G. Metode Penelitian
Pada penelitian hukum ini menjadikan bidang ilmu hukum sebagai landasan ilmu pengetahuan induknya. Menurut Soejono Soekanto
43
, yang dimaksud dengan penelitian hukum adalah kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika
dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau segala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.
Sebelum menguraikan metode-metode yang digunakan dalam penelitian, maka dalam penulisan ini akan terlebih dahulu memberikan arti tentang metodologi
penelitian. Metodologi penelitian merupakan penelitian yang menyajikan bagaimana cara atau prosedur, maupun langkah-langkah yang harus diambil dalam suatu
penelitian secara sistematis dan logis sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
44
1. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis
45
. Deskriptif maksudnya untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara menyeluruh dan sistematis tentang peraturan yang dipergunakan
berkaitan dengan sita jaminan. Sebagai pembanding, ada pendapat yang menyatakan bahwa sifat norma itu adalah preskriptif dan terapan. Sifat preskriptif bermakna yaitu
apa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang senyatanya dilakukan. Sifat terapan
43
Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia,1986, hal. 43.
44
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset Nasional, Magelang : Penerbit Akmil,1987, hal. 8.
45
Ronny Hanitijio Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia, 1995, hal. 44.
Universitas Sumatera Utara
itu terlihat dari standar prosedur, ketentuan-ketentuan, rambu-rambu dalam melaksanakan hukum. Karena kedua sifat ini yaitu preskriptif dan terapan itulah
maka ilmu hukum tidak dapat digolongkan sebagai ilmu dalam pengertian ilmu alam dan ilmu sosial.
46
Analisis maksudnya menguraikan secara cermat terhadap aspek-aspek hukum dari apa yang telah digambarkan secara menyeluruh dan juga sistematis dari
permasalahan yang dikemukakan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Peraturan Perundang-undangan, khususnya yang menyangkut dengan Undang-
Undang Perkawinan dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jadi, sifat penelitian ini adalah juridis normatif, yaitu penelitian kepustakaan atau studi dokumen yang
dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang lain.
2. Sumber Data
Pengumpulan data mempunyai hubungan erat dengan sumber data, karena dengan pengumpulan data akan diperoleh data yang diperlukan untuk selanjutnya
dianalisis sesuai kehendak yang diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kepustakaan atau
library research
47
.
46
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Penerbit Prenada Media Group, 2009, hal.22.
47
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Suatu Pengantar , Jakarta : Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, 2003, hal 10-11.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian kepustakaan atau
library research
yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier
48
. a.
Bahan hukum primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang mengikat berupa Peraturan
Perundang-undangan, putusan Pengadilan, yang terdiri dari : 1
RV
Reglement Op De Rechtsvordering Staatsblad
1847 Nomor 52 juncto 1849 Nomor 63;
2 HIR;
3 Rbg
Rechtsreglement Voor de Buitengewesten
; 4
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Burgerlijk Wetboek
; 5
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; 6
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan
7 Kompilasi Hukum Islam
b. Bahan hukum sekunder
Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer sebagaimana yang terdapat dalam kumpulan
pustaka yang bersifat sebagai penunjang dari bahan hukum primer, yang terdiri
48
Soejono Soekanto dan Sri Manudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta : Penerbit RajaGrafindo Indonesia,1995, hal. 38-39.
Universitas Sumatera Utara
dari buku-buku, hasil-hasil penelitian hukum dan hasil karya ilmiah dari kalangan hukum mengenai sita jaminan
c. Bahan hukum tertier
Bahan hukum tertier merupakan bahan pendukung di luar bidang hukum seperti kamus, ensiklopedia atau majalah yang berkaitan dengan sita jaminan.
3. Analisa Data