3. Lingkungan Masyarakat
Pergaulan di lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi prestasi belajar. Anak yang bergaul dengan teman yang tidak baik,
selalu bermalas-malas di dalam belajar, dan waktunya banyak digunakan untuk bermain, maka anak itu akan terpengaruh oleh
temannya, sehingga prestasi belajarnya kurang optimal Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba
kekurangan dan
anak-anak pengangguran
akan sangat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau
berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya.
24
c Faktor Pendekatan Belajar Approach to Learning
Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, faktor pendekatan belajar juga
berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar dan prestasi belajar siswa.
25
Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan
efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian
rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu Lawson, 1991.
c. Pengukuran Prestasi Belajar
Pengukuran prestasi belajar merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar, karena dengan pengukuran tersebut dapat
ditentukan tingkat keberhasilan suatu program sekaligus juga dapat
24
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan …h. 137
25
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar …. h. 150 -155
dinilai baik atau buruknya suatu program pembelajaran. Untuk mengukur prestasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan alat ukur test.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Norman E. Gronlund yang dikutip oleh Ngalim Purwanto bahwa “Evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-
tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa”.
26
Untuk melihat pencapaian prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara,
secara umum pengukuran ini dapat dilihat melalui tiga aspek, yaitu; kognitif, afektif dan psikomotor.
Jadi, evaluasi sangat diperlukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa selama proses belajar dalam kurun waktu tertentu, dengan cara
tersebut maka akan diketahui tinggi rendahnya atau baik buruknya prestasi belajar siswa.
Tes hasil belajar adalah suatu tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dalam jangka
waktu tertentu. Tes yang dilakukan harus benar-benar mengukur hasil belajar anak terhadap pelajaran yang telah diberikan, mengukur
kemampuan dan
keterampilan siswa
setelah siswa
tersebut menyelesaikan suatu program pengajaran. Menurut Suharsimi bahwa tes
adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana tertentu dengan cara dan aturan-aturan
yang sudah ditentukan.
27
Tes merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau hasil belajar siswa secara keseluruhan. Di samping itu
tujuan lain dari tes adalah untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran khusus mencapai sasaran. Hal ini digunakan sebagai bahan
penyempurna pengajaran di masa yang akan datang.
26
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Rosda Karya, 1994, cet. 7, h. 3
27
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Belajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 53