dilakukan penulis, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penambahen Ende-Enden merupakan lagu tambahan yang sudah digunakan
dalam tata ibadah GBKP. Lagu-lagu dalam Penambahen Ende-Enden ini
merupakan lagu yang diciptakan oleh jemaat GBKP sendiri, walaupun masih
ada beberapa lagu yang diadaptasi dari Kidung Jemaat. Jumlah lagu dalam
Penambahen Ende-Enden ini 130 judul lagu diantaranya terdapat 102 lagu
ciptaan asli jemaat-jemaat GBKP dan 28 lagu merupakan adapatasi dari
Kidung Jemaat.
2. Melodi lagu dalam Penambahen Ende-Enden khususnya lagu-lagu ciptaan asli
jemaat GBKP ini dibangun dari nada-nada yang berada pada skala minor.
Kecenderungan

penggunaan

nada-nada

berskala

minor

dalam

lagu

Penambahen Ende-Enden ini sama dengan kecenderungan nada-nada yang
digunakan pada musik etnik Karo pada umumnya.
3. Terdapat interval nada yang sering digunakan dalam lagu Penambahen EndeEnden ini yang menjadi ciri khas pada setiap lagu seperti interval 2 ½ laras
antara nada tingkat VI menuju nada tingkat III atau sebaliknya. Selain itu
terdapat pula pola perjalanan interval seperti nada tingkat III – VI- III-IV-VI.

80

Dalam musik etnik Karo, interval seperti dalam lagu Penambehen Ende-Enden
ini juga umum dipakai.
4. Tangga nada beberapa lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini berada pada
skala minor.
5. Pola ritme lagu-lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini sangat sederhana
yakni banyak mengunakan nada ½ , ¼ dan

1/8.

Sedangkan tempo lagu pada

umumnya andante dan moderato.
6. Lagu-lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini pada umumnya mengunakan
tanda legato, dimana tanda legato ini biasanya untuk nada-nada panjang dan
pada beberapa nada khusus saja, seperti pada interval nada tingkat VI menuju
tingkat III. Selain itu tanda legato juga digunakan pada perjalanan nada seperti
nada tingkat III – VI- III-IV-VI. Penggunaan legato ini menjadikan lagu-lagu
dalam Penambehen Ende-Enden ini memiliki corak musik etnik Karo yang
juga sering menggunakan legato pada nada-nada tersebut.
7. Meskipun dalam penulisannya tidak terdapat “rengget” namun ketika
dinyanyikan pada umumnya terdapat rengget dalam lagu, hal ini terjadi karena
kebiasaan masyarakat Karo dalam bernyanyi atau bermain musik. Rengget
adalah ciri khas musik instrument maupun vocal dalam masyarakat Karo yang
menjadi ciri khas yang membedakannya dengan musik yang lain.
8. Lagu-lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini pada umumnya memiliki corak
musik etnik Karo, walaupun tidak secara keseluruhan.

81

B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini dan memperoleh kesimpulan, penulis
juga mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa lain atau pembaca yang juga berminat untuk menganalisis
musik vokal maupun instrumental, sebaiknya memiliki buku-buku atau
referensi yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisis musik tersebut.
2. Bagi mahasiswa yang juga berminat untuk memilih judul skripsi mengenai
analisis musik, sebaiknya mempelajari dan menguasai program finale pada
komputer untuk mempermudah peneliti dalam penulisan notasi dan
menganalisis.
3. Bagi Badan Pengembangan Ibadah Musik Gereja (BPIMG) GBKP selain
mengolah lagu-lagu ciptaan para komposer, sebaiknya perlu juga membuat
profil atau biografi para komposer, karena data-data tersebut akan diperlukan
baik oleh GBKP sendiri maupun peneliti berikutnya yang tertarik pada musik
Gereja GBKP. Selain itu BPIMG juga perlu menuliskan partitur lagu dalam
Penambehen Ende-Enden ini dalam bentuk notasi balok.
4. Bagi para komposer atau jemaat GBKP yang ingin menciptakan lagu-lagu
dalam ibadah GBKP sebaiknya perlu memperdalam pengetahuan dalam
bidang musik, untuk meningkatkan kualitas lagu-lagu yang diciptakan.
5. Bagi seluruh pembaca penulis menyarankan untuk mampu melestarikan musik
etnik daerah masing-masing dengan berbagai cara, seperti dalam lagu
Penambehen Ende-Enden dimana melodinya masih dipengaruhi corak musik
etnik Karo.

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2003. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Yogyakarta: Kanisius.
Bungin. 2002. Metodologi Pendidikan Kualitatif. Jakarta: Rjagrafindofersada.
Copland. 1953. What To Listen For In Music. USA: The New America Library.
Hariwijaya. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Tugu
Yogyakarta: Publishes.
Hurd. 1979. The Oxford Illustrated Dictionary Of Music. Wellington: Oxford
University Press.
http;// Limbeng.blogspot.com./2007/Karo Skala Minor. 18 September 2012/ 20:00
Jones. 1974. Music Theory. New York: Harper & Row.
Marzoeky. 2004. Istilah-Istilah Musik. Jakarta: C.V. Baru.
Meriam, Alan. 1964. The Antropology Of Music. North Western.
Miller. 2002. The Complete Idiot’s Guide Tto Music Theory. USA: Alpha.
Nallin. 1968. The Musical Idea; A Consideration Of Music And Its Ways.New
York: The Macmillan Company.
Pier SJ, Karl, 2011. Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Balai Pustaka.
Seigmeiter, Ellie. 1985. Harmony and Melody. California: Wadsworth Publishing
Company.
Soeharto,M. 1992. Kamus Musik. Pusat Musik Liturgi.Gramedia Widiasarana
Jakarta: Indonesia.
Sugiono.2008. Penelitian Kuantitatif Kualilatif dan R & D. Bandung: Alfabet.
Tarigan. 2004. Musik Tradisisonal Karo. Pusat Dokumentasi dan Pengkajian
Medan: Kebudayaan Batak.

82