Martasudjita, PR, Sakramen-sakramen Gereja: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral, h. 164
memuliakan Allah sebagai tanggapannya. Seluruh peristiwa komunikasi dan pertemuan itu sekali lagi berlangsung dalam bentuk tanda atau simbol, dan itulah
sakramen-sakramen Gereja.
8
Dalam sebuah Gereja, sakramen secara keseluruhan dipandang sebagai sarana penting bagi keselamatan umat beriman, yang menganugerahkan rahmat
tertentu dari tiap sakramen tersebut, misalnya dipersatukan dengan Kristus dan Gereja, pengampunan dosa-dosa, atau pun pengkhususan konsekrasi untuk suatu
pelayanan tertentu. Sakramen yang dimaksud dalam Gereja Protestan khususnya Gereja Bala
Keselamatan adalah Baptisan dan Perjamuan Kudus sebagai pengontrol keanggotaan bagi Gereja. Baptisan adalah sarana untuk mengakui keanggotaan
seseorang di suatu Gereja dan Perjamuan Kudus merupakan sarana yang menandakan bahwa seseorang melanjutkan keanggotaannya dalam Gereja
tersebut—Gereja menunjukkan bahwa mereka yang menerima Baptisan dan Perjamuan Kudus adalah yang menerima keselamatan.
Oleh karena itu, pelaksaan kedua sakramen ini menunjukkan bahwa Gereja memikirkan keselamatan dan mereka terdaftar secara jelas, yang juga menjadi
tanda dari Gereja masa kini. Kendati sedemikian pentingnya dan bermaknanya sebuah sakramen, tetapi hal ini berbeda dengan apa yang dipersepsi dan diyakini
oleh Gereja Bala keselamatan. Menarik dan uniknya, Gereja Bala Keselamatan
8
E. Martasudjita, PR, Sakramen-Sakramen Gereja: Tinajaun Teologis, Liturgis, dan
Pastoral Yogyakarta: Kanisius, 2003, h. 164-166
tidak memperaktekkan sakramen-sakramen, khususnya secara formal, dengan berbagai macam alasan, termasuk adanya keyakinan bahwa adalah lebih baik bila
berkonsentrasi pada realitas di balik simbol-simbol.
9
Jadi, hal menarik dan sangat urgen untuk dianalisa lebih jauh, luas dan teliti yakni sakramen dalam perspektif Gereja Salvation Army Bala Keselamatan
yang tidak mempraktikkan Baptisan dan Perjamuan Kudus. Organisasi ini telah mengganti fungsi pengontrol keanggotaan kedua sakramen ini dengan sebuah
cara identifikasi keanggotaan ala mereka sendiri.