Batas – batas Atterberg Klasifikasi tanah

2. Pemadatan Tanah

Pemadatan merupakan usaha untuk mempertinggi kerapatan tanah dengan pemakaian energi mekanis untuk menghasilkan pemampatan partikel. Tujuan pemadatan adalah untuk memperoleh tanah yang mempunyai sifat-sifat fisis yang sesuai bagi pekerjaan tertentu, yaitu dengan cara menaikan berat unit tanah dengan memaksa butir-butir tanah menjadi lebih rapat dan mengurangi pori udara. Parwanto, 2011. Dari pemadatan berat tanah basah didalam cetakan yang volumenya sudah diketahui maka berat volume basah langsung dihitung dengan rumus : γ b = V W ……………………………………………………………………....III.4 dengan : γ b = Berat isi basah gramcm3 W = Berat tanah basah di dalam cetakan gram V = Volume cetakan cm3 Contoh-contoh kadar air diperoleh dari tanah yang dipadatkan, berat isi kering dihitung sebagai : γ d = w 1 γ b  ………………………………………….......................................III.5 dengan : γ d = Berat isi kering gramcm3 γ b = Berat isi basah gramcm3 w = Kadar air

3. Konsolidasi

Konsolidasi merupakan suatu proses pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah sebagai akibat keluarnya air yang menempati pori-pori tanah. Uji konsolidasi dilabolatorium berlangsung dalam satu arah, yaitu arah vertikal, karena lapisannya yang terkena tambahan beban itu tidak dapat bergerak kedalam arah horizontal. Penerapannya dilapangan, tanah tersebut ditahan oleh tanah disekelilingnya. Sehingga pengaliran air akan berjalan dalam satu arah vertikal saja atau disebut konsolidasi satu dimensi one dimentional consolidation. Hal yang terpenting dalam konsolidasi adalah besarnya penurunan yang terjadi dan kecepatan penurunannya. 1 Phase konsolidasi 2 Indeks pemampatan tanah compression indeks, Cc e1 = log . 1 2 2 P P Cc e  ..………….….…..…..III.7 Cc = log log log 1 2 1 2 2 1 P P e P P e e     ………………..……..III.8 dengan : Cc = Compression indeks e1,e2 = Sembarang nilai e yang terletak pada grafik P1, P2 = Nilai tekanan yang bersesuaian dengan nilai e tersebut 3 Koefisien konsolidasi tanah consolidation coefficient, Cv Cv = 90 2 t H Tv .....................................III.9 dengan : Tv = Faktor waktu time factoy H = Tinggi contoh tanah cm T90 = Waktu ke-1 persentase terjadinya konsolidasi detik 4 Penurunan Konsolidasi settlement consolidation METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan dibagi menjadi 5 tahap yaitu : 1 Tahap I : Persiapan alat dan penyediaan bahan 2 Tahap II : Pemeriksaan bahan

Tài liệu liên quan

PENDAHULUAN Tinjauan Kuat Tekan Bebas Dan Permeabilitas Terhadap Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur Dan Abu Ampas Tebu.

0 4 5

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAPPENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG YANG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 4

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 19

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 4

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 13

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 0 17

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 0 5

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 16

PERUBAHAN PARAMETER KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON YANG DICAMPUR ABU AMPAS TEBU

0 0 7