Penilaian Teknologi Penolahan Limbah Cair dengan Metode ANP-TOPSIS di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Pabatu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Salah satu kegiatan perindustrian dalam bidang pertanian adalah

pengolahan kelapa sawit. Negara berkembang seperti Malaysia, Indonesia,
Nigeria, dan Thailand merupakan negara terbesar dalam penyediaan minyak
kelapa sawit di duna (K. Gobi, 2013)1. Terbukti bahwa dalam 20 tahun terakhir
(1985-2005), pertambahan kebun kelapa sawit mencapai lima juta hektar dan juga
dibuktikan oleh kontribusi minyak kelapa sawit terhadap ekspor nasional
mencapai enam persen di Indonesia2. Penggunaan kelapa sawit sebagai bahan
baku dalam perindustrian dapat menciptakan nilai tambah di Indonesia sebagai
penghasil devisa Negara. Berdasarkan data statistik dari United State of
Agriculture minyak kelapa sawit adalah pengolahan minyak nabati terbesar di

dunia pada 2012/2013, terhitung untuk 55,29 juta ton dari 159,64 juta ton
pengolahan minyak nabati. Produksi minyak kelapa dunia berdasarkan Negara
pada tahun 2012/2013 (USDA, 2013). Grafik tersebut akan ditunjukkan pada

gambar 1.1.

K. Gobi, V.M. Vadidelu. 2013. By-Product of Palm Oil Mill Effluent Treatment Plant – A Step
Towards Sustainability . Elsevier, School of Chamical Engineering.
2
Subdit Pengolahan Lingkungan Direktorat Hasil Pertanian. 2006. Pedoman Pengolahan Limbah
Industri Kelapa Sawit. Ditjen PPHP, Departemen Pertanian.

1

Universitas Sumatera Utara

Produksi Minyak Sawit Global
2012/2013 (Juta Ton)
2%

2% 2%
7%

Indonesia

Malaysia
Thailand
52%

35%

Colombia
Nigeria
Lainnya

Sumber : Departemen Agrikulutura Amerika Serikat (USDA)

Gambar 1.1. Produksi Minyak Sawit Global 2012/2013

Pengolahan kelapa sawit merupakan industri yang berpotensi untuk
dikembangkan menjadi industri unggulan di Indonesia. Jumlah perkebunan kelapa
sawit di daerah Sumatera juga semakin bertambah setiap tahunnya dapat dilihat
pada grafik pada Gambar 1.2.
2000000
1500000

1980

1000000

1990
500000

2000

0

2010
1

2

3

4


5

6

7

8

9

10

1. Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Kep. Riau 6. Jambi
7. Sumatera Selatan 8. Bangka Belitung 9. Bengkulu 10. Lampung
Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Gambar 1.2. Perkebunan Kelapa Sawit di Area Sumatera (dalam Ha)

Universitas Sumatera Utara


Seiring bertambahnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia, maka
semakin bertambah pula kapasitas engolahan kelapa sawit di Indonesia ini setiap
tahunnya dapat dilihan pada Tabel 1.1. dan jumlah pabik kelapa sawit di Sumatera
dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.1. Jumlah Kapasitas Produksi Minyak Kelapa Sawit
Tahun

Kapasitas

2009

19,4 juta ton

2010

21,0 juta ton

2011

22,0 juta ton


Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Tabel 1.2. Jumlah Industri Pengolahan Kelapa Sawit di Sumatera

Propinsi
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung

Jumlah Industri
Pengolahan Kelapa
Sawit

25
92
26
140
1
42
58
16
19
10

Kapasitas Produksi
(ton tbs/jam)
980
3.815
1.645
6.660
40
2.245
3.555

1.235
990
375

Sumber: www.bumn.go.id

Disamping CPO (crude palm oil) sebagai pruduk utama, pengolahan
kelapa sawit juga menghasilkan limbah produksi seperti limbah cair, limbah
padat, dan limbah gas. Limbah cair dari produksi minyak kelapa dihasilkan dari
sterilization unit, clarification unit dan hydocyclone. Limbah padat terdiri dari

tandan kosong, cangkang, tempurung kelapa sawit.dan serabut. Limbah gas dan

Universitas Sumatera Utara

abu dihasilkan dari pembakaran bahan bakar untuk boiler dan proses sterilization
(Kardono, 2008). Meningkatnya permintaan minyak kelapa sawit telah
menyebabkan kenaikan pada jumlah limbah cair (k. Gobi, 2013).
PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Pabatu bergerak dalam bidang
pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan Crude Palm Oil (CPO). PT.

Perkebunan Nusantara IV Kebun Pabatu juga menghasilkan limbah yaitu limbah
padat (tandan kosong, cangkang, tempurung kelapa sawit, serabut) limbah cair,
dan limbah gas. Produksi limbah tidak dapat dihindari seiring dengan berjalannya
proses pengolahan kelapa sawit yang dapat mencemari lingkungan sekitar.
Limbah cair mempunyai standarisasi nilai mutu agar tidak mencemari lingkungan
sekitar saat dibuang dapat dilihat pada Tabel 1.3. Untuk itu, perusahan harus
menyediakan unit pengolahan limbah yang baik agar limbah tersebut tidak
menimbukan penurunkan kualitas lingkungan serta hambatan pada pengolahan
kelapa sawit pada masa mendatang.
Tabel 1.3. Satandarisasi nilai mutu Limbah Cair
No
1
2
3
4
5
6
7
8


Kriteria
BOD
COD
Padatan Tersuspensi
Minyak dan Lemak
Nitrogen Total
Jumlah Air limbah
Suhu
pH

Nilai Ideal