Implementasi Wasiat Wajibah Bagi Anak Angkat Berdasarkan Hukum Islam Dan Kompilasi Hukum Islam.
IMPLEMENTASI WASIAT WAJIBAH BAGI ANAK ANGKAT
BERDASARKAN HUKUM ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM
THE IMPLEMENTATION OF WAJIBAH TESTAMENT
BASED ON ISLAMIC LAW AND ISLAMIC LAW’S COMPILATION
Galih Prayoga Ramdhani
110110090032
Pembimbing:
Dr. Hj. Renny Supriyatni, S.H., M.H.
Hazar Kusmayanti, S.H., M.H.
ABSTRAK
Dalam kehidupan berkeluarga setiap pasangan suami-istri berkeinginan untuk
memiliki anak, tetapi dalam kenyataannya masih banyak pasangan suami-istri yang belum dan
atau tidak dapat memiliki keturunan sehingga memutuskan untuk mengangkat anak.
Permasalahan terjadi mengenai kedudukan dan implementasi praktik wasiat wajibah bagi anak
angkat tersebut. Penelitian bertujuan menentukan kedudukan dan memperoleh gambaran
mengenai implementasi praktik wasiat wajibah bagi anak angkat menurut Hukum Islam dan
Kompilasi Hukum Islam.
Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode pendekatan
yuridis normatif, yaitu meneliti doktrin-doktrin, asas-asas dalam ilmu hukum dan melakukan
penelitian terhadap data-data kepustakaan, baik berupa bahan hukum primer, sekunder, maupun
tersier melalui tahapan penelitian kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedudukan Anak Angkat Sebagai
Pelaksana Wasiat Wajibah Menurut Hukum Islam dan Kompilasi Hukum Islam adalah berhak
atas harta peninggalan orang tua angkat sesuai dengan kaidah Hukum Islam, serta sah
berdasarkan Pasal 209 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, sedangkan Implementasi Praktik
Wasiat Wajibah Menurut Hukum Islam Dan Kompilasi Hukum Islam adalah melalui jalur
litigasi. Saran yang direkomendasikan yaitu diperlukannya penjelasan atas ketentuan Pasal 209
ayat (2) Kompilasi Hukum Islam beserta praktik wasiat wajibah, sehingga anak angkat
memperoleh perlindungan hukum dan kepastian hukum, serta tidak menimbulkan banyak
penafsiran, dan segala penyelesaian kasus sebaiknya dilakukan melalui jalur Non Litigasi/
damai (ishlah).
ABSTRACT
In family life every couple wants to have children, but in reality there are many couples
who have not or can not have children so decided to adopt the children. The problem occurs
when the status and testament of the adopted children are implemented. The purpose of this
research are to determine and describe the implementation of wajibah testament for adopted
children based on Islamic Law and Islamic Law’s Compilation .
The method of this research uses normative juridical approach which examine the
doctrines, principles in the science of law and conduct research on literature data, in the form
of primary legal materials, secondary, and tertiary through the stages of the research literature.
The result of this research shows the status of adopted children as the implementation
of wajibah testament based on Islamic law and Islamic law’s compilation is the adopted
children reserve a right to inheritance of adoptive parents in accordance with the rules of
Islamic law and valid based on article 209 paragraph (2) Islamic Law’s compilation, and the
implementation wajibah testament based on Islamic law and Islamic Law’s Compilation is
through litigation way. The suggestions for this research are the explanation about article 209
paragraph (2) Islamic Law’s Compilation and wajibah testament implementation must be
deeper and clear, therefore the adopted children have the law protection and certainty, also do
not give rise to many interpretations, and any settlement of the case should be done through the
Non-Litigation /reconciliation (ishlah).
BERDASARKAN HUKUM ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM
THE IMPLEMENTATION OF WAJIBAH TESTAMENT
BASED ON ISLAMIC LAW AND ISLAMIC LAW’S COMPILATION
Galih Prayoga Ramdhani
110110090032
Pembimbing:
Dr. Hj. Renny Supriyatni, S.H., M.H.
Hazar Kusmayanti, S.H., M.H.
ABSTRAK
Dalam kehidupan berkeluarga setiap pasangan suami-istri berkeinginan untuk
memiliki anak, tetapi dalam kenyataannya masih banyak pasangan suami-istri yang belum dan
atau tidak dapat memiliki keturunan sehingga memutuskan untuk mengangkat anak.
Permasalahan terjadi mengenai kedudukan dan implementasi praktik wasiat wajibah bagi anak
angkat tersebut. Penelitian bertujuan menentukan kedudukan dan memperoleh gambaran
mengenai implementasi praktik wasiat wajibah bagi anak angkat menurut Hukum Islam dan
Kompilasi Hukum Islam.
Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode pendekatan
yuridis normatif, yaitu meneliti doktrin-doktrin, asas-asas dalam ilmu hukum dan melakukan
penelitian terhadap data-data kepustakaan, baik berupa bahan hukum primer, sekunder, maupun
tersier melalui tahapan penelitian kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedudukan Anak Angkat Sebagai
Pelaksana Wasiat Wajibah Menurut Hukum Islam dan Kompilasi Hukum Islam adalah berhak
atas harta peninggalan orang tua angkat sesuai dengan kaidah Hukum Islam, serta sah
berdasarkan Pasal 209 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, sedangkan Implementasi Praktik
Wasiat Wajibah Menurut Hukum Islam Dan Kompilasi Hukum Islam adalah melalui jalur
litigasi. Saran yang direkomendasikan yaitu diperlukannya penjelasan atas ketentuan Pasal 209
ayat (2) Kompilasi Hukum Islam beserta praktik wasiat wajibah, sehingga anak angkat
memperoleh perlindungan hukum dan kepastian hukum, serta tidak menimbulkan banyak
penafsiran, dan segala penyelesaian kasus sebaiknya dilakukan melalui jalur Non Litigasi/
damai (ishlah).
ABSTRACT
In family life every couple wants to have children, but in reality there are many couples
who have not or can not have children so decided to adopt the children. The problem occurs
when the status and testament of the adopted children are implemented. The purpose of this
research are to determine and describe the implementation of wajibah testament for adopted
children based on Islamic Law and Islamic Law’s Compilation .
The method of this research uses normative juridical approach which examine the
doctrines, principles in the science of law and conduct research on literature data, in the form
of primary legal materials, secondary, and tertiary through the stages of the research literature.
The result of this research shows the status of adopted children as the implementation
of wajibah testament based on Islamic law and Islamic law’s compilation is the adopted
children reserve a right to inheritance of adoptive parents in accordance with the rules of
Islamic law and valid based on article 209 paragraph (2) Islamic Law’s compilation, and the
implementation wajibah testament based on Islamic law and Islamic Law’s Compilation is
through litigation way. The suggestions for this research are the explanation about article 209
paragraph (2) Islamic Law’s Compilation and wajibah testament implementation must be
deeper and clear, therefore the adopted children have the law protection and certainty, also do
not give rise to many interpretations, and any settlement of the case should be done through the
Non-Litigation /reconciliation (ishlah).