Mutu Pendidikan Landasan Teori

commit to user xxxii secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

4. Mutu Pendidikan

Mutu adalah suatu terminologi subjektif dan relatif yang dapat diartikan dengan berbagai cara dimana setiap definisi bisa didukung oleh argumentasi yang sama baiknya. Secara luas mutu dapat diartikan sebagai agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumenpelanggan. Karakteristik mutu dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif, dalam pendidikan, mutu adalah suatu keberhasilan proses dan hasil belajar yang menyenangkan dan memberikan kenikmatan. Mutu atau kulitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat, dalam konsteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan Rohiat, 2008:52. Input pendidikan adalah segala hal yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input sumber daya meliputi sumber daya manusia kepala sekolah, guru, siswa, dan karyawan, sumber daya selebihnya adalah anggaran biaya dana, sarana dan prasarana. Input harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai, serta input perangkat lunak meliputi struktur organisasi, peraturan perundang undangan, deskripsi tugas dan sebagainya. commit to user xxxiii Proses pendidikan merupakan kejadian berubahnya input pendidikan menjadi autput pendidikan. Proses yang dimaksud meliputi proses pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, proses belajara mengajar serta proses monitoring dan evaluasi. Menurut Rohiat 2008 : 52, dalam hal ini proses belajar mengajar pembelajaran memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibandingkan dengan proses-proses lainnya. Proses akan bermutu tinggi bila perpaduan antara input sekolah guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan dilakukan secara harmonis.Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfiklir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya peningkatan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Tenaga pendidik yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang optimal. Out put pendidikan adalah kinerja sekolah yang merupakan prestasi sekolah yang dihasilkan dari prosesprilaku sekolah. Output sekolah dikatakan berkualitasbermutu jika prestasi sekolah khususnya prestasi belajar siswa menunjukkan pencapaian prestasi yang tinggi dalam prestasi akademik, berupa nilai ulangan harian, ulangan dan UN ujian commit to user xxxiv Nasional, sedangkan prestasi non akademik berupa seperti IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian dan keterampilan kejuruan. Prestasi merupakan hasil yang dicapai setelah melalui proses belajar, sedangkan prestasi belajar siswa dapat diketahui dari nilai rapor siswa, nilai UAS dan UN. Keberhasilan dari input, proses dan output pendidikan salah satu indikatornya dapat dilihat dari prestasi akademik yang dihasilkan oleh siswa Tilaar, 2006 : 70. Landasan bagi peningkatan mutu pendidikan yang dilihat dalam penelitian ini adalah output pendidikan berupa prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yaitu berupa nilai-nilai yang diperoleh dari proses belajar siswa. Nilai-nilai diasumsikan cerminan pencapaian tujuan yang telah dicapai sebagai alat ukur untuk mengetahui sejauhmana tingkat kemampuan dan merupakan hal yang terpenting dari peserta didik. Hasil belajar dapat memberikan kepuasan tertentu terhadap siswa.

5. Pengembangan Wilayah