Analisis Hukum Islam Tentang Penetapan Hak Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim”(Studi Putusan No. 0141/Pdt.P/2012/PA.Sby)

  ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENETAPAN HAK WASIAT WAJIBAH TERHADAP AHLI WARIS NON MUSLIM (STUDI PUTUSAN NO. 0141/PDT.P/2012/PA. SBY) TESIS Oleh MUHAMMAD HEKKI MIKHAIL 107011107/M.Kn FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

  

ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENETAPAN HAK

WASIAT WAJIBAH TERHADAP AHLI WARIS NON MUSLIM

(STUDI PUTUSAN NO. 0141/PDT.P/2012/PA. SBY)

TESIS

  Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh

MUHAMMAD HEKKI MIKHAIL

  

107011107/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

  2013

  Judul Tesis : ANALISIS HUKUM

  ISLAM TENTANG PENETAPAN HAK WASIAT WAJIBAH TERHADAP AHLI WARIS NON MUSLIM (STUDI PUTUSAN NO. 0141/PDT.P/2012/PA. SBY) Nama Mahasiswa : MUHAMMAD HEKKI MIKHAIL Nomor Pokok : 107011107 Program Studi : MAGISTER KENOTARIATAN

Menyetujui

Komisi Pembimbing

  

(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD)

Pembimbing Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

  

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Tanggal lulus : 28 Oktober 2013

  Telah diuji pada Tanggal : 28 Oktober 2013 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Hasballah Thain, MA, PhD Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

  2. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum

  3. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

  4. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn

SURAT PERNYATAAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : MUHAMMAD HEKKI MIKHAIL Nim : 107011107 Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU Judul Tesis : ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENETAPAN

HAK WASIAT WAJIBAH TERHADAP AHLI WARIS NON MUSLIM (STUDI PUTUSAN NO. 0141/PDT.P/2012/PA. SBY)

  Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

  Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

  Medan, Yang membuat Pernyataan Nama : MUHAMMAD HEKKI MIKHAIL Nim : 107011107

  ABSTRAK

  Warisan menurut sebagian besar ahli hukum Islam ialah semua harta benda yang ditinggalkan oleh seseorang yang meninggal dunia baik berapa benda bergerak maupun benda tetap, termasuk barang/uang pinjaman dan juga barang yang ada sangkut pautnya dengan hak orang lain, misalnya barang yang digadaikan sebagai jaminan atas hutangnya ketika pewaris masih hidup. Penelitian ini memiliki sifat

  

analisis deskriptif , maksudnya suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah,

  menjelaskan dan menganalisis hukum baik dalam bentuk teori maupun praktek dari hasil penelitian dilapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau yuridis normatif, yakni penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Pengumpulan data diperoleh dari penelitian kepustakaan yang didukung dengan penelitian lapangan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, yaitu data yang diperoleh disusun secara sistematis kemudian dianalisis secara kualitatif agar dapat diperoleh kejelasan masalah yang akan dibahas. Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang behak menjadi ahli waris dan menentukan berapa bagian masing-masing ahli waris. Ahli waris adalah orang yang pada saat seorang pewaris meninggal dunia, mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karean hukum untuk menjadi ahli waris. Oleh sebab itu tentang non-Muslim tidak akan dapat menjadi ahli waris dari seorang Muslim, para ulama sepakat bahwa hal itu dapat diterima dan sejalan dengan ketentuan QS. Al-Maidah ayat 5 dan hadits Rasulullah Imam Ibnu Qayyim. Secara etimologi, wasiat mempunyai beberapa arti yaitu menjadikan, menaruh kasih sayang, menyuruh dan menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya. Secara terminologi wasiat adalah pemberian seseorang kepada orang lain baik berupa barang, piutang atau manfaat untuk dimiliki oleh orang yang diberi wasiat sesudah orang yang berwasiat mati. Wasiat wajibah merupakan kebijakan penguasa yang bersifat memaksa untuk memberikan wasiat kepada orang lain tertentu dalam keadaan tertentu. Wasiat wajibah adalah suatu wasiat yang diperuntukkan kepada ahli waris atau kerabat yang tidak memperoleh bagian harta warisan dari orang yang wafat, karena ada halangan syara. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dalam pandangan Islam, ahli waris non muslim tidak mendapat warisan dari keluarga muslim begitu juga sebaliknya ahli waris non muslim tidak dapat mewarisi dari keluarga muslim hal ini sesuai dengan ketentuan Al Qur’an dan Hadis berdasarkan atas hadis yang mengatakan bahwa muslim tidak bisa saling mewarisi dengan non muslim yang tertuang dalam(QS. An-Nisa [4] : 11)“…Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman”. (QS. An-Nisa [4]: 141).Hadis Rasul Allah s.a.w. Dari Usamah bin Zaid r.a., sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda: “Orang Muslim tidak (boleh) mewarisi orang Kafir, dan orang Kafir tidak (boleh) mewarisi orang Muslim" (HR. Muttafaq Alaih).

  Dari Abdullah bin Umar r.a., dia berkata: Rasul Allah s.a.w. bersabda:“tidak ada saling mewarisi antara dua pemeluk agama (yang berbeda) (HR. Ahmad, imam empat dan Turmudzi).Yang menjadi dasar pemberian wasiat wajibah kepada keluarga non muslim adalah masyarakat menganalogikan kepada hak wasiat wajibah kepada anak/ayah angkat atas dasar kemanusiaan serta kasih sayang karena ada hubungan keturunan. Pandangan Mahkamah Agung terhadap Putusan PA.Sby No. 0140/Pdt.p/2012/PA. Sby bahwa anak yang murtad tetap tidak mendapat warisan dari orang tuanya yang muslim namun atas keadilan diberikan hak wasiat wajibah.Saran yang dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini adalah dalam menjalankan syariat Islam secara keseluruhan memang sebagai umat Islam wajib menjalankan aturan yang berlaku sesuai Al qur’an dan Hadis sehingga tidak menjadi dualisme peraturan yang dijalankan dalam beragama.Untuk memberikan jalan keluar bagi mereka yang tidak memperoleh harta warisan memang secara manusiawi seharusnya diberikan wasiat atau pemberian yang nilainya tidak sama dengan bagian ahli waris. Diharapkan kepada MA dimasa yang akan datang tetap mempertahankan nilai-nilai aqidah Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan Hadis dalam memutuskan perkara sehingga bagi umat tetap pada rambu-rambu hukum Islam .

  Kata Kunci: Hukum Waris Islam, Wasiat Wajibah, Ahli Waris Non Muslim

  ABSTRACT Inheritance, according to most of the experts of the Islamic law, is all properties left by someone who has died such as moveable properties and real properties, including borrowed money/property and property which is related to other people’s rights such as pawned property as a mortgage for his debt when the testator was still alive. The research was descriptive analytic which described, analyzed, and explained legal provisions, either in theory or in practice in the field. It used judicial normative method, a judicial study which used law as a system of norms. The data were gathered by using library research which was supported by field study. They were analyzed qualitatively - the gathered data were arranged systematically and analyzed qualitatively in order to obtain the clarity of the problems which were going to be analyzed. Law of inheritance is a law which regulates the transfer of ‘tirkah’ (abandonment of inheritance) of the testator, determines who will be the heirs, and determines the share of each heir. An heir is a person who has a blood relationship or marital relation with the testator, when the latter is dead, who is a Moslem, and has the right to be an heir. Therefore, a non-Moslem cannot be an heir of a Moslem, and the Islamic scholars agree on it since it is in line with QS, Al-Maidah: 5 and Hadist of the Prophet Muhammad, s.a.w. from Imam Ibnu Qayyim. Etymologically, a will can mean to make, to love, to order, or to relate something to another thing. Terminologically, a will as a gift from someone to someone else, whether it is a thing, loan, or benefit to be owned by the person who receives the gift after the giver had died. A ‘wajibah’ will is the authority’s policy which forces someone to bequeath someone else in a certain circumstance. It is a will intended to heirs or relatives who do not get the inheritance because of being forbidden by canon law. The conclusion of the research was that in the Islamic law, a non-Moslem heir does not have the right to inherit from a Moslem, as it is stipulated in the Koran and Hadits which state that Moslems cannot bequeath non-Moslems (the Koran, an-Nisa: 11). It says, “Allah will never give a chance to a non-Moslem to destroy a believer (QS, an-Nisa [4]:141). The hadits of the Prophet Muhammad, s.a.w. from Usamah bin Zaid r.a., the Prophet Muhammad s.a.w. says, “A Moslem cannot bequeath a non-Moslem, and Non-Moslem cannot bequeath a Moslem” (HR. muttafaq alaih). From Abdullah bin Umar, r.a., he says, “The Prophet Muhammad s.a.w. says, “there is no bequeath between two (different) religious followers.” (HR. Ahmad, the four imams and Turmudzi). The basic reason of giving a ‘wajibah’ will to non-Moslem is analogized with giving ‘wajibah’ will to foster child/father, based on humanity and affection because of heredity relationship. The viewpoint of the Supreme Court on the Ruling of PA Sby No 0140/Pdt.p/2012/PA Sby states that apostate child does not get inheritance from his parents who are Moslems; but for the sake of justice, he can get ‘wajibah’ will. It is recommended that, in complying with the Islamic Law completely, Moslems should obey the tenets of the Koran and the Hadist so that there will no dualism in following the rules. For those who do not get inheritance, for the sake of humanity, should get the will although its share is less than that of the heir. The Supreme Court should maintain the values of Islamic aqidah which comes from the Koran and Hadits in giving verdicts so that the Moslems keep in line with the Islamic law.

  Keywords: Law of Islamic Inheritance, Wajibah Will, Non-Moslem Heirs

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih serta Maha Penyayang atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan ini yang merupakan syarat guna mencapai gelar Magister Kenotariatan. Penulisan tesis ini bertujuan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada program studi Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana di Universitas Sumatera Utara, berkat rahmat dan karuniaNya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini dengan judul “ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENETAPAN HAK WASIAT WAJIBAH TERHADAP AHLI WARIS NON MUSLIM”(Studi Putusan No.

  0141/Pdt.P/2012/PA.Sby) Pemilihan judul ini didasari oleh rasa ketertarikan penulis

  terhadap permasalahan terhadap analisis Hukum Islam tentang penetapan hak wasiat wajibah terhadap ahli waris non muslim.

  Harapan penulis, semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bukan hanya pada penulis sendiri, tetapi juga bagi masyarakat pada umumnya, dan bagi mahasiswa khususnya yang berada, di lingkungan pendidikan hukum. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, karena penulis adalah manusia biasa dan tak luput dari kesalahan dan kekurangan.

  Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materil. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

  2. Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  3. Prof. Dr. H. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi S2 Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

  4. Prof. H. Hasballah Thaib, MA, PhD, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang penuh perhatian, kesabaran dan ketelitian dalam memberikan bimbingan, arahan, petunjuk hingga selesainya penulisan tesis ini.

  5. Prof. Dr. H. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Pembimbing Kedua yang telah meluangkan waktu dan memberi motivasi, bimbingan, dorongan, saran dan perhatian hingga selesainya penulisan tesis ini.

  6. Dr. Idha Aprilyana Sembiring., SH, M.Hum, selaku Pembimbing Ketiga yang telah meluangkan waktu dan memberi motivasi, bimbingan, dorongan, saran dan perhatian hingga selesainya penulisan tesis ini.

  7. Para Bapak/ Ibu Dosen Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama penulis mengikuti pendidikan.

  8. Seluruh Staf Biro Pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama ini.

  9. Sahabat-sahabatku di Magister Kenotariatan dan seluruh kawan-kawan stambuk 2010.

  10. Keluarga penulis tercinta, orang tua penulis yaitu Ayahanda RA.Setia Budi dan Ibunda Suryawati.

  Hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan dan jasa-jasa yang diberikan mereka semua. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atas segala kekurangan yang penulis sadari sepenuhnya terdapat dalam tesis ini guna perbaikan dikemudian hari.

  Medan, Oktober 2013 Penulis,

  (Muhammad Hekki Mikhail)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Nama : Muhammad Hekki Mikhail SH Tempat tangagal lahir : Medan, 11 Juni 1987 Alamat : Komplek Taman setia Budi II No.39 Medan Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Nama Orang Tua : a. Bapak : RA.Setia Budi

  b. Ibu : Suryawati Latar Belakang Pendidikan:

  a. SDN 1Banda Aceh (1993-1999)

  b. SMPN 1 Banda Aceh (1999-2002)

  c. SMU Harapan Medan (2002-2006)

  d. S1 Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara-Medan (2006-2010)

  e. S2 Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum USU (2010-2013)

  

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT .................................................................................................... iii KATA PENGANTAR.................................................................................... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................. vii DAFTAR SINGKATAN................................................................................ ix DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... x DAFTAR PUTUSAN ..................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN........................................................................

  1 A. Latar Belakang .......................................................................

  1 B. Permasalahan..........................................................................

  13 C. Tujuan Penelitian ..................................................................

  13 D. Manfaat Penelitian .................................................................

  14 E. Keaslian Penelitian.................................................................

  14 F. Kerangka Teori dan Konsepsi................................................

  15 1. Kerangka Teori ...............................................................

  15 2. Konsepsi..........................................................................

  18 G. Metode Penelitian...................................................................

  19 1. Spesifikasi Penelitian ......................................................

  20 2. Metode Pendekatan .........................................................

  20 3. Teknik Pengumpulan Data..............................................

  21 4. Alat Pengumpulan Data ..................................................

  22 5. Analisis Data ...................................................................

  22 BAB II DASAR-DASAR PENGATURAN WARISAN ANTARA

  SEORANG MUSLIM DENGAN NON MUSLIM DALAM

HUKUM ISLAM .........................................................................

  24 A. Pembagian Warisan Dalam Pandangan Hukum Islam...........

  24

  B. Kedudukan Ahli Waris Non Muslim Dalam Pandangan Hukum Islam..........................................................................

  47 C. Pendapat Para Ulama Islam Tentang Warisan Non Muslim .

  52 BAB III DASAR PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH KEPADA KELUARGA NON MUSLIM ....................................................

  65 A. Pandangan Islam Tentang Wasiat .........................................

  65 B. Hukum-Hukum Pemberian Wasiat .......................................

  69 C. Unsur-Unsur Dalam Pemberian Wasiat ................................

  70 D. Pengertian Wasiat Wajibah ....................................................

  77 E. Wasiat Wajibah Bagi Pewaris Non Muslim...........................

  81 F. Pandangan Islam Terhadap Pembagian Harta Bagi Non Muslim ...................................................................................

  86 BAB IV PANDANGAN PENGADILAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN No.0140/Pdt.P/2012/PA. Sby .........................

  95 A. Analisa Putusan Pengadilan Agama surabaya No.

  0140/Pdt.P/2012/PA. Sby ......................................................

  95 B. Pandangan Hakim Pengadilan Agama Medan Tentang Putusan No. 0140/Pdt.P/2012/PA. Sby.................................. 113

  C. Pandangan Kompilasi Hukum Islam Tentang Putusan Pengadilan Agama No. 0140/Pdt.P/2012/PA. Sby ............. 116

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 122 A. Kesimpulan ............................................................................ 122 B. Saran....................................................................................... 123 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 124

DAFTAR SINGKATAN

  UUP : Undang-Undang Perkawinan PA : Pengadilan Agama KHYI : Kompilasi Hukum Islam Curator : Orang yang mengurus dan membereskan prihal harta Curandus : Orang yang dibawah pengampuan PP : Peraturan Pemerintah MUI : Majelis Ulama Islam RUU : Rancangan Undang-Undang MUNAS : Musawarah Nasional MA : Mahkamah Agung

DAFTAR ISTILAH

  Mutmainah = jiwa yang tenang Dani fiyatal khamsa = lima kebutuhan dasar Sunnahtullah = hukum allah yang di sampaikan untuk manusia melalui para rasul Muamalat = hukum syariat yang bersangkutan dengan urusan dunia Hablum min allah = perjanjian dari allah SWT Hablum minannas = perjanjian kaum mukmin untuk hidup dari kalangan minoritas non muslim Faraidh = cara peralihan hak seseorang meninggal dunia kepada orang masih hidup Tirkah = hukum yang mengatur pemindahan hak pemilikan harta peninggalan Ijbari = peralihan harta dari seseorang yang meninggal dunia kepada ahli waris berlaku sendiri nya menurut ketetapan allah swt tanpa di gantung kepada kehendak pewaris atau ahli waris.

  Bilateral = perjanjian kerja sama dua negara Individual = hubungan dengan manusia secara pribadi Qarabah = hubungan kekerabatan ahli waris Hadits = perkataan perbuatan atau ketetapan dari nabi

  Muhammad SAW Qiyas = analogi Muhrim = orang yang melakukan ihram Wasiat = pemberian kepemilikan yang di lakukan seseorang untuk orang lain ketika si pemberi meninggal dunia Analisis = suatu analisis terhadap suatu objek Analisis hukum = suatu analisa dalam sudut pandang hukum Hukum = suatu aturan-aturan yang mengikat terhadap yang berkaitan atas nya Hukum islam = aturan berdasarkan hukum islam Waris = merupakan peninggalan Hukum waris = ketentuan terhadap pembagian warisan Hukum waris islam = ketentuan terhadap pembagian warisan secara islam Wasiat wajibah = pemberian terhadap yang bukan ahli waris Ahli waris = penerima warisan Muslim = subjek yang beragama islam Non muslim = objek yang bukan agama islam Musyrik = orang yang menyekutukan allah SWT Dalil = sesuatu yang dapat memberi petunjuk kepada apa yang di kehendaki Batil = rusak atau tidak berguna Mazhab = metode yang di bentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian di bangun atas prinsip dan kaidah- kaidah

  Kafir = non muslim

DAFTAR PUTUSAN

  Putusan PA No.0141/Pdt.P/2012/PA.Sby

Dokumen yang terkait

Analisa Hukum Penetapan Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1229/Pdt.G/2010/PA/Mdn)

10 177 117

Analisis Yuridis Terhadap Wasiat Wajibah Dalam Perspektif Fikih Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tentang Ahli Waris Yang Beragama Non-Muslim)

6 113 140

Analisis Hukum Islam Tentang Penetapan Hak Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim”(Studi Putusan No. 0141/Pdt.P/2012/PA.Sby)

3 114 148

Pelaksanaan Wasiat Wajibah Terhadap Anak Angkat Menurut Kompilasi Hukum Islam Di Kota Medan

0 32 5

Analisa Yuridis Penetapan Ahli Waris Berdasarkan Hukum Waris BW (Putusan Pengadilan Negeri Jember No. 67/Pdt.G/2011/PN.Jr)

5 33 10

Kedudukan Cucu Angkat Terhadap Pemberian Wasiat Wajibah Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam (Studi Putusan Nomor 149/Pdt.G/2009/PTA Sby)

0 5 16

Hak Suami Sebagai Ahli Waris Dalam Komplikasi Hukum Islam (Analisis Putusan Perkara Gugat Waris Di Pengadilan Agama Kota Cirebon Nomor : 753/Pdt.G/2011/PA.Cn.)

0 11 104

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisa Hukum Penetapan Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1229/Pdt.G/2010/PA/Mdn)

2 4 20

BAB II DASAR-DASAR PENGATURAN WARISAN ANTARA SEORANG MUSLIM DENGAN NON MUSLIM DALAM HUKUM ISLAM A. Pembagian Warisan Dalam Pandangan Hukum Islam - Analisis Hukum Islam Tentang Penetapan Hak Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim”(Studi Putusan No.

0 0 41

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum Islam Tentang Penetapan Hak Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim”(Studi Putusan No. 0141/Pdt.P/2012/PA.Sby)

0 0 23