Kuat Tekan Penyerapan Air Water Absorption

2.7. Pengujian Sampel Secara Mekanik.

Pengujian yang dilakukan meliputi :

2.7.1. Kuat Tekan

Kuat tekan suatu material didefenisikan sebagai kemampuan material dalam menahan beban atau gaya mekanis sebagai kemampuan material dalam menahan beban atau gaya mekanis sampai terjadinya kegagalan failure. Kuat tekan beton pada dasarnya adalah sebuah fungsi dari volume porirongga dari beton itu sendiri. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada saat beton berumur 28 hari, pada saat umur 27 hari benda uji dikeluarkan dari bak perendaman dan pada hari ke 28 benda uji dikeringkan dengan udara bebas. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine hingga didapatkan beban maksimumnya. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel agar diperoleh kuat tekan rata – rata. Kuat tekan beton dapat diperoleh dengan rumus, sebagai berikut : A F f c = ..... ...........................................................2.1 dengan: c f = Kuat tekan 2 cm N F = Gaya Tekan N A = Luas bidang permukaan 2 cm Tri Mulyono, 2005

2.7.2 Penyerapan Air Water Absorption

Pengujian ini, dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya air yang diserap oleh beton direndam pada periode tertentu. Dalam pengujian ini beton yang sudah mengalami aging selama 28 hari ditimbang dengan maksud mendapatkan massa kering dari beton m k setelah itu beton direndam selama 24 jam untuk memperoleh massa basah beton m b , namun dalam hal ini beton dilap terlebih dahulu agar basah daripada beton tidak berlebihan. Besarnya penyerapan air dapat diperoleh dengan rumus, sebagai berikut : Penyerapan Air = 100 × − k k b m m m .....................................2.2 dengan: m b = Massa basah dari benda uji gram m k = Massa kering dari benda uji gram Tri Mulyono, 2005 Porositas dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara jumlah volume lubang- lubang kosong yang dimiliki oleh zat padat yang ditempati oleh zat padat volume kosong dengan jumlah dari volume zat padat yang di tempati oleh zat padat. Porositas pada suatu material dinyatakan dalam persen rongga fraksi volume dari suatu rongga yang ada dalam material tersebut. Besarnya porositas pada suatu material bervariasi mulai dari 0 sampai dengan 90 tergantung dari jenis dan aplikasi material tersebut. Ada dua jenis porositas yaitu porositas tertutup dan porositas terbuka. Porositas tertutup pada umumnya sulit untuk ditentukan pori tersebut merupakan rongga yang terjebak didalam padatan dan serta tidak ada akses ke permukaan luar, sedangkan porositas terbuka masih ada akses ke permukaan luar, walaupun rongga tersebut ada ditengah-tengah padatan. Porositas suatu bahan pada umumnya dinyatakan sebagai porositas terbuka dengan rumus Lawrence H.Van Vlack, 1989. Porositas = x 100 ......................................................................2.3 Dengan : P = Porositas = Massa basah dari benda uji gram = Massa kering dari benda uji gram = Volume benda uji = Massa jenis air gr

2.7.3 Densitas