Jurnal Ilmiah Universitas Gresik Jendela Pendidikan FKIP Vol 4 No 1 Juni 2014

Adrijanti, Gangsar Santoso

Program Studi Administrasi Pendidikan, FKIP, Universitas Gresik

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dan pengaruh motivasi guru terhadap kinerja guru serta pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri 1 Dlanggu Mojokerto Kabupaten.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pasir guru di SMK 1 Dlanggu kab. Mojokerto pada tahun ajaran 2012/2013 sejumlah 48 orang semua of the benda yang digunakan sehubungan study. In ini dengan gagasan tehnik pengumpulan data data yang nyata untuk becollected dalam penelitian ini menggunakan dua tehnik utama pengumpulan data,menggunakan instrument pertanyaan Naire dan metode dokumentasi

Berdasarkan hasil analisis regresi linier kesimpulan yang dapat adalah sebagai berikut : 1) Hipotesis ke- 1 “ Ada pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMK 1 Dlanggu kab. Mojokerto “ terbukti benar. 2) Hipotesis ke-2 “Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja guru di SMK 1 Dlanggu Kab. Mojokerto “ terbukti benar

3) hipotesis 3 “ Ada pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi guru terhadap kinerja guru di SMK 1 Dlanggu kab. Mojokerto “ terbukti benar.

Kata Kunci : Perilaku kepemimpinan kepala Sekolah , motivasi guru,

kinerja guru

PENDAHULUAN

statis dalam menambah wawasan dan berpikir dinamis untuk menghasilkan tamatan yang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan berkualitas. Maka, Kepala sekolah dalam teknologi dari negara-negara maju sangat menjalankan kepemimpinannya harus cepat, sangat cepat pula merubah pola pikir mampu

kegagalan/hamtatan masyarakat, hal ini mengakibatkan program subsistem agar tercapai kesempurnaan sistem pendidikan dan pengajaran lebih ketinggalan itu. Oleh karena itu dalam menjalankan bila

mengatasi

dibandingkan dengan kebutuhan kepemimpinan, harus berpikir “Sistemik” masyarakat, hal ini merupakan tantangan

artinya dalam penyelenggaraan pendidikan bagi penyelenggaraan pendidikan agar tidak

di sekolah komponen - komponen terkait di sekolah komponen - komponen terkait

motivasi mempersoalkan bagaimana caranya Tantangan ini akan dapat teratasi bila mengarahkan daya dan potensi bawahamya, pengaruh

kepemimpinan sekolah agar mau bekerja sama secara produktif terkonsentrasi pada pencapaian sasaran berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan dimaksud. Pengaruh kepemimpinan Kepala yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi Sekolah disamping mengejar ketinggalan

adalah hal yang untuk mengatasi tantangan tersebut di atas, menyebabkan, menyalurkan dan mendukung hal-hal lain perlu diperhatikan: ciptakan perilaku manusia, supaya mau bekerja giat keterbukaan dalam proses penyelenggataan dan antusias mencapai hasil yang optimal. pendidikan dan pengajaran. Ciptakan iklim kerja yang menyenangkan, berikan Motivasi kerja guru berdampak pada prestasi pengakuan dan penghargaan bagi personil kerja, disiplin, kualitas kerjanya. Pada guru yang berprestasi, tunjukan keteladanan, yang puas terhadap pekerjaannya maka terapkan fungsi-fungsi manajemen dalam kinerjanya akan meningkat kemungkinan akan proses penyelenggaraan pendidikan, seperti: berdampak positif terhadap peningkatan mutu perencanaan, pengorganisasian, penentuan pendidikan. staff atas dasar kemampuan, kesanggupan dan

karena

motivasi

Sedangkan kinerja guru atau prestasi kemauan. Berikan bimbingan dan pembinaan kerja menurut (Hasibuan,200l:94) adalah kearah yang rnenuju kepada pencapaian tujuan suatuhasil kerja yang dicapai seseorang dalam adalah kontrol terhadap semua kegiatan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan penyimpangan

dapat kepadanya yang didasarkan atas kecakapan ditemukan sehingga cepat teratasi. Adakan pengalaman, dan kesungguhan. Kinerja penilaian terhadap semua program untuk guru akan baik jika guru telah melakukan mengukur keberhasilan serta menemukan

sekecil

apapun

unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan cara untuk mengatasi kegagalan. Sehingga komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, dengan upaya sedemikian rupa, harapannya menguasai dan mengembangkan bahan adalah terjadinya kepuasan kerja guru dalam pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan mengemban tugas dan tanggung jawabnya.

tugas lainnya kreativitas dalam pelaksanaan Motivasi kerja bagi guru sebagai pengajaran, kerjasama dengan semua warga pendidik diperlukan untuk meningkatkan sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan kinerjanya. Motivasi adalah kesediaan untuk siswa, kepribadian yang baik, jujur dan mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk objektif dalam membimbing siswa, serta tujuan organisasi yang dikondisikan oleh tanggung jawab terhadap tugasnya. kemarnpuan upaya itu dalam memenuhi

Oleh karena itu tugas kepala sekolah beberapa kebutuhan individu. Motivasi akan selaku manager adalah melakukan penilaian berakibat pada kepuasan kerja. Kepuasan terhadap kinerja guru. Penilaian ini penting kerja berkenaan dengan kesesuaian antara untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai harapan seseorang dengan imbalan yang

alat motivasi bagi pimpinan kepada guru disediakan. Motivasi menurut Hasibuan maupun bagi guru itu sendiri. (2000: 142) adalah pemberian daya

Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan

penelitian rnenurut tingkat eksplanasi adalah memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam penelitian yang bermaksud menjelaskan melaksanakan

tugasnya. Kepemimpinan kedudukan variabel-variabel yang diteliti kepala sekolah yang baik harus dapat serta hubungan antara satu variabel dengan mengupayakan peningkatan kinerja guru variabel yang lain.Sedangkan berdasarkan melalui program pembinaan kemampuan hipotesis yang diajukan. maka penelitian tenaga kependidikan. Oleh karena itu, kepala ini termasuk penelitian asosiatif, atau sekolah harus mempunyai kepribadian penelitian yang akan menguji ada tidaknya atau sifat-sifat dan kemampuan serta hubungan dan pengaruh antara variabel yang keterampilan-keterampilan untuk memimpin dikaji, dengan menggunakan data beerjenis sebuah lembaga pendidikan. Dalam perannya kuantitatif sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah

harus dapat memperhatikan kebutuhan dan Populasi dan Sampel

perasaan orang-orang yang bekerja sehingga Populasi adalah seluruh obyek yang kinerja guru selalu terjaga.

akan diteliti dalam sebuah penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian anggota

Dalam pelaksanaan tugas mendidik, populasi yang diambil untuk dikaji atau guru memiliki sifat dan perilaku yang diteliti. Populasi dalam peneritian ini adalah berbeda, ada yang bersemangat dan penuh guru dan karyawan di SMKN 1 Dlanggu Kab. tanggung jawab, juga ada guru yang dalam Mojokerto pada tahun pelajaran 2012/2013 melakukan pekerjaan itu tanpa dilandasi sejumlah 48 orang yang seluruhnya dijadikan rasa tanggung jawab, selain itu juga ada obyek dalam penelitian ini. guru yang sering membolos, datang tidak

tepat pada waktunya dan tidak mematuhi Variabel Penelitian

perintah. Kondisi guru seperti itulah yang Berikut ini akan dijelaskan mengenai menjadi permasalahan di setiap lembaga variabel-variabel yang digunakan dalam pendidikan formal. Dengan adanya guru yang penelitian ini beserta definisi. antara lain mempunyai kinerja rendah, sekolah akan sulit sebagai berikut: untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan oleh guru. Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Variabel persepsi gaya kepemimpinan untuk mengetahui (1) pengaruh gaya

kepala sekolah (X 1 )

kepemimpinan kepala sekolah terhadap Suatu perwujudan tingkah laku dari kinerja guru di SMK Negeri 1 Dlanggu, (2)

seorang pemimpin yang menyangkut pengaruh Motivasi terhadap kinerja guru di

kemampuannya dalam memimpin yang SMK Negeri 1 Dlanggu, (3) pengaruh Gaya

dapat mempengaruhi bawahannya. kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja

2. Variabel Motivasi Guru (X 2 ) guru di SMK Negeri 1 Dlanggu.

Variabel ini didefinisikan sebagai salah satu upaya guru dalam meningkatkan kinerja dan kompetensinya sehingga ia

METODE PENELITIAN

menjadi guru yang profesional

3. Kinerja guru (Y)

Metode penelitian yang digunakan Variabel ini didefinisikan sebagai suatu dalam penelitian ini menggunakan deskriptif

wujud perilaku guru dalam organisasi atau penelitian yang dilakukan berdasarkan

sekolah dengan orientasi prestasi.

Variabel ini diukur oleh guru sendiri tepat untuk melakukan pekerjaan dengan baik. dengan melakukan proses intropeksi melalui Pengukuran variabel ini menggunakan skala kuesioner yang diberikan oleh peneliti likert 1-4, dimana nilai 1 menyatakan sangat rnengenai kinerja guru saat ini

tidak setuju, nilai 2 menyatakan tidak setuju, nilai 3 menyatakan setuju dan nilai 4

Instrument Penelitian

menyatakan sangat setuju.

Sehubungan dengan pengertian

teknik pengumpulan data dan terwujud Teknik Analisis Data

data yang akan dikumpulkan. rnaka dalarn Setelah data terkumpul semuanya maka peneiitian ini digunakan dua teknik utama langkah selanjutnya adalah menganalisis data pengumpulan data, yaitu menggunakan tersebut. Data yang telah dikumpulkan diolah instrument angket dan metode dokumentasi.

baik secara manual maupun dengan Indikator untuk instrument variabel gaya menggunakan bantuan komputer. Program kepemimpinan kepala sekolah dari tiga sistem yang digunakan untuk membantu pengelolaan yaitu:

data ini adalah program IBM SPSS version

19.0 for windows analisis yang dilakukan

1. Mengetahui ada tidaknya gejala ini digunakan indikasi nilai VIF (Variance Pengukuran variabel ini menggunakan

factor). Uji gejala skala likert 1-4, dimana nilai 1 menyatakan

inflation

multikolinieritas dimaksudkan untuk sangat tidak setuju, nilai 2 menyatakan tidak

lebih mengetahui adanya hubungan yang setuju, nilai 3 menyatakan setuju dan nilai 4

sempurna antara variabel dalam model menyatakan sangat setuju.

regresi. Hakim (2001:301) menyebutkan Variabel motivasi guru merupakan

angka toleransi VIF untuk terhindar dari variabel yang mengukur kualitas dari

gejala multikolinieritas ini antara 1-5. profesionalisme kerja kepada guru yang ada di

Usaha untuk mengatasi model regresi SMK Negeri 1 Dlanggu. Indikator variabel ini

yang mengandung multikoiinieritas pada terdiri dari empat atribut yaitu:

penelitian dengan menggunakan data penelitian yanng diperoleh dari kuesioner

1. Kompetensi yang dimilikinya

(daftar

pertanyaan) dengan cara

2. Budaya organisasi yang terbentuk menambahkan data penelitian (Algifari, disekolah

3. Kepemimpinan kepala sekolah

2. Asumsi

Heteroskedastisitas; berarti

4. Kinerja yang diharapkan variasi (variance) variabel tidak sama untuk

pengamatan. Pada Variabel ini diukur oleh guru sendiri

semua

kesalahan yang dengan melakukan proses intropeksi diri

heteroskedastisitas,

terjadi tidak randon (acak) tetapi melalui kuesioner yang diberikan oleh peneliti

menunjukkan hubungan yang sistematis mengenai kinerja guru saat ini. Indikator

sesuai dengan besarnya atau lebih variabel ini adalah sasaran kinerja yang

variabel bebas. Penyimpangan asumsi realistik, menempatkan SDM yang tepat untuk

model klasik adanya heterokedastisitas sauatu pekerjaan, umpan balik terhadap

artinya varians variabel dalam morlel perbaikan kinerja, memberikan isentif yang

tidak sama (konstan ). Konsekuensinya tidak sama (konstan ). Konsekuensinya

a. Merumuskan hipotesis statistik regresi adalah penaksir (estimation) yang

Ho : b0, bl, b2, = 0, berarti secara diperoleh tidak efisien, baik dalam

simultan persepsi gaya kepemimpinan sampel kecil maupun sampel besar,

kepala sekolah dan motivasi guru (X) walaupun penaksir yang diperoleh

tidak berpengaruh terhadap kinerja guru menggambarkan populasinya (tidak bias)

(Y)

dan bertambahnya

sampel

yang

digunakan akan mendekati nilai yang H1 : b0, b1, b2, ≠ 0 berarti secara simultan sebenulrnya (konsisten). lni disebabkan

persepsi gaya kepemimpinan kepala oleh variansnya yang tidak minimum

sekolah dan motivasi guru (X) (tidak efisien). Diagnosis adanya

berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) heterokedastisitas

secara

kuantitatif

dalam regresi dapat dilakukan dengan

b. Memerlukan nilai kritis (F tabel ) melakukan pengujian korelasi Ranking

Dipilih level of significant=0,05 (5%) Spearman. Korelasi Ranking Spearman

Derajat bebas pembilang (dfl): k (rs) dapat dihitung dengan rumus : Dl:

Derajat pembagi (df2) : n-k-1 selisih rangking standart deviasi (s) dan rangking nilai mutlak error (e). Nilai e:

c. Nilai statistik F (F hitung ) dapat dicari dengan Y-Y

rumus :

Menurut Algifari (2000;85), cara untuk mengatasimasalah heterosdastisitas salah

F hitung

satunya dengan melakukan transformasi log karena trasnformasi log akan memperkecil situasi heterokedastisitas,

Dimana:

dalam hal ini akan memperkecil skala SSreg : Sum square regression ukurat variabel.

SSres : Sum square residual

3. Asumsi Autokorelasi;

df : Degree of free korelasi/keterkaitan

serangkaian observasi yang diurutkan Kriteria penolakan dan penerimaan Ho: menurut waktu dan ruang. Salah satu

Ho diterima jika F hitung ≤F tabel asumsi penting dari perhitungan asumsi

Ho diterima jika F hitung ≥F tabel klasik

autokorelasi atau kondisi yang berurutan

2. Uji t

diantara pengganggu (disturbance) yang Uji-t digunakan untuk menguji digunakan dalam fungsi regresi.

signifikan pengaruh pelaksanaan persepsi gaya kepemimpinan kepala sekolah dan

Pengujian Hipotesis

motivasi guru secara parsial terhadap kinerja guru di kabupaten Mojokerto (Y),

1. Uji F

langkahnya adalah:

Untuk menguji signifikan pengaruh

persepsi gaya kepemimpinan kepala sekolah

a. Merumuskan hipotesis

dan motivasi guru di SMK Negeri 1 Dlanggu Ho : bi = 0, berarti variabel bebas Xi tidak secara simultan terhadap kinerja guru di

mempengaruhi variabel Y Mojokerto (Y) , langkah pengujiannya

Ho : bi ≠ 0, berarti variabel bebas Xi sebagai berikut:

mempengaruhi variabel Y mempengaruhi variabel Y

Penilaian untuk

c. Nilai statistik t hitung dapat dicari dengan

Interval

setiap variabel

rumus:

F hitung

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju dimana

SE(bi) =Standard error

Setuju koefisien regresi

Sangat Setuju bi

= koefisien regresi X1

d. Kriteria pengujian

Ho ditolak jika F hitung >F tabel

1. Variabel gaya kepemimpinan kepala

Ho diterima jika F hitung ≤F tabel

sekolah (X 1 )

Gaya kepemimpinan adalah suatu

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya

Hasil Penelitian

dalam memimpin yang dapat mempengaruhi Analisis diskriptif digunakan untuk bawahannya. Kegiatan ini dimulai dengan

mendeskipsikan nilai – nilai dari hasil curah pendapat brainstorming yang diikuti kuesioner masing – masing variabel, sehingga oleh kepala sekolah, guru, dan seluruh staf, dalam penentuan nilai ini memerlukan dan diikuti juga anggota komite sekolah, interval kelas yang dicari melalui rumus :

yang ada di SMKN 1 Dlanggu. Adapun deskripsi dari variabel gaya kepemimpinan

STt – STr

kepala sekolah adalah :

IK =

JK Tabel 2. Deskripsi Gaya Kepemimpinan

Kepala Sekolah Dimana :

Item

Nilai

IK =Interval Kelas

STt =Skor Tertinggi yaitu 4

1 X1.1 3.06 Setuju

STr =Skor Terendah yaitu 1

2 X1.2 3.19 Setuju

JK =Jumlah Kelas

3 X1.3 3.13 Setuju Sehingga berdasarkan rumus di atas

4 X1.4 2.08 Tidak Setuju

menjadi :

5 X1.5 3.13 Setuju

3 6 X1.6 2.73 Setuju IK =

4-1

4 4 7 X1.7 3.02 Setuju IK = 0.75 8 X1.8 2.81 Setuju

9 X1.9 2.85 Setuju Dengan diketahui interval kelas yaitu

10 X1.10 3.04 0.75 kemudian disusun kriteria penilaian rata Setuju

11 X1.11 2.92 – rata jawaban responden pada tabel 4.1 di Setuju bawah ini :

12 X1.12 2.90 Setuju

13 X1.13 2.90 Setuju

Pada X1.3 mendapat nilai 3,13 dalam

14 X1.14 3.15 Setuju

kategori sangat setuju hal ini berarti bahwa

kepala sekolah tidak perlu memberitahukan ada keperluan pribadi sehingga ia ti tidak

15 X1.15 3.02 Setuju

16 X1.16 3.40 Sangat Setuju

pergi ke sekolah kepada wakil/guru lainnya.

17 X1.17 3.19 Setuju

Item pernyataan berikut adalah item

18 X1.18 3.25 Setuju

pernyataan dengan nilai terendah yakni pada

19 X1.19 3.00 Setuju

X1.4 mendapat nilai 2,08 dan merupakan

satu-satunya item pernyataan yang masuk kategori tidak setuju sehingga hal ini berarti

20 X1.20 3.23 Setuju

21 X1.21 3.25 Setuju

responden tidak setuju dengan pernyataan bahwa kepala sekolah tidak berusaha

menghargai kritikan dari bapak/ibu guru

22 X1.22 3.08 Setuju

dalam langkah perbaikan diri.

23 X1.23 2.94 Setuju

Pada X1.5 mendapat nilai rata-rata

24 X1.24 3.23 Setuju

sebesar 3.13 dalam kategori setuju hal ini

25 X1.25 3.46 Sangat Setuju

berarti bahwa kepala sekolah memberikan

sangsi sesuai aturan dan kesepakatan yang ada terhadap bawahan/ guru yang sering

26 X1.26 3.31 Sangat Setuju

27 X1.27 3.17 Setuju

kali tidak dapat menyelesaikan tugas sesuai

28 X1.28 3.06 Setuju

dengan keinginannya. Sedangkan pada

29 X1.29 3.21 Setuju

X1.6 mendapat nilai sebesar 2,73 dalam

30 X1.30 3.10 Setuju

kategori sangat setuju, hal ini berarti bahwa

Mean

3.06 kepala sekolah ketika bertemu secara formal dengan bawahannya adalah menanyakan

kabar kemudian membicarakan tugas. Pun demikian perolehan nilai pada X1.7 juga

Pada tabel diatas menjelaskan tentang masuk kategori setuju sama halnya dengan nilai rata-rata variabel kepemimpinan item pernyataan X1.6, namun nilai rata-rata kepala sekolah yang tertidiri dari 30 item pada X1.7 lebih tinggi yakni sebesar 3.02 pernyataan. Secara garis besar dalam dalam kategori sangat setuju hal ini berarti penelitian ini mendapat nilai rata-rata dari bahwa dalam suatu rapat guru mengingatkan responden sebesar 3.06, dan nilai tersebut tentang adanya masalah yang dianggap masuk kategori setuju. Pada pernyataan X1.1 kurang etis untuk dibahas dalam rapat, mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3.06 kepala sekolah tidak perlu menanggapi hal pada kategori setuju hal ini berarti kepala

tersebut dengan serius.

sekolah menjelaskan secara transparan

tentang laporan penggunaan dana apabila ada Pada X1.8 mendapat nilai sebesar 2.81 bapak/ibu guru yang menanyakan tentang dalam kategori setuju hal ini berarti kepala adanya penyimpangan anggaran. Pada sekolah menghadapi perdebatan yang panjang X1.2 mendapat nilai 3,19 dengan kategori dengan guru/bawahannya, tindakan kepala setuju hal ini berarti bahwa kepala sekolah sekolah mengakhiri pembicaraan dengan memanfaatkan setiap potensi bawahannya menyatakan bahwa kepala sekolah harus yang pendidikannya lebih tinggi untuk ditaati. X1.9 mendapat nilai sebesar 2.85 mencapai tujuan. dengan kategori setuju hal ini berarti tentang laporan penggunaan dana apabila ada Pada X1.8 mendapat nilai sebesar 2.81 bapak/ibu guru yang menanyakan tentang dalam kategori setuju hal ini berarti kepala adanya penyimpangan anggaran. Pada sekolah menghadapi perdebatan yang panjang X1.2 mendapat nilai 3,19 dengan kategori dengan guru/bawahannya, tindakan kepala setuju hal ini berarti bahwa kepala sekolah sekolah mengakhiri pembicaraan dengan memanfaatkan setiap potensi bawahannya menyatakan bahwa kepala sekolah harus yang pendidikannya lebih tinggi untuk ditaati. X1.9 mendapat nilai sebesar 2.85 mencapai tujuan. dengan kategori setuju hal ini berarti

kepada guru/bawahannya.

Pada X1.11 mendapat nilai sebesar Pada X1.19 mendapat nilai 3.00

2.92 dengan kategori sangat setuju hal ini masuk kategori setuju hal ini berartiresponden berarti bahwa jika guru mendapat musibah, setuju apabila kepala sekolah berusaha bersamaan dengan itu kepala sekolah sangat memecahkan

masalah dengan sibuk maka beliau cukup menyampaikan kekuatan/kemampuan yang dimiliki oleh informasi tentang kesibukannya yang dirinya. Pada X1.20. mendapat nilai rata- dihadapi tanpa ikut membantu. Pada X1.12 rata sebesar 3.23 dan masuk dalam kategori nilainya sebesar 2.90 dengan kategori setuju setuju hal ini berarti bahwa kepala sekolah hal ini berarti bahwa Ada sebagian kecil tidak harus memaksakan diri bekerja sama guru yang cukup berpengaruh menolak dengan masyarakat lingkungannya yang kesepakatan yang telah disetujui oleh bersifat acuh tak acuh. Pada X1.21 nilai rata- sebagian guru dalam sebuah rapat, kepala rata responden sebesar 3.21 dalam kategori sekolah dengan argumen yang kuat berusaha setuju hal ini berarti bahwa menghadapi mempertahankan kesepakatan tersebut.

semua

situasi sulit karena muncul masalah kepala sekolah segera melaporkan kejadian tersebut

Yang mempunyai nilai yang sama kepada atasan untuk mendapat petunjuk besar dengan X1.12 adalah X1.13 dengan penyelesaian. nilai rata-rata sebesar 2.90 hal ini berarti

Pada X1.22 mempunyai nilai dari bahwa kepala sekolah menegur bawahannya, responden sebesar 3.08 dalam kategori setuju yang kehadirannya rendah dengan memberi hal ini berarti pada point X1.22 menunjukkan contoh selalu hadir paling awal dan pulang bahwa memberikan

penilaian sebesar paling akhir. Sedangkan pada X1.14 menghadapi situasi sulit dan dilematis nilainya sebesar 3.15 dengan kategori setuju kepala sekolah membuang rasa pesimis hal ini berarti bahwa kepala sekolah selalu walaupun mampu berpikir optimis dan item mengikuti upacara untuk memberi contoh pernyataan X1.23 juga masuk kategori setuju bawahannya. Pada X1.15 masuk dalam dengan nlai sebesar 2.94, adapun pernyataan kategori setuju dengan nilai rata-rata sebesar X1.23 adalah kepala sekolah menampilkan

3.02 hal ini menunjukkan bahwa kepala ide-ide yang cemerlang dan simpatik di sekolah memberikan tauladan/petunjuk yang hadapan bawahannya agar ia aktif dalam baik di dalam dan luar sekolah.

mempengaruhi guru/bawahannya. Pada Selanjutnya pada X1.16 mendapat X1.24 mendapat nilai rata-rata sebesar nilai sebesar 3.40 dengan kategori sangat

3.23 masuk kategori setuju hal ini berarti setuju hal ini menunjukkan bahwa kepala bahwa dalam rapat terjadi perbedaan sekolah menegur guru yang selalu menyoroti pendapat, kepala sekolah menghargai dan kelemahannya dalam kepemimpinannya. memandang sebagai sarana belajar untuk 3.23 masuk kategori setuju hal ini berarti setuju hal ini menunjukkan bahwa kepala bahwa dalam rapat terjadi perbedaan sekolah menegur guru yang selalu menyoroti pendapat, kepala sekolah menghargai dan kelemahannya dalam kepemimpinannya. memandang sebagai sarana belajar untuk

deskripsi dari variabel motivasi guru adalah :

Pada X1.25 adalah item pernyataan

Tabel 3 Deskripsi Variabel Motivasi

dengan nilai tertinggi dari responden yakni

Guru

sebesar 3.46 dengan kategori sangat setuju hal ini menujukkan bahwa pada X1.25 kepala sekolah harus mampu mengendalikan bawahannya/guru yang sangat heterogen

Item

Nilai rata-

No

Keterangan

baik dari segi latar belakang, pendidikan, rata sosial/kultur,

1 X2.1 3.13 perbedaan yang sangat tajam. Pun demikian Setuju juga pada X1.26 juga masuk kategori sangat

2 X2.2 2.73 Setuju

setuju dengan nilai sebesar 3.31 hal ini

3 X2.3 3.02 Setuju

menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam

4 X2.4 2.81 Setuju

pengambilan keputusan melibatkan semua

5 X2.5 3.44 Sangat Setuju

komponen yang terlibat.

6 X2.6 2.29 Tidak Setuju

Pada X1.27 mendapat nilai 3.17

7 X2.7 2.50 dalam kategori setuju hal ini menunjukkan Setuju bahwa kepala sekolah memberikan instruksi

8 X2.8 2.77 Setuju

hal yang harus dilakukan degan meminta

9 X2.9 3.19 Setuju

umpan balik dari bawahannya. Pada X1.28

10 X2.10 3.35 Sangat Setuju

yakni kepala sekolah menerima pengunduran

11 X2.11 3.21 Setuju

diri guru yang tidak mampu menjalankan

12 X2.12 3.15 Setuju

tugas secara optimal mendapat nilai rata- rata dari responden sebesar 3.06. Pada

13 X2.13 3.29 Sangat Setuju

X1.29 mendapat nilai rata-rata sebesar 3.21

14 X2.14 3.25 Setuju

dalam kategori setuju hal ini menunjukkan

15 X2.15 3.10 Setuju

bahwa kepala sekolah memiliki keyakinan

Mean

yang kuat tentang kebenaran pendapat yang diajukan dan harus dipertahankan dengan

Pada tabel variabel Motivasi Guru cara apapun. Pada pernyataan terakhir dalam penelitian kali ini ada 15 item

dalam penelitian ini yakni X1.30. mendapat pernyataan dengan rata-rata sebesar 3.02. nilai sebesar 3.10 dengan kategori setuju Hanya ada 1 item pernyataan dengan hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah kategori tidak setuju, dan sisanya adalah item tidak boleh mengingatkan bawahannya pernyataan dengan kategori setuju dan untuk berbuat dan bertindak harus sesuai sangat setuju. Adapun keterangan lebih dengan atika dan aturan yang ada sebelum rinci untuk masing-masing item pernyataan kepala sekolah itu memulai dari diri sendiri adalah sebagai berikut. dimanapun dan kapanpun.

Untuk item pernyataan X2.1 mendapat

2. Variabel Motivasi Guru (X2)

nilai sebesar 3.13 dengan kategori setuju Variabel ini didefinisikan sebagai hal ini berarti Dengan menjadi guru,

salah satu upaya guru dalam meningkatkan Anda mampu memenuhi kebutuhan makan salah satu upaya guru dalam meningkatkan Anda mampu memenuhi kebutuhan makan

3.02 hal ini berarti bahwa Di sekolah terdapat hak dan kewajiban tiap guru. aturan mengenai jaminan jangka panjang

Pada X2.11 mendapat nilai rata- bagi Anda, sehingga Anda merasa tenang rata dari responden sebesar 3.21 masuk dan tidak dirugikan.

kategori setuju hal ini menunjukkan bahwa Pada X2.4 juga masuk kategori Anda merasa segan dengan guru lain setuju dengan nilai sebesar 2.81 hal ini karena adanya rasa saling menghormati. menggambarkan responden setujua apabila Pun demikian halnya pada X2.12 juga Sekolah menyediakan asuransi kesehatan masuk kategori setuju dengan nilai sebesar bagi guru. Item pernyataan dengan nilai

3.15 hal ini bahwa responden setuju tertinggi dalam penelitian kali ini adalah dengan pernyataan Anda merasa bahwa X2.5 dengan nilai sebesar 3.44 dan masuk dengan memiliki perilaku atau sikap kategor sangat setuju hal ini menunjukkan yang baik, Anda akan lebih mudah untuk bahwa responden sangat setuju apabila mempengaruhi orang lain. Sedangkan Sekolah menyediakan asuransi kecelakaan. pada X2.13 mendapat nilai 3.29 dan masuk Pada penelitian kali ini dengan nilai terendah kategori sangat setuju hal ini menunjukkan diperoleh item pernyataan ke enam yakni bahwa Selama menjadi guru, Anda mampu X2.6 dengan nilai 2.29 dan satu-satunya item mengembangkan pengetahuan, terutama pernyataan dengan kategori tidak setuju hal yang berkaitan dengan pekerjaan. ini berarti responden tidak setuju Sekolah menyediakan asuransi jiwa.

Pada X2.14 dan X2.15 keduanya sama-sama masuk kategori setujua dengan Pada X2.7 mendapat nilai rata-rata masing-masing nilai pada X2.14 sebesar sebesar 2.50 dengan kategori setuju hal

3.25 dan pernyataannya adalah Dengan ini menunjukkan bahwa responden setuju adanya program pembinaan yang diadakan apabila Anda merasa bahwa selama menjadi sekolah anda mampu meningkatkan keahlian guru, para guru berusaha untuk memahami Anda dalam bekerja. Sedangkan pada X2.15 karakter pribadi tiap orang agar tercipta memperoleh nilai sebesar 3.10 dengan kerjasama yang baik. Pun demikian pada pernyataan Ketika menghadapi masalah X2.8 juga masuk kategori setuju dengan nilai dalam rapat, Anda cenderung memilih atau sebesar 2.77 hal ini berarti Selama menjadi mencari jalan tengah yang dianggap adil bagi guru, para guru selalu berusaha saling semua pihak. mempercayai akan kemampuan yang dimiliki tiap guru (tidak pernah meremehkan).

3. Variabel Kinerja Guru (Y)

Sama halnya pada item pernyataan Variabel ini didefinisikan sebagai suatu sebelumnya pada X2.9 juga masuk kategori wujud perilaku guru dalam organisasi Sama halnya pada item pernyataan Variabel ini didefinisikan sebagai suatu sebelumnya pada X2.9 juga masuk kategori wujud perilaku guru dalam organisasi

3.58 dengan kategori sangat setuju, hal ini

12 item pertanyaan. Adapun hasil rata-rata berarti bahwa pada Y.3 responden sangat nilai yang diperoleh dari responden dapat setuju apabila mendapatkan libur satu hari dilihat pada tabel dibawah ini.

setelah melaksanakan pekerjaan di luar kota. Pada Y.4 yakni Guru dituntut untuk mengajar

Tabel 4 Deskripsi Variabel Kinerja Guru

dengan baik responden juga menyatakan sangat setuju mendapat nilai dari responden

No Item

Nilai rata-

rata

Keterangan

sebesar 3.48. Pada Y.5 mendapat nilai

Pernyataan

sebesar 3.54respon yang postif dengan

1 Y.1

3.48 Sangat Setuju

kategori sangat setuju apabila setiap guru

2 Y.2

2.63 Setuju

harus berusaha untuk melaksanakan tugas

3 Y.3

3.58 Sangat Setuju

sesuai dengan fungsi dan posisinya.

4 Y.4

3.48 Sangat Setuju

5 Y.5

3.54 Sangat Setuju

Pada Y.6 mendapat nilai rata-rata

3.63 Sangat Setuju sebesar 3.63 dengan kategori sangat setuju hal ini menunjukkan bahwa atasan akan

6 Y.6

7 Y.7

3.38 Sangat Setuju

memberikan teguran apabila pekerjaan tidak

8 Y.8

3.60 Sangat Setuju

dapat diselesaikan. Pada Y.7 mendapat nilai

9 Y.9

3.71 Sangat Setuju

rata-rata dari responden sebesar 3.38 dengan

10 Y.10

3.52 Sangat Setuju

kategori setuju hal ini berarti bahwa Perintah

yang diberikan oleh atasan harus langsung dikerjakan. Pada Y.8 mendapatkan nilai 3.60

11 Y.11

3.54 Sangat Setuju

12 Y.12

3.56 Sangat Setuju

dengan kategori sangat setuju hal ini berarti

Mean

3.47 bahwa responden sangat setuju apabila Guru senantiasa membuat perangkat mengajar

setiap tahun ajaran baru. Dan Y.9 adalah Pada tabel nilai rata-rata variable pernyataan yang mendapat nilai rata-rata kinerja guru pada penelitian kali ini ada tertinggi dari responden dalam penelitian kali

11 item pernyataan yang masuk kategori ini yakni sebesar 3.71 dengan kategori sangat sangat setuju sedangkan 1 item lainnya setuju apabila suasana kerja mempengaruhi masuk kategori setuju, dengan nilai rata- anda dalam melaksanakan pekerjaan. rata dari responden sebesar 3.47. Secara

Pada Y.10 memperoleh nilai sebesar lebih rinci pada Y.1 mendapat nilai sebesar

3.52 dengan kategori sangat setuju hal ini

3.48 dan masuk kategori sangat setuju hal menunjukkan bahwa responden sangat ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju apabila alat bantu/fasilitas pendukung setuju jika peraturan jam masuk dan jam diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. pulang kerja di sekolah harus efektif bagi Pada Y.11 memperoleh nilai sebesar guru. Item pernyataan dengan nilai terendah 3.54masuk kategori sangat setuju. Hal ini pada penelitian kali ini adalah pada Y.2 berartibahwa pada pernyataan Y.11 responden dengan nilai sebesar 2.63 dan satu-satunya sangat setuju apabila setiap pekerjaan yang yang masuk kategori setujua, hal ini berarti akan dilakukan membutuhkan arahan. Dan bahwa pernyataan responden setuju apabila pada pernyataan terakhir pada variabel sistem pendataan kehadiran di sekolah sudah kinerja guru dalam penelitian ini adalah Y.12 efektif.

dengan nilai rata-rata dari responden sebesar

3.56 menunjukkan bahwa responden sangat

X 1.20 0,039

Tidak

setuju apabila izin dari atasan diperlukan

X 1.21 0,908

Valid

apabila guru hendak meninggalkan sekolah. Valid

Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

VariabelGaya Kepemimpinan Kepala Valid

X 1.28 0,846

X 1.29 -0,142

Tidak

Sekolah (X 1 )

X 1.30 0,894

Valid

Pengujian validitas pada variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dilakukan dengan 2 kali putaran, hal ini Diputaran ke-2 yang terlihat pada

dilakukan karena diputaran ke-1 yang terlihat tabel di bawah ini semua item pernyataan pada tabel terdapat 9 item pernyataan yang dinyatakan valid dengan nilai corrected item dinyatakan tidak valid dengan nilai corrected total correlation dari masing-masing item item total correlation dari masing-masing melebihi r tabel (0,30) sehingga dapat dikatakan

item kurang dari r tabel (0,30) yaitu X 1.4 , X 1.6 , bahwa semua item pernyataan pada variabel

X 1.9 , X 1.10 , X 1.13 , X 1.15 , X 1.16 , X 1.20 dan X 1.29 gaya kepemimpinan kepala sekolahadalah sehingga 9 item pernyataan tersebut harus valid. Berikut hasil uji validitas pada putaran dikeluarkan. Berikut hasil uji validitas pada ke-2: putaran ke-1:

Tabel 6 Uji Validitas Variabel Gaya Tabel 5 Uji Validitas Variabel Gaya

Kepemimpinan Kepala Sekolah(X 1 )

Putaran Ke-2 Putaran Ke-1

KepemimpinanKepala Sekolah(X 1 )

Corrected

Item

Ket Item-Total Correlation

Item Corrected Item-Total

Ket.

Correlation X 2.1 0,134 Tidak

X 1.1 0,869

Valid

X 2.4 0,225 Tidak

X 1.2 0,915

X 2.6 0,587 Valid X 1.3 0,897

Valid

Valid

X 2.8 0,675 Valid

X 1.4 0,092

X 2.9 0,460 Valid X 1.5 0,897

Tidak

Valid

X 2.10 0,622 Valid

X 1.6 0,070

X 2.12 0,306 Valid X 1.7 0,853

Tidak

X 2.13 0,829 Valid X 1.8 0,868

Valid

Valid

X 2.14 0,799 Valid

X 1.9 -0,384

Tidak

X 2.15 0,783 Valid

dan Reliabilitas

X 1.13 -0,152

Tidak

VariabelMotivasi Guru (X 2 )

X 1.16 -0,254

Tidak

Pengujian validitas pada variabel

X 1.17 0,590

Valid

motivasi guru dilakukan dengan 2 kali

X 1.18 0,360

Valid

putaran, hal ini dilakukan karena diputaran

X 1.19 0,844

Valid

ke-1 yang terlihat pada tabel terdapat 5 item

pernyataan yang dinyatakan tidak valid pernyataan yang dinyatakan tidak valid

2.1 X 0,134

Tidak

dari masing-masing item kurang dari r tabel X 2.4 0,225

Tidak

(0,30) yaitu X 2.2 , X 2.3 , X 2.5 , X 2.7 dan X 2.11 X 2.6 0,587

Valid

sehingga 5 item pernyataan tersebut harus Valid

dikeluarkan. Berikut hasil uji validitas pada

X 2.10 0,622

Valid

putaran ke-1:

Tabel 7. Uji Validitas Variabel Motivasi Valid

X 2.15 0,783

Guru(X 2 ) Putaran Ke-1

Diputaran ke-3 yang terlihat pada tabel di bawah ini semua item pernyataan

Corrected Item-Total

dinyatakan valid dengan nilai corrected item

Item

Keterangan

Correlation total correlation dari masing-masing item

X 2.1 0,322

Valid

melebihi r tabel (0,30) sehingga dapat dikatakan

X 2.2 0,015

Tidak

bahwa semua item pernyataan pada variabel

X 2.3 0,276

Tidak

motivasi guru adalah valid. Berikut hasil uji

X 2.4 0,349

Valid

validitas pada putaran ke-3:

X 2.7 -0,150

Tidak

Tabel 9 Uji Validitas Variabel Motivasi

X 2.8 0,512

Valid

Guru(X 2 ) Putaran Ke-3

Corrected Item-

Keterangan Total Correlation

X 2.9 0,585 X 2.10 0,633

VALID

X 2.12 0,358

Diputaran ke-2 yang terlihat pada

X 2.13 0,828

tabel di bawah ini masih terdapat 2 item

X 2.14 0,767

X 2.15 pernyataan yang dinyatakan tidak valid 0,797

dengan nilai corrected item total correlation dari masing-masing item kurang dari r tabel Hasil uji reliabilitas pada variabel motivasi (0,30) yaitu X 2.1 dan X 2.4 sehingga 2 item guru yang tampak pada tabel di bawah ini pernyataan tersebut harus dikeluarkan. adalah reliabel karena nilai Alpha Cronbach’s Berikut hasil uji validitas pada putaran yang diperoleh melebihi angka 0,60 yaitu ke-2:

sebesar 0,886.

Tabel 9 Uji Validitas Variabel Motivasi Tabel 10 Uji Reliabilitas Variabel Guru(X 2 ) Putaran Ke-2

Motivasi Guru (X 2 )

Reliabi lity Statisti cs

Corrected Item-Total Item

Keterangan

Correlation Cronbach's

Alpha

N of Items

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Tabel 12 Uji Validitas Variabel Kinerja Kinerja Guru (Y)

Guru(Y) Putaran Ke-2

Item Corrected Item-Total Keterangan Pengujian validitas pada variabel kinerja

Correlation

guru dilakukan dengan 2 kali putaran, hal ini

Y 1 0,825

dilakukan karena diputaran ke-1 yang terlihat

Y 3 0,952

pada tabel terdapat 3 item pernyataan yang

Y 4 0,930

dinyatakan tidak valid dengan nilai corrected

Y 5 0,929 Y 6 0,895

item total correlation VALID dari masing-masing

Y 7 0,719

item kurang dari r tabel (0,30) yaitu Y 2 , Y 9 dan

Y 8 0,923

Y 10 sehingga 3 item pernyataan tersebut harus

Y 11 0,929

dikeluarkan. Berikut hasil uji validitas pada

Y 12 0,711

putaran ke-1:

Tabel 11 Uji Validitas Variabel Kinerja

Guru(Y) Putaran Ke-1 Tabel 13 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Guru (Y)

Item Corrected Item-Total

Keterangan

Correlation

Reliabi lity Statisti cs

Y 1 0,793

Valid

Y 2 -0,089

N of Items Y 4 0,894

Uji Asumsi Klasik

Y 8 0,886

Valid

1. Uji Multikolinieritas

Y 9 -0,016

Tidak

Uji multikolinieritas digunakan

Y 10 0,226

Tidak

untuk mengetahui apakah model regresi

Y 11 0,861

Valid

pada penelitian ini ditemukan adanya korelasi di antara variabel bebasnya. Berikut ini merupakan hasil dari nilai VIF:

Y 12 0,734

Valid

Diputaran ke-2 yang terlihat pada tabel

Tabel 14 Nilai VIF

di bawah ini semua item pernyataan

Variabel VIF total correlation dari masing-masing item

dinyatakan valid dengan nilai corrected item

No.

1. Gaya kepemimpinan kepala 1,000 melebihi r tabel (0,30) sehingga dapat dikatakan

1,000 bahwa semua item pernyataan pada variabel

2. sekolah (X 1 )

Motivasi guru (X 2 )

motivasi guru adalah valid. Berikut hasil uji validitas pada putaran ke-3:

Variabel gaya kepemimpinan kepala Hasil uji reliabilitas pada variabel sekolah (X 1 ) dan motivasi guru (X 2 ) kinerja guru yang tampak pada tabel di menghasilkan nilai VIF sebesar 1,000 (kurang atas ini adalah reliabel karena nilai Alpha dari angka 10) maka dapat dikatakan bahwa Cronbach’s yang diperoleh melebihi angka antara

variabel bebas tidak terjadi 0,60 yaitu sebesar 0,967.

multikolinieritas.

2. Uji Normalitas

Motivasi guru

Uji normalitas dapat dilihat dari uji

(X 2 )

kolmogorov-smirnov . Distribusi sampling dari regresi OLS (Ordinary Least Square)

tergantungpada distribusi residual (u i ), apabila Hasil uji heteroskedastisitas pada residual (u i ) berdistribusi normal dengan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

sendirinya variabel X 1 , variabel X 2, dan signifikan yang dihasilkan oleh variabel variabel Y juga berdistribusi normal. Berikut gaya kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) ini hasil uji normalitas pada residual :

sebesar 0,926 melebihi 5% dan variabel motivasi guru (X 2 ) sebesar 0,979 melebihi

Tabel 15 Hasil Uji Normalitas Residual

5% maka dapat dikatakan bahwa antara

variabel bebas dengan residual tidak terjadi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

heteroskedastisitas.

ed Residual

Normal Parameters Mean

a,b

Analisis Regresi Linier Berganda

Std. Dev iat ion

Most Extrem e Absolute

Dif f erences Positiv e

Negativ e

Adapun hasil pengolahan data dengan

Kolmogorov -Smirnov Z

metode regresi linier berganda menghasilkan

Asy mp. Sig. (2-tailed)

a. Test distribution is Normal. b.

persamaan yang dapat dilihat pada tabel di

Calculated f rom data.

bawah ini :

Hasil uji normalitas menunjukkan nilai

Tabel 17 Persamaan Regresi Linier

kolmogorov smirnov yang dihasilkan sebesar

Berganda

0,587 dengan tingkat signifikan sebesar 0,882

melebihi 5% yang berarti residual mengikuti

Koefisien distribusi normal, sehingga variabel gaya Regresi

Variabel

0,835 guru (X 2 ) dan kinerja guru (Y) dengan

kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), motivasi

Konstanta

Gaya kepemimpinan kepala 0,422 sendirinya berdistribusi normal.

sekolah (X 1 )

Motivasi guru (X 2 )

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dengan Dari persamaan regresi di atas : Korelasi Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan variable bebas dengan

Y = 0,835 + 0,422 X 1 + 0,454 X 2 nilai residualnya. Berikut ini hasil uji

heterokedastisitas:

1. Kinerja guru (Y) Konstanta (a)

yang dihasilkan sebesar

Tabel 16 Hasil Uji Heteroskedastisitas

0,835 menjelaskan besarnya kinerja guru adalah 0,835 apabila variabel gaya

Koefisien

kepemimpinan kepala sekolah dan

motivasi guru adalah nol atau konstan.

Spearman

2. Gaya kepemimpinan kepala sekolah

Koefisien regresi pada variabel gaya

kepala sekolah

kepemimpinan kepala sekolah adalah positif yaitu sebesar 0,422 artinya apabila

(X 1 ) (X 1 )

Nilai R-square yang dihasilkan Variabel ini menunjukkan pola hubungan sebesar 0,446 menunjukkan bahwa kinerja yang searah artinya gaya kepemimpinan guru dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah akan meningkat jika kepala sekolah dan motivasi guru sebesar kinerja guru juga meningkat.

44,6% sedangkan sisanya 55,4% dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain selain variabel Koefisien regresi pada variabel motivasi penelitian ini. guru adalah positif yaitu sebesar 0,454

3. Motivasi guru (X 2 )

artinya apabila motivasi guru naik satu 2. Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji t)

satuan maka kinerja guru akan naik Uji t digunakan untuk mengetahui sebesar 0,454 satuan dengan asumsi pengaruh gaya kepemimpinan kepala variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi guru secara parsial sekolah adalah konstan. Variabel ini terhadap kinerja guru. Adapun hasil uji t menunjukkan pola hubungan yang searah adalah sebagai berikut : artinya motivasi guru akan meningkat jika kinerja guru juga meningkat.

Tabel 19 Hasil Uji t

Variabel

t-hitung Sig

Uji Hipotesis

Gaya

1. Uji Pengaruh Secara Simultan (Uji F)

4,213 0,000 Uji F digunakan untuk mengetahui

kepemimpinan

kepala sekolah (X 1 )

pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah

Motivasi guru (X 2 )

dan motivasi guru secara simultan terhadap kinerja guru. Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi Penjelasan tabel di atas adalah : guru secara simultan terhadap kinerja guru

a. Variabel gaya kepemimpinan kepala dapat dilihat dari koefisien determinasi

sekolah (X 1 )

(R-square). Berikut ini adalah tabel hasil uji Tingkat signifikan yang dihasilkan

F dan nilai dari koefisien determinasi: kurang dari 5% yaitu 0,000 dengan nilai t-hitung sebesar 4,301. Artinya gaya

Tabel 18 Hasil Uji F

kepemimpinan kepala sekolah (X1) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru (Y). Konstanta

Variabel 2 F

hitung

Sig.

b. Variabel motivasi guru (X 2 ) Gaya

Tingkat signifikan yang dihasilkan kepemimpinan

kurang dari 5% yaitu 0,000 dengan nilai kepala sekolah (X 1 ) t-hitung sebesar 4,213. Artinya motivasi Motivasi guru (X 2 ) guru (X 2 ) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kinerja guru (Y). Nilai F hitung yang diperoleh dari

penelitian ini sebesar 18,123 dengan nilai

Pembahasan

signifikansi p sebesar 0,000 kurang dari 5% Yang dimaksud gaya kepemimpinan sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya adalah suatu perwujudan tingkah laku signifikansi p sebesar 0,000 kurang dari 5% Yang dimaksud gaya kepemimpinan sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya adalah suatu perwujudan tingkah laku

konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang. Bila konsekuensi itu positif individu

Hasil penelitian ini didukung oleh akan memberikan tanggapan sama terhadap

3 (tiga) teori yaitu Pertama, teori Genetis situasi yailg sama tapi bila konsekuensi tidak (Keeturunan) yang menyatakan bahwa menyenangkan individu akan cenderung Leader are born and made (pemimpin itu merubah perilaku untuk menghindar dari dilahirkan [bakat] bukanya dibuat). Para frekuensi tersebut. penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seseorang pemimpin

akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan KESIMPULAN DAN SARAN

dengan bakat kepemimpinan. Dalam

keadaan yang bagaimanapun seseorang Simpulan

ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan

Berdasarkan hasil analisis regresi linier, muncul sebagai pemimpin. Kedua, teori maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sosial yang menyatakan bahwa leader are sebagai berikut : made and not born (pemimpin itu dibuat

1. Hipotesis ke- 1 “Ada pengaruh perilaku atau di didik bukanya kodrati). Jadi teori

kepemimpinan kepala sekolah terhadap ini merupakan kebalikan inti teori genetika.

kinerja guru di SMKN 1 Dlanggu Kab. Para penganut teori ini mengetengahkan

Mojokerto” terbukti kebenarannya. pendapat yang mengatakan bahwa setiap

2. Hipotesis ke- 2 “Ada pengaruh motivasi orang bisa menjadi pemimpin apabila diberi

guru terhadap kinerja guru di SMKN 1 pendidikan dan pengalaman yang cukup.

Dlanggu Kab. Mojokerto” terbukti Ketiga, teori ekologis yang menyatakan

kebenarannya.

bahwa seseorang hanya akan berhasil

3. Hipotesis ke- 3 “Ada pengaruh perilaku menjadi pemimpin yang baik apabila ia

kepemimpinan kepala sekolah dan telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat

motivasi guru terhadap kinerja guru di tersebut kemudian dikembangkan lebih

SMKN 1 Dlanggu Kab. Mojokerto” lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi

terbukti kebenarannya. positif dari kedua teori terdahulu sehingga

dapat dikatakan merupakan teori yang paling Saran

mendekati kebenaran.

1. Seorang pemimpin sebaiknya lebih efektif Selain gaya kepemimpinan kepala

dalam menjalankan kepentingannya. sekolah, motivasi guru juga memiliki

Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa dampak positif terhadap peningkatan hasil

cara, misalnya : intensitas komunikasi belajar, hal ini dilihat dari nilai t-hitung

yang efektif disekolah, menghargai yang dihasilkan sebesar 4,213 dan tingkat yang efektif disekolah, menghargai yang dihasilkan sebesar 4,213 dan tingkat

(1986). Principalship. New York :

2. Motivasi dalam kehidupan ini sangat Macmillan Publishing Company. diperlukan sebab seseorang melakukan aktifitas tanpa motivasi cenderung santai Farid Fan Phillip. (1997). The Future Of dan semaunya sendiri karena motivasi

Leaddership New Jersey. merupakan faktor yang menyebabkan manusia berbuat apa yang dia buat.

Feldman, Daniel C dan Arnold, J Hugh

3. Kepemiminan Kepala Sekolah yang (1988). Managing Individual and efektif dengan didukung motivasi yang

Group Behavior IN Organization . tinggi dari guru akan menghasilkan

Auckland : MC Graw. Hill Book kinerja yang baik.

Company.

DAFTAR PUSTAKA

Filley, House Dank Err. (1976). Interpersonal Conflict Resolutio, Scott Foresman Banrnad, (1983) Applied Human Relation On

Glenview III.

Organtizational

Approach

Englewood. Prenrice Hall. Ghozali, Imam. (2005). analisis Multivariate dengan SPSS . Semarang : BP Beck, Donald. (1990) Emotional Intelegence.

Universitas Diponegoro. Mengapa EI lebih penting dari IQ. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Gibson, James Fuch Berg. (1993). Organizational and Management . Burhanuddin. (2002). Manajemen Pendidikan.

Jakarta : Erlangga. Malang : UM. Gibson, Jane W dan Richard M Hodgetts. Coldwell, N J and J M Spinks. (1993).

Organizational Leading The Self Managing School.

Communication : a Managerial London : The Falmer Press.