Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada PT Pertamina(Persero) MOR I
8
BAB II
PT PERTAMINA (PERSERO) MORI
A. Sejarah Singkat
Di Indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan
oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian, sumur
produksi pertama adalah sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara
yang dibor pada tahun 1883. Sejak era itu, kegiatan eksploitasi minyak di
Indonesia dimulai.
Era 1900 Masa Perjuangan
Setelah diproduksinya sumur Telaga Said, maka kegiatan industri
perminyakan di tanah air terus berkembang. Penemuan demi penemuan
terus bermunculan. Sampai dengan era 1950an, penemuan sumber minyak
baru banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan
Kalimantan Timur. Pada masa ini Indonesia masih dibawah pendudukan
Belanda yang dilanjutkan dengan pendudukan Jepang.
Ketika pecah perang Asia Timur Raya produksi minyak
mengalami gangguan. Pada masa pendudukan Jepang usaha yang
dilakukan hanyalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat
bumi hangus atau pemboman lalu pada masa perang kemerdekaan
produksi minyak terhenti.
8
Universitas Sumatera Utara
9
Namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan
pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang
ditinggalkan oleh Belanda dan Jepang dikelola oleh negara.
Tahun 1957 Tonggak Sejarah Pertamina
Untuk
mengelola
aset
perminyakan
tersebut,
pemerintah
mendirikan sebuah perusahan minyak nasional pada 10 Desember 1957
dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat Permina.
Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMINA menjadi Pertamina
pada tahun 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini,
pemerintah menerbitkan UU No.8 pada 1971, yang menempatkan
Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.
Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak
menjalankan usaha di Indonesia wajib bekerja sama dengan Pertamina.
Karena itu Pertamina memainkan peran ganda yakni sebagai regulator
bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak Kerja
Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) Pertamina. Sementara disisi lain
Pertamina juga bertindak sebagai operator kerja juga menggarap sendiri
sebagian wilayah kerjanya.
Era 2000 Perubahan Regulasi
Sejalan dengan dinamika industri migas di dalam negeri,
Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No.22
Universitas Sumatera Utara
10
tahun 2001. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina
beralih bentuk menjadi PT Pertamina (Persero) dan melepaskan peran
gandanya. Peran regulator diserahkan ke lembaga pemerintah sedangkan
Pertamina hanya memegang satu peran sebagai operator murni.
Peran regulator di sektor hulu selanjutnya dijalankan oleh
BPMIGAS yang dibentuk pada tahun 2002. Sedangkan peran regulator
disektor hilir dijalankan oleh BPH MIGAS yang dibentuk dua tahun
setelahnya pada 2004.
Di sektor hulu, Pertamina membentuk sejumlah anak perusahaan
sebagai entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam
pengelolaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas, dan panas
bumi, pengelolaan transportasi pipas migas, jasa pemboran, dan
pengelolaan portofolio di sektor hulu. Ini merupakan wujud implementasi
amanat UU No.22 tahun 2001 yang mewajibkan PT Pertamina (Persero)
untuk mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha hulunya
sebagai konsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir.
2005 Entitas Bisnis Murni
Atas dasar itulah PT Pertamina EP didirikan pada 13 September
2005. Sejalan dengan pembentukan PT Pertamina EP maka pada tanggal
17 September 2005, PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan
penandatangan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BPMIGAS (sekarang
SKKMIGAS) - yang berlaku surut sejak 17 September 2003 - atas seluruh
Universitas Sumatera Utara
11
wilayah
kuasa
Pertambangan
Migas
yang
dilimpahkan
melalui
perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT Pertamina
(Persero) tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina
EP. Pada saat bersamaan, PT Pertamina EP juga melaksanakan
penandatanganan KKS dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang
berlaku sejak 17 September 2005.
Dengan demikian Wilayah Kerja PT Pertamina EP adalah
Wilayah Kerja yang dahulu dikelola oleh PT Pertamina (Persero) sendiri
dan wilayah kerja yang dikelola PT Pertamian (Persero) melalui TAC
(Techincal Asisstance Contract) dan JOB EOR (Joint Operating Body
Enhanced Oil Recovery).
Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen
pertahun, PT Pertamina EP memiliki modal optimisme kuat untuk tetap
menjadi penyumbang laba terbesar PT Pertamian (Persero). Keyakinan itu
juga sekaligus untuk menjawab tantangan pemerintah dan masyarakat
yang menginginkan peningkatan produksi migas mineral.
Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi PT Pertamina (Persero) MORI:
1. Visi PT. Pertamina (Persero) MORI
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
2. MisiPT. Pertamina (Persero) MOR I
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan
secara terintergasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang
kuat.
Universitas Sumatera Utara
12
3. Motto PT. Pertamina (Persero) MOR I
Energi untuk mencipta karya dunia.
4. Tata Nilai PerusahaanPT. Pertamina (Persero) MORI
Pertamina menetapkan enam tata nilai perusahaan yang dapat
menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam menjalankan
perusahaan. Keenam tata nilai perusahaan Pertamina sebagai
berikut:
•
Clean (Bersih)
Dikelola
secara
profesional,
menghindari
benturan
kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi
kepercayaan dan integrasi. Berpedoman pada asas-asas tata
kelola korporasi yang baik.
•
Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun
internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,
membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
•
Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi
pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun
kebanggan bangsa.
Universitas Sumatera Utara
13
•
Customer Focus (Fokus pada Pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen
untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan.
•
Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial,
mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis
yang sehat.
•
Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan bekerja yang profesional dan
memiliki
talenta
dan
penguasaan
teknis
tinggi,
berkomitmen, dalam membangun kemampuan riset dan
pengembangan.
5. Logo Perusahaan
Gambar 2.1 Logo Pertamina
•
Elemen logo membentuk huruf “P”
Yang secara keseluruhan merupakan representasi bentuk
panah menggambarkan Pertamina yang bergerak maju dan
progresif.
Universitas Sumatera Utara
14
•
Warna-warna mencolok
Menunjukkan langkah besar yang diambil Pertamina dan
aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif
dan dinamis.
•
Warna Merah
Mencerminkan keuletan dan ketegasan serta keberanian
dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.
•
Warna Hijau
Mencerminkan sumber daya energi yang berwawasan
lingkungan.
•
Warna Biru
Mencerminkan andal, dapat dipercaya, dan bertanggung
jawab.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan oprasional untuk mencapai tujuan perusahaan.
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan
pekerja antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana dengan
hubungan aktivitas dan fungsi di batasi.
Universitas Sumatera Utara
15
PT PERTAMINA (PERSERO) MOR I
GENERAL MANAGER
FUEL RETAIL
MARKETING
INDUSTRIAL
MARKETING
TECHNICAL
SERVICES
AVIATION
MARKETING
BRANCH
NAD
MARKETING
BRANCH
RIAU
FINANCE
MARKETION
SUPPLY AND
DISTRIBUTION
DOMESTIC
GAS
PETROCHEMICAL
MARKETING
UNIT MANAGER
HUMAN
RESOURCES
HUMAN SAFETY
AND SECURITY
ENVIRONMENT
MARKETING
BRANCH
KEPRI
MARKETING
BRANCH
SUMBAR
IT REGION
SUMATERA
INTERNAL AUDIT
Gambar 2.2 Struktur organisasi PT Pertamina (Persero) MOR I
Universitas Sumatera Utara
16
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Retail Fuel Marketing pada PT Pertamina
(Persero) MOR I
C. Job Description
I.
Job Description PT Pertamina (Persero) MOR I
Berikut ini adalah deskripsi jabatan dari struktur organisasi PT
Pertamina (Persero) MOR I, dan setiap bagiannya memiliki tugas:
1. GM Marketing Operation MOR I
Memiliki tugas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
17
a. Mengkoordinir kegiatan pemasaran bahan bakar minyak
dan gas bumi di wilayah kerja PT Pertamina (Persero)
MOR I.
b. Mengkoordinir kegiatan pemasaran yang meliputi
pengadaan, pengangkutan, penimbunan, penyaluran, dan
menjaga mutu produk yang dijual.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kerja
operasi di wilayah PT Pertamina (Persero) MOR I.
d. Mengkoordinir kegiatan administrasi penunjang serta
pembinaan Sumber Daya Manusia sehubungan dengan
kegiatan pemasaran BBM agar terwujud suatu sistem
kerja yang produktif, efektif, dan efisien.
e. Mengkoordinir hubungan kerja secara terpadu dengan
pihak luar sehubungan dengan operasi wilayah kerja PT
Pertamina (Persero) MOR I.
2. Retail Fuel Marketing MOR I Manager
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi, dan BKK di wilayah Marketing
Operation MOR I.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi, BKK, dan pengawasan mutu
BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
Universitas Sumatera Utara
18
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
3. Industrial Marketing MOR I Manager
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Nonsubsidi ke agen BBM
Industri, Customer Industri, dan perkapalan termasuk
SPBB.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Nonsubsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disakurkan ke agen BBM Industri,
Customer Industri, dan perkapalan termasuk SPBB.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pegawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Nonsubsidi dan BKK
oleh agen BBM Industri, Customer Industri, dan
perkapalan termasuk SPBB.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM Nonsubsidi dan BKK.
4. Petrochemical Marketing Area Manager
Memiliki tugas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
19
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan produk-produk Petrochemical.
b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan produk-produk Petrochemical.
c. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan produk-produk Petrochemical.
5. Domestic Gas Region Manager I
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.
b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.
c. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.
6. Aviation Area Manager
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan produk Avtur dan Avigas.
b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan produk Avtur dan Avigas.
c. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan produk Avtur dan Avigas.
Universitas Sumatera Utara
20
7. Techinal Services Region Manager I
Memiliki tugas antara lain:
a. Menyelenggarakan
koordinasi
perencanaan
dan
pembangunan baru dan pemeliharaan seluruh sarana
distribusi dan pemasaran di Pertamina Marketing
Operation MOR I.
b. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi terhadap
kegiatan pembangunan baru dan pemeliharaan distribusi
dan pemasaran di Pertamina Marketing Operation MOR
I.
c. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi
teknis.
d. Melaksanakan proses lelang dan pengawasan proyek
pengadaan pemeliharaan dan pembangunan di wilayah
Marketing Operation MOR I.
8. HSSE Area Manager Sumbagut
Memilki tugas antara lain:
a. Menyelenggarakan perencanaan, pengawasan, evaluasi,
dan penyuluhan dalam bidang pencemaran lingkungan
kerja.
b. Menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, dan
evaluasi sarana dan fasilitas di Terminal BBM, depot
Universitas Sumatera Utara
21
filling plant LPG, dan DPPU yang berkaitan dengan
HSSE.
c. Menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran.
d. Menyelenggarakan
pengarahan
dan
penyuluhan
pencegahan terhadap bahaya kecelakaan kerja.
9. Marketing Branch Manager NAD
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di
wilayah Nangroe Aceh Darussalam.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
10. Marketing Branch Manager Sumatera Barat
Memiliki tugas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
22
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di
wilayah Sumatera Barat.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
11. Marketing Branch Manager Riau
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di
wilayah Riau.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
Universitas Sumatera Utara
23
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
12. Marketing Branch Manager Kepulauan Riau
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di
wilayah Kepulauan Riau.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
13. Finance Marketion Operation MOR I
Memiliki tugas antara lain:
a. Menyelenggarakan
penyusunan
dan
pengawasan
pemakaian anggaran PT Pertamina (Persero) MOR I.
b. Menyelenggarakan
kegiatan
perbendaharaan
PT
Pertamina (Persero) MOR I.
c. Menyelenggarakan kegiatan Akuntansi PT Pertamina
(Persero) MOR I.
Universitas Sumatera Utara
24
d. Menyelenggarakan
pengendalian
keuangan
PT
Pertamina (Persero) MOR I.
14. Unit Manager Human Resources Sumbagut
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir kegiatan pembinaan perawatan Sumber
Daya Manusia, penelitian dan usul perbaikan normanorma dan syarat-syarat kerja serta mengadakan material
untuk kebutuhan kantor dan rumah tangga.
b. Mengkoordinir kegiatan pelayanan jasa perawatan
kesehatan pekerja dan pengaturan fasilitas pekerja dan
keluarganya.
c. Mengkoordinir kegiatan jasa konsultasi manajemen
antara lain mengenai sistem dan tata kerja organisasi dan
evaluasi jabatan maupun tatalaksananya.
15. IT Region Sumatera Region
Memiliki tugas antara lain:
a. Menerima,
memprioritaskan,
dan
menyelesaikan
permintaan bantuan IT.
b. Instalasi, perawatan, dan penyediaan dukungan harian
baik untuk hardware dan software, peralatan termasuk
printer, scanner, tinta, dan lain-lain.
c. Maintain dan perawatan jaringan LAN.
d. Maintain dan perawatan komputer.
Universitas Sumatera Utara
25
e. Memperbaiki
berbagai masalah seputar hardware,
software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses
pengguna dan konfigurasi komponen.
f. Bertanggungjawab untuk administrasi dan pemeliharaan
teknis yang menyangkut perusahaan dalam pembagian
sistem database.
16. S&D Region Manager I
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
penerimaan,
kegiatan
dan
pegadaan,
pembekalan
penyimpanan,
BBM/NBBM
serta
pengaturan layanan dan transportasi.
b. Mengkoordinir kegiatan penerimaan, penimbunan BBM
dan NBBM untuk penyaluran ke depot dan konsumen.
c. Menyusun
rencana
dan
melakukan
pengawasan
distribusi BBM dan NBBM serta gas untuk kebutuhan di
wilayah kerja Pertamina MOR I.
II.
Job Description Retail Fuel Marketing
Berikut ini adalah deskripsi jabatan dari struktur organisasi Retail
Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) MOR I, dan setiap
bagiannya memiliki tugas:
1. Region Manager Retail Fuel Marketing I
Memiliki tugas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
26
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengkajian
strategi marketing di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi proses
marketingplans
execution
di
Fungsi
Retail
Fuel
Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi
sales
plans execution di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
riset pasar di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
penyalurandi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
pengadaan produk, barang dan jasa terkait kegiatan
promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas
warehouse untuk barang terkait kegiatan promosi,
fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi Fuel
Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi proses
penagihan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
27
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasi
pembuatan perjanjian kerjasama dan kontraktual di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi relasi dan
komunikasi
dengan pihak regulator, relasi dan
komunikasi dengan pihak stakeholder, relasi dengan
media, dan hubungan pelanggan (internal & eksternal) di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
2. Assistant Manager Sales Administration & General
Account
Memiliki tugas antara lain:
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi channel
management di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
sales order di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi
laporan
penjualan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
penagihan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi perjanjian
kerjasama di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
28
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasi
permintaan/keluhanpelanggan terkait sistem penebusan
di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
mengevaluasi
prosesmonitoringdan follow up terhadap perubahan
harga di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
3. Officer Sales Administration
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut
kinerjachanneldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan monitoring terhadap perubahan harga di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan pembuatan master data pelanggan,
validasi sales request, dan akurasi sales orderdi Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan aktivitas penagihan terkait piutang transaksi
jual beli BBM di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan rekonsiliasi data penjualan dengan
pelanggan
dan
menyusun
laporan
realisasi
penjualanterkait sistem penebusan di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan permintaan/keluhan pelanggan,
penyelesaian
permintaan/keluhanpelanggan,
eskalasi
Universitas Sumatera Utara
29
penyelesaian permintaan/keluhan pelanggan, dan status
keluhan pelangganterkait sistem penebusan di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I
4. Senior Supervisor Dealership Administration
Memiliki tugas antara lain:
•
Mengarahkan, memonitor dan, mengevaluasi kegiatan
pengecekan
kelengkapan
dokumen
terkait
seleksi
channel baru di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
pemutakhiran data dalam tindak lanjut terkait kinerja
channeldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
program pengembangan usaha/penjualan untuk channel
di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
penyusunan draft
dan
mengevaluasi
kontrak perjanjian kerjasama,
klarifikasi hukum dengan pengguna bisnis, review
perjanjian
kerjasama,
input
perjanjian
kerjasama,
finalisasi draft perjanjian kerjasama, dan persetujuan
perjanjian kerjasama di Fungsi Retail Fuel Marketing
MOR I.
Universitas Sumatera Utara
30
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas
penagihan terkait initial, renewal, dan royalty feedi
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
5. Junior Officer Dealership
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan kegiatan pengecekan kelengkapan dokumen
channel baru di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan pemutakhiran data channel di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan
kegiatan
administrasi
program
pengembangan usaha/penjualan untuk channeldi Fungsi
Retail Fuel Marketing MORI.
•
Melakukan
penyusunan
kerjasama,
melakukan
pengguna
bisnis,
draft
kontrak
klarifikasi
melakukan
hukum
review
perjanjian
dengan
perjanjian
kerjasama, memberikan input perjanjian kerjasama,
melakukan finalisasi draft perjanjian kerjasama, dan
melakukan persetujuan perjanjian kerjasama di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
31
•
Melakukan aktivitas penagihan di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR Iterkait pelunasan intial, renewal, dan
royaltyfee.
6. Assistant Manager Statistic & Marketing Support
Memiliki tugas antara lain:
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
market mapping di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR
I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengkajian
peluang pasar di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi strategi
pemasaran (promosi) dan kegiatan promosidi Fungsi
Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasisales
planning di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas
sales di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pembuatan
laporan penjualan di Fungsi Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi rencana
pengadaan
barang/jasa
dan
kegiatan
pengadaan
barang/jasaterkait kegiatan promosi, fasilitas kantor, dan
Universitas Sumatera Utara
32
kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
mengevaluasi
proses
identifikasi, dan respon kebutuhan informasi pihak
regulator dan relasi dengan regulatordi Fungsi Fuel
Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasi
permintaan/keluhan dari pelanggan di Fungsi Fuel Retail
Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas
warehouse untuk produk dan barang terkait kegiatan
promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi
Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasi
penyusunan anggaran dan realisasi anggarandi Fungsi
Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi penilaian
kinerja bisnis di Fungsi Fuel Retail Marketing Region.
7. Junior Officer Statistic
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan perumusan sales goals di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
33
•
Melakukan penyusunan sales forecast di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan monitoring dan evaluasi penjualan di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan rekonsiliasi data penjualan antara sistem
denganmanual di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan verifikasi dengan pihak terkait mengenai
volume penjualan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
8. Senior Supervisor Marketing Support
Memiliki tugas antara lain:
•
Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
survei pasar, analisa kompetitor, survey peluang pasar,
dan kajian internal dan eksternal business environment di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
mengevaluasi
kegiatan
perumusan objective promosi, perumusan program
promosi, dan eksekusi program promosi di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
analisa kebutuhan, dan melakukan penyusunan Term of
Universitas Sumatera Utara
34
Referenceterkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan
kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasiproses
pengadaan, pemberian informasi kepada penjualterkait
kegiatan promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan
SPBUdi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan identifikasi
kebutuhan
informasi
yang
dibutuhkan regulator dan melakukan pemberian respon
permintaan informasi dari pihak regulator di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
mengevaluasi
analisa
permintaan/keluhan pelanggan, dan monitoring status
permintaan/keluhan pelanggan di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan
pemutakhiran
inventory
(disposal,
penambahan, pengurangan, dll)terkait kegiatan promosi,
fasilitas kantor, dan kebutuhan SPBU di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Menyusun anggaran, melakukan pengawasan, dan
pengendalian implementasi anggaran, dan menyusun
laporan realisasi anggaran di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
35
•
Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi penilaian
kinerja bisnisdi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
9. Junior Officer Market Survey & Promotion
Memiliki tugas antara lain:
•
Merumuskan sasaran dan tujuan survei pasar, menyusun
tools survei pasar, memilih populasi penyebaran tools,
menyebarkan tools survei pasar, mengolah data hasil
survei pasar, merumuskan sasaran dan tujuan analisa
kompetitor,
mengumpulkan
data
dan
informasi
kompetitor, mempelajari data dan informasi kompetitor,
dan membuat laporan kajian terkait data dan informasi
kompetitor di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan pengumpulan data kebutuhan dari masingmasing segmen pasar, melakukan analisa data statistik
terkait
kondisi
masing-masing
segmen
pasar,
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal
yang berpengaruh terhadap penentuan target segmen,
mengumpulkan data dan informasi faktor-faktor internal
dan eksternal, mempelajari data dan informasi terkait
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penentuan
target segmen, dan menyusun laporan kajian internal dan
external business environment di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
36
•
Melakukan perumusan objective promosi, memilih target
audiens, memilih jenis dan media promosi, menyusun
jadwal
pelaksanaan
program
promosi,
melakukan
pengadaan materi promosi, melakukan kerjasama dengan
pihak terkait (media/partner), melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap program promosi, melakukan evaluasi
terhadap kinerja media partner, dan melakukan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan program promosi di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengumpulkan data dan informasi terkait pengadaan
barang, melakukan review/kajian terhadap kebutuhan
barang tiap user, menyusun kebutuhan barang perusahan
(quarterly, semester, dan tahunan), melakukan analisa
terhadap kebutuhan pengadaan barang, menyusun owner
estimate terkait kegiatan promosi, fasilitas kantor, dan
kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan review terhadap spesifikasi, brand, unit of
issue pengadaan barang, melakukan penyusunan jadwal
kegiatan
pengadaan,
dan
melakukan
pemberian
informasi kepada pembeli atau penjualterkait kegiatan
promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBUdi Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
37
•
Melakukan monitoring terhadap kegiatan pengadaan
produk, barang dan jasa terkait kegiatan promosi,
fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU, menyusun
rekapitulasi
melakukan
permintaan/keluhan
monitoring
status
pelanggan,
dan
permintaan/keluhan
pelanggan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan pencatatan barang dan produk masuk dan
keluar,
melakukan
physical
stock
check/material
balance, menyusun laporan stock/material balance,
menyusun
laporan
replenishmentterkait
kegiatan
promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan pengawasan/monitoring kegiatan bisnis,
melakukan
penilaian
kinerja
bisnis
berdasarkan
pencapaian target kinerja pada setiap bisnis, dan
menyusun laporan kinerja (laporan kinerja operasi,
investasi, financial, PSO, pencapaian tingkat kesehatan
perusahaan dan kontrak management) di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
10. Senior Sales Executive Retail
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan pengelolaan channel di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
38
•
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan
penyaluran di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan sales planning di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan market mapping dan melakukan
proses langkah tindak lanjut kegiatan riset pasardi
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan
penyusunan
rencana
pengembangan
jaringan channel di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan penyusunan strategi promosi dan melakukan
kegiatan promosidi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan aktivitas sales di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan relasi dengan regulator, melakukan
kegiatan relasi dengan stakeholder dan melakukan
kegiatan relasi dan koordinasi dengan media di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
39
•
Melakukan pengelolaan permintaan/keluhan pelanggan,
melakukan kegiatan relasi dengan pelanggandi Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
11. Junior Sales Executive Retail
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan pengelolaan channel di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan
penyaluran di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukanpenyusunansales
planningdiFungsi
Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan market mapping, dan melakukan
proses langkah tindak lanjut kegiatan riset pasardi
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan rencana pengembangan jaringan
channeldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan strategi promosi, dan melakukan
kegiatan promosidi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan aktivitas sales di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
40
•
Melakukan kegiatan relasi dengan regulator, melakukan
kegiatan relasi dengan stakeholder, dan melakukan
kegiatan relasi dan koordinasi dengan media di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan pengelolaan permintaan/keluhan pelanggan
dan melakukan kegiatan relasi dengan pelanggandi
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
D. Jaringan Usaha
Informasi mengenai wilayah operasional dan kerja sama PT
Pertamina (Persero) dengan Anak Perusahaan serta Perusahaan Patungan
khususnya di wilayah Indonesia dan wilayah Kerja Manca Negara.
Anak perusahaan terdiri dari:
1. PT Pertamina EP - Usaha hulu di bidang minyak dan gas
bumi meliputi: eksplorasi, eksploitasi serta penjualan
produksi minyak dan gas bumi hasil kegiatan eksploitasi.
2. PT Pertamina Geothermal Energy - Pengelolaan dan
pengembangan sumber daya panas bumi meliputi kegiatan
eksplorasi &eksploitasi, produksi uap dan pembangkitan
listrik dan jasa konsultasi, konstruksi, operasi dan
Universitas Sumatera Utara
41
pemeliharaan serta pengembangan teknologi di bidang
panas bumi.
3. PT Pertagas - Niaga, transportasi distribusi, pemrosesan dan
bisnis lainnya yang terkait dengan gas alam dan produk
turunannya.
4. PT Pertamina Hulu Energi - Pengelolaan usaha sektor hulu
minyak & gas bumi serta energi baik dalam maupun luar
negeri serta kegiatan usaha yang terkait dan atau
menunjang kegiatan usaha di bidang minyak &gas bumi.
5. PT Pertamina EP Cepu - Eksplorasi, eksploitasi dan
produksi di Blok Cepu.
6. PT Pertamina Drilling Services Indonesia - Pengelolaan dan
pengembangan
sumber
daya
jasa
drilling
meliputi
eksplorasi dan eksploitasi baik migas maupun panas bumi.
7. PT Nusantara Regas - Pengelolaan dan pengembangan
Fasilitas Storage and Regasification Terminal (FSRT)
termasuk pembelian LNG dan pemasaran hasil pengelolaan
FSRT.
8. PT Pertamina Patra Niaga - Jasa teknologi, jasa
perdagangan
Non
BBM
serta
industri
di
bidang
pertambangan minyak dan gas bumi.
Universitas Sumatera Utara
42
9. PT Pertamina Trans Kontinental - Jasa operasi perkapalan
meliputi supply vessels, tug boat, cargo vessels, keagenan
dan pengelolaan dermaga KABIL di Pulau Batam.
10. Pertamina Energy Trading Limited (PETRAL)- Niaga
minyak mentah dan produk kilang lokasi usaha di
Singapura.
11. PT Pertamina Retail - Retail SPBU, perdagangan BBM dan
jasa pengangkutan BBM.
12. PT Tugu Pratama Indonesia - Jasa asuransi kerugian yang
berkaitan dengan operasional industri migas dan marine
hull.
13. PT Pertamina Dana Ventura - Kegiatan modal ventura.
14. PT Pertamina Bina Medika - Jasa pelayanan kesehatan dan
rumah sakit terletak di Jakarta& sekitarnya, Cirebon,
Balikpapan, Tanjung dan Prabumulih.
15. PT Patra Jasa - Hotel/Motel, perkantoran dan penyewaan
Real Property/Hotel.
16. PT Pelita Air Service - Jasa transportasi udara, penyewaan
pesawat udara dan penerbangan terjadwal (reguler),
menyelenggarakan usaha lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha.
Universitas Sumatera Utara
43
17. PT Pertamina Training&Consulting - Jasa pengembangan
SDM, pengkajian dan konsultasi kesisteman manajemen
dalam rangka menunjang kegiatan migas dan panas bumi.
18. PT Usayana - Bidang drilling,work over,well service,
teknik bawah air, ticketing, event organizer, perwismaan,
perdagangan, properti, pengelolaan lapangan golf, gedung
olahraga, SPBU, perbengkelan dan konsultan.
E. Lingkup Usaha
Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang
energi dan petrokimia, terbagi ke dalam dua sektor, yaitu Hulu dan Hilir,
serta ditunjang oleh kegiatan anak- anak perusahaan dan perusahaan
petungan.
Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi
minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi
minyak dan gas dilakukan dibeberapa wilayah Indonesia maupun di luar
negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh Pertamina Hulu dan
melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar
negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda
dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi
dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk
mendukung kegiatan intinya, Pertamina Hulu juga memiliki usaha di
bidang pemboran minyak dan gas.
Universitas Sumatera Utara
44
Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan
cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah
diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan
produksi migas dapat terus dipertahankan.
Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi sendiri
dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan dalam bidang
minyak dan gas berupa JOB-EOR (Joint Operating Body for Enhanced Oil
Recovery), JOB-PSC (Joint Operating Body for Production Sharing
Contract), TAC (Technical Assistance Contract), BOB (Badan Operasi
Bersama), Penyertaan berupa IP (Indonesian Participation) dan PPI
(Pertamina Participating Interest), serta proyek pinjaman; sedangkan
pengusahaan panas bumi berbentuk JOC (Joint Operating Contract).
Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7
(tujuh) Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh daerah operasi tersebut
adalah DOH Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatera Bagian Utara
yang berpusat di Rantau Parapat, DOH Sumatera Bagian Tengah berpusat
di Jambi, DOH Sumatera Bagian Selatan berpusat di Prabumulih, DOH
Jawa Bagian Barat berpusat di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat
di Cepu, DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua
berpusat di Sorong.
Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 4 (empat) area panas
bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 402 MW. Keempat area
panas bumi tersebut adalah Area Kamojang – Jawa Barat (200 MW),
Universitas Sumatera Utara
45
Lahendong – Sulawesi Utara (80 MW), Sibayak – Sumatera Utara (12
MW), dan Ulubelu – Lampung (110 MW).
Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan migas
bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari 6 JOB-EOR,
15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IP/PPI (termasuk BOB-CPP), dan 5 proyek
loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi terdapat 8 JOC.
Dalam
hal
pengembangan
usaha,
Pertamina
telah
mulai
mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi
strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang prospektif di
bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Services
(PDS) yang memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT
Usayana yang memiliki 7 rig pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas,
Pertamina memiliki jaringan pipa gas dengan panjang total 3800 km dan
64 stasiun kompresor.
Kegiatan usaha Pertamina Hilir meliputi pengolahan, pemasaran &
niaga, dan perkapalan serta distribusi produk Hilir baik didalam maupun
keluar negeri yang berasal dari kilang Pertamina maupun impor yang
didukung oleh sarana transportasi darat dan laut.
Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha
Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan.
Bidang pengolahan mempunyai 7 unit kilang dengan kapasitas
total 1.041,20 Ribu Barel. Beberapa kilang minyak terintegrasi dengan
kilang petrokimia dan memproduksi NBBM. Disamping kilang minyak,
Universitas Sumatera Utara
46
Pertamina hilir mempunyai kilang LNG di Arun dan di Bontang. Kilang
LNG Arun dengan 6 train dan LNG Badak di Bontang dengan 8 train.
Kapasitas LNG Arun sebesar 12,5 Juta Ton sedangkan LNG Badak 18,5
Juta Ton per tahun.
Beberapa kilang tersebut juga menghasilkan LPG, seperti di
Pangkalan Brandan, Dumai, Musi, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan
Mundu.
Kilang Cilacap adalah satu-satunya penghasil lube base oil dengan
grade HVI- 60, HVI- 95, HVI-160 S, dan HVI-650. Produksi lube base oil
ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant (LOBP) untuk diproduksi
menjadi produk pelumas dan kelebihannya diekspor.
F. Rencana Usaha
Adapun rencana kegiatan PT Pertamina (Persero) MOR I Medan saat ini
ialah:
1. Meningkatkan produksi dari lapangan eksisting.
2. Melakukan ekspansi kegiatan usaha dan operasi termasuk melalui
cara anorganik (akuisisi).
3. Mengembangkan potensi CBM di wilayah Pertamina.
4. Melakukan aliansi strategis untuk ekspansi maupun membangun
kemampuan spesifik.
5. Meningkatkan bisnis perniagaan gas di dalam negeri serta
memanfaatkan peluang untuk memperbesar bisnis transportasi dan
Universitas Sumatera Utara
47
pemrosesan gas melalui sinergisitas dengan anak perusahaan
Pertamina lainnya.
6. Pro aktif dalam perumusan pricing
policy selaras dengan
kebijakan nasional.
7. Peningkatan
kapasitas
dan
kemampuan
spesifik
jasa
pengeboranuntuk menunjang rencana ekspansi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PT PERTAMINA (PERSERO) MORI
A. Sejarah Singkat
Di Indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan
oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian, sumur
produksi pertama adalah sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara
yang dibor pada tahun 1883. Sejak era itu, kegiatan eksploitasi minyak di
Indonesia dimulai.
Era 1900 Masa Perjuangan
Setelah diproduksinya sumur Telaga Said, maka kegiatan industri
perminyakan di tanah air terus berkembang. Penemuan demi penemuan
terus bermunculan. Sampai dengan era 1950an, penemuan sumber minyak
baru banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan
Kalimantan Timur. Pada masa ini Indonesia masih dibawah pendudukan
Belanda yang dilanjutkan dengan pendudukan Jepang.
Ketika pecah perang Asia Timur Raya produksi minyak
mengalami gangguan. Pada masa pendudukan Jepang usaha yang
dilakukan hanyalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat
bumi hangus atau pemboman lalu pada masa perang kemerdekaan
produksi minyak terhenti.
8
Universitas Sumatera Utara
9
Namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan
pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang
ditinggalkan oleh Belanda dan Jepang dikelola oleh negara.
Tahun 1957 Tonggak Sejarah Pertamina
Untuk
mengelola
aset
perminyakan
tersebut,
pemerintah
mendirikan sebuah perusahan minyak nasional pada 10 Desember 1957
dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat Permina.
Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMINA menjadi Pertamina
pada tahun 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini,
pemerintah menerbitkan UU No.8 pada 1971, yang menempatkan
Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.
Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak
menjalankan usaha di Indonesia wajib bekerja sama dengan Pertamina.
Karena itu Pertamina memainkan peran ganda yakni sebagai regulator
bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak Kerja
Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) Pertamina. Sementara disisi lain
Pertamina juga bertindak sebagai operator kerja juga menggarap sendiri
sebagian wilayah kerjanya.
Era 2000 Perubahan Regulasi
Sejalan dengan dinamika industri migas di dalam negeri,
Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No.22
Universitas Sumatera Utara
10
tahun 2001. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina
beralih bentuk menjadi PT Pertamina (Persero) dan melepaskan peran
gandanya. Peran regulator diserahkan ke lembaga pemerintah sedangkan
Pertamina hanya memegang satu peran sebagai operator murni.
Peran regulator di sektor hulu selanjutnya dijalankan oleh
BPMIGAS yang dibentuk pada tahun 2002. Sedangkan peran regulator
disektor hilir dijalankan oleh BPH MIGAS yang dibentuk dua tahun
setelahnya pada 2004.
Di sektor hulu, Pertamina membentuk sejumlah anak perusahaan
sebagai entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam
pengelolaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas, dan panas
bumi, pengelolaan transportasi pipas migas, jasa pemboran, dan
pengelolaan portofolio di sektor hulu. Ini merupakan wujud implementasi
amanat UU No.22 tahun 2001 yang mewajibkan PT Pertamina (Persero)
untuk mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha hulunya
sebagai konsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir.
2005 Entitas Bisnis Murni
Atas dasar itulah PT Pertamina EP didirikan pada 13 September
2005. Sejalan dengan pembentukan PT Pertamina EP maka pada tanggal
17 September 2005, PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan
penandatangan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BPMIGAS (sekarang
SKKMIGAS) - yang berlaku surut sejak 17 September 2003 - atas seluruh
Universitas Sumatera Utara
11
wilayah
kuasa
Pertambangan
Migas
yang
dilimpahkan
melalui
perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT Pertamina
(Persero) tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina
EP. Pada saat bersamaan, PT Pertamina EP juga melaksanakan
penandatanganan KKS dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang
berlaku sejak 17 September 2005.
Dengan demikian Wilayah Kerja PT Pertamina EP adalah
Wilayah Kerja yang dahulu dikelola oleh PT Pertamina (Persero) sendiri
dan wilayah kerja yang dikelola PT Pertamian (Persero) melalui TAC
(Techincal Asisstance Contract) dan JOB EOR (Joint Operating Body
Enhanced Oil Recovery).
Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen
pertahun, PT Pertamina EP memiliki modal optimisme kuat untuk tetap
menjadi penyumbang laba terbesar PT Pertamian (Persero). Keyakinan itu
juga sekaligus untuk menjawab tantangan pemerintah dan masyarakat
yang menginginkan peningkatan produksi migas mineral.
Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi PT Pertamina (Persero) MORI:
1. Visi PT. Pertamina (Persero) MORI
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
2. MisiPT. Pertamina (Persero) MOR I
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan
secara terintergasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang
kuat.
Universitas Sumatera Utara
12
3. Motto PT. Pertamina (Persero) MOR I
Energi untuk mencipta karya dunia.
4. Tata Nilai PerusahaanPT. Pertamina (Persero) MORI
Pertamina menetapkan enam tata nilai perusahaan yang dapat
menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam menjalankan
perusahaan. Keenam tata nilai perusahaan Pertamina sebagai
berikut:
•
Clean (Bersih)
Dikelola
secara
profesional,
menghindari
benturan
kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi
kepercayaan dan integrasi. Berpedoman pada asas-asas tata
kelola korporasi yang baik.
•
Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun
internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,
membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
•
Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi
pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun
kebanggan bangsa.
Universitas Sumatera Utara
13
•
Customer Focus (Fokus pada Pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen
untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan.
•
Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial,
mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis
yang sehat.
•
Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan bekerja yang profesional dan
memiliki
talenta
dan
penguasaan
teknis
tinggi,
berkomitmen, dalam membangun kemampuan riset dan
pengembangan.
5. Logo Perusahaan
Gambar 2.1 Logo Pertamina
•
Elemen logo membentuk huruf “P”
Yang secara keseluruhan merupakan representasi bentuk
panah menggambarkan Pertamina yang bergerak maju dan
progresif.
Universitas Sumatera Utara
14
•
Warna-warna mencolok
Menunjukkan langkah besar yang diambil Pertamina dan
aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif
dan dinamis.
•
Warna Merah
Mencerminkan keuletan dan ketegasan serta keberanian
dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.
•
Warna Hijau
Mencerminkan sumber daya energi yang berwawasan
lingkungan.
•
Warna Biru
Mencerminkan andal, dapat dipercaya, dan bertanggung
jawab.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan oprasional untuk mencapai tujuan perusahaan.
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan
pekerja antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana dengan
hubungan aktivitas dan fungsi di batasi.
Universitas Sumatera Utara
15
PT PERTAMINA (PERSERO) MOR I
GENERAL MANAGER
FUEL RETAIL
MARKETING
INDUSTRIAL
MARKETING
TECHNICAL
SERVICES
AVIATION
MARKETING
BRANCH
NAD
MARKETING
BRANCH
RIAU
FINANCE
MARKETION
SUPPLY AND
DISTRIBUTION
DOMESTIC
GAS
PETROCHEMICAL
MARKETING
UNIT MANAGER
HUMAN
RESOURCES
HUMAN SAFETY
AND SECURITY
ENVIRONMENT
MARKETING
BRANCH
KEPRI
MARKETING
BRANCH
SUMBAR
IT REGION
SUMATERA
INTERNAL AUDIT
Gambar 2.2 Struktur organisasi PT Pertamina (Persero) MOR I
Universitas Sumatera Utara
16
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Retail Fuel Marketing pada PT Pertamina
(Persero) MOR I
C. Job Description
I.
Job Description PT Pertamina (Persero) MOR I
Berikut ini adalah deskripsi jabatan dari struktur organisasi PT
Pertamina (Persero) MOR I, dan setiap bagiannya memiliki tugas:
1. GM Marketing Operation MOR I
Memiliki tugas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
17
a. Mengkoordinir kegiatan pemasaran bahan bakar minyak
dan gas bumi di wilayah kerja PT Pertamina (Persero)
MOR I.
b. Mengkoordinir kegiatan pemasaran yang meliputi
pengadaan, pengangkutan, penimbunan, penyaluran, dan
menjaga mutu produk yang dijual.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kerja
operasi di wilayah PT Pertamina (Persero) MOR I.
d. Mengkoordinir kegiatan administrasi penunjang serta
pembinaan Sumber Daya Manusia sehubungan dengan
kegiatan pemasaran BBM agar terwujud suatu sistem
kerja yang produktif, efektif, dan efisien.
e. Mengkoordinir hubungan kerja secara terpadu dengan
pihak luar sehubungan dengan operasi wilayah kerja PT
Pertamina (Persero) MOR I.
2. Retail Fuel Marketing MOR I Manager
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi, dan BKK di wilayah Marketing
Operation MOR I.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi, BKK, dan pengawasan mutu
BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
Universitas Sumatera Utara
18
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
3. Industrial Marketing MOR I Manager
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Nonsubsidi ke agen BBM
Industri, Customer Industri, dan perkapalan termasuk
SPBB.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Nonsubsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disakurkan ke agen BBM Industri,
Customer Industri, dan perkapalan termasuk SPBB.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pegawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Nonsubsidi dan BKK
oleh agen BBM Industri, Customer Industri, dan
perkapalan termasuk SPBB.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM Nonsubsidi dan BKK.
4. Petrochemical Marketing Area Manager
Memiliki tugas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
19
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan produk-produk Petrochemical.
b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan produk-produk Petrochemical.
c. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan produk-produk Petrochemical.
5. Domestic Gas Region Manager I
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.
b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.
c. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.
6. Aviation Area Manager
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan produk Avtur dan Avigas.
b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan produk Avtur dan Avigas.
c. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan produk Avtur dan Avigas.
Universitas Sumatera Utara
20
7. Techinal Services Region Manager I
Memiliki tugas antara lain:
a. Menyelenggarakan
koordinasi
perencanaan
dan
pembangunan baru dan pemeliharaan seluruh sarana
distribusi dan pemasaran di Pertamina Marketing
Operation MOR I.
b. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi terhadap
kegiatan pembangunan baru dan pemeliharaan distribusi
dan pemasaran di Pertamina Marketing Operation MOR
I.
c. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi
teknis.
d. Melaksanakan proses lelang dan pengawasan proyek
pengadaan pemeliharaan dan pembangunan di wilayah
Marketing Operation MOR I.
8. HSSE Area Manager Sumbagut
Memilki tugas antara lain:
a. Menyelenggarakan perencanaan, pengawasan, evaluasi,
dan penyuluhan dalam bidang pencemaran lingkungan
kerja.
b. Menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, dan
evaluasi sarana dan fasilitas di Terminal BBM, depot
Universitas Sumatera Utara
21
filling plant LPG, dan DPPU yang berkaitan dengan
HSSE.
c. Menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran.
d. Menyelenggarakan
pengarahan
dan
penyuluhan
pencegahan terhadap bahaya kecelakaan kerja.
9. Marketing Branch Manager NAD
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di
wilayah Nangroe Aceh Darussalam.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
10. Marketing Branch Manager Sumatera Barat
Memiliki tugas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
22
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di
wilayah Sumatera Barat.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
11. Marketing Branch Manager Riau
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di
wilayah Riau.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
Universitas Sumatera Utara
23
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
12. Marketing Branch Manager Kepulauan Riau
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
perencanaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di
wilayah Kepulauan Riau.
b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan
penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan
mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.
c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan
penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh
lembaga penyalur.
d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi
penjualan BBM subsidi dan BKK.
13. Finance Marketion Operation MOR I
Memiliki tugas antara lain:
a. Menyelenggarakan
penyusunan
dan
pengawasan
pemakaian anggaran PT Pertamina (Persero) MOR I.
b. Menyelenggarakan
kegiatan
perbendaharaan
PT
Pertamina (Persero) MOR I.
c. Menyelenggarakan kegiatan Akuntansi PT Pertamina
(Persero) MOR I.
Universitas Sumatera Utara
24
d. Menyelenggarakan
pengendalian
keuangan
PT
Pertamina (Persero) MOR I.
14. Unit Manager Human Resources Sumbagut
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir kegiatan pembinaan perawatan Sumber
Daya Manusia, penelitian dan usul perbaikan normanorma dan syarat-syarat kerja serta mengadakan material
untuk kebutuhan kantor dan rumah tangga.
b. Mengkoordinir kegiatan pelayanan jasa perawatan
kesehatan pekerja dan pengaturan fasilitas pekerja dan
keluarganya.
c. Mengkoordinir kegiatan jasa konsultasi manajemen
antara lain mengenai sistem dan tata kerja organisasi dan
evaluasi jabatan maupun tatalaksananya.
15. IT Region Sumatera Region
Memiliki tugas antara lain:
a. Menerima,
memprioritaskan,
dan
menyelesaikan
permintaan bantuan IT.
b. Instalasi, perawatan, dan penyediaan dukungan harian
baik untuk hardware dan software, peralatan termasuk
printer, scanner, tinta, dan lain-lain.
c. Maintain dan perawatan jaringan LAN.
d. Maintain dan perawatan komputer.
Universitas Sumatera Utara
25
e. Memperbaiki
berbagai masalah seputar hardware,
software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses
pengguna dan konfigurasi komponen.
f. Bertanggungjawab untuk administrasi dan pemeliharaan
teknis yang menyangkut perusahaan dalam pembagian
sistem database.
16. S&D Region Manager I
Memiliki tugas antara lain:
a. Mengkoordinir
penerimaan,
kegiatan
dan
pegadaan,
pembekalan
penyimpanan,
BBM/NBBM
serta
pengaturan layanan dan transportasi.
b. Mengkoordinir kegiatan penerimaan, penimbunan BBM
dan NBBM untuk penyaluran ke depot dan konsumen.
c. Menyusun
rencana
dan
melakukan
pengawasan
distribusi BBM dan NBBM serta gas untuk kebutuhan di
wilayah kerja Pertamina MOR I.
II.
Job Description Retail Fuel Marketing
Berikut ini adalah deskripsi jabatan dari struktur organisasi Retail
Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) MOR I, dan setiap
bagiannya memiliki tugas:
1. Region Manager Retail Fuel Marketing I
Memiliki tugas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
26
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengkajian
strategi marketing di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi proses
marketingplans
execution
di
Fungsi
Retail
Fuel
Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi
sales
plans execution di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
riset pasar di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
penyalurandi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
pengadaan produk, barang dan jasa terkait kegiatan
promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas
warehouse untuk barang terkait kegiatan promosi,
fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi Fuel
Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi proses
penagihan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
27
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasi
pembuatan perjanjian kerjasama dan kontraktual di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi relasi dan
komunikasi
dengan pihak regulator, relasi dan
komunikasi dengan pihak stakeholder, relasi dengan
media, dan hubungan pelanggan (internal & eksternal) di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
2. Assistant Manager Sales Administration & General
Account
Memiliki tugas antara lain:
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi channel
management di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
sales order di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi
laporan
penjualan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
penagihan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi perjanjian
kerjasama di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
28
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasi
permintaan/keluhanpelanggan terkait sistem penebusan
di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
mengevaluasi
prosesmonitoringdan follow up terhadap perubahan
harga di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
3. Officer Sales Administration
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut
kinerjachanneldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan monitoring terhadap perubahan harga di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan pembuatan master data pelanggan,
validasi sales request, dan akurasi sales orderdi Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan aktivitas penagihan terkait piutang transaksi
jual beli BBM di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan rekonsiliasi data penjualan dengan
pelanggan
dan
menyusun
laporan
realisasi
penjualanterkait sistem penebusan di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan permintaan/keluhan pelanggan,
penyelesaian
permintaan/keluhanpelanggan,
eskalasi
Universitas Sumatera Utara
29
penyelesaian permintaan/keluhan pelanggan, dan status
keluhan pelangganterkait sistem penebusan di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I
4. Senior Supervisor Dealership Administration
Memiliki tugas antara lain:
•
Mengarahkan, memonitor dan, mengevaluasi kegiatan
pengecekan
kelengkapan
dokumen
terkait
seleksi
channel baru di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
pemutakhiran data dalam tindak lanjut terkait kinerja
channeldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
program pengembangan usaha/penjualan untuk channel
di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
penyusunan draft
dan
mengevaluasi
kontrak perjanjian kerjasama,
klarifikasi hukum dengan pengguna bisnis, review
perjanjian
kerjasama,
input
perjanjian
kerjasama,
finalisasi draft perjanjian kerjasama, dan persetujuan
perjanjian kerjasama di Fungsi Retail Fuel Marketing
MOR I.
Universitas Sumatera Utara
30
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas
penagihan terkait initial, renewal, dan royalty feedi
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
5. Junior Officer Dealership
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan kegiatan pengecekan kelengkapan dokumen
channel baru di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan pemutakhiran data channel di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan
kegiatan
administrasi
program
pengembangan usaha/penjualan untuk channeldi Fungsi
Retail Fuel Marketing MORI.
•
Melakukan
penyusunan
kerjasama,
melakukan
pengguna
bisnis,
draft
kontrak
klarifikasi
melakukan
hukum
review
perjanjian
dengan
perjanjian
kerjasama, memberikan input perjanjian kerjasama,
melakukan finalisasi draft perjanjian kerjasama, dan
melakukan persetujuan perjanjian kerjasama di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
31
•
Melakukan aktivitas penagihan di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR Iterkait pelunasan intial, renewal, dan
royaltyfee.
6. Assistant Manager Statistic & Marketing Support
Memiliki tugas antara lain:
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
market mapping di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR
I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengkajian
peluang pasar di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi strategi
pemasaran (promosi) dan kegiatan promosidi Fungsi
Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasisales
planning di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas
sales di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pembuatan
laporan penjualan di Fungsi Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi rencana
pengadaan
barang/jasa
dan
kegiatan
pengadaan
barang/jasaterkait kegiatan promosi, fasilitas kantor, dan
Universitas Sumatera Utara
32
kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
mengevaluasi
proses
identifikasi, dan respon kebutuhan informasi pihak
regulator dan relasi dengan regulatordi Fungsi Fuel
Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasi
permintaan/keluhan dari pelanggan di Fungsi Fuel Retail
Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas
warehouse untuk produk dan barang terkait kegiatan
promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi
Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasi
penyusunan anggaran dan realisasi anggarandi Fungsi
Fuel Retail Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi penilaian
kinerja bisnis di Fungsi Fuel Retail Marketing Region.
7. Junior Officer Statistic
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan perumusan sales goals di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
33
•
Melakukan penyusunan sales forecast di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan monitoring dan evaluasi penjualan di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan rekonsiliasi data penjualan antara sistem
denganmanual di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan verifikasi dengan pihak terkait mengenai
volume penjualan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
8. Senior Supervisor Marketing Support
Memiliki tugas antara lain:
•
Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
survei pasar, analisa kompetitor, survey peluang pasar,
dan kajian internal dan eksternal business environment di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
mengevaluasi
kegiatan
perumusan objective promosi, perumusan program
promosi, dan eksekusi program promosi di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
analisa kebutuhan, dan melakukan penyusunan Term of
Universitas Sumatera Utara
34
Referenceterkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan
kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
dan
mengevaluasiproses
pengadaan, pemberian informasi kepada penjualterkait
kegiatan promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan
SPBUdi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan identifikasi
kebutuhan
informasi
yang
dibutuhkan regulator dan melakukan pemberian respon
permintaan informasi dari pihak regulator di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengarahkan,
memonitor,
mengevaluasi
analisa
permintaan/keluhan pelanggan, dan monitoring status
permintaan/keluhan pelanggan di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan
pemutakhiran
inventory
(disposal,
penambahan, pengurangan, dll)terkait kegiatan promosi,
fasilitas kantor, dan kebutuhan SPBU di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Menyusun anggaran, melakukan pengawasan, dan
pengendalian implementasi anggaran, dan menyusun
laporan realisasi anggaran di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
35
•
Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi penilaian
kinerja bisnisdi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
9. Junior Officer Market Survey & Promotion
Memiliki tugas antara lain:
•
Merumuskan sasaran dan tujuan survei pasar, menyusun
tools survei pasar, memilih populasi penyebaran tools,
menyebarkan tools survei pasar, mengolah data hasil
survei pasar, merumuskan sasaran dan tujuan analisa
kompetitor,
mengumpulkan
data
dan
informasi
kompetitor, mempelajari data dan informasi kompetitor,
dan membuat laporan kajian terkait data dan informasi
kompetitor di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan pengumpulan data kebutuhan dari masingmasing segmen pasar, melakukan analisa data statistik
terkait
kondisi
masing-masing
segmen
pasar,
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal
yang berpengaruh terhadap penentuan target segmen,
mengumpulkan data dan informasi faktor-faktor internal
dan eksternal, mempelajari data dan informasi terkait
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penentuan
target segmen, dan menyusun laporan kajian internal dan
external business environment di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
36
•
Melakukan perumusan objective promosi, memilih target
audiens, memilih jenis dan media promosi, menyusun
jadwal
pelaksanaan
program
promosi,
melakukan
pengadaan materi promosi, melakukan kerjasama dengan
pihak terkait (media/partner), melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap program promosi, melakukan evaluasi
terhadap kinerja media partner, dan melakukan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan program promosi di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Mengumpulkan data dan informasi terkait pengadaan
barang, melakukan review/kajian terhadap kebutuhan
barang tiap user, menyusun kebutuhan barang perusahan
(quarterly, semester, dan tahunan), melakukan analisa
terhadap kebutuhan pengadaan barang, menyusun owner
estimate terkait kegiatan promosi, fasilitas kantor, dan
kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan review terhadap spesifikasi, brand, unit of
issue pengadaan barang, melakukan penyusunan jadwal
kegiatan
pengadaan,
dan
melakukan
pemberian
informasi kepada pembeli atau penjualterkait kegiatan
promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBUdi Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
37
•
Melakukan monitoring terhadap kegiatan pengadaan
produk, barang dan jasa terkait kegiatan promosi,
fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU, menyusun
rekapitulasi
melakukan
permintaan/keluhan
monitoring
status
pelanggan,
dan
permintaan/keluhan
pelanggan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan pencatatan barang dan produk masuk dan
keluar,
melakukan
physical
stock
check/material
balance, menyusun laporan stock/material balance,
menyusun
laporan
replenishmentterkait
kegiatan
promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan pengawasan/monitoring kegiatan bisnis,
melakukan
penilaian
kinerja
bisnis
berdasarkan
pencapaian target kinerja pada setiap bisnis, dan
menyusun laporan kinerja (laporan kinerja operasi,
investasi, financial, PSO, pencapaian tingkat kesehatan
perusahaan dan kontrak management) di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
10. Senior Sales Executive Retail
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan pengelolaan channel di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
38
•
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan
penyaluran di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan sales planning di Fungsi Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan market mapping dan melakukan
proses langkah tindak lanjut kegiatan riset pasardi
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan
penyusunan
rencana
pengembangan
jaringan channel di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan penyusunan strategi promosi dan melakukan
kegiatan promosidi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan aktivitas sales di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan relasi dengan regulator, melakukan
kegiatan relasi dengan stakeholder dan melakukan
kegiatan relasi dan koordinasi dengan media di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
39
•
Melakukan pengelolaan permintaan/keluhan pelanggan,
melakukan kegiatan relasi dengan pelanggandi Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
11. Junior Sales Executive Retail
Memiliki tugas antara lain:
•
Melakukan pengelolaan channel di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan
penyaluran di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukanpenyusunansales
planningdiFungsi
Retail
Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan kegiatan market mapping, dan melakukan
proses langkah tindak lanjut kegiatan riset pasardi
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan rencana pengembangan jaringan
channeldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan strategi promosi, dan melakukan
kegiatan promosidi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR
I.
•
Melakukan aktivitas sales di Fungsi Retail Fuel
Marketing MOR I.
•
Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
Universitas Sumatera Utara
40
•
Melakukan kegiatan relasi dengan regulator, melakukan
kegiatan relasi dengan stakeholder, dan melakukan
kegiatan relasi dan koordinasi dengan media di Fungsi
Retail Fuel Marketing MOR I.
•
Melakukan pengelolaan permintaan/keluhan pelanggan
dan melakukan kegiatan relasi dengan pelanggandi
Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.
D. Jaringan Usaha
Informasi mengenai wilayah operasional dan kerja sama PT
Pertamina (Persero) dengan Anak Perusahaan serta Perusahaan Patungan
khususnya di wilayah Indonesia dan wilayah Kerja Manca Negara.
Anak perusahaan terdiri dari:
1. PT Pertamina EP - Usaha hulu di bidang minyak dan gas
bumi meliputi: eksplorasi, eksploitasi serta penjualan
produksi minyak dan gas bumi hasil kegiatan eksploitasi.
2. PT Pertamina Geothermal Energy - Pengelolaan dan
pengembangan sumber daya panas bumi meliputi kegiatan
eksplorasi &eksploitasi, produksi uap dan pembangkitan
listrik dan jasa konsultasi, konstruksi, operasi dan
Universitas Sumatera Utara
41
pemeliharaan serta pengembangan teknologi di bidang
panas bumi.
3. PT Pertagas - Niaga, transportasi distribusi, pemrosesan dan
bisnis lainnya yang terkait dengan gas alam dan produk
turunannya.
4. PT Pertamina Hulu Energi - Pengelolaan usaha sektor hulu
minyak & gas bumi serta energi baik dalam maupun luar
negeri serta kegiatan usaha yang terkait dan atau
menunjang kegiatan usaha di bidang minyak &gas bumi.
5. PT Pertamina EP Cepu - Eksplorasi, eksploitasi dan
produksi di Blok Cepu.
6. PT Pertamina Drilling Services Indonesia - Pengelolaan dan
pengembangan
sumber
daya
jasa
drilling
meliputi
eksplorasi dan eksploitasi baik migas maupun panas bumi.
7. PT Nusantara Regas - Pengelolaan dan pengembangan
Fasilitas Storage and Regasification Terminal (FSRT)
termasuk pembelian LNG dan pemasaran hasil pengelolaan
FSRT.
8. PT Pertamina Patra Niaga - Jasa teknologi, jasa
perdagangan
Non
BBM
serta
industri
di
bidang
pertambangan minyak dan gas bumi.
Universitas Sumatera Utara
42
9. PT Pertamina Trans Kontinental - Jasa operasi perkapalan
meliputi supply vessels, tug boat, cargo vessels, keagenan
dan pengelolaan dermaga KABIL di Pulau Batam.
10. Pertamina Energy Trading Limited (PETRAL)- Niaga
minyak mentah dan produk kilang lokasi usaha di
Singapura.
11. PT Pertamina Retail - Retail SPBU, perdagangan BBM dan
jasa pengangkutan BBM.
12. PT Tugu Pratama Indonesia - Jasa asuransi kerugian yang
berkaitan dengan operasional industri migas dan marine
hull.
13. PT Pertamina Dana Ventura - Kegiatan modal ventura.
14. PT Pertamina Bina Medika - Jasa pelayanan kesehatan dan
rumah sakit terletak di Jakarta& sekitarnya, Cirebon,
Balikpapan, Tanjung dan Prabumulih.
15. PT Patra Jasa - Hotel/Motel, perkantoran dan penyewaan
Real Property/Hotel.
16. PT Pelita Air Service - Jasa transportasi udara, penyewaan
pesawat udara dan penerbangan terjadwal (reguler),
menyelenggarakan usaha lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha.
Universitas Sumatera Utara
43
17. PT Pertamina Training&Consulting - Jasa pengembangan
SDM, pengkajian dan konsultasi kesisteman manajemen
dalam rangka menunjang kegiatan migas dan panas bumi.
18. PT Usayana - Bidang drilling,work over,well service,
teknik bawah air, ticketing, event organizer, perwismaan,
perdagangan, properti, pengelolaan lapangan golf, gedung
olahraga, SPBU, perbengkelan dan konsultan.
E. Lingkup Usaha
Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang
energi dan petrokimia, terbagi ke dalam dua sektor, yaitu Hulu dan Hilir,
serta ditunjang oleh kegiatan anak- anak perusahaan dan perusahaan
petungan.
Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi
minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi
minyak dan gas dilakukan dibeberapa wilayah Indonesia maupun di luar
negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh Pertamina Hulu dan
melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar
negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda
dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi
dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk
mendukung kegiatan intinya, Pertamina Hulu juga memiliki usaha di
bidang pemboran minyak dan gas.
Universitas Sumatera Utara
44
Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan
cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah
diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan
produksi migas dapat terus dipertahankan.
Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi sendiri
dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan dalam bidang
minyak dan gas berupa JOB-EOR (Joint Operating Body for Enhanced Oil
Recovery), JOB-PSC (Joint Operating Body for Production Sharing
Contract), TAC (Technical Assistance Contract), BOB (Badan Operasi
Bersama), Penyertaan berupa IP (Indonesian Participation) dan PPI
(Pertamina Participating Interest), serta proyek pinjaman; sedangkan
pengusahaan panas bumi berbentuk JOC (Joint Operating Contract).
Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7
(tujuh) Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh daerah operasi tersebut
adalah DOH Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatera Bagian Utara
yang berpusat di Rantau Parapat, DOH Sumatera Bagian Tengah berpusat
di Jambi, DOH Sumatera Bagian Selatan berpusat di Prabumulih, DOH
Jawa Bagian Barat berpusat di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat
di Cepu, DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua
berpusat di Sorong.
Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 4 (empat) area panas
bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 402 MW. Keempat area
panas bumi tersebut adalah Area Kamojang – Jawa Barat (200 MW),
Universitas Sumatera Utara
45
Lahendong – Sulawesi Utara (80 MW), Sibayak – Sumatera Utara (12
MW), dan Ulubelu – Lampung (110 MW).
Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan migas
bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari 6 JOB-EOR,
15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IP/PPI (termasuk BOB-CPP), dan 5 proyek
loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi terdapat 8 JOC.
Dalam
hal
pengembangan
usaha,
Pertamina
telah
mulai
mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi
strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang prospektif di
bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Services
(PDS) yang memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT
Usayana yang memiliki 7 rig pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas,
Pertamina memiliki jaringan pipa gas dengan panjang total 3800 km dan
64 stasiun kompresor.
Kegiatan usaha Pertamina Hilir meliputi pengolahan, pemasaran &
niaga, dan perkapalan serta distribusi produk Hilir baik didalam maupun
keluar negeri yang berasal dari kilang Pertamina maupun impor yang
didukung oleh sarana transportasi darat dan laut.
Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha
Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan.
Bidang pengolahan mempunyai 7 unit kilang dengan kapasitas
total 1.041,20 Ribu Barel. Beberapa kilang minyak terintegrasi dengan
kilang petrokimia dan memproduksi NBBM. Disamping kilang minyak,
Universitas Sumatera Utara
46
Pertamina hilir mempunyai kilang LNG di Arun dan di Bontang. Kilang
LNG Arun dengan 6 train dan LNG Badak di Bontang dengan 8 train.
Kapasitas LNG Arun sebesar 12,5 Juta Ton sedangkan LNG Badak 18,5
Juta Ton per tahun.
Beberapa kilang tersebut juga menghasilkan LPG, seperti di
Pangkalan Brandan, Dumai, Musi, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan
Mundu.
Kilang Cilacap adalah satu-satunya penghasil lube base oil dengan
grade HVI- 60, HVI- 95, HVI-160 S, dan HVI-650. Produksi lube base oil
ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant (LOBP) untuk diproduksi
menjadi produk pelumas dan kelebihannya diekspor.
F. Rencana Usaha
Adapun rencana kegiatan PT Pertamina (Persero) MOR I Medan saat ini
ialah:
1. Meningkatkan produksi dari lapangan eksisting.
2. Melakukan ekspansi kegiatan usaha dan operasi termasuk melalui
cara anorganik (akuisisi).
3. Mengembangkan potensi CBM di wilayah Pertamina.
4. Melakukan aliansi strategis untuk ekspansi maupun membangun
kemampuan spesifik.
5. Meningkatkan bisnis perniagaan gas di dalam negeri serta
memanfaatkan peluang untuk memperbesar bisnis transportasi dan
Universitas Sumatera Utara
47
pemrosesan gas melalui sinergisitas dengan anak perusahaan
Pertamina lainnya.
6. Pro aktif dalam perumusan pricing
policy selaras dengan
kebijakan nasional.
7. Peningkatan
kapasitas
dan
kemampuan
spesifik
jasa
pengeboranuntuk menunjang rencana ekspansi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara