Hubungan Obesitas dengan Infertilitas pada Ibu Pasangan Usia Subur di Desa Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014

(1)

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN INFERTILITAS PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DI DESA WONOSARI TANJUNG MORAWA

TAHUN 2014

LEYSA SILVIA SIMANJUNTAK NIM : 135102048

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN INFERTILITAS PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DI DESA WONOSARI TANJUNG MORAWA TAHUN 2014

Abstrak

Leysa Silvia Simanjuntak

Latar Belakang : Wanita yang memiliki masalah kegemukan atau obesitas akan mengalami sindrom ovarium polikistik yang menghambat perkembangan folikel dan memicu terjadinya siklus anovulatorik, sehingga menyebabkan infertilitas.

Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur di desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun 2014.

Metodologi :Penelitian ini bersifat deskriptif analitik komparatif dengan pendekatan case-control desain. Pengambilan sampel dengan teknik total samplingyaitu 74 orang, sebanyak 37 orang sebagai kelompok kasus dan 37 orang kelompok kontrol. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengancontinuity correction pada tingkat kemaknaan 95% (p< 0,05).

Hasil : Ibu pasangan usia subur pada kelompok kasus, sebanyak 26 orang obesitas (61,9%), 11 orang tidak obesitas (34,4%), dan kelompok kontrol sebanyak 21 orang tidak obesitas (65,6%), 16 orang obesitas (38,1%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,035, maka ada hubungan signifikan antara obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur. Nilai OR 3,102 (95% CI; 1,189-8,095), menunjukkan bahwa ibu pasangan usia subur yang obesitas mempunyai peluang 3,102 kali untuk infertilitas dibandingkan dengan ibu pasangan usia subur yang tidak obesitas.

Kesimpulan : Pada hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur, maka disarankan kepada petugas pelayanan kebidanan agar melakukan penyuluhan tentang bahaya obesitas terhadap infertilitas sehingga dapat mencegah meningkatnya infertilitas.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul

Hubungan Obesitas dengan Infertilitas pada Ibu Pasangan Usia Subur di Desa Wonosari

Tanjung Morawa tahun 2014. Dimana Karya Tulis Ilmiah ini merupakan tugas akhir dan

menjadi salah satu syarat mencapai gelar SST di Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua

pihak yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta bantuan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S. Kep, Ns. M. Kep, selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan selaku dosen

penguji-I penulis.

3. Erniyati, S.Kp, M.NS, selaku dosen penguji-II penulis

4. dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K), selaku dosen pembimbing dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini, yang telah banyak meluangkan waktu serta pikirannya kepada penulis

dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

5. Dr. Hj. Alda harahap, MARS selaku kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang

yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Desa Wonosari Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang.


(6)

7. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik

Universitas Sumatera Utara.

8. Teristimewa sembah sujud dan terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda

penulis (P. Simanjuntak) dan ibunda (R. Br. Sembiring) yang tercinta dan tersayang.

Yang telah mendidik, membesarkan dan membimbing penulis dengan penuh kasih dan

sayang serta memberikan dukungan moril, spiritual, dan material sehingga penulis

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh teman-teman yang

tidak bisa ditulis satu per satu yang selama ini selalu bersama dalam menuntut ilmu

dan bersuka cita dalam hal apapun, juga motivasi dan dorongan yang tiada henti.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas semua dan apapun yang telah

diberikan kepada penulis.Semoga Tuhan selalu membalas semua kebaikan yang selama ini

diberikan kepada penulis.

Medan, Juni2014

Penulis,

NIM : 135102048 Leysa Silvia Simanjuntak


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Bagi Pelayanan Kebidanan ... 5

2. Bagi Pendidikan Kebidanan ... 5

3. Bagi Peneliti Kebidanan ... 5

BAB II TINJUAN PUSTAKA ... A. Obesitas ... 6

1. Defenisi Obesitas ... 6

2. Derajat obesitas ... 6

3. Faktor-faktor penyebab obesitas ... 7

4. Menentukan kategori obesitas ... 8

5. Dampak obesitas pada pasangan suami istri... 9

6. Policystic Ovary Syndrome (PCOs) ... 10

B. Infertilitas ... 12

1. Defenisi Infertilitas ... 12

2. Klasifikasi Infertilitas ... 13

3. Faktor infertilitas pada suami istri ... 13

4. Infertilitas pada pria ... 15

5. Infertilitas pada wanita ... 18

6. Pemeriksaan infertilitas pada istri ... 20

7. Pemeriksaan infertilitas pada suami ... 25

8. Syarat-syarat pemeriksaan ... 26

C. Zat Gizi Pendukung Infertilitas ... 27

BAB III KERANGKA KONSEP ... A. Kerangka Konsep ... 31

B. Hipotesis ... 32


(8)

BAB IV METODE PENELITIAN ...

A. Desain Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 33

C. Tempat Penelitian ... 34

D. Waktu Penelitian ... 34

E. Pertimbangan Etika Penelitian ... 34

F. Alat Pengumpulan Data ... 35

G. Uji Validitas dan Reabilitas ... 36

H. Pengumpulan data ... 36

I. Pengolahan Data ... 37

J. Analisis Data ... 38

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil ... 40

B. Pembahasan ... 47

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51


(9)

DAFTAR TABEL

Table 2.1. Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia (Sumber : Depkes, 1994. Pedoman Praktis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa, Jakarta. hlm 4)

... 9

Tabel 2.2.Standarisasi analisis air mani (semen) diambil dari Scott, Jamer R. et al. Danforth’ Handbook of Obsterics and Gynecology. Lippincott-Revan, 1996

... 25

Table 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan Ibu Pasangan Usia Subur Dengan Infetilitas Di Desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun2014 ... 40

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tinggi Badan Ibu Pasangan Usia Subur Dengan Infertilitas di Desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun 2014 ... 41

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Pasangan Usia Subur Dengan Infertilitas di Desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun 2014 ... 42

Table 5.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan Ibu Pasangan Usia Subur Tidak Infertilitas Di Desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun2014 ... 43

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tinggi Badan Ibu Pasangan Usia Subur Tidak Infertilitas di Desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun 2014 ... 44

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Pasangan Usia Subur Tidak Infertilitas di Desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun 2014 ... 45

Tabel 5.7. Analisis Hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur di Desa Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014 (n=74, kontrol=37; kasus=37) ... 46


(10)

DAFTAR SKEMA


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan kepada Calon Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)

Lampiran 3 : Lembar Kuesioner

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 5 : Hasil Output Data Penelitian

Lampiran 6 : Master Data Penelitian

Lampiran 7 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

Lampiran 8 : Surat Balasan Izin penelitian


(12)

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN INFERTILITAS PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DI DESA WONOSARI TANJUNG MORAWA TAHUN 2014

Abstrak

Leysa Silvia Simanjuntak

Latar Belakang : Wanita yang memiliki masalah kegemukan atau obesitas akan mengalami sindrom ovarium polikistik yang menghambat perkembangan folikel dan memicu terjadinya siklus anovulatorik, sehingga menyebabkan infertilitas.

Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur di desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun 2014.

Metodologi :Penelitian ini bersifat deskriptif analitik komparatif dengan pendekatan case-control desain. Pengambilan sampel dengan teknik total samplingyaitu 74 orang, sebanyak 37 orang sebagai kelompok kasus dan 37 orang kelompok kontrol. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengancontinuity correction pada tingkat kemaknaan 95% (p< 0,05).

Hasil : Ibu pasangan usia subur pada kelompok kasus, sebanyak 26 orang obesitas (61,9%), 11 orang tidak obesitas (34,4%), dan kelompok kontrol sebanyak 21 orang tidak obesitas (65,6%), 16 orang obesitas (38,1%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,035, maka ada hubungan signifikan antara obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur. Nilai OR 3,102 (95% CI; 1,189-8,095), menunjukkan bahwa ibu pasangan usia subur yang obesitas mempunyai peluang 3,102 kali untuk infertilitas dibandingkan dengan ibu pasangan usia subur yang tidak obesitas.

Kesimpulan : Pada hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur, maka disarankan kepada petugas pelayanan kebidanan agar melakukan penyuluhan tentang bahaya obesitas terhadap infertilitas sehingga dapat mencegah meningkatnya infertilitas.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesuburan dan ketidaksuburan atau infertilitas merupakan masalah yang

cukup sensitif bagi pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak.Infertilitas (infertility)

atau ketidaksuburan adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat hamil secara alami atau

tidak dapat menjalani kehamilannya secara utuh.Defenisi standar infertilitas adalah kondisi

yang menunjukkan tidak terdapatnya pembuahan dalam waktu satu tahun setelah

melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi (Muhammad, 2011).

Dalam hal infertilitas pasangan, diketahui bahwa sekitar 61% sebabnya datang dari

istri dan 36% dari pihak suami. Dari istri sebabnya adalah faktor tuba 15%, ovulasi 21%,

endometriosis 8%, vagina, serviks, korpus dan endometrium 8%, psikogenik 8%, serta tak

terjelaskan 15-20%. Sedangkan dari suami istri sebab endrokinologik dalam infertilitas

adalah sebesar 20% dan sebab imunologik cukup rendah, sekitar 2%. Sekitar 10%

pasangan usia subur yang telah menikah menderita infertilitas primer, 10% lainnya telah

mempunyai anak satu atau dua dan tidak berhasil untuk hamil lagi (Widyastuti,

Rahmawati, dan Purnamaningrum, 2010).

Prevalensi infertilitas menurut Word Health Organization (WHO) diperkirakan 8-10% pasangan di dunia mempunyai riwayat sulit untuk memperoleh anak.Angka

infertilitas di Indonesia bekisar 12-15%. Menurut sensus penduduk terdapat 12% baik di

desa maupun di kota atau sekitar 3 juta pasangan infertilitas tersebar di seluruh Indonesia.

Pada suami istri normal yang tidak melakukan pencegahan untuk terjadinya kehamilan,


(14)

93,4% wanita hamil dalam 24 bulan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi infertilitas

yaitu frekuensi hubungan intim (disarankan tiga kali seminggu), usia perempuan, merokok,

obesitas, stress, atau faktor psiko-emosional, riwayat operasi bedah pelvis atau infeksi

rongga panggul (Fauziyah, 2012).

Dalam 10 tahun terakhir ini, angka prevalensi atau kejadian obesitas di seluruh

dunia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Saat ini, 1,6 miliar orang dewasa di

seluruh dunia mengalami berat badan lebih (obesitas), dan sekurang-kurangnya 400 juta

diantaranya mengalami obesitas. Pada tahun 2015, diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa

akan mengalami overweight dan 700 juta diantaranya mengalami obesitas. Di Indonesia, angka prevalensi obesitas juga menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional

obesitas umum pada penduduk berusia >15 tahun adalah 10,3% terdiri dari laki-laki 13,9%

dan perempuan 23,8% (WHO, 2011).

Obesitas yaitu kegemukan atau kelebihan berat badan yang melampaui berat badan

normal, merupakan salah satu problem kesehatan masyarakat yang cukup mempunyai

dampak yang cukup besar bagi orang-orang tertentu, baik dari segi kosmetika, estetika,

yang lebih banyak dikaitkan dengan penampilan seseorang. Dan juga dari segi medis,

obesitas menjadi salah satu faktor risiko bagi timbulnya beberapa penyakit tertentu yang

kadang-kadang berakibat fatal jika tidak ditanggulangi secara dini. Menurut Misnadiarly

(2007), seseorang dikatakan obesitas jika memiliki indeksmassa tubuh lebih dari 25.

Obesitas dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit, kencing manis,

gout, penyakit kantung empedu, aterosklerosis, koroner dan tekanan darah tinggi. Disamping itu, obesitas juga menjadi faktor penyulit pada penyakit saluran nafas seperti


(15)

kehamilan dan akhirnya dapat memperpendek harapan hidup seseorang (Misnadiarly,

2007).

Menurut hasil penelitian Rakhmawati, Dieny (2012), mengenai gangguan siklus

menstruasi berkaitan dengan infertilitas dan berbagai gangguan kesehatan organ

reproduksi, dimana obesitas dan stress merupakan faktor yang dapat menyebabkan

terjadinya gangguan menstruasi. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan

pendekatan cross-sectional.Populasi penelitian adalah seluruh wanita muda di 10 desa di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.Cara pengambilan subjek sebanyak 60 (30

wanita yang mengalami obesitas dan 30 wanita dengan status gizi normal) menggunakan

metode consecutive sampling.Data dianalisis dengan uji Chi square dan Regresi Logistik Ganda.Hasilnya kejadian gangguan siklus menstruasi pada wanita yang mengalami obesitas 1,89 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita status gizi normal. Ologimenore

merupakan jenis gangguan siklus menstruasi yang paling tinggi terjadi pada kelompok

subjek yang mengalami obesitas (30,8%) dan subjek yang mengalami stress adalah

polimenorea (23,1%). Setelah dikontrol dengan stress, pengaruh obesitas dalam

menyebabkan gangguan siklus menstruasi menjadi lebih kecil (OR=1; OR=2,8).

Menurut Sibagariang (2010), seseorang wanita memiliki berat badan yang berlebih

(overweight) atau kegemukan (obesitas), atau memiliki lemak tubuh 10%-15% dari lemak tubuh normal, maka wanita tersebut akan menderita gangguan pertumbuhan folikel di

ovarium yang terkait dengan sebuah sindrom yaitu sindrom ovarium polikistik (SOPK).

Hal ini didukung oleh Baziad.L (2012), bahwa sindrom ovarium polikistik pertama sekali

ditemukan oleh Stein dan Leventhal pada sekitar tahun 1935.Kelainan atau sindrom ini

bukanlah sebuah penyakit, melainkan kelompok gejala.Gambaran klinis yang dijumpai


(16)

adipositas (kegemukan), dan pembesaran kedua ovarium. Mayoritas wanita dengan

sindrom ovarium polikistik memiliki masalah kegemukan atau obesitas dan mengalami

resistensi insulin yang menyebabkan keadaan hiperandrogen (kadar androgen yang tinggi)

pada ovarium, dengan akibat akan menghambat perkembangan folikel dan memicu

terjadinya siklus anovulatorik.

Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa obesitas mempengaruhi

infertilitas. Berdasarkan survei awal di Desa Wonosari Tanjung Morawa dari rekam medik

puskesmas wonosari tahun 2013 terdapat 41 orang pasangan infertilitas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul hubungan obesitas dengan infertilitas

pada ibu pasangan usia subur di desa wonosari tanjung morawa tahun 2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan obesitas

dengan infertilitas pada ibu pasangan usiasubur di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun

2014.

C. TujuanPenelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur di desa

Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui distribusi responden di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun

2014 berdasarkan berat badan

b. Untuk mengetahui distribusi responden di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun


(17)

c. Untuk mengetahui distribusi responden di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun

2014 berdasarkan indeks massa tubuh

D. Manfaat Penelitian

1. Pelayanan kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat juga digunakan sebagai intervensi melaksanakan

asuhan kebidanan kesehatan reproduksi dalam pembinaan pengembangan pengetahuan

tentang hubungan obesitas dan infertilitas pada ibu pasangan usia subur.

2. Pendidikan kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan mahasiswa

kebidanan dalam kesehatan reproduksi terutama tentang infertilitas pada ibu pasangan usia

subur.

3. Penelitian kebidanan

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi peneliti yang akan

datang dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam penulisan karya tulis ilmiah,


(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesuburan dan ketidaksuburan atau infertilitas merupakan masalah yang

cukup sensitif bagi pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak.Infertilitas (infertility)

atau ketidaksuburan adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat hamil secara alami atau

tidak dapat menjalani kehamilannya secara utuh.Defenisi standar infertilitas adalah kondisi

yang menunjukkan tidak terdapatnya pembuahan dalam waktu satu tahun setelah

melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi (Muhammad, 2011).

Dalam hal infertilitas pasangan, diketahui bahwa sekitar 61% sebabnya datang dari

istri dan 36% dari pihak suami. Dari istri sebabnya adalah faktor tuba 15%, ovulasi 21%,

endometriosis 8%, vagina, serviks, korpus dan endometrium 8%, psikogenik 8%, serta tak

terjelaskan 15-20%. Sedangkan dari suami istri sebab endrokinologik dalam infertilitas

adalah sebesar 20% dan sebab imunologik cukup rendah, sekitar 2%. Sekitar 10%

pasangan usia subur yang telah menikah menderita infertilitas primer, 10% lainnya telah

mempunyai anak satu atau dua dan tidak berhasil untuk hamil lagi (Widyastuti,

Rahmawati, dan Purnamaningrum, 2010).

Prevalensi infertilitas menurut Word Health Organization (WHO) diperkirakan 8-10% pasangan di dunia mempunyai riwayat sulit untuk memperoleh anak.Angka

infertilitas di Indonesia bekisar 12-15%. Menurut sensus penduduk terdapat 12% baik di

desa maupun di kota atau sekitar 3 juta pasangan infertilitas tersebar di seluruh Indonesia.

Pada suami istri normal yang tidak melakukan pencegahan untuk terjadinya kehamilan,

umumnya 32,7% wanita hamil dalam satu bulan, 57% wanita hamil dalam tiga bulan,


(19)

93,4% wanita hamil dalam 24 bulan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi infertilitas

yaitu frekuensi hubungan intim (disarankan tiga kali seminggu), usia perempuan, merokok,

obesitas, stress, atau faktor psiko-emosional, riwayat operasi bedah pelvis atau infeksi

rongga panggul (Fauziyah, 2012).

Dalam 10 tahun terakhir ini, angka prevalensi atau kejadian obesitas di seluruh

dunia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Saat ini, 1,6 miliar orang dewasa di

seluruh dunia mengalami berat badan lebih (obesitas), dan sekurang-kurangnya 400 juta

diantaranya mengalami obesitas. Pada tahun 2015, diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa

akan mengalami overweight dan 700 juta diantaranya mengalami obesitas. Di Indonesia, angka prevalensi obesitas juga menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional

obesitas umum pada penduduk berusia >15 tahun adalah 10,3% terdiri dari laki-laki 13,9%

dan perempuan 23,8% (WHO, 2011).

Obesitas yaitu kegemukan atau kelebihan berat badan yang melampaui berat badan

normal, merupakan salah satu problem kesehatan masyarakat yang cukup mempunyai

dampak yang cukup besar bagi orang-orang tertentu, baik dari segi kosmetika, estetika,

yang lebih banyak dikaitkan dengan penampilan seseorang. Dan juga dari segi medis,

obesitas menjadi salah satu faktor risiko bagi timbulnya beberapa penyakit tertentu yang

kadang-kadang berakibat fatal jika tidak ditanggulangi secara dini. Menurut Misnadiarly

(2007), seseorang dikatakan obesitas jika memiliki indeksmassa tubuh lebih dari 25.

Obesitas dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit, kencing manis,

gout, penyakit kantung empedu, aterosklerosis, koroner dan tekanan darah tinggi. Disamping itu, obesitas juga menjadi faktor penyulit pada penyakit saluran nafas seperti


(20)

kehamilan dan akhirnya dapat memperpendek harapan hidup seseorang (Misnadiarly,

2007).

Menurut hasil penelitian Rakhmawati, Dieny (2012), mengenai gangguan siklus

menstruasi berkaitan dengan infertilitas dan berbagai gangguan kesehatan organ

reproduksi, dimana obesitas dan stress merupakan faktor yang dapat menyebabkan

terjadinya gangguan menstruasi. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan

pendekatan cross-sectional.Populasi penelitian adalah seluruh wanita muda di 10 desa di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.Cara pengambilan subjek sebanyak 60 (30

wanita yang mengalami obesitas dan 30 wanita dengan status gizi normal) menggunakan

metode consecutive sampling.Data dianalisis dengan uji Chi square dan Regresi Logistik Ganda.Hasilnya kejadian gangguan siklus menstruasi pada wanita yang mengalami obesitas 1,89 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita status gizi normal. Ologimenore

merupakan jenis gangguan siklus menstruasi yang paling tinggi terjadi pada kelompok

subjek yang mengalami obesitas (30,8%) dan subjek yang mengalami stress adalah

polimenorea (23,1%). Setelah dikontrol dengan stress, pengaruh obesitas dalam

menyebabkan gangguan siklus menstruasi menjadi lebih kecil (OR=1; OR=2,8).

Menurut Sibagariang (2010), seseorang wanita memiliki berat badan yang berlebih

(overweight) atau kegemukan (obesitas), atau memiliki lemak tubuh 10%-15% dari lemak tubuh normal, maka wanita tersebut akan menderita gangguan pertumbuhan folikel di

ovarium yang terkait dengan sebuah sindrom yaitu sindrom ovarium polikistik (SOPK).

Hal ini didukung oleh Baziad.L (2012), bahwa sindrom ovarium polikistik pertama sekali

ditemukan oleh Stein dan Leventhal pada sekitar tahun 1935.Kelainan atau sindrom ini

bukanlah sebuah penyakit, melainkan kelompok gejala.Gambaran klinis yang dijumpai

pada umumnya berupa amenorea (tidak ada menstruasi/haid), oligomenorea (haid yang


(21)

adipositas (kegemukan), dan pembesaran kedua ovarium. Mayoritas wanita dengan

sindrom ovarium polikistik memiliki masalah kegemukan atau obesitas dan mengalami

resistensi insulin yang menyebabkan keadaan hiperandrogen (kadar androgen yang tinggi)

pada ovarium, dengan akibat akan menghambat perkembangan folikel dan memicu

terjadinya siklus anovulatorik.

Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa obesitas mempengaruhi

infertilitas. Berdasarkan survei awal di Desa Wonosari Tanjung Morawa dari rekam medik

puskesmas wonosari tahun 2013 terdapat 41 orang pasangan infertilitas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul hubungan obesitas dengan infertilitas

pada ibu pasangan usia subur di desa wonosari tanjung morawa tahun 2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan obesitas

dengan infertilitas pada ibu pasangan usiasubur di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun

2014.

C. TujuanPenelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur di desa

Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui distribusi responden di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun

2014 berdasarkan berat badan

b. Untuk mengetahui distribusi responden di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun


(22)

c. Untuk mengetahui distribusi responden di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun

2014 berdasarkan indeks massa tubuh

D. Manfaat Penelitian

1. Pelayanan kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat juga digunakan sebagai intervensi melaksanakan

asuhan kebidanan kesehatan reproduksi dalam pembinaan pengembangan pengetahuan

tentang hubungan obesitas dan infertilitas pada ibu pasangan usia subur.

2. Pendidikan kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan mahasiswa

kebidanan dalam kesehatan reproduksi terutama tentang infertilitas pada ibu pasangan usia

subur.

3. Penelitian kebidanan

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi peneliti yang akan

datang dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam penulisan karya tulis ilmiah,


(23)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara

konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan

dilakukan. Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal

khusus. Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang dikenal

dengan nama variabel. Berdasarkan hubungan fungsional antara variabel-variabel satu

dengan yang lainnya, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel tergantung, akibat,

terpengaruh atau variabel dependen, dan variabel bebas, sebab, mempengaruhi atau

variabel independen (Notoadmodjo, 2005).

Kerangka konsep dalam penelitian yang berjudul hubungan obesitas dengan

infertilits pada ibu pasangan usia subur di desa Wonosari Tanjung Morawa adalah

menggunakan dua variabel. Dimana variabel independen ialah indeks massa tubuh

(IMT)dan variabel dependent ialah infertilitas, yang dijabarkan dalam kerangka konsep

dibawah ini :

Skema 3.1 Kerangka konsep

Variabel independen Variabel dependen

(Kasus)

(Kontrol) Infertilitas IMT

IMT Tidak


(24)

B. Hipotesa

Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ha : Ada hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur.

C. DefenisiOperasional

NO

Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil

Ukur Skala

1. Index Massa Tubuh (IMT)

Alat memantau status ibu pasangan usia subur yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan

Timbangan dan pengukur tinggi badan (pita centi meter) Perhitungan rumus Index Massa Tubuh (IMT)

1 : obesitas (IMT >25,0) 2 : tidak obesitas atau normal (IMT 18,5-25,0)

Nominal

2. Infertilitas Pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak walaupun

melakukan hubungan seksual secara teratur selama setahun tanpa kontrasepsi, bertempat tinggal di Desa

Wonosari Tanjung Morawa. Rekam medik Melihat catatan rekam medik

1 : infertilitas 2 : tidak infertilitas


(25)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat komparatif, dengan

rancangan kasus kontrol (case-control) yang menghubungkan antara paparan (obesitas) dan penyakit (infertilitas), dengan membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi kasus dan populasi kontrol yang

memenuhi kriteria sebagai sampel. Populasi kasus dalam penelitian adalah semua

ibu pasangan usia subur dengan infertilitas sebanyak 37 orang, berdasarkan data

rekam medik dari puskesmas desa Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014. Dan

populasi kontrol dalam penelitian ini adalah ibu pasangan usia subur yang tidak

infertilitas di desa Wonosari Tanjung Morawa.

2. Sampel

Pengambilan sampel dengan perbandingan 1:1 antara kasus dan kontrol. Total

sampel ialah 74 orang dengan 37 orang kelompok kasus dan 37 orang kelompok

kontrol., dengan kriteria sampel kelompok kasus :

a. Ibu pasangan usia subur yang infertilitas

b. Secara medis ibu dikatakan sehat dan tidak memiliki kelainan

c. Suami secara medis dikatakan sehat dan tidak ada kelainan

d. Ibu dan suami tidak menggunakan kontrasepsi


(26)

Dengan kriteria sampel kelompok kontrol adalah :

a. Ibu pasangan usia subur yang tanpainfertilitas (memiliki anak)

b. Secara medis ibu dikatakan sehat dan tidak memiliki kelainan dan tidak sedang

hamil

c. Suami secara medis dikatakan sehat dan tidak ada kelainan

d. Ibu dan suami tidak menggunakan kontrasepsi

e. Ibu dan suami bertempat tinggal dalam satu rumah

f. Ibu bersedia menjadi responden

C. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Wonosari Tanjung Morawa Kabupaten Deli

Serdang. Alasan peneliti memilih desa tersebut karena diketahui terdapat 1967 ibu

pasangan usia subur yang terdiri dari 12 dusun, dimana ibu pasangan usia subur yang

infertilitas sebanyak 41 orang (data Puskesmas Wonosari Tanjung Morawa mulai

2013-Maret 2014), sehingga pemenuhan sampel tercapai, dan desa tersebut belum pernah

dilakukan penelitian, maka peneliti tertarik melakukan penelitian di desa Wonosari

Tanjung Morawa.

D. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai Juni2014, mulai dari

pengajuan judul, bimbingan, survei awal, ujian proposal, penelitian, dan ujian sidang

Karya Tulis Ilmiah (KTI).

E. Pertimbangan etika penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka


(27)

a. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuannya adalah agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden

tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi

yang harus ada dalam informed consent tersebut antaralain : partisipasi pasien, tujuan di lakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi

yang mudah dihubungi, dan lain- lain.

b. Anonimity ( tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan di sajikan.

c. Kerahasiaan ( confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan

hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2009).

F. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data sekunderberdasarkan rekam medik puskesmas wonosari,

meliputi jumlah ibu pasangan usia subur yang infertilitas dan yang tidak infertilitas di desa

Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014 dan data primer diperoleh dengan wawancara


(28)

wawancara yang berupa pengukuran akan dihitung oleh peneliti untuk mengetahui apakah

ada hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur.

G. Uji validitas dan reabilitas

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar–

benar mengukur apa yang diukur. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini, melakukan uji

validitas dan reliabilitas pada timbangan GEA dan alat pengukur tinggi badan (pita centi

meter) denganditera (dikembalikan ke nol).

H. Pengumpulan Data

Ada beberapaprosedur yang akandilakukandalampengumpulan data penelitian ini, yaitu:

1. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan dari Program D-IV

BidanPendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli

Serdang pada tanggal 28 Februari 2014.

3. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Kepala Puskesmas

Dalu Sepuluh Tanjung Morawa pada tanggal 13 Maret 2014.

4. Setelah mendapat izin melakukan penelitian, saya mengambil data rekam medik

jumlah pasangan infertilitas dan jumlah pasangan usia subur Desa Wonosari

Tanjung Morawa kepada Bidan di Puskesmas Pembantu Wonosari.

5. Melakukan wawancara ke rumah-rumah ibu pasangan usia subur yang infertilitas

untuk melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan sesuai dengan data

rekam medik yang dimiliki. Wawancara pada setiap responden berlangsung 10-20


(29)

6. Melakukan wawancara ke rumah-rumah ibu pasangan usia subur yang tidak

infertilitas untuk melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, yang berada

di sekitar rumah ibu pasangan usia subur yang infertilitas.

7. Setiap melakukan wawancara kepada responden, peneliti menjelaskan tujuan

penelitian kepada calon responden, menanyakan persetujuan responden untuk

menjadi responden secara sukarela. Setelah calon responden bersedia maka diminta

untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent). Penelitian berlangsung mulai tanggal 21 Maret-01 Mei 2014.

8. Setelah pengumpulan data sudah mencakup semua sampel, peneliti melakukan

perhitungan data antropometri yang dikumpulkan (berat badan dan tinggi badan),

untuk mengklasifikasikan responden berdasarkan index massa tubuh yang meliputi

obesitas dan tidak obesitas.

9. Kemudian dilakukan analisis data dalam sistem komputerisasi SPSS 16,0.

10.Meminta surat balasan dari Puskesmas Dalu Sepuluh, yang menyatakan bahwa

peneliti telah menyelesaikan penelitiannya.

I. Pengolahan data

Dalam melakukan pengolahan data, data terlebih dahulu harus di olah dengan

tujuan mengubah data menjadi informasi. Data-data yang terkumpul diolah dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Dilakukan pengecekan kebenaran dan kelengkapan data yang telah terkumpul. Bila

terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data, periksa, diperbaiki dan


(30)

2. Coding

Coding data merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori pada setiap jawaban yang diberikan responden.

3. Transfering

Memindahkan data coding dalam bentuk tabel.

4. Tabulasi Data

Untuk menyusun dan menghitung hasil data serta pengambilan kesimpulan dan

dimasukkan dalam table distribusi frekuensi.

J. Analisis Data

Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian, untuk

menghitung distribusi frekuensi dan mencari presentase pada setiap variabel yang

terdiri dari berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh responden.

2. Analisa bivariat

Analisa Bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga mempunyai

hubungan dengan variabel terikat. Analisa yang digunakan adalah hasil tabulasi

silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan continuity correction pada tingkat kemaknaan 95% (p< 0,05). Apabila nilai p lebih kecil dari nilai (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan ada hubungan

bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas (Hartono, 2001). Aturan

yang berlaku pada uji chi-square dalam program SPSS adalah sebagai berikut :

a. Bila pada tabel 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5, maka uji yang


(31)

b. Bila pada tabel 2x2 dan tidak ada nilai e (harapan) kurang dari 5, maka hasil uji

yang digunakan adalah Contiuty Correction.

c. Bila tabel lebih dari 2x2, misalnya 3x2 dan lain-lain, maka di gunakan uji Pearson chi square.

Kemudian dilakukan analisis Odd Ratio (OR) untuk mengetahui bearnya faktor

resiko analisis dengan confidence interva (CI)=95%.

Rumus Odd Ratio sebagai berikut : OR =�� �� Keterangan :

a = Jumlah kasus dengan resiko positif (+)

b = Jumlah kontrol dengan resiko positif (+)

c = Jumlah kasus dengan resiko negatif (-)


(32)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil

Hasil penelitian ini, meliputi analisa univariat yang dilakukan terhadap setiap variabel

berupa distribusi dan persentasi yang diklasifikasikan berdasarkan berat badan, tinggi

badan, indeks massa tubuh, serta analisa bivariat dengan uji Continuity corecction pada tingkat kemaknaan 95% (p< 0,05) dengan jumlah sampel 74 orang (kasus=34;

kontrol=34).

1. Analisis Univariat

a. Kelompok Kasus

1) Berat Badan

Distribusi responden berdasarkan berat badan (tabel 5.1), mayoritas ibu pasangan

usia subur yang infertilitas memiliki berat badan 61-75 kg, sebanyak 18 orang

(48,6%), dan minoritas ibu pasangan usia subur memiliki berat badan >75 kg,

sebanyak 1 orang (2,7%).

Table 5.1.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan Ibu Pasangan Usia Subur Dengan Infertilitas Di Desa Wonosari Tanjung Morawa

Tahun2014

Karakteristik Frekuansi (f) Presentasi (%)

<45 kg 2 5.4

46-60 kg 16 43.2

61-75 kg 18 48.6

>75 kg 1 2.7


(33)

2) Tinggi badan

Distribusi responden berdasarkan tinggi badan (tabel 5.2), mayoritas ibu pasangan

usia subur yang infertilitas memiliki tinggi badan 146-155 cm, sebanyak 25 orang

(67,6%), dan minoritas ibu pasangan usia subur memiliki tinggi badan 156-165 cm,

sebanyak 12 orang (32,4%).

Table 5.2.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tinggi Badan Ibu Pasangan Usia Subur Dengan Infertilitas Di Desa Wonosari Tanjung Morawa

Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi (f) Presentasi (%)

146-155 cm 25 67.6

156-165 cm 12 32.4

>165 cm 0 0


(34)

3) Indeks Massa Tubuh

Distribusi responden berdasarkan indeks massa tubuh (tabel 5.3), mayoritas ibu

pasangan usia subur yang infertilitas mengalami obesitas sebanyak 26 orang

(70,3%), dan minoritas ibu pasangan usia subur tidak obesitas sebanyak 11 orang

(29,7%).

Table 5.3.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Pasangan Usia Subur Dengan Infertilitas Di Desa Wonosari Tanjung Morawa

Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi (f) Presentasi (%)

Obesitas (>25,0) 26 70.3

Tidak obesitas (normal=18,5-25,0) 11 29.7


(35)

b. Kelompok Kontrol

1) Berat badan

Distribusi responden berdasarkan berat badan (tabel 5.4), mayoritas ibu pasangan

usia subur yang infertilitas memiliki berat badan 46-60 kg, sebanyak 25 orang

(67,6%), dan minoritas ibu pasangan usia subur memiliki berat badan <45 kg,

sebanyak 1 orang (2,7%).

Table 5.4.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan Ibu Pasangan Usia Subur Tidak Infertilitas Di Desa Wonosari Tanjung Morawa

Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi (f) Presentasi (%)

<45 kg 1 2.7

46-60 kg 25 67.6

61-75 kg 9 24.3

>75 kg 2 5.4


(36)

2) Tinggi badan

Distribusi responden berdasarkan tinggi badan (tabel 5.5), mayoritas ibu pasangan

usia subur yang infertilitas memiliki tinggi badan 146-155 cm, sebanyak 19 orang

(51,4%), dan minoritas ibu pasangan usia subur memiliki tinggi badan >165 cm,

sebanyak 1 orang (2,7%).

Table 5.5.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tinggi Badan Ibu Pasangan Usia Subur Tidak Infertilitas Di Desa Wonosari Tanjung Morawa

Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi (f) Presentasi (%)

145 cm 4 10.8

146-155 19 51.4

156-165 13 35.1

>165 1 2.7


(37)

3) Indeks Massa Tubuh

Distribusi responden berdasarkan indeks massa tubuh (tabel 5.3), mayoritas ibu

pasangan usia subur yang infertilitas mengalami obesitas sebanyak 16 orang

(43,2%), dan minoritas ibu pasangan usia subur tidak obesitas sebanyak 21 orang

(56,8%).

Table 5.6.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Pasangan Usia Subur Tidak Infertilitas Di Desa Wonosari Tanjung Morawa

Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi (f) Presentasi (%)

Obesitas (>25.0) 16 43.2

Tidak obesitas (18,5-25,0) 21 56.8


(38)

2. Analisis Bivariat

Dari hasil analisis bivariat (tabel 5.7), ibu pasangan usia subur yang infertilitas

(kelompok kasus) sebanyak 26 orang obesitas (61,9%), 11 orang tidak obesitas (34,4%),

dan ibu pasangan usia subur yang tidak infertilitas (kelompok kontrol) sebanyak16

orang obesitas (38,1%),21 orang tidak obesitas (65,6%).Uji Chi-Square yang dilakukanmenggunakan table 2x2, dengan hasil tidak ada nilai cell yang <5, maka nilai

p value dilihat berdasarkan continuity correction dengan hasil p=0,035. Dengan demikian nilai p value (0,035) lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga Ho ditolak

maka Ha diterima, berarti ada hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan

usia subur. Dan hasil tabel silang (Risk estimate) antara obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur, pada hasil tertampil nilai OR 3,102 (95% CI; 1,189-8,095), ini

berarti ibu pasangan usia subur yang obesitas mempunyai peluang 3,102 kali untuk

infertilitas dibandingkan dengan ibu pasangan usia subur yang tidak obesitas.

Tabel 5.7.

Analisis Hubungan Obesitas Dengan Infertilitas Pada Ibu Pasangan Usia Subur Di Desa Wonosari Tanjung Morawa Tahun 2014

Index Massa Tubuh

Responden Total OR P

Infertilitas Tidak infertilitas

95%CI Value

F % F % F %

Tidak obesitas (normal=18,5-25,00)

11 34,4 21 65,6 32 100 (1.189-8.095)

3.102

0.035

Obesitas (25,01) 26 61,9 16 38,1 42 100


(39)

B. PEMBAHASAN

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yang dilakukan dengan wawancara kepada

responden untuk mendapatkan data antropometri berupa berat badan dan tinggi badan

(n=74, kontrol=37; kasus=37). Sebagian besar responden infertilitas (kelompok kasus)

mengalami obesitas sebanyak 26 orang (61,9%) dibandingkan dengan responden yang

tidak infertilitas (kelompok kontrol).Dengan uji chi-square menggunakan table 2x2, dengan hasil tidak ada nilai cell yang <5, maka nilai p value dilihat berdasarkan continuity correction dengan hasil p=0,035. Dengan demikian nilai p value (0,035) lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga Ho ditolak maka Ha diterima, berarti ada hubungan obesitas

dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun

2014.

1. Interprestasi dan diskusi hasil

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Misnadiarly (2007), bahwa obesitas

dapat menyebabkan inertilitas karena wanita usia reproduksi dengan IMT (indeks massa

tubuh) lebih dari 25 dapat mengakibatkan Polycystic Ovari (PCO). Pada wanita dengan PCO tidak didapatkan satu pun kantung telur yang memiliki besar yang optimal.

Akibatnya, telur yang ada di dalamnya tidak pernah matang dan gangguan hormon yang

terjadi menyebabkan pula sel telur tidak dapat pecah. Obesitas berkaitan dengan tiga

kerusakan yang dapat mempengaruhi ovulasi, peningkatan aromatisasi androgen menjadi

estrogen di perifer, penurunan kadar seks SHBG, jadi secara signifikan infertilitas dapat

disebabkan oleh obesitas karena anovulasi, yang merupakan efek utama yang bertanggung

jawab terhadap kegagalan memperoleh kehamilan.

Menurut Muhammad (2011), ada banyak penyebab terjadinya infertilitas, baik dari


(40)

20%, faktor pria kira-kira 40%, faktor kelainan anatomi kira-kira 5%, dan faktor serviks

atau faktor imunologi merupukan sisa dari kasus tanpa kelainan yang spesifik (unexplained infertility).Penyebab meningkatnya resiko infertilitas pada perempuan meliputi umur >30 tahun, stress, kurang gizi, terlalu gemuk dan terlalu kurus, senang merokok, senang

mengkonsumsi alkohol, sedang terjangkit penyakit menular seksual, serta gangguan yang

menyebabkan terganggunya keseimbangan hormon. Kusmiran (2011) juga berpendapat

sama bahwa faktor yang dapat mempengaruhi infertilitas wanita adalah umur, merokok,

alkohol, stress, diet yang buruk, aktifitas berat seperti atlet, kelebihan atau kekurangan

berat badan, infeksi menular seksual (IMS), serta masalah kesehatan yang menyebabkan

perubahan hormon seperti sindrom ovarium polikistik dan insufisiensi ovarium primer.

Menurut hasil penelitian Maharani, Wrsangka (2002, Vol 21.No 3) tentang sindrom

ovarium polikistik, permasalahan dan penanganannya, bahwa faktor obesitas menjadi

penyebab infertilitas karena memicu kegagalan ovulasi. Keadaan ini berkaitan dengan

hiperinsulinemia, yaitu terdapat resisten insulin karena sel-sel jaringan perifer khususnya

otot dan jaringan lemak tidak dapat menggunakan insulin sehingga banyak dijumpai pada

sirkulasi darah. Makin tinggi kadar insulin seorang wanita, makin jarang wanita tersebut

mengalami menstruasi. Penyebab yang kedua adalah kadar LH Testosteron menekan

sekresi SHBG oleh hati, sehingga kadar testosterone dan estradiol bebas meningkat.

Kenaikan kadar estradiol memberi umpan balik positif terhadap LH sehingga kadar LH

semakin meningkat sedangkan kadar FSH tetap rendah. Hal ini menyebabkan pertumbuhan

folikel terhambat (tidak pernah matang).

Menurut hasil penelitian Djuwantono dan Ritonga (2010), pemeriksaan dasar

infertilitas wanita ialah pemeriksaan fisik dengan perhitungan indeks massa tubuh melalui

pengukuran tinggi badan dan berat badan, karena pada umumnya wanita dengan tampilan


(41)

sindrom ovarium polikistik. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan obesitas dengan

infertilitas.

2. Keterbatasan penelitian

Pada saat proposal, peneliti menyebutkan jumlah responden yang infertilitas

sebanyak 41 orang, namun setelah dilakukan penelitian hanya berjumlah 37 orang. Hal ini

disebabkan karena, tiga responden yang lain sudah pindah tempat tinggal ke luar kota, dan

satu orang tidak bersedia menjadi responden. Penelitian ini juga belum dapat

menggambarkan secara langsung hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan

usia subur.

3. Implikasi untuk asuhan keebidanan/pendidikan kebidanan

Dari hasil penelitian ini didapat bahwa ada hubungan obesitas dengan infertilitas

pada ibu pasangan usia subur. Hal ini menunjukkan bahwa di pedesaan tenaga kesehatan

dan kader kesehatan belum optimal dalam melakukan peromosi kesehatan tentang bahaya

pola hidup (obesitas) terhadap organ reproduksi yang dapat menyebabkan infertilitas

dengan gejala awal gangguan menstruasi pada ibu pasangan usia subur (sindrom polikistik


(42)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan berat badandi Desa Wonosari

Tanjung Morawa tahun2014 (n=74, kontrol=37; kasus=37), mayoritas berat

badan ibu pasangan usia subur dengan infertilitas adalah 67-75 kg sebanyak 18

orang (48,6%), dan mayoritas berat badan ibu pasangan usia subur yang tidak

infertilitas adalah 46-60 sebanyak 25 orang (67,6%).

2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tinggi badandi Desa Wonosari

Tanjung Morawa tahun2014 (n=74, kontrol=37; kasus=37), mayoritas berat

badan ibu pasangan usia subur dengan infertilitas adalah 146-155 sebanyak 25

orang (67,6%), dan mayoritas berat badan ibu pasangan usia subur yang tidak

infertilitas adalah 146-155 sebanyak 19 orang (51,4%).

3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan indeks massa tubuh di Desa

Wonosari Tanjung Morawa tahun2014 (n=74, kontrol=37; kasus=37),

mayoritas berat badan ibu pasangan usia subur dengan infertilitas adalah

obesitas sebanyak 26 orang (70,3%), dan mayoritas berat badan ibu pasangan

usia subur yang tidak infertilitas adalah tidak obesitas sebanyak 21 orang

(56,8%).

4. Berdasarkan analisis hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan

usia subur di Desa Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014 (n=74, kontrol=37;

kasus=37), ibu pasangan usia subur yang infertilitas (kelompok kasus) sebanyak

26 orang obesitas (61,9%), 11 orang tidak obesitas (34,4%), dan ibu pasangan


(43)

tidakobesitas (65,6%), 16 orang obesitas (38,1%), dengan hasil continuity

correction p value=0,035, maka nilai p value (0,035) lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga Ho ditolak maka Ha diterima, berarti ada hubungan obesitas

dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur. Dengan nilai OR 3,102 (95%

CI; 1,189-8,095), ini berarti ibu pasangan usia subur yang obesitas mempunyai

peluang 3,102 kali untuk infertilitas dibandingkan dengan ibu pasangan usia

subur yang tidak obesitas.

B. Saran

1. Pelayanan kebidanan

Bagi Petugas Pelayanan Kebidanan, diharapkan dapat melakukan penyuluhan

kepada ibu pasangan usia subur tentang bahaya obesitas terhadap infertilitas

sehingga dapat mencegah meningkatnya infertilitas.

2. Pendidikan kebidanan

Bagi Tenaga pendidik (dosen mata kuliah obgyn) dapat lebih memperdalam

mengenai bahaya obesitas bagi perempuan, khususnya yang berhubungan

dengan infertilitas. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat memahami dan

menjelaskan tentang hubungan obesitas dengan infertilitas kepada ibu pasangan

usia subur yang ditemui saat praktek belajar klinik.

3. Penelitian kebidanan

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian yang

membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas primer pada

ibu pasangan usia subur meliputi, usia menarche, usia menikah, indeks massa


(44)

usia subur dengan infertilitas, sehingga dapat memperjelas apa faktor yang


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Baziad. A. 2012.Sindrom Ovarium Polikistik dan Penggunaan Anlog GnRh. Vol 39 no 8.

Halaman 537-575.

Dewi, 2013.Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. TIM. Jakarta. Fairus, Prasetyowati, 2010. Gizi dan Kesehatan Reproduksi.EGC. Jakarta.

Fauziyah, 2011.Infertilitas dan gangguan alat Reproduksi Wanita. Nuha Medika. Yogyakarta.

H. Alimul, 2000. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta

Kusmiran, 2011.Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Salemba Medika. Jakarta. Manuaba, Manuaba, dan Manuaba, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC.

Jakarta.

Maharani, Wratsangka. 2002. Vol.21. No 3. Sindrom Ovari Polokistik: permasalahan dan penatalaksanaannya. Bagian Obstetri-Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.

Misnadiarly, 2007.Obesitas sebagai Faktor Risiko Beberapa Penyakit.Pustaka Obor Populer. Jakarta.

Muhammad, 2010.Tips Jitu Bisa Hamil.Buku Biru. Jogyakarta.

Notoatmodjo, 2005.Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Prawirohardjo, 2007.Ilmu kandungan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Rakhmawati.2012. Hubungan Obesitas dengan Kejadian Gangguan Siklus Menstruasi pada Wanita Dewasa Muda. Semarang.

Sibagariang.E, 2010.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. TIM. Jakarta. Supariasa, Bakri, dan Fajar, 2001. Penilaian Status Gizi.EGC. Jakarta.

Suyanto, Salamiah, 2009. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Mitra Cendikia. Jogyakarta.


(46)

Tim Penyusun Program D-IV Bidan Pendidik. 2012. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Keperawatan USU. Medan.

Widyastuti, Rahmawati, dan Purnamaningrum, 2010. Kesehatan Reproduksi. Fitmaraya. Yogyakarta.


(47)

Lampiran 1

Lembar Penjelasan kepada Calon Responden

Salam sejahtera.

Dengan hormat,

Nama saya Leysa Silvia Simanjuntak, sedang menjalani pendidikan di program

D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

berjudul hubungan obesitas dengan infertilitas pada ibu pasangan usia subur di desa

Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014.

Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk menghasilkan

kehamilan atau membawa kehamilan sampai cukup bulan, setelah selama 12 bulan atau

lebih melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan

kontrasepsi.Infertilitas primer adalah istri belum pernah hamil walaupun bersenggama dan

dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan. Infertilitas sekunder adalah

istri pernah hamil akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun

bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan selama 12 bulan (Dewi, 2013).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi infertilitas, yaitu frekuensi hubungan

intim (disarankan tiga kali dalam seminggu), usia perempuan dan lama infertilitas,

merokok, obesitas, stress, faktor psiko-emosional, riwayat operasi bedah pelvis, atau

infeksi rongga panggul (Fauziyah, 2012). Menurut Sibagariang (2010), jika seorang wanita

memiliki berat badan yang berlebih (over weigth) atau mengalami kegemukan (obesitas) dengan indeks massa tubuh >25,0 akan mengalami gangguan menstruasi yang berakibat


(48)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan obesitas dengan

infertilitas pada ibu pasangan usia subur. Saya akan melakukan wawancara struktur kepada

ibu tentang data demografi, seperti usia, berat badan ibu, tinggi badan ibu, dan pekerjaan.

Pastisipasi Ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam

penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk

penelitian ini Ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Ibu/Bapak/Sdra/Sdri

membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Leysa Silvia Simanjuntak

Alamat : Desa Wonosari. Dsn.I Tanjung Morawa

No.HP : 082163809200

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu/Bapak/Sdra/Sdri yang telah berpartisipasi

pada penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu

yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Ibu

bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, Maret 2014

Peneliti


(49)

Lampiran 2

Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) (Informed Consent)

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Kode Responden (diisi oleh peneliti) :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang hubungan obesitas dengan infertilitas

pada ibu pasangan usia subur di desa Wonosari Tanjung Morawa, maka dengan ini saya

secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2014


(50)

Lampiran 3

Lembar Kuesioner Penelitian

Hubungan Obesitas dengan Infertilitas pada Ibu Pasangan Usia Subur di desa Wonosari Tanjung Morawa tahun 2014.

Kode responden (diisi oleh peneliti) :

Tanggal :

A. Data responden

Umur :

Pekerjaan Ibu :

Pekerjaan Suami :

Jumlah anak :

B. Data Antopometri

Berat badan ibu :

Tinggi badan ibu :


(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

Lampiran 5

OUT POUT DATA

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN INFERTILITAS PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DI DESA WONOSARI TANJUNG MORAWA

TAHUN 2014 (n=74; kasus=37, control=37)

1. Kelompok kasus (Ibu pasangan usia subur dengan infertilitas) NO Berat

Badan

Tinggi Badan

IMT

1 3 2 1

2 2 3 2

3 3 3 1

4 2 2 1

5 2 2 1

6 1 2 2

7 3 3 1

8 3 3 1

9 3 2 1

10 2 2 1

11 3 3 1

12 2 2 2

13 3 2 1

14 2 2 1

15 2 2 2

16 3 2 1

17 3 2 1

18 4 2 1

19 2 2 1

20 3 2 1

21 2 2 1

22 3 3 1

23 3 3 2

24 1 2 2

25 3 2 1

26 3 2 1

27 2 2 2

28 2 2 1

29 3 3 1

30 2 3 2

31 3 3 1

32 2 3 2

33 2 2 2

34 3 2 1

35 2 2 1

36 3 2 1

Keterangan Berat badan :

1=<45 kg

2=46-60 kg

3=61-75 kg

4=>75 kg

Keterangan Tinggi badan :

1=<145 cm


(58)

2. Kelompok kontrol (Ibu pasangan usia subur yang tidak infertilitas) NO Berat

Badan

Tinggi Badan

IMT

1 2 2 2

2 2 3 2

3 2 3 2

4 2 2 2

5 2 2 2

6 2 2 2

7 2 2 1

8 3 3 1

9 2 2 1

10 3 2 1

11 3 3 1

12 3 2 1

13 2 2 2

14 2 2 2

15 2 2 2

16 2 2 2

17 2 2 2

18 2 3 2

19 2 1 2

20 2 2 2

21 1 2 2

22 2 3 2

23 3 3 1

24 2 3 2

25 3 1 1

26 2 3 2

27 2 3 2

28 2 1 1

29 2 4 2

30 4 3 1

31 3 2 1

32 2 1 1

33 3 3 1

34 3 2 1

35 2 2 2

36 2 3 2


(59)

Berat Badan kelompok kasus

Frequency Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <45 kg 2 5.4 5.4

46-60 kg 16 43.2 48.6

61-75 kg 18 48.6 97.3

>75 kg 1 2.7 100.0

Total 37 100.0

Tinggi badan kelompok kasus

Frequency Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 146-155 cm 25 67.6 67.6

156-165 cm 12 32.4 100.0

Total 37 100.0

Indek Massa Tubuh kelompok kasus

Frequency Valid Percent

Cumulative Percent

Valid obesitas (>25,01) 26 70.3 70.3

Tidak obesitas

(normal=18,5-25,00) 11 29.7 100.0


(60)

Berat badan kelompok kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <45 kg 1 2.7 2.7 2.7

46-60 kg 25 67.6 67.6 70.3

61-75 kg 9 24.3 24.3 94.6

>75 kg 2 5.4 5.4 100.0

Total 37 100.0 100.0

Tinggi badan kelompok kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 145 cm 4 10.8 10.8 10.8

146-155 19 51.4 51.4 62.2

156-165 13 35.1 35.1 97.3

>165 1 2.7 2.7 100.0

Total 37 100.0 100.0

Indeks Massa Tubuh kelompok kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Obesitas (>25.0) 16 43.2 43.2 43.2

Tidak obesitas (18,5-25,0) 21 56.8 56.8 100.0


(61)

Index Massa Tubuh Responden * Responden Crosstabulation Responden Total Infertilitas Tidak Infertilitas Index Massa Tubuh

Responden

Tidak obesitas (normal=18,5-25,00)

Count 11 21 32

% within Index Massa

Tubuh Responden 34.4% 65.6% 100.0%

obesitas (>25,01) Count 26 16 42

% within Index Massa

Tubuh Responden 61.9% 38.1% 100.0%

Total Count 37 37 74

% within Index Massa

Tubuh Responden 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 5.506a

1 .019

Continuity Correctionb 4.460 1 .035

Likelihood Ratio 5.582 1 .018

Fisher's Exact Test .034 .017

Linear-by-Linear Association 5.432 1 .020

N of Valid Casesb 74

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.00. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for IMT (obesitas

/ tidak obesitas) 3.102 1.189 8.095

For cohort Responden =

infertilitas 1.801 1.055 3.073

For cohort Responden =

tidak infertilitas .580 .366 .919


(62)

Lampiran 6

Master Data

Hubungan Obesitas dengan Infertilitas pada Ibu Pasangan Usia Subur di Desa Wonosari Tanjung Tahun 2014

NO RESPONDEN BB (KG) TB (CM) IMT KATEGORI

IMT

1 1 61 146 28,62 1

2 1 55 162 20,95 2

3 1 69 160 26,95 1

4 1 58 152 25,10 1

5 1 58 150 25,78 1

6 1 45 152 19,48 2

7 1 68 160 26,56 1

8 1 68 156 27,94 1

9 1 63 152 27,26 1

10 1 57 148 26,02 1

11 1 64 158 25,63 1

12 1 54 150 24,00 2

13 1 68 150 30,22 1

14 1 59 149 26,57 1

15 1 57 154 24,03 2

16 1 65 152 28,13 1

17 1 65 154 27,40 1

18 1 76 146 36,65 1

19 1 60 148 27,39 1

20 1 69 154 29,09 1

21 1 56 148 25,57 1

22 1 66 159 26,10 1

23 1 64 160 25,00 2

24 1 45 154 18,97 2

25 1 62 148 28,31 1

26 1 62 153 26,49 1

27 1 52 148 23,74 2

28 1 58 146 27,21 1

29 1 72 156 29,58 1

30 1 54 157 21,90 2

31 1 69 162 26,29 1

32 1 55 156 22,60 2

33 1 54 155 22,47 2


(63)

36 1 67 154 28,25 1

37 1 50 158 23,63 2

38 2 56 155 23,31 2

39 2 55 163 20,70 2

40 2 54 162 20,58 2

41 2 48 153 20,50 2

42 2 47 153 20,07 2

43 2 51 154 21,50 2

44 2 56 148 25,57 1

45 2 68 156 27,94 1

46 2 59 150 26,20 1

47 2 62 155 25,80 1

48 2 72 163 27,47 1

49 2 63 150 28,00 1

50 2 52 152 22,51 2

51 2 46 153 19,65 2

52 2 49 152 18,67 2

53 2 47 148 21,46 2

54 2 51 150 22,67 2

55 2 57 159 22,54 2

56 2 50 145 23,78 2

57 2 50 155 20,81 2

58 2 45 154 18,97 2

59 2 48 156 19,72 2

60 2 68 162 25,91 1

61 2 60 159 23,73 2

62 2 64 144 30,86 1

63 2 60 156 24,65 2

64 2 52 160 20,31 2

65 2 54 142 26,78 1

66 2 58 168 20,55 2

67 2 78 156 32,05 1

68 2 61 148 27,85 1

69 2 57 140 29,08 1

70 2 72 156 29,58 1

71 2 70 153 29,90 1

72 2 52 146 24,39 2

73 2 57 157 23,12 2

74 2 76 148 34,69 1

Keterangan : 1: infertilitas 2 : tidak infertilitas


(64)

obesitas (normal)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Leysa Silvia Simanjuntak

Tempat/Tanggal Lahir : Tg.Morawa, 05 Maret 1990

Agama : Kristen protestan

Alamat : Desa Wonosari Dusun I. Tg.Morawa. Kab. Deli Serdang

Riwayat Pendidikan

SD (tahun 1996-2002) : SD Negeri No.106833 Psr.X, lulus dan berijazah.

SPM (tahun 2002-2005) : SMP Negeri 3 Tg.Morawa, lulus dan berijazah.

SMA (tahun2005-2008) : SMA PGRI-28 Lubuk Pakam, lulus dan berijazah.

D-III (tahun 2008-2011) : AKBID Pemkab Karo Kabanjahe, lulus dan berijazah.


(65)

(1)

Berat badan kelompok kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <45 kg 1 2.7 2.7 2.7

46-60 kg 25 67.6 67.6 70.3

61-75 kg 9 24.3 24.3 94.6

>75 kg 2 5.4 5.4 100.0

Total 37 100.0 100.0

Tinggi badan kelompok kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 145 cm 4 10.8 10.8 10.8

146-155 19 51.4 51.4 62.2

156-165 13 35.1 35.1 97.3

>165 1 2.7 2.7 100.0

Total 37 100.0 100.0

Indeks Massa Tubuh kelompok kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Obesitas (>25.0) 16 43.2 43.2 43.2

Tidak obesitas (18,5-25,0) 21 56.8 56.8 100.0


(2)

Index Massa Tubuh Responden * Responden Crosstabulation Responden Total Infertilitas Tidak Infertilitas Index Massa Tubuh

Responden

Tidak obesitas (normal=18,5-25,00)

Count 11 21 32

% within Index Massa

Tubuh Responden 34.4% 65.6% 100.0%

obesitas (>25,01) Count 26 16 42

% within Index Massa

Tubuh Responden 61.9% 38.1% 100.0%

Total Count 37 37 74

% within Index Massa

Tubuh Responden 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 5.506a

1 .019

Continuity Correctionb 4.460 1 .035

Likelihood Ratio 5.582 1 .018

Fisher's Exact Test .034 .017

Linear-by-Linear Association 5.432 1 .020 N of Valid Casesb 74

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.00. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for IMT (obesitas

/ tidak obesitas) 3.102 1.189 8.095 For cohort Responden =

infertilitas 1.801 1.055 3.073

For cohort Responden =

tidak infertilitas .580 .366 .919


(3)

Lampiran 6

Master Data

Hubungan Obesitas dengan Infertilitas pada Ibu Pasangan Usia Subur di Desa Wonosari Tanjung Tahun 2014

NO RESPONDEN BB (KG) TB (CM) IMT KATEGORI

IMT

1 1 61 146 28,62 1

2 1 55 162 20,95 2

3 1 69 160 26,95 1

4 1 58 152 25,10 1

5 1 58 150 25,78 1

6 1 45 152 19,48 2

7 1 68 160 26,56 1

8 1 68 156 27,94 1

9 1 63 152 27,26 1

10 1 57 148 26,02 1

11 1 64 158 25,63 1

12 1 54 150 24,00 2

13 1 68 150 30,22 1

14 1 59 149 26,57 1

15 1 57 154 24,03 2

16 1 65 152 28,13 1

17 1 65 154 27,40 1

18 1 76 146 36,65 1

19 1 60 148 27,39 1

20 1 69 154 29,09 1

21 1 56 148 25,57 1

22 1 66 159 26,10 1

23 1 64 160 25,00 2

24 1 45 154 18,97 2

25 1 62 148 28,31 1

26 1 62 153 26,49 1

27 1 52 148 23,74 2

28 1 58 146 27,21 1

29 1 72 156 29,58 1

30 1 54 157 21,90 2

31 1 69 162 26,29 1

32 1 55 156 22,60 2

33 1 54 155 22,47 2

34 1 70 152 31,16 1


(4)

36 1 67 154 28,25 1

37 1 50 158 23,63 2

38 2 56 155 23,31 2

39 2 55 163 20,70 2

40 2 54 162 20,58 2

41 2 48 153 20,50 2

42 2 47 153 20,07 2

43 2 51 154 21,50 2

44 2 56 148 25,57 1

45 2 68 156 27,94 1

46 2 59 150 26,20 1

47 2 62 155 25,80 1

48 2 72 163 27,47 1

49 2 63 150 28,00 1

50 2 52 152 22,51 2

51 2 46 153 19,65 2

52 2 49 152 18,67 2

53 2 47 148 21,46 2

54 2 51 150 22,67 2

55 2 57 159 22,54 2

56 2 50 145 23,78 2

57 2 50 155 20,81 2

58 2 45 154 18,97 2

59 2 48 156 19,72 2

60 2 68 162 25,91 1

61 2 60 159 23,73 2

62 2 64 144 30,86 1

63 2 60 156 24,65 2

64 2 52 160 20,31 2

65 2 54 142 26,78 1

66 2 58 168 20,55 2

67 2 78 156 32,05 1

68 2 61 148 27,85 1

69 2 57 140 29,08 1

70 2 72 156 29,58 1

71 2 70 153 29,90 1

72 2 52 146 24,39 2

73 2 57 157 23,12 2

74 2 76 148 34,69 1

Keterangan : 1: infertilitas 2 : tidak infertilitas Kategori IMT: 1 : >25,0= Obesitas


(5)

obesitas (normal)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Leysa Silvia Simanjuntak

Tempat/Tanggal Lahir : Tg.Morawa, 05 Maret 1990

Agama : Kristen protestan

Alamat : Desa Wonosari Dusun I. Tg.Morawa. Kab. Deli Serdang

Riwayat Pendidikan

SD (tahun 1996-2002) : SD Negeri No.106833 Psr.X, lulus dan berijazah.

SPM (tahun 2002-2005) : SMP Negeri 3 Tg.Morawa, lulus dan berijazah.

SMA (tahun2005-2008) : SMA PGRI-28 Lubuk Pakam, lulus dan berijazah.

D-III (tahun 2008-2011) : AKBID Pemkab Karo Kabanjahe, lulus dan berijazah.


(6)