Pemilihan Sampel Pasar dan Pedagang Pemilihan Sampel Pasar Pemilihan Sampel Pedagang Eceran Beras

8

2.7. Pemilihan Sampel Pasar dan Pedagang

Metode pemilihan sampel yang dipakai adalah metode sampel bertingkat, yaitu :

a. Pemilihan Sampel Pasar

Pemilihan pasar dilakukan secara purposive , berdasarkan kriteria tertentu antara lain : • Pasar tersebut cukup besar, terutama dilihat dari banyaknya pedagang eceran beras di pasar tersebut. • Beraneka ragam jenis beras yang diperdagangkan. • Dapat terjamin kesinambungan pencatatan harga beras di pasar tersebut. Dari pasar terpilih tersebut dilakukan pendaftaran terhadap seluruh pedagang beras dengan menggunakan daftar SB-I. Hasil pencatatan dengan daftar SB-I dipakai sebagai kerangka sampel pedagang eceran beras.

b. Pemilihan Sampel Pedagang Eceran Beras

Pemilihan sampel pedagang eceran beras dilakukan oleh pengawas dengan menggunakan metode penarikan sampel acak beraturan systematic random sampling . Tata cara penarikan sampel pedagang adalah sebagai berikut : 1 Urutkan daftar SB-I hasil listing dari pasar satu ke pasar lainnya. Beri tanda cek pada kolom 16 s.d. 21 yang sesuai. 2 Beri nomor urut sampel pada blok V mulai dari kolom 16 sampai dengan kolom 21 yang ada tanda cek nya. Pemberian nomor urut ini dimulai dari kolom 16 terlebih dahulu untuk seluruh pasar. Setelah selesai satu kolom, maka dilanjutkan ke kolom berikutnya mulai pasar pertama hingga pasar terakhir, demikian seterusnya sampai ke kolom 21. Teliti kembali isian kolom 16 sampai dengan kolom 21, jangan sampai ada tanda cek di kolom tersebut apabila di kolom 11 berkode 1, yaitu pedagang besar. 9 3 Setelah penomoran sampel selesai untuk seluruh pasar, misalnya : tanda cek terakhir bernomor 255, berarti pedagang beras yang berkode 2 dan 3 pada blok V kolom 11 berjumlah 255 untuk seluruh pasar yang diobservasi. Uji silang kebenaran pengisian blok V kolom 16 sampai dengan kolom 21 dapat dilakukan sebagai berikut : Nomor urut terakhir = Nomor urut terakhir kolom 1 seluruh pasar dikurangi dengan jumlah kode 1 pada kolom 11 dari seluruh pasar. 4 Hitunglah interval I : I = N n , dengan satu angka dibelakang koma N = Banyaknya pedagang eceran dan pedagang besar yang merangkap eceran nomor urut terakhir; dalam contoh di atas 255. n = Banyaknya pedagang eceran beras yang telah ditentukan yang akan dipilih untuk pencacahan dengan SB-II. 5 Dengan interval I, lakukan pengambilan sampel pedagang beras dengan menggunakan angka random sebagai berikut : Ambil salah satu angka random yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih kecil dari I random start ≤ I Pedagang beras pada kolom 16 sampai dengan kolom 21 yang mempunyai nomor sampel yang sama dengan angka random yang tadi adalah pedagang beras pertama yang terpilih dan segera berikan lingkaran pada nomor ini R 1 Pedagang terpilih kedua adalah : R 2 = R 1 + I Demikian seterusnya sehingga diperoleh n pedagang terpilih : R 1 ,R 2 ,R 3 , . . . . . . R n . 10 6 Cara Penggunaan Tabel Angka Random Periksa banyaknya angka digit dari bilangan I tersebut. Misalnya : I = 2,6 dibulatkan menjadi 3, maka banyaknya digitangka dari random start adalah 1. Tentukan baris dan kolom untuk menentukan dimulainya pengambilan angka random pertama. Misalnya : halaman 2 baris 7 kolom 1. Maka angka yang terletak di halaman 2 baris 7 kolom 1 tersebut adalah 9, dan ini merupakan angka random pertama R 1 . Karena R 1 I 9 3 lanjutkan ke baris bawahnya hingga didapat R 1 ≤ 3. Dalam hal ini angka yang sesuai terletak di baris ke-11. Bila sampai baris terakhir belum didapat angka random yang memenuhi syarat, lanjutkan ke kolom berikutnya dalam contoh ini : kolom 2 dari atas berturut-turut ke bawah sampai diperoleh R 1 ≤ I. Sebagai contoh : R 1 = 3 R 2 = 3 + I = 3 + 2,6 = 5,6 = 6 R 3 = 3 + 2I = 3 + 5,2 = 8,2 = 8 : : R n = 3 + n-1 I Rumus secara umum : R n = R 1 + n-1 I 11

c. Cara Pengisian Daftar Sampel Pedagang Terpilih