Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Data Produk Buku Wisata Kuliner Sugeng Rawuh Solo Stationary

commit to user

B. Rumusan Masalah

Meninjau ulang batasan masalah yang telah di sebutkan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana membuat Katalog kuliner Kota Solo sebagai media promosi Wisata Kuliner Kota Solo Sugeng Rawuh Solo? 2. Bagaimana memilih media promosi yang efektif dan komunikatif untuk mendukung pemasaran buku katalog Sugeng Rawuh Solo ?

C. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangannya adalah sebagai berikut : 1. Menentukan tempat wisata kuliner yang representatif dari kota Solo yang layak di jadikan sebagai bahan katalog. 2. Memilih media promosi yang efektif sehingga dapat tepat sasaran ke konsumen. commit to user BAB II INDENTIFIKASI DATA

A. Data Perusahaan

1. Sejarah Kota Solo

Sejarah kelahiran Kota Solo dimulai pada masa pemerintahan Raja Paku Buwono II di Kraton Kartosuro. Pada masa itu terjadi pemberontakan Mas Garendi Sunan Kuning dibantu kerabat-kerabat Keraton yang tidak setuju dengan sikap Paku Buwono II yang mengadakan kerjasama dengan Belanda. Salah satu pendukung pemberontakan ini adalah Pangeran Sambernyowo RM Said yang merasa kecewa karena daerah Sukowati yang dulu diberikan oleh keraton Kartosuro kepada ayahandanya dipangkas. Karena terdesak, Paku Buwono mengungsi ke daerah Jawa Timur Pacitan dan Ponorogo, dengan bantuan pasukan Kumpeni dibawah pimpinan Mayor Baron Van Hohendrof serta Adipati Bagus Suroto dari Ponorogo pemberontakan berhasil dipadamkan. Setelah tahu Keraton Kartosuro dihancurkan Paku Buwono II lalu memerintahkan Tumenggung Tirtowiguno, Tumenggung Honggowongso, dan Pangeran Wijil untuk mencari lokasi ibu kota Kerajaan yang baru. Pada tahun 1745, dengan berbagai pertimbangan fisik dan supranatural, Paku Buwono II memilih desa Sala. Sebuah desa di tepi sungai Bengawan Solo sebagai daerah yang terasa tepat untuk membangun istana yang baru. Sejak saat itulah, desa Sala segera berubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Melihat perjalanan sejarah tersebut, nampak jelas bahwa commit to user perkembangan dan dinamika Solo pada masa dahulu sangat dipengaruhi oleh Pusat Pemerintahan dan Budaya Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran, juga oleh kolonialisme Belanda Benteng Verstenberg. Sedangkan pertumbuhan dan penyebaran ekonomi melalui Pasar Gedhe Hardjonagoro. Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran, sehingga setiap tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Surakarta Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16SD, yang diumumkan pada tanggal 15 Juli pada tahun yang sama. Oleh karena itu dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya, tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Solo.

2. Tentang Kota Solo

Solo merupakan sebuah kota yang menjadi jantung budaya Jawa. Sosok keraton yang menjadi simbol budaya Jawa sampai saat ini masih kokoh dan eksis, baik secara fisik, komunitas maupun ritualnya. Pariwisata Solo, banyak berkaitan dengan sejarah, budaya serta ritual keraton. Selain wisata budaya, terdapat pula beberapa tempat dan event –event lain yang menarik untuk dinikmati. Selain itu, sesuai dengan perkembangan jaman, commit to user wisata modern yang di kenal sebagai wisata belanja dan kuliner tersedia lengkap pula di Solo. Secara geografis kota Solo, terletak di dataran rendah terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92m diatas permukaan air laut, Dengan Luas sekitar 44 Km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45` 15 - 110 45` 35 Bujur Timur dan 70` 36 - 70` 56 Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 tiga buah sungai besar yaitu sungai Bengawan Solo, sungai Kali Jenes dan sungai Kali Pepe.

3. Visi Dan Misi Kota Solo

a. Visi Kota Solo Terwujudnya Kota Solo sebagai kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata, seni – budaya, dan olah raga. b. Misi Kota Solo 1 Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam semua bidang pembangunan, serta perekatan kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-nilai Solo Kota Budaya. 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan penguasaan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan, commit to user teknologi dan seni guna mewujudkan inovasi dan integritas masyarakat madani yang berlandaskan KeTuhanan yang Maha Esa. 3 Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi daerah sebagai pemacu tumbuh dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta mendayagunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang ramah lingkungan 4 Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Azasi Manusia dan Demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat utamanya para penyelenggara pemerintahan

B. Data Produk

Banyak cara yang dilakukan pemerintahan kota Solo untuk mempromosikan kotanya, misalkan saja melalui event seni - budaya, pariwisata, olah raga dan kuliner. Namun dalam Tugas Akhir program study D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret ini penulis ingin mempromosikan Kota Solo melalui media Katalog Kuliner. Katalog ini merupakan buku promosi yang dikemas secara menarik dan mempunyai tanget audience yang dapat dinikmati baik tua maupun muda.

C. Target

commit to user

1. Target Market dan Target Audience

a. Target market menurut geografis Daerah sasaran : Indonesia domestik b. Target Market menurut demografis a Umur : 15 - 50 tahun b Jenis Kelamin : pria dan wanita c Agama : semua agama d Pendidikan : semua jenjang pendidikan e Status Sosial : menengah dan menengah keatas c. Psikografis Target market menurut psikografis : Mereka yang berwisata sebagai bagian dari gaya hidup.

2. Target Visual

a. Buku Katalog Wisata Kuliner Sugeng Rawuh Solo commit to user b. . Stationary 1. Kartu nama 2. Id card 3. Nota c. Media lini bawah Below The Line 1. Leaflet 2. X – Banner 3. Kaos 4. Mug 5. Stiker 6. Gantungan kunci 7. Paper bag 8. Poster 9. Pembatas buku Book Mark d. Media Lini Atas Above The Line 1. Iklan Koran 2. Spanduk

D. Komparasi

commit to user Komparasi adalah membandingkan sesuatu dengan hal lain tapi masih dalam satu sudut pandang yang sama. Jadi untuk komparasi katalog tersebut antara lain : 1 . Katalog Wisata Boga Kecap Cap Bango Yogyakarta Jika dilihat dari sejarahnya, kota Yogyakarta adalah saudara muda kota Solo, karena kota Yogyakarta adalah perpecahan dari kerajaan Mataram Islam yang mulai berdiri sejak 1756. Secara umum jika dilihat dari kebudayaannya Yogyakarta dan Surakarta Kota Solo tidak mempunyai banyak perbedaan, karena keduanya mewarisi kebudayaan yang sama yakni dari Keraton Kartasura. Yogyakarta dipimpin oleh Sultan yang bergelar Hamengku Buwono yang tinggal didalam Kraton Yogyakarta Hadiningrat. Di Yogyakarta sendri terdapat wisata kuliner yang tidak kalah enak dan sudah terkenal lezat dikalangan wisatawan domestik mapun di mancanegara, dilihat dari timbulnya sebuah Katalog Wisata Boga Kecap Cap Bango yang sudah terkenal di kota Yogyakarta. dimulai dari aktifitas – aktifitas memperkenalkan makanan di kota Yogyakarta seperti festival makanan cap bango dan jajanan nusantara Kecap Cap Bango yang sudah terkenal oleh masyrakat Yogyakarta itu sendiri. Katalog Wisata Kuliner Cap Bango merupakan salah satu pelepor panduan wisata kuliner dikota Yogyakarta, jadi tidak usah takut untuk kehilangan konsumen yang membaca atau membeli katalog tersebut. Mulai dari anak - anak sampai orang dewasa bisa membaca buku Katalog ini. commit to user Terlebih Wisata Boga Kecap Cap Bango sudah dipromosikan di TV dan iklan – iklan radio dan Koran.

2. Katalog Wisata Jajan Bali

Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan . Selama ini Bali dikenal sebagai surga para wisatawan mancanegara dan domenstik. Tapi kini pulau ini sudah saatnya mendapat predikat tambahan, yakni sebagai surgaloka pencinta makanan. Di bali kini telah bertebaran restoran, kafe, warung makan yang tidak hanya menyajikan masakan bali, tapi juga masakan Indonesia, dan mancanegara. Sajian nya ada yang dengan bahan atau bumbu orisinal, ada pula yang telah mengalami modifikasi. Tak sedikit dari sajian itu memiliki sajian yang jempolan, setidaknya menurut orang bali atau wisatawan domestik. Maka, amat disayang kalau masakan lezat itu tidak terkenal. Buku wisata jajan Bali ini belum banyak ditemukan, karena sangat jarang sekali buku panduan wisata yang mengangkat konsep tentang wisata kuliner di bali. Terlihat beda dan tidak lazim bila dibandingkan dengan buku lain nya yang membahas tentang wisata tempat yang ada di bali. Promosi commit to user yang yang dilakukan tidak banyak, mulai dari poster dan iklan – iklan radio saja yang sudah mempromosikan buku ini. commit to user BAB III A. KONSEP PERANCANGAN

1. Strategi Perancangan

Bentuk rancangan yang akan dibuat dalam katalog kuliner Kota Solo adalah menciptakan panduan lengkap, informatif dan praktis mengenai ragam kekayaan kuliner Kota Solo yang disajikan dalam sebuah buku. Langkah awal pembuatan adalah pengumpulan data mentah, penulis memilih dan mensurvey tempat – tempat kuliner di Kota Solo yang memiliki menu –menu andalan yang terkenal di masyarakat, kemudian dilakukan pengambilan data. Data yang diambil adalah berupa informasi lengkap mengenai tempat usaha kuliner, lokasi, pelayanan, kualitas, dan harganya. Dalam katalog ini, penulis bertujuan memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada pembaca dan masyarakat mengenai kekayaan kuliner Kota Solo dan menjadikan katalog wisata kuliner sugeng rawuh ini sebagai panduan lengkap wisata kuliner bagi siapa saja yang sedang atau ingin mengunjungi Kota Solo. Seperti disebutkan dalam sasaran target audience, penulis tidak membatasi usia, jenis kelamin nmaupun domisili dari pembaca. Hal ini mendorong penulis untuk membuat katalog yang bersifat universal, menarik, mudah dimengerti dan tentunya informatif. dikhususkan untuk commit to user pembaca yang belum pernah mengunjungi Kota Solo, penulis menyertakan alamat lengkap agar lebih memudahkan pembaca saat berkunjung.

2. Proses dan Seleksi

Data mengenai jenis makanan dan tempat diperoleh penulis dari media massa baik cetak ataupun elektronik dan juga informasi yang diperoleh dari warga masyarakat Kota Solo. Proses awal pengolahan data adalah penyeleksian data. Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan data diterima atau tidak. Penulis memilih dan kemudian menentukan data mana saja yang akan di gunakan dalam produk ini. Dalam tahap penyeleksian, penulis mendasarkn pemilihannya pada terkenalnya makanan tersebut di mata masyarakat serta ramainya tempat tersebut dukunjungi, dengan mendasarkan pada aspek kelezatan, lokasi, pelayanan, kualitas, dan harganya. Alasan digunakannya dasar seleksi tersebut adalah karena penulis tidak dapat menggunakan alasan subjektif dari penulis sendiri untuk menentukannya Lezat atau tidaknya makanan tergantung pada selera masing-masing pribadi, maka disini penulis berusaha bersikap obyektif dengan mendasarkan seleksi pada selera mayoritas. Kemasyhuran dan eksistensi dari sebuah tempat kuliner tidak mungkin bertahan melainkan karena mayarakat yang memang menjaganya terus demikian, yang Bentuk penjagaannya adalah tetap terus dikunjunginya tempat-tempat tersebut. Seringnya sebuah tempat makan dikunjungi dan diulas di media massa commit to user mengindikasikan bahwa menu makanan yang disajikan memang lezat sehingga menarik banyak masyarakat untuk datang kembali. Dan hal ini akan memiliki penawaran lebih bila didukung dengan harga yang terjangkau. Setelah ditentukan data mana saja yang akan digunakan, penulis kemudian mencari informasi detail dari setiap data tersebut, adapun cara yang dugunakan penulis dalam pengumpulan data adalah: 1. Observasi langsung, yaitu penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan mengambil data-data yang berisi tentang informasi yang dibutuhkan 2. Wawancara, penulis menggali informasi langsung kepada pemilik atau penanggungjawab dari masing-masing tempat yang didatangi 3. Dokumentasi, penulis mengambil langsung dokumen – dokumen seperti foto dan data bahan mentah. Kemudian dari proses seleksi itu diperoleh data lengkap yang siap disajikan dalam produk katalog kuliner Kota Solo.

2. Konsep Tema

Telah menjadi ikon publik dan diketahui secara luas bahwa kota Solo lekat dengan keratonnya, banyak diantara desain - desain yang telah ada sebelumnya yang mengangkat Kota Solo baik dari sisi kuliner, budaya, polotik atau yang lainnya selalu menonjolkan karakter dari keraton yang commit to user lekat dengan warna hijau dani kuning. Dari pengamatan penulis, banyaknya desain yang memiliki karakter hampir sama ini membawa penulis melihat bahwa seluruh desain itu memiliki keseragaman tema. Oleh karena itu penulis ingin berusaha menampilkan sesuatu yang baru dan unik yaitu mengangkat Kota Solo khususnya kulinernya, dengan menyuguhkan desain yang bertemakan pop art. konsep tema yang diambil untuk buku ini adalah bergaya desain pop art, dengan alasan penulis ini mengangkat konsep yang berbeda dengan buku lain. Dari observasi yang dilakukan penulis terkait dengan katalog kuliner Kota Solo ini penulis menemukan fakta bahwa masih sangat sedikit sekali buku-buku yang memuat ragam kuliner solo yang menggunakan disain bertemakan pop art. Kebanyakan dari yang ditemukan, buku-buku tersebut masi menggunakan disain lama yang tidak menarik karena hampir seluruh buku yang ditemukan memiliki tema disain yang relatif sama, oleh karena itu penulis ingin menyuguhkan ide baru yang segar dan unik yang tujuannya agar menarik minat pembeli. sedangkan media pendukung yang digunakan penulis adalah ilustrasi dan fotografi yang didesain sangat apik dan menarik. B. STRATEGI KRETIF commit to user Dalam karya ini, penulis mengangkat tema pop art. Pengertian Pop art dalam Wikipedia Indonesia adalah pewarnaan desain dengan menggunakan warna-warna yang mencolok dan ramai. Pop art yang berasal dari kata popular art merupakan sebuah aliran seni yang memanfaatkan unsur-unsur visual yang ada di media massa yang populer seperti koran, majalah, iklan, televisi atau komik yang kemudian dirangkai atau didesain kembali. Sehingga dapat dikatakan bahwa pop art sebenarnya adalah sebuah seni yang tidak asli dan baru, melainkan berasal dari karya seni yang sudah ada, yang kemudian didesain atau ditata kembali. Aliran pop art muncul dan berkembang setelah masa modernisasi pada seni., yaitu setelah munculnya konsumerisme dan budaya massa. Aliran ini dipopulerkan oleh Andy Warhol dari Amerika. Aliran pop art yang menggunakan unsur-unsur visual dari media massa yang sedang populer bukan berarti bahwa aliran pop art selalu up to date dan selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Aliran seni yang demikian lebih cocok disebut seni kontemporer. Sedangkan pop art cenderung statis, dan sedikit mengalami perkembangan pada setiap jamannya www.adipamungkas.blogspot.com Jadi, dalam katalog ini penulis akan menggunakan desain yang menonjolkan pada eksplorasi warna yang ramai di tambah dengan media pendukung ilustrasi dan fotorgafi yang disesuaikan dengan tema desain sebagai karakteristik karyanya juga sebagai daya tarik dari buku ini sendiri. commit to user 1. Positioning Positioning merupakan suatu proses atau upaya menempatkan suatu produk, merk, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran konsumen. Untuk mendapatkan posisi yang terbaik dalam benak konsumen perlu ditanamkannya sebuah citra atau brand image ke dalam benak target sasaran. Indonesia adalah merupakan Negara yang terbagi atas pulau-pulau. Keragaman hayati, kharakterisik budaya, dan keadaan geografis yang berbeda satu dengan yang lainnya menjadikan setiap daerah memiliki ciri yang berbeda yang sifatnya khas atau bahkan terkadang bersifat endemik. Ciri tersebut dapat jelas terlihat pada misalnya kebiasaan, cara berpakaian, alat musik yang diciptakan dan juga pada makanannya. Setiap daerah memiliki keragaman bahan dan rasa dalam setiap suguhan kulinernya, seperti masakan jawa yang lekat dengan rasa manis, padang dengan kuah santan, atau manado dengan kesan pedas, dan hal ini berbeda pada setiap masing-masing daerah. Pulau Jawa, khususnya jawa tengah meliliki ciri kuliner yang cenderung manis dan ber-rempah. Karena persamaan geografis dan sumber daya yang ada maka banyak ditemukan jenis kuliner yang sama pada setiap daerah di jawa. Kota Solo banyak memiliki persamaan jenis kuliner dengan daerah lainnya di jawa tengah, seperti gudeg, serabi dan sambal goreng yang juga terdapat di Jogja, pecel yang juga menjadi makanan khas di Madiun, dawet ayu dan juga dawet hitam dari Wates dan beberapa lagi yang lain. Akan tetapi jika jauh diteliti, dalam persamaan jenis kuliner tersebut commit to user terdapat perbedaan rasa dan terkadang juga bahan pada masing-masing jenis kuliner yang sama tersebut yang secara jelas membedakan dari mana makanan itu berasal. Oleh karena kekuatan ciri khas rasa dan bahan tersebut maka penulis memposisioningkan kuliner Solo mempunyai ciri khas makanan yang sangat unik di daerah nya dan mempunyai sesuatu yang berbeda dan patut untuk diangkat sebagai sesuatu yang membedakan dari makanan kota – kota lain nya. 2. Unique Selling Proposition USP Unique Selling Proposition USP adalah kelebihan atau keunggulan dari suatu produk, dimana keunggulan suatu produk dapat menjadi satu pengikat dan menjadi ciri khas dari produk yang ditawarkan. USP tidak selalu sesuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh produk lain, tetapi juga sesuatu yang sebenarnya dimiliki oleh semua produk sejenis namun tidak diolah dan ditonjolkan dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik dan paling tidak lain dari pada yang lain, sehingga lebih kuat melekat dibenak konsumen. Kota solo memiliki ciri khas cenderung manis dan kebanyakan mengunakan santan, selain itu masakan Solo juga lekat dengan pengunaan rempah yang beragam. Berbedanya komposisi dan rasa yang dimiliki kuliner kota solo dari makanan sejenis yang ada di daerah sekitarnya commit to user menjadikan makanan yang ada di solo ini sebagai sesuatu yang khas, yang memang mencitrakan solo dan hanya akan ditemukan di kota solo. Untuk memperkenalkan Buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo kepada masyarakat melalui iklan, terlebih dahulu perlu dipahami tujuan dari iklan yang dikenal dengan AIDCA Attention, Interest, Desire, Convection dan Action, yang mempunyai pengertian sebagai berikut :

1. Perhatian attention

Perhatian attention dapat diartikan menarik perhatian khalayak sasaran. Iklan tersebut harus mampu membangkitkan perhatian calon konsumen baik sebagai pembaca, pendengar maupun pemirsa. Dengan material promosi pencitraan kota Solo mampu membangkitkan perhatian calon konsumen melalui ilustrasi dan warna yang menjadi key visual-nya.

2. Minat Interest

Minat Interest mengandung maksud bagaimana membangun minat khalayak sehingga akan menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh.Untuk membangun minat khalayak, maka penyampaian pesan yang diawali dengan ilustrasi diharapkan dapat merangsang calon konsumen untuk lebih lanjut dengan membaca headline, sub headline, dan seterusnya. commit to user

3. Kebutuhan atau Keinginan Desire

Kebutuhan atau keinginan desire diartikan kebutuhan atau keinginan calon konsumen untuk mengetahui lebih jauh tentang segala sesuatu mengenai kota Solo melalui tampilan visualisasi media promosi yang telah dirancang.

4. Rasa Percaya Conviction

Rasa percaya conviction adalah membangkitkan rasa percaya dari calon konsumen tentang produkyang ditawarkan sehingga muncul kepastian untuk memiliki, memakai atau melakukan pembelian produk tersebut.

5. Tindakan Action

Tindakan action adalah bagaimana cara membujuk calon konsumen untuk segera mengambil tindakan pembelian, pemakaian dan sebagainya Kasali,1992:83-86. Diharapkan setelah melihat material promosi yang sudah dirancang, calon konsumen melakukan tindakan membeli atau dalam hal ini adalah wisatawan mau datang dan berkunjung ke Kota Solo. Adapun tujuan strategi kreatif dalam promosi untuk mempengaruhi sikap dan perilaku audiens. Daya tariknya boleh jadi tidak langsung dan tindakan yang dikehendaki tidak harus segera tampak. Strategi kreatif yang akan dilakukan, meliputi :

1. Strategi konsep

a. Membentuk karakter buku katalog sugeng rawuh Solo b. Memberikan informasi kuliner Kota Solo memalui buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo kepada masyarakat luas commit to user c. Menciptakan media komunikasi yang sesuai dengan audience melalui media yang dapat membuat ketertarikkan terhadap kuliner Kota Solo melalui buku kalatog kuliner sugeng rawuh Solo

2. Startegi visual

Strategi visual terdiri atas : a. Strategi Visual secara Umum 1. Memberikan informasi wisata kuliner Kota Solo yang resprentatif dan langkap melaui media buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo. 2. Menciptakan identitas atau karakteristik dari sebuah tempat kuliner atau tempat makan Kota Solo yang mempunyai ciri khas baik dalam kelezatan, kualitas, dan harga sehingga dapat meningkatkan image kuliner Kota Solo dengan media buku katalog sugeng rawuh Solo. b. Strategi visual verbal 1. Headline Headline adalah judul iklan, yaitu hal yang pertama kali dibaca dan diharapkan dapat menarik minat khalayak untuk membaca bodycopy lebih lanjut. Headline hendaknya singkat, informative, to the point dan dapat dibaca dengan jelas. Karena Buku catalog kuliner sugeng rawuh Solo merupakan produk baru, jenis iklan pemberitahuanlah yang dipilih sebagi promosianya. Oleh karena itu Headline pada promosi ini menggunakan kata “SUGENG commit to user RAWUH SOLO”. Kata dalam headline ini dipilih karena di nilai cukup simple dan mudah di mengerti sehingga maksud dari headline ini lebih mudah diterima. 2. Bodycopy Bodycopy adalah penjelasan lebih lanjut mengenahi headline. Bodycopy pada promosi Kota Solo adalah penjelasan mengenai daya tarik Kota Solo. 3. Slogan Slogan merupakan kalimat atau kata-kata yang pada umumnya digunakan untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap calon konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan. Kalimat atau kata-kata yang digunakan harus sederhana dan mudah diingat. Slogan kadangkala juga bisa digunakan sebagai headline atau isi naskah dalam iklan. Slogan dalam produk buku Katalog kuliner sugeng rawuh Solo menggunakan kalimat “ Wisata kuliner kota solo ” maksud dari kalimat ini adalah dengan melihat buku ini konsumen langsung berminat mencoba makanan yang ada di kota Solo. Sehingga slogan tadi dirasa sangat sesuai dengan jenis produknya serta dapat menimbulkan rasa ingin tahu kepada Audience nya. 4. Basline Signature Mandatories commit to user Baseline yang sekaligus difungsikan sebagai signature mandatories adalah penyelenggara alamat perusahaan distributor produsen. Bagian ini dimuat dalam iklan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap isi iklan. Jika ada pertanyaan maupun komplain sehubungan dengan materi iklan maupun produk yang di iklankan, maka pembaca dapat menghubungi alamat itu. Adi Kustanto.2007:328. Maka baseline signature madatories dalam perancangan ini adalah penjelasan tentang tanggal terbitnya buku katalog kuliner sugeng rawuh solo. c. Strategi visual non verbal Strategi visual non verbal adalah strategi dimana simbol-simbol yang berupa visual, jingle, endorser, setting dan idiom-idiom lain sebagai elemen visual iklan dapat dimaknai yang akhirnya dapat membangun sebuah persepsi dari konsumen. Strategi ini cenderung lebih ditekankan pada tingkat pemahaman konsumen. 1. Layout Layout adalah penataan antara naskah dan gambar sehingga terbentuk suatu keharmonisan dalam suatu tata ruang iklan. Pembaca akan senang membaca sesuatu yang jelas dan tersaji rapi sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat dimengerti Syahril commit to user Iskandar, 2007:86-88. Jadi layout yang akan dipakai dalam desain buku katalog ini haruslah mudah untuk dimengerti orang yang melihatnya, dengan menggunakan gaya desain yang modern. Jenis-jenis layout antara lain : a Picture Window Tata letak dimana gambar atau ilustrasi mendominasi ruangan kemudian diikuti dengan headline, bodycopy, logo dan nama perusahaan. b Copyheavy Layout Tata letak dimana headline dan bodycopy paling mendominasi. c Frame Layout Tata letak dengan menggunakan border dipinggirnya, dengan menggunakan rangkaian produk yang dihasilkan sebagai border tersebut. d Panel Layout Rancangan yang berbasis pada grid, acuannya adalah bidang, sehingga tampilannya merupakan pengolahan bidang baik horizontal maupun vertikal. e Bleed Layout commit to user Tata letak dengan menggunakan gambar yang dikelilingi bidang putih disemua sisinya. f Grid Layout Format layout yang bertumpu pada garis-garis vertikal dan horizontal yang membagi bidang sehingga terkotak-kotak, mengacu pada checkerboard. Dalam materi promosi kuliner pada buku katalog kuliner kota solo sugeng rawuh, layout yang akan digunakan adalah picture window layout, dikarenakan pada materi promosi ini yang akan ditonjolkan lebih adalah ilustrasinya, disamping headline dan bodycopynya. Sehingga picture window merupakan acuan layout yang bagus untuk penataan materi promosi pada produk ini. 2. Ilustrasi Ilustrasi mampu membantu pembaca untuk menggambarkan apa yang tertulis dalam suatu artikel maupun cerita Adi Kustanto, 2007:139. Ilustrasi adalah gambar yang difungsikan sebagai penarik pandang, menjelaskan sesuatau pernyataan dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Ilustrasi dapat berupa grafik, gambar, foto, pictograf, symbol dan vector art Ilustrasi harus relevant dengan produk yang ditawarkan dan mampu terbaca walau dalam sekilas pandang. Dalam materi promosi buku commit to user katalog sugeng rawuh Solo, ilustrasi yang dipakai adalah ilustrasi yang berupa foto dari tempat-tempat makan di Solo dan jenis – jenis makanan di kota solo. selain itu penerapan koseptual fotografi juga digunakan pada promosi ini. Karena dengan foto orang akan langsung bisa menangkap isi dan tujuan iklan. Kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk menampilkan kenyataan, meski tidak seperti aslinya Adi Kustanto, 2007:156. Penggunaan ilustrasi pada promosi buku katalog ini akan menjadi alat komunikasi yang efektif, karena ilustrasinya yang terbilang unik dan berbeda sehingga lebih memudahkan audience untuk mengenal produk baru tersebut. Selain itu keselarasan antara ilustrasi, layout dan tipografi akan membuat pesan pada produk tetap tersampaikan dan tepat sasaran kepada target audiencenya 2. Tipografi Tipografi dapat diartikan sebagai seni mengatur bentuk, jenis dan ukuran huruf diatas bidang cetak. Hal terpenting adalah kemampuannya untuk perhatian dan mudah terbaca. Huruf sendiri banyak jenisnya masing-masing jenis disebut Typeface. Kasali, 1992;9. Setiap jenis typeface memiliki karakter personalitas masing- masing, sehingga pemilihan typeface harus sesuai dengan bentuk desain, bentuk pasar, produk yang ditawarkan dan sasaran yang dituju. Jenis font yang dipakai dalam promosi produk buku katalog commit to user ini adalah jenis font yang tegas, rapih dan mudah dibaca. Pemilihan font ini dikarenakan ilustrasi pada promosi ini suadah ramai, oleh karena itu digunakan font jenis ini agar lebih memudahkan audience untuk membaca dan memahami pesan dari produk. Jenis font yang digunakan antara lain adalah : a Century Ghotic Jenis huruf ini termasuk jenis sanserif yang tidak memiliki sirip diujungnya. Alasan pemilihan huruf ini karena mudah dibaca, jelas dan sangat efisien karena jenis huruf ini lebih kecil dan rapat sehingga lebih mudah terbaca dalam space yang sedikit. a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 b Calibri Jenis huruf ini termasuk jenis sanserif yang tidak memiliki sirip diujungnya. Alasan pemilihan huruf ini karena mudah dibaca, jelas dan fleksibel dalam penempatannya. a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z commit to user 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 3. Logo Logo adalah identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan Adi Kustanto, 2007:232. Logo merupakan bentuk iklan yang singkat, disamping menjadi tanda pengenal haruslah membawa pesan yang besar dalam ruangan yang sempit dan mencerminkan image dari perusahaan. a Bentuk Dasar Bentuk dasar dari logo ini mengunakan konsep modern.mengambarkan alat – alat makan yang dibentuk kotak dan mengunakan warna – warna mencolok, desain ini merupakan simbol dari wisata kuliner dari pernjuru dunia. Pada bagian logo ini saya mengukan warna yang cerah terdiri dari hijau, biru, merah, dan commit to user kuning agar cocok dengan font nya. Warna – warna tersebut merupakan ciri khas dari desain pop art. b Nilai Visual Logo Alat – alat makan adalah yang diangkat dari logo ini merupakan salah satu ciri wisata kuliner. Yang beda dari logo ini mengunakan warna – warna yang cerah dengan sedikit sentuhan pop art c Grid d Color guide Warna hijau commit to user Hijau merupakan simbol dari kestabilan, alam, subur, kemakmuran, keberuntungan, bumi, ketulusan, pengharapan, pembaruan, kelimpahan. Warna Biru Warna biru memiliki kesan tenang dan menekan keinginan, dimana tidak meminta mata untuk memperhatikan, gambar dan obyek yang berwarna biru, dan pada dasarnya dapat menciptakan perasaan yang dingin dan tenang Warna Oranye warna oranye dapat meningkatkan aktifitas mental dan jika menjadi latar belakang akan memberikan kesan obyek akan lebih dekat dan besar. Sangat berguna apabila digunakan untuk memberikan kesan kuat pada elemen yang dianggap penting. Warna Kuning commit to user Kuning adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood, warna yang penuh semangat, vitalitas, dan komunikatif Warna abu -abu Kesan dari warna abu-abu antara lain adalah independen dan stabil, menciptakan keheningan dan kesan luas. e Configtration commit to user f Scale g Warna Warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respon secara psikologis. Sehingga warna dapat menjadi alat komunikasi dengan membawa karakter atau image yang dibawanya. Dalam commit to user pembuatan materi promosi ini, cenderung menggunakan warna putih khususnya sebagai background, dikarenakan ilustrasi pada promosi ini sudah cukup ramai. Sehingga warna putih dipilih sebagi penyeimbang dari ilustrasi agar tipografi tetap bisa terbaca dengan baik . C. MEDIA PLACEMENT Media adalah segala sesuatu yang kita gunakan sebagai alat menyampaikan infomasi kepada khalayak luas. Dalam hal ini yang akan disampaikan adalah promosi kuliner Kota Solo memaui media buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo kepada khalayak sasaran. Media yang gunakan adalah media lini atas above the line dan media lini bawah below the line. Menurut F.Jeffkins, 1997:86 media lini atas adalah media iklan luar ruang yang mengharuskan membayar komisi ke pihak tertentu. Contohnya adalah iklan koran dan majalah, sedangkan media lini bawah biasanya media yang berada disekitar atau didalam perusahaan yang bersangkutan, jadi tidak harus membayar pajak ke pihak lain. Contohnya adalah leaflet, poster dan x-banner. Sebelum membuat media lini atas dan media lini bawah, kami juga akan membangun kembali coorporate identity dari kota commit to user Solo. Corporate identity yaitu unsur yang mempengaruhi penampilan citra suatu perusahaan yang meliputi logo, teks atau akronim, warna dan unsur visual lain. Berikut adalah media promosi yang akan direncanakan :

a. Buku katalog wisata kuliner sugeng rawuh solo

Buku katalog ini merupakan promosi Kota Solo yang mengangkat Kota Solo melaui kulinernya. Karena sangat jaramg sekali suatau kota yang mempromosikan daerahnya melaluli kulinernya, maka kehadiran buku katalog ini diharapkan dapat memberi variasi promosi pada sebuah kota. Buku katalog Kota Solo bisa dinikmati oleh seluruh usia tua mapun muda. Selain itu dalam dalam buku ini kita juga dapat mengabungkan promosi di Kota Solo, baik itu dari tata letak Kota Solo dan seni – budayanya. Buku katalog ini sama seperti buku katalog pada umumnya, tidak ada perubahan yang signifikan. b. S tationary 1. Kartu nama Alasan pemilihan media : karena kartu nama digunakan sebagai identitas bagi orang yang melakukan promosi dan diberikan kepada konsumen agar informasi lebih lanjut mengenai buku katalog kuliner sugeng rawuh Solo dapat langsung menghubungi orang yang identitasnya tercantum di dalam kartu nama. commit to user Konsep desain : Kartu nama dibuat dengan bentuk persegi panjang, dengan konsep desain mengambil bentuk dari kartu pada umumnya. Placement : Diberikan langsung kepada konsumen 2. Id card Alasan pemilihan media : Alat Pengenalan langsung antara karyawan dan konsumen. Konsep desain: Konsep desain dari id card mengambil bentuk persegi panjang, dengan konsep desain diambil pada umumnya. Placement : Digunakan sebagi tanda pengenal oleh karyawan 3. Nota Alasan pemilihan media: Sebagai alat bukti dari transaksi dari pembayaran. Konsep Desain: Simple dan tepat guna dengan penampatan logo pada bagian atas. Placement: Digunakan sebagai rincian perhitungan harga barang dan diberikan kepada konsumen sesudah transaksi. commit to user

c. Media lini bawah

1. Leaflet Berwujud sehelai kertas dari bahan yang agak kaku, agar tidak terlalu mudah diteluk, robek dan dilipat F.Jefkins,1997 : 137 Alasan pemilihan media : Media yang menyampaikan informasi mengenai buku katalog dalam bentuk fotografi dan desain yang simple kepada khalayak sehingga mudah masuk dalam saku. Konsep desain : Menggunakan ilustrasi dengan konseptual fotografi sebagai daya tarik Placement : Leaflet dimasukan didalam kotak khusus leaflet, diletakan pada meja dan diberikan kepada para pengunjung yang berada disekitar toko buku. 2. X-Banner Alasan pemilihan media : X-Banner merupakan media yang fleksibel karena bisa ditempatkan di semua tempat, mudah dipindahkan dan mudah di bongkar pasang. Selain itu X-banner yang juga bisa menggantikan peranan dari name board. Konsep desain : Banner ini menggunakan penyangga berbentuk huruf X atau biasa disebut X-banner. Menggunakan ilustrasi berupa konseptual fotografi yang ceria commit to user dengan desain yang simple sederhana dan layout yang bersih. penempatan logo buku bagian atas, penempatan ilustrasi kuliner yang menarik. Placement : Ditempatkan ditempat penjualan produk buku katalog dan di toko buku terdekat 3. Kaos Alasan pemilihan media : Kaos difungsikan sebagai souvenir sehingga bisa menjadi kenang-kenangan dan sekaligus menjadi media promosi secara tidak langsung bagi kota Solo ketika kaos tersebut dikenakan. Konsep desain : Kaos dengan logo dan judul buku berukuran besar pada bagian muka. Tersedia dalam dua warna kaos yaitu orange dan putih dengan ukuran all size. Placement : Kaos diletakkan di toko souvenir – souvenir di kota Solo. commit to user 4. Mug Alasan pemilihan media : Mug difungsikan sebagai souvenir sehingga bisa menjadi kenang-kenangan. Mug merupakan benda yang sering digunakan sehingga dapat selalu mengingatkan terhadap kuliner kota Solo. Konsep desain : Mug ini dibuat dalam dua jenis desain yaitu mug warna putih dan orange yang menggunakan gambar logo yang besar berada dimuka Mug. Placement : Mug diletakkan di toko souvenir – souvenir di kota Solo. 5. Stiker Alasan pemilihan media : Stiker difungsikan sebagai souvenir sehingga bisa menjadi kenang-kenangan dan sekaligus bisa menjadi media promosi secara tidak langsung bagi kota Solo kalau stiker tersebut ditempelkan dikendaraan atau tempat yang strategis. Konsep desain : Stiker dibuat dengan tehnik cutting, berupa logo buku katalog kuliner kota solo. Placement : Stiker diberikan dengan satu paket dengan buku serta pembatan buku. Bisa diletakkan di toko souvenir – souvenir di kota Solo. commit to user 6. Gantungan Kunci Alasan pemilihan media : Gantungan kunci digunakan sebagai hiasan atau juga penanda kunci agar tidak mudah hilang atau tertukar. Dan juga bisa menjadi media promosi secara tidak langsung bagi kota Solo. Konsep desain : Gantungan kunci berbahan acrilic berbentuk lingkaran berdiameter 5cm x 5cm bergambar logo buku katalog kuliner kota solo Placement : Dibagikan secara gratis kepada wisatawan ketika berkunjung ditempat- tempat wisata kuliner di kota Solo 7. Paper Bag Alasan pemilihan media : Paper bag digunakan sebagai wadah atau tempat pembelian buku. Paper bag biasanya akan disimpan dan digunakan kembali ketika diperlukan. Itu juga bisa membantu mempromosikan kota Solo secara tidak langsung. Konsep desain Paper bang ini berukuran standar 30cm x 20cm, menggunakan desain sederhana dan di satu sisi terdapat logo dan sloganjudul buku. Placement : Digunakan sebagai wadah atau tempat pembelian buku commit to user 8. Poster Alasan pemilihan media : Poster merupakan alat mengiklankan sesuatu, sebagai alat propaganda, protes, serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Jadi alasan pemilihan poster sebagai salah satu materi promosi karena poster akan dapat lebih lama dibaca khalayak dan pesan akan disampaikan secara cepat dan efisien Konsep desain : Poster dibuat menggunakan kertas A3+ , dengan menggunakan ilustrasi konseptual fotografi yang sebagai point interest, dipadukan dengan headline tulisan “ SUGENG RAWUH SOLO ” dan disertai bodytext. Yang didesain semenarik mungkin. Placement : Poster diletakkan di papan informasi di lobi hotel, terminal, stasiun, bandara, mall, toko buku, distro, lembaga pendidikan dan toko buku. 9. Pembatas Buku Alasan pemilihan media : Pembatas buku merupakan sebuah benda yang kecil dan sepele namun berguna bagi para pembaca buku untuk memberi tanda halaman pada buku yang dibaca ketika belum selesai membaca seluruh buku dan ketika membaca buku akan selalu membuat pembaca teringat dengan kota Solo. commit to user Konsep desain : Pembatas buku berukuran 4 cm x 12 cm, menggunakan ilustrasi logo dengan konseptual fotografi sebagai daya tarik. Placement : Pembatas buku difungsikan sebagai merchandise dimasukan dalam satu paket bersama stiker.

d. Media Lini Atas

1. Iklan Koran atau Surat Kabar Alasan pemilihan media : Koran atau surat kabar mempunyai jumlah pembaca yang lebih banyak dibanding media cetak yang lain, jangkauannya luas hingga ke pelosok dan relatif harganya murah. Surat kabar mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut : Kelebihan surat kabar 1 Market Coverage Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya nasional, regional atau lokal. 2 Comparison shopping catalog value Keuntungan kedua menyangkutkebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu berbelanja. Informasi commit to user sekelebat yang diberikan oleh radio dan televisi, dimuat dengan secara tertulis pada surat kabar yang dapat dibawa kemana-mana. 3 Positive consumer attitudes Konsumen umunya memandang surat kabar memuat hal-hal actual yang perlu segera diketahui khalayak pembaca. 4 Flexibility Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana dalam cakupan geografis yang akan diprioritaskan. Dengan demikian dia dapat memilih media mana yang cocok. kekurangan Surat Kabar 1 Short life span Sekalipun jankauan bersifat masal, surat kabar dibaca orang dalam tempo yang singkat sekali, umumnya tidak lebih dari lima belas menit, dan mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar juga cepat basi, hanya berusia 24 jam. 2 Clutter Isi yang dipaksakan dihalaman surat kabar yang tidak punya manajemen redaksi dan tata letak yang baik bisa mengacaukan mata dan daya serap pembaca. 3 Limited Coverage of Certain Groups. Sekalipun sura kabar memiliki sirkulasi yang luas, beberapa kelompok pasar tertentu tetap tidak dapat melayani dengan baik. commit to user 4 Products that don’t fit Beberapa produk tidak dapat diiklan dengan baik di surat kabar. Kasali, 1992 : 107-108 Konsep desain : menggunakan ilustrasi makanan – makanan khas solo dan logojudul buku dengan format grayscale. Placement : Iklan akan ditempatkan di koran atau surat kabar lokal yang merupakan surat kabar yang mempunyai segmentasi menengah keatas. Surat kabar yang akan dipakai adalah Jawa Pos, dengan ukuran 4 kolom 1 kolom = 45 mm, halaman Nusantara rubrik. 2. Spanduk Alasan pemilihan media Spanduk adalah media yang mempunyai ukuran lebar sehingga akan mudah dibaca oleh pengguna jalan yang lewat, maka akan banyak orang yang memperoleh informasi dari media ini. Konsep desain : berukuran 1m x 4m dengan menggunakan logo atau judul buku katalog dengan format ilustrasi – ilustrasi makanan sebagai penarik orang yang melihat dijalanan. commit to user Placement spanduk akan diletakkan di jalan - jalan kota, seperti jalan slamet riyadi dan ditoko buku. commit to user BAB IV VISUALISASI KARYA

A. Buku Wisata Kuliner Sugeng Rawuh Solo

M e d i a commit to user Bahan : Art carton 210 gram dengan laminasi doff Ukuran : 18 cm x 18 cm Ilustrasi Desain : pada buku ini menampilkan foto – foto makanan khas dari kota solo dan info – info penting tentang semua kuliner di kota solo dan menampilkan logo utama dengan mengunakan warna – warna pop art Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : portrait Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print

B. Stationary

commit to user 1. Kartu nama Media Bahan : Glossy Paper , laminasi doff Ukuran : 9 cm x 5 cm Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art Tipografi : Calibri, Century gothic, Franklin gothic Format Desain : Landscape Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print 2. ID card commit to user Media Bahan : art carton 210 gr Ukuran : 6.5 cm x 10 cm Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art Tipografi : Calibri, Century gothic Format Desain : Portrait Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print commit to user 3. nota Media Bahan : art carton 210 gr Ukuran : 13 cm x 10 cm Ilustrasi Desain : menampilkan logo utama dan mengunakan warna – warna pop art Tipografi : Calibri, Century gothic Format Desain : Portrait Proses Visualisasi : Corel Draw X3 Realisasi : Digital Print commit to user

C. Media lini bawah