2. Statigrafi.
Berdasarkan data geologi jenis batuan yang terdapat di daerah penelitian terdiri dari sedimen lepas berupa bongkahan,kerikil, pasir, lempung dan batu gamping
termasuk di dalam satuan alluvium dan ketebalan antara 10-30 meter Departemen Pertambangan 19951996
Berdasarkan hasil pengeboran sumur-sumur bor yang kedalamannya antara 100-200 meter diketahui menembus formasi julurayeu yang terdiri dari batu pasir dan
konglomerat. Menurut Cameron, et el 1982 ketebalan lapisan batuan ini. Ketebalan lapisan ini diperkirakan antara 600-1000 meter. Formasi ini tidak tersingkap
dipermukaan namun terdapat di bawah permukaan kota Medan
3. Sifat Batuan Terhadap Air Tanah
Batuan lepas berupa bongkah, kerikil, pasir dan lempung bagian dari satuan Alluvial. Terutama kerikil, pasir dan bongkah berkelulusan sedang hingga tinggi,
aliran air tanah melalui ruang antar butir dan endapan ini dapat berfungsi sebagai lapisan pembawa air Akifer yang cukup potensial. Penyebaran satuan Alluvial
tersebut terbentang sepanjang Pantai Timur mulai dari Pangkalan Susu sampai Pangkalan Brandan, Tapak Kuda Hamparan Perak-Belawan, Percut, Lubuk Pakam
dan sebagainya, sedangkan formasi Medan membentang mulai dari Stabat hingga bagian kota Medan selanjutnya ke daerah Batang Kuis Girsang dan Sidd ik, 1992
Hasil pemboran pada kedalaman antara 150-200 meter diketahui menembus formasi julurayeu, terdiri dari batu pasir dan konglomerat selang seling dengan batu
lempung terutama batu pasir dan konglomerat berkelulusan sedang, tinggi, aliran air tanah melalui ruang antar butir. Dengan melihat kondisi geologi dan kelulusannya,
maka lapisan batuan ioni dapat berfungsi sebagai akifer yang potensial, sebaliknya batu lempeng berkelulusan rendah hingga kedap air , sehingga tidak berfungsi
sebagai akifer Girsang dan Siddik, 1992
Universitas Sumatera Utara
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. ALAT DAN BAHAN 3.1.1. Peralatan