PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PROMOSI KULINER KOTA SOLO MELALUI MEDIA KATALOG SUGENG RAWUH SOLO

(1)

commit to user

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PROMOSI KULINER KOTA SOLO MELALUI

MEDIA KATALOG SUGENG RAWUH SOLO

Diajukan Sebagai Prasyarat Ujian Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Dalam Bidang Desain Komunikasi Visual

Disusun Oleh : NOVAN SAKTIADJI

C9506141

PROGRAM DIPLOMA III DESAIN KOMUNKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user iii


(3)

(4)

commit to user v

MOTTO


(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk


(6)

commit to user vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia – Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai syarat menempuh mendapatkan gelar Ahli Madya dalam program studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang diciptakan oleh nenek moyang kita, meski sebagian mulai tertulis, beberapa tetap lestari hingga kini, hal tersebut tercermin dalam kehidupan masyarakat Kota Solo. Meskipun masyarakatnya semakain modern, ada kebudayaan tradisi Jawa masih terus di uri – uri, dan bahkan semakin berkembang dan penuh warna.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya :

1. Riyadi Santosa, M.Ed. Ph.D Selaku Dekan Fakultas Sasta dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D selaku Ketua Program D3 DESKOMVIS 3. Arief Imam Santoso ,S.Sn selaku koordinator Tugas Akhir

4. Andreas Slamet.Widodo, S.Sn.M.Hum selaku Pembimbing I 5. Deny Tri Ardianto,S.Sn.Dipl.Art selaku Pembimbing II 6. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing Akademik

Bapak Ibu tercinta yang telah memberikan doa dan semangat. Kakak, adik dan keluarga besar yang selalu mendukung.


(7)

commit to user

7. Laksono W, Joko beserta staff Tata Usaha Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Teman – teman seperjuangan D3 Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta.

9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua orang, baik bagi penulis dan bagi setiap orang yang membaca, untuk tetap melestarikan dan menjaga budaya bangsa ini. Apabila ada yang salah dalam penulisan, penulis mohon kritik dan sarannya.

Surakarta, Juni 2011


(8)

commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Perencanaan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DATA ... 4

A. Data Perusahaan ... 4

1. Sejarah Kota Solo ... 4

2. Tentang Kota Solo ... 5

3. Visi dan Misi kota Solo... 6

a. Visi kota Solo ... 6

b. Misi kota Solo ... 6

B. Data Produk ... 7

C. Target ... 8

1. Target Audiece dan Target Market ... 8

2. Target Visual ... 9

D. Komparasi ... 10

BAB III KONSEP RANCANGAN ... 13


(9)

commit to user

1. Strategi Perancangan ... 13

2. Proses dan Seleksi ... 14

3. Konsep Tema ... 15

B. Strategi Kreatif ... 17

C. Media Placement ... 35

1. Buku Katalog Kuliner Sugeng Rawuh Solo ... 36

2. Stationary ... 36

3. Media Lini Bawah ... 38

4. Media Lini Atas ... 43

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 47

A. Buku Katalog Kuliner Sugeng Rawuh Solo ... 47

B. Stationary ... 49

C. Media Lini Bawah ... 52

D. Media Lini Atas ... 61

BAB V PENUTUP ... 63

A. Simpulan ... 63

B. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA


(10)

PROMOSI KULINER KOTA SOLO MELALUI MEDIA KATALOG SUGUNG RAWUH SOLO

Novan Saktiadji1

Andreas Slamet.Widodo,S.Sn.M.Hum2 Deny Tri Ardinto,S.Sn.

Dipl.Art3

ABSTRAK

2011.Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Dalam Bidang Desain Komunikasi Visual.

Kota Solo merupakan kota yang tidak asing di telinga masyarakat luas baik di Indonesia maupun di mancanegara, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Kota Solo. Banyak hal dari Kota Solo yang di anggap sederhana untuk di bahas namun cukup menarik untuk diketahui masyarakat luas. Seperti aktivitas para pedagang di Pasar Gedhe, kehidupan para tukang becak, Keraton Surakarta berserta abdi dalemnya, HIK (hidangan istimewa kampung), SBC (Solo Batik Carnival), SIEM

(Solo Internasional Etnic Music), GALABO, serta gudeg ceker

yang juga menjadi makanan khas Kota Solo. Banyaknya pusat wisata kuliner yang menjadikan Kota Solo begitu terkenal di luar kota maupun Indonesia.

1

Mahasiswa D3 Deskomvis dengan NIM C9506141

2

Dosen Pembimbing I

3


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Solo merupakan kota yang tidak asing di telinga masyarakat luas baik di Indonesia maupun di mancanegara, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Kota Solo. Beragam kesan positif yang muncul di benak setiap orang yang pernah berkunjung ke Kota Solo. Banyak dari mereka memuji dan mengagumi kehidupan sosial, adat istiadat, seni budaya, pembangunan infrastuktur, dan kuliner yang ada di Kota Solo. Dalam usianya yang sudah mencapai 264 tahun atau kurang lebih 2,5 abad ini, Kota Solo sudah banyak berbenah diri. Sebagai contoh sejak tahun 2006 mulai diselengarakan event-event berskala internasional. Selain menjamurnya pusat perbelanjaan, juga mulai dibangun pusat – pusat wisata kuliner.

Banyak hal dari Kota Solo yang di anggap sederhana untuk di bahas namun cukup menarik untuk diketahui masyarakat luas. Seperti aktivitas para pedagang di Pasar Gedhe, kehidupan para tukang becak, Keraton Surakarta berserta abdi dalemnya, HIK (hidangan istimewa kampung), SBC (Solo Batik Carnival), SIEM (Solo Internasional Etnic Music), GALABO, serta gudeg ceker yang juga menjadi makanan khas Kota Solo.

Banyaknya pusat wisata kuliner yang menjadikan Kota Solo begitu terkenal di luar kota maupun Indonesia. mulai dari pedagang kaki lima


(12)

khas Solo, mulai dari gudeg ceker, Timlo Sastro, Serabi Notosuman, Selat Solo, nasi liwet Keprabon, dan juga bestik Harjo yang terkenal mempunyai rasa yang unik dan enak.

Hal – hal yang dikemukan diatas menginspirasi penulis untuk memperkenalkan kembali Kota Solo dari sudut pandang wisata kuliner. Dalam karya tugas akhir program Diploma 3, karya tugas akhir ini berjudul

“Promosi Kuliner Kota Solo Melalui Media Katalog Sugeng Rawuh

Solo”. Kumpulan katalog ini memperkenalkan tentang hal-hal unik dan informasi kuliner yang biasa ditemui di Kota Solo, namun dengan gaya berkomunikasi anak muda, di bumbui oleh ilustrasi, Sehingga tidak hanya sekedar menjadi kumpulan tulisan aja, namun dapat menjadi karya yang bermanfaat.


(13)

B. Rumusan Masalah

Meninjau ulang batasan masalah yang telah di sebutkan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana membuat Katalog kuliner Kota Solo sebagai media promosi Wisata Kuliner Kota Solo Sugeng Rawuh Solo?

2. Bagaimana memilih media promosi yang efektif dan komunikatif untuk mendukung pemasaran buku katalog Sugeng Rawuh Solo ?

C. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangannya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tempat wisata kuliner yang representatif dari kota Solo yang layak di jadikan sebagai bahan katalog.

2. Memilih media promosi yang efektif sehingga dapat tepat sasaran ke konsumen.


(14)

BAB II

INDENTIFIKASI DATA

A. Data Perusahaan

1. Sejarah Kota Solo

Sejarah kelahiran Kota Solo dimulai pada masa pemerintahan Raja Paku Buwono II di Kraton Kartosuro. Pada masa itu terjadi pemberontakan Mas Garendi (Sunan Kuning) dibantu kerabat-kerabat Keraton yang tidak setuju dengan sikap Paku Buwono II yang mengadakan kerjasama dengan Belanda. Salah satu pendukung pemberontakan ini adalah Pangeran Sambernyowo (RM Said) yang merasa kecewa karena daerah Sukowati yang dulu diberikan oleh keraton Kartosuro kepada ayahandanya dipangkas. Karena terdesak, Paku Buwono mengungsi ke daerah Jawa Timur (Pacitan dan Ponorogo), dengan bantuan pasukan Kumpeni dibawah pimpinan Mayor Baron Van Hohendrof serta Adipati Bagus Suroto dari Ponorogo pemberontakan berhasil dipadamkan. Setelah tahu Keraton Kartosuro dihancurkan Paku Buwono II lalu memerintahkan Tumenggung Tirtowiguno, Tumenggung Honggowongso, dan Pangeran Wijil untuk mencari lokasi ibu kota Kerajaan yang baru.

Pada tahun 1745, dengan berbagai pertimbangan fisik dan supranatural, Paku Buwono II memilih desa Sala. Sebuah desa di tepi sungai Bengawan Solo sebagai daerah yang terasa tepat untuk membangun istana yang baru. Sejak saat itulah, desa Sala segera berubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Melihat perjalanan sejarah tersebut, nampak jelas bahwa


(15)

perkembangan dan dinamika Solo pada masa dahulu sangat dipengaruhi oleh Pusat Pemerintahan dan Budaya Keraton (Kasunanan dan Mangkunegaran), juga oleh kolonialisme Belanda (Benteng Verstenberg). Sedangkan pertumbuhan dan penyebaran ekonomi melalui Pasar Gedhe (Hardjonagoro).

Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran, sehingga setiap tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Surakarta Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan pada tanggal 15 Juli pada tahun yang sama. Oleh karena itu dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya, tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Solo.

2. Tentang Kota Solo

Solo merupakan sebuah kota yang menjadi jantung budaya Jawa. Sosok keraton yang menjadi simbol budaya Jawa sampai saat ini masih kokoh dan eksis, baik secara fisik, komunitas maupun ritualnya. Pariwisata Solo, banyak berkaitan dengan sejarah, budaya serta ritual keraton. Selain wisata budaya, terdapat pula beberapa tempat dan event –event lain yang


(16)

wisata modern yang di kenal sebagai wisata belanja dan kuliner tersedia lengkap pula di Solo.

Secara geografis kota Solo, terletak di dataran rendah terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92m diatas permukaan air laut, Dengan Luas sekitar 44 Km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur Timur dan 70` 36" - 70` 56" Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah sungai besar yaitu sungai Bengawan Solo, sungai Kali Jenes dan sungai Kali Pepe.

3. Visi Dan Misi Kota Solo

a. Visi Kota Solo

Terwujudnya Kota Solo sebagai kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata, seni – budaya, dan olah raga.

b. Misi Kota Solo

1) Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam semua bidang pembangunan, serta perekatan kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-nilai Solo Kota Budaya.

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan penguasaan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan,


(17)

teknologi dan seni guna mewujudkan inovasi dan integritas masyarakat madani yang berlandaskan KeTuhanan yang Maha Esa.

3) Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi daerah sebagai pemacu tumbuh dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta mendayagunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang ramah lingkungan

4) Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Azasi Manusia dan Demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat utamanya para penyelenggara pemerintahan

B. Data Produk

Banyak cara yang dilakukan pemerintahan kota Solo untuk mempromosikan kotanya, misalkan saja melalui event seni - budaya, pariwisata, olah raga dan kuliner. Namun dalam Tugas Akhir program study D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret ini penulis ingin mempromosikan Kota Solo melalui media Katalog Kuliner.

Katalog ini merupakan buku promosi yang dikemas secara menarik dan mempunyai tanget audience yang dapat dinikmati baik tua maupun muda.


(18)

1. Target Market dan Target Audience a. Target market menurut geografis

Daerah sasaran : Indonesia (domestik)

b. Target Market menurut demografis

a) Umur : 15 - 50 tahun

b) Jenis Kelamin : pria dan wanita

c) Agama : semua agama

d) Pendidikan : semua jenjang pendidikan e) Status Sosial : menengah dan menengah keatas

c. Psikografis

Target market menurut psikografis :

Mereka yang berwisata sebagai bagian dari gaya hidup.

2. Target Visual


(19)

b. . Stationary 1. Kartu nama

2. Id card

3. Nota

c. Media lini bawah (Below The Line)

1. Leaflet

2. X – Banner

3. Kaos

4. Mug

5. Stiker

6. Gantungan kunci

7. Paper bag

8. Poster

9. Pembatas buku (Book Mark) d. Media Lini Atas (Above The Line)

1. Iklan Koran 2. Spanduk


(20)

Komparasi adalah membandingkan sesuatu dengan hal lain tapi masih dalam satu sudut pandang yang sama. Jadi untuk komparasi katalog tersebut antara lain :

1. Katalog Wisata Boga Kecap Cap Bango Yogyakarta

Jika dilihat dari sejarahnya, kota Yogyakarta adalah saudara muda kota Solo, karena kota Yogyakarta adalah perpecahan dari kerajaan Mataram Islam yang mulai berdiri sejak 1756. Secara umum jika dilihat dari kebudayaannya Yogyakarta dan Surakarta (Kota Solo) tidak mempunyai banyak perbedaan, karena keduanya mewarisi kebudayaan yang sama yakni dari Keraton Kartasura. Yogyakarta dipimpin oleh Sultan yang bergelar Hamengku Buwono yang tinggal didalam Kraton Yogyakarta Hadiningrat.

Di Yogyakarta sendri terdapat wisata kuliner yang tidak kalah enak dan sudah terkenal lezat dikalangan wisatawan domestik mapun di mancanegara, dilihat dari timbulnya sebuah Katalog Wisata Boga Kecap Cap Bango yang sudah terkenal di kota Yogyakarta. dimulai dari aktifitas – aktifitas memperkenalkan makanan di kota Yogyakarta seperti festival makanan cap bango dan jajanan nusantara Kecap Cap Bango yang sudah terkenal oleh masyrakat Yogyakarta itu sendiri.

Katalog Wisata Kuliner Cap Bango merupakan salah satu pelepor panduan wisata kuliner dikota Yogyakarta, jadi tidak usah takut untuk kehilangan konsumen yang membaca atau membeli katalog tersebut. Mulai dari anak - anak sampai orang dewasa bisa membaca buku Katalog ini.


(21)

Terlebih Wisata Boga Kecap Cap Bango sudah dipromosikan di TV dan iklan – iklan radio dan Koran.

2. Katalog Wisata Jajan Bali

Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.

Selama ini Bali dikenal sebagai surga para wisatawan mancanegara dan domenstik. Tapi kini pulau ini sudah saatnya mendapat predikat tambahan, yakni sebagai surgaloka pencinta makanan. Di bali kini telah bertebaran restoran, kafe, warung makan yang tidak hanya menyajikan masakan bali, tapi juga masakan Indonesia, dan mancanegara. Sajian nya ada yang dengan bahan atau bumbu orisinal, ada pula yang telah mengalami modifikasi. Tak sedikit dari sajian itu memiliki sajian yang jempolan, setidaknya menurut orang bali atau wisatawan domestik. Maka, amat disayang kalau masakan lezat itu tidak terkenal.

Buku wisata jajan Bali ini belum banyak ditemukan, karena sangat jarang sekali buku panduan wisata yang mengangkat konsep tentang wisata kuliner di bali. Terlihat beda dan tidak lazim bila dibandingkan dengan buku lain nya yang membahas tentang wisata tempat yang ada di bali. Promosi


(22)

yang yang dilakukan tidak banyak, mulai dari poster dan iklan – iklan radio saja yang sudah mempromosikan buku ini.


(23)

BAB III

A.

KONSEP PERANCANGAN

1. Strategi Perancangan

Bentuk rancangan yang akan dibuat dalam katalog kuliner Kota Solo adalah menciptakan panduan lengkap, informatif dan praktis mengenai ragam kekayaan kuliner Kota Solo yang disajikan dalam sebuah buku. Langkah awal pembuatan adalah pengumpulan data mentah, penulis memilih dan mensurvey tempat – tempat kuliner di Kota Solo yang memiliki menu –menu andalan yang terkenal di masyarakat, kemudian dilakukan pengambilan data. Data yang diambil adalah berupa informasi lengkap mengenai tempat usaha kuliner, lokasi, pelayanan, kualitas, dan harganya.

Dalam katalog ini, penulis bertujuan memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada pembaca dan masyarakat mengenai kekayaan kuliner Kota Solo dan menjadikan katalog wisata kuliner sugeng rawuh ini sebagai panduan lengkap wisata kuliner bagi siapa saja yang sedang atau ingin mengunjungi Kota Solo.

Seperti disebutkan dalam sasaran target audience, penulis tidak membatasi usia, jenis kelamin nmaupun domisili dari pembaca. Hal ini mendorong penulis untuk membuat katalog yang bersifat universal, menarik, mudah dimengerti dan tentunya informatif. dikhususkan untuk


(24)

pembaca yang belum pernah mengunjungi Kota Solo, penulis menyertakan alamat lengkap agar lebih memudahkan pembaca saat berkunjung.

2. Proses dan Seleksi

Data mengenai jenis makanan dan tempat diperoleh penulis dari media massa baik cetak ataupun elektronik dan juga informasi yang diperoleh dari warga masyarakat Kota Solo. Proses awal pengolahan data adalah penyeleksian data. Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan data diterima atau tidak. Penulis memilih dan kemudian menentukan data mana saja yang akan di gunakan dalam produk ini. Dalam tahap penyeleksian, penulis mendasarkn pemilihannya pada terkenalnya makanan tersebut di mata masyarakat serta ramainya tempat tersebut dukunjungi, dengan mendasarkan pada aspek kelezatan, lokasi, pelayanan, kualitas, dan harganya.

Alasan digunakannya dasar seleksi tersebut adalah karena penulis tidak dapat menggunakan alasan subjektif dari penulis sendiri untuk menentukannya Lezat atau tidaknya makanan tergantung pada selera masing-masing pribadi, maka disini penulis berusaha bersikap obyektif dengan mendasarkan seleksi pada selera mayoritas. Kemasyhuran dan eksistensi dari sebuah tempat kuliner tidak mungkin bertahan melainkan karena mayarakat yang memang menjaganya terus demikian, yang Bentuk penjagaannya adalah tetap terus dikunjunginya tempat-tempat tersebut. Seringnya sebuah tempat makan dikunjungi dan diulas di media massa


(25)

mengindikasikan bahwa menu makanan yang disajikan memang lezat sehingga menarik banyak masyarakat untuk datang kembali. Dan hal ini akan memiliki penawaran lebih bila didukung dengan harga yang terjangkau.

Setelah ditentukan data mana saja yang akan digunakan, penulis kemudian mencari informasi detail dari setiap data tersebut, adapun cara yang dugunakan penulis dalam pengumpulan data adalah:

1. Observasi langsung, yaitu penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan mengambil data-data yang berisi tentang informasi yang dibutuhkan

2. Wawancara, penulis menggali informasi langsung kepada pemilik atau penanggungjawab dari masing-masing tempat yang didatangi

3. Dokumentasi, penulis mengambil langsung dokumen – dokumen seperti foto dan data bahan mentah.

Kemudian dari proses seleksi itu diperoleh data lengkap yang siap disajikan dalam produk katalog kuliner Kota Solo.

2. Konsep Tema

Telah menjadi ikon publik dan diketahui secara luas bahwa kota Solo lekat dengan keratonnya, banyak diantara desain - desain yang telah ada sebelumnya yang mengangkat Kota Solo baik dari sisi kuliner, budaya,


(26)

lekat dengan warna hijau dani kuning. Dari pengamatan penulis, banyaknya desain yang memiliki karakter hampir sama ini membawa penulis melihat bahwa seluruh desain itu memiliki keseragaman tema. Oleh karena itu penulis ingin berusaha menampilkan sesuatu yang baru dan unik yaitu mengangkat Kota Solo khususnya kulinernya, dengan menyuguhkan desain yang bertemakan pop art.

konsep tema yang diambil untuk buku ini adalah bergaya desain pop art, dengan alasan penulis ini mengangkat konsep yang berbeda dengan buku lain. Dari observasi yang dilakukan penulis terkait dengan katalog kuliner Kota Solo ini penulis menemukan fakta bahwa masih sangat sedikit sekali buku-buku yang memuat ragam kuliner solo yang menggunakan disain bertemakan pop art. Kebanyakan dari yang ditemukan, buku-buku tersebut masi menggunakan disain lama yang tidak menarik karena hampir seluruh buku yang ditemukan memiliki tema disain yang relatif sama, oleh karena itu penulis ingin menyuguhkan ide baru yang segar dan unik yang tujuannya agar menarik minat pembeli. sedangkan media pendukung yang digunakan penulis adalah ilustrasi dan fotografi yang didesain sangat apik dan menarik.


(27)

Dalam karya ini, penulis mengangkat tema pop art. Pengertian Pop art dalam Wikipedia Indonesia adalah pewarnaan desain dengan menggunakan warna-warna yang mencolok dan ramai.

Pop art yang berasal dari kata popular art merupakan sebuah aliran seni yang memanfaatkan unsur-unsur visual yang ada di media massa yang populer seperti koran, majalah, iklan, televisi atau komik yang kemudian dirangkai atau didesain kembali. Sehingga dapat dikatakan bahwa pop art sebenarnya adalah sebuah seni yang tidak asli dan baru, melainkan berasal dari karya seni yang sudah ada, yang kemudian didesain atau ditata kembali. Aliran pop art muncul dan berkembang setelah masa modernisasi pada seni., yaitu setelah munculnya konsumerisme dan budaya massa. Aliran ini dipopulerkan oleh Andy Warhol dari Amerika.

Aliran pop art yang menggunakan unsur-unsur visual dari media massa yang sedang populer bukan berarti bahwa aliran pop art selalu up to date dan selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Aliran seni yang demikian lebih cocok disebut seni kontemporer. Sedangkan pop art cenderung statis, dan sedikit mengalami perkembangan pada setiap jamannya (www.adipamungkas.blogspot.com)

Jadi, dalam katalog ini penulis akan menggunakan desain yang menonjolkan pada eksplorasi warna yang ramai di tambah dengan media pendukung ilustrasi dan fotorgafi yang disesuaikan dengan tema desain sebagai karakteristik karyanya juga sebagai daya tarik dari buku ini sendiri.


(28)

1. Positioning

Positioning merupakan suatu proses atau upaya menempatkan suatu

produk, merk, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran konsumen. Untuk mendapatkan posisi yang terbaik dalam benak konsumen perlu ditanamkannya sebuah citra atau (brand image) ke dalam benak target sasaran.

Indonesia adalah merupakan Negara yang terbagi atas pulau-pulau. Keragaman hayati, kharakterisik budaya, dan keadaan geografis yang berbeda satu dengan yang lainnya menjadikan setiap daerah memiliki ciri yang berbeda yang sifatnya khas atau bahkan terkadang bersifat endemik. Ciri tersebut dapat jelas terlihat pada misalnya kebiasaan, cara berpakaian, alat musik yang diciptakan dan juga pada makanannya. Setiap daerah memiliki keragaman bahan dan rasa dalam setiap suguhan kulinernya, seperti masakan jawa yang lekat dengan rasa manis, padang dengan kuah santan, atau manado dengan kesan pedas, dan hal ini berbeda pada setiap masing-masing daerah.

Pulau Jawa, khususnya jawa tengah meliliki ciri kuliner yang cenderung manis dan ber-rempah. Karena persamaan geografis dan sumber daya yang ada maka banyak ditemukan jenis kuliner yang sama pada setiap daerah di jawa. Kota Solo banyak memiliki persamaan jenis kuliner dengan daerah lainnya di jawa tengah, seperti gudeg, serabi dan sambal goreng yang juga terdapat di Jogja, pecel yang juga menjadi makanan khas di Madiun, dawet ayu dan juga dawet hitam dari Wates dan beberapa lagi yang lain.


(29)

terdapat perbedaan rasa dan terkadang juga bahan pada masing-masing jenis kuliner yang sama tersebut yang secara jelas membedakan dari mana makanan itu berasal. Oleh karena kekuatan ciri khas rasa dan bahan tersebut maka penulis memposisioningkan kuliner Solo mempunyai ciri khas makanan yang sangat unik di daerah nya dan mempunyai sesuatu yang berbeda dan patut untuk diangkat sebagai sesuatu yang membedakan dari makanan kota – kota lain nya.

2. Unique Selling Proposition (USP)

Unique Selling Proposition (USP) adalah kelebihan atau keunggulan dari suatu produk, dimana keunggulan suatu produk dapat menjadi satu pengikat dan menjadi ciri khas dari produk yang ditawarkan. USP tidak selalu sesuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh produk lain, tetapi juga sesuatu yang sebenarnya dimiliki oleh semua produk sejenis namun tidak diolah dan ditonjolkan dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik dan paling tidak lain dari pada yang lain, sehingga lebih kuat melekat dibenak konsumen.

Kota solo memiliki ciri khas cenderung manis dan kebanyakan mengunakan santan, selain itu masakan Solo juga lekat dengan pengunaan rempah yang beragam. Berbedanya komposisi dan rasa yang dimiliki kuliner kota solo dari makanan sejenis yang ada di daerah sekitarnya


(30)

menjadikan makanan yang ada di solo ini sebagai sesuatu yang khas, yang memang mencitrakan solo dan hanya akan ditemukan di kota solo.

Untuk memperkenalkan Buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo kepada masyarakat melalui iklan, terlebih dahulu perlu dipahami tujuan dari iklan yang dikenal dengan AIDCA (Attention, Interest, Desire, Convection dan Action), yang mempunyai pengertian sebagai berikut :

1. Perhatian (attention)

Perhatian (attention) dapat diartikan menarik perhatian khalayak sasaran. Iklan tersebut harus mampu membangkitkan perhatian calon konsumen baik sebagai pembaca, pendengar maupun pemirsa. Dengan material promosi pencitraan kota Solo mampu membangkitkan perhatian calon konsumen melalui ilustrasi dan warna yang menjadi key visual-nya.

2. Minat (Interest)

Minat (Interest) mengandung maksud bagaimana membangun minat khalayak sehingga akan menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh.Untuk membangun minat khalayak, maka penyampaian pesan yang diawali dengan ilustrasi diharapkan dapat merangsang calon konsumen untuk lebih lanjut dengan membaca headline, sub headline, dan seterusnya.


(31)

3. Kebutuhan atau Keinginan (Desire)

Kebutuhan atau keinginan (desire) diartikan kebutuhan atau keinginan calon konsumen untuk mengetahui lebih jauh tentang segala sesuatu mengenai kota Solo melalui tampilan visualisasi media promosi yang telah dirancang.

4. Rasa Percaya (Conviction)

Rasa percaya (conviction) adalah membangkitkan rasa percaya dari calon konsumen tentang produkyang ditawarkan sehingga muncul kepastian untuk memiliki, memakai atau melakukan pembelian produk tersebut. 5. Tindakan (Action)

Tindakan (action) adalah bagaimana cara membujuk calon konsumen untuk segera mengambil tindakan pembelian, pemakaian dan sebagainya (Kasali,1992:83-86). Diharapkan setelah melihat material promosi yang sudah dirancang, calon konsumen melakukan tindakan membeli atau dalam hal ini adalah wisatawan mau datang dan berkunjung ke Kota Solo.

Adapun tujuan strategi kreatif dalam promosi untuk mempengaruhi sikap dan perilaku audiens. Daya tariknya boleh jadi tidak langsung dan tindakan yang dikehendaki tidak harus segera tampak. Strategi kreatif yang akan dilakukan, meliputi :

1. Strategi konsep

a. Membentuk karakter buku katalog sugeng rawuh Solo


(32)

c. Menciptakan media komunikasi yang sesuai dengan audience melalui media yang dapat membuat ketertarikkan terhadap kuliner Kota Solo melalui buku kalatog kuliner sugeng rawuh Solo

2. Startegi visual

Strategi visual terdiri atas : a. Strategi Visual secara Umum

1. Memberikan informasi wisata kuliner Kota Solo yang resprentatif dan langkap melaui media buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo.

2. Menciptakan identitas atau karakteristik dari sebuah tempat kuliner atau tempat makan Kota Solo yang mempunyai ciri khas baik dalam kelezatan, kualitas, dan harga sehingga dapat meningkatkan image kuliner Kota Solo dengan media buku katalog sugeng rawuh Solo.

b. Strategi visual verbal

1. Headline

Headline adalah judul iklan, yaitu hal yang pertama kali dibaca dan diharapkan dapat menarik minat khalayak untuk membaca

bodycopy lebih lanjut. Headline hendaknya singkat, informative,

to the point dan dapat dibaca dengan jelas. Karena Buku catalog kuliner sugeng rawuh Solo merupakan produk baru, jenis iklan pemberitahuanlah yang dipilih sebagi promosianya. Oleh karena itu Headline pada promosi ini menggunakan kata “SUGENG


(33)

RAWUH SOLO”. Kata dalam headline ini dipilih karena di nilai cukup simple dan mudah di mengerti sehingga maksud dari headline ini lebih mudah diterima.

2. Bodycopy

Bodycopy adalah penjelasan lebih lanjut mengenahi headline.

Bodycopy pada promosi Kota Solo adalah penjelasan mengenai

daya tarik Kota Solo.

3. Slogan

Slogan merupakan kalimat atau kata-kata yang pada umumnya digunakan untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap calon konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan. Kalimat atau kata-kata yang digunakan harus sederhana dan mudah diingat. Slogan kadangkala juga bisa digunakan sebagai headline atau isi naskah dalam iklan. Slogan dalam produk buku Katalog kuliner sugeng rawuh Solo menggunakan kalimat “ Wisata kuliner kota solo ” maksud dari kalimat ini adalah dengan melihat buku ini konsumen langsung berminat mencoba makanan yang ada di kota Solo. Sehingga slogan tadi dirasa sangat sesuai dengan jenis produknya serta dapat menimbulkan rasa ingin tahu kepada Audience nya.


(34)

Baseline yang sekaligus difungsikan sebagai signature/ mandatories adalah penyelenggara / alamat perusahaan/ distributor/ produsen. Bagian ini dimuat dalam iklan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap isi iklan. Jika ada pertanyaan maupun komplain sehubungan dengan materi iklan maupun produk yang di iklankan, maka pembaca dapat menghubungi alamat itu. (Adi Kustanto.2007:328).

Maka baseline / signature/ madatories dalam perancangan ini adalah penjelasan tentang tanggal terbitnya buku katalog kuliner sugeng rawuh solo.

c. Strategi visual non verbal

Strategi visual non verbal adalah strategi dimana simbol-simbol yang berupa visual, jingle, endorser, setting dan idiom-idiom lain sebagai elemen visual iklan dapat dimaknai yang akhirnya dapat membangun sebuah persepsi dari konsumen. Strategi ini cenderung lebih ditekankan pada tingkat pemahaman konsumen.

1. Layout

Layout adalah penataan antara naskah dan gambar sehingga terbentuk suatu keharmonisan dalam suatu tata ruang iklan. Pembaca akan senang membaca sesuatu yang jelas dan tersaji rapi sehingga


(35)

Iskandar, 2007:86-88). Jadi layout yang akan dipakai dalam desain buku katalog ini haruslah mudah untuk dimengerti orang yang melihatnya, dengan menggunakan gaya desain yang modern.

Jenis-jenis layout antara lain :

a) Picture Window

Tata letak dimana gambar atau ilustrasi mendominasi ruangan kemudian diikuti dengan headline, bodycopy, logo dan nama perusahaan.

b) Copyheavy Layout

Tata letak dimana headline dan bodycopy paling mendominasi.

c) Frame Layout

Tata letak dengan menggunakan border dipinggirnya, dengan menggunakan rangkaian produk yang dihasilkan sebagai border tersebut.

d) Panel Layout

Rancangan yang berbasis pada grid, acuannya adalah bidang, sehingga tampilannya merupakan pengolahan bidang baik horizontal maupun vertikal.


(36)

Tata letak dengan menggunakan gambar yang dikelilingi bidang putih disemua sisinya.

f) Grid Layout

Format layout yang bertumpu pada garis-garis vertikal dan horizontal yang membagi bidang sehingga terkotak-kotak, mengacu pada checkerboard.

Dalam materi promosi kuliner pada buku katalog kuliner kota solo sugeng rawuh, layout yang akan digunakan adalah picture window layout, dikarenakan pada materi promosi ini yang akan ditonjolkan lebih adalah ilustrasinya, disamping headline dan

bodycopynya. Sehingga picture window merupakan acuan layout

yang bagus untuk penataan materi promosi pada produk ini.

2. Ilustrasi

Ilustrasi mampu membantu pembaca untuk menggambarkan apa yang tertulis dalam suatu artikel maupun cerita (Adi Kustanto, 2007:139). Ilustrasi adalah gambar yang difungsikan sebagai penarik pandang, menjelaskan sesuatau pernyataan dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Ilustrasi dapat berupa grafik, gambar, foto, pictograf, symbol dan vector art Ilustrasi harus relevant dengan produk yang ditawarkan dan mampu terbaca walau dalam sekilas pandang. Dalam materi promosi buku


(37)

katalog sugeng rawuh Solo, ilustrasi yang dipakai adalah ilustrasi yang berupa foto dari tempat-tempat makan di Solo dan jenis – jenis makanan di kota solo. selain itu penerapan koseptual fotografi juga digunakan pada promosi ini. Karena dengan foto orang akan langsung bisa menangkap isi dan tujuan iklan. Kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk menampilkan kenyataan, meski tidak seperti aslinya (Adi Kustanto, 2007:156). Penggunaan ilustrasi pada promosi buku katalog ini akan menjadi alat komunikasi yang efektif, karena ilustrasinya yang terbilang unik dan berbeda sehingga lebih memudahkan audience untuk mengenal produk baru tersebut. Selain itu keselarasan antara ilustrasi, layout dan tipografi akan membuat pesan pada produk tetap tersampaikan dan tepat sasaran kepada target audiencenya

2. Tipografi

Tipografi dapat diartikan sebagai seni mengatur bentuk, jenis dan ukuran huruf diatas bidang cetak. Hal terpenting adalah kemampuannya untuk perhatian dan mudah terbaca. Huruf sendiri banyak jenisnya masing-masing jenis disebut Typeface. (Kasali, 1992;9). Setiap jenis typeface memiliki karakter personalitas masing-masing, sehingga pemilihan typeface harus sesuai dengan bentuk desain, bentuk pasar, produk yang ditawarkan dan sasaran yang


(38)

ini adalah jenis font yang tegas, rapih dan mudah dibaca. Pemilihan font ini dikarenakan ilustrasi pada promosi ini suadah ramai, oleh karena itu digunakan font jenis ini agar lebih memudahkan audience untuk membaca dan memahami pesan dari produk.

Jenis font yang digunakan antara lain adalah :

a) Century Ghotic

Jenis huruf ini termasuk jenis sanserif yang tidak memiliki sirip diujungnya. Alasan pemilihan huruf ini karena mudah dibaca, jelas dan sangat efisien karena jenis huruf ini lebih kecil dan rapat sehingga lebih mudah terbaca dalam space yang sedikit.

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

b) Calibri

Jenis huruf ini termasuk jenis sanserif yang tidak memiliki sirip diujungnya. Alasan pemilihan huruf ini karena mudah dibaca, jelas dan fleksibel dalam penempatannya.

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z


(39)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

3. Logo

Logo adalah identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan

citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan (Adi Kustanto, 2007:232). Logo merupakan bentuk iklan yang singkat, disamping menjadi tanda pengenal haruslah membawa pesan yang besar dalam ruangan yang sempit dan mencerminkan image dari perusahaan.

a) Bentuk Dasar

Bentuk dasar dari logo ini mengunakan konsep modern.mengambarkan alat – alat makan yang dibentuk kotak dan mengunakan warna – warna mencolok, desain ini merupakan simbol dari wisata kuliner dari pernjuru dunia. Pada bagian logo ini saya


(40)

kuning agar cocok dengan font nya. Warna – warna tersebut merupakan ciri khas dari desain pop art.

b) Nilai Visual Logo

Alat – alat makan adalah yang diangkat dari logo ini merupakan salah satu ciri wisata kuliner. Yang beda dari logo ini mengunakan warna – warna yang cerah dengan sedikit sentuhan pop art

c) Grid

d) Color guide


(41)

Hijau merupakan simbol dari kestabilan, alam, subur, kemakmuran, keberuntungan, bumi, ketulusan, pengharapan, pembaruan, kelimpahan.

Warna Biru

Warna biru memiliki kesan tenang dan menekan keinginan, dimana

tidak meminta mata untuk memperhatikan, gambar dan obyek yang

berwarna biru, dan pada dasarnya dapat menciptakan perasaan yang

dingin dan tenang

Warna Oranye

warna oranye dapat meningkatkan aktifitas mental dan jika menjadi

latar belakang akan memberikan kesan obyek akan lebih dekat dan

besar. Sangat berguna apabila digunakan untuk memberikan kesan

kuat pada elemen yang dianggap penting.


(42)

Kuning adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood, warna yang penuh semangat, vitalitas, dan komunikatif

Warna abu -abu

Kesan dari warna abu-abu antara lain adalah independen dan stabil, menciptakan keheningan dan kesan luas.


(43)

f) Scale

g) Warna

Warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respon secara psikologis. Sehingga warna dapat menjadi alat komunikasi


(44)

pembuatan materi promosi ini, cenderung menggunakan warna putih khususnya sebagai background, dikarenakan ilustrasi pada promosi ini sudah cukup ramai. Sehingga warna putih dipilih sebagi penyeimbang dari ilustrasi agar tipografi tetap bisa terbaca dengan baik.

C.

MEDIA PLACEMENT

Media adalah segala sesuatu yang kita gunakan sebagai alat menyampaikan infomasi kepada khalayak luas. Dalam hal ini yang akan disampaikan adalah promosi kuliner Kota Solo memaui media buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo kepada khalayak sasaran. Media yang gunakan adalah media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line).

Menurut (F.Jeffkins, 1997:86) media lini atas adalah media iklan luar ruang yang mengharuskan membayar komisi ke pihak tertentu. Contohnya adalah iklan koran dan majalah, sedangkan media lini bawah biasanya media yang berada disekitar atau didalam perusahaan yang bersangkutan, jadi tidak harus membayar (pajak) ke pihak lain. Contohnya adalah leaflet,


(45)

Solo. Corporate identity yaitu unsur yang mempengaruhi penampilan citra suatu perusahaan yang meliputi logo, teks atau akronim, warna dan unsur visual lain. Berikut adalah media promosi yang akan direncanakan :

a. Buku katalog wisata kuliner sugeng rawuh solo

Buku katalog ini merupakan promosi Kota Solo yang mengangkat Kota Solo melaui kulinernya. Karena sangat jaramg sekali suatau kota yang mempromosikan daerahnya melaluli kulinernya, maka kehadiran buku katalog ini diharapkan dapat memberi variasi promosi pada sebuah kota. Buku katalog Kota Solo bisa dinikmati oleh seluruh usia tua mapun muda. Selain itu dalam dalam buku ini kita juga dapat mengabungkan promosi di Kota Solo, baik itu dari tata letak Kota Solo dan seni – budayanya. Buku katalog ini sama seperti buku katalog pada umumnya, tidak ada perubahan yang signifikan.

b.

S

tationary 1. Kartu nama

Alasan pemilihan media :

karena kartu nama digunakan sebagai identitas bagi orang yang melakukan promosi dan diberikan kepada konsumen agar informasi lebih lanjut mengenai buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo dapat langsung


(46)

Konsep desain :

Kartu nama dibuat dengan bentuk persegi panjang, dengan konsep desain mengambil bentuk dari kartu pada umumnya.

Placement :

Diberikan langsung kepada konsumen

2. Id card

Alasan pemilihan media :

Alat Pengenalan langsung antara karyawan dan konsumen. Konsep desain:

Konsep desain dari id card mengambil bentuk persegi panjang, dengan konsep desain diambil pada umumnya.

Placement :

Digunakan sebagi tanda pengenal oleh karyawan

3. Nota

Alasan pemilihan media:

Sebagai alat bukti dari transaksi dari pembayaran. Konsep Desain:

Simple dan tepat guna dengan penampatan logo pada bagian atas. Placement:

Digunakan sebagai rincian perhitungan harga barang dan diberikan kepada konsumen sesudah transaksi.


(47)

c. Media lini bawah

1. Leaflet

Berwujud sehelai kertas dari bahan yang agak kaku, agar tidak terlalu mudah diteluk, robek dan dilipat (F.Jefkins,1997 : 137)

Alasan pemilihan media :

Media yang menyampaikan informasi mengenai buku katalog dalam bentuk fotografi dan desain yang simple kepada khalayak sehingga mudah masuk dalam saku.

Konsep desain :

Menggunakan ilustrasi dengan konseptual fotografi sebagai daya tarik Placement :

Leaflet dimasukan didalam kotak khusus leaflet, diletakan pada meja dan

diberikan kepada para pengunjung yang berada disekitar toko buku.

2. X-Banner

Alasan pemilihan media :

X-Banner merupakan media yang fleksibel karena bisa ditempatkan di semua tempat, mudah dipindahkan dan mudah di bongkar pasang. Selain itu X-banner yang juga bisa menggantikan peranan dari name board.

Konsep desain :


(48)

dengan desain yang simple sederhana dan layout yang bersih. penempatan logo buku bagian atas, penempatan ilustrasi kuliner yang menarik.

Placement :

Ditempatkan ditempat penjualan produk buku katalog dan di toko buku terdekat

3. Kaos

Alasan pemilihan media :

Kaos difungsikan sebagai souvenir sehingga bisa menjadi kenang-kenangan dan sekaligus menjadi media promosi secara tidak langsung bagi kota Solo ketika kaos tersebut dikenakan.

Konsep desain :

Kaos dengan logo dan judul buku berukuran besar pada bagian muka. Tersedia dalam dua warna kaos yaitu orange dan putih dengan ukuran all size.

Placement :


(49)

4. Mug

Alasan pemilihan media :

Mug difungsikan sebagai souvenir sehingga bisa menjadi kenang-kenangan. Mug merupakan benda yang sering digunakan sehingga dapat selalu mengingatkan terhadap kuliner kota Solo.

Konsep desain :

Mug ini dibuat dalam dua jenis desain yaitu mug warna putih dan orange

yang menggunakan gambar logo yang besar berada dimuka Mug. Placement :

Mug diletakkan di toko souvenir – souvenir di kota Solo.

5. Stiker

Alasan pemilihan media :

Stiker difungsikan sebagai souvenir sehingga bisa menjadi kenang-kenangan dan sekaligus bisa menjadi media promosi secara tidak langsung bagi kota Solo kalau stiker tersebut ditempelkan dikendaraan atau tempat yang strategis.

Konsep desain :

Stiker dibuat dengan tehnik cutting, berupa logo buku katalog kuliner kota solo.

Placement :


(50)

6. Gantungan Kunci Alasan pemilihan media :

Gantungan kunci digunakan sebagai hiasan atau juga penanda kunci agar tidak mudah hilang atau tertukar. Dan juga bisa menjadi media promosi secara tidak langsung bagi kota Solo.

Konsep desain :

Gantungan kunci berbahan acrilic berbentuk lingkaran berdiameter 5cm x 5cm bergambar logo buku katalog kuliner kota solo

Placement :

Dibagikan secara gratis kepada wisatawan ketika berkunjung ditempat-tempat wisata kuliner di kota Solo

7. Paper Bag

Alasan pemilihan media :

Paper bag digunakan sebagai wadah atau tempat pembelian buku. Paper

bag biasanya akan disimpan dan digunakan kembali ketika diperlukan. Itu juga bisa membantu mempromosikan kota Solo secara tidak langsung. Konsep desain

Paper bang ini berukuran standar 30cm x 20cm, menggunakan desain sederhana dan di satu sisi terdapat logo dan slogan/judul buku.

Placement :


(51)

8. Poster

Alasan pemilihan media :

Poster merupakan alat mengiklankan sesuatu, sebagai alat propaganda, protes, serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Jadi alasan pemilihan poster sebagai salah satu materi promosi karena poster akan dapat lebih lama dibaca khalayak dan pesan akan disampaikan secara cepat dan efisien

Konsep desain :

Poster dibuat menggunakan kertas A3+ , dengan menggunakan ilustrasi konseptual fotografi yang sebagai point interest, dipadukan dengan headline tulisan “ SUGENG RAWUH SOLO ” dan disertai bodytext. Yang didesain semenarik mungkin.

Placement :

Poster diletakkan di papan informasi di lobi hotel, terminal, stasiun, bandara, mall, toko buku, distro, lembaga pendidikan dan toko buku.

9. Pembatas Buku Alasan pemilihan media :

Pembatas buku merupakan sebuah benda yang kecil dan sepele namun berguna bagi para pembaca buku untuk memberi tanda halaman pada buku yang dibaca ketika belum selesai membaca seluruh buku dan ketika


(52)

Konsep desain :

Pembatas buku berukuran 4 cm x 12 cm, menggunakan ilustrasi logo dengan konseptual fotografi sebagai daya tarik.

Placement :

Pembatas buku difungsikan sebagai merchandise dimasukan dalam satu paket bersama stiker.

d. Media Lini Atas

1. Iklan Koran atau Surat Kabar Alasan pemilihan media :

Koran atau surat kabar mempunyai jumlah pembaca yang lebih banyak dibanding media cetak yang lain, jangkauannya luas hingga ke pelosok dan relatif harganya murah. Surat kabar mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut :

Kelebihan surat kabar

1) Market Coverage

Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya (nasional, regional atau lokal).

2) Comparison shopping (catalog value)

Keuntungan kedua menyangkutkebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu berbelanja. Informasi


(53)

sekelebat yang diberikan oleh radio dan televisi, dimuat dengan secara tertulis pada surat kabar yang dapat dibawa kemana-mana.

3) Positive consumer attitudes

Konsumen umunya memandang surat kabar memuat hal-hal actual yang perlu segera diketahui khalayak pembaca.

4) Flexibility

Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana (dalam cakupan geografis) yang akan diprioritaskan. Dengan demikian dia dapat memilih media mana yang cocok.

kekurangan Surat Kabar

1) Short life span

Sekalipun jankauan bersifat masal, surat kabar dibaca orang dalam tempo yang singkat sekali, umumnya tidak lebih dari lima belas menit, dan mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar juga cepat basi, hanya berusia 24 jam.

2) Clutter

Isi yang dipaksakan dihalaman surat kabar yang tidak punya manajemen redaksi dan tata letak yang baik bisa mengacaukan mata dan daya serap pembaca.

3) Limited Coverage of Certain Groups.


(54)

4) Products that don’t fit

Beberapa produk tidak dapat diiklan dengan baik di surat kabar. (Kasali, 1992 : 107-108)

Konsep desain :

menggunakan ilustrasi makanan – makanan khas solo dan logo/judul buku dengan format grayscale.

Placement :

Iklan akan ditempatkan di koran atau surat kabar lokal yang merupakan surat kabar yang mempunyai segmentasi menengah keatas. Surat kabar yang akan dipakai adalah Jawa Pos, dengan ukuran 4 kolom (1 kolom = 45 mm), halaman Nusantara rubrik.

2. Spanduk

Alasan pemilihan media

Spanduk adalah media yang mempunyai ukuran lebar sehingga akan mudah dibaca oleh pengguna jalan yang lewat, maka akan banyak orang yang memperoleh informasi dari media ini.

Konsep desain : berukuran 1m x 4m dengan menggunakan logo atau judul buku katalog dengan format ilustrasi – ilustrasi makanan sebagai penarik orang yang melihat dijalanan.


(55)

Placement

spanduk akan diletakkan di jalan - jalan kota, seperti jalan slamet riyadi dan ditoko buku.


(56)

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A. Buku Wisata Kuliner Sugeng Rawuh Solo

M e d i a


(57)

Bahan : Art carton 210 gram dengan laminasi doff

Ukuran : 18 cm x 18 cm

Ilustrasi Desain : pada buku ini menampilkan foto – foto makanan khas dari kota solo dan info – info penting tentang semua kuliner di kota solo dan menampilkan logo utama dengan mengunakan warna – warna pop art Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic

Format Desain : portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(58)

1. Kartu nama

Media Bahan : Glossy Paper , laminasi doff

Ukuran : 9 cm x 5 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : Landscape

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(59)

Media Bahan : art carton 210 gr

Ukuran : 6.5 cm x 10 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(60)

3. nota

Media Bahan : art carton 210 gr

Ukuran : 13 cm x 10 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(61)

C. Media lini bawah

1. Leaflet

Media Bahan : artcarton 210 gr

Ukuran :10 cm x 21 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : Portrait


(62)

2. X- Banner

Media Bahan : MMT

Ukuran :160 cm x 60 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : Portrait


(63)

3. Kaos

Media Bahan : Kain Katun

Ukuran : all size

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Franklin gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : sablon


(64)

4. Mug

Media Bahan : Keramik

Ukuran : diameter 9 cm x tinggi 9 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Century gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : sablon


(65)

5. Stiker

Media Bahan : cutting stiker

Ukuran : 8 cm x 10 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Century gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Cutting stiker


(66)

6. Gantungan kunci

Media Bahan : stiker ditempel pada acrilic

Ukuran : diameter 6cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Century gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(67)

7. Paper bag

Media Bahan : Art Karton A2, 250gr

Ukuran 30cm x 20 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(68)

8. Poster

Media Bahan : art carton 210 gr

Ukuran :30 cm x 42 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(69)

9. Pembatas buku

Media Bahan : art carton 210 gr

Ukuran : 5 cm x 15 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(70)

D. Media lini Atas

1. Iklan Koran

Nama Koran : Jawa Pos

Media Bahan : Kertas koran

Ukuran : 2 kolom x 88cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dalam format grayscale. Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic

Format Desain : Landscape Proses Visualisasi : Corel Draw X3


(71)

2. Spanduk

Media Bahan : MMT

Ukuran : 1m x 4m

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print


(72)

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Beragamnya jenis makanan di Kota Solo merupakan bentuk kekayaan kuliner yang selama ini secara tidak langsung menunjukan identitas Kota Solo sendiri di mata masyarakat luas baik dalam skup nasional bahkan mungkin internasional. Dipilihnya ragam makanan yang disajikan dalam katalog ini karena alasan bahwa dari berbagai jenis makanan tersebut sebagian besarnya telah melekat sebagai ciri khas yang dapat langsung mencitrakan Kota Solo. Dan untuk pemilihan tempat sendiri dipilih tempat-tempat yang memang hanya ada satu-satuya, atau tempat-tempat yang makanannya dianggap memiliki cita rasa yang lebih unggul jika dibandingkan dengan tepat lain dengan ragam makanan yang sama.

Media promosi ini dituangkan dalam bentuk buku dengan alasan baik di Indonesia bahkan di dunia Buku dianggap sebagai alat Transfer informasi yang paling efektif . Buku dapat memuat banyak informasi yang berupa tulisan dan gambar untuk memudahkan pembaca mengerti/ memahami isinya, mudah disimpan, mudah dibawa dan dapat disimpan untuk nanti diambil kembali jika dibutuhkan.


(73)

B. Saran

1. Untuk Kota Solo

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyarankan agar kota Solo lebih giat dalam melakukan promosi, dan yang paling penting adalah mampu menciptakan promosi yang efektif dan tepat sasaran. Sehingga akan dapat mewujudkan tujuan dari promosi Kota Solo yaitu menjaga dan melestarikan kebudayaan jawa karena Kota Solo adalah pusat/sumber dari kebudayaan Jawa.

2. Untuk Mahasiswa

a. Bagi mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah Tugas Akhir, agar benar-benar selektif dalam menentukan materi yang akan diangkat dalam Tugas Akhir.

b. Memperbanyak referensi untuk dijadiakan dasar dan bahan pembelajaran dalam pengerjaan Tugas Akhir.

c. Mahasiswa harus aktif dalam berkonsultasi dalam perjalanannya menyelesaikan Tugas Akhir.

d. Jangan hanya berpikir terhadap banyaknya materi yang dibuat, belajarlah tentang pengalaman apa saja yang diperoleh dalam menyelesaikan Tugas Akhir untuk menjadi acuan ke depan agar menjadi lebih baik.


(74)

3. Untuk Lembaga Pendidikan

a. Memberikan masukan dan saran dalam proses pengerjaan Tugas Akhir.

b. Menambah referensi tentang dunia periklanan yang terus berkembang untuk dijadikan bekal bagi mahasiswa yang telah lulus kuliah.


(1)

commit to user

9. Pembatas buku

Media Bahan : art carton 210 gr

Ukuran : 5 cm x 15 cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna

– warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic

Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3


(2)

D. Media lini Atas

1. Iklan Koran

Nama Koran : Jawa Pos

Media Bahan : Kertas koran

Ukuran : 2 kolom x 88cm

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dalam format grayscale.

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic

Format Desain : Landscape

Proses Visualisasi : Corel Draw X3


(3)

commit to user

2. Spanduk

Media Bahan : MMT

Ukuran : 1m x 4m

Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna

– warna pop art

Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic

Format Desain : Portrait

Proses Visualisasi : Corel Draw X3


(4)

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Beragamnya jenis makanan di Kota Solo merupakan bentuk kekayaan kuliner yang selama ini secara tidak langsung menunjukan identitas Kota Solo sendiri di mata masyarakat luas baik dalam skup nasional bahkan mungkin internasional. Dipilihnya ragam makanan yang disajikan dalam katalog ini karena alasan bahwa dari berbagai jenis makanan tersebut sebagian besarnya telah melekat sebagai ciri khas yang dapat langsung mencitrakan Kota Solo. Dan untuk pemilihan tempat sendiri dipilih tempat-tempat yang memang hanya ada satu-satuya, atau tempat-tempat yang makanannya dianggap memiliki cita rasa yang lebih unggul jika dibandingkan dengan tepat lain dengan ragam makanan yang sama.

Media promosi ini dituangkan dalam bentuk buku dengan alasan baik di Indonesia bahkan di dunia Buku dianggap sebagai alat Transfer informasi yang paling efektif . Buku dapat memuat banyak informasi yang berupa tulisan dan gambar untuk memudahkan pembaca mengerti/ memahami isinya, mudah disimpan, mudah dibawa dan dapat disimpan untuk nanti diambil kembali jika dibutuhkan.


(5)

commit to user

B. Saran

1. Untuk Kota Solo

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyarankan agar kota Solo lebih giat dalam melakukan promosi, dan yang paling penting adalah mampu menciptakan promosi yang efektif dan tepat sasaran. Sehingga akan dapat mewujudkan tujuan dari promosi Kota Solo yaitu menjaga dan melestarikan kebudayaan jawa karena Kota Solo adalah pusat/sumber dari kebudayaan Jawa.

2. Untuk Mahasiswa

a. Bagi mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah Tugas Akhir, agar

benar-benar selektif dalam menentukan materi yang akan diangkat dalam Tugas Akhir.

b. Memperbanyak referensi untuk dijadiakan dasar dan bahan

pembelajaran dalam pengerjaan Tugas Akhir.

c. Mahasiswa harus aktif dalam berkonsultasi dalam perjalanannya

menyelesaikan Tugas Akhir.

d. Jangan hanya berpikir terhadap banyaknya materi yang dibuat,

belajarlah tentang pengalaman apa saja yang diperoleh dalam menyelesaikan Tugas Akhir untuk menjadi acuan ke depan agar menjadi lebih baik.


(6)

3. Untuk Lembaga Pendidikan

a. Memberikan masukan dan saran dalam proses pengerjaan Tugas

Akhir.

b. Menambah referensi tentang dunia periklanan yang terus berkembang