Sumber Data PELAKSANAAN AKAD DALAM GADAI EMAS SYARIAH PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG RADEN INTAN

3. Sistematisasi data, yaitu melakukan penyusunan dan penempatan data pada pokok bahasan secara sistematis sehingga memudahkan pembahasan. Setelah dilakukan pengolahan data, data yang terkumpul akan dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menguraikan dan menjelaskan semua hasil kajian terhadap data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat. Metode penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara induktif yaitu penarikan kesimpulan secara umum yang bersumber dari data yang bersifat khusus, sehingga memperoleh jawaban terhadap permasalahan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan akad dalam gadai emas di Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan dilakukan dengan 2 akad yaitu akad rahn dan akad ijarah 2. Dalam pelaksanaannya gadai emas di Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan memiliki syarat dan prosedur sebagai berikut: a. Syarat dari gadai emas syariah di Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan yaitu membawa fotokopi KTP, mengisi formulir permintaan rahn, menyerahkan marhun emas, marhun emas merupakan milik pribadi, adanya surat kuasa yang bermaterai dilampiri KTP asli jika marhun emas dikuasakan, dan menandatangai SBR. b. Prosedur gadai emas syariah yaitu rahin mengisi formulir permintaan rahn, rahin menyerahkan formulir dilengkapi KTP dan marhun emas ke loket, petugas pegadaian syariah menaksir marhun emas, besarnya pinjaman marhun bih yaitu sebesar 90 dari taksiran marhun emas, apabila disepakati pinjaman tersebut rahin menandatangani SBR dan menerima uang pinjaman. 3. Dalam pelaksanaan gadai emas syariah di Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan terdapat hak dan kewajiban para pihaknya yaitu murtahin dan rahin. Murtahin memiliki hak menahan marhun emas, berhak mendapatkan penggantian biaya yang telah dikeluarkan untuk menjaga marhun emas, dan berhak menjual marhun emas apabila rahin tidak memenuhi kewajibannya. Kewajiban murtahin yaitu bertanggung jawab atas hilangnya marhun emas, tidak boleh menggunakan marhun untuk kepentingan pribadi, berkewajiban memberitahukan kepada rahin sebelum diadakan pelelangan marhun emas. Rahin memiliki hak untuk mendapatkan pengembalian marhun emas apabila sudah melunasi pinjaman, berhak menuntut ganti rugi atas hilangnya atau rusaknya marhun emas, berhak menerima sisa hasil penjualan marhun emas sesudah dikurangi biaya pinjaman dan biaya lainnya, berhak meminta kembali marhun apabila murtahin menyalahgunakan marhun emas. Kewajiban rahin yaitu melunasi pinjaman dalam tengat waktu yang telah ditentukan dan berkewajiban merelakan penjualan marhun bila wanprestasi. 4. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan melakukan penyelesaian hukum jika rahin nasabah melakukan wanprestasi yaitu dengan 3 tahapan penyelesaian yaitu peringatan somasi, musyawarah, dan jika tidak ada niat baik dari rahin maka dilakukan lelang pada marhun emas.