Pengaruh promosi BMT terhadap motivasi menabung siswa : Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur'an Tebet Jakarta Selatan

(1)

PENGARUH PROMOSI BMT TERHADAP MOTIVASI

MENABUNG SISWA

(Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan) SKIPSI

Skipsi ini diajukan pada fakultas syariah dan hukum Untuk memenuhi persyaratan Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

OLEH:

IRMA RAHMAWATI

103046128265

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI

MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2008M/1429 H


(2)

PENGARUH PROMOSI BMT TERHADAP MOTIVASI

MENABUNG SISWA

( Studi Pada BMT dan MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan )

SKIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh :

IRMA RAHMAWATI 103046128265

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ir. Murasa Sarkaniputra Dwi Nuraini Ihsan ,SE,MM NIP: 080 030 109

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi PENGARUH PROMOSI BMT TERHADAP MOTIVASI MENABUNG SISWA (Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan) telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta pada tanggal 10 April 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada program studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, Juni 2008 Mengesahkan. Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

Ketua : Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM (...) NIP. 150 210 422

Sekretaris : AH. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (...) NIP. 150 318 308

Pembimbing I : Dr. Ir. Murasa Sarkaniputra (………...)

NIP. 080 030 109

Pembimbing II : Dwi Nuraini Ihsan ,SE,MM (………...)

Penguji I : Drs. Noryamin Aini, MA (...) NIP. 150 247 330

Penguji II : AH. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (...) NIP. 150 318 308


(4)

Lembar Pernyataan

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 26 Juni 2008


(5)

ABSTRAK

IRMA RAHMAWATI

Pengaruh Promosi BM Terhadap Motivasi Menabung Siswa (Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an, Tebet Jakarta Selatan)

Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, BMT merupakan lembaga ekonomi islam yang dibangun berbasis keumatan, sebab dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat, dari segi jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang paling banyak apabila dibanding dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Dalam setiap perusahaan maupun lembaga keuangan pasti memerluakan adanya suatu promosi, promosi yang dimiliki oleh suatu perusahaan harus mempunyai strategi yang baik agar tercapai misi dan visi perusahaan, dengan menggunakan teknik promosi yang baik diharapkan perusahaan dapat mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan pendapatan perusahaan. Dalam dunia bisnis ada ungkapan yang mengatakan suatu kegiatan promosi yang berhasil adalah kegiatan yang mampu naluri ingin memiliki suatu produk tertentu.

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas perusahaan yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Pada penelitian ini BMT Daarul Qur’an yang menjadi obyek penelitian dalam mempengaruhi siswa agar termotivasi menjadi nasabah, maka BMT DQ melakukan berbagai cara untuk mempromosikan yaitu dengan cara: mengadakan penyuluhan/ ceramah langsung kepada siswa.i MTs Daarul Qur,an, menjadi sponsor di berbagai acara/ kegiatan di sekolah MTs Daarul Qur,an, pihak BMT menyebarkan brosur, pamflet, memasang spanduk di daerah yang strategis,memberi santunan kepada siswa/i MTs Daarul Qur’an yang kurang mampu.

Dari berbagai promosi yang dilakukan, hasil dari analisa jawaban responden, maka didapat bentuk promosi yang paling berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa adalah promosi BMT DQ dalam bentuk pemberian santunan kepada siswa yang kurang mampu dengan nilai rata-rata sebesar 100%, dari hasil analisa ini semua responden yang berjumlah 67 responden menjawab berpengaruh. Dan bentuk promosi yang kurang berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa adalah keramahan petugas BMT DQ, dengan nilai rata-rata sebesar 52.21%.

Selain beberapa bentuk promosi yang dilakukan pihak BMT Daarul Qur’an untuk mempengaruhi motivasi menabung siswa, namun ada beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa, diantaranya: faktor lokasi BMT DQ yang berdekatan dengan sekolah MTs DQ, faktor proses untuk menjadi nasabah di BMT DQ mudah dan tidak berbelit-belit, faktor adanya dorongan dari orangtua, dan faktor ikut-ikutan teman.


(6)

KATA PENGANTAR

ﻢﻴﺣﺮﻟا

ﻦﻤﺣﺮﻟا

ﷲا

ﻢﺴﺑ

Assalamualaikum, Wr. Wb

Sembah sujud ku kepada Allah SWT yang telah menciptakan seluruh jagad raya ini. Nikmat, Rahmat dan Barokahnya yang selalu menghampiri dalam setiap perjalanan penulis. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah SAW serta sahabat dan keluarganya, yang telah membawa agama penyempurna.

Alhamdulillah,,setelah sekian lama berjuang akhirnya terselesaikan sudah satu persatu kewajiban penulis. Suka duka selalu menemani perjalanan skripsi ini, maka dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu. Terutama kepada Apa dan Ibu ku, H. Makmun Hidayat (alm) dan Hj. Muslimatiah. Tiada kata yang pantas selain beribu-ribu Terima Kasih atas segala kerja keras, pengorbanan, limpahan kasih sayang, nasehat dan kesabarannya dalam membesarkan penulis. Semoga Allah SWT selalu melindungi, menjaga dan menyayangi Apa dan Ibu. Terimalah skripsi ini sebagai tanda bakti ananda.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MH, MM. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum beserta jajarannya.

2. Ibu Euis Amalia dan Bpk. AH. Azharudin Latief, Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Bapak Dr. Ir. Murasa Sarkaniputra, dan Ibu Dwi Nuraini Ihsan, SE, MM selaku pembimbing skripsi, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis serta telah memberikan arahan dan masukan yang berguna buat penulis.

4. Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membantu penulis dalam mencari literature penulisan skripsi.


(7)

5. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. Semoga ilmu yang kalian berikan akan selalu bermanfaat khususnya untuk penulis.

6. Bpk. Muhammad Lukman,SE. Direktur BMT Daarul Qur’an, dan Bpk. Nirwan Agus,SE. Manajer Operasional BMT Daarul Qur’an dan skaligus pembimbing penelitian serta seluruh staf BMT Daarul Qur’an, terima kasih atas segala bantuan dan kerjasamanya dalam memberikan informasi kepada penulis.

7. Kepada kakakku Mia serta adikku Makhzar, Khairuk dan Nurul, terima kasih atas pengertian, kesabaran, dan semangatnya yang telah diberikan kepada penulis. Semoga kita selalu bisa memberikan yang terbaik untuk Apa dan Ibu.

8. Kepada keluarga besar Bpk Drs. H. Maksudi Alamsyah, Bpk Mahmuri dan keluarga besar Klinik Bdn. Syarifah, Am, keb. Trimakasih atas limpahan kasih sayang, perhatian baik secara moril dan materil. Semoga Allah membalas kebaikan kalian

9. Buat Wilda Maulidia, kebersamaan kita dalam setiap langkahku di kampuz memberikan aQ kekuatan bahwa aQ mampu menghadapi semuanya. Dan teruntuk Indra Himawan (alm) “Ku berikan setetes embun cinta dan kau limpahkan samudera cinta” terima kasih atas ketulusan cinta kasihmu yang tak sempat terbalas sampai kau menutup mata, Semoga Allah membalas semua kebaikan mu dan engkau tenang di sisinya (amin).

10.Temen-temen Muamalat 2003 especially, Izah, Evi, Wiwin, Otto, Rajab, Tian, Ipeh, Fatin, Lilah dan temen-temen kelas B yang tidak bisa disebutkan satu persatu, thanks atas kebersamaan, canda tawa, dan masukan-masukannya.

11.Teman-teman di KALACITRA : Yuni, Iyos, Ajeng, Erna, Suri, Sinden, Zaky, Rifqi, Rido, Agung dan semua KK KC yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih sudah memberikan Aq kesempatan untuk berorganisasi


(8)

dan tx for everything. Untuk K’Isro ayubi, terimakasih sudah menjadi KK yang baik untuk ku.

12.Buat teman-teman kos, Ika, Dila, Wulan trimakasi atas kebersamaan dan idenya dan buat Pipin, Gita, Ade, semangat ya.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bisa berguna buat diri penulis dan buat orang lain.

Wassalam , Wr, Wb.

Jakarta, Juni 2008


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

D. Kerangka teori 8

E. Penelitian terdahulu 11

F. Pedoman Penulisan Skripsi 13

G. Sistematika penelitian 13

BAB 11 TINJAUAN TEORITIS TENTANG PROMOSI DAN

MOTIVASI MENABUNG 15

A. Promosi 15

1. PengertianPromosi 15

2. Fungsi dan Tujuan Promosi 17

3. Strategi Promosi 19

B. BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) 25

1. Pengertian BMT 25

2. Tujuan dan Fungsi BMT 27

3. Pemasaran BMT 28

4. Produk dan kegiatan BMT 29


(10)

1. Pengertian motivasi 30

2. Pengertian menabung 33

BAB 111 METODE PENELITIAN 36

A. Metode Penelitian 36

1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian 36

2. Pendekatan Penelitian 36

3. Jenis dan Sumber Data 37

4. Teknik Pengumpulan Data 37

5. Teknik Pengambilan Sampel 38

6. Teknik Analisa Data 38

a.Pengujian Validitas dan Reliabilitas 38

BAB 1V ANALISA DAN PEMBAHASAN 48

A. Gambaran Umum BMT Daarul Qur’an 48

B. Profil Responden 55

C. Bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an Tebet

Jakarta Selatan 59

D. Analisa Deskriptif 61

E. Analisa Data 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

A. Kesimpulan 75

B. Saran 78

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil pengujian validitas dan reliabilitas bentuk promosi DQ 40 Tabel 3.2 Hasil pengujian validitas dan reliabilitas bentuk promosi DQ

dengan mengeluarkan data yang tidak valid 41

Tabel 3.3 Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tentang tingkat

pengetahuan siswa/i tentang BMT DQ 42

Tabel 3.4 Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tentang tingkat

pengetahuan siswa/i dengan mengeluarkan data yang tidak valid 43 Tabel 3.5 Hasil pengujian validitas reliabilitas pengaruh iklan 43 Tabel 3.6 Hasil pengujian validitas reliabilitas pengaruh iklan dengan

mengeluarkan data yang tidak valid 44

Tabel 3.7 Hasil pengujian validitas reliabilitas pengaruh personal selling 45 Tabel 3.8 Hasil pengujian validitas reliabilitas pengaruh publisitas 46 Tabel 3.9 Hasil pengujian validitas reliabilitas penampilan petugas BMT DQ 46 Tabel 3.10 Hasil pengujian validitas reliabilitas sikap petugas BMT DQ 47

Tabel 4.1 Jenis kelamin 56

Tabel 4.2 Kelas 56

Tabel 4.3 Tabungan 57

Tabel 4.4 Pekerjaan orangtua 57

Tabel 4.5 Jabatan orangtua di pekerjaannya 58

Tabel 4.6 Penghasilan orangtua setiap bulannya 58

Tabel 4.7 Uang jajan perhari 59

Tabel 4.8 Jumlah uang yang ditabung setiap minggunya 59

Tabel 4.9 Deskriptif promosi dalam bentuk spanduk 62

Tabel 4.10 Deskriptif promosi dalam bentuk sticker 63

Tabel 4.11 Deskriptif promosi dalam bentuk ceramah 64

Tabel 4.12 Deskriptif promosi dari isi ceramah 65


(12)

Tabel 4.14 Deskriptif promosi dengan menjadi sponsor acara sekolah 67

Tabel 4.15 Deskriptif promosi dengan memberi santunan 68

Tabel 4.16 Deskriptif promosi dinilai dari kerapihan petugas BMT DQ 69 Tabel 4.17 Deskriptif promosi dinilai dari penampilan fisik petugas BMT DQ 70 Tabel 4.18 Deskriptif promosi dinilai dari keramahan petugas BMT DQ 71 Tabel 4.19 Deskriptip promosi dinilai dari kesopanan petugas BMT DQ 72 Tabel 4.20 Deskriptif faktor yang berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk

menjadi nasabah 74

Tabel 4.21 Deskriptif faktor yang tidak berpengaruh terhadap motivasi siswa


(13)

Dengan penuh haru dan rasa bangga

Ku persembahkan skripsi ini untuk Apa dan Ibu ku tercinta.

Salam cinta untuk ibuku tersayang, cahaya dalam hidupku Dalam do’amu ku tahu kau meminta

Di setiap sujudmu ku tahu kau berharap

Di setiap tetesan air matamu dan rintihan suara yang keluar dari bibirmu kutahu slalu terucap do’a untuk ku

terimakasih Ibu…….atas pengorbanan mu yang tidak pernah terhenti dan jasamu yang tiada tara.

salam rindu untuk Apa ku tercinta, pahlawan dalam hidupku yang tidak pernah terhapus dalam hati ini

percayalah, setiap tetes air mata yang keluar dari mata ini memanggilmu dengan kalimat RINDU………..

aku merindukanmu ketika fajar terbenam sampai fajar berikutnya berpijar lagi semoga ALLAH menjagamu dan engkau tenang disisinya (amin ya rabbal’alamin).


(14)

Biodata Penulis:

Nama : Irma Rahmawati Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 25 Oktober 1985

Alamat : Jl. Sabilillah No. 23 Citeureup-Bogor Email : q ie sma 05@ ya ho o .c o .id

Riwayat Pendidikan : SDN Tajur IV tahun 1991-1997 MTs al-Aulia tahun 1997-2000 MA al-Asiyah tahun 2000-2003

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun2003-2008 Pengalaman Organisasi : KMF KALACITRA (Komunitas Pecinta Fotografi)

Judul Skripsi : Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Siswa (Studi Pada BMT dan MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan)


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring digulirkannya sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun

1990-an di Indonesia. Beberapa lembaga keu1990-ang1990-an syariah (LKS) tumbuh d1990-an berkemb1990-ang

pesat di Indonesia. Lembaga-lembaga keuangan syariah mempunyai kedudukan yang

sangat penting sebagai lembaga ekonomi berbasis syariah ditengah proses

pembangunan nasional. Berdirinya lembaga keuangan syariah merupakan

implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsip-prinsip muamalat dalam

hukum ekonomi Islam, selanjutnya direfresentasikan dalam bentuk pranata ekonomi

Islam

Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, BMT merupakan lembaga

ekonomi Islam yang dibangun berbasis keumatan, sebab dibentuk dari, oleh, dan

untuk masyarakat, dari segi jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang

paling banyak apabila dibanding dengan lembaga-lembaga keuangan syariah

lainnya.1

Pada akhir Oktober 1995 diseluruh Indonesia telah berdiri lebih dari 300

BMT, dan masing-masing BMT melayani 100-150 pengusaha kecil /bawah2.

1

Hendi Suhendi, dk, BMT dan Bank Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004). Cet.1. h. 5

2

Baihaqi Abd. Majid dan Saifuddin A. Rasyid (ed), Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah, Perjalanan, Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia, (Jakarta: PINBUK, 2000), h. 289


(16)

Kehadiran BMT di Indonesia, selain ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, juga memiliki misi penting bagi

pemberdayaan usaha kecil dan menengah diwilayah kerjanya. hal ini didasarkan

kepada visi BMT bahwa pembangunan ekonomi hendaknya dibangun dari bawah

melalui kemitraan usaha 3

Sebagai lembaga ekonomi yang berbasis keumatan atau BMT yang berupaya

memainkan peranannya sesuai dengan ketentuan hukum yang ditetapkan pemerintah

bagi penyelenggaraan lembaga keuangan berdasarkan prinsif Syariah. UU no. 7/ 1992

tentang perbankan (kini UU no 10/ 1998) dan PP.no. 72/1992 tentang Bank

berdasarkan prinsip bagi hasil telah memberikan peluang positif bagi BMT untuk

beroperasi secara proporsional4

Eksistensi Lembaga Keuangan Syariah seperti BMT, jelas memiliki arti

penting bagi pembangunan ekonomi berwawasan Syariah. Hal ini didasarkan kepada

alasan berikut: pertama, secara filosofis, BMT merupakan lembaga keuangan yang secara teoritis dan praktis mengacu kepada prinsip-prinsip ekonomi syariah dengan

tetap berpedoman kepada al-quran dan sunnah. Kedua, secara institusional, BMT merupakan lembaga keuangan yang mampu memberikan solusi bagi pemberdayaan

usaha kecil dan menengah serta menjadi inti kekuatan ekonomi yang berbasis

kerakyatan dan sekaligus menjadi penyangga utama sistem perekonomian yang

berbasis nasional. Ketiga, sarana yuridis, kedudukan BMT memiliki landasan hukum

3

Hendri Suhendi, dkk. BMT dan Bank Islam

4


(17)

yang cukup kuat, yang mengacu kepada UU no.7/1997 tentang perbankan ( Kini UU

no.10/1998 ), dimana BMT dapat menyelenggarakan usaha pelayanan dan jasa

keuangan dalam skala kecil dan menengah.5

Meskipun dari segi keberadaan dan peranan lembaga keuangan Syariah

mengalami perkembangan yang cukup pesat yang ditandai dengan banyak berdirinya

lembaga keuangan yang secara operasional menggunakan prinsip bagi hasil atau

dikenal dengan prinsip syariah, namun dari segi sosialisasi sistem ekonomi syariah

mengenai wawasan dan pengetahuan tentang ekonomi syariah umumnya hanya

dikalangan akademisi dan praktisi lembaga keuangan syariah saja, sedangkan

masyarakat bawah belum tentu mengenal dan memahaminya secara jelas, Padahal

ekonomi Syariah merupakan sistem ekonomi yang lebih memberikan daya tawar

positif, bukan hanya dari aspek hukum (syariah), tetapi juga bisa menjadi sistem

ekonomi alternatif yang dapat mendukung proses percepatan pembangunan ekonomi

di Indonesia.

Mengingat di era globalisasi saat ini dimana tingkat persaingan di bidang

ekonomi sangat tinggi, setiap perusahaan baik dibidang produk, jasa, maupun barang,

dituntut untunk meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya terhadap produk yang

dihasilkan. Titik pusat perhatian sistem organisasi sebuah lembaga keuangan yang

besar adalah pada masalah komunikasi, sehingga pekerjaan praktis dari sebuah

5


(18)

lembaga keuangan dapat dipantau dan ketepatgunaan yang praktis dari

keputusan-keputusan yang diambil dapat diuji kebenarannya.

Konsep pemasaran lembaga keuangan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan

konsep pemasaran untuk sektor bisnis, jasa, dan lain-lain. Perbankan merupakan

salah-satu jenis industri jasa, sehingga konsep pemasarannya lebih cenderung

mengikuti konsep produk jasa. Yang membedakan perbankan dari industri jasa

lainnya adalah banyaknya ketentuan-ketentuan dan peraturan pemerintah yang

membatasi penggunan konsep-konsep pemasaran, mengingat industri perbankan

merupakan industri yang sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat.6

Industri perbankan merupakan industri jasa yang disamping bersifat padat

karya juga padat ilmu. Oleh karenanya, pertumbuhan dan perluasan industri

perbankan tersebut harus disertai dengan usaha yang profesional untuk menyiapkan

layanan yang memuaskan nasabah.

Kondisi pasar sekarang lebih berorientasi kepada buyers market sehingga perbankan harus mulai berbenah diri dalam menghadapi persaingan yang semakin

ketat. Dengan kondisi itu lembaga keuangan harus aktif, tidak boleh berdiam diri

menunggu nasabah datang, dan untuk itu diperlukan faktor penunjangnya, seperti

adanya tenaga kerja yang terampil, sistem organisasi yang baik, sarana yang

memadai, serta usaha pemasaran yang epektif dalam memberikan pelayanan kepada

para nasabah.

6


(19)

Dalam hubungan ini, perusahaan harus dapat mengatur strategi yang baik

untuk menjalankan promosinya agar proses komunikasi antara produsen dan

konsumen berjalan lancar. Promosi merupakan kegiatan yang diarahkan kepada

konsumen, adapun pengertian promosi menurut Basu Swasta adalah “ arus informasi

atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang organisasi kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran7

Dengan menggunakan teknik promosi yang baik diharapkan perusahaan dapat

mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis, sehingga dapat meningkatkan

produktifitas dan pendapatan perusahaan. Dalam dunia bisnis ada ungkapan yang

mengatakan suatu kegiatan promosi yang berhasil adalah kegiatan yang mampu

naluri ingin memiliki sesuatu produk tertentu.8

Promosi adalah kebutuhan yang menimbulkan motif atau kekuatan pendorong

terjadinya perilaku tertentu, pada umumnya tersembunyi atau tidak tampak

kemunculan seperangkat kebutuhan pada saat tertentu biasa disebabkan oleh stimulus

internal yang terdapat dalam kondisi psikologis dalam proses emosional ataupun

kognitif atau oleh stimulus ekternal dilingkungan sekitar.

Motivasi adalah setiap perasaan atau keinginan yang sangat mempengaruhi

kemauan orang sehingga individu didorong untuk bertindak.9Sedangkan menurut

7

Basu Swasta, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Erlangga, 1978), Ed 11, h. 237

8

Sondang P. Siagian, Manajemen Stratjik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet 1, h. 212

9


(20)

Soeprapto. Motivasi adalah kekuatan yang enerjik yang menggerakkan perilaku dan

memberikan tujuan dan arahan pada perilaku.10

Dalam upaya memotivasi siswa untuk menjadi nasabah di BMT Daarul

Qur’an, yaitu dengan cara mempromosikan produk maupun keberadaannya di

lingkungan sekolah dan masyarakat luas, karena dengan adanya promosi yang baik

maka akan semakin banyak siswa yang mengetahui tentang BMT Daarul Qur’an dan

semakin banyak pula siswa yang termotivasi untuk menabung dan menjadi nasabah

di BMT Daarul Qur’an.

Maka dari uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti bagaimana

“Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Siswa” (Studi pada BMT

dan MTs Daarul Qur’an, Tebet Jakarta Selatan).

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk menjaga agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan menghindari

kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang hendak

diteliti, maka penulis membatasi permasalahan yang hendak diangkat yaitu hanya

membahas mengenai promosi yang dilakukan oleh BMT Daarul Qur’an di

lingkungan sekolah dalam memotivasi siswa/i Mts Daarul Qur’an untuk menjadi

nasabah.(Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an, Tebet Jakarta Selatan).

10

Supranto J. dan Limakrisna Nands, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007)


(21)

Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk Promosi BMT Daarul Qur’an?

2. Bentuk promosi apa yang sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk

menabung di BMT Daarul Qur’an?

3. Faktor apa yang juga mempengaruhi siswa menabung dan tidak menabung di

BMT Daarul Qur’an?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian skripsi ini secara

umum adalah untuk mengetahui sejauh mana Promosi yang dilakukan BMT Daarul

Qur’an dalam memotivasi siswa MTs Daarul Qur’an untuk menabung.

Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan dari hasil

penelitian ini dapat diperoleh kegunaan sebagai berikut:

1. Secara akademis

a. Bagi BMT Daarul Qur’an yang dalam hal ini menjadi objek penelitian,

hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

meningkatkan kualitas dan mempromosikan kepada masyarakat bahwa

BMT Daarul Qur’an yang menerapkan sistem bagi hasil mampu bersaing


(22)

b. Bagi Penulis sendiri, hasil penelitian ini akan dapat menambah

pengetahuan dalam memahami teori-teori yang diterima selama masa

kuliah dan aplikasinya dalam dunia perbankan

c. Bagi civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hasil ini dapat

memberikan tambahan referensi bagi pembaca yang membutuhkan

bahan-bahan acuan yang berhubungan dengan topik skripsi ini

2. Secara praktis

Yaitu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan bagi

para praktisi, dan mahasiswa pada umumnya, termasuk juga para pengelola

lembaga-lembaga yang menjadikan BMT sebagai sarana perekonomian umat.

D. Kerangka Teori

Krangka teori adalah upaya penggalian teori yang dapat digunakan peneliti

untuk menjelaskan hakikat dari gejala yang ditelitinya, Numan menjelaskan bahwa

teori memberikan kepada kita suatu kerangka yang membantu dalam melihat

permasalahan. Teori menyediakan konsep-konsep yang relefan, asumsi-asumsi dasar

yang dapat digunakan, dan mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan serta

membimbing kita dapat memberikan mkna terhadap data.11

11

Bambang Prasetio dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasinya (PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006)., h. 64-65


(23)

Mempromosikan suatu produk kepada khalayak bukanlah suatu yang mudah.

Pelaku usaha dan harus memahami dengan baik strategi promosi yang baik, konsep

yang paling dikenal dalam ilmu pemasaran di bidang promosi dirumuskan dengan

empat variable yaitu dengan konsep promotional mix yang terdiri dari: periklanan,

personal seling, publisitas, dan hubungan masyarakat.12

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.13

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud

komunikasi pemasaran adalah aktivitas perusahaan yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran dan

produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan.14

Berdasarkan teori-teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi dapat

menuntun, mempengaruhi, membujuk dan mengajak oranglain baik secara langsung

maupun tidak langsung akan membuat orang lain termotivasi untuk melakukan

tidakan yang telah dipromosikan.

12

Basu Swasta dan Irawan, Menejemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 2005), h. 349

13

Ibid, h. 349

14


(24)

Sedangkan motivasi menurut Iwa sukima dapat didefinisikan sebagai

penemuan dan penggunaan dorongan yang dapat menuntun orang lain kepada pola

perilaku yang dikehendaki.15

Pendapat lain menurut J. Ravianto dalam bukunya Produktivitas dan Manusia

Indonesia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi mental yang mendorong

aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian tujuan, dan memberi

kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.16

Berdasarkan teori diatas dapat dirangkai suatu kerangka fikir yaitu bahwa

promosi dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengetahui suatu informasi dan

informasi apa yang dilakukan oleh BMT Daarul Qur’an, maka akan melahirkan suatu

pengetahuan dan dari pengetahuan yang didapat maka akan timbul dorongan atau

motivasi dalam diri untuk bertindak kearah yang ia iginkan.

Maka semakin baik promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an terhadap

siswa Mts Daarul Qur’an, maka akan semakin banyak pula siswa yang mengetahui

informasi tentang BMT Daarul Qur’an dan semakin banyak siswa yang mengetahui

tentang BMT Daarul Qur’an maka akan semakin banyak pula siswa yang termotivasi

untuk menjadi nasabah di BMT Daarul Qur’an.

Adapun skema yang menggambarkan hubungan antara variabel kegiatan

promosi BMT DQ dan motivasi menabung siswa MTs DQ disajikan dibawah ini:

15

Iwa Sukima, D asar-Dasar Umum Manajemen pendidikan, (Bandung: Tarsoto, 1981), h. 101

16


(25)

Bentuk

promosi BMT DQ

Indikator Promosi

Periklanan

Personal seling

Publisitas

Penampilan

Sikap

- Brosur - Pamphlet - Sticker

- Ceramah/ penyuluhan

- Materi yang

disampaikan

- Cara menyampaikan promosi

- Menjadi sponsor - Pemberian santunan

- Kerapihan - Penampilan fisik

- Keramahan - Kesopanan

E. Penelitian Terdahulu

Judul skripsi yang akan saya teliti, sebelumnya sudah ada peneliti terdahulu

yang membahas tentang motivasi, seperti pada skripsi :

1. Arif Sudaryana yang berjudul: Analisa Motivasi Konsumen dalam Menabung

pada Bank Umum di Yogyakarta, Program Pasca Sarjana Universitas Gajah

Mada, Yogyakarta. Penelitian ini meneliti tentang motivasi konsumen dalam

menabung pada bank umum. Penelitian ini ditekankan untuk mengungkapkan

kekuatan yang ada dibalik perilaku yang sudah ditampilkan oleh konsumen. Motivasi


(26)

Dengan mengetahui kekuatan yang telah mendorong perilaku maka dapat

dipergunakan untuk mempertahankan loyalitas konsumen sehingga akan

menguntungkan bagi perusahaan

2. Yahya yang berjudul: Analisa faktor-faktor penentu motivasi menabung

terhadap sikap memilih produk tabungan. Hasil penelitian ini menyatakan

bahwa motivasi menabung nasabah sudah ditentukan oleh sikap memilih

produk tabungan. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah, dimensi motivasi

menabung dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam memilih tabungan.

3. Yohanes Adhi dan anik ariyanti dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis

Pengaruh Media Promosi terhadap Volume Penjualan pada sub-agen

Minimum Semarang” dalam menganalisis data menggunakan metode regresi,

analisis korelasi dan koefisien determinasi. Untuk menguji hipotesa alternatif

(Ha) yang diajukan dalam penelitian ini dengan taraf signifikan 0.05 hasil uji

Ha menunjukkan bahwa pengaruh variabel X terhadap Y mempunyai

pengaruh yang sangat kuat. Untuk menguji dengan uji t, dimana t hitung =

6.85 > t tabel = 1.734. analisis tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima. Berdasarkan perhitungan pada uji Hipotesa dapat disimpulkan

bahwa promosi mempunyai pengaruh yang positif dengan signifikan terhadap

volume penjualan, dan merupakan faktor yang juga menentukan dalam hal


(27)

Setelah peneliti telusuri tentang kajian penelitian yang membahas tentang

promosi yang dilakukan BMT dan hubungannya dengan motivasi menabung nasabah,

tampaknya belum banyak dilakukan, karena itu peneliti memandang penting untuk

melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi

Menabung Nasabah” (Studi pada BMT Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan).

F. Pedoman Penulisan Skripsi

Untuk teknik penulisan, penulis berpedoman pada buku pedoman penulisan

skripsi fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Jakarta 2007.

G. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka fikir/teori, kemudian

dilampirkan studi terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB 11 TINJAUAN TEORITIS TENTANG PROMOSI BMT DAN

MOTIVASI MENABUNG

Pada bab ini akan membahas promosi yang meliputi tentang

pengertian fungsi dan tujuan promosi, dan strategi promosi. Selain itu

pada bab ini akan membahas juga tentang pengertian BMT, tujuan dan


(28)

tentang motivasi menabung yang meliputi pengertian motivasi, dan

pengertian menabung.

BAB 111 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang metode penelitian, yang

meliputi: jenis penelitian, pendekatan penelitian, jenis data dan sumber

data, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel,

teknikpenarikan sampel, dan teknik analisa data.

BAB 1V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan membahas, gambaranumumBMT Daarul Qur’an,

profil responden, Analisa deskriptif, dan analisa interpretasi data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian

dan saran yang diajukan kepada pihak BMT Daarul Qur’an Tebet


(29)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG PROMOSI BMT DAN MOTIVASI MENABUNG

A. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi (promotion) adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari

penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan

perilaku. Tugas manajer pemasaran dalam promosi adalah memberitahu pelanggan

target tentang ketersediaan produk yang tepat pada tempat dan harga yang tepat pula.

Promosi merupakan usaha dalam bidang informasi dan komunikasi guna untuk

menarik minat nasabah untuk membeli produknya. Apa yang dikomunikasikan

manajer pemasaran ditentukan oleh kebutuhan dan sikap pelanggan target.

Bagaimana pesan itu disampaikan tergantung pada gabungan berbagai metode

promosi yang dipilih manajer pemasaran. 17

Martin L. Bell mengartikan promosi sebagai “segala tindakan kegiatan

marketing yang ditujukan untuk mendorong permintaan”.18 Adapun pengertian

promosi menurut Drs. Basu Swasta sebagai berikut: “Promosi adalah arus informasi

17

E. Jeremo Mc. Carthy dan William D. Basic Marketing, (Global Managerial Approach 1999), h. 294

18

Panglaikim, T. Pawitra, Martani Huseini dan P. Murlita Witarsa, Marketing, (Jakarta: Penerbit Karunika, UT, 1987), h. 61


(30)

atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi

kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 19Definisi lain

ditemukan oleh Irwin Dani yang mengatakan promosi sebagai: “ usaha yang

dilakukan agar calon pembeli memberi perhatian kepada usaha, barang atau jasa yang

ditawarkan untuk kemudian mendorong untuk membeli”.20

Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variable-variabel periklanan, personal selling, publisitas dan lainnya. Yang semuanya

direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. 21

Periklanan adalah Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,

barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Personal selling adalah

presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang

ditujukan untuk menciptakan penjualan. Publisitas adalah pendorongan permintaan

secara pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide untuk menggunakan berita komersial

di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara

langsung.22

Jadi pada dasarnya promosi adalah merupakan usaha komunikasi yang

bersifat persuatif atau merupakan amanat yang disusun secara dasar dan memilih

19

Basu Swasta, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Penerbit Erlangga. 1998), Edisi ke-2, h. 237

20

Irwin Dani, Bagaimana Memperbaiki Pemasaran Usaha Anda, (Jakarta: Freidrieh Ebert Stiftung, 1999), h. 66

21

Basu Swasta dan Irwan, Menejemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 2005), h. 350

22


(31)

saluran yang akan digunakan agar mempunyai dampak tertentu dalam usaha untuk

mencapai tujuan.

2. Fungsi dan Tujuan Promosi

Pada umumnya yang dimaksud dengan promosi adalah semua kegiatan dunia

usaha yang ditujukan untuk meningkatkan penjualan atau produktivitas dan

pendapatan perusahaan. Promosi adalah salah satu cara yang penting dalam

melakukan persaingan dengan tidak didasarkan harga. Suatu usaha promosi jika

dilakukan dengan baik, akan dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan

bagaimana konsumen mempergunakan pendapatnya, karena promosi juga merupakan

sarana untuk memberikan informasi dan mempengaruhi pasar bagi produk yang

dihasilkan perusahaan, juga dapat disebut sebagai usaha yang bertujuan untuk

meningkatkan nasabah dan pendapatan perusahaan.

Setiap perusahaan berusaha untuk dapat mencapai tingkat penjualan yang

optimal sesuai yang diharapkan. Setelah melakukan kegiatan berbagai jenis promosi.

Pada kenyataannya media promosi yang berbeda dapat mempengaruhi kesuksesannya

penjualan suatu produk. Perusahaan mengharapkan kegiatan promosi yang dilakukan

adalah untuk meningkatkan tujuan perusahaan dan secara umum tujuan perusahaan

adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen.

Keuntungan bagi konsumen ialah konsumen dapat mengatur pengeluarannya menjadi


(32)

harga lebih murah. Sedang kerugiannya, konsumen dibujuk untuk membeli barang

tersebut padahal belum tentu dibutuhkan. Keuntungan bagi produsen ialah promosi

dapat menghindari persaingan harga, karena konsumen membeli barang karena

tertarik dengan merknya. Promosi bukan saja meningkatkan penjualan, tetapi juga

dapat menstabilkan produksi. Keuntungan selanjutnya ialah perusahaan dengan Good Will yang besar akan memperoleh modal dengan mudah. Sebaliknya kerugiannya bagi produsen adalah konsumen mengharapkan barang-barang yang diproduksi oleh

pabrik mempunyai uniformitas tetapi kadang-kadang hal ini tidak dapat dipenuhi. Dan apabila perusahaan sudah mulai dengan usaha tersebut harus dilakukan terus

menerus, ini menyebabkan biaya promosi akan selalu meningkat pula. 23

Tujuan utama promosi sebagai bagian dari komunikasi pemasaran adalah

sebagai berikut:

1. Memberitahukan

Para pelanggan potensial harus mengetahui sesuatu tentang suatu produk

apabila mereka diharapkan akan membelinya. Sebuah perusahaan yang

benar-benar memiliki produk baru mungkin tidak harus melakukan apapun kecuali

memberitahukan kepada konsumen tentang produk tersebut dan menujukkan

bahwa produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih baik

dibandingkan produk yang lain.

23


(33)

2. Membujuk

Apabila pesaing menawarkan produk yang serupa maka perusahaan tidak

hanya memberitahukan tetapi juga membujuk berarti perusahaan berusaha

mengembangkan sikap yang menguntungkan sehingga pelanggan membeli

dan terus membelinya. Promosi dengan tujuan membujuk seringkali berfokus

pada alasan mengapa sebuah merk lebih baik dari pada merk yang lainnya.

3. Mengingatkan

Apabila pelanggan telah memiliki sifat positif terhadap produk tersebut,

maka tujuan selanjutnya meningkatkan tujuan tersebut sangat penting,

walaupun pelanggan telah tertarik dan pernah membeli produk tersebut,

mereka masih merupakan target bagi pesaing. Upaya perusahaan

mengingatkan dengan cara mempertahankan kepuasan konsumen dan

meyakinkan bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat dengan

memakai produk tersebut.24

3. Strategi Promosi

Strategi promosi adalah perencanaan kegiatan komunikasi informal dari

produsen kepada konsumen untuk mempengaruhi sikap dan perilaku., baik individu

ataupun organisasi terlebih dahulu dalam melakukan kegiatan diperlukan suatu

rencana yang matang, karena merupakan proses dasar yang dipergunakan untuk

memilih tujuan dan menentukan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Sebelum

24

E. Jerremo Mc. Carthy dan William D, Basic Marketing, Global Managerial Approach 1999), h. 296-297


(34)

dapat mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan, terlebih dahulu suatu

perusahaan harus membuat rencana yang memberikan tujuan dan arah kepada

organisasi, menentukan apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan siapa

yang akan mengerjakannya.

Seorang manajer pada umumnya mencurahkan waktunya untuk merumuskan

perencanaan yang baik guna kepentingan perusahaan agar meningkat baik untuk

masa sekarang maupun yang akan datang. Dalam rancang strategi promosi digunakan

komponen-komponen promosi antara lain; periklanan, promosi penjualan, penjualan

perorangan, dan publisitas.25

Langkah-langkah pokok dalam pengembangan suatu komunikasi yang

menyeluruh dan program promosi, komunikator pemasaran harus membuat strategi,

antara lain:26

1. Mengedintifikasikan khalayak sasaran (targeting audience)

Seorang komunikator pemasaran harus menentukan sasaran yang jelas,

yang merupakan pembeli potensial suatu produk perusahaan. Audiens akan

mempengaruhi keputusan-keputusan komunikator mengenai apa yang harus

dilakukan, bagaimana menyampaikannya, kapan disampaikannya, dan dimana

disampaikan, serta siapa yang harus menyampaikan. Komunikator harus

meneliti kebutuhan, sikap, pilihan, dan ciri-ciri lain dari audiens sebelum

menetapkan tujuan-tujuan komunikasi.

25

Basu Swasta dan Irawan, Menejemen Pemasaran Modern, h. 351

26


(35)

2. Menentukan Tujuan-tujuan Komunikasi

Apabila khalayak sasaran dan ciri-ciri sudah diketahui, komunikasi

pemasaran harus menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Komunikator

pemasaran perlu mengetahui bagaimana menggerakkan khalayak sasaran dari

tempatnya semula ketingkat yang lebih tinggi, yaitu kesediaan untuk

membeli. Pemasaran mungkin mencari tanggapan kognitif, efektif atau

tanggapan keperilakuan dari khalayak sasaran, karena respon konsumen yang

bereda-beda. Ada empat model hirarki tanggapan antara lain: Model AIDA

yang menunjukkan ketika pembeli melewati tingkat perhatian (attention),

tertarik (interest), ingin (desire), dan tindakan (action). Model hirarki efek

menunjukkan pembeli ketika melewati tingkat kesadaran, memahami,

menyukai, memilih, memastikan, dan membeli. Model inovasi-adopsi

menunjukan pembeli ketika melewati tingkat kesadaran, tertarik, menilai,

mencoba, dan adopsi. Model komunikasi menunjukan pembeli melewati

penampilan, penerimaan, tanggapan kognitif, sikap kehendak, dan perilaku.

Semua perbuatan tersebut adalah perbedaan semantik. Semua model

menganggap pembeli melewati tingkat kognitif, efektif dan keperilakuan

menurut urutan tersebut.

3. Merangsang pesan

Setelah menentukan tanggapan khalayak yang diinginkan,


(36)

pesan harus mendapatkan perhatian, menarik, membangkitkan keinginan dan

menghasilkan tindakan (model AIDA).

4. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi

Komunikator harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang

efisien untuk membawa pesan. Saluran komunikasi terdiri dari dua tipe:

a. Saluran komunikasi tatap muka (personal communication)

Saluran ini melibatkan dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi

secara langsung, komunikasi yang mereka lakukan mungkin dengan cara

bertatap muka, dihadapan khalayak, lewat telpon, lewat media televisi,

atau bahkan melalui surat menyurat pribadi. Efektivitas didapatlan dari

berbagai peluang individu untuk menyampaikan pesan dan mendapatkan

umpan balik secara personal.

b. Saluran komunikasi non personal

Saluran komunikasi non-personal adalah media yang menyiarkan tanpa

kontak dan umpan balik personal. Saluran ini termasuk media masa dan

media selektif, atmosfir dan berbagai kejadian, media masa dan media

selektif terdiri dari media cetak (koran, majalah, surat), media elektronok


(37)

5. Menentukan anggaran promosi

Salah satu masalah pemasaran yang paling sulit adalah mengukur

berapa besarnya biaya promosi. Empat metode umum yang digunakan untuk

menetapkan anggaran total promosi dan komponen lain seperti iklan, antara

lain:

a. Metode semampunya

b. Metode persentase penjualan

c. Metode sejajar dengan pesaing

d. Metode tugas dan sasaran

6. Mementukan bauran promosi

Perusahaan harus mendistribusikan biaya promosi total pada 4 sarana

yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, dan wiraniaga. Merancang bauran

promosi akan lebih rumit bila satu alat promosi bisa digunakan untuk

mempromosikan barang lain. Faktor-faktor dalam menentukan bauran

promosi perusahaan mempertimbangkan beberapa faktor ketika hendak

menentukan bauran promosinya, faktor-faktor tersebut adalah:

a. Tipe pasar produk

b. Strategi mendorong lawan strategi menarik

c. Tahap kesiapan pembeli


(38)

7. Mengukur hasil promosi

Setelah melaksanakan rencana promosi, komunikator harus mengukur

dampaknya pada khalayak sasaran. Usaha ini termasuk menanyai khalayak

sasaran apakah mereka mengenal atau ingat pesan komunikator.

8. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran

Karena jangkauan luas alat dan pesan komunikasi selalu tersedia untuk

mencapai khalayak sasaran, maka alat dan pesan komunikasi perlu

dikoordinasi. Kalau tidak pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada waktu

barang produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi.

Komunikasi pemasaran yang terkoordinasi akan lebih konsisten menciptakan

makna perusahaan bagi pembeli dan publik. Konsep ini mengarah pada

strategi komunikasi pemasaran mampu membantu konsumen memecahkan

masalah mereka.27 Oleh karena itu proses mengelola dan mengkoordinasi

proses komunikasi pemasaran sangat penting guna menciptakan keberhasilan

dalam melakukan strategi promosi, serta memperoleh hasil maksimal

pelaksanaan promosi itu sendiri yaitu mendapat keuntungan.

27


(39)

B. BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) 1. Pengertian BMT

Baitul Mal Wa Tamwil dalam Bahasa Arab merupakan gabungan dari Baitul mal dan baitul tamwil. Baitul mal berarti rumah harta atau tempat harta. Sementara

baitul tamwil artiya rumah pembiayaan.

Baitul mal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran

dana-dana non profit seperti zakat, infaq, dan sedekah. Sementara baitul tamwil

adalah usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial.28

BMT adalah suatu program pemberdayaan ekonomi kecil melalui jaringan

koperasi-koperasi syariah di seluruh Indonesia. Lingkup program ini adalah:

a. Penguatan kapasitas modal koperasi-koperasi

b. Pengembangan bisnis, yaitu perluasan jangkauan dan pengembangan skala

bisnis jasa keuangan BMT

c. Pengawasan/ pembinaan, merupakan upaya deteksi dini dan antisipatif

terhadap berbagai kemungkinan yang akan berpengaruh (negative/ positif)

atas kinerja usaha BMT

d. Pengembangan jaringan.

“BMT yang dalam terminology disebut, Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah lembaga usaha ekonomi kerakyatan yang dapat dan mampu menangani masalah-masalah usaha kecil kebawah berdasarkan system bagi hasil dengan memanfaatkan potensi jaminan dalam lingkungannya sendiri. BMT berasal dari konsep (Baitul Mal dan Baitul tamwil).29

28

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi, Ed. 2, Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, 2005

29

Yayasan PINBUK, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistenm Syariah, Perjalanan Gagasan dan Gerkan BMT di Indonesia, (Jakarta: PINBUK, 2000), h. 182


(40)

Baitul Mal wat Tamwil adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya bayt

al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan

investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomis pengusaha kecil kebawah

dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan

kegiatan ekonominya. Selain itu Baitul Mal wat Tamwil juga bisa menerima titipan

zakat, infaq dan shadaqah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan

amanatnya.30

Baitul Mal wat Tamwil adalah lembaga ekonomi atau keuangan syariah non

perbankan yang sifatnya informal. Disebut informal karena lembaga ini didirikan oleh

kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga keuangan

perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya.

Dari pengertian itu dapat dipahami bahwa pola pengembangan institusi

keuangan ini diadopsi dari bayt al maal yang pernah dan sempat tumbuh dan

berkembang pada masa Nabi dan para Khalifa’Rasyidin. Oleh kerena itu keberadaan

BMT selain bisa dianggap sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah

seperti zakat, infaq dan shadaqah, juga bisa dianggap sebagai institusi yang bergerak

di bidang investasi, yang bersifat produktif seperti layaknya bank.

30

A. Djazuli, dkk., Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat (Sebuah Pengenalan), (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), h. 183


(41)

2. Tujuan dan Fungsi BMT

BMT merupakan usaha bisnis yang bersifat mandiri, ditumbuh kembangkan

dengan swadaya dan dikelola secara professional, serta berorientasi untuk

kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya. BMT bertujuan:31

a. Meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya.

b. Mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan masyarakat dari belenggu

rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi.

c. Mewujudkan gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan

ekonomi riil dan kelembagaannya menuju tatanan perekonomian yang

makmur dan maju.

d. Dan mewujudkan gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani

yang adil berkemakmuran, berkemajuan, serta berkeadilan berlandaskan

syariah dan ridha Allah SWT.

Dalam rangka pencapaian tujuan, BMT berfungsi:32

a. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisisr, mendorong dan

mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota, kelompok usaha

anggota muamalat daerah kerjanya.

31

BMT Sebagian Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM), (Jakarta: PINBUK, t. th)

32


(42)

b. Mempertinggi kualitas SDM anggota dan kelompok usaha anggota muamalat

menjadi lebih professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh

menghadapi tantangan global.

c. Menggalang mengorganisir potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan anggota.

3. Pemasaran BMT

Karean target market BMT adalah pelaku usaha skala mikro maka sistem

pemasaran yang biasa dilakukan adalah dengan mendatangi langsung calon nasabah.

Staf market BMT berkeliling ke pasar-pasar tradisional dan memperkenalkan bentuk

pembiayaan BMT kepada calon nasabah.33 Informasi yang sampai pada satu nasabah

kemudian akan beredar dari mulut ke mulut kepada calon nasabah lainnya. Sistem

pemasaran ini sangat membantu perkembangan pasar BMT.

Selain itu pemasaran BMT juga disampaikan lewat pengajian formal maupun

informal, terutama di mesjid-mesjid yang memiliki BMT, di sekolah-sekolah yang

memiliki BMT, sasarannya adalah jemaah mesjid, sataf-staf, guru beserta

murid-murid sekolah, BMT juga aktif mencari jenis-jenis usaha mikro yang punya potensi

untuk berkembang di lingkungan sekitar BMT dan menawarkan bentuk-bentuk

pembiayaan yang bisa dilakukan.

33


(43)

4. Produk dan Kegiatan BMT

Sesuai dengan namanya produk yang dipasarkan oleh BMT terbagi dalam tiga

kategori yani produk penghimpun dana, produk pembiayaan dan produk atau

usaha-usaha sosial. Selain itu ada juga BMT yang punya usaha-usaha usaha-usaha di sektor riil.

Produk penghimpun dana atau simpanan di BMT dikemas dalam skema akad

Mudharabah, baik dalam bentuk tabungan ataupun deposito. Untuk tabungan,

beberapa produk yang biasa dijual BMT adalah tabungan mudharabah umum,

tabungan Mudharabah pendidikan, tabungan Mudharabah Idul Adha, tabungan

Mudharabah haji/ umrah, tabungan Mudharabah Idul Fitri, tabungan Mudharabah

walimah, tabungan Mudharabah Akikah, tabungan Mudharabah Perumahan,

tabungan Mudharabah wisata dan lain-lain.

BMT juga melakukan penghimpunan dana untuk modal usaha berupa

simpanan pokok khusus para pendiri. Modal ini selanjutnya bisa berasal dari dana

pihak lain, diantaranya berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan

sukarela anggota. Kerjasama modal usaha juga dapat dilakukan denagn beragam

lembaga seperti perbankan, BUMN, LSM, Baziz, lembaga pemerintah dan lain-lain.

Sementara untuk produk-produk pembiayaan dikemas dalam bentuk akad

Mudharabah, Musyarakah, ijarah daan murabahah. Produk-produk dalam kategori

usaha sosial diantaranya titipan zakat, Inpaq dan shadakah, dan penyaluran

pembiayaan qardul hasan.

Kegiatan BMT tidak hanya terfokus pada usaha keuangan, lembaga ini juga


(44)

BMT juga memiliki anak usaha di sektor teknologi informasi, sumber daya manusia,

konsultan, jasa dan lain-lain. Sementara bentuk kegiatan sosial BMT anatara lain

melakukan pengajian dan training pendampingan usaha untuk para nasabah.

C. Pengertian Motivasi Menabung 1. Pengertian motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin yang berbunyi movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang

menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia. 34

Motivasi berasal dari kata motivasi yang secara umum dapat diartikan sebagai suatau daya penggerak didalam diri seseorang untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi terciptanya suatu tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata motivasi adalah dorongan yang

timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan

dengan tujuan tertentu. Atau juga usah-usaha yang dapat menyebabkan seseorang

atau kelompok tertentu melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin

di kehendakinya.35Apabila dilihat dari arti katanya, motivasi atau motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau yang menimbulkan dorongan atau keadaan

34

Nugroho J. Setiadi, SE., MM. Perilaku konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana 2003).

35

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet III, h. 1007


(45)

yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai faktor yang

mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.

Hasil kajian beberapa literatur menunjukkan bahwa para ahli telah

memberikan definisi motivasi yang sangat bervariasi, walaupun pada dasarnya

pendapat mereka mempunyai tujuan yang sama.

Menurut Iwa sukima motivasi dapat didefinisikan sebagai penemuan dan

penggunaan dorongan yang dapat menuntun orang lain kepada pola perilaku yang

dikehendaki.36

Pendapat lain menurut J. Ravianto dalam bukunya Produktivitas dan Manusia

Indonesia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi mental yang mendorong

aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian tujuan, dan memberi

kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.37

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diketahui bahwa motivasi bersifat

abstrak, yaitu tidak terlihat secara kasat mata, sehingga hanya dapat Diketahui atau

diprediksikan melalui tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan seseorang.

Motivasi tersebut timbul karena adanya dorongan atau sasaran-sasaran tertentu yang

telah ditetapkan.

Pada prinsipnya, motivasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu;

Pertama, motivasi berdasarkan kebutuhan. Motivasi yang timbul berdasarkan kebutuhan masih dibedakan lagi menjadi 3 macam, yaitu: (a) motif atau kebutuhan

36

Iwa Sukima, D asar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung: Tarsoto, 1981), h. 101

37


(46)

organisme untuk makan, minum, bernafas, seksual dan beristirahat. Motif organisme

merupakan representasi dari kebutuhan biologis manusia sebagai makhluk hidup; (b)

motif darurat, yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, membalas,

berusaha, memburu dan mencari sesuatu. Motif ini dapat timbul karena adanya

tantangan dari luar, yaitu untuk menghadapi dunia luar, baik sosial maupun

non-sosial; (c) motif obyektif yang meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,

manipulasi untuk pengembangan hasrat dan minat. Motif obyektif mencakup minat,

hasrat dan keinginan individu.38

Kedua, motivasi berdasarkan terbentuknya. Jenis motif ini didasarkan pada terbentuknya motif-motif, yakni terdiri atas motif bawaan, dan motif yang dipelajari.

Motif bawaan telah ada sejak lahir dan tidak perlu dipelajari misalnya makan, minum

dll. Sedangkan motif yang dipelajari timbul karena proses belajar, seperti motif

belajar, motif bekerja, motif mencari kedudukan atau jabatan, dan seterusnya.

Ketiga, motivasi berdasarkan sifatnya. Merujuk pada sifatnya, motivasi dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu motivasi intristik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang bersumber dari diri sendiri, tanpa

adanya pengaruh dari luar. Sedangkan motif ekstrinsik adalah motivasi yang

disebabkan karena adanya pengaruh dari faktor-faktor luar. Motif instrinsik lebih kuat

apabila dibandingkan dengan motif ekstrinsik.39

38

Wahyosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992), h. 177

39


(47)

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah : dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu kearah

pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Jadi dalam melaksanakan sesuatu atau

melakukan sesuatu diperlukan motivasi agar sesuatu yang dikerjakan atau dilakukan

dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Pegertian Menabungan

Pengertian tabungan secara spesifik sesuai dengan surat edaran Direksi Bank

Indonesia No. 22/ 133/ UPG/ 1989 yaitu tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada

bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat:

a. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang

disediakan untuk keperluan tersebut

b. Penarikan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro serta surat perintah

pembayaran lain yang sejenis.

c. Tabungan yang diselenggarakan bank dalam bentuk rupiah.

Dari pengertian tersebut tersirat bahwa orang yang menabung mempunyai hak

untuk memperoleh kambali tabungannya dengan syarat tertentu.

Tabungan sebagai salah satu produk yang disediakan dalam suatu lembaga

keuangan dan sebagaimana produk yang lain, mempunyai manfaat yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Manfaat suatu produk dapat

dikategorikan dengan manfaat utilitarian dan manfaat hedoniK.40 manfaat utilitarian

40

Engel, J.F, R.D. Blackwell. Consumer Behavior, (Florida: Orlando the Dryden Prees 1992), h. 269


(48)

merupakan atribut produk fungsional yang objektif. Sedangkan manfaat hedonik

mencakup respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi serta pertimbangan

estetis.41

Dengan demikian tabungan juga memberikan manfaat fungsional, praktis

serta emosional untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah.

Sedangkan menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh umat Islam42,

karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk

pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal

yang tidak diinginkan, dalam ayat Al-Quran terdapat ayat-ayat yang secara tidak

langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok

secara lebih baik, seperti dalam surat al-Baqarah ayat 266.

دﻮ أ

ْ آﺪ أ

ْنأ

نﻮﻜ

ْ

بﺎ ْ أو

يﺮْ

ْ

ﺎﻬ ْ

رﺎﻬْﺄْا

ﺎﻬ

ْ

آ

تاﺮ ﺜ ا

ﻪ ﺎ أو

ﺮ ﻜْا

ﻪ و

ﺔ رذ

ءﺎ ﺿ

ﺎﻬ ﺎ ﺄ

رﺎ ْ إ

رﺎ

ْ ﻗﺮ ْ ﺎ

ﺬآ

ﻪ ا

تﺎ ﺂْا

ْ ﻜ

نوﺮﻜ

“Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil (lemah)…” (al-Baqarah: 266)

41

Ibid., h. 270.

42

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teri ke Praktik, (Gema Insani Press, 2002), h. 153


(49)

Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan mengantisipasi masa

depan keturunan, baik secara rohani (iman/takwa) maupun secara ekonomi harus

dipikirkan langkah-langkah perencanaannya. Salah satu langkah perencanaan adalah

dengan menabung.

Dalam kamus Bahasa Indonesia “menabung” diartikan menyimpan uang43

Perilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa disiplin dalam hal

mengatur keuangan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan sifat positif yang

apabila dengan konsisten akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Sadono

sukirno mengatakan bahwa menabung dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk

membiayai pengeluaran konsumsi sesudah mencapai usia pensiun, untuk mencegah

pengeluaran biaya-biaya yang tidak terduga yang harus dikeluarkan dikemudian

hari.44

Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai motivasi dan

menabung, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi menabung dalam penelitian ini

adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri, yang menggiatkan atau menggerakkan

individu untuk menyimpan sebagian pendapatan yang ditunjukkan untuk

kepentingannya dalam mencapai tujuan di masa yang akan datang.

43

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990)

44


(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah

pendekatan bersifat kuantitatif, yakni berupa data-data statistik yang menunjukkan

jumlah nasabah dan jumlah bentuk promosi BMT Daarul Qur’an yang dilakukan,

tentunya hal tersebut menggunakan angka-angka.

Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

analisis, yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari data-data yang

ada, dengan tipe pendekatan stadi kasus, penulis mengadakan penelitian dengan cara

melihat dan menggambarkan tentang bentuk-bentuk promosi yang dilakukan BMT

DQ yang berpengaruh dalam memotivasi siswa untuk menabung.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah penelitian dengan survei. Alasan peneliti

memilih menggunakan pendekatan ini adalah karena pendekatan ini sangat efektif


(51)

3. Jenis dan Sumber Data

Sumber penelitian ini pada dasarnya ada dua. Pertama adalah data sekunder,

yaitu data pustaka yang dihimpun dari sejumlah buku-buku, surat kabar, internet,

sumber bacaan dan lain-lain yang ada kaitannya dengan skripsi ini.

Kedua, jenis data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah jenis data

primer, yaitu data yang sengaja penulis kumpulkan sendiri secara langsung, maka

pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi lapangan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan survei, kuesioner

merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data. Kuisioner disebut

pula sebagai angket. Angket adalah alat pengumpulan data dengan cara mengirim

suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.45

Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini didesain berdasarkan skala

model Likert yang berisikan sejumlah pertanyaan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap. Kuesioner lima model Likert yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, sebagaimana yang terlihat di bawah ini:46

a. Sangat tidak berpengaruh = skornya satu

b. Tidak berpengaruh = skornya dua

c. Ragu-ragu = skornya tiga

45

Ibid., h. 78

46

Masri Singarimbun & Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES. Januari, 1995), edisi revisi, h. 120


(52)

d. Berpengaruh = skornya empat

e. Sangat berpengaruh = skornya lima

5. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan teknik sampling dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan tipe accidental sampling (pengambilan sampel secara kebetulan). Accidental sampling disebut juga sebagai

convenience sampling, yaitu anggota sampel yang diambil tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan didapat atau dijumpai secara kebetulan atau tiba-tiba.47

Teknik seperti ini dilakukan karena populasi penelitian ini meliputi seluruh siswa Mts

Daarul Qur’an dari kelas 1 sampai kelas 3 baik yang sudah menjadi nasabah di BMT

Daarul Qur’an maupun yang belum menjadi nasabah, sehingga peneliti belum

mengetahui mana saja siswa yang sudah menjadi nasabah dan siswa yang belum

menjadi nasabah. Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalag 67 siswa/i

MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan, yang terdiri dari 58 siswa yang sudah

menjadi nasabah BMT Daarul Qur’an dan 9 siswa yang belum menjadi nasabah.

6. Teknik Analisa Data

a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun

secara semi terstruktur dengan pertanyaan bersifat tertutup, yaitu berupa

47

Sukandar Rumini, Metode Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta: Gajah Mada University, 2004), h. 79


(53)

pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya, sehingga responden tinggal

memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan.48 Sebelum kuesioner

disebarkan kepada respoden, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan

reliabilitas dilakukan kepada 20 orang dengan menggunakan seluruh kuesioner atau

instrumen penelitian.

Untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan pada tiap-tiap variabel

dinilai valid atau tidak, dilakukan dengan menggunakan r hitung dengan r tabel antara

score item yang diuji dengan jumlah seluruh score yang dikaji.49

Dari r tabel untuk df = (20-2) = 18, dengan alpha 5% didapat angka 0,444.

pengambilan keputusan adalah jika r hasil hitung positif atau r hasil hitung lebih

besar dari r tabel maka butir tersebut valid.

Sedangkan reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan cukup baik jika

memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,50-69. 50Jika kuesioner telah valid dan

reliabel, maka kuesioner dapat disebarkan kepada responden. Berdasarkan hasil

jawaban responden selanjutnya dibuat tabulasi distribusi frekuensi dan kemudian

dilakukan interpretasi.51 Penyelesaian analisis tersebut akan memanfaatkan fasilitas

yang ada dalam Sofware SPSS for Windows ver. 11.5

48

Sukandar Rumidi, Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula

(Yogyakarta: Gajah Mada University, 2004), h. 78-79

49

Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metodelogi Survei, h. 139

50

Diana Kurniawati, Hubungan Persepsi Masyarakat terhadap pajak dengan Pengambilan Keputusan untuk Membayar atau Menghindari Pajak, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006

51

Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS,


(54)

1. Pengujian validitas dan reliabilitas bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an.

Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa pada kolom corrected item total

correlation diperoleh hasil yang tertinggi sebesar 0.8351 dan yang terendah sebesar

-0. 0071. dan butir pertanyaan B1, B2, B3, dan B4 memiliki nilai corrected iten total

correlation lebih kecil dari pada 0.444. sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan

tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan.

Tabel 3.1

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

B1 9.6000 5.8316 .0390 . .7777

B2 9.5500 5.8395 -.0071 . .7870

B3 9.6000 5.8316 .0390 . .7777

B4 9.6000 6.0421 -.1532 . .7904

B5 9.4000 3.5158 .8351 . .6536

B6 9.3500 3.5026 .8091 . .6594

B7 9.2500 3.4605 .7899 . .6640

B8 9.4000 4.6737 .5480 . .7233

B9 9.4500 4.6816 .6046 . .7169

Sumber: data diolah

Reliability Coefficients 9 items


(55)

Setelah penghitungan diatas, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas

kembali tanpa menyertakan butir pertanyaan yang tidak valid. Berdasarkan tabel di

bawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar dari

pada 0.444, sehingga semua pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari

Standardized item alpha sebesar 0.9021 yang menunjukkan semua pertanyaan

dianggap reliable dan dapat dipergunakan.

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an dengan

mengeluarkan data yang tidak valid

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

B5 5.1500 3.5026 .8917 .9593 .8535

B6 5.1000 3.4632 .8782 .9390 .8571

B7 5.0000 3.3684 .8849 .9827 .8563

B8 5.1500 4.6605 .6174 .9543 .9125

B9 5.2000 4.8000 .5971 .7115 .9167

Sumber: data diolah

2. Pengujian validitas dan reliabilitas tingkat pengetahuan siswa tentang BMT Daarul Qur’an

Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa pada kolom corrected item total

correlation diperoleh hasil yang tertinggi sebesar 0.8844 dan yang terendah sebesar

Reliability Coefficients 5 items


(56)

0.0616, dan butir pertanyaan C2 memiliki nilai corrected item total correlation lebih

kecil dari pada 0.444. sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tersebut tidak

valid dan harus dikeluarkan.

Tabel 3.3

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tingkat pengetahuan siswa tentang BMT DQ

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item

Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

C1 16.5000 27.0000 .5460 .6100 .8365

C2 16.8000 32.9053 .0616 .6400 .8868

C3 17.1000 31.0421 .5300 .5848 .8488

C4 16.5000 23.7368 .8034 .8310 .7972

C5 16.6000 21.2000 .8844 .9237 .7782

C6 16.6000 21.7263 .7739 .9058 .8000

C7 16.9000 23.0421 .7227 .8718 .8091

Sumber: data diolah

Setelah penghitungan diatas, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas

kembali tanpa menyertakan butir pertanyaan yang tidak valid. Berdasarkan tabel di

bawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected iten total correlation lebih besar dari

pada 0.444, sehingga semua pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari

Standardised item alpha sebesar 0.8844 yang menunjukkan semua pertanyaan

dianggap sangat reliable dan dapat dipergunakan.

Reliability Coefficients 7 items


(57)

Tabel 3.4

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tingkat pengetahuan siswa tentang BMT DQ dengan mengeluarkan data

yang tidak valid

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item

Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

C1 13.8000 26.5895 .4648 .5913 .9006

C3 14.4000 30.1474 .4539 .4240 .9043

C4 13.8000 22.3789 .8274 .8308 .8467

C5 13.9000 19.9895 .8988 .9141 .8307

C6 13.9000 19.9895 .8361 .8953 .8439

C7 14.2000 21.1158 .8006 .8561 .8500

Sumber: data diolah

3. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh iklan BMT Daarul Qur’an Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa pada kolom corrected item total

correlation diperoleh hasil yang tertinggi sebesar 0.6882 dan yang terendah sebesar

-0.0526. dan butir pertanyaan E2 memiliki nilai corrected iten total correlation lebih

kecil dari pada 0.444. sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tersebut tidak

valid dan harus dikeluarkan.

Tabel 3.5

Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas Pengaruh Iklan

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

E2 7.8000 .8000 -.0526 . 1.0000

E3 7.8000 .3789 .6882 . -.1111

E4 7.8000 .3789 .6882 . -.1111

Reliability Coefficients 6 items


(58)

Sumber: data diolah

Setelah penghitungan diatas, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas

kembali tanpa menyertakan butir pertanyaan yang tidak valid. Berdasarkan tabel di

bawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected iten total correlation lebih besar dari

pada 0.444, sehingga semua pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari

Standardised item alpha sebesar 1.0000 yang menunjukkan semua pertanyaan

dianggap sangat reliable dan dapat dipergunakan.

Tabel 3.6

Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas Pengaruh Iklan dengan mengeluarkan data yang tidak valid

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

E3 3.9000 .2000 1.0000 . .

E4 3.9000 .2000 1.0000 . .

Sumber: data diolah

Reliability Coefficients 3 items

Alpha = .5604 Standardized item alpha = .5604

Reliability Coefficients 2 items


(59)

4. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh Personal selling BMT Daarul Qur’an

Berdasarkan table dibawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total

correlation lebih besar dari pada 0.444 sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan

telah valid, sedangkan dilihat dari nilai Standarddized item alpha sebesar 0.8979 yang

menunjukkan semua pertanyaan dinyatakan sangat reliable dan layak untuk

dipergunakan.

Tabel 3.7

Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas tentang personal selling

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

E5 8.2500 .8289 .6969 .6798 .9397

E6 8.1500 .5553 .9454 .9017 .7204

E7 8.2000 .6947 .7907 .8312 .8636

Sumber: data diolah

5. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh Publisitas BMT Daarul Qur’an Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total

correlation lebih besar dari pada 0.444 sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan telah

valid, sedangkan dilihat dari nilai Standarddized item alpha sebesar 1.0000 yang

menunjukkan semua pertanyaan dinyatakan sangat reliabel dan layak untuk dipergunakan.

Reliability Coefficients 3 items


(60)

Tabel 3.8

Hasil pengujian validitas reliabilitas Publisitas BMT Daarul Qur’an

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

E8 3.9000 .2000 1.0000 . .

E9 3.9000 .2000 1.0000 . .

Sumber: data diolah

6. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh Penampilan petugas BMT Daarul Qur’an

Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total

correlation lebih besar dari pada 0.444 sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan

telah valid, sedangkan dilihat dari nilai Standarddized item alpha sebesar 1.0000 yang

menunjukkan semua pertanyaan dinyatakan sangat reliable dan layak untuk

dipergunakan.

Tabel 3.9

Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas pengaruh penampilan petugas BMT DQ

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item

Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

E10 3.8000 .1684 1.0000 . .

E11 3.8000 .1684 1.0000 . .

Reliability Coefficients 2 items


(1)

HASI WAWANCARA

Apa yang melatar belakangi berdirinya BMT Daarul Qur’an?

Tumbuhnya Bank Syariah di awal tahun 90-an, ketika itu dimulai oleh sejumlah BPRS di jawa Barat dan Bank Muamalat Indonesia di Jakarta, meski didukung oleh banyak kalangan, namun dipastikan tidak dapat serta merta menyentuh ummat yang justru sebagian besar berada di lapisan bawah, karena sifat perbankan yang pada umumnya tidak membuka akses pendanaan bagi mereka yang secara tradisional digolongkan sebagai _ unbankable_

Kondisi ini memberikan inspirasi bagi sejumlah kalangan untuk menumbuhkan Lembaga Keuangan Mikro Non Bank dengan prinsip bagi hasil, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Baitul Maal Wat Tamwiil (disingkat BMT). Pendirian BMT secara fantastis terjadi di masa orde baru memberi sedikit ruang kepada umat islam untuk berpartisipasi dalam mengatasi masalah-masalah bangsa, dalam hal ini kemiskinan dan pengangguran. Kala itu, memulai PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) yang berafiliasi pada ICMI, pemerintah mencanangkan gerakan 10.000 BMT. Maka berbagai komponen masyarakat dan lembaga yang peduli, tergerak untuk menumbuhkembangkan BMT lebih luas lagi.


(2)

Berdasarkan data yang dilandasi oleh BI bersumber dari PINBUK, sampai dengan tahun 2001 diperkirakan terdapat 3038 BMT, dengan jumlah simpanan Rp 209 M, jumlah pinjaman mencapai 1,2 juta rekening.

Saat ini tidak ada data yang pasti atau meyakinkan berapa BMT yang telah didirikan, berapa yang masih beroprasi dan sehat. Begitu pula jumlah nasabah atau mitra yang telah dibiayai dan baru berkembang usahanya. Hanya berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh beberapa pihak ( BMT-BMT dan lembaga pendamping BMT ) dapat diketahui bahwa:

d. Tidak sedikit BMT yang Baru Mulai Tutup. Diperkirakan, BMT-BMT seperti ini banyak tumbuh atau didirikan antara tahun 1997-2000 saat pemerintah menggelar berbagai proyek untuk penanggulangan krisis ekonomi dan kemiskinan.

e. Sebahagiaan besar BMT memilih badan hokum koperasi meski tidak benar-benar efektif sebagai koperasi. Selebihnya menjadi salah satu unit usaha sebuah koperasi (seperti kopontren )atau memilih untuk tetap sebagi KSM yang tidak berbadan hukum

f. Persoalan yang seringkali diutarakan adalah rendahnya kualitas SDM

termasuk pemahaman tentang fiqh-muamalah, terbatasnya akses pendanaan, bahkan terhadap bank-bank syariah di daerah-daerah; prosedur operasi yang tidak standar serta lemahnya fungsi pengawasan baik keuangan maupun segi syariahnya. Sementara itu ditingkat nasabah/mitra, keluhan yang dirasakan di mana-mana adalah hamper tidak bisa membedakan praktek sisten bagi hasil dengan bunga konvensional.

Dibalik berbagai kelemahan yang ada, BMT setidaknya telah ikut berpartisifasi di dalam menguatkan usaha-usaha mikro, bahkan menjadi penyangga yang sangat berarti di masa krisis bagi ratusan ribu bahkan mungkin jutaan keluarga berpenghasilan rendah sehingga tidak jatuh miskin atau menjadi sangat miskin. Keberhasilan ini cukup menjadi indikasi bahwa BMT sesungguhnya menyimpan


(3)

potensi yang sangat besar untuk berperan aktif atau berkontribusi banyak dalam memulihkan dan mengembangkan ekonomi rakyat.

Disisi lain kampanye penanggulangan kemiskinan yang berarti juga penguatan ekonomi rakyat berskala mikro kini digemakan tidak hanya di tingkat nasional dan daerah tetapi juga di tingkat internasional. Momentum ini sepatutnya disikapi oleh BMT dan lembaga-lembaga pendidikan BMT sebagai peluang dan tantangan untuk memberdayakan BMT dalam kerangka pencepatan pemulihan/ penguatan ekonomi rakyat itu.

Karena hal itulah yayasan Darul Qur’an yang bergerak dibidang bantuan pendidikan bagi para Dhu’afa, santunan fakir-miskin dan anak-anak yatim-piatu, berkeinginan untuk mendirikan BMT Darul Qur’an bekerja sama dengan mahasiswa Program Pasca Sarjana Ekonomi Keuangan Syariah Universitas Indonesia Angkatan V, Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana Universitas Indonesia. Tidak saja mempelajari sistem ekonomi syariah, para mahasiswa ini juga ingin mempraktekannya secara langsung ilmu tersebut lewat BMT ini. Pada saat musyawarah juni 2004 diputuskan modal dasar pembentukan BMT ini sebesar Rp.20 juta dari para mahasiswa dan Rp3 juta dari Yayasan Darul Qur’an. Yayasan ini juga menyediakan tempat untuk kantor operasional di salah satu ruang Pesantren Darul Qur’an, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.

Produk apa saja yang dikeluarkan oleh BMT Darul Qur’an? Adapun ragam produk BMT Darul Qur’an meliputi:

a. Simpanan Wadi’ah Darul Qur’an

Merupakan Simpanan Titipan Dana Pihak Ketiga di BMT Darul Qur’an (DQ), dimana Nasabah (anggota) akan mendapat bonus dari pendapatan atas dana tersebut, namun jumlahnya tidak diperjanjikan sebelumnya. Simpanan ini dapat diambil setiap saat. Setoran awal minimum Rp.20.000,-


(4)

Simpanan ini diperlukan bagi nasabah (anggota) yang berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri dan nasabah akan mendapatkan bagi hasil dari pendapatan atas dana yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan hanya dapat dicairkan 3 (tiga) minggu mendekati hari raya Idul Fitri. Setoran awal minimum Rp. 50.000; (porsi/nisbah bagi hasil BMT : Nasabah = 60% : 40%) c. Simpanan Qurban (siqurban)

Simpanan ini diperuntukan bagi nasabah (anggota) yang ingin melaksanakan ibadah qurban dan nasabah (anggota) akan mendapatkan bagi hasil atas dana yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan ini hanya dapat dilakukan 1 (satu) minggu menjelang hari raya Qurban (Idul Adha). Setoran awal minimum Rp. 50.000; (porsi /nisbah bagi hasil BMT: Nasabah = 60%:40%) d. Simpanan Haji (sihaji)

Simpanan ini diperuntukan bagi nasabah (anggota) yang ingin melaksanakan ibadah haji. Pengambilan simpanan ini ketika saldo simpanan cukup untuk menunaikan ibadah haji. Setoran awal minimum Rp. 300.000; (porsi / nisbah bagi hasil BMT : Nasabah = 50% : 50%)

e. Simpanan Berjangka Mudharabah

Sama seperti simpanan Mudharabah, namun Pengambilannya dibatasi jangka waktu tertentu. Setoran minimal Rp. 1.000.000,- porsi/nisbah bagi hasil sbb: 5. 1 bulan (BMT DQ : Nasabah = 55% : 45%)

6. 3 bulan (BMT DQ : Nasabah = 50% : 50%) 7. 6 bulan (BMT DQ : Nasabah = 45% : 55%) 8. 12 bulan (BMT DQ : Nasabah = 35% : 65%)

Produk Pembiayaan :

7. Pembiayaan Musyawarah (Kerjasama Modal Kerja)

8. Pembiayaan Mudharabah (Kerjasama usaha / modal dimana sumber modal sepenuhnya dari pihak Darul Qur’an )


(5)

9. Pembiayaan Qardhul Hasan ( Pembiayaan dana bergulir untuk kaum dhu’afa)

10. Pembiayaan Ijarah (Sewa-menyewa)

11. Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (sewa-beli) 12. Pembiayaan lain yang sesuai dengan kaidah syariah f. Produk tabungan siswa / simpanan pendidikan

Simpanan pendidikan diperuntukkan bagi nasabah pelajar siswa/siswi pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah umum, setoran awal minimal Rp. 15.000

Kalau boleh tahu, berapa Aset yang dimiliki BMT Darul Qur’an pada tahun 2007 ini?

Total Asset pada 31 Mei 2007 mencapai Rp. 1.116.311.829, meningkat sebesar (299,92%) dibandingkan total asset 31 Mei 2006 Rp. 372.194.936. Total pembiayaan yang diberikan 31 Mei 2006 Rp. 261.112.451 denga jumlah debitur 213 orang. Sedangkan simpanan wadi,ah mencapai Rp. 188.782.034 dengan jumlah nasabah sebanyak 478 orang, simpanan deposito Mudharabah Rp. 114.500.000 jumlah nasabah 9 orang. Seiring dengan bertambahnya kepercayaan masyarakat dan kinerja pengurus serta pengelola BMT, pada bulan Mei 2007, jumlah pembiayaan yang disalurkan mengalami peningkatan sehingga mencapai Rp. 955.485.612 dengan jumlah debitur 413 orang, untuk tabungan wadiah dan simpanan berjangka (deposit) mencapai Rp. 978.877.708 dengan nasabah 749 orang.

Berapa jumlah keseluruhan nasabah tabungan siswa dari tahun 2005-2007? Nasabah siswa/i MTs Daarul Qur’an dari tahun 2005-2007 sebanyak 188 siswa.

Kira-kira pa, jumlah nasabah ini berapa persennya dari jumlah keseluruhan siswa MTs Daarul Qur’an ya?

Hampir 90%nya siswa MTs Daarul Qur’an tertarik untuk menjadi nasabah di BMT DQ, karena kalau engga salah ya, jumlah siswa MTs DQ hanya ada 6 kelas, dan


(6)

setiap kelasnya ada 30-35 siswa. Menurut kepala TU di sekolah MTs Daarul Qur’an jumlah keseluruhannya sebanyak 206 siswa.

Jakarta, 3 Desember 2007

Mengetahui,

Pewawancara Narasumber