Pertanggungjawaban Pidana Dokter Yang Melakukan Malpraktek ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 365K PID 2012 )
ABSTRAK
Nurmalawaty*)
Alwan **)
Ariq Ablisar ***)
Malpraktek adalah tindakan professional yang tidak benar atau kegagalan untuk
menerapkan keterampilan professional yang tepat oleh professional kesehatan seperti dokter,
ahli terapi fisik atau rumah sakit. Malpraktek mengharuskan pasien membuktikan adanya
cedera dan bahwa hal itu adalah hasil dari kelalaian oleh professional kesehatan Menurut M.
Jusuf Hanafiah & Amir Amri adalah “kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan
tingkat keterampilan dan ilmu yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang
yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama. Yang dimaksud dengan kelalaian
disini adalah sikap kurang hati – hati yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap
hati-hati melakukan dengan wajar , tapi sebaiknya melakukan apa yang seseorang dengan
sikap hati hati akan melakukannya dalam situasi tersebut. Kelalaian diartikan pula dengan
melakukan tindakan kedokteran di bawah standar pelayanan medis (standar profesi dan
standar prosedur operasional).Permasalahan yang dibahas mengenai malpraktek ini adalah
beberapa beberapa dokter di Indonesia ini sudah melakukan malpraktek yaitu tindakan
professional yang tidak dibenarkan di dunia kedokteran dimana malpraktek tersebut adalah
hasil kelalaiam yang menimbulkan cedera ataupun bisa menimbulkan kematian. Dalam kasus
terebut yang dilakukan oleh dr. Ayu Sasiary Prawani tersebut pasien sedang melakukan
tindakan operasi Caesar pasien tersebut dikasih suntik berupa suntik formalin di paha
kanannya dan lama kelamaan dapat menimbulkan kematian.Metode yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah menggunakan metode penelitian normatifyang dilakukan dengan
cara penelitian kepustakaan (library research) dan dapat data-data primer seperti putusan
Mahkamah Agung ataupun Undang-undang pengumpulan informasi data-data sekunder
seperti dari internet , majalah , literatur , dan artikel yang mengenai malpraktek.
*) Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**) Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***) Penulis, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Nurmalawaty*)
Alwan **)
Ariq Ablisar ***)
Malpraktek adalah tindakan professional yang tidak benar atau kegagalan untuk
menerapkan keterampilan professional yang tepat oleh professional kesehatan seperti dokter,
ahli terapi fisik atau rumah sakit. Malpraktek mengharuskan pasien membuktikan adanya
cedera dan bahwa hal itu adalah hasil dari kelalaian oleh professional kesehatan Menurut M.
Jusuf Hanafiah & Amir Amri adalah “kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan
tingkat keterampilan dan ilmu yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang
yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama. Yang dimaksud dengan kelalaian
disini adalah sikap kurang hati – hati yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap
hati-hati melakukan dengan wajar , tapi sebaiknya melakukan apa yang seseorang dengan
sikap hati hati akan melakukannya dalam situasi tersebut. Kelalaian diartikan pula dengan
melakukan tindakan kedokteran di bawah standar pelayanan medis (standar profesi dan
standar prosedur operasional).Permasalahan yang dibahas mengenai malpraktek ini adalah
beberapa beberapa dokter di Indonesia ini sudah melakukan malpraktek yaitu tindakan
professional yang tidak dibenarkan di dunia kedokteran dimana malpraktek tersebut adalah
hasil kelalaiam yang menimbulkan cedera ataupun bisa menimbulkan kematian. Dalam kasus
terebut yang dilakukan oleh dr. Ayu Sasiary Prawani tersebut pasien sedang melakukan
tindakan operasi Caesar pasien tersebut dikasih suntik berupa suntik formalin di paha
kanannya dan lama kelamaan dapat menimbulkan kematian.Metode yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah menggunakan metode penelitian normatifyang dilakukan dengan
cara penelitian kepustakaan (library research) dan dapat data-data primer seperti putusan
Mahkamah Agung ataupun Undang-undang pengumpulan informasi data-data sekunder
seperti dari internet , majalah , literatur , dan artikel yang mengenai malpraktek.
*) Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**) Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***) Penulis, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara