ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN BERSAMA PT EPFM

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PADA KOPERASI KARYAWAN BERSAMA
PT EPFM
Diajukan Oleh :
HIDAYATI PRATIWI
Email : [email protected]
Pembimbing I :
FARIDAH
Email : [email protected]
Pembimbing II :
MUHAMMAD IDRIS
Email : [email protected]
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Bosowa Makassar
ABSTRAK
Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam
suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterahkan anggota.
Standar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan koperasi adalah SAK ETAP,
yaitu standar baru menggantikan PSAK no. 27. Metode analisis yang digunakan dalam
penulisan ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu menganalisa laporan
keuangan Koperasi dari segi pengakuan, pengukuran, penyajian, serta pengungkapan

informasi keuangan di dalamnya. Dari hasil analisis yang dilakukan penulis maka penulis
menarik kesimpulan pihak koperasi karyawan Bersama PT EPFM belum melakukan
penerapan SAK ETAP secara penuh sebagai standar dalam penyusunan laporan keuangan.
===================

Kata Kunci: SAK ETAP, Standar Akuntansi Keuangan, Koperasi
Cooperative is a united of people who have the same goals, tied up in an organization that is
based on kinship with the intention give walfare to members. Standard used in the preparation
of the financial statements of the cooperative is SAK ETAP, which is a new standard
supersedes PSAK no. 27. The research method used in this paper is a quantitative descriptive
analysis method that analyzes the financial statements Cooperative in terms of recognition,
measurement, presentation and disclosure of financial information in it.
From the analysis conducted by the author, the authors conclude Employee Cooperative
Bersama PT EPFM not done SAK ETAP full implementation as a standard in the financial
statements.
===================

Keyword : SAK ETAP, Financial Accounting Standards, Cooperative.

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi


15

PENDAHULUAN
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orangseorang demi kepentingan bersama. Dengan kata lain Koperasi merupakan suatu
bentuk usaha dimana bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Koperasi berlandaskan azaz kekeluargaan sehingga dalam melakukan
kegiatannya, koperasi mengutamakan kesejahteraan anggotanya.
Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali jenis-jenis koperasi antara lain
koperasi serba usaha, koperasi karyawan, koperasi wanita, dan lain sebagainya. Pada
awal pertumbuhan koperasi di Indonesia sendiri dimulai pada tahun 1896 dimana
pendirian koperasi dirintis oleh Patih R. Aria wina Atmaja. Keberadaan koperasi di
Indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 dan UU no. 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian.
Berdasarkan Undang-Undang no 17 tahun 2012, Koperasi adalah badan 2rofe
yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan 2rofe Koperasi,dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, 2rofes, dan budaya sesuai dengan
nilai dan prinsip Koperasi.
Peranan koperasi adalah mengembangkan seluruh potensi serta kemampuan

para anggota dan masyarakat umum, meningkatkan kualitas kehidupan manusia,
memperkuat perekonomian rakyat, meningkatkan perekonomian nasional, dan
meningkatkan kreativias serta jiwa berorganisasi para pelajar di Indonesia.
Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengelolaan
koperasi dilaksanakan secara 2rofessional akan semakin besar. Termasuk dalam
penyajian informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan yang disusun pada
akhir periode.
SAK ETAP merupakan standar akuntansi untuk koperasi dimana pada tanggal 17
Juli 2009 yang lalu, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi
Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) atau atau The

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

16

Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah
disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009.
Dari latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “Analisis
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Pada Koperasi Karyawan Bersama PT
EPFM “.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti
bersama dan ”operation” (Koperasi operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi
adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum koperasi adalah : suatu kumpulan
orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang
berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.
Sedangkan menurut Muhammad Hatta yang dikutip oleh Subandi (2010:18)
adalah “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi

berdasarkan

tolong-menolong.

Semangat

tolong-menolong

tersebut


didorong oleh keinginan member jasa kepada kawan berdasarkan, seorang buat
semua dan semua buat seorang.”.
Koperasi tentu berbeda dari badan usaha lain. Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri
koperasi. Beberapa ciri- ciri dari koperasi ialah:
1.

Perkumpulan orang.

2.

Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.

3.

Tujuannya

meringankan

beban


ekonomi

anggotanya,

memperbaiki

kesejahteraan anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4.

Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.

5.

Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
prinsip kebersamaan.

6.

Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing atau suara tanpa
memperhatikan jumlah modal masing-masing.


Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

17

7.

Setiap anggota bebas untuk masuk/keluar (anggota berganti) sehingga dalam
koperasi tidak terdapat modal permanen.

8.

Koperasi mempunyai bentuk Badan Hukum.

9.

Menjalankan suatu usaha

10. Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.
11. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari laba

sebesar-besarnya.
12. Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan dan kegotong-royongan. Setiap
anggota berkewajiban bekerja sama untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan
para anggota.
13. Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi menderita kerugian,
maka para anggota memikul bersama. Anggota yang tidak mampu dibebaskan
atas beban/tanggungan kerugian. Kerugian dipikul oleh anggota yang mampu.
Adapun prinsip-prinsip koperasi di Indonesia yang tercantum dalam undangundang adalah :
1.

Keanggotaan koperasi di Indonesia bersifat sukarela dan bersifat terbuka.

2.

Pengelolaan koperasi dijalankan secara demokrasi.

3.

Pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) dilaksanakan dengan seadil-adilnya dan
berdasarkan jasa usaha setiap anggota koperasi.


4.

Pemberian balas jasa dalam koperasi bersifat terbatas terhadap modal.

5.

Kemandirian.

6.

Pendidikan perkoperasian.

7.

Kerja sama antar koperasi.

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

18


Kebijakan Akuntansi menurut SAK-ETAP
Pengakuan
Pada saat menyusun laporan keuangan, SAK ETAP dalam paragraf 2.33
mengharuskan entitas untuk menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus
kas. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban, dan ekuitas,
penghasilan dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika memenuhi definisi dan
kriteria pengakuan yang diatur dalam paragraf 2.34 - 2.38.
Pengukuran
Dalam SAK-ETAP paragraf 2.30, pengukuran adalah proses penetapan
jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan
dan beban dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang umum adalah biaya
historis dan nilai wajar.
Penyajian
SAK ETAP menyebutkan bahwa laporan keuangan menyajikan posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas secara wajar dan harus
membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh atas kepatuhan tersebut dalam
catatan atas laporan keuangan.
Pengurus Koperasi menyusun laporan tahunan yang memuat sekurangkurangnya :
1. Neraca;

2. Perhitungan Hasil Usaha;
3. Catatan Atas Laporan Keuangan;
4. laporan perubahan ekuitas (modal);
5. laporan arus kas
Pengungkapan
Pengungkapan adalah pemberian informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
menjelaskan unsur-unsur pos/akun (perkiraan) kepada pihak yang berkepentingan
sebagai catatan dalam laporan keuangan koperasi. Catatan atas laporan keuangan

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

19

koperasi harus memuat pengungkapan kebijakan koperasi yang mengakibatkan
perubahan perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lainnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode analisis
deskriptif kuantitatif yaitu menganalisa masalah dengan cara mendeskripsikan
laporan keuangan Koperasi dari segi pengakuan, pengukuran, penyajian, serta
pengungkapan informasi keuangan di dalamnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data RAT Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM, berikut
laporan keuangan yang disajikan.
Tabel 1 Neraca Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM

Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM
NERACA
Posisi : 31 Desember 2013 dan 2012
Halaman : 1
2013

2012

Aset
Aset LANCAR :
Kas
Bank
Piutang Uang Lancar
Premi Asuransi
Prepaid By. Bank
Persediaan Barang
Sub Aset Lancar

7.612.100.00
7.713.534.209.40
5.866.163.471.69
151.847.126.20
452.248.140.70
181.204.390.00

7.749.630.00
8.286.838.055.02
7.204.219.128.00
306.622.993.35
342.795.687.52
231.819.921.00

14.372.609.437.99

16.380.045.414.89

23.464.653.886.75

18.412.657.387.00

338.688.200.08
6.502.270.181.35

357.879.600.04
8.141.897.666.19

Aset LANCAR LAINNYA :
Piutang Jk. Panjang
Aset TETAP :
Tanah & Bangunan
Kendaraan (Net)

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

20

Inv. & Peralatan (Net) :
Komputer
Peralatan Kantor
Mesin Foto Copy
Sub Aset Tetap

8.176.041.67
400.000.01
22.928.125.00

9.787.500.00
5.716.687.50
32.415.625.00

6.872.462.548.11

8.547.697.078.73

443.112.856.00

465.207.356.00

45.152.838.728.85

43.805.607.236.62

Aset LAINNYA :
Penyertaan Dana
GRAND Aset

Sumber : Laporan RAT Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM, 2013

Tabel 2 Neraca Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM

Koperasi karyawan Bersama PT EPFM
NERACA
Posisi : 31 Desember 2013 dan 2012
Halaman : 2
PASSIVA

2013

2012

Kewajiban :
KEWAJIBAN LANCAR :
Hutang Operasional

1.174.717.549.02

2.018.064.449.36

309.668.179.00

245.795.601.78

Hutang Bank Lancar

11.778.711.753.18

12.517.475.133.14

Simpanan

4.014.957.798.93

2.877.956.774.27

Hutang Bunga Simpanan

PPn Keluaran
Sub Kewajiban Jg. Pendek

30.752.800.00

-

17.308.808.080.13

17.659.291.958.55

27.122.142.239.68

25.547.497.185.99

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG :
Hutang Bank Jangka Panjang

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

21

Equity :
Cadangan

620.187.017.96

518.547.819.75

Dana - Dana

101.701.391.08

80.270.272.33

721.888.409.04

598.818.092.08

GRAND PASSIVA
45.152.838.728.85
Sumber : Laporan RAT Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM, 2013

43.805.607.236.62

Sub Equity

Tabel 3 Laporan Perhitungan Hasil
Usaha Koperasi Karyawan Bersama EPFM

Koperasi karyawan Bersama PT EPFM
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Posisi : 31 Desember 2013 da 2012
Halaman : 1
UNIT USAHA KOPERASI

2013

2012

SIMPAN PINJAM :
Penerimaan Margin

5.599.961.182.21

4.874.383.924.00

Beban Bunga & Admin

5.268.511.173.94

4.474.687.732.63

331.450.008.27

399.696.191.37

1.549.481.703.00

1.873.853.643.00

231.819.921.00

221.308.556.00

Pembelian Barang

1.421.066.172.00

1.811.269.500.00

Persediaan Akhir

(181.204.390.00)

(231.819.921.00)

Margin Sim. Pinjam
UNIT TOKO :
Penjualan Toko
Harga Pokok :
Persediaan Awal

Perlengkapan Toko

6.261.500.00

5.161.400.00

Sub. Unit Toko

1.477.943.203.00

1.805.919.535.00

71.538.500.00

67.934.108.00

3.652.686.000.00

3.440.327.143.00

Operasional

702.917.675.12

430.383.221.58

Bunga Bank + SUNU
Asuransi

898.445.440.91

1.082.394.409.45

210.205.413.10

159.789.256.27

Margin Toko
UNIT KENDARAAN :
Sewa
Biaya2 :

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

22

Penyusutan
Sub. Unit Kendaraan
Margin Kendaraan

1.459.483.569.19

1.479.967.831.99

3.271.052.098.32

3.152.534.719.29

381.633.901.68

287.792.423.71

Sumber : Laporan RAT Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM, 2013

Tabel 4 Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Koperasi Karyawan Bersama EPFM

Koperasi karyawan Bersama PT EPFM
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Posisi : 31 Desember 2013 da 2012
Halaman : 2
UNIT FOTO COPY
Sewa

50.400.000.00

50.400.000.00

Perlengkapan Foto Copy
Penyusutan

15.534.500.00
9.487.500.00

12.618.100.00
5.534.375.00

Sub. Unit Fotocopy

25.022.000.00

18.152.475.00

Margin Foto Copy

25.378.000.00

32.247.525.00

-

11.755.000.00

33.867.891.90

34.191.147.63

33.867.891.90

45.946.147.63

843.868.301.85

833.616.395.71

Operasional
Margin Simpanan

203.528.124.29
175.216.673.78

231.628.733.04
144.604.874.63

Penyusutan Inventaris
Sub. General

31.835.096.37
410.579.894.44

37.000.533.33
413.234.141.00

433.288.407.41

420.382.254.71

94.491.080.00

90.116.656.40

338.797.327.41

330.265.598.31

Biaya :

UNIT USAHA LAINNYA
Pendapatan Non Usaha
Jasa Giro / Tabungan
Sub. Total Usaha Lainnya
Total Margin Usaha
BIAYA-BIAYA
Umum :

Laba Bersih Operasional
Beban Pajak
Laba Setelah Pajak (SHU)

Sumber : Laporan RAT Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM, 2013

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

23

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, berikut hasil analisis data
laporan keuangan Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM.
Tabel 5 Hasil Analisis Laporan Neraca Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM

Tabel 6 Hasil Analisis Laporan Perubahan Hasil Usaha
Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

24

Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Koperasi Karyawan Bersama PT
EPFM terdiri atas :
a. Perincian perhitungan dan jumlah Aset, Kewajiban, Beban, Pendapatan, dan
Hasil Usaha Koperasi selama satu periode.
b. Perkembangan Koperasi dari segi Aset, Kewajiban, Beban, Pendapatan, serta
Keuntungan dari berbagai unit usaha.
c. Perincian perhitungan pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi kepada
anggotanya.
Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM belum menyusun Catatan Atas Laporan
Keuangan menurut SAK ETAP. Seharusnya Koperasi Karyawan Bersama EPFM
mencantumkan dasar penyusunan laporan keuangan serta dasar pengambilan
kebijakan-kebijakan Akuntansi.
Dalam penyajian laporan keuangan, Koperasi Karyawan Bersama EPFM tidak
menyusun Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Ekuitas. Dari hasil wawancara,
menurut pihak Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM, Laporan Arus Kas tidak
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam RAT.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.:
1. Pihak Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM belum melakukan penerapan SAK
ETAP secara penuh sebagai standar dalam penyusunan laporan keuangan.

2. Laporan keuangan yang disajikan oleh Koperasi Karyawan Bersama PT
EPFM belum lengkap. Koperasi Karyawan Bersama EPFM tidak menyusun
Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas.

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

25

Dari kesimpulan tersebut terdapat beberapa saran yang dapat diberikan kepada
Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM, yaitu :
1. Koperasi Karyawan Bersama PT EPFM sebaiknya menerapkan SAK ETAP
sebagai standar penyusunan laporan keuangan. Karena SAK ETAP
merupakan standar resmi yang ditetapkan oleh IAI dalam penyusunan
Laporan Keuangan Koperasi..
2. Mempelajari literatur-literatur pembantu dalam penerapan SAK ETAP untuk
koperasi. Untuk saat ini terdapat Pedoman Umum Akuntansi Koperasi yang
diterbitkan oleh Kementrian Koperasi dan UKM secara resmi.

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

26

DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013, Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, Penerbit
Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011, BuletinTeknis 6. Keterterapan SAK ETAP Untuk
Entitas Koperasi danEntitas Nirlaba, Penerbit Ikatan Akuntan Indonesia.
Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2010, Exposure Draft Pernyataan Pencabutan Standar
Akuntansi Keuangan No.8: Pencabutan PSAK 27 Akuntansi Koperasi,
Penerbit Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.
Kementrian Koperasi Dan UKM RI. 2012, PeraturanMenteri Negara Koperasi Dan
UKM RI No04/Per/M.KUKM/VII/2012, (www.djpp.kemenkumham.go.id
diakses tanggal 29 Juni 2015.
Koperasi.net, 2012, Manajemen Koperasi Indonesia (http://www.koperasi.net/
diakses tanggal 3 Agustus 2015).
Martani, Dwi, 2011, Standar Akuntansi KeuanganEntitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP, (http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/03/StandarAkuntansi-Keuangan-Entitas-Tanpa-Akuntanbilitas-Publik-SAK-ETAP.pdf
diakses tanggal 30 Juli 2015)
Putri Athirah. 2013, Penerapan SAK ETAP Pada Koperasi, Universitas Indonesia.
Jakarta.
Satuhu, Akuntansi Koperasi. (http://www.scribd.com/doc/41170255/akuntansikoperasi diakses tanggal 30 Juli 2015)
Subandi, 2010, Ekonomi Koperasi: Teori dan Praktek, Alfabeta, Bandung.
Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
Undang –Undang No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian
Veronica, S., & Rudiantoro, R. 2011, Kualitas Laporan Keuangan UMKM serta
Prospek Implementasi SAK ETAP. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi
XIV, 2-3. Jakarta.

Vol 4, No. 002 (2016) Hidayati Pratiwi

27