33
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, pencatatan dan
wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan Ciapus Bromel untuk mengetahui proses produksi, mengetahui risiko dan peluang risiko yang dihadapi
perusahaan, penyebab dan dampak risiko yang terjadi di perusahaan dan mengetahui bagaimana penanganan risiko yang selama ini dilakukan oleh pihak
perusahaan. Sedangkan data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari Ciapus Bromel meliputi luas lahan yang diusahakan, harga produk, jumlah produksi yang diperoleh selama masa produksi berlangsung
serta data-data lainnya yang mendukung sehingga dapat mengetahui risiko yang terjadi di perusahaan. Selain itu data sekunder dikumpulkan dari Badan Pusat
Statistik, Departemen Pertanian, Departemen Hortikultura, Perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor, internet terkait situs-situs yang berhubungan dengan
penelitian dan literatur yang relevan.
4.3 Metode Pengolahan Data
4.3.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai keadaan umum perusahaan dan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan.
Selain itu analisis ini pun digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya risiko produksi yang terkait dengan kondisi pada Ciapus Bromel. Tujuan digunakannya
analisis ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang diselidiki. Analisis dilakukan dengan mengaitkan teori risiko yang ada dengan
kondisi lapang, sehingga didapatkan strategi penanganan risiko produksi untuk memberikan solusi terhadap masalah yang timbul akibat risiko produksi di Ciapus
Bromel. Metode ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan diskusi dengan pihak perusahaan serta pengisian kuisioner.
34
4.3.2 Pengukuran Risiko
Pengukuran dilakukan dengan menentukan probabilitas terjadinya risiko dan mengetahui dampak risiko tersebut terhadap usaha tanaman hias bromelia.
Pengukuran selalu mengacu pada dua ukuran yaitu ukuran probabilitas dan ukuran kuantitas risiko. Ukuran pertama merupakan ukuran probabilitas yang disebut
juga kemungkinan likelihood. Ukuran kedua adalah dampak atau disebut juga sebagai ukuran kuantitas risiko. Dampak adalah ukuran seberapa besar akibat
yang ditimbulkan bila risiko tersebut benar-benar terjadi. Risiko dapat diukur bila diketahui kemungkinan suatu kejadian dan
besarnya dampak yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut pada perusahaan. Ukuran pertama dari risiko adalah besarnya kemungkinan terjadinya probabilitas
yang mengacu pada seberapa besar probabilitas risiko yang akan terjadi. Dengan mengetahui besarnya kemungkinan terjadinya risiko dapat diketahui risiko apa
saja yang tergolong besar dan kecil, sehingga dalam penanganan risiko dapat diketahui risiko mana yang perlu diperhatikan.
Metode aproksimasi adalah cara yang digunakan untuk mengetahui probabilitas dan dampak risiko, metode ini dilakukan dengan cara menanyakan
kira-kira berapa dampak dan kemungkinan probabilitas dari suatu risiko kepada orang lain Kountur 2008. Pemilihan metode ini dikarenakan Ciapus Bromel
tidak memiliki data historis mengenai kemungkinan probabilitas dan dampak risiko yang ada. Pengumpulan informasi pada metode aproksimasi ini dilakukan
dengan cara expert opinion. Cara ini merupakan salah satu cara pengumpulan informasi dimana seseorang dianggap ahli diwawancarai untuk mendapatkan
informasi tentang berapa besar kemungkinan probabilitas dan dampak yang terjadi dari suatu risiko. Beberapa sumber risiko yang terdapat pada kuesioner
diberikan kepada para ahli yang kemudian ahli tersebut memberikan pendapatnya terhadap perkiraan dampak dan probabilitas risiko. Para ahli yang dimaksud
adalah pihak yang dianggap paham dan mengerti budidaya tanaman bromelia dan kondisi perusahaan. Oleh karena itu, pihak yang menjadi ahli dalam hal ini adalah
manajer operasional, koordinator lapangan dan karyawan Ciapus Bromel.
35 Menurut Kountur 2008 salah satu cara untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya risiko yaitu dengan meminta pendapat sekurang-kurangnya dari tiga orang yang dapat merepresentasikan pendapat optimis O, most likely M dan
pesimis P. Pendapat yang menyatakan dengan optimis terhadap suatu kejadian pada umumnya memberikan penilaian lebih kecil karena beranggapan bahwa
kejadian tersebut tidak akan terjadi dan dapat diantisipasi. Pihak yang menyatakan pendapatnya secara optimis pada perusahaan yaitu manajer operasional.
Sebaliknya, bagi pendapat yang menyatakan pesimis akan memberikan nilai yang relatif lebih besar dibandingkan pendapat yang optimis seperti yang dikemukakan
oleh karyawan dalam Ciapus Bromel. Sedangkan nilai dari pendapat most likely berada diantara nilai optimis dan pesimis. Dan pihak ahli yang menyatakan
pendapat most likely yaitu koordinator lapang Ciapus Bromel. Kriteria penentuan para ahli tersebut berdasarkan pada tingkat pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki selama bekerja di Ciapus Bromel. Setelah ketiga orang ini diwawancarai, kemudian dirata-ratakan nilainya. Rata-rata yang dimaksud adalah rata-rata
tertimbang dengan rumus sebagai berikut Kountur, 2008:
Probabilistas P = O + 4M + P , Dampak D = O + 4M + P
6 6
Penggunaan rumus di atas dilakukan agar data yang didapat tidak bias. Nilai most likely dikalikan empat karena nilai tersebut diasumsikan sebagai nilai
yang dapat dipercaya dan nilai ini adalah nilai dari orang yang dianggap ahli dari kebanyakan kejadian secara umum.
Penetapan dampak risiko tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan apakah risiko tersebut akan berdampak pada penurunan penerimaan yang sangat
signifikan atau tidak. Selain itu, besarnya dampak risiko dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut:
Dampak = Persentase kehilangan Rata-rata produksi bromelia Harga jual
Persentase kehilangan yang dimaksud merupakan kehilangan produksi yang diberikan berdasarkan perkiraan para ahli, sedangkan rata-rata produksi
36 diperoleh dari jumlah produksi bromelia selama 8 periode atau musim tanam
sehingga didapatkan rata-rata produksi bromelia per musim tanam. Harga jual yang digunakan merupakan harga jual rata-rata dari jenis neogerelia yang
berdiameter 15 cm. Hal ini dilakukan karena banyaknya spesies neogerelia yang terdapat pada Ciapus Bromel sehingga akan lebih mudah dalam proses
perhitungan apabila menggunakan harga jual rata-rata. Selain itu, peluang dari suatu kejadian pada kegiatan usaha dapat diukur
berdasarkan pengalaman. Total peluang dari beberapa kejadian berjumlah satu.
Pengukuran peluang P diperoleh dari frekuensi kejadian pada setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung. Secara sistematis
dapat dituliskan:
Keterangan : f = Frekuensi kejadian T = Periode waktu proses produksi
Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan expected return. Expected return adalah jumlah
dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi dari peluang masing-masing dari suatu kejadian. Rumus expected return dituliskan sebagai berikut :
n E R
i
= ∑ P
i
. R
i
i
=1
P
i
menunjukkan nilai peluang dari suatu kejadian di masing-masing kondisi. Bila tiap kejadian ada data historisnya, maka nilai peluang yang dari
suatu kejadian diasumsikan sama, yaitu satu dibagi dengan total periode waktu proses produksi, sehingga nilai expected return-nya merupakan nilai rata-rata dari
total nilai produktivitas atau pendapatan tersebut
Dimana : E R
i
= Expected return R
i
= Return
Produktivitas n
= Jumlah kejadian 1,2,3,…...., 8 i =
Neogerelia
37 Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang
terjadi. Menurut Elton dan Gruber 1995, terdapat beberapa ukuran risiko diantaranya sebagai berikut:
a. Variance