Definisi dan Batasan Operasional

37 3berdasarkan respon petani terhadao faktor itu. Kamudian yang terakhir, kalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk mendapatkan skoring dalam kolom 4. Setelah itu, hasil analisis pada tabel matrik faktor strategi internal dan faktor eksternal dipetakan pada matrik posisi.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut : Definisi 1. Petani jagung adalah orang yang melaksanakan dan mengelola usaha tani jagung. 2. Usahatani jagung adalah usahatani yang diusahakan oleh petani untuk memproduksi jagung. 3. Produksi jagung adalah jumlah hasil panen tanaman jagung kg. 4. Faktor internal adalah faktor dalam usahatani jagung yang mempengaruhi peningkatan produksi jagung dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki usahatani. 5. Faktor eksternal adalah faktor luar dari usahatani yang mempengaruhi peningkatan produksi dilihat dari peluang dan ancaman yang dihadapi petani. 6. Kekuatan Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari usahatani dalam melakukan usahatani. 7. Kelemahan Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari usahatani dalam melakukan usahatani. Universitas Sumatera Utara 38 8. Kesempatan Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar usahatani dan memberikan kesempatan berkembang bagi usahatani dimasa depan. 9. Ancaman Threat, adalah situasi atau kondisi yang merupakan ancaman bagi usahatani yang harus dihadapi namun datang dari luar usahatani dan dapat mengancam eksistensi usahatani di masa depan. 10. Strategi peningkatan produksi jagung adalah hal-hal yang dapat digunakan sebagai langkah untuk meningkatkan produksi jagung. Batasan Operasional 1. Daerah penelitian adalah Desa Kineppen, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo. 2. Sampel penelitian ini adalah para petani yang mengusahakan tanaman jagung di Desa Kineppen, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo. 3. Waktu penelitian adalah tahun 2014. Universitas Sumatera Utara 39 BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1KondisiGeografis DesaKineppenterletak di KecamatanMunte, KabupatenKaro, Provinsi Sumatera Utara denganluaswilayah652Ha.JaraktempuhDesa Kineppen keIbukotaKecamatan Munte 8 Km dengan lama tempuh20menitdankeIbukotaKabupaten Karo 20 Km dengan waktu tempuh 35menit. Desainimerupakandesadataranrendahdandesapersawahandenganhamparancukuplu aspadaketinggian50 m di ataspermukaanlautdenganbataswilayahsebagaiberikut : - Sebelah Utara : DesaCimbang - Sebelah Selatan : DesaBisakNampe - SebelahTimur : Desa Bandar Meriah - Sebelah Barat : Desa Buluh Naman 4.2KeadaanPenduduk JumlahpendudukDesa Kineppen adalah 1558 jiwadengan 450 KK. Jumlah penduduk lakilaki 736 orang dan jumlah perempuan 822 orang. Berikut komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 4.DistribusiPendudukMenurut Tingkat Pendidikan di Desa Kineppen 2013 Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase TK SD 256 182 16,4 11,6 SLTP 526 33,7 ,SLTA 524 33,6 Diploma - - Sarjana Magister 70 - 4,7 - Total 1558 100 Sumber :Monografi Desa Kineppen, 2013 Pada Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk paling banyak adalah tamatan SLTP sebesar526 jiwa 33,7. Hal ini karena masyarakat di desa tersebut lebih banyak memilih bekerja setelah tamat SLTP karena kesulitan ekonomi dan kurangnya sarana pendidikan di daerah tersebut. Sarana pendidikan yang lebih tinggi letaknya jauh dari tempat tinggal penduduk.Ditinjau dari sudut pendidikan, masyarakat Desa Kineppen telah mengikuti program pendidikan yang dianjurkan pemerintah. Ada penduduk di desa ini mampu menyelesaikan pendidikan hingga SLTA, beberapa diantaranya bahkan mencapai jenjang Sarjana. 4.3TataGunaLahan Wilayah Desa Kineppen mempunyailuas yang fungsinyadibagimenjadi areal persawahan, pemukiman, danuntukkeperluanlainnya.Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadatabel 5. Universitas Sumatera Utara 41 Tabel5.PenggunaanLahan di DesaKineppen 2013 Jenis Penggunaan Lahan Luas Lahan Ha Persentase Luas Persawahan 10 2,17 Luas Pemukiman 151 32,8 Luas Perkebunan 186 40,4 Luas Pekuburan 1 0,2 Luas Pekarangan 102 22,17 Perkantoran 0,1 0.02 Lain lain 9,9 2,15 Total 460 100 Sumber: Monografi Desa Tahun 2013 BerdasarkanTabel 7dapatdiketahuibahwapenggunaanlahan yang dominanadapada areal perkebunan sebesar186 Ha 40,4 dari seluruh lahan. Sedangkan luas lahan terkecil digunakan pada areal perkantoran. 4.4SaranadanPrasarana Sarana dan prasarana yang ada di desa sangat dibutuhkan demi perkembangan dan kemajuan masyarakat di desa tersebut. Sarana dan prasarana yang ada di Desa Stabat Lama Barat dapat dilihat pada tabel 6. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 6.SaranadanPrasarana di Desa Kineppen 2013 Fasilitas Sarana Prasarana Jumlah Pendidikan TKPaud 1 unit SDSederajat 2 unit SLTPSederajat 1 unit SLTASederajat - Lembaga Pendidikan Agama 3 unit Kesehatan Puskesmas Pembantu 1 unit Posyandu 1 unit Peribadahan Mesjid 4 unit Musholla 9 unit Transportasi Jalan 21 km Jembatan 6 unit Sumber :Monografi Desa Kineppen 2013 Berdasarkan Tabel 8. Diatas dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana di daerah penelitian terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadahan dan transportasi. Fasilitas pendidikan yang jumlahnya terbatas menyebabkan tingkat pendidikan yang ditempuh masyarakat di desa penelitian cukup rendah, belum lagi lokasinya yang cukup jauh dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjangkaunya. Kondisi jalan di desa tersebut juga belum rata. Fasilitas kesehatan letaknya terpisah sehingga untuk menjangkaunya tidak terlau sulit.

4.5 Karakteristik Sampel