Pengaruh Organisasi Pembelajaran dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di dalam era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan dunia usaha sangatlah
ketat sehingga proses belajar sangat di perlukan perusahaan terutama dalam
menghadapi perubahan lingkungan yang sangat cepat. Organisasi di harapkan
untuk selalu berusaha mengasah kecepatan dalam berfikir dan turut mengikuti
perkembangan dunia usaha luar.Berbagai pembelajaran yang perlu di lakukan
perusahaan sehingga perusahaan dapat mampu bersaing.Pembelajaran merupakan
hal yang sangat bermanfaat bagi karyawan maupun organisasi.Untuk dapat
terciptanya laba yang tinggi juga kelangsungan perusahaan yang sesuai di
harapkan ‘berfikir cepat’ sehingga konsumen mampu bertahan terhadap produkproduk yang ditawarkan.Untuk itu organisasi dapat bertahan hingga jangka
panjang.
Keberhasilan

suatu

organisasi

memerlukanlearning


organization

dan

kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut.Suatu
organisasi dapat dikatakan berkompetenapabilaorganisasi memiliki pencetusan
ide-ide dalam pembelajaran danmasing-masing karyawan maupun seluruh
anggota di dalam organisasi juga turut berinteraksi, menciptakan maupun
mengembangkan keterampilan serta aplikasinya.
Proses belajar individual terjadi jika anggota organisasi mengalami proses
pemahaman terhadap konsep-konsep baru, yang dilanjutkan dengan meningkatkan
kemampuan dan pengalaman untuk merealisasikan konsep tersebut, sehingga

1

terjadi perubahan atau perbaikan nilai tambah organisasi (Tjakraatmadja,
2006:123).

Learning organization adalah suatu organisasi yang menyadari


pentingnya

pelatihan

dan

pengembangan

yang

terkait

dengan

kinerja

berkelanjutan dan mau mengambil tindakan yang tepat (Mondy, 2008:211).
Salah satu strategi yang dikembangkan untuk mempertahankan karyawan
yang berkompeten adalah dengan cara menciptakan karyawan yang loyal dan

berkomitmen dalam organisasi. Pembelajaran diperlukan bagi karyawan dimana
karyawan dituntut untuk memiliki wawasan yang luas, kreatif,dan mampu
berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.Aset utama dalam suatu perusahaan
yaitu memiliki karyawan atau tenaga kerja yang berpengetahuan karena
perkembangan ekonomi saat ini lebih dilandaskan kepada pengetahuan
(knowledge worker).Karyawan yang berkompeten sangat di perlukan dalam
organisasi sehingga pembelajaran di dalam nya dapat terus di ikuti dan kemajuan
perusahaan akan semakin meningkat.
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan
suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan
demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan atau dicirikan
oleh profesionalisme dalam bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting,
sebagai unggulan dibidang tersebut (Wibowo, 2007:86).
Karyawan yang berkompeten memiliki kreatifitas yang tinggi dalam bekerja.
Perubahan-perubahan lingkungan yang akan muncul menuntut kreatifitas seorang
pekerja untuk lebih di tingkatkan. Lingkungan di dalam organisasi harus nyaman

2


dan aman sehingga menjadikan para pekerja memiliki semangat kerja yang
tinggi.Kemampuan dalam perencanaan juga tentu menjadikan karyawan maupun
organisasi semakin berwawasan luas, berevolusi dengan cepat dan hasil kerja
yang memuaskan.
Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:7) kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.
Bank Mega memiliki enam kantor cabang pembantu yaitu KCP Medan
Cirebon, KCP Medan Haryono, KCP Medan Iskandar Muda, KCP Medan Pulo
Brayan, KCP Medan Katamso, dan KCP Medan Setia Budi.
Pada Bank Mega, karyawan baru menjalankan pelatihan menggunakan metode
on the job training dimana karyawan Bank Mega belajar dan praktik langsung
dengan bimbingan karyawan senior. Dengan metode ini diharapkan karyawan
baru bisa menyesuaikan diri dan memahami secara langsung pekerjaan yang
dijalani.Adapun pengembangan karyawan pada Bank Mega terutama pada Bank
Mega Cabang Maulana Lubis Medan, karyawan menjalanin pelatihan strategi
meningkatkan pelayanan pada nasabah bank, pengenalan produk baru bank
maupun penggunaan teknologi baru pada bank.
Disamping itu, Bank Mega Cabang Maulana Lubis memiliki karyawan yang
memiliki tingkat pendidikan yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:


3

Tabel 1.1
Tingkat Pendidikan Karyawan Tetap Bank Mega Cabang Maulana Lubis
Medan
No

Tingkat Pendidikan

Jumlah Karyawan

1.

Pascasarjana (S2)

1

2.


Sarjana (S1)

26

3.

Akademi/DIII

6

Total

33

Sumber: Bank Mega Cabang Maulana Lubis Medan (2015)
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas terlihat bahwa tingkat pendidikan karyawan
tetap Bank Mega Cabang Maulana Lubis Medan sangat berkompeten dimana
kebanyakan karyawannya adalah sarjana (S1). Proses pembelajaran dan tingginya
tingkat pendidikan yang dimiliki karyawan seharusnya memiliki dampak positif
terhadap kinerja karyawan Bank Mega Cabang Maulana Lubis. Namun, pada

tahun 2014 banyak karyawan yang memutuskan untuk berhenti bekerja. Berikut
data karyawan Bank Mega Cabang Maulana Lubis yang memutuskan berhenti
bekerja dapat dilihat pada Tabel 1.2:
Tabel 1.2
Karyawan yang Berhenti Bekerja Pada Tahun 2014
No

Karyawan yang Berhenti Bekerja

Jumlah Karyawan

1.

Pensiun

1

2.

Dipecat


1

3.

Berhenti dengan alasan

2

4.

Berhenti tanpa alasan

4

Total

8

Sumber: Bank Mega Cabang Maulana Lubis (2015)


4

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas terlihat bahwa 8 karyawan atau sebesar 24,24%
dari 33 karyawan pada tahun 2014 yang memutuskan untuk berhenti bekerja.
Menurut Kepala Cabang Bank Mega Cabang Maulana Lubis Medan, karyawan
yang memutuskan berhenti bekerja selain pensiun dan dipecat karena kelalaian
yang dilakukan karyawan ada pula yang berhenti bekerja dengan alasan
pernikahan. Disamping itu, terdapat pula beberapa karyawan yang memutuskan
berhenti bekerja tanpa alasan. Kemungkinan hal ini terjadi karena karyawan
tersebut mendapatkan pekerjaan lain yang lebih layak menurut mereka.
Dalam hal peningkatan kinerja karyawan, bank Mega memberikan insentif
tahunan berdasarkan kinerja karyawan, memberikan fasilitas asuransi jiwa, cuti,
serta THR dengan besaran satu kali gaji kepada karyawan.
Dalam pembahasan ini, organisasi belajar dan kompetensi terhadap kinerja
karyawan berhubungan satu sama lain sehingga organisasi memerlukan dukungan
penuh dari seluruh anggota di dalam organisasi. Segala sesuatu berkaitan satu
dengan yang lain baik dalam kinerja karyawan maupun ruang lingkup organisasi.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah organisasi pembelajaran berpengaruh terhadap kinerja karyawan
pada PT Bank Mega Tbk Cabang Maulana Lubis Medan?
2. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Bank Mega Tbk Cabang Maulana Lubis Medan?

5

3. Apakah organisasi pembelajaran dan kompetensi berpengaruh terhadap
kinerja karyawan pada PT Bank Mega Tbk Cabang Maulana Lubis
Medan?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhorganisasi pembelajaran
terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Mega Tbk Cabang Maulana
Lubis Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi terhadap
kinerja karyawan pada PT Bank Mega Tbk Cabang Maulana Lubis Medan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh organisasi pembelajaran

dan kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Mega Tbk
Cabang Maulana Lubis Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi pihak instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran, pemikiran dan
memberikan

motivasi

juga

informasi

yang

bermanfaat

bagi

peningkatan kinerja para pegawai di PT Bank Mega Cabang Maulana
Lubis Medan.

6

2. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan guna sebagai referensi tambahan untuk
penelitian selanjutnya dan sebagai bahan pertimbangan instansi lain
yang menghadapi permasalahan yang sama.
3. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan serta menerapkan ilmu yang telah di
peroleh dari masa perkuliahan hingga meneliti masalah yang ada dan
mencoba membandingkan pada dunia kerja yang sesungguhnya.

7