GAMBARAN UMUM DESA 2.1 Lokasi Desa dan Akses Jalan Menuju Desa Wonosari 2.1.1 Lokasi Desa Wonosari

  

GAMBARAN UMUM DESA

2.1 Lokasi Desa dan Akses Jalan Menuju Desa Wonosari

  2.1.1 Lokasi Desa Wonosari

  Desa Wonosari berada di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Desa Wonosari 716 Ha. Terbagi atas luas areal darat sebesar 116 Ha dan luas areal persawahan sebesar 600 Ha.

  Desa Wonosari merupakan desa terluas yang ada di Kecamatan Tanjung morawa.

  Jarak desa dengan kota kecamatan berjarak 8 Km, sedangkan jarak desa dengan ibukota kabupaten 7 Km. Desa ini terletak dipinggir jalan Medan-Lubuk Pakam, tepatnya di Pasar 7 Kecamatan tanjung Morawa. Batas wilayah Desa Wonosari yaitu pada sisi Utara berbatasan dengan Desa Penara Kebun. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Baru. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pardamean. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Dalu 10 A dan Desa Dalu 10 B.

  2.1.2 Akses Jalan Menuju Desa Wonosari

  Sarana angkutan umum dari kota Medan menuju Desa Wonosari dapat ditempuh dengan menggunakan jasa angkutan umum seperti KPUM A97, KPUM N03. Angkutan ini berkapasitas 14-16 orang penumpang. Trayek KPUM A97 dimulai dari Pancur Batu-Terminal Amplas-Lubuk pakam sedangkan KPUM N03 Lubuk Pakam-Terminal Amplas-Tanjung Anom. Waktu tembuh perjalanan dari kota Medan-Lubuk Pakam menempuh waktu sekitar 60 menit yaitu perjalanan dari pusat kota Medan menuju Terminal Amplas sekitar 30 menit dan menyambung kembali dari Terminal Amplas menuju Lubuk Pakam yang menempuh waktu 20-30 menit. Desa Wonosari dapat dikatakan berada pada pertengahan antara Kota Lubuk Pakam dengan Kota Tanjung Morawa apabila dilihat dari jarak kedua kota tersebut.

  Kondisi jalan dari Terminal Amplas menuju Lubuk Pakam cukup baik karena merupakan jalan lintas dan akses darat menuju kota-kota besar. Banyak berdiri pabrik-pabrik disepanjang jalan yaitu pabrik Indomie. PT Kedaung Grup dan kawasan Medan Star yang di dalamnya banyak berdiri perusahaan yaitu PT Smart Glove, PT Sempurna tbk, Pohon Pinang dan masih banyak yang belum saya ketahui.

  Simpang pasar 7 adalah gerbang atau pintu utama untuk memesuki Desa Wonosari. Tepatnya berada dipinggiran jalan menuju Kota lubuk Pakam.

  Simpang ini adalah akses terdekat menuju desa Wonosari. Dari Simpang Pasar 7 menuju Desa Wonosari dapat menaiki jasa tukang ojeg dengan ongkos Rp 3.000 sampai Rp 5.000 tergantung jarak yang ditempuh. Kondisi jalan Desa Wonosari sudah tergolong baik. Pada pertengahan tahun 2010 jalan sudah dilapisi aspal beton dengan lebar 5 meter dan begitu juga jalan ranting menuju dusun lain.

  2.2 Sejarah Desa Wonosari

  Desa Wonosari pada masa dahulu merupakan hutan belantara, kemudian Pemerintah Belanda membuka areal ini menjadi areal perkebunan. Dengan dibukanya daerah ini, maka banyak rakyat yang datang ke daerah ini untuk bekerja membuka lahan sekaligus menetap dan juga membuka lahan untuk mereka sendiri untuk ditanami dengan tanaman pangan. Adapun nama Wonosari berasal dari kata Wono yang berarti hutan dan Sari artinya rasa. Maka Wonosari mengandung arti hutan atau bekas hutan.

  2.3 Sistem Pemerintahan Desa

  Minimnya data di kantor kepala desa baik dikalangan masyarakat tentang awal berdirinya sistem pemerintahan desa Wonosari mengakibat kurangnya informasi yang dapat saya tulis. Saya akan memaparkan sistem pemerintahan desa pada saat ini. Adapun susunan pemerintahan Desa Wonosari pada tahun 2012 adalah sebagai berikut : Kepala Desa : Suparman Sekretaris : Wagiman Bendahara : Wahidin Sitorus Bagian kepengurusan : Urusan pemerintahan : Fambudi SP Urusan pembangunan : Yuwono Kesatria Hadi Urusan umum : Kaliyem

  Desa Wonosari terbagi kedalam 16 dusun yang setiap dusunnya dipegang oleh seorang keplor (kepala lorong/dusun). Tugas kepala lorong yaitu pemberi informasi kepada masyarakat mengenai informasi dan kebijakan yang didiapat dari kantor kepala desa serta pembuatan KTP, KK (Kartu Keluarga) dan surat- surat lainnya yang berhubungan dengan masyarakat setempat.

  2.4 Pemilikan Tanah Pada umumnya desa Wonosari dihuni oleh suku Batak dan Jawa. Pada

  masyarakat suku batak toba adalah berdasarkan adat yaitu sistem pewarisan kepada anak-anak laki. Anak perempuan tidak mendapatkan warisan karena nantinya apabila sudah menikah dia dianggap sudah dibeli dan menjadi keluarga pihak suaminya. Kepemilikan tanah menjadi hak milik perorangan dan dapat diperjualbelikan atau diwariskan kepada generasi selanjutnya.

  2.5 Keadaan Penduduk

  Penduduk di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa, pada umumnya suku Batak Toba dan Jawa. Serta beragama Islam dan Kristen Protestan. Mereka selalu hidup rukun dan saling menghormati antar suku dan agama yang disatukan dalam tali persaudaraan dan kekeluargaan sehingga tidak ada perselisihan antar kelompok atau etnis. Jumblah penduduk di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa ini terdiri dari 9.950 jiwa (2.400 KK) dengan jumlah penduduk pria sebanyak 5.070 dan wanita sebanyak 4.880 jiwa.

  Tabel 1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Desa Wonosari

  Jumlah Penduduk (jiwa)

  No Kelompok Umur (Tahun)

  1 0-15 3.943 2 16-55 4.721

  3 >56 1.286 Jumlah 9.950 Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010 Mata pencaharian utama masyarakat Desa Wonosari adalah petani.

  Dimana 1.311 jiwa warga desa merupakan petani. Sisanya bekerja sebagai Pegawai Swasta 876 jiwa, Pedagang 605 jiwa, PNS 517 jiwa, Pensiunan 219 jiwa, dan pekerjaan lainnya 377 jiwa. Tidak sedikit masyarakat yang mata pencaharian pokoknya non petani, namun mereka pada umumnya memiliki lahan pertanian yang dikerjakan sepulang dari bekerja misalnya sebagai PNS. Jadi meskipun mereka memiliki pekerjaan pokok sebagai PNS mereka juga disebut petani.

  Sebagai mata pencaharian tambahan masyarakat Desa Wonosari biasanya memelihara hewan ternak seperti babi, kambing, bebek, ayam, ikan lele dan lembu. Hasil dari hewan peliharaan ini biasanya hanya untuk kebutuhan tambahan dan kebutuhan protein keluarga. Meskipun demikian, ada juga untuk kebutuhan dikonsumsi pada saat pesta dan dijual kepasar. Tabel 2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian Desa Wonosari

  No Uraian Jumlah Penduduk (Jiwa)

  1 Pelajar 4.934

  2 Petani 1.311

  3 Ibu Rumah Tangga 1.100

  4 Pegawai Swasta 876

  5 Pedagang 605

  6 Pegawai Negeri 517

  7 Pensiunan 219

  8 Polisi

  7

  9 TNI

  4

10 Lainnya

  377 Total

  9.950 Sumber :Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

2.6 Topografi Desa

  Tanah di Desa Wonosari memiliki tekstur yang subur. Jenis tanah gembur dan berwarna hitam kecoklatan. Jenis tanah ini sangat cocok dijadikan untuk lahan pertanian yaitu padi. Tanaman yang cocok di dalam jenis tanah seperti ini adalah padi. Sistem tanam padi Desa Wonosari dapat mencapai 2-3 kali panen dalam satu tahun. Biasanya panen dapat 3 kali dalam setahun, karena belakangan ini cuaca sulit untuk ditebak. Misalnya pada akhir tahun adalah musim penghujan, dimana pada bulan ini cocok untuk turun kesawah tetapi tidak cocok untuk musim panen sehingga petani harus mampu memperkirakan padi untuk dapat dipanen.

  Suhu udara Desa Wonosari memiliki temperatur 30°C dengan curah hujan rata-rata 100 mm-200 mm/tahun. Wilayah Desa Wonosari berada di ketinggian 35 mdpl. Desa Wonosaari memiliki dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Biasanya musim penghujan antara bulan September-Desember dan musim kemarau tetapi sekarang ini cuaca susah diprediksi kapan musim penghujan dan musim kemarau. Terkadang datangnya musim yang tidak dapat diprediksi masyarakat dapat membawa dampak yang baik dan menyusahkan petani. Misalnya pada musim kemarau tepatnya petani panen. Pada masa ini harga padi tergolong cukup mahal, karena kondisi padi yang cukup kering dan dapat langsung dijual. Berbeda halnya pada musim penghujan, harga padi murah. Ini disebabkan kondisi padi yang basah dan susah untuk dijemur sehingga harganya sangat murah.

2.7 Sarana dan Prasarana Desa

  Sarana dan prasana merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana sarana dan prasarana juga nantinya dapat membantu kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan suatu daerah sangat membutuhkan suatu alat yang dapat mempercepat akses masuknya arus informasi bagi perkembangan daerah tersebut.

  Sarana umum yang tersedia di Desa Wonosari meliputi : sarana pendidikan yakni, 4 buah gedung TK, 5 SD Negeri, 1 SD Swasta, 1 SLTP Negeri,

  2 SLTP Swasta dan 2 SLTA Swasta. Umumnya sekolah-sekolah tersebut didirikan di pusat desa atau dusun yang dihuni lebih banyak masyarakatnya dibandingkan dengan dusun-dusun lainnya. Lokasi sekolah tidak terlalu jauh dengan rumah-rumah penduduk sekitar 2-4 Km serta kondisi jalannya bagus yang sudah dilapisi aspal sehingga anak-anak sekolah sudah dapat melaluinya dengan sepeda ataupun sepeda motor.

  Sarana sosial ekonomi pertanian yakni 5 kios saprodi, sebuah pasar tradisional dan 16 kelompok tani. Sarana ini juga sangat membantu para petani.

  Kios saprodi yang menjual kebutuhan pertanian berupa pupuk, obat-obatan, cangkul dan lain sebagainya. Dimana harga di kios saprodi ini juga tidak terlalu mahal dengan harga yang di kota, sehingga petani tidak perlu ke kota apabila membutuhkan kebutuhan pertaniannya. Keberadaan pasar tradisional atau lebih akrab disebut masyarakat setempat pekanan juga membantu mereka. Pasar tradisional buka setiap hari jumat mulai sore hari sampai jam 8 malam, sehingga sore hari adalah waktu yang tepat apabila mereka sehabis pulang dari sawah, untuk berbelanja sembako dan keperluan dapur.

  Gambar 1: Pekanan Selain itu, kelompok tani juga mempunyai peran dalam kehidupan mereka.

  Kelompok tani adalah sekumpulan petani yang diketuai oleh seorang petani setempat yang dibuat masyarakat berdasarkan dusun tempat tinggalnya. Tujuan kelompok tani ini dibentuk sebagai wadah masyarakat petani untuk bersosialisasi apabila ada sebuah perusahaan obat-obatan pertanian untuk menawarkan produknya, sehingga setelah berdiskusi mereka mampu memutuskan apakah menggunakan produk tersebut. Bukan hanya itu, kelompok tani juga menjadi salah satu kucuran dana atau penerima bantuan dari Dinas Pertanian setempat yang diberikan cuma-cuma untuk membantu petani yang kekurangan modal untuk usaha pertaniannya. Pada belakangan ini pengetahuan petani dalam memilih obat- obatan pertanian dan tidak mau pindah dengan produk-produk baru yang mengakibatkan hilangnya kelompok tani. Para petani tertipu dengan produk- produk baru yang bermunculan di pasar, sehingga mereka lebih percaya dengan produk yang mereka gunakan bertahun-tahun.

2.7.1 Sarana Pertanian

  Selain bibit unggul, pupuk dan sistem pengairan yang baik adalah penunjang untuk mendapatkan panen yang melimpah. Dengan tersedianya alat- alat pertanian yakni pompa air, sumur bor, hand traktor dan mesin panen juga penolong bagi petani untuk dapat mengolah sawahnya. Pompa air dan sumur bor sangat membantu petani. Biasanya sumur bor dibuat petani di pinggiran areal persawahan. Ini dilakukan untuk mempermudah petani untuk mengairi sawahnya apabila terjadi musim kemarau.

  Seiring berkembangnya tegnologi pada era ini, dunia pertanian juga tidak mau berdiam diri dan selalu menghadirkan tegnologi-tegnologi pertanian yang cukup canggih. Sekitar tahun 1970 an, untuk mengolah tanah persawahannya, petani masih mengandalkan tenaga kerbau untuk membajak sawahnya. Begitu juga pada saat musim panen, masyarakat mengajak anggota masyarakat lainnya untuk membantunya. Dengan mengunakan tenaga manual yaitu tenaga manusia, dengan cara memukul-mukul batang padi kesebuah alat yang dibuat sedemikian rupa supaya padi rontok dari batangnya. Kendala utama adalah efisiensi waktu, apabila menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan tenaga kerbau untuk membajak sawah dan tenaga manusia untuk merontokkan padi dari batangnya memerlukan waktu yang cukup lama dan juga areal yang dikerjakan tidak begitu luas. Pada saat ini kehadiran hand traktor dan mesin panen membawa dampak positif terhadap petani. Kalau dengan menggunakan hand traktor dapat menyelesaikan 1 Ha per hari terhitung dari jam 9 pagi sampai jam 6 petang.

  Mesin panen dirakit sedemikian rupa, mesin dihubungkan kesebuah tuas sehingga tuas ikut berputar. Putaran inilah yang merontokkan padi. Semakin besar tenaga mesin semakin banyak padi yang dirontokkan. Baru-baru ini kehadiran mesin panen yang cukup canggih yang didatangkan dari Australia, masyarakat setempat menyebutnya odong-odong. Odong-odong adalah sebuah alat mesin panen yang bentuknya hampir mirip dengan traktor. Bagian depannya dilengkapi dengan pisau yang diposisikan seperti bentuk gunting yang bertujuan memotong batang padi sehingga padi masuk ke dalam mesin dan langsung dirontokkan didalam mesin itu juga. 1 orang bertugas memegang karung untuk diisi padi yang keluar dari mesin.

  Tabel 3. Sarana dan Prasarana di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

  No Fasilitas Sarana dan Prasarana Jumlah

  1 Pendidikan TK

  4 SD

  6 SLTP

  3 SLTA

  2

  2 Pertanian Pompa Air

  90 Sumur Bor 300 Hand Traktor

  45 Mesin Penen

  7

  3 Sosial Ekonomi Pertanian Kios Saprodi

  5 Pasar Tradisional

  1 Kelompok Tani

  16

  4 Lembaga Desa LKMD

  1 BPD

  1 PKK

  1 POLMAS

  1 Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

2.8 Kelembagaan Desa Wonosari

2.8.1 Lembaga formal dan Lembaga Non Formal

  Kelembagaan di Desa Wonosari dapat dibagi menjadi dua yakni kelembagaan formal dan kelembagaan non formal. Lembaga formal meliputi lembaga Pemerintahan Desa, Lembaga Ketahanan Masyarakat Pangan (LKMD), Pemberdayaan Kesejateraan Keluarga (PKK), Badan Perwakilan Desa (BPD), Kelompok Tani dan Karang Taruna. Kelembagaan non formal meliputi Perkumpulan muda-mudi setiap dusun, muda-mudi mesjid, dan perkumpulan klan marga.

  Ada juga organisasi yang merupakan suatu wadah diskusi dan berkumpul bagi para masyarakat yang dibentuk atau didirikan atas dasar kesamaan kepentingan, agama, atau kesamaan latar belakang klan marga. Lembaga formal dan non formal dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 4. Lembaga Formal dan non formal yang ada di Desa Wonosari

  

Desa Lembaga Formal Lembaga non Formal Prioritas Utama Desa Wonosari

  1. Pemerintahan Desa

  Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

  30 Pohon 350 Pohon Sektor Peternakan Kerbau 20 ekor/tahun

  30 Pohon

  8.400 Ton/tahun 5,4 Ton/tahun 1.500 Pohon 225 Pohon

  Sektor Sumber Daya Alam Jumlah Sektor Pertanian Padi Jagung Coklat Kelapa Durian Rambutan Mangga

  Selain itu Desa Wonosari juga memiliki sumber daya alam dibidang kerajinan tangan yaitu pembuatan batu bata, pembuatan tempe dan souvenir. Berbagai jenis sumber daya alam yang ada di Desa Wonosari pada tabel berikut : Tabel 5. Sumber Daya Alam yang dihasilkan dari Desa Wonosari

  Sumber daya alam (SDA) merupakan faktor yang sangat penting dan berpotensi untuk dikelola secara maksimal sehingga menjadi sumber utama pendapatan masyarakat. Sumber daya alam Desa Wonosari yang berpotensi adalah sektor pertanian dan sektor peternakan. Pada sektor pertanian biasanya dikelola masyarakat dengan menanam padi, jagung dan coklat. Pada sektor peternakan umumnya masyarakat memelihara bebek, kambing, babi, dan ayam.

  3. Perkumpulan klan marga Kelompok Tani

  2. LKMD

  2. Muda-mudi Mesjid

  1. Perkumpulan muda-mudi

  6.Karang Taruna

  5. Kelompok Tani

  4. BPD

  3. PKK

2.9 Sumber Daya Alam (SDA)

  Lembu Bebek Ayam Kampung Ayam Ras Ikan Lele 20 ekor/tahun

  10.000 ekor/tahun 5.000 ekor/tahun 7.000 ekor/tahun 3,5 ton/tahun

  Sektor Kerajinan Tangan Batu bata Tempe Souvenir 3.900.000 buah/tahun

  0,75 ton/tahun 3.900 buah/tahun Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010