Perlindungan Konsumen Terhadap Kegiatan Pemasaran Yang Dilakukan Agen Asuransi (Studi Pada AJB Bumiputera 1912) Chapter III V

BAB III
KAJIAN MENGENAI PERUSAHAAN ASURANSI DAN AGEN
ASURANSI

A.

Profil Perusahaan AJB Bumiputera 1912
1. Sejarah Perusahaan
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 merupakan perusahaan

yang berdiri sejak tahun 1912 yang mana perusahaan ini bergerak di bidang
perekonomian yaitu asuransi. AJB Bumuputera 1912 adalah perusahaan asuransi
satu-satunya yang menganut sistem kepemilikan “Mutual” atau usaha bersama.
AJB Bumiputera 1912 didirikan dan dimiliki oleh dan untuk kepentingan anggota
melalui Badan Perwakilan Anggota (BPA) yang merupakan lembaga tertinggi di
AJB Bumiputera 1912. 58
Sejarah berdirinya AJB Bumiputera 1912 berawal dari gerakan nasional
bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda, diawali oleh berdirinya Boedi
Uetomo pada tahun 1908 yang merupakan gabungan dari unsur-unsur Jong java,
Jong Sumatra, Jong Batak Bond, Jong Islamieten Bond, dan Jong Selebes.
Gerakan Boedi Uetomo telah melahirkan kesadaran nasional untuk meningkatkan

kesejahteraan bangsa Indonesia, maka lahir suatu gagasan dari seorang guru yang
bernama M.Ng. Dwijosewojo anggota Persatuan Guru-guru Hindia Belanda
(PGHB) untuk mendirikan asuransi jiwa bagi para guru pribumi.
Gagasan tersebut dilontarkan di hadapan peserta Kongres Boedi Oetomo
pada tahun 1910 yang diterima secara bulat, walaupun belum dapat
58

Buku Panduan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BumiPutera 1912 hal. 1.

47
Universitas Sumatera Utara

48

mewujudkannya. Setelah itu baru pada Kongres pertama PGHB tanggal 12
Februari di Magelang, gagasan tersebut dapat direalisasi dengan terbentuknya
Onderlinge Levensverzeking Maatshappij PGHB atau disingkat dengan O. L. Mij.
PGHB yang dipelopori oleh M. Ng. Dwijosewojo, M. K. H. Soebroto dan M.
Admijojo yang kemudian menjadi AJB Bumiputera 1912.
O. L. Mij. PGHB didirikan dengan Akta Notaris De Hondt yang

berkedudukan di Yogyakarta dan sah menurut hukum sebagai suatu bentuk usaha
untuk melakukan perbuatan hukum perdata sebagaimana hak dan kewajiban
perseroan terbatas yang sah sebagai badan hukum berdasarkan Pasal 10
Keputusan Kerajaan Belanda tanggal 28 Maret 1870 No. 2 Stb. 64 sesuai surat
sekretaris Gubernur jenderal Hindia Belanda tanggal 6 April 1915. O. L. Mij.
PGHB didirikan dengan modal yang berasal dari bantuan pemerintah Hindia
Belanda.
O. L. Mij. PGHB sempat berubah nama menjadi O. L. Mij. Boemi Poetera,
kemudian diganti lagi dengan nama Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
sampai sekarang. AJB Bumiputera 1912 dalam menjalankan usahanya telah
melaui empat masa yaitu :
a. Masa Penjajahan Belanda (1912-1942)
Pada masa AJB Bumiputera 1912 mendapat reaksi yang kurang baik dari
kolonial Belanda. Namun berkat kebulatan tekad para pengelola,
eksistensi perusahaan dapat dipertahankan bahkan semakin berkembang.
Hal itu diwujudkan dengan banyak berdirinya kantor cabang di Pulau
Jawa maupun pulau-pulau lainnya

Universitas Sumatera Utara


49

b. Masa Pejajahan jepang (1942-1945)
Pada masa penjajahan Jepang, AJB Bumiputera 1912 mengalami masa
stagnan dengan bergantinya mata uang dan banyaknya pengelola yang
bergabung serta aktif sebagai tentara PETA.
c. Masa Kemerdekaan dan Orde Lama (1945-1966)
Pada masa ini AJB Bumiputera 1912 mulai mengadakan perubahan dan
modernisasi dengan mengirimkan beberapa pengurusnya untuk belajar di
luar negeri. Pada tahun 1965 AJB Bumiputera 1912 mengalami peristiwa
senering, yang mana mata uang Rp. 1000,- menjadi Rp. 1,00 (Kepres No.
27

Tahun 1965). Hal ini mengakibatkan perusahaan harus menjual

asetnya untuk membayar kewajibannya.
d. Masa Orde Baru sampai sekarang (1966-sekarang)
Peristiwa senering tahun 1965 yang mengakibatkan perusahaan menjual
asetnya


untuk

membayar

semua

kewajibannya,

membuat

AJB

Bumiputera 1912 mengalami kemunduran (side back) selama 25 tahun.
Upaya mengembalikan semua aset yang hilang memerlukan waktu
kurang lebih 20 tahun, akan tetapi dengan adanya kerja keras maka
pengembalian aset-aset tersebut dapat dicapai hanya dalam kurun waktu
8 Tahun.
Saat ini kantor pusat AJB Bumiputera 1912 terletak di Jakarta, tepatnya di
Wisma Bumiputera Lantai 18-21 Jalan Jendral Sudirman Kav. 75,Jakarta Pusat
12910 sedangkan Kantor Cabang yang menjadi objek penelitian ini berlokasi di

Jalan S.Parman No. 23 Tanjungbalai.

Universitas Sumatera Utara

50

AJB Bumuputera 1912 juga mempunyai Falsafah, Visi dan Misi layaknya
perusahaan-perusahaan lain, terdiri dari :
a. Falsafah AJB Bumiputera 1912
1 ) Idealisme
Memelihara nilai-nilai perjuangan dalam mengangkat derajat dan
martabat anak bangsa sesuai dengan sejarah berdirinya AJB
Bumiputera 1912 sebagai perusahaan perjuangan.
2 ) Mutualisme
Mengedepankan sistem kebersamaan dalam mengelola perusahaan
dengan memberdayakan potensi Bumiputera sebagai manifestasi
perusahaan rakyat.
3 ) Profesionalisme
Memiliki


komitmen

dalam

pengelolaan

perusahaan

dengan

mengutamakan tata kelola perusahaan yang baik dan berusaha
menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.
b. Visi AJB Bumiputera 1912
Visi AJB Bumiputera 1912 adalah menjadi perusahaan asuransi jiwa
nasional yang kuat, modern dan menguntungkan, didukung dengan
adanya sumber daya manusia (SDM) yang professional dan mampu
menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.
c. Misi AJB Bumiputera 1912
1 ) Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas
sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional.


Universitas Sumatera Utara

51

2 ) Menyediakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin
pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktifitas dan
peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.
3 ) Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk
mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.
2 . Deskripsi Pekerjaan
a . Kepala Cabang
Kepala cabang adalah seorang pejabat yang memimpin sebuah oeganisasi
kantor

cabang.

Kepala

cabang


berperan

dalam

melaksaakan

pengembangan organisasi keagenan, kegiatan operasional produksi,
operasional

konservasi,

operasional

pengelolaan

dana,

kegiatan


administrasi keuangan, kehumasan, dan pelayanan kepada pemegang
polis,

serta

melaksanakan

pengendalian

dan

evaluasi

atas

pelaksanaannya.
Tugas dan tanggung jawab kepala cabang:
1 ) Melakukan recheck produksi kelapangan sesuai dengan batas
kewenangannya.
2 ) Mengesahkan voucher titipan premi pertama dan menandatangani

SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa).
3 ) Memastikan bahwa data/ informasi yang disampaikan adalah benar.
4 ) Melakukan koordinasi dan mengelola organisasi perusahaan.
5 ) Bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas perusahaan.
6 ) Bertanggung jawab kepada kantor pusat.

Universitas Sumatera Utara

52

b . Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK) adalah seorang pejabat
yang berperan dalam melaksanakan, membina, serta mengawasi dan
mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, dan juga memberikan
pelayanan kepada pemegang polis, Agen Koordinator, dan Agen.
Tugas dan tanggung jawab kepada unit administrasi dan keuangan.
1 ) Memeriksa kebenaran dalam pengisian SPAJ dan kelengkapan
berkasnya.
2 ) Menandatangani voucher dan berkas setoran titipan premi pertama.
3 ) Bertanggung jawab atas pengiriman SPAJ dan kelengkapannya ke

depan Kantor Wilayah dan Departemen Pertanggungan.
4 ) Memonitor penertiban polis.
5 ) Menyelenggarakan sistem pembukuan dan pengawasan keuangan.
6 ) Menyelenggarakan dan mengatur anggaran yang berkaitan dengan
pengeluaran dan penerimaan kas.
7 ) Memberikan

informasi

keuangan

kepada

pihak-pihak

yang

berkepentingan.
8 ) Melakukan analisa keuangan serta melampirkan data-data keuangan
perusahaan kepada kepala cabang.
9 ) Memberikan saran-saran penyempurnaan sistem operasi, tata kerja,
dan analisa dibidang asuransi kepada kepala kantor cabang.
c . Agen Koordinator

Universitas Sumatera Utara

53

Agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan,
pengendalian dan pembinaan terhadap agen-agen yang berada di bawah
koordinasinya.
Tugas dan tanggung jawab agen koordinator :
1 ) Memastikan bahwa data/informasi yang disampaikan agen adalah
benar.
2 ) Menerima dan berusaha mengatasi permasalahan agen dalam
menghadapi keluhan nasabah secara langsung.
3 ) Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang.
d . Agen
Agen adalah petugas yang mengelola pertofolio polis pada suatu wilayah
debit dengan kewajiban pokok melakukan kegiatan pengutipan premi dan
pelayanan terhadap pemegang polis.
Tugas dan tanggung jawab Agen :
1 ) Mencari nasabah.
2 ) Melakukan seleksi awal tentang calon pemegang polis, memastikan
bahwa data yang ditulis dalam SPAJ sesuai fakta yang sebenarnya.
3 ) Memberikan penjelasan cara pengisian surat permintaan asuransi jiwa
(SAJ) kepada pemegang polis.
4 ) Melengkapi SPAJ dengan dokumen-dokumen sebagai berikut :
a) Fotocopy identitas diri (KTP/SIM/Pasport).
b) Kwitansi pembayaran titipan premi pertama.
c) Laporan recheck.

Universitas Sumatera Utara

54

5 ) Menyelesaikan

SPAJ

beserta

kelengkapannya

kepada

Agen

Koordinator untuk diteliti kebenaran dan kelengkapannya.
6 ) Menyetorkan uang titipan premi pertama kepada kasir beserta berkas
SPAJ.
7 ) Menyelesaikan kemampuan nasabah terkait dengan keuangan.
8 ) Melakukan penagihan premi kepada nasabah.
9 ) Melakukan pemasaran dan pelayanan kepada nasabah.
e . Kasir
Kasir

adalah

suatu

jabatan

fungsional

yang

berperan

dalam

melaksanakan tertib administrasi, sirkulasi dan laporan keuangan.
Tugas dan tanggung jawab Kasir :
1 ) Menerima uang setoran titipan premi pertama dari agen.
2 ) Membubuhkan tanggal, nomor, kas, dan paraf pada kwitansi titipan
premi pertama dan SPAJ.
3 ) Menandatangani bukti setoran premi.
4 ) Mencatat uang pengeluaran dan pemasukan.
5 ) Setoran dan pelaporan pajak serta mengelola LBK Wilayah.
6 ) Bertanggung jawab kepada KUAK.
7 ) Melayani seluruh transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran kas.
8 ) Menyetor dan mengambil uang ke bank.
9 ) Mengirim laporan keuangan ke kantor pusat.
f . Staf Administrasi Premi

Universitas Sumatera Utara

55

Tugas dan wewenang Staf Administrasi Portofolio dan kwitansi/premi:
1 ) Mencatat kwitansi premi kepada supervisor/agen
2 ) Mengecek kebenaran setoran premi agen.
3 ) Mengecek premi tertunda.
4 ) Mencatat tanggung jawab penagihan premi secara mingguan atau
bulanan.
5 ) Mencatat perkembangan portofolio kantor operasional.
6 ) Membuat surat konfirmasi kepada pemegang polis.
g . Staf Administrasi Produksi
Tugas dan wewenang Staf Administrasi Produksi:
1 ) Mencatat SP/provisi dalam buku produksi dan provisi.
2 ) Mengecek kebenaran/ kelengkapan SPAJ.
3 ) Mencatat surat-surat ke dalam buku agenda surat keluar.
4 ) Mencatat stok dan penggunaan kwitansi pertama.
5 ) Mencatat perkembangan produksi secara harian.
6 ) Mencatat persediaan sarana operasional (SP, bonus, dan saleskit).
7 ) Melaksanakan pencatatan stok kwitansi premi.
8 ) Membuat polis asuransi.
9 ) Menyampaikan polis dan sertifikat yang telah diteliti kepada
pemegang polis.
h . Staf Administrasi Pelayanan Umum
Tugas dan wewenang Administrasi pelayanan Umum :
1 ) Entry SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa).

Universitas Sumatera Utara

56

2 ) Membuat laporan klaim.
3 ) Pinjaman polis (dicatat dalam buku peminjaman polis).
4 ) Perubahan pemulihan polis (dicatat dalam buku repuli).
5 ) Melayani keluhan dan konfirmasi pemegang polis.
6 ) Mencatat barang-barang inventaris milik perusahaan ke dalam buku
dan membuat laporan setiap akhir tahun.
B.

Kajian Mengenai Agen
1 . Pengaturan dan Proses Menjadi Agen Asuransi
Saat ini tidak ada pengaturan tersendiri terhadap suatu Agen Asuransi.

Namun OJK mempunyai suatu perencanaan untuk menerbitkan regulasi terkait
peraturan agen asuransi atau financial planner di Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Firdaus
Djaelani, mengemukan alasan perencanaan ini agar para agen asuransi yang
semakin bertambah setiap harinya dalam hal menjual suatu produk asuransi tidak
sembarangan, dan juga menjelaskan secara tuntas. Regulasi yang direncanakan ini
hanya mengatur mengenai komisi dari pada Agen Asuransi agar tidak dibayarkan
sekaligus tapi dengan cara bertahap, ini supaya si agen tetap keep contact dengan
pemegang polis.

59

Pengaturan Agen asuransi sudah ada di atur dalam UU Nomor 40 Tahun
2014 Tentang Perasuransian Pasal 1 angka 28 mengatakan:
“Agen asuransi adalah orang yang bekerja sendiri atau bekerja pada badan
usaha, yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Asuransi atau
Perusahaan Asuransi Syariah dan memenuhi persyaratan untuk mewakili
59

http://ekbis.sindonews.com/read980799/34/ojk-berencana-bentuk-regulasi-agen asuransi-142719033 diakses tanggal 1 November 2016.

Universitas Sumatera Utara

57

perusahaaan asuransi atau perusahaan asuransi Syariah memasarkan produk
asuransiatau produk asuransi syariah.”
Pengertian ini mengandung arti bahwa agen asuransi adalah agen yang
bergerak untuk sebuah perusahaan asuransi berdasarkan persyaratan yang sudah di
tentukan oleh perusahaan asuransi tempat agen asuransi tersebut bekerja.
Lebih lanjut lagi dapat ditemukan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 23/POJK.05/2015 tentang Produk Asuransi Dan Pemasaran Produk
Asuransi Pasal 45 dikatakan bahwa “Perusahaan asuransi hanya dapat
memasarkan produk asuransi melalui saluran pemasaran yang salah satunya
disebutkan agen asuransi, yang memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan mengenai agen asuransi”.
Seiring dengan tugas agen sebagai penghubung antara pihak tertanggung
dan penanggung, maka dalam hal ini agen juga dituntut untuk mengenal sebuah
produk perusahaan asuransi tempat dimana agen asuransi bekerja yang bertujuan
untuk memberikan keterangan kepada penanggung manfaat yang akan
diperolehnya dari memiliki sebuah produk asuransi berdasarkan jumlah premi
yang dibayarkan oleh tertanggung.
Agen asuransi juga dapat menjadi perantara antara pihak tertanggung
dengan penanggung untuk melakukan pembayaran premi asuransi dan juga proses
pengajuan klaim terhadap nasabah asuransi yang mengalami sebuah kerugian
sebagaimana yang dicantumkan dalam polis asuransi. Untuk menjadi seorang
agen asuransi yang melaksanakan pekerjaan sebagai penghubung antara pihak
tertanggung dan pihak penanggung, haruslah melalui prosedur yang telah
ditentukan oleh perusahaan asuransi.

Universitas Sumatera Utara

58

Seperti hal nya perusahaan AJB Bumiputera 1912 tempat dilaksanakannya
penelitian ini. Pihak Perusahaan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi yaitu
sebagai berikut:
a. Diharapkan minimal telah menyelesaikan pendidikan D3 atau SMA
Pendidikan juga sebagai salah satu syarat yang dapat meyakinkan sebuah
perusahaan asuransi bahwa, pihak yang ingin mencalonkan diri menjadi
agen asuransi adalah pihak yang memiliki pendidikan yang memadai
untuk melakukan kegiatan pemasaran.
Pendidikan

sebagai

salah

satu

landasan

prospek

yang

dapat

meningkatkan kepercayaan masyarakat yang akan mendengarkan
penjelasan produk bahwa semakin tinggi pendidikan maka semakin baik
juga pandangan bagi masyarakat terhadap agen produksi yang
melaksanakan kegiatan pemasaran tersebut.
b. Mempunyai Jiwa Bisnis (Seorang Pekerja Keras)
Jiwa bisnis disini maksudnya bahwa calon agen tersebut orang yang mau
belajar dan bimbing agar dapat melakukan pemasaran dengan baik dan
memberikan kontribusi yang sesuai dengan keinginan dari pada
perusahaan AJB Bumiputera 1912.
c. Pendidikan selama 3 hari di kelas
Pendidikan yang dilakukan disini adalah pengenalan kepada calon agen
asuransi terhadap produk-produk yang dimiliki perusahaan AJB
Bumiputera

1912

kota

Tanjungbalai.

Pelaksanaan

training

ini

dilaksanakan di kantor AJB Bumiputera 1912 yang terletak di kota

Universitas Sumatera Utara

59

kisaran, alasan pelaksanaan tersebut dilaksanakan di kantor cabang AJB
Bumiputera 1912 di kota kisaran karena efisiensi terhadap waktu dan
tempat dari calon agen yang mendaftarkan diri.
d. Ujian Lisensi
Ujian Lisensi ini dilaksanakan oleh AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa
Indonesia) yang kemudian bagi agen yang telah lulus Ujian Lisensi akan
diberikan sebuah sertifikat Agen Asuransi. Pelaksanaan Ujian Lisensi ini
tidak dilaksanakan di semua daerah, hanya dapat dilakukan di Ibu Kota
Provinsi seperti Medan, Jakarta dan lainnya.
e. Praktek selama 1 Minggu
Tujuan pelaksanaan praktek ini adalah untuk memperlihatkan kepada
Agen Asuransi yang telah lulus ujian lisensi aplikasi terhadap pendidikan
yang telah diberikan oleh pihak AJB Bumiputera 1912 kota Tanjungbalai
dengan melaksanakan kegiatan pemasaran didampingi oleh senior dari
pada agen asuransi terdahulu.
f. Menandatangani kontrak agen asuransi selama 1 tahun
Pelaksanaan perjanjian ini sebagai landasan bagi agen asuransi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk asuransi yang dimiliki AJB
Bumiputera 1912. Kontrak ini dapat diakhiri oleh pihak perusahaan
asuransi AJB Bumiputera apabila seorang agen tersebut tidak produktif.

Universitas Sumatera Utara

60

Agen juga di wajibkan untuk 2 (dua) – 3 (tiga) kali datang kekantor dan
melaksanakan prospek. 60
Agen yang telah habis masa kontraknya akan di tentukan oleh perusahaan
terhadap perpanjangan kontraknya. Agen yang produktif akan diberikan
perpanjangan kontrak selama 1 tahun. Sedangkan agen yang kurang produktif
biasanya diberikan perpanjangan kontrak selama 3 bulan sebagai bentuk toleransi
perusahaan terhadap agen asuransi dan melihat perubahan kenerja agen tersebut,
apabila agen tersebut kembali produktif maka perusahaan akan memperpanjang
masa kontrak agen tersebut selama 1 Tahun. Terhadap agen yang tidak produktif,
akan dilakukan pemutusan kontrak oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912.
Ketentuan ini adalah hal yang harus diperhatikan oleh calon tertanggung
yang ingin memiliki polis asuransi dari perusahaan AJB Bumiputera 1912 yang
dipasarkan oleh agen asuransi atau paling tidaknya calon tertanggung
memperhatikan kartu lisensi yang dimiliki oleh agen asuransi bumiputera yang
diterima oleh agen pada saat melakukan ujian lisensi.
2 . Tanggung jawab Agen Terhadap Perusahaan Asuransi dan Nasabah
Setiap Pekerjaan apapun itu wajib memiliki tanggung jawab yang harus
dipikulnya guna kepentingan perusahaan tempat seseorang itu bekerja. Terlebih
bagi perusahaan asuransi tanggung jawab yang dipikul oleh agen asuransi
merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan terkait pelaksanaan sebuah

60

Hasil wawancara dengan Bapak Gestofer Situmeang Senior Unit Manager, atau Kepala
Kantor Cabang AJB Bumiputera 1912 kota Tanjungbalai. Tanggal 17 November.

Universitas Sumatera Utara

61

kegiatan pemasaran sebuah produk asuransi yang dimiliki oleh perusahaan
asuransi. 61
Agen tidak mempunyai kewenangan untuk membuat, mengubah atau
membatalkan perjanjian apa pun, atau menghapuskan atau menimbulkan
kewajiban atau utang atau piutang perusahaan. Agen dilarang untuk melakukan
negosiasi, mengikatkan diri ke dalam kontrak dan/atau perjanjian untuk dan atas
nama perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan tidak akan terikat kontrak dan atau
perjanjian apapun yang dibuat oleh agen diluar kewenangan yang diberikan. 62
Keberhasilan Perusahaan juga merupakan hal yang dapat ditinjau dari
pemenuhan hak dari pada calon tertanggung yang dilaksanakan oleh perusahaan
melalui karyawan-karyawan (agen asuransi) yang dimiliki oleh perusahaan
asuransi dengan memberikan pelayanan terbaik supaya nasabah merasa puas dan
merasa aman dengan pelayanan yang ramah disertai dengan tanggung jawab yang
tinggi terhadap suatu pekerjaan keagenan.
Keberhasilan perusahaan ditinjau dari kepuasaan nasabah terhadap
pelaksanaan tanggung jawab agen asuransi yang terdiri dari :
a. Kunjungan

langsung.

Kunjungan

langsung

merupakan

kegiatan

mengunjungi calon nasabah tanpa membuat janji sebelumnya. Kegiatan
ini adalah kegiatan yang sangat sulit dilakukan dan hanya para agen yang
berpengalaman pada umumnya yang biasa melaksanakannya. Umumnya
kegiatan ini dilakukan para agen untuk mengisi waktu luang guna
mengasah kemahirannya dalam melakukan teknik pendekatan.
61
62

Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002), hal. 80.
Tuti Rastuti, Op. Cit., hal. 69.

Universitas Sumatera Utara

62

b. Pendekatan. Kegiatan agen asuransi dalam tahap awal ini adalah
melakukan kegiatan dengan menghubungi atau melakukan komunikasi
guna menciptakan aset yang akan dikelolanya. Konsep pendekatan sangat
besar peranananya dalam pemasaran sebuah produk.
c. Penyerahan Polis.

Pelayanan secara aktual dimulai sejak polis

diserahkan kepada nasabah. Oleh karena itu, seorang agen asuransi harus
berani mengeluarkan biaya guna memberikan pelayanan serta menjalin
hubungan yang baik dengan nasabah. 63 Berikut ini kunci keberhasilan
seorang agen agar dapat menjadi pelayanan yang bagi bagi nasabahnya
yaitu :
1 ) Layani dan jawab dengan jujur semua pertanyaan serta keluhannya
atas produk dan pelayanan yang kita berikan.
2 ) Hindari perdebatan dengan nasabah perihal konsep asuransi, sebab
mereka akan selalu bertanya karena belum memahami fungsi dan
manfaat asuransi.
3 ) Berikan perhatian dan pemahaman akan resiko, masa depan, cita-cita
dan harapan untuk nasabah.
4 ) Senantiasa bersikap optimis terhadap nasabah dan lakukan pelayanan
secara pribadi seperti saudara sendiri. 64
Asuransi AJB sendiri mencantumkan tanggung jawab agen kedalam
perjanjian keagenan general agency system hybrid ajb Bumiputera 1912 yang
terdapat didalam Pasal 4 sebagai kewajiban agen yg terdiri dari :
a . Memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama Perusahaan yaitu dengan
memberikan penjelasan tentang program-program asuransi jiwa yang
diterbitkan oleh Perusahaan, syarat-syarat polis asuransi, premi, investasi,

63
64

Ketut Sendra, Op.Cit., hal. 98.
Ibid., hal. 99.

Universitas Sumatera Utara

63

klaim serta ketentuan lainnya yang ditetapkan Perusahaan kepada Calon
Pemegang Polis/ Calon Tertanggung.
Memberikan penjelasan disini memiliki maksud penyampaian informasi
membingungkan calon tertanggung atau tertanggung, hal ini dapat berupa
memberikan penjelasan baik dalam hal keuntungan bagi calon
tertanggung atau tertanggung supaya segera memiliki polis asuransi,
tetapi juga memberikan penjelasan terhadap segala kendala dari produk
yang diterima oleh calon tertanggung/ tertanggung.
Pada saat melakukan penjelasan agen juga harus mencari tahu pegolahan
informasi yang diterima konsumen melalui lima (5) tahapan menurut
William Mc Guire:
1 ) Tahap Pemaparan, adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar
untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen.Stimulus dapat
berbentuk iklan, kemasan, merek. Stimulus adalah input apapun yang
datang dari pemasar yang disampaikan kepada konsumen melalui
berbagai media seperti toko iklan luar ruang, televisi, radio, koran,
majalah dan lain-lain.
2 ) Perhatian, Tidak semua stimulus yang dipaparkan dan diterima
konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan
pengolahan stimulus. Maka dari itu agen harus berupaya merebut
perhatian

konsumen

dengan

agar

membaca,

melihat

dan

mendengarkan apa yang disampaikan oleh agen. 65

65

Ibid., hal. 101.

Universitas Sumatera Utara

64

3 ) Pemahaman, adalah usaha konsumen untuk mengartikan atau
menginterpretasikan setiap penjelasan dan informasi yang diterima
oleh calon tertanggung/ tertanggung.
4 ) Penerimaan,

setelah

melihat

memperhatikan

dan

memahami

penjelasan maka sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai
penjelasan dari setiap informasi yang diberikan.
5 ) Retensi, proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang.
Salomon mengemukakan pendapatnya bahwa memori melibatkan
sebuah proses untuk mengumpulkan informasi dan menyimpannya
berulang kali sehingga suatu saat bisa digunakan kembali saat
dibutuhkan. 66
Penjelasan terhadap pengolahan informasi diatas mengemukakan bahwa,
dalam hal penjelasan dan pemaparan sebuah produk asuransi yang ditawarkan
oleh agen asuransi harus bersifat menyeluruh hal ini bertujuan untuk menghindari
adanya kesalahan dalam menafsirkan atau mengartikan setiap penjelasan dan
meminimalisir sebuah kerugian bagi konsumen.
a . Melakukan seleksi risiko sesuai dengan cara bertemu secara langsung
kepada calon tertanggung atau kepada calon nasabah terkait dengan
penerimaan risiko oleh perusahaan.
b . Membantu calon pemegang polis/ calon tertanggung dalammengisi surat
SPAJ dan menyerahkan yang telah ditandatangni oleh calon pemegang

66

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal. 95.

Universitas Sumatera Utara

65

polis dan calon tertanggung dan/atau surat pernyataan kesehatan beserta
kelengkapan data/ keterangan lainnya kepada perusahaan.
c . Mengingatkan dan membantu calon pemegang polis/ calon tertanggung
untuk melakukan pembayaran premi.
d . Menyerahkan polis sekaligus menjelaskan isi polis dan meminta kembali
surat tanda terima polis asuransi jiwa yang sudah ditandatangani oleh
pemegang polis.
e . Mengembalikan kepada perusahaan tanda terima polis yang sudah
diterima.
f . Bertindak secara professional dan menjalankan usahanya dengan penuh
integritas, dan tanggung jawab serta mengutamakan kepentingan calon
pemegang polis dan perusahaan di atas kepentingan.
Hal ini juga menjadi landasan bagi calon pemegang polis untuk
menerima informasi yang selengkapnya tanpa adanya suatu hal yang
ditutupi guna kepentingan agen asuransi.
g . Mematuhi syarat-syarat dan ketentuan serrta standar aktivitas agen yang
ditetapkan oleh perusahaan.
h . Menjaga hubungan baik dengan sesama agen karyawan, dan pemegang
polis dan/atau tertanggung.
i . Aktif dalam mengikuti pelatihan dan koordinasi yang diselenggarakan
oleh perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

66

j . Memperpanjang masa berlaku lisensi keagenan dari asosiasi yang
berwenang sebelum berakhirnya masa berlaku lisensi keagenan yang
dimilikinya.
k . Menjalankan ketentuan prinsip

mengenal nasabah (Know Your

Customer).Ketentuan berkaitan dengan ketentuan yang sebelumnya
menjaga hubungan baik dengan pemegang polis dan/atau tertanggung
l . Selain ketentuan pada perjanjian ini agen tunduk pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, ketentuan-ketentuan kode etik
keagenan yang diterbitkan oleh lembaga/ asosiasi yang berwenang.
Memahami dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan memberikan
pelayanan yang sesuai kebutuhan nasabah merupakan hal yang terpenting dalam
dunia perasuransian. Tanpa pelayanan berkualitas tinggi maka agen akan
ditinggalkan pelanggannya, dan mengakibatkan tidak terpenuhinya suatu target
yang telah direncanakan perusahaan ( dengan kata lain, semakin bagus pelayanan,
semakin tinggi permintaan masyarakat untuk memiliki sebuah polis asuransi,
disertai juga dengan tercapainya target pemasaran sebuah perusahaan asuransi
tersebut). Pelayanan bagi konsumen disini bukan sekedar kemampuan
memberikan pelayanan yang ramah, tetapi pelayanan dalam ragam produk yang
dapat membantu nasabah menyelesaikan urusannya dalam hal bertransaksi dan
menyimpan uang.

Universitas Sumatera Utara

67

3 . Kode Etik Agen Asuransi dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia atau dikenal dengan nama “AAJI”
mempunyai pengaturan tersendiri terhadap suatu kode etik agen asuransi dalam
menawarkan jasa asuransi kepada masyarakat yang terdiri dari :
a. Mengikuti asuransi jiwa memberikan suatu yang tidak pasti menjadi pasti
dengan diberikan jaminan perlindungan untuk hari tua dan keperluan
suatu saat yang sangat diperlukan, karena itu agen tidak akan
memberikan penjelasan yang bersifat dapat menyesatkan masyarakat.
b. Tingkat kesadaran masyarakat ber-asuransi jiwa tidak lepas dari tingkat
kemampuan agen dalam memberikan penjelasan yang tidak bersifat
bujukan atau paksaan, cara pemberian pelayanan, sikap menempatkan
kepentingan masyarakat, sebelum dan selama asuransi berlaku, karena itu
agen akan selalu belajar menambah wawasan dan meningkatkan
kemampuan, akan memberikan pelayanan sebaik-baiknya serta akan
menempatkan kepentingan masyarakat, khususnya kepentingan
pemegang polis di atas kepentingan pribadi.
c. Perilaku agen akan sangat mempengaruhi tingkat ketahanan pemegang
polis untuk mendapat manfaat asuransi jiwa. Karena itu agen tidak akan
melakukan tindakan yang bersifat dapat merugikan pemegang polis
maupun teman seprofesi agen.
d. Profesi agen sebagai usaha penunjang, merupakan perpanjangan tangan
dan ujung tombak perusahaan asuransi jiwa, yang dapat menciptakan
lapangan kerja dan memberi sumber penghasilan bagi para agen. Karena
itu agen merasa ikut memiliki, dan akan menjaga nama baik serta
bertanggung jawab untuk mengembangkan perusahaan asuransi jiwa
yang di ageninya.
e. Agen sebagai profesi akan menjaga nama baik profesi agar profesi agen
dapat berperan serta secara aktif dalam menghimpun dana untuk
keperluan pembangunan nasional.
f. Kami para agen, akan berperilaku sebagaimana butir-butir kode etik
diatas, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa, tanggung jawab kepada diri sendiri dan keluarga, tanggung
jawab kepada pemerintah, tanggung jawab kepada perusahaan yang
diageni dan tanggung jawab kepada rekan seprofesi.
Adapun kaitan agen asuransi AJB Bumiputera 1912 dengan kode etik
asosiasi asuransi jiwa Indonesia (AAJI), bahwa AAJI sebagai asosiasi yang
bekerjasama dengan AJB Bumiputera 1912 dalam melaksanakan ujian lisensi,

Universitas Sumatera Utara

68

serta

memiliki

wewenang

untuk

membuat

kode

etik

sesuai

dengan

kewenangannya.
Adapun sanksi pelanggaran yang akan diberikan terhadap pelanggaran ini
dapat berupa sanksi teguran lisan dan/atau tertulis, penghentian sementara
aktifitas keagenan, dan mengakhiri perjanjian kerjasama secara sepihak. Tidak
hanya itu saja, AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) dapat mengenakan denda
terhadap sebuah pelanggaran kode etik yang melaksasnakan poaching dan
twisting.
Poaching adalah praktik membajak agen asuransi dari satu perusahaan lain
tanpa ada jeda waktu. Biasanya praktik ini disertai dengan twisting, yaitu
memindahkan polis nasabah dari perusahaan asuransi lama ke tempat agen yang
telah pindah perusahaan asuransi tersebut. Agen yang terbukti poaching kena
denda sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). Sedangkan agen yang
terbukti twisting wajib membayar kepada perusahaan asuransi jiwa yang dirugikan
sebesar 10 kali jumlah total premi untuk sisa masa pembayaran premi. Atau
minimal Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) per polisnya. 67
Denda ini bertujuan untuk melindungi kepentingan perusahaan asuransi
tempat dimana agen produksi (agen asuransi) bekerja. Hingga 19 Agustus 2016
tercatat 513.000 (lima ratus tiga belas ribu) orang jadi agen asuransi jiwa di
Republik Indonesia. Tujuan dari penerapan denda ini untuk melindungi

67

Jakarta, Kompas.com, Denda Besar Agen Meresahkan Asuransi, Senin, 13 Mei 2013,
14:41 WIB,
http;//bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/05/13/14415542/Denda.Besar.Meresahkan.Agen.As
uransi, di akses tanggal 26 November 2016 pukul 01.37 WIB.

Universitas Sumatera Utara

69

perusahaan dari itikad buruk dari pada calon agen asuransi yang terdiri dari
513.000 (lima ratus tiga belas ribu) orang agen asuransi. 68
4 . Pembinaan Dan Pengawasan Terhadap Agen Asuransi
Pembinaan terhadap agen asuransi dilakukan pada saat ingin mendaftarkan
dan setelah mendaftarkan diri menjadi agen asuransi. Saat mendaftarkan diri agen
biasanya dibina selama 3 (tiga) hari mengenai produk asuransi dan persiapan
untuk melaksanakan ujian lisensi. Sedangkan pada saat setelah menjadi agen
asuransi pembinaan yang dilakukan adalah dengan cara konsultasi atau mengikuti
pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912.69
Pengawasan yang dilakukan adalah dengan memberikan arahan kepada agen
asuransi untuk datang ke kantor AJB Bumiputera 3 (tiga) atau 2 (dua) kali dalam
satu minggu sebagai bentuk disiplin lapangan dan pengawasan yang dilakukan
oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912 kota Tanjungbalai.
Adapun bentuk disiplin dan pengawasan ini bukan saja hanya datang
kekantor 3 (tiga) atau 2 (dua) kali dalam satu minggu tetapi juga dengan
melaksanakan prospek, sebagai bentuk pelaksanaan perjanjian keagenan yang
telah disepakati. Kegiatan pendampingan dalam hal ini dapat dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan diri dari pada agen asuransi yang baru dalam
pelaksanaan kewajibannya sebagai agen.

68

Detik.com, 513.000 Orang Jadii Agen Asuransi Jiwa di RI, Jumat 19 Agustus 2016,
13:40 WIB, http://m.detik.com/finance/moneter/3278904/51300-orang -jadi-agen-asuransi-jiwadi-ri?_e_pi=7%2CPAGE_ID10%2C6071518522 diakses tanggal 21 Desember 2016, 04.37 WIB
69
Hasil wawancara dengan Bapak Gestofer Situmeang Senior Unit Manager, atau Kepala
Kantor Cabang AJB Bumiputera 1912 kota Tanjungbalai. Tanggal 17 November.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KEGIATAN PEMASARAN
YANG DILAKUKAN OLEH AGEN
A.

Pengaturan Serta Peran Agen Asuransi Dalam Kegiatan Perasuransian
Pengaturan terhadap agen asuransi dapat ditemukan dalam Undang-undang

Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang terdapat dalam Pasal 27angka
3 yang mengatakan bahwa diatur lebih lanjut dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut dapat ditemukan
23/POJK.05/2015 Tentang Produk Asuransi dan Pemasaran Produk Asuransi
Pasal 67 “bahwa agen asuransi harus memiliki sertifikasi keagenan, yang diterima
dari Asosiasi”. Asosiasi tersebut adalah Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
yang merupakan induk organisasi asosiasi asuransi jiwa Indonesia dibentuk
tanggal 23 januari tahun 2002. AAJI merupakan asosiasi yang bekerja sama
dengan AJB Bumiputera Kota Tanjungbalai dalam hal untuk melakukan
pendaftaran agen asuransi, AAJI memberikan kewenangan kepada perusahaan
asuransi untuk membuat aturan lebih lanjut mengenai agen yang bekerja di
perusahaannya.
Perusahaan AJB Bumiputera memiliki aturan tersendiri terhadap seorang
agen asuransi yang disebut dengan Perjanjian Keagenan yang dapat dilihat
dilampiran terakhir. Perjanjian Keagenan merupakan suatu perjanjian keagenan
yang dilakukan antara agen dengan perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera 1912 yang bukan merupakan perjanjian ketenagakerjaan sebagaimana
yang tercantum dalam Pasal 1 Perjanjian Keagenan General Agency System
Hybrid AJB Bumiputera 1912.

70
Universitas Sumatera Utara

71

Perjanjian ini berisikan kewajiban untuk menjual produk asuransi jiwa
kepada calon pemegang polis, melakukan penagihan premi pertama dari hasil
penjualan produk asuransi jiwa dan menyetorkannya kepada pihak Perusahaan
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dalam waktu selambat-lambatnya
1 x 24 jam hari kerja terhitung mulai tanggal sejak premi diterima oleh agen
produksi, menyerahkan seluruh dokumen yang diterima dari calon pemegang
polis/ pemegang polis oleh pihak agen produksi kepada pihak perusahaan
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dalam waktu selambat-lambatnya
2 x 24 jam hari kerja, memberitahukan kepada pihak perusahaan Asuransi Jiwa
Bersama (AJB) Bumiputera 1912 setiap fakta atau informasi yang diketahuinya
saat ini dan yang akan datang yang berhubungan dengan penerimaan
pertanggungan, memberikan informasi tentang Calon Tertanggung dan/atau
pemegang polis kepada pihak perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera 1912 sesuai dengan prinsip-prinsip underwriting atau seleksi asuransi
jiwa, mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik
Indonesia dan kode etik keagenan serta bertanggung jawab penuh atas semua
kegiatan yang dilaksanakannya, memenuhi ketentuan perjanjian keagenan agen
produksi ini dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku di perusahaan
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 termasuk dan tidak terbatas pada
prosedur penjualan dan pelayanan yang saat ini berlaku dan yang akan
diberlakukan oleh pihak Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dari
waktu kewaktu yang berhubungan dengan pemasaran produk, memberikan
informasi yang benar, jelas, dan jujur kepada Calon Pemegang Polis berkenaan

Universitas Sumatera Utara

72

dengan ketentuan-ketentuan yang menyangkut hak dan kewajiban pemegang polis
dan tidak terbatas pada syarat-syarat umum dan syarat-syarat khusus polis,
menyerahkan polis asuransi jiwa beserta berkas-berkas terkait dalam rangka
pelayanan kepada pemegang polis untuk dan atas nama pihak Asuransi Jiwa
Bersama (AJB) Bumiputera 1912, membuat laporan harian (LAPHAR) secara
tertulis tentang kegiatannya kepada pihak Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera 1912 dan menyerahkan surat jaminan dari perjanjian sesuai dengan
formulir yang telah ditentukan oleh pihak Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera 1912. 70
Perjanjian Keagenan Agen Produksi, ini dibuat berdasarkan adanya
kesepakatan seseorang agen untuk mengikatkan dirinya dengan Perusahaan
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, dengan mempuyai hak dalam
melaksanakan perjanjian keagenan agen produksi tersebut, terdiri dari :
1 . Mendapatkan provisi penutupan dan sumbangan uang jalan produksi;
2 . Mendapatkan insentif produksi;
3 . Mendapatkan asuransi kecelakaan diri;
4 . Mendapatkan sumbangan-sumbangan lain yang besarnya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang dituangkan di dalam surat keputusan dan
peraturan pihak perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera
1912.
Setiap perjanjian identik dengan adanya suatu kewajiban yang sekaligus
menjadi peran dari pada agen asuransi. Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera 1912 juga memiliki pengaturan sendiri yang mengatur tentang
kewajiban terdapat dalam Pasal 4 Perjanjian Keagenan General Agency System
Hybrid AJB Bumiputera 1912 yaitu :

70

Perjanjian Keagenan General Agency System Hybrid AJB Bumiputera 1912.

Universitas Sumatera Utara

73

1 . Memasarkan jasa asuransi jiwa untuk dan atas nama Perusahaan yaitu
dengan memberikan penjelasan tentang program-program asuransi jiwa
yang diterbitkan oleh perusahaan, syarat-syarat polis asuransi, premi,
investasi, klaim serta ketentuan lainnya yang ditetapkan perusahaan
kepada calon pemegang polis/ calon tertanggung.
2 . Melakukan seleksi risiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku bertemu
langsung kepada calon pemegang polis/ calon tertanggung dan
mengungkapkan secara cermat kepada perusahaan setiap fakta dan
keadaan yang diketahuinya atau yang disampaikan kepadanya oleh calon
pemegang polis/calon tertanggung/ pihak lainnya terkait dengan
penerimaan risiko oleh perusahaan.
3 . Membantu calon pemegang polis/ calon tertanggung dalam mengisi surat
permintaaan asuransi jiwa (SPAJ) dan menyerahkan surat permintaan
asuransi jiwa (SPAJ) yang telah ditandatangani oleh calon pemegang
polis dan calon tertanggung dan/atau surat pernyataan kesehatan beserta
kelengkapan data/ keterangan lainnya kepada perusahaan.
4 . Mengingatkan dan membantu calon pemegang polis/ calon tertanggung
untuk melakukan pembayaran uang premi pertama dan premi lanjutan
dari program asuransi jiwa yang dipilihnya ke rekening yang ditetapkan
oleh perusahaan.
5 . Menyerahkan polis sekaligus menjelaskan isi polis dan meminta kembali
surat tanda terima polis asuransi jiwa yang sudah ditandatangani oleh
pemegang polis segera seteleh diterbitkan.
6 . Mengembalikan kepada perusahaan tanda terima polis yang sudah
ditandatangani oleh pemegang polis dan polis yang tidak berhasil
diterima oleh pemegang polis.
7 . Bertindak secara professional menjalankan usahanya dengan penuh
integritas, kejujuran dan tanggung jawab serta mengutamakan
kepentingan calon pemegang polis dan perusahaan di atas kepentingan
pribadi.
8 . Mematuhi syarat-syarat dan ketentuan serta standar aktivitas agen yang
ditetapkan oleh perusahaan.
9 . Menjaga hubungan baik dengan sesama agen, karyawan dan pemegang
polis dan/atau tertanggung.
1 0 . Aktif dalam mengikuti pelatihan dan koordinasi yang diselenggarakan
oleh perusahaan.
1 1 . Mencapai target dan evaluasi dan/atau perubahannya (jika ada) serta
menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh perusahaan.
1 2 . Memperpanjang masa berlaku lisensi keagenandari asosiasi yang
berwenang sebelum berakhirnya masa berlaku lisensi keagenan yang
dimilikinya.
1 3 . Menjalankan ketentuan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN)/ Know Your
Customer (KYC) terhadap calon pemegang polis/ calon tertanggung,
memastikan bahwa calon pemegang polis/ calon tertanggung telah
mengisi surat permintaan asuransi jiwa (SPAJ) dengan lengkap dan

Universitas Sumatera Utara

74

benar, melakukan identifikasi Transaksi Keterangan Mencurigakan
(TKM) dan melaporkannya kepada Perusahaan.
1 4 . Selain ketentuan pada Perjanjian ini Agentunduk pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, ketentuan-ketentuan dankode etik
keagenan yang diterbitkan oleh instansi pemerintah/ lembaga/asosiasi
yang berwenang serta prosedur-prosedur, instruksi-instruksi dan
ketentuan-ketentuan lain yang dikeluarkan dari waktu ke waktu oleh
perusahaan.
Penjelasan terhadap Pasal 4 angka 2 dan juga angka 13Perjanjian
Keagenan General Agency System Hybrid AJB Bumiputera 1912 kota
Tanjungbalai bahwa dalam hal ini tertanggung harus bersifat transparan
terhadap segala sesuatu hal dari segi pendapatan kerja, riwayat kesehatan,
dan juga pekerjaan. Hal ini guna kepentingan informasi bagi perusahaan
dalam hal meminimalisir kerugian perusahaan, dan untuk menghindari
dari suatu kegiatan tindak pidana pencucian uang oleh tertanggung.
Penjelasan Pasal 4 Perjanjian Keagenan General Agency System Hybrid
AJB Bumiputera 1912 Kota Tanjungbalai, pada polis diberikan kepada
pihak tertanggung, tertanggung berhak untuk menanyakan segala sesuatu
hal terkait mengenai isi polis yang merupakan hak dari tiap-tiap
tertanggung untuk menerima informasi yang jelas dan tidak menyesatkan
bagi pihak tertanggung.
B.

Problematika yang Dapat Timbul Terkait Dengan Peran Agen
Asuransi dan Dampaknya Kepada konsumen
Perkembangan ekonomi Indonesia melalui perusahaan asuransi semakin

meningkat seiring dengan munculnya pemikiran dalam masyarakat mengenai
suatu ketidakpastian mengenai aktivitas ekonomi yang dilakukannya. Kesadaran

Universitas Sumatera Utara

75

akan resiko yang akan terjadi itulah yang membawa masyarakat untuk terlibat
dalam asuransi.
Perkembangan

usaha

perasuransian

di

suatu

negara

mengikuti

perkembangan ekonomi masyarakatnya. Semakin tinggi tingkat pendapatan per
kapita masyarakat, makin mampu masyarakat memiliki harta kekayaan dan makin
dibutuhkan pula perlindungan keselamatannya dari ancaman bahaya. Karena
pendapatan masyarakat meningkat, dengan demikian kemampuan membayar
premi

semain

meningkat,

dengan

demikian,

usaha

perasuransian

juga

berkembang. 71
Faktor utama yang menjadi kelemahan konsumen adalah tingkat kesadaran
konsumen akan haknya masih rendah, yang disebabkan oleh rendahnya
pendidikan konsumen. Di sisi lain, kondisi dan fenomena tersebut dapat
mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang
dan konsumen berada pada posisi yang lemah. Konsumen menjadi objek aktivitas
bisnis untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pelaku usaha melalui
kiat promosi, cara penjualan, serta penerapan perjanjian standar yang merugikan
konsumen. 72
Oleh karena hal tersebut maka perusahaan asuransi harus lebih lagi untuk
memberikan informasi yang lebih jelas terhadap sebuah produk asuransi yang
dimiliki perusahaan asuransi atau agen asuransi. Agen Asuransi Berdasarkan
Pasal 1 angka (28) memberikan pengertian:

71

Rovita Ayuningtyas, “Perlindungan Konsumen Asuransi Pasca Terbuntuknya UndangUndang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan”, (Magister Kenotariatan
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, hal. 3.
72
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Op.Cit., hal. 34.

Universitas Sumatera Utara

76

“Agen Asuransi adalah orang yang bekerja sendiri atau bekerja pada badan
usaha, yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Asuransi atau
Perusahaan Asuransi Syariah dan memenuhi persyaratan untuk mewakili
perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah memasarkan produk
asuransi atau produk asuransi syariah”.
Agen dalam melaksanakan pekerjaannya juga memiliki problematika yang
berkaitan dengan perannya dan berdampak kepada konsumen, hal ini terdiri dari :
1 . Problematika dalam Pembayaran Premi Asuransi
Pembayaran premi merupakan salah satu unsur pemenuhan perjanjian
asuransi, dimana pihak tertanggung melakukan pembayaran sejumlah uang
(premi) kepada penanggung. Pembayaran premi sering juga menjadi suatu
permasalahan yang sering timbul dalam dunia perasuransian dalam hal
pelaksanaannya. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan dua cara:
a . Auto Debet, dan;
b . melalui agen asuransi.
Bagi seorang tertanggung yang tidak banyak memiliki waktu luang biasanya
akan memilih Auto Debet sebagai bentuk pembayaran preminya, sementara
bagi orang yang memiliki waktu luang dan mempercayai agen asuransi akan
lebih memilih untuk melakukan pembayaran melalui agen asuransi. Dampak
pelaksanaan pembayaran premi kepada konsumen melaui dua tahapan ini
juga berbeda, pelaksanaan pembayaran premi melalui auto debet
dilaksanakan melalui bank, yang mana pembayaran ini pada suatu bank
tertentu akan dikenakan biaya administrasi dan tidak mempererat
kekerabatan antara pihak agen dan juga tertanggung.

Universitas Sumatera Utara

77

Sedangkan melalui agen asuransi pembayaran premi tidak dikenakan biaya,
dan pembayaran premi melalui perantaraan seorang agen asuransi juga
semakin meningkatkan kekerabatan. Namun hal ini juga memiliki titik
kelemahan dimana kecenderungan terjadinya suatu kelalaian

atau juga

pidana yang mengakibatkan premi yang dibayarkan oleh tertanggung
melalui perantara agen tidak disetorkan ke perusahaan oleh karena hilang,
atau dipergunakan guna kepentingan pribadi, hal ini akan merugikan
tertanggung yang telah membayarkan premi polis asuransi.
2 . Pemenuhan target oleh agen
Agen dalam pelaksanaan pemasaran memiliki target yang harus dipenuhi
untuk memenuhi kewajibannya terhadap perusahaan, dan juga untuk
meningkatkan nilai komisi yang diterimanya.
Keinginan agen yang melaksanakan pemasaran secara cepat guna memenuhi
target pencapaian sering mengakibatkan dampak negatif bagi konsumen.
Dampak tersebut adalah penjelasan terhadap suatu produk yang tidak
lengkap atau sebagian, hal ini tentu akan mengakibatkan tertanggung
dikemudian hari akan merasa dirugikan apabila penjelasan yang diberikan
tersebut tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tertanggung.
3 . Agen asuransi yang menemukan pekerjaan baru
Agen asuransi ini akan mengakibatkan pelayanan kepada konsumen
asuransi yang telah memiliki polis pada saat masih menjadi agen asuransi
tidak memperoleh pelayanan dengan baik. Perilaku agen seperti ini akan
merugikan tertanggung yang telah memiliki polis.

Universitas Sumatera Utara

78

Agen yang tidak produktif juga dalam hal ini dapat berperilaku sama,
dimana agen tersebut tidak lagi datang untuk memberikan pelayanan kepada
konsumen asuransi.
4 . Agen asuransi yang memiliki nasabah yang berbeda daerah
Bagi tertanggung (pemegang polis) yang baru memiliki polis tentu akan
merasa tidak nyaman akan hal ini, terlebih kurangnya komunikasi
dikarenakan beda daerah, hal ini akan semakin rumit lagi apabila semakin
banyaknya nasabah dari agen tersebut.
Kewajiban agen memenuhi tanggung jawabnyadalam halKnow Your
Customerjuga dalam hal ini akan semakin kecil, dan semakin memperbesar
kemungkinan kurang terbukanya baik agen atau pun calon tertanggung yang
ingin memiliki polis dalam hal menjelaskan produk asuransi dan juga
mengetahui riwayat kesehatannya. 73
Bambang Rudijanto, Chief Agency Director PT AJ Sequins Life, membagibagikan tips guna mengatasi keresahan tersebut, di mana masyarakat utamanya
calon nasabah atau calon tertanggung, tidak perlu lagi mengalami ragam bentuk
kegelisahan serupa dan perencanaan keuangan dimasa depan pun bisa berjalan
dengan lancar. Berikut tips menghadapi agen asuransi:
1 . Sebelum menerima atau membuka pintu bagi asuransi, penting bagi calon
nasabah untuk terlebih dahulu memikirkan secara matang tujuan dari
keberadaan uang yang dimiliki. Sebab pada prinsipnya, pada saat
keberadaan finansial calon nasabah masih dalam keadaan tidak menentukan,
73

Hasil Wawancara dengan Bapak Haojahan SUM pada PT. Prudential Life Assurance
Indonesia, tanggal 13/1/2017.

Universitas Sumatera Utara

79

maka mustahil dalam satu kesempatan bisa mendapatkan semuanya. Oleh
sebab itu, penting kemudian untuk memikirkannya secara matang guna
menentukan tujuan uang tersebut.
Biasanya calon nasabah atau calon tertanggung ingin memiliki polis
asuransi karena telah melihat manfaat asuransi yang telah diperoleh orang
disekitar lingkungannya, dan hal ini berakibat pada hilangnya fokus bagi
calon nasabah untuk melakukan pertimbangan yang matang dan berakibat
pada penyesalan. Faktor lingkungan atau para nasabah yang telah memiliki
polis asuransi sering menjadi perhatian bagi masyarakat yang belum
memiliki polis, ketika terjadi apa yang telah disepakati dalam kontrak
asuransi.
2 . Pastikan untuk bersikap kritis saat menjalin interaksi dengan agen asuransi.
Calon nasabah harus menanyakan secara mendalam mengenai informasi
yang dibutuhkan terkait mengenai produk yang ditawarkan. Sikap kritis ini
bertujuan untuk menghindarkan tertanggung dari segala kerugian yang akan
diterimanya setelah memiliki polis asuransi.
3 . Calon nasabah harus jujur. Begitu pula, pastikan bahwa agen asuransi yang
dihadapi juga berlaku jujur. Sebab, hanya dengan kejujuran jalinan interaksi
positif dan konstruktif bisa terjaga, bahkan bisa berlanjut di masa depan,
atau minimalnya hingga mengarah pada keputusan membeli produk
asuransi. Berlaku jujur dan bersifat kritis akan memancing orang lain untuk
turut serta berlaku jujur.

Universitas Sumatera Utara

80

Perilaku ini sangat dibutuhkan terlebih untuk melaksanakan kewajiban agen
dalam hal melakukan seleksi resiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelaksanaan seleksi resiko sering dilakukan suatu permasalahan serius yang
dapat juga berdampak langsung kepada perusahaan dan terkadang terjadi
pada sebagian agen. Seperti ha