6
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Motivasi Belajar Matematika
a. Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa Inggris yaitu, motivation yang berarti dorongan. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti
mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motive berarti alasan dan daya penggerak. Motif diartikan sebagai segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.
1
Kata motif diartikan sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan.
2
Dengan demikian, perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu
sangat tergantung dari motif yang dimilikinya. Motivasi adalah kuatnya dorongan dari dalam diri manusia
yang membangkitkan semangat pada makhlik hidup, yang kemudian hal itu menciptakan adanya tingkah laku dan mengarahkannya pada
suatu tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.
3
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Vroom mengatakan bahwa motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan
individu terhadap
bermacam-macam bentuk
kegiatan yang
1
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet. ke-23, ,h. 60
2
Sardiman AM, interaksi dan motivasi belajar mengajar jakarta: raja grafindo persada, 2001, h. 73
3
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian, Yogyakarta: Beranda Publishing, 2007, cet. ke-1, h. 343
dikehendaki. Kemudian John P. Champbell dan kawan-kawan menambahkan rincian dalam definisi tersebut dengan mengemukakan
bahwa motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku.
4
Menurut Mc. Donald seperti yang dikutip Sardiman A. M dalam buku Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar mengatakan
bahwa, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan pengertian motivasi
yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini motivasi mengandung tiga elemen, yaitu:
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan
membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang pada organisme manusia.
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasa “feeling”, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan- persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia.
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
5
Menurut M. Utsman Najati, motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan
menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu:
a Menggerakkan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara
tertentu. b Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku.
Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
c Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan
4
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan..., h. 72
5
Sardiman A. M, Interaks...,, h. 73-74
intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
6
Dari beberapa pengertian motivasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah upaya seseorang untuk
mendorong melakukan tindakan atau aktivitas yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Memberikan motivasi
kepada seorang
siswa, berarti
menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya akan menyebabkan si subjek belajar
merasa ada kebutuhan dan keinginan melakukan sesuatu kegiatan belajar. Beberapa teori motivasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a Hierarki Kebutuhan Maslow Hierarki itu didasarkan pada anggapan bahwa pada waktu
orang telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow
mengemukakan lima tingkatan kebutuhan, yaitu: kebutujan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta kasih
atau kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
7
b Teori keberadaan, keterkaitan, dan pertumbuhan Existence, Relatedness, and Growth ERG Aldefer
Aldefer merumuskan kembali hierarki Maslow dalam tiga kelompok, yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan, dan
pertumbuhan Existence, Relatedness, and Growth ERG, yaitu:
8
6
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2008, cet. ke-3, h. 183-184
7
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 40-42
8
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Pengukurannya..., h. 43
1 Kebutuhan akan keberadaan adalah semua kebutuhan yang berkaitan dengan keberadaan manusia yang
dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada hierarki Maslow.
2 Kebutuhan keterkaitan, berkaitan dengan hubungan kemitraan.
3 Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan potensi perorangan dan
dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang dikemukakan Maslow.
2 Macam-Macam Motivasi
Secara fitrah, motivasi dalam diri manusia terbagi kepada tiga macam, yakni:
9
a Motivasi Spiritual Yaitu dorongan fitrah manusia untuk memenuhi kebutuhan
ruhaninya. Seperti mengharapkan keredhaan, kecintaan, dan perjumpaan dengan Pencipta Zat Yang Maha Pencipta yang telah
menciptakan dirinya dan kebutuhan-kebutuhan yang menunjang kehidupannya.
Dari contoh motivasi spiritual di atas adalah ridho. Ridho berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata rodiya yang berarti senang,
suka, rela. Sedangkan menurut kamus al-Munawwir ridho artinya senang, suka, rela, dan bisa diartikan Ridhorela adalah nuansa hati
kita dalam merespon semua pemberian-Nya yang setiap saat selalu kita rasakan.
10
Firman-firman Allah SWT. Yang mengisyaratkan motivasi spiritual dalam diri manusia yaitu:
9
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian...h. 345
10
Perilaku Terpuji Adil, Ridho, Rela Berkorban, http:spupe07.wordpress.com20091231perilaku-terpuji-adil-ridho-rela-berkorban
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan
agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; d
an yang demikian itulah agama yang lurus.” Qs. Al-Bayyinah 98:5.
Motivasi spiritual ini menjalankan fungsinya dengan memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT; seperti memelihara diri dari sikap kufur, nifaq, syirik, fasik, dan dzalim, agar tidak mendapatkan kemarahan dan
murka-Nya baik di dunia maupun di akhirat. 1 Motivasi memelihara diri dari kemusyrikan
Firman Allah SWT:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata,
“Sesungguhnya Allah adalah al-Masih putra Maryam,” padahal al-Masih sendiri berkata,
“Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun. QS. Al-Maidah 5: 72.
Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah
maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. QS. Al-Hajj
22: 31. Syirik
adalah perbuatan,
anggapan atau
iktikad menyekutukan Allah SWT, dengan yang lain, seakan-akan ada
yang maha kuasa disamping Allah SWT. Sedangkan orang yang melakukannya atau pelakunya disebut dengan musyrik.
2 Motivasi memelihara diri dari kekufuran Kufur adalah perbuatan dan sikap tidak percaya kepada
Allah SWT, Rasul-Nya, dan kitab-Nya Al-Qur`an. Khawarij mendefinisikan kafir sebagai perbuatan meninggalkan perintah
Tuhan atau melakukan dosa besar. Muktazilah mengartikan sebagai suatu sebutan yang paling buruk yang digunakan untuk
orang-orang yang ingkar terhadap Tuhan. Sedangkan golongan Asy’ariyah berpendapat kafir adalah pendustaan atau
ketidaktahuan al-jabl akan Allah SWT. Ada 12 macam bentuk kekafiran yaitu kafir, Harbi, kafir
irnad, kafir ingkar, kafir juhud, kafir kitab, kafir mu’ahid, kafir musta’min, kafir zimmi, kafir nifaq, kafir ni’mah, kafir syirik,
kafir riddah.
11
3 Motivasi memelihara diri dari kemunafikan Nifaq adalah perbuatan, tindakan, atau sikap berpura-pura
atau ingkar apa yang diucapkan tidak sesuai dengan yang ada
11
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian..., h. 350 - 356
dalam hati dan tindakan atau perbuatan.
12
Sifat-sifat orang yang munafik: mereka suka berdusta, mereka suka mengingkari
perjanjian dan khianat, mereka bersikap angkuh dan suka menyombongkan diri, mereka suka menghalang-halangi orang-
orang beriman untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, mereka suka mengajak manusia kepada kekafiran, mereka suka
memerintahkan yang mungkar dan suka mencegah yang baik.
b Motivasi fisiologis yang bersifat jasmaniah Yaitu dorongan fitrah manusia untuk memenuhi kebutuhan
fisik atau yang bersifat jasmaniah. Motivasi-motivasi ini ada beberapa di antaranya adalah:
13
1 Motivasi pemeliharaan diri Yaitu memelihara diri dari rasa lapar, haus, letih, suhu
panas dan dingin, rasa sakit pernapasan, dan lainnya. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya:
Maka Kami berkata, “Hai Adam, sesungguhnya ini iblis adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali
janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu
tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak
pula a kan ditimpa panas matahari di dalamnya.” Kemudian
setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata,
12
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian..., h. 358
13
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian..., h. 367
“Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” Q.S. Thaha
20: 117 - 120 2 Motivasi kepada kelangsungan hidup
Yaitu dorongan fitrah manusia berupa motivasi seksual kodrat keibuan. Motivasi seksual adalah berfungsi memberikan
keturunan untuk kelangsungan keberadaan jenis.
c Motivasi psikologis kejiwaan Yaitu motivasi yang mendorong manusia untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang bersifat kejiwaan, antara lain:
14
1 Motivasi memiliki Motivasi memiliki adalah dorongan yang menganjurkan
untuk mencari keuntungan materi dan dunia. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman-firman-Nya berikut ini:
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidupdi dunia
dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik surga. Q.S. Ali Imran 3: 14.
14
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian..., h. 370
2 Motivasi Agresif Yaitu dorongan dalam diri manusia yang menganjurkan
kepada tindakan merugikan dan menyakiti orang lain, baik dengan benturan secara fisik, sikap, maupun kata-kata.
Bentuk-bentuk motivasi agresif dalam Al-Qur`an dan as- sunnah banyak disebutkan diantaranya: motivasi kemarahan,
motivasi dendam kesumat, motivasi kedengkian Hasad, motivasi pengejekan dan pencemoohan, motivasi Menggunjing
Ghibah, motivasi persaingan. Dalam belajar siswa memiliki keikhlasan dalam
mengikuti proses pembelajaran. Secara bahasa, Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih
dari kotoran. Sedangkan secara istilah, Ikhlas berarti niat mengharap
ridha Allah
saja dalam
beramal tanpa
menyekutukan-Nya dengan yang lain. Ciri-ciri orang ikhlas: 1 terjaga dari segala sesuatu yang
diharamkan Allah SWT, baik sedang bersama dengan manusia atau sendiri; 2 senantiasa beramal di jalan Allah SWT baik
dalam keadaan sendiri atau bersama orang lain, baik ada pujian atau celaan; 3 selalu menerima apa adanya yang diberikan
oleh Allah SWT dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT; 4 mudah memaafkan kesalahan
orang lain.
15
Manfaat dan Keutamaan Ikhlas diantaranya adalah sebagai berikut:
16
1. Membuat hidup menjadi tenang dan tenteram; 2. Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah SWT;
3. Dibukanya pintu ampunan dan dihapuskannya dosa
15
Ikhlas Menurut Islam, http:sites.google.comsiteotoehkaselaikhlas-menurut-islam, 8 Februari 2011, pkl. 15:30
16
Ikhlas Menurut Islam, http:sites.google.comsiteotoehkaselaikhlas-menurut-islam, 8 Februari 2011, pkl. 15:30
serta dijauhkan dari api neraka 4. Diangkatnya derajat dan martabat oleh Allah SWT;
5. Doa kita akan diijabah; 6. Dekat dengan pertolongan Allah;
7. Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. 8. Akan mendapatkan naungan dari Allah SWT di hari
kiamat; 9. Allah SWT akan memberi hidayah petunjuk sehingga
tidak tersesat ke jalan yang salah; 10. Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk orang-
orang yang ikhlas dalam membangun masjid; 11. Mudah dalam memaafkan kesalahan orang lain;
12. Dapat memiliki sifat zuhud menerima dengan apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT.
Sedangkan dalam proses belajar motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
17
a Motivasi Intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau tidak berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
18
Motivasi intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan
dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
19
Konsep motivasi intrinsik mengidentifikasikan tingkah laku
17
Drs. H. Martinis Yamin, M. Pd., Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi KTSP dan UU. No. 40 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008,
cet. Pertama, h. 108.
18
Sardiman A. M, Interaksi Dan Motivasi..., h. 89
19
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik..., h. 109
seseorang yang merasa senang terhadap sesuatu, apabila ia menyenangi kegiatan itu maka termotivasi untuk melakukan
kegiatan tersebut. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan
menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke
tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan
yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang
terdidik dan berpengetahuan. Motivasi intrinsik berisi: 1 Penyesuaian tugas dengan minat
2 Perencanaan yang penuh variasi 3 Umpan balik atas respon siswa
4 Kesempatan respon peserta didik yang aktif, dan 5 Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas
pekerjaannya.
20
Ada beberapa cara yang dapat meningkatkan motivasi intrinsik, yaitu dengan:
21
1 Membangkitkan minat 2 Mempertahankan keingintahuan
3 Menggunakan berbagai cara penyajian yang menarik 4 Membantu siswa menentukan sasaran mereka sendiri.
b Motivasi Ekstrinsik Motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
22
Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti
imbalan dan hukuman.
20
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 9
21
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori Dan Praktek, Jakarta: Indeks, 2009, h. 132
–135
22
Sardiman A. M, Interaksi Dan Motivasi...,cet. ke-10, h. 90
Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan
belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri.
23
Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar
resides in some factors outside the learning situation. Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal
yang dipelajarinya. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi ekstrinsik tetap
penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam
proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik berisi:
24
1 Penyesuaian tugas dan minat 2 Perencanaan yang penuh variasi
3 Respons siswa 4 Kesempatan peserta didik yang aktif
5 Kesempatan peseta
didik untuk
menyesuaikan tugas
pekerjaannya, dan 6 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
Dalam bukunya Drs. H. Martinis Yamin yang berjudul Paradigma Pendidikan Kontruktivistik, mengatakan bahwa ada
beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik, menurut Winkel diantaranya adalah:
23
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan…, h. 108
24
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi...., h. 9
1 Belajar demi memenuhi kebutuhan 2 Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan
3 Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan 4 Belajar demi meningkatkan gengsi
5 Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting 6 Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi
memenuhi persyaratan
kenaikan pangkatgolongan
administratif. Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
25
a Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik b Hadiah
c Saingankompetisi d Pujian
e Hukuman f Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
g Membentuk kebiasaan yang baik h Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual
maupun kelompok i Menggunakan metode yang bervariasi, dan
j Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3 Fungsi Motivasi
Motivasi dianggap
penting dalam
upaya belajar
dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya.
Dalam bukunya Oemar Hamalik yang berjudul Kurikulum Dan Pembelajaran mengatakan fungsi motivasi dalam belajar diantaranya
adalah sebagai berikut:
25
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, h. 20-21
a Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Manusia adalah makhluk yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, oleh karena itu manusia tidak dapat terpisahkan dari
kegiatan belajar untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut. Melalui kegiatan belajar juga diperoleh perubahan dalam diri individu belajar
seperti dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Motivasi juga dapat berfungsi mengaktifkan atau meningkatkan
kegiatan. Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah, akan dilakukan dengan tidak sungguh-
sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar tidak akan membawa hasil. Sebaliknya apabila motivasinya besar atau kuat, maka akan
dilakukan dengan sungguh-sungguh, terarah dan penuh semangat sehingga kemungkinan akan berhasil lebih besar.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan. Hal ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar
yang dialami siswa baik mereka ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Menurut James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman. Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai aktivitas
yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Howard L. Kingskey mengatakan
bahwa learning is the process by which behavior in the broader sense is originated or changed through practice or training. Belajar
adalah proses di mana tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
26
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
27
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar adalah:
28
1 Perubahan terjadi secara sadar 2 Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
3 Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5 Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6 Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Dalam bukunya Drs. H. Martinis Yamin, pengertian belajar menurut Gage mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana
organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari
pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru.
29
Dalam bukunya Abdul Rahman Shaleh, mengatakan bahwa ada beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
modern, yaitu:
26
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi...,h. 12-13
27
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet ke-5, h. 2
28
Slameto, Belajar Dan Faktor- Faktor…h. 3 - 4
29
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: Gaung Persada Perss, 2008, cet. ke-1, h. 122
1 Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning mengemukakan “belajar berhubungan dengan perubahan tingkah
laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya secara berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respons pembawaan, kematangan, atau keadaan-
keadaan sesaat seseorang.” 2 Gagne, dalam buku The Condition Of Learning menyatakan
bahwa:”belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama-sama dengan isi ingatan memengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga
perbuatannya performance-nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami si
tuasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.” 3 Morgan,
dalam buku
Introduction Of
Phsychology mengemukakan: “belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman.”
4 Witherington, dalam
buku Educational
Psychology mengemukakan: “belajar adalah suatu perubahan dimana
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau
suatu pengertian.”
30
Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang
terhadap aktivitas yang dilakukannya berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Dalam pembelajaran dikenal motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar dapat timbul
karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
31
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
30
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi..., h. 207-208
31
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi…, h. 23
mendukung.
32
Motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong keinginannya untuk memenuhi
kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar.
33
Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan belajar, menambah pengetahuan dan
keterampilan serta pengalaman. Motivasi ini tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan
mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh- sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah adalah Memberi angka, Hadiah,
Saingankompetisi, Ego-involvement, Memberi ulangan, Mengetahui hasil, Pujian, Hukuman, Hasrat untuk belajar, Minat dan Tujuan yang
diakui.
34
Dari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal maupun
eksternal atau daya penggerak siswa dalam belajar dengan tujuan mengubah tingkah laku siswa dalam belajar.
b. Indikator Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator-indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4 Adanya penghargaan dalam belajar
32
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi..., h. 23
33
Sunartombs, Pengertian Motivasi Belajar, http:sunartombs.wordpress.com20080923motivasi-belajar, 15 Agustus 2010, pkl. 15:58
34
Sardiman, A.M, Interaksi Dan Motivasi,...cet. ke-10, h. 92-95
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
35
Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1 Tekun menghadapi tugas 2 Ulet menghadapi kesulitan
3 Menunjukkan minat 4 Lebih senang bekerja mandiri
5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 6 Dapat mempertahankan pendapatnya
7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 8 Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
36
Dari dua indikator motivasi belajar di atas, peneliti mengambil indikator yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno dalam bukunya yang
berjudul Teori Motivasi Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan yaitu: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif. Selain indikator tersebut adapula indikator lain yang diambil adalah
perhatian, kerjasama, ikhlas, ridho, dan kebutuhan.
c. Pengertian Matematika Dan Karakteristik Matematika
Istilah mathematics Inggris, mathematic Jerman, mathematique Prancis, matematico Italia, matematiceski Rusia, atau mathematick
Belanda berasal dari bahasa latin yaitu mathematica yang mulanya diambil dari bahasa Yunani mathematike
, yang berarti “relating to learning
”. Bahasa itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Bahasa matematika
35
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi..., h. 23
36
Sardiman A. M, Interaksi Dan Motivasi …, h. 83
berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa yaitu mathanein yang mengandung arti belajar berpikir.
37
Istilah matematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata
mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Perkataan matematika berhubungan sangat erat dengan sebuah kata
lainnya yang serupa yaitu mathanein yang mengandung arti belajar dan berpikir. Jadi berdasarkan etimologi Elea Tinggih, yang dikutip Erman
Suherman dalam bukunya Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer mengatakan bahwa perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.
38
Pengertian matematika dalam kamus besar bahasa Indonesia oleh tim penyusun kamus pusat pembinaan dan perkembangan bahasa
Indonesia disebutkan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan- bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam buku strategi belajar mengajar matematika kontemporer,
Suherman dan Winataputra, mengemukakan pandangan beberapa ahli berkenaan dengan istilah matematika antara lain:
1 James, mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep berhubungan
dengan jumlah yang banyak, terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
2 Reys dan kawan-kawan menyatakan matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan.
3 Kline mengatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri tetapi
adanya matematika itu manusia dapat memahami permasalahan sosial, Ekonomi, dan alam.
37
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: UPI, 2003, h. 15
38
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran..., h. 16
Lerner mengatakan bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia
memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Kemudian menurut Paling matematika adalah suatu cara
untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang
menghitung dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-
hubungan.
39
Dalam buku Sri Anitah dan kawan-kawan, ada beberapa pengertian matematika:
1 R. Soedjadi, mengemukakan bahwa matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir.
2 Keysen, matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak.
3 Chanles Echels, matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-hubungannya.
4 Herman Hudoyo, mengemukakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang
diatur menurut urutan yang logis. 5 Russeffendi, matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima
generalisasi yang didasarkan kepada observasi induktif tetapi diterima generalisasi yang didasarkan pada pembuktian secara
deduktif.
6 Russeffendi, matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang
didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.
40
Dari beberapa pengertian matematika di atas dapat disimpulkan
bahwa matematika adalah cabang ilmu eksak yang mempelajari tentang
logika, bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan. Adapun karakteristik dalam matematika. Beberapa karakteristik
matematika itu adalah: 1 Memiliki objek kajian abstrak
39
Mulyono Abdurrahman, pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, h. 252
40
Sri Anitah, Strategi Pembelajaran…, h. 7.4
Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak. Objek-objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar itu adalah
fakta, konsep, skill, dan prinsip. 2 Bertumpu pada kesepakatan
Dalam matematika kesepakatan merupakan hal penting yang juga harus ditaati. Kesepakatan yang sangat mendasar adalah unsur-
unsur yang tidak didefinisikan dan aksioma. Unsur-unsur yang tidak didefinisikan ini juga disebut unsur primitif. Sedangkan aksioma atau
postulat muncul untuk menghindari pembuktian yang berputar-putar sehingga kebenarannya aksioma ini tidak perlu dibuktikan.
3 Berpola pikir deduktif Pola pikir deduktif secara sederhana dapat diartikan sebagai
pemikiran dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus. Pola pikir deduktif ini dapat terwujud dalam bentuk yang
sederhana maupun dalam bentuk yang sangat kompleks 4 Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika banyak sekali simbol-simbol yang digunakan. Simbol-simbol itu dapat berupa huruf, lambang bilangan,
lambang operasi dan sebagainya. Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika.
5 Memperhatikan semesta pembicaraan Seperti halnya dengan kosongnya arti dari simbol-simbol atau
tanda-tanda dalam matematika juga diperlukan kejelasan lengkap atau semesta pembicaraan apa simbol atau tanda itu digunakan.
6 Kepastian dalam sistemnya Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang
berkaitan satu dengan yang lain, ada pula sistem yang lepas satu dengan yang lain.
2. Kajian Teori Tentang Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match