UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 KATA PENGANTAR - 3DB02 - pengkodean

  MAKALAH Komunikasi Data &Jaringan Komputer PENGKODEAN DATA Kelompok 3:

   Fadilatul liesa (32111571)  Nurul Komariah (35111403)

   Idham Khalid (33111463)

UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

KATA PENGANTAR

  Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang pantas kami ucapkan kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah Makalah yang berjudul “ Pengkodean Data “

  Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan sebuah karya yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.

  Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

  Terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

  Depok , Maret 2014 Penyusun,

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus dimengerti oleh masing-

  masing perangkat baik oleh pengirim maupun penerima. Untuk itu digunakan system sandi sesuai standard. Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka,tanda aritmetik dan tanda khusus lainya.

  Karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik lain, tidak dapat dikirimkan secara langsung. Sebelum dikirim, karakter-karakter data tersebut harus dikodekan terlebih dahulu dengan kode- kode yang dikenal oleh setiap terminal.

  Tujuan dari sebuah pengkodean adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi digital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan. Kode-kode yang sering digunakan pada beberapa sistem komunikasi data dan dikenal oleh berbagai terminal diantaranya adalah Kode Tujuh Bit (ASCII) dan kode ABCDIC.

  Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama International Alphabet No 5 dari International Standard Organisation (ISO). Di Indonesia lebih di kenal dengan nama kode ASCII (American Standard Code for Information Exchange). Dari 128 kode ASCII kombinasi, 22 kode diantaranya digunakan untuk fungsi- fungsi kendali seperti kendali piranti, kendali format, pemisah informasi dan kendali pengiriman. Kode ini merupakan kode alphanumeric yang paling populer dalam teknik komunikasi data. Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya sedangkan bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.

B. Tujuan

  Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pengantar Jaringan Komputer dan mengetahui apa yang dimaksud dengan pengkodean, sinyal, data analog dan digital.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengkodean Data Definisi Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada

  proses yang terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data. Dimana Setiap data mempunyai kode yang berbeda satu sama lain. Kode berupa kumpulan simbol khusus yang digunakan untuk membentuk sebuah data. Sekumpulan symbol khusus yang digunakan untuk mewakili sebuah data atau kode data merupakan sekumpulan bilangan atau angka yang memiliki aturan tertentu. Sistem bilangan yang dipakai pada komputer adalah biner (2 simbol), octal (8 simbol), heksadesimal (16 simbol).

  Suatu cara penggambaran himpunan simbol yang digunakan dalam komunikasi data agar data yang dikirimkan oleh peralatan pengirim dapat diterima dan dimengerti oleh peralatan penerima.

B. Tujuan Pengkodean Data

  Adapun tujuan pengkodean data adalah: • Tidak ada komponen dc.

  • Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama.
  • Tidak mengurangi laju data.
  • Kemampuan deteksi kesalahan. Pengkodean dibagi atas :

  1. BCD (Binary Coded Decimal)

  Merupakan kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer generasi pertama.

  2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )

  Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.

3. EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)

  Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8-bit. Pada jenis ini high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits. merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu : 1 bit awal – 8 bit data 1 bit pariti – 1 bit akhir

4. ASCII (American Standard Code For Information Intercharge)

  Merupakan kepanjangan dari America Standart Code for Information Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh komputer generasi sekarang. Coding standar yang sering digunakan oleh peralatan komunikasi data. merupakan sandi 8 bit dimana 7 bit digunakan untuk bit data ditambah bit ke-8 sebagai bit pariti Kode ASCII7-bit ini terdiri dari 2 bagian: • Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.

  • Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.

B. Sinyal

  Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau beberapa dari karakteristiknya melambangkan informasi, jenis sinyal yang ada secara umum berdasarkan hakikatnya, dibagi ke dalam 2 tipe yaitu Sinyal Analog (data analog ) dan sinyal digital (data digital).

1. Data Analog

  Analog berarti kuno dan digital berarti modern, analaog murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka. Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital.

  Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

  Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus

  menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

  Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombangelektromagnetik.

  Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital

2. Data Digital

  Data Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-

  tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.

  Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu sistem sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 – 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ).

  Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

  Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu : a. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.

  b. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.

  c. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.

  d. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.

  Adapun perbandingan yang mudah dipahami antara analog dengan digital adalah seperti : pada pita kaset lagu dan file MP3. Jika kita meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekam nya, dan sebagainya, semakin banyak kita merekam ke tempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi dengan meng-copy file MP3, kita akan mendapat salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kita menggandakannya. Kini ada juga yang menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau disebut juga "men-digital-isasi", begitu juga dengan jam analog dan jam digital.

  Kode-kode yang sering digunakan pada beberapa system komunikasi data dan dikenal oleh berbagai terminal diantaranya adalah Kode Tujuh Bit (ASCII) dan kode ABCDIC

  a. Kode Tujuh Bit (ASCII)

  Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama International Alphabet No 5 dari International Standard Organisation (ISO). Di Indonesia lebih di kenal dengan nama kode ASCII (American Standard Code for Information Exchange). Kode ASCII seperi yang terlihat pada tabel 1 di bawah ini menyediakan 128 kombinasi. Dari 128 kombinasi tersebut, 22 kode diantaranya digunakan untuk fungsi-fungsi kendali seperti kendali piranti, kendali format, pemisah informasi dan kendali pengiriman. Kode ini merupakan kode alphanumeric yang paling populer dalam teknik komunikasi data. Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya sedangkan bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.

  b. Kendali Format

  Kendali format (format control) merupakan karakter-karakter yang digunakan untuk mengendalikan format pengaturan posisi print head atau kursor sesuai dengan keinginan.Ada enam karakter yang digunakan untuk melakukan kendali format yaitu :

  · BS· (Back Space). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor satu posisi ke belakang. · HOT· (Horisontal Tabulation). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau memindahkan kursor ke depan menuju tab berikutnya atau menghentikan posisi.

  · LF· (Line Feed). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor · menuju posisi karakter yang sesuai pada baris berikutnya.

  · VT· (Vertical Tabulation). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor menuju rangkaian baris berikutnya. · FF· (Form Feed). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor menuju posisi awal halaman, form atau layar berikutnya. · CR· (Carriage Return). Menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan · kursor menuju pada posisi awal di baris yang sama.

  c. Kendali Pengiriman

  Kendali pengiriman ini digunakan untuk mengemas pesan ke dalam format yang dikenal dan untuk mengontrol alirandata dalam jaringan. Kendali pengiriman ini digunakan dalam protokol-protokol yang berorientasi karakter. Protokol yang berorientasi karakter, menggunakan karakter-karakter khusus untuk membedakan segmen-segmen bingkai informasi yang berbeda-beda pada saat pengiriman. Pada protokol ini, semua pesan dikirim dalam sederetannya byte. Beberapa karakter yang digunakan untuk kendali pengiriman antara lain adalah : · SOH· (Start of Heading)Menunjukkan bagian awal heading yang berisikan alamat atau arah informasi · STX· (Start of Text)Menunjukkan bagian awal teks dan bagian akhir heading · ETX· (End of Text)Menunjukkan bagian akhir teks yang dimulai dengan karakter STX · EOT· (End of Transmision)Menunjukkan selesainya transmisi dan kemungkinan mencakup atau teks lebih berikut dengan headingnya · ENQ· (Enquiry)Menunjukkan permintaan tanggapan dari station yang berjauhan · ACK· (Acknowledgement)Menunjukkan respon persetujuan kepada pengirim. Karakter ini dikirimkan oleh penerima untuk menunjukkan respon positif pada pengirim · NAK· (Negative Acknowledgement)Dikirimkan oleh penerima untuk menunjukkan respon negatif kepada pengirim · SYN· (Synchronous /IDLE)Digunakan oleh system transmisi sinkron untuk mempercepat proses sinkronisasi · ETB· (End of Transmission Block)Menunjukkan bagian akhir block data untuk keperluan komunikasi

  d. Kendali Piranti

  Kendali piranti (Device Control) merupakan karakter-karakter yang digunakan untuk mengendalikan piranti seperti mengendalikan operasi fisik dari setiap terminal. Contoh implementasinya adalah seperti menghidupkan atau mematikan tombol penggerak. Karakter-karakter yang dipakai untuk mengendalikan piranti-piranti tersebut antara lain adalah DC1, DC2, DC3 dan DC4. DC1 dan DC3 biasanya dipakai untuk mengendalikanaliran data dari terminal tak sinkron. DC1 untuk menghidupkan aliran dan DC3 untuk mematikan aliran data .

e. Pemisah Informasi

  Pemisah informasi (Information Separator) digunakan untuk memisahkan informasi yang dikirim sehingga memudahkan perekaman dan penyimpanan data . Dari daftar kode ASCII pada tabel 1, terdapat empat karakter yang dikategorikan sebagai pemisah informasi. Keempat karakter tersebut adalah : · US· (Unit Separator) · RS· (Record Separator) · GS· (Group Separator) · FS· (File Separator).

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengkodean data adalah karakter-karakter data yang harus dikodekan terlebih dahulu dengan

  kode-kode yang dikenal oleh setiap terminal akan dikirim dari satu titik ke titik lain agar dapat mengirim data. Jenis-jenis pengkodean data ada beberapa macam diantaranya Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama International Alphabet No 5 dari International Standard Organisation (ISO). Di Indonesia lebih di kenal dengan nama kode ASCII (American Standard Code for Information Exchange).

  Kendali format (format control) merupakan karakter-karakter yang digunakan untuk mengendalikan format pengaturan posisi print head atau kursor sesuai dengan keinginan. Disini ada kendali format dan kendali piranti.

B. Saran

   Dengan adanya pengkodean data maka:

  a. Dengan adanya pengkodean data maka diharapkan dapat lebih memudahkan dalam mengirim data dari satu terminal ke terminal lain.

  b. Diharapkan dalam menggunakan kode data jangan disalah gunakan.

  c. Diharapkan pemanfaatan dari pengkodean data digunakan sebagaimana mestinya menurut fungsi dan tujuannya.

  

Sumber : http://dheankiyut.blogspot.com/2009/03/pengkodean-data.html

http://m4teri.blogspot.com/2012/12/pengkodean-data.html